Lapkas: Rabu, 1 Februari 2017

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 68

LAPKAS

Rabu, 1 Februari 2017

Pembimbing
dr. Abdul Halim, Sp.JP (K)
Aorta
Regurgitasi
Disusun oleh :

Rahma S Nasution
Trinidia Lubis
Vidya Cecilia
BAB 1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Latar Belakang
Regurgitasi Aorta
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Definisi

Aorta regurgitasi adalah suatu keadaan dimana terjadi


aliran diastolik darah dari aorta kembali ke dalam ventrikel
kiri.
Prevalensi

The prevalence of AR appears to be similar across racial


populations in the United States, although
internationally there is significant variation in the
prevalence of predisposing conditions, such as
rheumatic heart disease.

AR is seen more commonly in men than in women


13% of men and 8.5% of women.
Chronic aortic regurgitation often begins in patients in their late
50s and most frequently in patients older than 80 years. In
general, the prevalence and severity of AR increase
with age,
Etiologi
Etiologi
Etiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
fisik penunjang
Diagnosis
Diagnosis
Ar akut Ar Kronis
Takikardi
Pelebaran TD

Sianosis

Diastole < 60, Sistole >110


Edema pulmonal

Becker sign
Arterial pulsus alternans

Early diastolic murmur,


Austin Flint murmur Corrigan pulse

De Musset sign, Duroziez sign

S3 gallop
Diagnosis

Laboratorium Imaging

Leukositosis Foto toraks

LED , CRP  Ct-scan

Enzim jantung MRI

RFT echo
Diagnosis
Diagnosis

Gambar 1. Foto Thoraks


Aorta regurgitasi
Diagnosis

Gambar 2.
Ekokardiogram Ruang Jantung
Diagnosis

Elektrokardiogram pada Perikarditis Akut.


