Conference Presentations by Anik Lestariningrum
Kemampuan sains dan berbicara merupakan bagian dari aspek perkembangan anak yang sangat penting u... more Kemampuan sains dan berbicara merupakan bagian dari aspek perkembangan anak yang sangat penting untuk distimulasi. Berbagai macam model pembelajaran dapat diimplementasikan salah satunya model pembelajaran sentra. Dalam pengembangannya terdapat berbagai jenis sentra, salah satunya sentra bahan alam yang memanfaatkan lingkungan dan berbagai bahan alam sebagai sumber belajar. Tujuan dari penulisan ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran sentra bahan alam sebagai upaya meningkatkan kemampuan sains dan berbicara di Taman Kanak-kanak melalui kegiatan menjadi penjual dan pembeli. Melalui kegiatan tersebut anak dapat melakukan percobaan sederhana, mengeksplorasi, mengobservasi, dan terjadi interaksi yang komunikatif. Kata Kunci : sentra bahan alam, sains, berbicara Abstrack Science and speaking skills become parts of children life development which are very important for stimulation process. Various learning models can be implemented to this, one of those models is centre learning method. There are many learning centre media, one of them is natural centre media which is using environment and many natural media as its learning method. The purpose of this article is to investigate how this natural centre media implementation enhance science and speaking skills for children through becoming seller and buyer. With those events, children can do some simple research, exploring, observing, and communicative interacting.
STUDENTS’ CHARACTER BUILDING USING LESSON STUDY IN THE COURSE OF THE ANALYSIS OG PUPILS’ DEVELOPM... more STUDENTS’ CHARACTER BUILDING USING LESSON STUDY IN THE COURSE OF THE ANALYSIS OG PUPILS’ DEVELOPMENT AT PG-PAUD DEPARTEMENT OF NUSANTARA PGRI UNIVERSITY KEDIRI
HANGGARA BUDI UTOMO1)
ANIK LESTARININGRUM2)
1) PG-PAUD department at Nusantara PGRI University Kediri, email: [email protected]
2) PG- PAUD department at Nusantara PGRI University Kediri, email:[email protected]
ABSTRACT
Objective of this study is to know the positive character in doing Lesson Study at PG-PAUD department of Teaching Training and Education Faculty (FKIP) of Nusantara PGRI University (UNP) Kediri at the course of the Analysis of Pupils’ Development for the sixth semester students in the academic year0f 2013/2014. The data is gained from interview, observation, and documentation. The result of lesson study shows that the learning is contextual and characterized by the needs of the candidate of the pupils’ educators. In addition, there is improvement of students’ activities. Generally, the teaching and learning runs as well as giving motivation to evelate the students’ participation. Besides the students’ participation, the lecturers-as the observers shows their participation in the Lesson Study. The conclusion shows that the Lesson Study held by PG-PAUD FKIP UNP Kediri at the course of the Analysis of Pupils’ Development for the sixth semester students in the academic year 2013/2014 runs as the planned steps with a good result. The result shows that all students are able to develop their logical thinking ability, to be consistent, and to be responsible toward the learning course. In other words, the steps used in this Lesson Study can be applied in developing the students’ positive character building.
Keywods: Character, Lesson Study, the Analysis of Pupils’ Development.
PROGRAM PARENTING UNTUK MEMBANGUN GENERASI BERKARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Anik Lestariningrum1, ... more PROGRAM PARENTING UNTUK MEMBANGUN GENERASI BERKARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Anik Lestariningrum1, Hanggara Budi Utomo2
1,2
Prodi PG-PAUD FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
[email protected], 2 [email protected]
Abstrak
Pendidikan untuk anak usia dini memerlukan pemahaman pengetahuan terutama dari lingkungan keluarga, dan tanpa disadari pengetahuan terhadap bagaimana anak bertumbuh, berkembang dan belajar menjadi kebutuhan yang perlu diketahui orang tua. Selama ini orang tua berpedoman mencukupi kebutuhan yang diperlukan oleh anak tetapi tidak memahami apakah yang diberikan sudah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan mendasar dari seorang anak. Sekarang kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak usia dini telah muncul, pendidikan anak usia dini lebih dipandang sebagai sesuatu yang esensial untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Dengan kesadaran terhadap pentingnya perkembangan anak dan pentingnya pelayanan perkembangan anak, muncul pula minat untuk mempelajari tentang bagaimana anak berkembang, anak belajar, dan membicarakan konsep-konsep memperlakukan dan membelajarkan anak usia dini. Program parenting menjadi solusi pemecahan bagi keluarga utamanya seorang ayah atau ibu dalam menjembatani dengan pihak lembaga PAUD untuk menggali semua informasi yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak serta penanganan belajar anak disesuaikan dengan program yang dijalankan di lembaga PAUD tempat anak belajar. Program parenting menumbuhkan kesadaran orang tua lebih bersikap bijaksana dalam memahami seorang anak, apabila orang tua memiliki sikap tersebut sudah membekali anak dengan watak, sikap pribadi yang baik (karakter). Membangun karakter ini perlu dibina sejak usia dini agar anak terbiasa berperilaku positif. Kegagalan kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak.
