Jurnal Mooc

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

JURNAL

MASSIVE OPEN ONLINE COURSE


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

Nama : Ana Mardiyah, S.Sos


NI PPPK : 199411282024212043
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Instan : SDN 1 Tugu Agung Kec. Lempuing Kab.OKI

Massive Open Online Course atau MOOC merupakan pembelajaran pertama di kegiatan
pelatihan dasar PPPK formasi tahun 2023 di tahun 2024. Adapun tema yang diangkat pada
pembelajaran MOOC ini yaitu Berakhlak dan Smart ASN. Pengalaman yang saya dapat saat
mengikuti pembelajaran MOOC ini sangat mudah dimengerti dengan fitur yang lengkap dimana
terdapat 3 Agenda pembelajaran yang setiap agendanya di lengkapi dengan beberapa sub materi
dan setiap sub materi terdapat modul yang bisa di baca dengan tambahan beberapa video
penerapan materi pembelajarannya. Pada akhir agenda terdapat bagian evaluasi yang dikerjakan
untuk menilai kepahaman materi yang telah dipelajari setiap agenda.
Pembelajaran MOOC PPPK ini juga terdapat Thropy yang bisa dikumpulkan dengan
melihat video dan membaca setiap materi yang telah disediakan, pada Agenda ke I dengan judul
materi sikap Perilaku Bela Negara mempunyai 3 sub materi, yang pertama Wawasan
Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara. Pada Agenda ke II dengan materi Nilai-nilai dasar PNS
terdapat 7 sub materi yakni : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Agenda III dengan materi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI,
memiliki 2 sub materi yaitu Smart ASN dan Manajemen ASN.
AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA

A. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara

1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI
Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
2. Kesadaran Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai Ancaman.

B. Analisis Isu Kontemporer


1. Perubahan Lingkungan Strategis
Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017) ada empat level
lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya
sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level
lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
2. Isu-isu Strategis Kontemporer
Penting untuk dipahami bahwa globalisasi dan pasar terbuka adalah aspek peradaban dan
kebangsaan yang tak terhindarkan. Hal ini karena merupakan hasil interaksi antara peradaban
manusia dengan negara, bangsa dan nasionalisme. Isu lainnya yang juga yang menyita ruang
publik adalah terkait terorisme, bahaya narkoba, dan money laundering.
3. Teknik analisis isu-isu
Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat
urgensinya, yaitu 1. Isu saat ini (current issue) 2. Isu berkembang (emerging issue), dan 3. Isu
potensial. Masing-masing jenis isu ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari perspektif
urgensi atau waktu maupun analisis dan strategi dalam menanganinya.
AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR ASN

A. Berorintasi Pelayanan
1. Konsep Pelayanan Publik
Konsep dari pelayanan publik adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa,dan pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa salah satu fungsi ASN adalah
sebagai pelayan publik.
2. Panduan perilaku (kode etik) nilai berorintasi pelayanan
Panduan perilaku para ASN dalam pelaksanaan pelayanan sehari-hari, yaitu :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan , solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti
B. Akuntabel
1. Konsep akuntabel
Berdasarkan PP No.94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negri Sipil, belum
sepenuhnya dipahami atau bahkan dibaca oleh setiap CPNS atau PNS. Oleh sebab itu
pola pikir PNS yang bekerja lambat, berdampak pada pemborosan sumber daya dan
memberikan citra PNS berkinerja buruk. Dalam kondisi tersebut, PNS perlu merubah
citranya menjadi pelayan masyarakat dengan mengenalkan nilai-nilai akuntabilitas
untuk membentuk sikap, dan perilaku bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan.
2. Panduan perilaku (kode etik) nilai akuntabel
Berikut ini adalah harapan perilaku individu seorang ASN yang menjunjung
tinggi nilai akuntabilitas :
a. ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislative, kebijakan lembaga dan
kode etik yang berlaku untuk perilaku mereka.
b. ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau
anggota masyarakat.
c. ASN melayani pemerintah setiap hari dengan tepat waktu, memberikan
masukan informasi dan kebijakan.
C. Kompeten
1. Konsep Kompeten
Konsepsi kompeten terbagi menjadi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38
Tahun 2017 tentang standar kompetensi ASN, kompetensi meliputi :
a. Kompetensi Teknis
b. Kompetensi Manajerial
c. Kompetensi Kultural
2. Panduan Perilaku (kode etik) nilai kompeten
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan bahwa dalam
Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam point 4 antara lain,
disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melakukan tugas dengan kualitas terbaik
D. Harmonis
1. Konsep Harmonis
Konsep harmonis berkaitan dengan kerja sama dari berbagai faktor dengan
sedemikian rupa sehingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur. Salah satu kunci kesuksesan kinerja dari suatu organisasi berawal dari suasana
lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik memberikan dampak positif bagi
karyawan yang akhirnya berefek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan
kinerja secara keseluruhan.
E. Loyal
1. Konsep loyal
Terdapat beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk mengaktualisasi
perilaku loyal tersebut, yaitu komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan
pengabdian. Untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap
organisasi, beberapa hal berikut dapat dilakukan :
a. Membangun rasa kecintaan dan memiliki
b. Meningkatkan kesejahteraan
c. Memenuhi kebutuhan rohani
d. Memberikan kesempatan peningkatan karir
e. Melakukan evaluasi secara berkala

F. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan
di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang
terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain
sebagainya.

G. Kolaboratif
Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative Governance) Selain diskursus tentang
definisi kolaborasi, terdapat istilah lainnya yang juga perlu dijelaskan yaitu collaborative
governance. Irawan (2017 P 6) mengungkapkan bahwa “ Collaborative governance
“sebagai sebuah proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance. Tata kelola kolaboratif ada di berbagai tingkat
pemerintahan, di seluruh sektor publik dan swasta, dan dalam pelayanan berbagai
kebijakan (Ghose 2005; Davies dan White 2012; Emerson et al. 2012). Disini tata kelola
kolaboratif lebih mendalam pelibatan aktor kebijakan potensial dengan meninggalkan
mestruktur kebijakan tradisional.

AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN PPPK UNTUK MENDUKUNG
TERMUJUDNYA SMART GOVERNANCE SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERUNDANG-UNDANGAN

A. Manajemen ASN
1. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional,memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkanagar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan zaman.
2. Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN
Penerapan system merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi transparansi, akuntabilitas,
objektivitas, dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk
meneparkan system ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi
dan jangkauan penginformasian kepada masyarakat maupun jaminan objektivitasnya
dalam pelaksanaan seleksi.
3. Mekanisme Pengelolaan ASN
Manajemen ASN terdiri dari manajemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen
PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutase, penilaian kerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pengsiun
dan hari tua, dan perlindungan.

B. Smart ASN
1. Literasi Digital
Berdasarkan arahan presiden pada poin pembangun SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan penting untuk meningkatkan
kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilan tidak
sebatas mengoperasikan pegawai.
2. Pilar Literasi Digital
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan
media digital. Namun begitu, setiap kali ada pandangan bahwa kecakapan
penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital
adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekedar menitikberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi.
3. Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas
dan aplikasi yang tersedia pada pegawai sering kita gunakan untuk mencari
informasi bahkan solusi dari permasalahan nepotisme.

You might also like