3 Peran Perawat Dalam Managemen Nyeri-1
3 Peran Perawat Dalam Managemen Nyeri-1
3 Peran Perawat Dalam Managemen Nyeri-1
dalam
MANAGEMEN NYERI
Perceived pain
Noxious
stimuli
Descending Ascending
modulation input
Spinal cord
The Continuum of Pain1
Insult
Time to resolution
Acute Chronic
Pain Pain
<1, month,1 3-6 months
QUALITY OF LIFE
The Inter-Relationship Between
Pain, Sleep, and Anxiety / Depression
Pain
Functional
impairment
Sleep
Anxiety & Sleep
Disturbance
Depression disturbances
Depression
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA
3. INTERVENSI
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
6. DOKUMENTASI
Pengkajian nyeri
Dilakukan secara
reguler
Assessment yang
Evaluasi
baikintervensi
efektifitas
yang tepat
1/24/2018
*
o
ONSET Kapan mulai terjadinya nyeri?
Berapa lama ?
Seberapa sering terjadinya nyeri?
V VALUES Apa tujuan / harapan anda terhadap nyeri yang anda rasakan?
Seberapa kenyamanan / tingkat yang dapat anda terima ( menggunakan
skala nyeri 0-10)
Apakah ada pandangan lain atau perasaan anda mengenai nyeri yang
anda rasakan?
Seberapa penting bagi anda dan / keluarga anda?
1/24/2018
Referensi: VIHA Quality Council July 2008. http://www.viha.ca/NR/rdonlyres/PrinciplesOfPainAssessment.pdf
Tool pengkajian nyeri
1.Numeric Rating Pain Scale
1/24/2018
NUMERIC RATING PAIN SCALE
Dewasa dan anak-anak(usia >7 tahun) pada semua pasien yang dapat memberi
peringkat intensitas dari rasa nyeri mereka
Referensi
Bear, L.( 2006). Interrater reliability of the Comfort Scale. Healt Care Industry: http: findatrticles.com/p/articles/mi_m0FSZ/is.
1/24/2018
WONG - BAKER FACES
Indikasi: Dewasa dan Anak-anak
(usia >3 tahun)
Referensi
Bear, L.( 2006). Interrater reliability of the Comfort Scale. Healt Care Industry: http: findatrticles.com/p/articles/mi_m0FSZ/is.
1/24/2018
Ekspresi wajah
NIPS SCALE
0 – otot-otot relaks
Wajah tenang, ekspresi netral
1 - meringis Otot wajah tegang, alis berkerut, dagu dan rahang tegang (ekspresi wajah negatif
– hidung, mulut dan alis)
Menangis
0 – Tidak menangis Tenang, tidak menangis
1 - Mengerang Merengek ringan, kadang-kadang
2 - Menangis keras Berteriak kencang, menaik, melengking, terus menerus (catatan: menangis lirih
mungkin dinilai jika bayi diintubasi yang dibuktikan melalui gerakan mulut dan
wajah yang jelas)
Pola Pernafasan
0 – Bernafas relaks Pola bernafas bayi yang normal
1 – Perubahan Pola Tidak teratur, lebih cepat dari biasanya, tersedak, nafas tertahan
Pernafasan
Lengan
0 – Relaks/terikat Tidak ada kekakuan otot, gerakan tangan acak sekali-sekali
1 – Fleksi/Ekstensi Tegang, lengan lurus, kaku, dan/atau ekstensi cepat ekstensi, fleksi
Kaki
0 – Relaks/terikat Tidak ada kekakuan otot, gerakan kaki acak sekali-sekali
1 – Fleksi/Ekstensi Tegang, kaki lurus, kaku, dan/atau ekstensi cepat ekstensi, fleksi
Keadaan kesadaran
0 – tidur/terjaga Tenang, tidur damai atau gerakan kaki acak yang terjaga
1 – rewel
Terjaga, gelisah, dan meronta-ronta
NIPS TOTAL SCORE
Interpretasi :
Skor 0 : tidak perlu intervensi
Skor 1-3 : intervensi non farmakologis
Skor 4-6 : terapi analgetik non opioid
Skor 7-10: terapi opioid
FLACC PAIN SCALE
Total score:...