Kata Kunci: Parenting, Pendidikan Karakter, Anak Usia Dini
Analysis Development of Local Culture Based Early Childhood
Traditional Games in Kediri
Anik Lest... more Analysis Development of Local Culture Based Early Childhood
Traditional Games in Kediri
Anik Lestariningrum1, DemaYulianto2, Hanggara Budi Utomo3
Early Childhood Education Department
University of Nusantara PGRI Kediri
Abstract
Study about local culture tends to be an interesting topic. Research in exploring local culture is unique about the various traditional games as an early childhood development efforts to assist educators in developing a game based on the local culture. This research is motivated to problems of various types of traditional games in early childhood that is what can be developed based on the local culture. In traditional educational games are games involving gestures and there are also games involving song. Besides, through traditional games early childhood can develop imagination, creative thinking, emotional intelligence and spiritual intelligence. Therefore, the study of the importance of children in early childhood education has become international attention. However, a phenomenon that occurs in the early childhood education is the educator experiencing difficulties in developing a variety of traditional games early childhood based on the local culture. The purposes of this study are to explore local culture based traditional games and to find out model of local based traditional educative games to improve teachers’ knowledge and skill in doing games activities to early childhood children.
Quasi experimental (Non Equivalent Group Pretest-posttest Design) was applied as the research design. Quantitative analysis using T Test was used to analyze two independent sample and qualitative analysis was used to descript the empirical data from prior study about local culture based early childhood traditional games in Kediri. Expected results from this study that the local culture-based games can be found on a variety of many types of games that have been rarely done by the children there are indications became extinct. This is what needs to be redeveloped from an early age so that later the local culture back into a culture that characterizes the region.
Key words: traditional games, early childhood, local culture
KAJIAN KRITIS PERUBAHAN PARADIGMA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERORIENTASI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA ... more KAJIAN KRITIS PERUBAHAN PARADIGMA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERORIENTASI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
ANIK LESTARININGRUM
DEMA YULIANTO
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. K.H Achmad Dahlan No.76 Mojoroto Kediri
[email protected]
[email protected]
Abstrak: Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam kehidupan kita. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, dimana dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu yang dinamis, dengan demikian setiap kehidupan dan proses pendidikan akan senantiasa mengalami perubahan dan pada konteks manusia, maka manusiapun juga akan mengalami perubahan, baik ia sebagai individu maupun masyarakat.pendidikan menjadi instrument kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan sistem pembinaan masyarakat yang relevan dengan tuntutan zaman abad globalisasi. Dunia pendidikan anak usia dini juga perlu untuk membekali diri dengan pembelajaran yang dapat memproduk manusia sesuai dengan atmosfer global. Atmosfer global dalam perubahan tentunya diharapkan tidak meninggalkan kultur budaya masyarakat Negara Indonesia itu sendiri sebagai suatu ciri khas bangsa.
Kata kunci: paradigma, pendidikan anak usia dini, sosial budaya
Abstrac: Education is the most important thing in our lives and major. Everyone has the right to education, which in this case has been listed in Chapter 31 in the UUD 1945. The Early Childhood Education is the most basic education occupies a very strategic position in the development of human resources. The period of early childhood is the golden age for the development of children to obtain education process. Education and life is a dynamic, therefore each life and education process will be constantly changing and the human context, the human being will also undergo a change, both as individuals and society. Education as an instrument of social power of the community to develop a system of community development Ages relevant to the demands of globalization. Early Childhood Education also need to equip themselves with human learning can produce according to the global atmosphere. Global atmospheric changes would be expected not to leave the State Indonesian culture, society itself as a characteristic of a nation.
