Activated Sludge Design (Complete Mix Reactor) : Setyo S. Moersidik
Activated Sludge Design (Complete Mix Reactor) : Setyo S. Moersidik
Activated Sludge Design (Complete Mix Reactor) : Setyo S. Moersidik
Setyo S. Moersidik
Program Studi Teknik Lingkungan FTUI
[email protected]
Unit Process: Reactors
• While not a unit operation, reactors are
essential process operations
• They are identified on flowsheets by the
type of vessel and their flow:
– Batch reactor
– Continuous stirred tank reactor (CSTR)
– plug flow or tubular reactor
• Batch reactor
– A tank or vessel where reactants have
been placed and products are removed
– There is no inflow or outflow of reactants
or products.
• Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
– Run at steady state (ie no accumulation)
– Very well mixed
– Modelled as having no spatial variations in concentration,
temperature, pH or reaction rate in the vessel
– T an C are identical everywhere in the vessel, they are the same
at the exit as in the tank.
• Plug Flow or Tubular Reactor
– Consists of a cylindrical pipe
– Assume the flow is highly turbulent and there
is no radial variation in concentration.
Activated Sludge Principles
• Wastewater is aerated in a tank
• Bacteria are encouraged to grow by providing
• Oxygen
• Food (BOD)
• Nutrients
• Correct temperature
• Time
•
• Biomass production
•
• The cell residence time is:
•
Dimana:
HRT V = Volume reaktor atau bak aerasi
(m3).
Q = Debit air Iimbah yang masuk ke
dalam tangki aerasi (m3/jam)
D = Laju pengenceran (jam1).
• Ratio Sirkulasi Lumpur
DESAIN KUNCI
(Hidraulic Recycle Ratio,
HRT).
– Ratio sirkulasi adalah
perbandingan antara
jumlah lumpur yang
disirkulasikan ke bak
HRT aerasi dengan jumlah air
limbah yang masuk ke
dalam bak aerasi.
Umur lumpur (sludge age) atau
sering disebut waktu tinggal
rata-rata (mean cell residence
DESAIN KUNCI
time).
Parameter ini menunjukkan
waktu tinggal mikroorganisma
dalam sistem lumpur aktif. Jika
HRT memerlukanwaktu dalam
jam, maka waktu tinggal sel
mikroba dalam bak aerasi dapat
dalam hitungan hari.
Waktu Tinggal Parameter ini berbanding
terbalik dengan laju
pertumbuhari mikroba. Umur
lumpur dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut
(Hammer, 1986; Hawkes, 1983):
MLSS xV
Umur Lumpur (Hari) = -------------------
---------------
DESAIN KUNCI
SSeXQe
+SSWXQW
Dimana:
MLSS = Mixed liquor suspended
solids (mg/I).
V = Volume bak aerasi (L)
SSe = Padatan tersuspensi
Umur Lumpur dalam effluent (mg/I)
SSw = Padatan tersuspensi
dalam lumpur limbah
(mg/I)
Qe = Laju effluent Iimbah
3
(m /hari)
Qw = Laju influent Iimbah
3
(m /hari).
Cara konvensional untuk mengamati
kemampuan pengendapan lumpur adalah
dengan menentukan Indeks Volume Sludge
(Sludge Volume Index = SVI). Caranya
DESAIN KUNCI adalah sebagai berikut : campuran lumpur
dan air Iimbah (mixed liquor) dan bak aerasi
dimasukkan dalam silinder kerucut volume 1
liter dan dibiarkan selama 30 menit. Volume
sludge dicatat. SVI menunjukkan besarnya
volume yang ditempati 1 gram lumpur
(sludge). SVI dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagal berikut:
SV x 1 000
SVI (ml/g) = ---------------- mililiter per
SVI gram
MLSS
Dimana:
SV = Volume endapan lumpur di dalam silinder
kerucut setelah 30 menit
pengendapan (ml).
MLSS = mixed liqour suspended solid (mg/I).