Farmakokinetik Sm. Iv

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 67

Staf Farmakologi FK UNUD

• Prof.Dr. I G.M. Aman, SpFK


• Dr. Made Jawi, M.Kes
• Dr. M.B. Toya Ariawan
• Prof.DR. Dr. Tjok. Alit Kamar Adnyana, SpFK
• Dr. W. Harsana, MS
• Dr. I G.N. Anom Murdhana
• Dr. I.B. Ngurah
• Dr. Komang Satriyasa, M.Repro
• Dr. Agung Wiwiek Indrayani, S.Ked
• Ni Made Dwi Sandhi Utami, S.Si, Apt
• Dr.Wayan Sumardika, S.Ked
• Dr. I G.M.Surya Chandra Trapika, S.Ked
PEGAWAI Laboratorium
• Nyoman Sugiharta
• Gde Wiranatha.
FARMAKOLOGI
• Farmakologi
• Obat
• Farmakokinetik
• Farmakodinamik
• Farmakoterapi
• Posologi
• Toksikologi
• Farmakognosi
• Farmasi
Enabling outcome
• Permeation process
• Relative ease of permeation of weak acid or base form according to
its pKa and the pH of the medium.
• The common route of drug administration
• Determinants of distribution of drug
• Elimination of drugs (Zero & First Order Elimination)
• Vd (Volume of Distribution)
• Cl (Clearance)
• Half life (t ½ )
• First pass effect, Bioavailability, AUC (Area Under Curve)
• MEC (Minimal Effective Concentration), MTC (Minimal Toxic
Concentration), Peak and Trough Concentration, Steady State
Concentration
• Phase I & Phase II Biotransformation/ Metabolism
• Enzyme Inducers, Enzyme Inhibitors
Actions of a drug on the body.
( Pharmacodynamics )

Body /
Drug Living
system

Actions of the body on the drugs


( Pharmacokinetics )
PHARMACOKINETIC

 ABSORPSI
 Distribusi
 Biotransformasi
Ekskresi

Asorpsi
Distribusi

Biotransformasi

Ekskresi

Terikat protein

bebas
Absorpsi
• Difusi pasif (lipid difusion)
• Filtrasi (aqueous difusion)
− Transport aktif

Difusi pasif Endocytosis

Filtrasi

C
Transport
aktif
endocytosis
Faktor yang mempengaruhi difusi :
(lipid difusion)

• Derajat keasaman
• Derajat ionisasi
• Kelarutan dalam lipid
50 % terionisasi
pKa obat 3,5 dl. pH 3,5
50 % tak terionisasi

9 % terionisasi
dl. pH 2,5
91 % tak terionisasi
 Obat gol. Asam Lemah

 Dalam suasana yang asam

 Lebih banyak dalam bentuk tak


terionisasi (unionized)

 Mudah larut dalam lipid

 Mudah diabsorpsi (difusi pasif)


Degree of ionization

Weak base drugs

Protonated unprotonated

Ionized Unionizid

Less lipid soluble More lipid soluble


Percentage of ionized of drugs

• For Weak Acid:


% ionized= 100 /1+ antilog (pKa-pH)

• For Weak Base:


% ionized= 100 /1+ antilog (pH-pKa)
Digoxin : jumlah dalam tubuh 500 mcg
(dosis yang diberikan)
Konsentrasi dl. Plasma 0,78 mcg / L

500
Vd = --------- = 641 L
0, 78

Quinacrine Vd 50.000 L
Frusemid Vd 7 L

Kloroquin Retina, hati

Tetrasiklin Tulang, hati

Digoxin Ginjal, hati, jantung


Biotransformation
Obat yang larut dl. air

Obat yang larut dalam lipid

Hati
Saluran cerna
Paru

ekskresi
Ekskresi
Biotransformation phase I / Asyntetic

– Oxidation (cytochrome P450)


– Reduction
– Hydrolysis
– Deamination
Biotransformation phase II / Syntetic
konyugasi dengan :
glucuronate
acetate (Acetylation)
Glycine
sulfate
Glutathione
Methyl groups
Aspirin / Asetosal

Salisilat

Oksidasi glukuronik glisin

Asam Salisilat salisilat salisilat


gentisic glukorinik bebas urat

Ekskresi
Perubahan pada biotransformasi obat

• Zat aktif Tidak aktif


Acetaminofen Acetaminofen sulfate
Aspirin Salysilate glucuronide

Zat aktif Aktif


Phenylbutazon Oxiphenbutazon
Primidone Phenobarbital
Codein Morphine
Diazepam Desmethyl diazepam
methyl oxazepam