Keywords: paradigm, early childhood education, socio-cultural
PENDAHULUAN
Anak usia dini yang sehat dan cerdas merupakan aset bangsa di masa depan. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam kehidupan kita. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, dimana dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi kita untuk menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Banyak pendapat dari para ahli filsafat, tentang arti dari pendidikan itu. Tetapi secara garis besar pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan yang kita terima tidak hanya pendidikan formal saja, tetapi juga pendidikan in-formal, dan pendidikan non-formal.
Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun (Direktorat PAUD, 2004). Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode emas ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewat berarti habislah peluangnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.
Pendidikan lahir seiring dengan keberadaan manusia, bahkan dalam masyarakat pendidikan ikurt andil dalam menyumbangkan proses-proses perubahan dalam pilar-pilar penyangga
Early childhood learning is held by using playing, because playing the appropriate strategy in de... more Early childhood learning is held by using playing, because playing the appropriate strategy in developing all children ability in pre-operational period. Various types of game activities are applied by teacher in the learning process, but in line with the development of the digital era there is a game that is not increasingly unknown by children even though they can find around them. This is called by kind of traditional games. The traditional game is expected to reemerge as an alternative in creative learning strategies that can be selected in early childhood learning.
Early childhood learning is held by using playing, because playing the appropriate strategy in d... more Early childhood learning is held by using playing, because playing the appropriate strategy in developing all children ability in pre-operational period. Various types of game activities are applied by teacher in the learning process, but in line with the development of the digital era there is a game that is not increasingly unknown by children even though they can find around them. This is called by kind of traditional games. The traditional game is expected to reemerge as an alternative in creative learning strategies that can be selected in early childhood learning.
The concept of multicultural education that provides the opportunities for children to develop a sense of self. By learning about and proud of the uniqueness of their cultural heritage, the children will be helped to establish the concept of themselves so that they can adapt to the environment development that constantly changing as the development of science and technology.
Traditional games and the concept of multicultural education can be packed by an educator that is a learning strategy that can be applied in early childhood to stimulate the development of all aspects of the development of owned children. Creative learning strategy that emerged from the traditional game and multicultural concept can be more meaningful for children.
Keywords: creative learning, traditional games, multicultural, early childhood
1 Dosen PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
2 Dosen PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
Papers by Anik Lestariningrum
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Problems faced by children related to softmotoric skills especially when coordinating small muscl... more Problems faced by children related to softmotoric skills especially when coordinating small muscles to perform daily activities is when drawing using stationery correctly there is still holding a pencil, cutting also not too skilled, expressing movement in detail while the child should be standard age 5 These achievements have been good for 6 years. Responding to this problem, it was found that the Paper Quilling activity that was designed by the teacher using simple raw materials owned around the child and then carried out with the concept of creative play turned out to interest the child to better process the increased skills. The purpose of this study will describe how the results of the development of softmotoric skills skills after using Paper Quilling activities especially in students aged 5-6 years. The research design used is descriptive qualitative with assessment techniques using observation and documentation where the observation instrument was developed referring to the ...
