Lapkas: Rabu, 1 Februari 2017
Lapkas: Rabu, 1 Februari 2017
Lapkas: Rabu, 1 Februari 2017
Pembimbing
dr. Abdul Halim, Sp.JP (K)
Aorta
Regurgitasi
Disusun oleh :
Rahma S Nasution
Trinidia Lubis
Vidya Cecilia
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Latar Belakang
Regurgitasi Aorta
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Definisi
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
fisik penunjang
Diagnosis
Diagnosis
Ar akut Ar Kronis
Takikardi
Pelebaran TD
Sianosis
Becker sign
Arterial pulsus alternans
S3 gallop
Diagnosis
Laboratorium Imaging
RFT echo
Diagnosis
Diagnosis
Gambar 2.
Ekokardiogram Ruang Jantung
Diagnosis
Gambar 1. MRI
Aorta regurgitasi
Tatalaksana
Tatalaksana
Prognosis
Infeksi/Kongenital
Aorta
Regurgitasi LVH +
Kronis Gangguan LV
CHF
Kematian
BAB 3
STATUS ORANG SAKIT
Keluhan Utama : Sesak nafas
Anamnesa :
Hal ini dialami os sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Sesak nafas memberat ketika beraktifitas sedang dan
membaik dengan istirahat. Sesak nafas tidak
berhubungan dengan cuaca. Riwayat sesak nafas
sebelumnya dijumpai. Riwayat terbangun ketika tidur
dikarenakan sesak nafas dijumpai. Riwayat sesak nafas
ketika berbaring dijumpai. Pasien membutuhkan 1-2
bantal untuk tidur. Kedua kaki bengkak dijumpai. Batuk
dijumpai sejak 1 minggu ini. Batuk berdahak tidak
dijumpai. Batuk berdarah tidak dijumpai.
Nyeri dada dijumpai. Riwayat nyeri dada disangkal.
Sebelumnya os pernah dirawat di RIC pada tanggal
03/01/2017 selama 3 hari dengan diagnosa CHF a.c AR
Moderate-Severe + MR Moderate + TR mild e.c RHD dan
dijadwalkan penggantian katup bulan maret 2017. Nyeri
sendi berpindah dijumpai, Riwayat nyeri sendi berpindah
dijumpai. Demam dijumpai. Riwayat demam dijumpai 1
minggu yang sebelum masuk rumah sakit dan
menghilang ketika diberi obat penurun panas.Pergerakan
tangan yang tidak teratur dan tidak terkontrol tidak
dijumpai.
Kemerahan pada tubuh tidak dijumpai. Penonjolan pada
sendi dan kulit tidak dijumpai. Riwayat penyakit gula tidak
dijumpai. Riwayat tekanan darah tinggi dijumpai dengan
tensi tertinggi 180/90. Riwayat merokok disangkal.
Faktor Risiko PJK : Hipertensi
Riwayat Penyakit Terdahulu : HT, RHD
Riwayat Pemakaian Obat :
BZP 1,2 jt IU I.M/28 hari
Captopril 12,5 mg
Bisosprolol 2,5 mg
Spironolacton 2 mg
Status Presens
KU : Lemah Kesadaran : CM TD : 160/90 mmHg
HR : 150 x/i, irreguler RR : 25 x/i
Suhu :37, 50C
Sianosis : (-) Ortopnu : (+) Dispnu: (-)
Ikterus : (-) Edema : (+/+) Pucat : (-)
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
Leher : TVJ R+3 cmH2O
Dinding toraks
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : SF kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Batas Jantung
Atas : ICS II-III LMCS
Bawah : Diafragma
Kanan : LPSD
Kiri : LMCS
Auskultasi
Jantung : S1 (+) N S2 (+) N S3 (-) S4 (-) regular,
Murmur (+)
EDM 3/4 lokasi ICS II kanan PSL Kanan
PSM 4/6 lokasi apeks
Punctum maximum : - Radiasi : -
Paru
Suara Pernafasan : vesikuler (+/+)
Suara tambahan : ronchi basah basal (+/+)
Palpasi
Hepar/Lien : tidak teraba,
kesan: normal Asites (-)
Ekstremitas
Superior : sianosis (-/-) clubbing (-/-)
Inferior : edema pretibial (-/-) pulsasi arteri (+/+
Akral : hangat
Interpretasi Rekaman EKG
Irama: Atrial Flutter; rate: 150x/i; axis: normal.
