Woc Debyi
Woc Debyi
Woc Debyi
Profesi Ners
AML (leukimia mileoid
akut )
ETIOLOGI
Faktor Genetik
Beberapa kelainan genetik bawaan dapat meningkatkan
risiko AML pada anak-anak, seperti sindrom Down, MANIFESTASI KLINIS
sindrom Bloom, anemia Fanconi, sindrom Li-Fraumeni, Jenis kanker darah dan sumsum tulang yang Sangat lelah dan lemah, Kulit terlihat pucat karena
dan neurofibromatosis tipe 1. ditandai dengan proliferasi berlebihan dari sel- rendahnya jumlah sel darah merah., sesak napas,
Faktor Lingkungan terutama selama aktivitas fisik, sering mengalami
Pajanan terhadap radiasi dosis tinggi, seperti terapi
sel mieloid yang belum matang (disebut blast) di
demam yang tidak jelas penyebabnya., mudah terkena
radiasi untuk kanker lain atau paparan radiasi sumsum tulang dan darah. AML mengganggu infeksi seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, atau
lingkungan yang tinggi, dapat meningkatkan risiko AML. produksi normal sel darah merah, sel darah
Infeksi Virus
infeksi kulit karena rendahnya jumlah sel darah putih
Meskipun jarang, beberapa infeksi virus tertentu telah putih, dan trombosit, yang penting untuk fungsi yang berfungsi normal, mudah memar meskipun hanya
terkena benturan ringan, gusi sering berdarah, terutama
dikaitkan dengan peningkatan risiko AML. Namun, tubuh yang sehat. AML dapat berkembang saat menyikat gigi, mimisan yang sulit berhenti
hubungan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut
untuk dipahami sepenuhnya. dengan cepat dan memerlukan penanganan
segera.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PATOFISIOLOGI
Hitung Darah Lengkap (CBC) dan Smear Darah Tepi
Patofisiologi leukemia mieloid akut (AML) melibatkan
Aspirasi Sumsum Tulang dan Biopsi
perubahan yang kompleks pada tingkat molekuler, genetik, KOMPLIKASI
Pemeriksaan Sitogenetik
Pemeriksaan Molekuler dan seluler yang mengarah pada pertumbuhan dan Mual dan Muntah: Sering kali akibat obat
Imunofenotipisasi dengan Flow Cytometry proliferasi sel-sel mieloid yang belum matang (disebut juga kemoterapi.
Pemeriksaan Biokimia Darah blast) secara tidak terkendali. Proses ini mengganggu Rambut Rontok: Akibat efek sitotoksik kemoterapi
produksi normal sel darah dan menyebabkan gejala-gejala pada folikel rambut.
yang terkait dengan AML Mukositis: Radang dan luka pada selaput lendir
mulut dan saluran pencernaan, menyebabkan nyeri
PENATALAKSANAAN dan kesulitan makan.
Kemoterapi: Tujuan utama dari fase ini adalah untuk
Hepatotoksisitas: Kerusakan hati akibat kemoterapi
menghancurkan sebanyak mungkin sel leukemia dan
mencapai remisi. Rejimen kemoterapi standar biasanya DIAGNOSA KEPERAWATAN atau infeksi.
melibatkan kombinasi obat seperti citarabin (ara-C) dan a. Risiko infeksi berhubungan dengan neutropenia dan imunosupresi
antracycline (daunorubicin atau idarubicin). akibat kemoterapi.
b. Risiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia akibat NOC
Monitoring Respons: Pemantauan dilakukan untuk menilai
penyakit dan pengobatan. a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
respons terhadap pengobatan dengan pemeriksaan sumsum
tulang setelah siklus kemoterapi. c. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan mual, muntah, selama 3x24 jam, diharapkan terjadi
Transplantasi Sumsum Tulang (Hematopoietic Stem Cell dan anoreksia akibat kemoterapi. peningkatan pada intoleransi aktivitas.
Transplantation - HSCT): Anak-anak dengan risiko tinggi atau d. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur medis, efek samping b. Skala nyeri anak berkurang menjadi 0-3
yang tidak merespon dengan baik pada kemoterapi awal kemoterapi, dan infiltrasi sel leukemia ke sumsum tulang. pada skala nyeri 0-10.
mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang dari donor e. Kelelahan berhubungan dengan anemia, pengobatan intensif, dan c. Luka-luka atau lesi terkait AML mengalami
yang cocok untuk menggantikan sumsum tulang yang sakit stres emosional.
peningkatan penyembuhan, ditandai
dengan sumsum tulang yang sehat. f. Cemas berhubungan dengan diagnosis penyakit serius, prosedur
medis, dan ketidakpastian mengenai masa depan dengan penurunan ukuran atau
g. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fisik akibat perubahan warna, tekstur, atau
kemoterapi, seperti rambut rontok dan penurunan berat badan. kelembaban.
DAFTAR PUSTAKA
Wibawa. I. M. B. C. (2021). Gambaran Karakteristik Pasien NIC
Acute Myeloid Leukemia Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun a. Dorong aktivitas fisik yang sesuai
2018, ISSN: 2597-8012 Jurnal Medika Udayana, Vol. 10 dengan kemampuan anak
NO.6,JUNI, 2021 b. Berikan analgesik sesuai dengan skala
Lidya; Dewi Irawaty, supervisor; Riri Maria; Kemala Rita Wahidi,
nyeri dan kebutuhan anak
examiner; Nani Sutarni, examiner (Universitas Indonesia, 2017),
c. Lakukan evaluasi visual terhadap luka-
Analysis of nursing care in patients with acute myeloid leukemia
luka atau lesi terkait AML setiap 8-12
through levine s conservation model at Dharmais cancer
jam.
hospital