Abstrack: The Early Childhood Education eillbe the forerunner to the establishment of rhe nation'... more Abstrack: The Early Childhood Education eillbe the forerunner to the establishment of rhe nation's character, as the starting point of qualified human resources development, which has the insinght, intellectual, personality, responsibility, innovative, creative, proactive, and participatory and also independent spirit. Through Early Childhood Education we plant a strong foundation, fertilize and shower it appropriately, so thet in the future children can stand firm and qualified into human figures. This research used quantitave approach. Sample used simple random sampling. Data analyzed by anova one way. In line with the research (experiments) which were performed in Group B in Kediri, it shows that learning by using VCD media (Fiqh Children and Upin Ipin) were significantly increase the religious and moral values of the students. Especially in distinguishing the good behavior or the polite ane end bad ane, to know the religious affiliation, to get used to worship ritual and recognize religious holidays, and respect for others. Abstrak: Pendidikan Anak Usia Dini akan mencadi cikal bakal pembentukan karakter bangsa (nation character building), sebagai titik awal dari pembentukan Sumber Daya Manusaia berkualitas, yang memiliki wawasan, intelektual. Melalui Pendidikan Anak Usia Dini kita tanam pondasi yang kuat, kita pupuk dan sirami dengan tepat, agar di kemudian hari anak bisa berdri kukuh dan menjai sosok manusia berkualitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kusntitstif. Sampel diambil dengan menggunakn simple random sampling. Analisis data menggunakan anova 1 jalur. Sesuai dengan penelitian (eksperimen) yang dilakukan di kelompok B di kota Kediri, menunjukkan bahwa pembelajaran mengembangkan nilai-nilai moral agama dengan menggunakan media VCD (Fiqih Anak dan Upin Ipin) mampu meningkatkan penanaman nilai-nilai moral agama secara signifikan. Terutama membedakan perilaku baik/sopan dan buruk, mengenal agama yang dianut, membiasakan diri beribadah, mengenal ritual dan hari besar agama dan menghormati orang lain. Kata Kunci: media vcd, nilai moral agama, anak usia dini
Uploads
Conference Presentations by Anik Lestariningrum
HANGGARA BUDI UTOMO1)
ANIK LESTARININGRUM2)
1) PG-PAUD department at Nusantara PGRI University Kediri, email: [email protected]
2) PG- PAUD department at Nusantara PGRI University Kediri, email:[email protected]
ABSTRACT
Objective of this study is to know the positive character in doing Lesson Study at PG-PAUD department of Teaching Training and Education Faculty (FKIP) of Nusantara PGRI University (UNP) Kediri at the course of the Analysis of Pupils’ Development for the sixth semester students in the academic year0f 2013/2014. The data is gained from interview, observation, and documentation. The result of lesson study shows that the learning is contextual and characterized by the needs of the candidate of the pupils’ educators. In addition, there is improvement of students’ activities. Generally, the teaching and learning runs as well as giving motivation to evelate the students’ participation. Besides the students’ participation, the lecturers-as the observers shows their participation in the Lesson Study. The conclusion shows that the Lesson Study held by PG-PAUD FKIP UNP Kediri at the course of the Analysis of Pupils’ Development for the sixth semester students in the academic year 2013/2014 runs as the planned steps with a good result. The result shows that all students are able to develop their logical thinking ability, to be consistent, and to be responsible toward the learning course. In other words, the steps used in this Lesson Study can be applied in developing the students’ positive character building.
Keywods: Character, Lesson Study, the Analysis of Pupils’ Development.
Anik Lestariningrum1, Hanggara Budi Utomo2
1,2
Prodi PG-PAUD FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
[email protected], 2 [email protected]
Abstrak
Pendidikan untuk anak usia dini memerlukan pemahaman pengetahuan terutama dari lingkungan keluarga, dan tanpa disadari pengetahuan terhadap bagaimana anak bertumbuh, berkembang dan belajar menjadi kebutuhan yang perlu diketahui orang tua. Selama ini orang tua berpedoman mencukupi kebutuhan yang diperlukan oleh anak tetapi tidak memahami apakah yang diberikan sudah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan mendasar dari seorang anak. Sekarang kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak usia dini telah muncul, pendidikan anak usia dini lebih dipandang sebagai sesuatu yang esensial untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Dengan kesadaran terhadap pentingnya perkembangan anak dan pentingnya pelayanan perkembangan anak, muncul pula minat untuk mempelajari tentang bagaimana anak berkembang, anak belajar, dan membicarakan konsep-konsep memperlakukan dan membelajarkan anak usia dini. Program parenting menjadi solusi pemecahan bagi keluarga utamanya seorang ayah atau ibu dalam menjembatani dengan pihak lembaga PAUD untuk menggali semua informasi yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak serta penanganan belajar anak disesuaikan dengan program yang dijalankan di lembaga PAUD tempat anak belajar. Program parenting menumbuhkan kesadaran orang tua lebih bersikap bijaksana dalam memahami seorang anak, apabila orang tua memiliki sikap tersebut sudah membekali anak dengan watak, sikap pribadi yang baik (karakter). Membangun karakter ini perlu dibina sejak usia dini agar anak terbiasa berperilaku positif. Kegagalan kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak.