Elevasi segmen ST difus dan
depresi segmen PR (tanda panah)
Diagnosis

Gambar 1. MRI
Aorta regurgitasi
Tatalaksana
Tatalaksana
Prognosis

Infeksi/Kongenital

Aorta
Regurgitasi LVH +
Kronis Gangguan LV

CHF

Kematian
BAB 3
STATUS ORANG SAKIT
 Keluhan Utama : Sesak nafas
 Anamnesa :
 Hal ini dialami os sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Sesak nafas memberat ketika beraktifitas sedang dan
membaik dengan istirahat. Sesak nafas tidak
berhubungan dengan cuaca. Riwayat sesak nafas
sebelumnya dijumpai. Riwayat terbangun ketika tidur
dikarenakan sesak nafas dijumpai. Riwayat sesak nafas
ketika berbaring dijumpai. Pasien membutuhkan 1-2
bantal untuk tidur. Kedua kaki bengkak dijumpai. Batuk
dijumpai sejak 1 minggu ini. Batuk berdahak tidak
dijumpai. Batuk berdarah tidak dijumpai.
 Nyeri dada dijumpai. Riwayat nyeri dada disangkal.
Sebelumnya os pernah dirawat di RIC pada tanggal
03/01/2017 selama 3 hari dengan diagnosa CHF a.c AR
Moderate-Severe + MR Moderate + TR mild e.c RHD dan
dijadwalkan penggantian katup bulan maret 2017. Nyeri
sendi berpindah dijumpai, Riwayat nyeri sendi berpindah
dijumpai. Demam dijumpai. Riwayat demam dijumpai 1
minggu yang sebelum masuk rumah sakit dan
menghilang ketika diberi obat penurun panas.Pergerakan
tangan yang tidak teratur dan tidak terkontrol tidak
dijumpai.
 Kemerahan pada tubuh tidak dijumpai. Penonjolan pada
sendi dan kulit tidak dijumpai. Riwayat penyakit gula tidak
dijumpai. Riwayat tekanan darah tinggi dijumpai dengan
tensi tertinggi 180/90. Riwayat merokok disangkal.
 Faktor Risiko PJK : Hipertensi
 Riwayat Penyakit Terdahulu : HT, RHD
 Riwayat Pemakaian Obat :
BZP 1,2 jt IU I.M/28 hari
Captopril 12,5 mg
Bisosprolol 2,5 mg
Spironolacton 2 mg
 Status Presens
KU : Lemah Kesadaran : CM TD : 160/90 mmHg
HR : 150 x/i, irreguler RR : 25 x/i
Suhu :37, 50C
Sianosis : (-) Ortopnu : (+) Dispnu: (-)
Ikterus : (-) Edema : (+/+) Pucat : (-)
 Pemeriksaan Fisik
Kepala : Konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
Leher : TVJ R+3 cmH2O
 Dinding toraks
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : SF kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
 Batas Jantung
Atas : ICS II-III LMCS
Bawah : Diafragma
Kanan : LPSD
Kiri : LMCS
 Auskultasi
Jantung : S1 (+) N S2 (+) N S3 (-) S4 (-) regular,
Murmur (+)
EDM 3/4 lokasi ICS II kanan PSL Kanan
PSM 4/6 lokasi apeks
Punctum maximum : - Radiasi : -
Paru
Suara Pernafasan : vesikuler (+/+)
Suara tambahan : ronchi basah basal (+/+)
 Palpasi
Hepar/Lien : tidak teraba,
kesan: normal Asites (-)
 Ekstremitas
Superior : sianosis (-/-) clubbing (-/-)
Inferior : edema pretibial (-/-) pulsasi arteri (+/+
 Akral : hangat
Interpretasi Rekaman EKG
Irama: Atrial Flutter; rate: 150x/i; axis: normal.
gelombang P (+) bentuk normal durasi 0,06s;
interval PR 0,17s; kompleks QRS normal durasi
0,08s; S pada V1 + R pada V5 > 35 mm. T inversi
dijumpai pada v1,v5,v6,AvL
 Kesan EKG :
Atrial Flutter + LVH + myocardial ischemia
anterolateral
 Interpretasi Foto Toraks AP
 CTR 80.64% , Segmen aorta dilatasi, Segmen pulmonal
normal, pinggang jantung menonjol, Apeks upward,
Infiltrat/perselubungan tidak dijumpai. Tanda-tanda
kongesti dijumpai pada kedua lapangan paru
 Kesimpulan :
 Kardiomegali dengan tanda pembendungan paru
 Diagnosa kerja : CHF Fc III ec AR moderate-severe + MR
moderate+ TR moderate + PR mild ec RHD + Hipertensi
stage II
Fungsional : Fc III
Anatomi : Katup Jantung
Etiologi : RHD

 Diferensial
Diagnosis:
Congenital Heart Disease
 Rencana pemeriksaan lanjutan :
Elechtrocardiographi
Foto thorax
Echocardiografi
Cek Asto, CRP
Kultur Streotococcus β-hemolitikus

 Prognosis:
Dubia et bonam
 Pengobatan:
Bed Rest
O2 2-4 L/i via nasal kanul
IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i (mikro)
Inj. Furosemide 20 mg/6 jam
Captopril 3 x 12,5 mg
Spironolactone 1 x 25 mg
Paracetamol 3 x 500 mg
BAB 4S
Tanggal O A P

2017 FOLLOW UPTD : 170/900 mmHg


11/01. Sesak Sens : CM CHF Fc III - Bed rest
nafas (+) ec AR - O2 2-4 L/i via

 Tabel 4.1.Follow
Nyeri HR: 114Up
x/i Pasien Tanggal
Moderate-11 Januari
nasal kanul