Zat tidak aktif Aktif


Talampicillin Ampicillin
Benorylate Paracetamol + acetosal
First pass effect / eliminasi pra sistemik

Sirkulasi sistemik

Hati
Obat

Obat + metabolit

Lignocaine propranolol
Glyceril trinitrate morphine
Determinants of biotransformation rate

• Genetic factors
< hydrolysis of ester (succinylcholine)
< acetylation of amine (isoniazide)
< oxidation (TCA)

• Other drugs
. Enzyme induction (phenobarbital)
. Enzyme inhibition (cimetidine)
. Intestinal P-glycoprotein inhibitors (verapamil)
Enzyme induction / Enzyme inducer
o Barbiturate : Barbiturate
(phenobarbital) Coumarin
Pil kontrasepsi
o Phenytoin : Dexamethasone
Pil kontrasepsi
o Merokok : Nicotine
(Nicotine ) Pil kontrasepsi
Theophyllin
o Rifampicin : Pil kontrasepsi
o Carbamazepine: Warfarin
Enzyme Inhibitor / inhibisi enzim
o Chloramphenicol Phenytoin
Tolbutamide

o Cimetidine Chlordiazepoxide
Diazepam
Chlorazepate
Phenytoin
Theophyllin
o Ketokonazole
o Grapefruit juice
o Ritonavir
Dosis ulang & konsentrasi steady state
• Bila interval pemberian obat > t ½
• Bila interval pemberian obat < t ½
• Bila interval pemberian obat = t ½
Ekskresi obat

• Ginjal
• Saluran cerna
• Paru-paru
• Keringat
• Air mata
• Air susu
Ekskresi lewat ginjal

• Filtrasi glomerulus

• Sekresi tubulus

• Reabsorpsi
• pH. Urine yang asam mempercepat ekskresi obat
gol. Basa lemah.
• pH. Urine yang asam memperlambat ekskresi obat
gol. Asam lemah.

• Phenobarbital (gol.asam lemah). Kalau ingin mempercepat ekskresinya


lewat urine, apakah tindakan kita?

apakah diberikan amonium kloride (asam) ataukah diberikan natrium


bikarbonas (basa) ?. Coba jelaskan !
Faktor yang mempengaruhi absorpsi

• Makanan:
-rifampicin
-phenoxymethyl penicillin
-erythromycin
• Obat lain:
-Antacid
-Anticholinergic
-Metoclopramide
• Penyakit saluran cerna/operasi
Aplikasi farmakokinetik dalam klinik

• Menentukan loading dose


-Antibiotic
-Anticoagulant
-Antiepileptic
-Antiarrhythmic
-Antiasthmatic
-Antihypertensive
• Menentukan maintenance dose
• Merencanakan interval dose
Contoh menghitung loading dose
• Seorang pasien memerlukan Metronidazole
Mean Effective Concentration 6,25-8 mcg/ml (konsentrasi terapi)
Bioavailability (i.v=1, oral=95%, rectal=80%
Plasma half-life (t ½ )= 10 jam
Vd = 1L/kgBB

Berapa Loading dose i.v, atau rectal yang diberikan bila BB pasien
60 kg?
Berapa maintenance dose untuk setiap 8 jam, untuk pasien BB 60
kg, kalau diberikan peroral atau perectal?
Jawaban
• Loading dose = Vd x Cp / F
Vd = Volume of distribution
Cp = Konsentrasi terapi dalam plasma
F = Bioavailability

Loading dose i.v = 60 L x 6,25 mg/L /1


= 375 mg.
Loading dose oral = 60 L x 6,25 mg/L / 0,95
= 394 mg.
Loading dose rectal = 60 L x 6,25 mg/L / 0,60
= 625 mg.
Calculation of a maintenance dose:
-identikasi konsentrasi terapi
-penentuan dosis untuk maintenance
-penentuan interval dosis (setiap 8 jam, 6 jam dlsb)

• Maintenance dose = Vd x Cp x Di x 0,693 / t ½


-------------------------
F

Vd = Volume of distribution
Cp = Konsentrasi terapi
Di = Drug interval (interval dosis)
F = Bioavailability
• Maintenance dose oral tiap 8 jam untuk pasien 60 kg =
Vd x Cp x Di x 0,693 / t ½
----------------------
F
= 60L x 6,25/L x 8 x 0,693 / 10
-------------------------
0,95
= 218,8 mg
Disease and drug dosing

• Dosis obat perlu diubah bila:


. Obat > 80% dieliminasi oleh satu organ saja
(ginjal saja, atau hepar saja)
. Safety margin (IT) obat sempit
(lithium, digoxin, theophylline)
Dosage in patient with renal impairment

• Standard loading dose


Patient’s CC
• Corrected dose = normal dose x --------------------
Normal CC (100 mL/min)
Corrected dose of drug with 2 route of elimination (renal and liver)

• If a drug is cleared 50% by kidney, and 50% by liver. In


this patient the liver function is normal, but the function of
kidney is impaired with CC 20 mL/min. The normal
dosage is 200 mg/day.
• So the hepatic and renal clearance are each 100 mg/day
20 mL/min
• Corrected dose= 100 mg/day + 100 mg/day x-------------
100 mL/min
Dosage in liver disease

Tergantung BSP retention


• BSP retention < 5% (No Liver Damage)
• BSP retention 5-25% (Mild Liver Damage)
dosis maintenance dikurangi 25-50%
• BSP retention 25-75% (Severe Liver Damage)
dosis mainenance dikurangi 50-80%
• BSP retention >75% (Very Severe Liver Damage)
dosis maintenance dikurangi 80%
Drug dosing in the elderly

• Alter the Volume of distribution (Vd)


• Decline in cardiac output
• Decline in renal clearance
• Decline in hepatic extraction
• Decline in protein binding
• Disease in elderly

Reduction drug dose in elderly:


Digoxin Cimetidine Benzodiazepine
Gentamycin Tobramycin L-dopa
Phenytoin Valproate
Pethidine TCA
Faktor yang mempengaruhi Filtrasi
 berat molekul obat, <100

Faktor yang mempengaruhi transport aktif


 ada karier yang sesuai
.Levo Dopa
.Fluorouracil
.Penicilin
.Probenecid
jaringan otak

Glial cell

Tidak ada pori

Blood Brain Barrier


( sawar darah otak )
Pengaruh perubahan pH
• Basa lemah pKa 7,5 – 10
• Asam lemah pKa 3,0 – 7,5

Amphetamin Basic Quinidin


drug PH 6 – 7
Salicylate acid
Phenobarbital drug
Kompetitip pada proses sekresi renal

• Benzyl Penicillin
 probenecid
 Phenylbutazone
 Sulphinpyrazone
 Aspirin
 Indometacine
. Nitrofurantoyn
Ekskresi lewat paru-paru

• Obat yang mudah menguap ( cair, gas )


 Anestetik umum
 Alkohol
 Amonium kloride
Waktu paruh obat ( t1/2 )

• t 1/2 dipengaruhi oleh :


 difusi obat ke jaringan
 ikatan dengan plasma protein
 Ikatan dengan jaringan
 biotransformasi Hati
 Ekskresi ginjal
Bioavailabilitas
( AUC ) oral
Bioavailabilitas
( AUC ) I.V

Faktor yang mempengaruhi


 Faktor biologis
 Faktor farmasi
• Farmasi
 partikel obat
 cara pembuatan
 bahan pelarut
 kombinasi obat
Ekskresi melalui ASI

• Anti thyroid
• Anti psychosis
• Anti kanker
• Anti biotika
 Chloramphenicol
 sulphonamide
 Kanamycin
 Streptomycin
 Tetracycline
Konsentrasi steady state / plateau

• Jumlah obat masuk = jumlah eliminasi


• Dicapai dalam 4 X pemberian dengan
interval waktu sama dengan waktu paruh
obat
Pemberian obat dengan t ½ panjang
Digoxin t ½ = 48 jam ( 2 hari )
Cara pemberian obat
Peroral (enteral)
Faktor yang mempengaruhi :
* Ionisasi obat
* lipid soluble
* derajat keasaman ( ph )
* berat molekul
* pengosongan lambung

Kebaikan :
# mudah diberikan
# tidak perlu steril
# kontak langsung dng. Infeksi saluran cerna
Kejelekan :

# dirusak dilambung
# absorbsi sulit diduga
# obat basa kuat
# iritasi saluran cerna
Cara pemberian parenteral

• Intracutan
• Subcutan
• Intra muscular:
-phenytoin
-diazepam
• Intra vena:
-jantung
-ginjal
• Intra arteriil:
-nitrogen mustard
• Intrathecal
Cara pemberian lewat mucosa
* Sublingual
* Perectal
* Mucosa lokal

Cara pemberian inhalasi


* Gas / cairan yg mudah menguap
* Aerosol
* Serbuk halus

Cara pemberian lewat kulit

Cara pemberian Transdermal

You might also like