Kata Kunci: Parenting, Pendidikan Karakter, Anak Usia Dini
Traditional Games in Kediri
Anik Lestariningrum1, DemaYulianto2, Hanggara Budi Utomo3
Early Childhood Education Department
University of Nusantara PGRI Kediri
Abstract
Study about local culture tends to be an interesting topic. Research in exploring local culture is unique about the various traditional games as an early childhood development efforts to assist educators in developing a game based on the local culture. This research is motivated to problems of various types of traditional games in early childhood that is what can be developed based on the local culture. In traditional educational games are games involving gestures and there are also games involving song. Besides, through traditional games early childhood can develop imagination, creative thinking, emotional intelligence and spiritual intelligence. Therefore, the study of the importance of children in early childhood education has become international attention. However, a phenomenon that occurs in the early childhood education is the educator experiencing difficulties in developing a variety of traditional games early childhood based on the local culture. The purposes of this study are to explore local culture based traditional games and to find out model of local based traditional educative games to improve teachers’ knowledge and skill in doing games activities to early childhood children.
Quasi experimental (Non Equivalent Group Pretest-posttest Design) was applied as the research design. Quantitative analysis using T Test was used to analyze two independent sample and qualitative analysis was used to descript the empirical data from prior study about local culture based early childhood traditional games in Kediri. Expected results from this study that the local culture-based games can be found on a variety of many types of games that have been rarely done by the children there are indications became extinct. This is what needs to be redeveloped from an early age so that later the local culture back into a culture that characterizes the region.
Key words: traditional games, early childhood, local culture
ANIK LESTARININGRUM
DEMA YULIANTO
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. K.H Achmad Dahlan No.76 Mojoroto Kediri
[email protected]
[email protected]
Abstrak: Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam kehidupan kita. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, dimana dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu yang dinamis, dengan demikian setiap kehidupan dan proses pendidikan akan senantiasa mengalami perubahan dan pada konteks manusia, maka manusiapun juga akan mengalami perubahan, baik ia sebagai individu maupun masyarakat.pendidikan menjadi instrument kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan sistem pembinaan masyarakat yang relevan dengan tuntutan zaman abad globalisasi. Dunia pendidikan anak usia dini juga perlu untuk membekali diri dengan pembelajaran yang dapat memproduk manusia sesuai dengan atmosfer global. Atmosfer global dalam perubahan tentunya diharapkan tidak meninggalkan kultur budaya masyarakat Negara Indonesia itu sendiri sebagai suatu ciri khas bangsa.
Kata kunci: paradigma, pendidikan anak usia dini, sosial budaya
Abstrac: Education is the most important thing in our lives and major. Everyone has the right to education, which in this case has been listed in Chapter 31 in the UUD 1945. The Early Childhood Education is the most basic education occupies a very strategic position in the development of human resources. The period of early childhood is the golden age for the development of children to obtain education process. Education and life is a dynamic, therefore each life and education process will be constantly changing and the human context, the human being will also undergo a change, both as individuals and society. Education as an instrument of social power of the community to develop a system of community development Ages relevant to the demands of globalization. Early Childhood Education also need to equip themselves with human learning can produce according to the global atmosphere. Global atmospheric changes would be expected not to leave the State Indonesian culture, society itself as a characteristic of a nation.
Keywords: paradigm, early childhood education, socio-cultural
PENDAHULUAN
Anak usia dini yang sehat dan cerdas merupakan aset bangsa di masa depan. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam kehidupan kita. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, dimana dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi kita untuk menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Banyak pendapat dari para ahli filsafat, tentang arti dari pendidikan itu. Tetapi secara garis besar pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan yang kita terima tidak hanya pendidikan formal saja, tetapi juga pendidikan in-formal, dan pendidikan non-formal.
Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun (Direktorat PAUD, 2004). Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode emas ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewat berarti habislah peluangnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.
Pendidikan lahir seiring dengan keberadaan manusia, bahkan dalam masyarakat pendidikan ikurt andil dalam menyumbangkan proses-proses perubahan dalam pilar-pilar penyangga
The concept of multicultural education that provides the opportunities for children to develop a sense of self. By learning about and proud of the uniqueness of their cultural heritage, the children will be helped to establish the concept of themselves so that they can adapt to the environment development that constantly changing as the development of science and technology.