2017Dada (+) RR : 29 x/i severe + - IVFD NaCl


Demam T : 37,5 ⁰C MR 0,9% 10 gtt/i
(+) VAS: moderate+ (mikro)
Kepala : TR -Inj. Furosemide 20
Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) moderate + mg/6 jam
Leher: TVJ R+3 cmH2O PR mild Captopril 3 x 12,5
Thorax : - RHD mg
 Cor : - Spironolactone 25
S1 S2 reguler, murmur (+) mg
EDM 3/4 URSB, PSM 4/6 LLBB- - Paracetamol 3x500
apeks, gallop (-) mg
 Pulmo: R/
SP : Vesikuler - Cek ASTO,
ST : Ronkhi Basah Basal CRP
Tanggal S O A P
11/01. ST : ronkhi basah basal - Bed rest
Sesak CHF Fc III
2017 Abdomen: Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak
- O2 2-4 L/i via
nafas (+) teraba ec AR nasal kanul
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial
Nyeri - IVFD NaCl
(-/-) Moderate-
Dada (+) Pemeriksaan lab : 0,9% 10 gtt/i
severe +
 Leukosit : 13.030/µL (mikro)
Demam
 Faal hemostasis MR -Inj. Furosemide 20
(+) Waktu protombin :
mg/6 jam
Pasien : 24,7 detik moderate
Captopril 3 x 12,5 mg
Kontrol: 14.20 detik
+ TR - Spironolactone 25 mg
INR : 1,87
- Paracetamol 3x500
APTT : moderate
Pasien : 31.7 detik mg
Kontrol: 33,0 + PR R/
Waktu Trombin :
mild - Cek ASTO, CRP
Pasien : 17,2 detik
- Foto thorax
Kontrol: 19,0 detik - RHD
Ginjal :
BUN : 24 mg/dl (9-21)
Ureum : 51 mg/dl (19-44)
Kreatinin : 1.10 mg/dl (0,7-1,3)
Procalcitonin : 0,23 (<0,05)
Tanggal S O A P
12/01. Sens : CM - Bed rest
Sesak CHF Fc III
2017 TD :170/80 mmHg
- O2 2-4 L/i via
nafas (+)↓ HR : 100 x/i ec AR nasal kanul
RR : 23 x/i
Nyeri - IVFD NaCl
Temp : 36,9⁰C Moderate-
Dada (+)↓ VAS: 0,9% 10 gtt/i
severe + (mikro)
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Demam
Leher: TVJ R+3 cmH2O MR -Inj. Furosemide 20
(-) Thorax :
mg/6 jam
 Cor : moderate
Captopril 3 x 12,5 mg
S1 S2 reguler, murmur (+)
+ TR - Spironolactone 25 mg
EDM 3/4 URSB, PSM 4/6 LLBB-
- Paracetamol 3x500
apeks, gallop (-) moderate
 Pulmo: mg
SP : vesikuler, + PR R/
ST : ronkhi basah basal (+/+)
mild - Cek ASTO, CRP
Abdomen: Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak
- Foto thorax
teraba - RHD
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial
(-/-)
Pemeriksaan lab :
ASTO <200
CRP Kuantitatif : 0,7 mg/dl (<0.7 mg/dl)
Tanggal S O A P
13/01. Sesak Nafas Sens : CM - Bed rest
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD :160/80 mmHg
- O2 2-4 L/i via
Nyeri Dada HR : 92 x/i ec AR nasal kanul
(+) ↓ RR : 24 x/i
Moderate- - IVFD NaCl
Demam (-) Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+3 cmH2O 0,9% 10 gtt/i
severe + (mikro)
Thorax :
 Cor : MR -Inj. Furosemide 20
S1 S2 reguler, murmur (+)
mg/6 jam
EDM 3/4 URSB, PSM 4/6 LLBB- moderate
Captopril 3 x 12,5 mg
apeks, gallop (-)
+ TR - Spironolactone 25 mg
 Pulmo:
SP : vesikuler, moderate
ST : ronkhi basah basal (+/+)
 Abdomen: + PR
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba mild
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial
(-/-) - RHD
Tanggal S O A P
14/01. Sesak Nafas Sens : CM - Bed rest
CHF Fc III
2017 (+) TD : 120/80 mmHg
- O2 2-4 L/i via
Nyeri Dada HR : 70 x/i ec AR nasal kanul
(+) ↓ RR : 26 x/i
Moderate- - IVFD NaCl
Demam (-) Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O 0,9% 10 gtt/i
severe + (mikro)
Thorax :
 Cor : MR -Inj. Furosemide 20
S1 S2 reguler, murmur (+)
mg/6 jam
EDM 3/4 URSB, PSM 4/6 LLBB- moderate
Captopril 3 x 12,5 mg
apeks, gallop (-)
+ TR - Spironolactone 25 mg
 Pulmo:
SP : vesikuler, moderate
ST : ronkhi basah basal (+/+)
 Abdomen: + PR
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba mild
Ekstremitas: Akral hangat, edema pretibial
(-/-) - RHD
Tanggal S O A P
15/01. Sesak Nafas Sens : CM - Bed rest
CHF Fc III
2017 (+) TD : 120/80 mmHg
- O2 2-4 L/i via
Nyeri Dada HR : 70 x/i ec AR nasal kanul
(+) ↓ RR : 25 x/i
Moderate- - IVFD NaCl
Demam (-) Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O 0,9% 10 gtt/i
severe + (mikro)
Thorax :
 Cor : MR -Inj. Furosemide 20
S1 S2 reguler, murmur (+)
mg/6 jam
EDM 3/4 URSB, PSM 4/6 LLBB- moderate
Captopril 3 x 12,5 mg
apeks, gallop (-)
+ TR - Spironolactone 25 mg
 Pulmo:
SP : vesikuler, moderate
ST : ronkhi basah basal (+/+)↓
 Abdomen: + PR
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba mild
Ekstremitas: Akral hangat, edema pretibial
(-/-) - RHD
Tanggal S O A P
16/01. Sesak Nafas Sens : CM -Bed rest
CHF Fc III
2017 (+) TD : 160/70 mmHg -O2 2-4 L/i via
Nyeri Dada (-) HR : 89 x/i ec AR -nasal kanul
Demam (+) RR : 27 x/i -IVFD NaCl
Temp : 37.3ºC Moderate- 0,9% 10 gtt/i
UOP : 950 cc/24 jam (mikro)
severe +
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) -Inj. Furosemide 1
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR amp/4jam
Thorax : - KSR 1x300 mg
 Cor : moderate Captopril 3 x 12,5
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4 mg
+ TR
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-) - Spironolactone 25
 Pulmo: moderate mg
SP : vesikuler, -Paracetamol 3x500
ST : ronkhi basah basal (+/+) ↓ + PR mg
 Abdomen:
mild
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, edema - RHD R/ konsul BTKV

