Artikel Jagung.
Artikel Jagung.
Artikel Jagung.
Abstrak
Jagung (Zea mays) merupakan tanaman pangan yang penting dan memiliki peranan
signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk
menyajikan tinjauan menyeluruh tentang proses penanaman jagung, mulai dari persiapan lahan
hingga pasca panen, dan pengolahan jagung. Studi ini melibatkan tinjauan literatur terkait dan
penyajian informasi berdasarkan pengalaman petani dan ahli pertanian. Metode penelitian yang
digunakan meliputi studi pustaka. Penanaman jagung melibatkan serangkaian kegiatan mulai
dari persiapan lahan hingga pengolahan. Praktik pertanian yang baik, seperti pengelolaan tanah
yang optimal, pengendalian hama dan penyakit yang efektif, serta penggunaan varietas yang
sesuai, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil jagung. Pengolahan jagung
menjadi produk bernilai tambah juga dapat memberikan peluang ekonomi yang
menguntungkan bagi petani dan industri pangan.
Kata kunci: Jagung, Penanaman Jagung, dan Pengolahan Jagung
Abstract
Corn (Zea mays) is an important food crop and has a significant role in meeting world
food needs. This study aims to present a thorough overview of the corn planting process, from
land preparation to post-harvest, and corn processing. This study involves reviewing related
literature and presenting information based on the experiences of farmers and agricultural
specialists. The research method used includes literature study. Corn planting involves a series
of activities from land preparation to processing. Good agricultural practices, such as optimal
soil management, effective pest and disease control, and the use of suitable varieties, can
improve maize productivity and yield quality. Corn processing into value-added products can
also provide profitable economic opportunities for farmers and the food industry.
Keywords: Corn, Corn Cultivation, and Corn Processing
PENDAHULUAN
Produksi palawija khususnya jagung menunjukkan peningkatan peningkatan dari tahun
ke tahun. Pertambahan jumlah penduduk dan program perbaikan gizi masyarakat melalui
diversifikasi pola makanan, mendorong permintaan jagung. Menurut Triastono dan Prasetyo
(2013) mengemukakan bahwa komoditi jagung sebagai bahan baku industri dalam negeri
semakin meningkat dengan banyaknya industri makanan ternak, industri minyak jagung dan
produk etanol, dimana varietas jagung hibrida mempunyai kelebihan dari jagung komposit
yaitu produksinya 25-30% lebih tinggi, tahan rebah penyakit, dan kekeringan serta berumur
pendek. Selain itu tanaman jagung banyak sekali gunanya, sebab hampir seluruh bagian
tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain batang dan daun
muda untuk pakan ternak, batang dan daun tua setelah panen untuk pupuk hijau dan kompos,
batang dan daun kering untuk kayu bakar, batang jagung untuk lanjaran (turus), batang jagung
untuk pulp (bahan kertas), buah jagung muda untuk sayuran, bergedel, bakwan, sambal goreng,
biji jagung tua sebagai pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung maizena, bihun,
bahan campuran kopi bubuk, biskuit, pakan ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi,
dextrin, perekat, industri tekstil dan lain lain.
PEMBAHASAN
A. SYARAT PERTUMBUHAN
1. Iklim
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman adalah daerah-daerah beriklim
sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah, jagung dapat tumbuh didaerah
yang terletak antara 0-5 °LU hingga 0-40 °LS (Izzah, 2009). Pada lahan yang tidak beririgasi,
pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus
merata (Sari, 2021). Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu
mendapatkan cukup air, sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim
kemarau. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan adanya sinar matahari. Tanaman
jagung yang ternaungi oleh tumbuhan yang lebih tinggi menyebabkan pertumbuhannya akan
terhambat dan memberikan kualitas biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
Menurut Elfayetti (2017), suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 °C, akan tetapi
bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 °C. Proses
perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 °C. Saat panen jagung
yang terjadi pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim hujan. Hal itu disebabkan
oleh pengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil.