Traditional games and the concept of multicultural education can be packed by an educator that is a learning strategy that can be applied in early childhood to stimulate the development of all aspects of the development of owned children. Creative learning strategy that emerged from the traditional game and multicultural concept can be more meaningful for children.
Keywords: creative learning, traditional games, multicultural, early childhood
1 Dosen PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
2 Dosen PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
Papers by Anik Lestariningrum
HANGGARA BUDI UTOMO1)
ANIK LESTARININGRUM2)
1) PG-PAUD department at Nusantara PGRI University Kediri, email: [email protected]
2) PG- PAUD department at Nusantara PGRI University Kediri, email:[email protected]
ABSTRACT
Objective of this study is to know the positive character in doing Lesson Study at PG-PAUD department of Teaching Training and Education Faculty (FKIP) of Nusantara PGRI University (UNP) Kediri at the course of the Analysis of Pupils’ Development for the sixth semester students in the academic year0f 2013/2014. The data is gained from interview, observation, and documentation. The result of lesson study shows that the learning is contextual and characterized by the needs of the candidate of the pupils’ educators. In addition, there is improvement of students’ activities. Generally, the teaching and learning runs as well as giving motivation to evelate the students’ participation. Besides the students’ participation, the lecturers-as the observers shows their participation in the Lesson Study. The conclusion shows that the Lesson Study held by PG-PAUD FKIP UNP Kediri at the course of the Analysis of Pupils’ Development for the sixth semester students in the academic year 2013/2014 runs as the planned steps with a good result. The result shows that all students are able to develop their logical thinking ability, to be consistent, and to be responsible toward the learning course. In other words, the steps used in this Lesson Study can be applied in developing the students’ positive character building.
Keywods: Character, Lesson Study, the Analysis of Pupils’ Development.
Anik Lestariningrum1, Hanggara Budi Utomo2
1,2
Prodi PG-PAUD FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
[email protected], 2 [email protected]
Abstrak
Pendidikan untuk anak usia dini memerlukan pemahaman pengetahuan terutama dari lingkungan keluarga, dan tanpa disadari pengetahuan terhadap bagaimana anak bertumbuh, berkembang dan belajar menjadi kebutuhan yang perlu diketahui orang tua. Selama ini orang tua berpedoman mencukupi kebutuhan yang diperlukan oleh anak tetapi tidak memahami apakah yang diberikan sudah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan mendasar dari seorang anak. Sekarang kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak usia dini telah muncul, pendidikan anak usia dini lebih dipandang sebagai sesuatu yang esensial untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Dengan kesadaran terhadap pentingnya perkembangan anak dan pentingnya pelayanan perkembangan anak, muncul pula minat untuk mempelajari tentang bagaimana anak berkembang, anak belajar, dan membicarakan konsep-konsep memperlakukan dan membelajarkan anak usia dini. Program parenting menjadi solusi pemecahan bagi keluarga utamanya seorang ayah atau ibu dalam menjembatani dengan pihak lembaga PAUD untuk menggali semua informasi yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak serta penanganan belajar anak disesuaikan dengan program yang dijalankan di lembaga PAUD tempat anak belajar. Program parenting menumbuhkan kesadaran orang tua lebih bersikap bijaksana dalam memahami seorang anak, apabila orang tua memiliki sikap tersebut sudah membekali anak dengan watak, sikap pribadi yang baik (karakter). Membangun karakter ini perlu dibina sejak usia dini agar anak terbiasa berperilaku positif. Kegagalan kepribadian yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak.
Kata Kunci: Parenting, Pendidikan Karakter, Anak Usia Dini
Traditional Games in Kediri
Anik Lestariningrum1, DemaYulianto2, Hanggara Budi Utomo3
Early Childhood Education Department
University of Nusantara PGRI Kediri
Abstract
Study about local culture tends to be an interesting topic. Research in exploring local culture is unique about the various traditional games as an early childhood development efforts to assist educators in developing a game based on the local culture. This research is motivated to problems of various types of traditional games in early childhood that is what can be developed based on the local culture. In traditional educational games are games involving gestures and there are also games involving song. Besides, through traditional games early childhood can develop imagination, creative thinking, emotional intelligence and spiritual intelligence. Therefore, the study of the importance of children in early childhood education has become international attention. However, a phenomenon that occurs in the early childhood education is the educator experiencing difficulties in developing a variety of traditional games early childhood based on the local culture. The purposes of this study are to explore local culture based traditional games and to find out model of local based traditional educative games to improve teachers’ knowledge and skill in doing games activities to early childhood children.
