Farmakokinetik Sm. Iv
Farmakokinetik Sm. Iv
Farmakokinetik Sm. Iv
Body /
Drug Living
system
ABSORPSI
Distribusi
Biotransformasi
Ekskresi
Asorpsi
Distribusi
Biotransformasi
Ekskresi
Terikat protein
bebas
Absorpsi
• Difusi pasif (lipid difusion)
• Filtrasi (aqueous difusion)
− Transport aktif
Filtrasi
C
Transport
aktif
endocytosis
Faktor yang mempengaruhi difusi :
(lipid difusion)
• Derajat keasaman
• Derajat ionisasi
• Kelarutan dalam lipid
50 % terionisasi
pKa obat 3,5 dl. pH 3,5
50 % tak terionisasi
9 % terionisasi
dl. pH 2,5
91 % tak terionisasi
Obat gol. Asam Lemah
Protonated unprotonated
Ionized Unionizid
500
Vd = --------- = 641 L
0, 78
Quinacrine Vd 50.000 L
Frusemid Vd 7 L
Hati
Saluran cerna
Paru
ekskresi
Ekskresi
Biotransformation phase I / Asyntetic
Salisilat
Ekskresi
Perubahan pada biotransformasi obat
Sirkulasi sistemik
Hati
Obat
Obat + metabolit
Lignocaine propranolol
Glyceril trinitrate morphine
Determinants of biotransformation rate
• Genetic factors
< hydrolysis of ester (succinylcholine)
< acetylation of amine (isoniazide)
< oxidation (TCA)
• Other drugs
. Enzyme induction (phenobarbital)
. Enzyme inhibition (cimetidine)
. Intestinal P-glycoprotein inhibitors (verapamil)
Enzyme induction / Enzyme inducer
o Barbiturate : Barbiturate
(phenobarbital) Coumarin
Pil kontrasepsi
o Phenytoin : Dexamethasone
Pil kontrasepsi
o Merokok : Nicotine
(Nicotine ) Pil kontrasepsi
Theophyllin
o Rifampicin : Pil kontrasepsi
o Carbamazepine: Warfarin
Enzyme Inhibitor / inhibisi enzim
o Chloramphenicol Phenytoin
Tolbutamide
o Cimetidine Chlordiazepoxide
Diazepam
Chlorazepate
Phenytoin
Theophyllin
o Ketokonazole
o Grapefruit juice
o Ritonavir
Dosis ulang & konsentrasi steady state
• Bila interval pemberian obat > t ½
• Bila interval pemberian obat < t ½
• Bila interval pemberian obat = t ½
Ekskresi obat
• Ginjal
• Saluran cerna
• Paru-paru
• Keringat
• Air mata
• Air susu
Ekskresi lewat ginjal
• Filtrasi glomerulus
• Sekresi tubulus
• Reabsorpsi
• pH. Urine yang asam mempercepat ekskresi obat
gol. Basa lemah.
• pH. Urine yang asam memperlambat ekskresi obat
gol. Asam lemah.
• Makanan:
-rifampicin
-phenoxymethyl penicillin
-erythromycin
• Obat lain:
-Antacid
-Anticholinergic
-Metoclopramide
• Penyakit saluran cerna/operasi
Aplikasi farmakokinetik dalam klinik
Berapa Loading dose i.v, atau rectal yang diberikan bila BB pasien
60 kg?
Berapa maintenance dose untuk setiap 8 jam, untuk pasien BB 60
kg, kalau diberikan peroral atau perectal?
Jawaban
• Loading dose = Vd x Cp / F
Vd = Volume of distribution
Cp = Konsentrasi terapi dalam plasma
F = Bioavailability
Vd = Volume of distribution
Cp = Konsentrasi terapi
Di = Drug interval (interval dosis)
F = Bioavailability
• Maintenance dose oral tiap 8 jam untuk pasien 60 kg =
Vd x Cp x Di x 0,693 / t ½
----------------------
F
= 60L x 6,25/L x 8 x 0,693 / 10
-------------------------
0,95
= 218,8 mg
Disease and drug dosing
Glial cell
• Benzyl Penicillin
probenecid
Phenylbutazone
Sulphinpyrazone
Aspirin
Indometacine
. Nitrofurantoyn
Ekskresi lewat paru-paru
• Anti thyroid
• Anti psychosis
• Anti kanker
• Anti biotika
Chloramphenicol
sulphonamide
Kanamycin
Streptomycin
Tetracycline
Konsentrasi steady state / plateau
Kebaikan :
# mudah diberikan
# tidak perlu steril
# kontak langsung dng. Infeksi saluran cerna
Kejelekan :
# dirusak dilambung
# absorbsi sulit diduga
# obat basa kuat
# iritasi saluran cerna
Cara pemberian parenteral
• Intracutan
• Subcutan
• Intra muscular:
-phenytoin
-diazepam
• Intra vena:
-jantung
-ginjal
• Intra arteriil:
-nitrogen mustard
• Intrathecal
Cara pemberian lewat mucosa
* Sublingual
* Perectal
* Mucosa lokal