2. Media Tanam
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus, untuk menunjang
pertumbuhan jagung yang optimum memerlukan tanah yang gembur, subur, dan kaya akan
humus. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain andosol, latosol, grumosol, tanah
berpasir (Anwar, 2021). Tanah yang memiliki karakteristik tekstur berat, masih bisa ditanami
jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik, sedangkan untuk tanah
dengan tekstur lempung/liat dan berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhan. Keasaman
tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah (pH)
yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 5,6-7,5 (Nababan, 2022). Tanaman
jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah
dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung, karena kemungkinan terjadinya
erosi tanah sangat kecil, sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya
dilakukan pembentukan terasering terlebih dahulu.
3. Ketinggian Tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan
yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 MDPL, daerah dengan ketinggian optimum antara
0- 600 MDPL merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung (Gunawan,
2021).
Anwar, S. F. (2021). Ta: Budidaya Edamame (Glycine Max, L. Merril) Tumpangsari Dengan
Dua Varietas Jagung Manis Umur 3 Mst (Doctoral Dissertation, Politeknik Negeri
Lampung).
Dendo, O. (2022). Tingkat Adopsi Petani Terhadap Pengembangan Jagung Manis (Studi
Kasus Di Subak Sembung Kelurahan Peguyangan, Kec. Denpasar Utara Kota
Denpasar) (Doctoral Dissertation, Universitas Mahasaraswati Denpasar).
Djamalu, Y. (2016). Peningkatan Kualitas Ikan Asin Dengan Proses Pengeringan Efek Rumah
Kaca Variasi Hybrid. Jurnal Technopreneur (Jtech), 4(1), 6-18.
Elfayetti, E. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Jagung Di Kecamatan Binjai Utara.
Tunas Geografi, 6(1), 38-48.
Fahmi, A., Utami, S. N. H., & Radjagukguk, B. (2010). Pengaruh Interaksi Hara Nitrogen Dan
Fosfor Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L) Pada Tanah Regosol
Dan Latosol. Berita Biologi, 10(3), 297-304.
Gunawan, I. (2021). Ta: Teknik Karakterisasi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata,
L. Sturt) Galur 013, Galur 014, Galur 015 (Doctoral Dissertation, Politeknik Negeri
Lampung).
Izzah, L. (2009). Pengaruh Ekstrak Beberapa Jenis Gulma Terhadap Perkecambahan Biji
Jagung (Zea Mays L.) (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim).
Mariana. (2020). Analisis Program Patb (Perluasan Areal Tanam Baru) Usahatani Jagung Di
Kabupaten Gowa. Universitas Hasanuddin. Makasar
Nawir, M. (2017). Kinerja Penyuluh Pertanian Pada Aplikasi Budidaya Tanaman Jagung Di
Kabupaten Takalar. Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar.
Paeru, R. H. & Dewi, T. Q. (2017). Panduan Praktis Budidaya Jagung. Penebar Swadaya
Grup.
Raharjo, B., Hadiyanti, D., & Kodir, K. A. (2012). Kajian Kehilangan Hasil Pada Pengeringan
Dan Penggilingan Padi Di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan. Jurnal Lahan
Suboptimal: Journal Of Suboptimal Lands, 1(1).
Ramdhaniati, S. (2012). Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Ganyong, Garut, Singkong, Ubi
Jalar, Kentang Hitam, Kacang Tanah, Dan Jagung.
Triastono, J., & Prasetyo, T. (2013) Ekonomi Jagung Di Indonesia. Teknologi Produksi Dan
Manajemen Usahatani, 1.
Utami, P., & Budiningsih, S. (2015). Potensi Dan Ketersediaan Bahan Pangan Lokal Sumber
Karbohidrat Non Beras Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis,
12(2).
Wijaya, R. S. (2021). Skripsi: Analisis Faktor-Faktor Produksi Pada Tanaman Jagung Manis
Di Desa Wonosari Kecamatan Pekalongan Lampung Timur (Doctoral Dissertation,
Politeknik Negeri Lampung).