Mutiara Putri Pembayun
Hallo. Fiat Justitita.
Aku mutia, mahasiswa Fakultas Hukum yang ketika menulis tulisan ini sedang menyelesaikan karya terbesar yang pernah kubuat yaitu "SKRIPSI".
Aku mau sedikit bercerita, sebenarnya aku punya keterikatan dengan profesi guru. Iya karena ibu dan ayahku adalah seorang guru. Rasanya tak asing dengan sikap, pola pikir dan cara bicara seorang guru. Mereka lembut tetapi tegas. Mereka baik dalam bicara, pandai menjaga sikap dan rajanya urusan sabar. Beruntung aku menjadi anak dari dua orang guru hebat.
Dulu ayahku pernah merekomendasikan aku untuk masuk Pendidikan Bahasa Inggris, karena mungkin ia melihat aku menyukai Bahasa Inggris dan juga memiliki bakat mengajar sepertinya.
Tapi aku. Aku menolak.
Bukan, bukan tak ingin menjadi pahlawan cendekia seperti mereka.
Aku hanya ingin berbeda.
Tapi jujur, aku juga cinta pada dunia itu. Dunia tentang berbagi ilmu, motivasi dan pengalaman. Jadii, aku tetap memilih menjadi guru walaupun aku tidak mengambil Fakultas Keguruan.
Hmm kurasa Fakultas Hukum juga perlu guru.
Iya, betul sekali I wanna be a lecturer. I hope I'll get it.
Semoga suatu saat nanti aku bisa menjadi salah satu pembentuk moral dan pengukir ilmu bagi mereka yang belajar. Agar kelak, jadi apapun mereka nantinya entah menjadi penegak hukum, pejabat eksekutif, pejabat parlemen, pegawai negeri atau pejabat korporat. Kuharap mereka dapat menyeimbangkan antara intuisi dan rasa. Agar tak melulu menuhankan diri sendiri.
Mau berteman? Find me on
Email : [email protected]
Instagram : mutiaraputripembayun
Facebook : Mutiara Putri Pembayun
Aku mutia, mahasiswa Fakultas Hukum yang ketika menulis tulisan ini sedang menyelesaikan karya terbesar yang pernah kubuat yaitu "SKRIPSI".
Aku mau sedikit bercerita, sebenarnya aku punya keterikatan dengan profesi guru. Iya karena ibu dan ayahku adalah seorang guru. Rasanya tak asing dengan sikap, pola pikir dan cara bicara seorang guru. Mereka lembut tetapi tegas. Mereka baik dalam bicara, pandai menjaga sikap dan rajanya urusan sabar. Beruntung aku menjadi anak dari dua orang guru hebat.
Dulu ayahku pernah merekomendasikan aku untuk masuk Pendidikan Bahasa Inggris, karena mungkin ia melihat aku menyukai Bahasa Inggris dan juga memiliki bakat mengajar sepertinya.
Tapi aku. Aku menolak.
Bukan, bukan tak ingin menjadi pahlawan cendekia seperti mereka.
Aku hanya ingin berbeda.
Tapi jujur, aku juga cinta pada dunia itu. Dunia tentang berbagi ilmu, motivasi dan pengalaman. Jadii, aku tetap memilih menjadi guru walaupun aku tidak mengambil Fakultas Keguruan.
Hmm kurasa Fakultas Hukum juga perlu guru.
Iya, betul sekali I wanna be a lecturer. I hope I'll get it.
Semoga suatu saat nanti aku bisa menjadi salah satu pembentuk moral dan pengukir ilmu bagi mereka yang belajar. Agar kelak, jadi apapun mereka nantinya entah menjadi penegak hukum, pejabat eksekutif, pejabat parlemen, pegawai negeri atau pejabat korporat. Kuharap mereka dapat menyeimbangkan antara intuisi dan rasa. Agar tak melulu menuhankan diri sendiri.
Mau berteman? Find me on
Email : [email protected]
Instagram : mutiaraputripembayun
Facebook : Mutiara Putri Pembayun
less
Related Authors
Remo Caponi
University of Cologne
Mauro Grondona
University of Genova
Deniz Arshavin
University of Brawijaya
Rocco Favale
UniversitĂ degli studi di Camerino UNICAM
Romi Saputra
Riau University
JURNAL CITA HUKUM
Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta
Muhammad Tiara
Universitas Sriwijaya
Yetty Dewi
Universitas Indonesia ui
Jurnal Perspektif
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Uploads
Drafts by Mutiara Putri Pembayun
Papers by Mutiara Putri Pembayun