gelombang P (+) bentuk normal durasi 0,06s;
interval PR 0,17s; kompleks QRS normal durasi
0,08s; S pada V1 + R pada V5 > 35 mm. T inversi
dijumpai pada v1,v5,v6,AvL
Kesan EKG :
Atrial Flutter + LVH + myocardial ischemia
anterolateral
Interpretasi Foto Toraks AP
CTR 80.64% , Segmen aorta dilatasi, Segmen pulmonal
normal, pinggang jantung menonjol, Apeks upward,
Infiltrat/perselubungan tidak dijumpai. Tanda-tanda
kongesti dijumpai pada kedua lapangan paru
Kesimpulan :
Kardiomegali dengan tanda pembendungan paru
Diagnosa kerja : CHF Fc III ec AR moderate-severe + MR
moderate+ TR moderate + PR mild ec RHD + Hipertensi
stage II
Fungsional : Fc III
Anatomi : Katup Jantung
Etiologi : RHD
Diferensial
Diagnosis:
Congenital Heart Disease
Rencana pemeriksaan lanjutan :
Elechtrocardiographi
Foto thorax
Echocardiografi
Cek Asto, CRP
Kultur Streotococcus β-hemolitikus
Prognosis:
Dubia et bonam
Pengobatan:
Bed Rest
O2 2-4 L/i via nasal kanul
IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i (mikro)
Inj. Furosemide 20 mg/6 jam
Captopril 3 x 12,5 mg
Spironolactone 1 x 25 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
BAB 4S
Tanggal O A P
Tabel 4.1.Follow
Nyeri HR: 114Up
x/i Pasien Tanggal
Moderate-11 Januari
nasal kanul
pretibial
(-/-)
Tanggal S O A P
17/01. Sesak Nafas Sens : CM -Bed rest
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 170/70 mmHg
-O2 2-4 L/i via
Nyeri Dada (-) HR : 98 x/i ec AR
Demam (+) RR : 23 x/i nasal kanul
Temp : 37.7ºC Moderate- -IVFD NaCl
UOP : 2500 cc/24 jam
severe + 0,9% 10 gtt/i
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR (mikro)
Thorax : -Inj.
Cor : moderate
Furosemide 30 mg/
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4
+ TR jam
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-)
Pulmo: moderate - Captopril 3 x
SP : vesikuler,
+ PR 12,5 mg
ST : ronkhi basah basal (+/+) ↓
Abdomen: -
mild
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba Spironolactone 25
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial - RHD mg
(-/-)
-KSR 1x300 mg
Jawaban konsul BTKV : -PCT 3x500 mg
Rujuk ke RS Harapan Kita
Tanggal S O A P
18/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) ↓ Bed rest
TD : 160/80 mmHg
Nyeri Dada (-)
HR :110 x/i ec AR -
Demam (-)
RR : 25 x/i O2 2-4 L/i via
Moderate-
Temp : 36.8ºC nasal kanul
SP : vesikuler, 25 mg
(+/+)↓
Tanggal S O A P
21/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+)↓ TD : 150/40 mmHg Bed rest
Nyeri Dada (-) HR : 89 x/i ec AR - O2
Demam (-) RR : 22 x/i 2-4 L/i via
Temp : 36.5ºC Moderate- nasal kanul
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) -
severe +
Leher: TVJ R+2 cmH2O IVFD NaCl
Thorax : MR 0,9% 10 gtt/i
Cor : (mikro)
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4 moderate -Inj. Furosemide 30
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-) mg / jam
+ TR
Pulmo: - Captopril 3 x 12,5
SP : vesikuler, moderate mg
ST : ronkhi basah basal (+/+) ↓ - Spironolactone 25
Abdomen: + PR mg
(-/-)
Tanggal S O A P
23/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 170/80 mmHg Bed rest
Nyeri Dada (-) HR : 95 x/i ec AR - O2
Demam (-) RR : 24 x/i 2-4 L/i via
Temp : 36.7ºC Moderate- nasal kanul
UOP : 2100 cc/24 jam -
severe +
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) IVFD NaCl
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR 0,9% 10 gtt/i
Thorax : (mikro)
Cor : moderate Inj. Furosemide 40
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4 mg / jam
+ TR
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-) - Captopril 3 x 12,5
Pulmo: moderate mg
SP : vesikuler, - Spironolactone 25
ST : ronkhi basah basal + PR mg
(-/-) -KSR 1x600 mg
Abdomen:
mild
- Paracetamol 3 x
Pemeriksaan fisik
Berdasarkan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada aorta dijumpai adanya:
regurgitasi akut berupa3 : - Takikardi (HR:150x/i)
- Takikardi - Murmur (+)
- Vasokonstriksi perifer - EDM 3/4 lokasi ICS II kanan PSL
- Sianosis Kanan
- Edema pulmonal - PSM 4/6 lokasi apeks
- Early diastolic murmur - Dijumpai adanya riwayat kaki
- Austin Flint murmur bengkak
- Corrigan Sign - Dijumpai Corrigan Sign
NO TEORI KASUS
Pemeriksaan
penunjang
Pada Foto thorax dijumpai : CTR 80.64% , Segmen aorta
Foto thorax dilatasi, Segmen pulmonal normal, pinggang jantung
menonjol, Apeks upward, Infiltrat/perselubungan tidak
dijumpai. Tanda-tanda kongesti dijumpai pada kedua
lapangan paru