Quasi experimental (Non Equivalent Group Pretest-posttest Design) was applied as the research design. Quantitative analysis using T Test was used to analyze two independent sample and qualitative analysis was used to descript the empirical data from prior study about local culture based early childhood traditional games in Kediri. Expected results from this study that the local culture-based games can be found on a variety of many types of games that have been rarely done by the children there are indications became extinct. This is what needs to be redeveloped from an early age so that later the local culture back into a culture that characterizes the region.
Key words: traditional games, early childhood, local culture
ANIK LESTARININGRUM
DEMA YULIANTO
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. K.H Achmad Dahlan No.76 Mojoroto Kediri
[email protected]
[email protected]
Abstrak: Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam kehidupan kita. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, dimana dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu yang dinamis, dengan demikian setiap kehidupan dan proses pendidikan akan senantiasa mengalami perubahan dan pada konteks manusia, maka manusiapun juga akan mengalami perubahan, baik ia sebagai individu maupun masyarakat.pendidikan menjadi instrument kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan sistem pembinaan masyarakat yang relevan dengan tuntutan zaman abad globalisasi. Dunia pendidikan anak usia dini juga perlu untuk membekali diri dengan pembelajaran yang dapat memproduk manusia sesuai dengan atmosfer global. Atmosfer global dalam perubahan tentunya diharapkan tidak meninggalkan kultur budaya masyarakat Negara Indonesia itu sendiri sebagai suatu ciri khas bangsa.
Kata kunci: paradigma, pendidikan anak usia dini, sosial budaya
Abstrac: Education is the most important thing in our lives and major. Everyone has the right to education, which in this case has been listed in Chapter 31 in the UUD 1945. The Early Childhood Education is the most basic education occupies a very strategic position in the development of human resources. The period of early childhood is the golden age for the development of children to obtain education process. Education and life is a dynamic, therefore each life and education process will be constantly changing and the human context, the human being will also undergo a change, both as individuals and society. Education as an instrument of social power of the community to develop a system of community development Ages relevant to the demands of globalization. Early Childhood Education also need to equip themselves with human learning can produce according to the global atmosphere. Global atmospheric changes would be expected not to leave the State Indonesian culture, society itself as a characteristic of a nation.
Keywords: paradigm, early childhood education, socio-cultural
PENDAHULUAN
Anak usia dini yang sehat dan cerdas merupakan aset bangsa di masa depan. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam kehidupan kita. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan, dimana dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi kita untuk menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Banyak pendapat dari para ahli filsafat, tentang arti dari pendidikan itu. Tetapi secara garis besar pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan yang kita terima tidak hanya pendidikan formal saja, tetapi juga pendidikan in-formal, dan pendidikan non-formal.
Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun (Direktorat PAUD, 2004). Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode emas ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewat berarti habislah peluangnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.
Pendidikan lahir seiring dengan keberadaan manusia, bahkan dalam masyarakat pendidikan ikurt andil dalam menyumbangkan proses-proses perubahan dalam pilar-pilar penyangga
The concept of multicultural education that provides the opportunities for children to develop a sense of self. By learning about and proud of the uniqueness of their cultural heritage, the children will be helped to establish the concept of themselves so that they can adapt to the environment development that constantly changing as the development of science and technology.
Traditional games and the concept of multicultural education can be packed by an educator that is a learning strategy that can be applied in early childhood to stimulate the development of all aspects of the development of owned children. Creative learning strategy that emerged from the traditional game and multicultural concept can be more meaningful for children.
