Tugas 1
Tugas 1
Tugas 1
Nim : 1219200095
Kelas : Akuntansi 6 B
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya
mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-
orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan
dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka
yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil
maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai
yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak
menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan
saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Maksud dari arti qs. Al – Baqarah : 282 diatas yaitu Apabila kamu melakukan
utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah
penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya,
maka hendaklah dia menuliskan. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di
antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki
dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang
ada), agar jika yang seorang lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan
janganlah saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan
menuliskannya, untuk batas waktunya baik (utang itu) kecil maupun besar.
B. Qs. Al baqarah : 282 menjadi landasan dasar akuntansi dalam islam
Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 282 menjadi landasan dasar akuntansi dalam
islam yang merupakan bagian dari sejarah akuntansi dan prinsip Akuntansi dalam ayat ini
menunjukan bahwa praktek Akuntansi telah digunakan oleh Islam jauh mendahului
berkembangnya ilmu akuntansi yang saat ini di klaim berasal dari Ilmuan Barat. Dalam
surat ini terdapat banyak ayat yang menjelaskan konsep Muamalah dalam Islam. Ini
merupakan ayat terpanjang dalam Al Quran dan paling jelas membahas tentang
muamalah khususnya akuntansi. Firman Allah SWT. yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia
menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia
bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun
daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya),
atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan
benar.
Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak
ada (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan
di antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang
lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak
apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik
(utang itu) kecil maupun besar.
Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan
lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu
jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan
janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian),
maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, Allah
memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
C. Menerapkan dalam kegiatan sehari – hari yang berkaitan dengan Qs. Al baqarah :
282
Dalam menjalani kehidupan bermuamalah, manusia hampir tidak bisa terlepas
dari masalah utang-piutang. Utang dalam bahasa Arab disebut sebagai dayn. Imam As-
Sya‘rowi menjelaskan dayn sebagai uang yang dipinjam (diutang) dalam tempo tertentu
yang telah ditentukan. Orang yang berutang disebut madyun atau madin. Orang yang
memberi utang atau pinjaman disebut da‘in. Terkait persoalan utang-piutang, Al-Qur’an
telah mengatur beberapa hal penting dalam surah Al-Baqarah ayat 282.
Berkaitan dengan wajib tidaknya mencatat jumlah nominal dalam transaksi utang-
piutang, Imam Al-Thabari dalam tafsirnya Jami’ al-Bayan fi Takwil al-
Qur’an menyebutkan dua perbedaan ulama. Pendapat pertama mengatakan adanya
kewajiban mencatat utang baik nominalnya besar maupun sedikit untuk menghindari
keragu-raguan, sebagaimana mengutip riwayat Al-Dhahak, Ibnu Juraij, dan Qatadah.
Kewajiban ini menurut Imam Al-Qurthubi juga disebabkan agar tidak terjadi
pengingkaran antar kedua pihak jika saling lupa di kemudian hari. Namun pada jual beli
kontan tidak diwajibkan pencatatan agar proses transaksi lebih cepat dan mudah.
Nah salah satu contoh dalam kehidupan sehari – hari yang berhubungan dengan
isi kandungan surah Al baqarah ayat 282 yaitu pada saat melakukan pembelian atau
transaksi di alfamart hendaknya barang yang kita beli itu transaksinya dicatat atau uang
yang kita bayar ke kasir alfamart tersebut itu dicatat kemudian kasir tersebut akan
memperlihatkan catatan tersebut nantinya terkait barang yang kita beli dan jumlah yang
kita bayarkan atas barang tersebut kepada atasan atau pemilik alfamart.
D. Ketentuan dan syarat – syarat apa saja yang harus diketahui dalam melakukan
pencatatan transaksi menurut islam
Hal ini berdasarkan dari Qs. Al Baqarah ayat 282 tentang dalam pelaksanaan
keseharian manusia, masalah ekonomi dan Islam tidak bisa dipisahkan. Banyak orang
yang sering berpikir bahwa Islam atau ekonomi tidak berkaitan satu sama lain. Tentu saja
hal ini keliru, karena Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin yang mengatur seluruh
aktivitas dan kehidupan manusia. Dari aturan tersebut diharapkan manusia dapat
melaksanakan sebaik-baiknya juga merasakan dampak apabila benar-benar taat kepada
hukum Allah.
Untuk dapat menerapkan ekonomi Islam secara teknis ada beberapa hall prinsip
yang harus diperhatikan dan dipegang terus oleh umat Islam. Prinsip dasar ini menjadi
patokan dalam perkembangan ilmu ekonomi dan transaksinya kapanpun dan dimanapun
walau zaman sudah berganti. Perkembangan teknologi dan juga berbagai ilmunya
menuntut bahwa manusia harus berpegang pada prinsip
Hal-hal diatas adalah prinsip transaksi ekonomi Islam yang harus dijalankan
manusia. Semoga ummat Islam dapat menjalankan perekonomiannya dengan terus
berdasarkan kepada Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah
SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.