Consolability/kemampuan
• 0. Konten, santai
konsol • 1.Dipastikan dengan sentuhan sesekali, pelukan atau diajak berbicara/ diganggu
• 2. Sulit melakukan konsol atau nyaman
1/24/2018
COMFORT SCALE
• 1.Tertidur dalam
• 2.Tertidur tidak dalam
Alertness/kesiagaan • 3.Mengantuk
• 4.Sepenuhnya terjaga dan siaga
• 5.Siaga penuh
• 1.Tenang
• 2.Sedikit cemas
Calmness/ketenangan • 3.Cemas
• 4.Sangat cemas
• 5.Gugup / panic
1/24/2018
Physical Movement / •
•
•
1.Tidak ada gerakan
2.Sekali-kali, gerakan ringan
3.Berulang, gerakan ringan
gerakan fisik •
•
4.Gerakan bertenaga
5.Gerakan bertenaga termasuk batang tubuh dan kepala
1/24/2018
DIAGNOSA
• NYERI AKUT
• NYERI KRONIK
BERHUBUNGAN DENGAN AGEN :
– INJURI FISIK
– BIOLOGIS
– KIMIA
– DLL……
Perencanaan
adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara
mendalam, tahap yang sistematis dari proses
keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan
dan pemecahan masalah (Kozier et al, 1995)
1/24/2018
Langkah-langkah dalam membuat
perencanaan keperawatan
Menentukan Pengembangan
Kriteria hasil
Penetapan Penetapan intervensi rencana
yang
Prioritas tujuan keperawatan asuhan
diharapkan
yang tepat keperawatan
1/24/2018
RENCANA Intervensi Keperawatan:
TUJUAN :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam diharapkan
nyeri hilang atau berkurang dg kriteria hasil :
– Skala nyeri 0
– Pasien mengatakan nyeri berkurang/hilang
– Pasien tampak rileks
– Vital sign…..
INTERVENSI
• Mandiri
– Nonfarmakologi therapi
– Edukasi
• Kolaborasi
– Farmakologi therapi : Analgesik ,non-opiat dan opiat
1/24/2018
Setelah diagnosa keperawatan dirumuskan
secara spesifik, perawat menggunakan
kemampuan berfikir kritis untuk segera
menetapkan prioritas diagnosa keperawatan dan
intervensi yang penting sesuai dengan
kebutuhan klien
1/24/2018
Rencana Intervensi dalam
pengelolaan nyeri:
• Mandiri
– Nonfarmakologi therapi
– Edukasi
• Kolaborasi
– Farmakologi therapi
1/24/2018
Intervensi Nonfarmakologi
1/24/2018
Teori Gate Control menyatakan:
• Impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme
pertahanan di sepanjang SSP
• Impuls nyeri dihantarkan saat pertahanan dibuka
• Impuls nyeri dihambat saat pertahanan tertutup
1/24/2018
1 MANAGEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI
REDUKSI CEMAS
Cemas (anxiety)
Reaksi emosional terhadap penilaian individu yang subyektif
Menenangkan pasien
Memberi dukungan
.