Keywords: creative learning, traditional games, multicultural, early childhood
1 Dosen PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
2 Dosen PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
MELALUI PENDIDIKAN RAMAH ANAK
ANIK LESTARININGRUM
Prodi PG-PAUD, FKIP, Universitas Nusantara PGRI Kediri
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstrak: Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini sebagai upaya memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk berkembang sesuai potensi yang dimilikinya merupakan tanggung jawab yang tidak ringan. Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan manusia, memenuhi hak-hak anak merupakan impian yang perlu upaya nyata dalam mewujudkan.tanpa disadari masalah muncul disekitar kita terkait pendidikan anak usia dini, dimana anak mengalami masa rentan terhadap berbagai masalah kekerasan yang menyebabkan anak terhambat dalam perkembangannya. Konsep pendidikan yang mengedepankan upaya mengantisipasi kekerasan pada anak perlu segera mendapatkan perhatian. Konsep pendidikan melibatkan proses pembelajaran dimana ada interaksi antara pendidik dan anak serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai penanggungjawab bersama proses pendidikan. Pendidikan yang ramah terhadap anak berusaha menempatkan anak pada posisinya dengan mengedepankan perlindungan sepenuhnya pada hak-hak anak. Bentuk-bentuk pendidikan ramah anak dilaksanakan di PAUD meliputi; memasukkan program Holistik Integratif dalam perencanaan pembelajaran sehari-hari dimana akan membekali anak terhadap antisipasi berbagai hal terkait kekerasan yang terjadi pada dirinya. Pendidikan ramah anak ini sebagai upaya nyata kepedulian lembaga PAUD terhadap pelayanan pada anak usia dini melalui layanan professional serta memahami masalah yang dihadapi dalam pendidikan di Negara pada khususnya terkait meminimalisir kekerasan yang terjadi pada anak usia dini.
Kata Kunci: kekerasan anak, pendidikan ramah anak usia dini
TERHADAP NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK
ANIK LESTARININGRUM
PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
Jl. KH. Achmad Dahlan. No. 76 Mojoroto, Email: [email protected]
Abstrack: The Early Childhood Education eillbe the forerunner to the establishment of rhe nation’s character, as the starting point of qualified human resources development, which has the insinght, intellectual, personality, responsibility, innovative, creative, proactive, and participatory and also independent spirit. Through Early Childhood Education we plant a strong foundation, fertilize and shower it appropriately, so thet in the future children can stand firm and qualified into human figures. This research used quantitave approach. Sample used simple random sampling. Data analyzed by anova one way. In line with the research (experiments) which were performed in Group B in Kediri, it shows that learning by using VCD media (Fiqh Children and Upin Ipin) were significantly increase the religious and moral values of the students. Especially in distinguishing the good behavior or the polite ane end bad ane, to know the religious affiliation, to get used to worship ritual and recognize religious holidays, and respect for others.
Key words: vcd media, moral values religioun, childhood
Abstrak: Pendidikan Anak Usia Dini akan mencadi cikal bakal pembentukan karakter bangsa (nation character building), sebagai titik awal dari pembentukan Sumber Daya Manusaia berkualitas, yang memiliki wawasan, intelektual. Melalui Pendidikan Anak Usia Dini kita tanam pondasi yang kuat, kita pupuk dan sirami dengan tepat, agar di kemudian hari anak bisa berdri kukuh dan menjai sosok manusia berkualitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kusntitstif. Sampel diambil dengan menggunakn simple random sampling. Analisis data menggunakan anova 1 jalur. Sesuai dengan penelitian (eksperimen) yang dilakukan di kelompok B di kota Kediri, menunjukkan bahwa pembelajaran mengembangkan nilai-nilai moral agama dengan menggunakan media VCD (Fiqih Anak dan Upin Ipin) mampu meningkatkan penanaman nilai-nilai moral agama secara signifikan. Terutama membedakan perilaku baik/sopan dan buruk, mengenal agama yang dianut, membiasakan diri beribadah, mengenal ritual dan hari besar agama dan menghormati orang lain.
Kata Kunci: media vcd, nilai moral agama, anak usia dini
BERANTAI) untuk Perkembangan Kognitif Anak. Sebagai salah satu upaya dalam memecahkan masalah dalam perkembangan kognitif anak usia dini dalam pemahaman alur masalah atau alur suatu kejadian yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, pendidik, orangtua peserta didik, dan masyarakat sekitar.Juga sebagai jawaban atas luaran pengerjaan Program Kreativitas mahasiswa oleh Ristekdikti tahun 2020 yang telah di amanahkan kepada kami Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Nusantara PGRI Kediri. Dengan adanya panduan ini, diharapkan perkembangan kognitif anak usia dini dapat meningkat