pretibial
(-/-)
Tanggal S O A P
17/01. Sesak Nafas Sens : CM -Bed rest
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 170/70 mmHg
-O2 2-4 L/i via
Nyeri Dada (-) HR : 98 x/i ec AR
Demam (+) RR : 23 x/i nasal kanul
Temp : 37.7ºC Moderate- -IVFD NaCl
UOP : 2500 cc/24 jam
severe + 0,9% 10 gtt/i
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR (mikro)
Thorax : -Inj.
 Cor : moderate
Furosemide 30 mg/
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4
+ TR jam
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-)
 Pulmo: moderate - Captopril 3 x
SP : vesikuler,
+ PR 12,5 mg
ST : ronkhi basah basal (+/+) ↓
 Abdomen: -
mild
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba Spironolactone 25
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial - RHD mg
(-/-)
-KSR 1x300 mg
Jawaban konsul BTKV : -PCT 3x500 mg
Rujuk ke RS Harapan Kita
Tanggal S O A P
18/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) ↓ Bed rest
TD : 160/80 mmHg
Nyeri Dada (-)
HR :110 x/i ec AR -
Demam (-)
RR : 25 x/i O2 2-4 L/i via
Moderate-
Temp : 36.8ºC nasal kanul

UOP : 3500 cc/24 jam


severe + -

Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) MR IVFD NaCl 0,9% 10

Leher: TVJ R+2 cmH2O gtt/i


moderate (mikro)
Thorax :
 Cor : + TR -Inj. Furosemide

S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 30 mg/ jam


moderate
3/4 URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, - Captopril 3 x

gallop (-) + PR 12,5 mg

 Pulmo: mild - Spironolactone

SP : vesikuler, 25 mg

ST : ronkhi basah basal


- RHD -KSR 1x300 mg
 Abdomen:

Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak


teraba
Ekstremitas : Akral hangat, edema
Tanggal S O A P
19/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 150/70 mmHg Bed rest
Nyeri Dada (-) HR : 100 x/i ec AR -
Demam (-) RR : 24 x/i O2 2-4 L/i via
Temp : 36.5ºC Moderate- nasal kanul
UOP : 2600 cc/24 jam
severe + -
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
IVFD NaCl
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR
Thorax : 0,9% 10 gtt/i
 Cor : moderate (mikro)
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4 -Inj. Furosemide 4
+ TR
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-)
cc / jam
 Pulmo: moderate - Captopril 3 x
SP : vesikuler,
+ PR 12,5 mg
ST : ronkhi basah basal
(+/+)↓ - Spironolactone
 Abdomen:
mild 25 mg
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba - RHD -KSR 1x600 mg
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial
(+/+)
EKG : ST changes, LAD, LVH,
Tanggal S O A P
20/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) TD : 150/40 mmHg Bed rest
↓ HR : 92 x/i ec AR - O2
Nyeri Dada (-) RR : 23 x/i 2-4 L/i via
Demam (+) Temp : 37.2ºC Moderate- nasal kanul
UOP : 4300 cc/jam -
severe +
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) IVFD NaCl
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR 0,9% 10 gtt/i
Thorax : (mikro)
 Cor : moderate -Inj. Furosemide 40
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4 mg / jam
+ TR
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-) - Captopril 3 x 12,5
 Pulmo: moderate mg
SP : vesikuler, - Spironolactone 25
ST : ronkhi basah basal + PR mg
 Abdomen: -KSR 1x600 mg
mild
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba - Paracetamol 3 x

Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial - RHD 500 mg

(+/+)↓
Tanggal S O A P
21/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+)↓ TD : 150/40 mmHg Bed rest
Nyeri Dada (-) HR : 89 x/i ec AR - O2
Demam (-) RR : 22 x/i 2-4 L/i via
Temp : 36.5ºC Moderate- nasal kanul
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) -
severe +
Leher: TVJ R+2 cmH2O IVFD NaCl
Thorax : MR 0,9% 10 gtt/i
 Cor : (mikro)
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4 moderate -Inj. Furosemide 30
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-) mg / jam
+ TR
 Pulmo: - Captopril 3 x 12,5
SP : vesikuler, moderate mg
ST : ronkhi basah basal (+/+) ↓ - Spironolactone 25
 Abdomen: + PR mg

Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba -KSR 1x600 mg


mild
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial - Paracetamol 3 x

(-/-) - RHD 500 mg


Tanggal S O A P
22/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 170/80 mmHg Bed rest
Nyeri Dada (-) HR : 95 x/i ec AR - O2
Demam (+) RR : 24 x/i 2-4 L/i via
Temp : 37ºC Moderate- nasal kanul
UOP : 2100 cc/24 jam -
severe +
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) IVFD NaCl
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR 0,9% 10 gtt/i
Thorax : (mikro)
 Cor : moderate Inj. Furosemide 30
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4 mg / jam
+ TR
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-) - Captopril 3 x 12,5
 Pulmo: moderate mg
SP : vesikuler, - Spironolactone 25
ST : ronkhi basah basal + PR mg
(-/-) -KSR 1x600 mg
 Abdomen:
mild
- Paracetamol 3 x

Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba - RHD 500 mg

Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial R/

(-/-)
Tanggal S O A P
23/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 170/80 mmHg Bed rest
Nyeri Dada (-) HR : 95 x/i ec AR - O2
Demam (-) RR : 24 x/i 2-4 L/i via
Temp : 36.7ºC Moderate- nasal kanul
UOP : 2100 cc/24 jam -
severe +
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-) IVFD NaCl
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR 0,9% 10 gtt/i
Thorax : (mikro)
 Cor : moderate Inj. Furosemide 40
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4 mg / jam
+ TR
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-) - Captopril 3 x 12,5
 Pulmo: moderate mg
SP : vesikuler, - Spironolactone 25
ST : ronkhi basah basal + PR mg
(-/-) -KSR 1x600 mg
 Abdomen:
mild
- Paracetamol 3 x

Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba - RHD 500 mg

Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial R/

(-/-) - Cek elektrolit


Tanggal S O A P
24/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 160/70 mmHg Bed rest
Nyeri Dada (-) HR : 95 x/i ec AR -
Demam (-) RR : 24 x/i
O2 2-4 L/i via
Temp : 36.8ºC Moderate-
nasal kanul
UOP : 5100 cc/24 jam
severe + -
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR IVFD NaCl
Thorax : 0,9% 10 gtt/i
 Cor : moderate (mikro)
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4
+ TR Inj. Furosemide
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-)
40 mg / jam
 Pulmo: moderate
SP : vesikuler, - Captopril 3 x
ST : ronkhi basah basal + PR 12,5 mg
(-/-) - Spironolactone
 Abdomen:
mild
25 mg
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba - RHD -KSR 1x600 mg
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial
(-/-)
Tanggal S O A P
25/01. Sesak Nafas Sens : CM Bed rest
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 170/80 mmHg
-O2 2-4 L/i via
Nyeri Dada (-) HR : 95 x/i ec AR nasal kanul
Demam (-) RR : 23 x/i
Moderate- -IVFD NaCl
Temp : 36.5ºC
UOP : 4000 cc/24 jam 0,9% 10 gtt/i
severe + (mikro)
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR - Inj. Furosemide
Thorax :
20 mg / 8 jam
 Cor : moderate
Captopril 3 x
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4
+ TR 12,5 mg
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-)
 -KSR 1x600 mg
Pulmo: moderate
SP : vesikuler,
ST : ronkhi basah basal + PR
(-/-)
 Abdomen:
mild
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba - RHD
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial
(-/-)
Tanggal S O A P
26/01. Sesak Nafas Sens : CM -Bed rest
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 150/50 mmHg
-O2 2-4 L/i via
Nyeri Dada (-) HR : 115 x/i ec AR nasal kanul
Demam (-) RR : 24 x/i
Moderate- -IVFD NaCl
Temp : 36.7ºC
UOP : 5000 cc/24 jam 0,9% 10 gtt/i
severe + (mikro)
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR -Inj. Furosemide 1
Thorax :
amp/12 jam
 Cor : moderate
Captopril 3 x 12,5
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4
+ TR mg
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-)
 -KSR 1x600 mg
Pulmo: moderate
SP : vesikuler,
ST : ronkhi basah basal + PR
(-/-)
 Abdomen:
mild
Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba - RHD
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial
(-/-)
Tanggal S O A P
27/01. Sesak Nafas Sens : CM -
CHF Fc III
2017 (+) ↓ TD : 160/50 mmHg
Bed rest
Nyeri Dada (-) HR : 104 x/i ec AR -
Demam (-) RR : 24 x/i
Moderate- O2 2-4 L/i via
Temp : 36.7ºC
UOP : 1400 cc/24 jam nasal kanul
severe + -
Kepala : Mata anemis (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O MR IVFD NaCl
Thorax :
0,9% 10 gtt/i
 Cor : moderate
(mikro)
S1 S2 reguler, murmur (+) EDM 3/4
+ TR Inj. Furosemide
URSB, PSM 4/6 LLBB-apeks, gallop (-)
 2x1
Pulmo: moderate
SP : vesikuler, - Captopril 3 x
ST : ronkhi basah basal + PR 12,5 mg
(-/-)
mild -KSR 1x600 mg
 Abdomen:

Soepel, BU (+)N, H/L/R : tidak teraba - RHD


Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial
(-/-)
BAB 4
DISKUSI
NO TEORI KASUS
1. Definisi Pasien mengalami sesak nafas
Aorta regurgitasi adalah suatu yang timbul saat beraktifitas dan
keadaan dimana terjadi aliran
diastolik darah dari aorta kembali ke membaik saat istirahat, tidur
dalam ventrikel kiri. 3 Dimana akan dengan menggunakan 1-2 bantal
menyebabkan terjadinya
peningkatan ventrikel kiri, yang pada bantal untuk mengurangi sesaknya,
akhirnya meningkatkan tekanan vena mudah merasa lelah,jantung
pulmonalis . Hal ini akan memberikan
gejala berupa sesak napas, rasa lelah berdebar-debar.
dan palpitasi.
2. Etiologi
Aorta regurgitasi dapat disebabkan Nyeri sendi berpindah, riwayat nyeri
oleh karena
(1) penyakit katup aorta (penyakit sendi berpindah. Demam dijumpai.
demam reumatik, endokarditis Riwayat demam dijumpai
bakterialis, aorta artificial congenital,
Ventricular septal defect (VSD), ruptur
traumatic, dan lain-lain)
(2) dilatasi dari aortic root (Penyakit
kolagen, aortitis sifilitika, diseksi aorta).
Demam rematik adalah penyebab
NO TEORI KASUS
3. Diagnosis Pada pasien ini dijumpai :
 Anamesis Berdasarkan anamesis dijumpai
- Sesak napas sesak napas yang berhubungan
- Palpitasi dengan aktivitas dan membaik saat
- Nyeri dada istirahat, dijumpai adanya nyeri
dada, dan perasaan jantung
berdebar-debar.

Pemeriksaan fisik
Berdasarkan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada aorta dijumpai adanya:
regurgitasi akut berupa3 : - Takikardi (HR:150x/i)
- Takikardi - Murmur (+)
- Vasokonstriksi perifer - EDM 3/4 lokasi ICS II kanan PSL
- Sianosis Kanan
- Edema pulmonal - PSM 4/6 lokasi apeks
- Early diastolic murmur - Dijumpai adanya riwayat kaki
- Austin Flint murmur bengkak
- Corrigan Sign - Dijumpai Corrigan Sign
NO TEORI KASUS

Pemeriksaan
penunjang
Pada Foto thorax dijumpai : CTR 80.64% , Segmen aorta
 Foto thorax dilatasi, Segmen pulmonal normal, pinggang jantung
menonjol, Apeks upward, Infiltrat/perselubungan tidak
dijumpai. Tanda-tanda kongesti dijumpai pada kedua
lapangan paru

 Elektrokardiogra EKG: Pada pasien berdasarkan EKG dijumpai adanya:


fi Left Ventrikel Hipertrofi
NO TEORI KASUS
4. Penatalaksanaan Penatalaksanaan pada pasien ini
Pasien dengan aorta regurgitasi secara simptomatik adalah:
berat dan fungsi ventrikel kiri yang - Bed Rest
baik dapat diberikan tatalaksana - O2 2-4 L/i via nasal kanul
dengan menurunkan afterload - IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i (mikro)
dengan pemberian vasodilator - Inj. Furosemide 20 mg/6 jam
(seperti CCB, ACE-I) dan ketika - Captopril 3 x 12,5 mg
terdapat hipertensi - Spironolactone 1 x 25 mg
- Pada pasien dengan regurgitasi - Paracetamol 3 x 500 mg
aorta berat, perbaikan atau
penggantian katup aorta
dianjurkan pada semua pasien
Rencana perbaikan katup
bergejala dan pasien tanpa gejala
LVEF istirahat ≤ 50%, yang
dinyatakan sesuai untuk operasi
KESIMPULAN

Bapak JS, berusia 22 tahun, mengalami CHF Fc III ec AR


moderate-severe + MR moderate+ TR moderate + PR mild ec RHD +
Hipertensi stage II dan diberi pengobatan:
•Bed Rest
•O2 2-4 L/i via nasal kanul
IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i (mikro)
•Inj. Furosemide 20 mg/6 jam
•Captopril 3 x 12,5 mg
•Spironolactone 1 x 25 mg
•Paracetamol 3 x 500 mg
TERIMA KASIH

You might also like