EDUKASI….REDUKSI CEMAS
Edukasi
meningkatkan pengetahuan
Menurunkan kecemasan
Nyeri berkurang/hilang
1/24/2018
2 MANAGEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI :
DISTRAKSI RELAKSASI
DISTRAKSI
Pengalihan dari fokus
perhatian terhadap nyeri ke
stimulus yang lain
RELAKSASI :
1. RELAKSASI FISIK
2. RELAKSASI MENTAL
RELAKSASI FISIK : NAFAS DALAM
Tujuan untuk :
Meningkatkan fungsi paru-
paru,
Memelihara pertukaran gas
Meningkatkan efisiensi
batuk,
Mengurangi stress fisik dan
emosional,
Menurunkan kecemasan
Mengurangi nyeri
LANGKAH-LANGKAH
• Ciptakan suasana tenang
• Mengatur posisi yang nyaman
• Usahakan rileks dan tenang
• Pejamkam mata, agar bisa berkonsentrasi
• Letakkan tangan di dada dan perut untuk merasakan
pengembangan paru dan abdomenMenarik nafas dalam
dari hidung
• Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
merasakan kedua tangan dan kaki rileks (pursed lip )
• Ulangi selama satu menit dan istirahat 2 menit
• ( dilakukan selama 10 menit )
• Dilakukan 4 kali sehari
• Bila muncul nyeri hebat lakukan pernafasan cepat dan
dangkal
Relaksasi fisik : Breating clouds
(awan pernafasan)
RELAKSASI FISIK : RELAKSASI
OTOT
Lihat tabel
1/24/2018
RELAKSASI Fisik Otogenik
KOMBINASIKAN DENGAN :
Batuk efektif
Tapotemen
Massage
Relaksasi dengan musik
Managemen Nyeri Non Farmakologi
BATUK EFEKTIF
• Tujuan : mengeluarkan dahak secara efektif
Langkah :
• Posisi duduk atau berdiri
• Menghirup nafas melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut ( 3 kali )
• Pada hitungan ke 3 dibatukkan dengan
dorongan yang optimal
Managemen Nyeri Non Farmakologi
TAPOTEMEN
• Meningkatkan sirkulasi
• Relaksasi otot
Langkah :
• Menepuk dengan tangan menguncup
• Lakukan penepukan tidak diatas luka, payudara, organ
viseral
• Lakukan penepukan selama 1-2 menit, jika pasien toleran
3-5 menit (selama 10 menit )
• Lakukan 3 kali sehari
MANAGEMEN NYERi
3 TERAPI KOGNITIF
TERAPI KOGNITIF :
• Kognitif terapi didasarkan dari asumsi bahwa perilaku adalah
adaptasi dan disana terdapat interaksi antara pikiran individu,
perasaan dan perilaku (Dobson & Dozois, 2001; Freeman &
Reinecke, 1995).
• TUJUAN utama adalah membantu pengembangan pemahaman
pada laporan perilaku pasien dan mendampingi proses pemikiran
dan perilaku.
TIDUR HIPNOSIS
• TIDAK MENYADARI • SEPERTI TIDUR
• TIDAK MENDENGAR • BISA MENDENGAR
SUARA-SUARA DENGAN JELAS
DISEKITARNYA • BISA MERESPON
INFORMASI YANG
DITERIMA
Proses Hipnosis : untuk
Prinsip Kerja Hipnosis merubah kondisi Normal State ke
kondisi Hypnotic State.
Pengaktifan saraf Dilakukan dg cara merubah
konsentrasi, dari fokus eksternal
para simpatis
ke fokus internal.
Normal State Normal State Hypnotic State kondisi manusia
Perilaku Awal Perilaku Baru
cenderung lebih sugestif,
sehingga dapat menerima saran-
saran yang dapat berubah
Termination
Hipnosis
Re-assessment
1/24/2018
EVALUASI NYERI
SKALA NYERI
• NYERI RINGAN
• NYERI SEDANG
• NYERI BERAT
PASKA PEMBERIAN ANALGETIK
• INTRA VENA
• INTRA MUSKULAR
• ORAL
1/24/2018
Contoh form
• Assesmen
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
Kesimpulan
• Perawat mempunyai tugas yang sangat
penting dalam assessment awal dan
reassesment
• Ketepatan penggunaan pengkajian nyeri
sangat mempengaruhi intervensi yang
diberikan
• Pengetahuan akan mekanisme terjadinya
nyeri dan blokade nyeri merupakan dasar
dari penatalaksanaan nyeri
1/24/2018
Nyeri merupakan sebuah persepsi yang tidak hanya
memiliki aspek sensori tetapi juga emosi, kognitif dan
tingkah laku
Blokade nyeri dapat terjadi akibat interfensi secara
farmakologis maupun non farmakologis yang
mempengaruhi mekanisme pembentukan persepsi nyeri
Masih banyak mekanisme yang belum terjawab dalam
proses terjadinya nyeri, membuka peluang yang luas
untuk penelitian untuk peningkatan tatalaksana nyeri
1/24/2018
DOKUMENTASI