Ulumul Qur'an

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

MAKALAH

PERUMPAMAAN AL- QUR’AN

Mata Kuliah: Ulumul Qur’an


Dosen Pengampu:
Dr. H. Ahmad Attabik, Lc., M.S.i.

Disusun oleh:
Moh. Ariqul Mahfudz ( 2330110025 )
Andramika Priastyo Fahrezi ( 2330110034 )
A. Shofil Fu’ad ( 2330110032 )
Andik Naufal Ali W. ( 2330110026 )

FAKULTAS USHULUDDIN
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... III


BAB I PEMBAHASAN .................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 1
C. TUJUAN .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
1. Pengertian Perumpamaan Al Qur’an ( Amtsal Al Qur’an ) ................................. 2
2. Macam-Macam Amtsal......................................................................................... 4
3. Fungsi-Fungsi Amtsal .......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN .................................................................................................... 9
DAFFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10

II | K E l O M P O K 8
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Islam Terapan dengan tema
Struktur Ilmu Ekonomi Islam.

Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita


Muhammad Shollalahu ‘alaihi wasalam yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah Ilmu Islam
Terapan di program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada Bapak Dr. H. Ahmad Atabik, Lc., M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Ulumul Qur’an dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam


penulisan makalah ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 1 November 2023

Penyusun

III | K E l O M P O K 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT (kalamullah) yang


diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW melalui ruhul Amin, malaikat
Jibril untuk dijadikan pedoman hidup (way of life) bagi makhluknya di
setiap ruang dan waktu. Al- Qur’an juga secara eksplisit berfungsi sebagai
Hudan li Al-Nas yang akan mengantarkan dan mengarahkan manusia ke
jalan yang lurus.

Namun, ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an tidaklah dapat


serta merta bisa dipahami secara jelas. Hal ini disebabkan oleh faktor Al-
Quran itu sendiri maupun faktor luar Al-Qur’an, seperti ke-mujmal-an Al-
Qur’an yang menyebabkan banyak ayat yang mutasyabihat, lafadz
musytarak (lafadz yang memiliki makna ganda), gharabah al lafdzi
(lafadz yang masih asing), Al hadf (penggabungan lafadz), ikhtilaf marji’
Al dhamir (adanya perbedaan tempat kembalinya kata ganti), Al taqdim
wa Al ta’khir ( lafadz yang di dahulukan dan yang di akhirkan ), maupun
kekeliruan penafsiran Al-Qur’an.

Dengan demikian, dalam memahami Al-Qur’an sangatlah


dibutuhkan ilmu tersendiri, yang dikenal dengan Ulumul Qur’an. Dimana
dalam ilmu ini salah satu disiplinnya adalah ilmu Amtsalul Qur’an. Atas
dasar hal tersebut penulis bermaksud mengeksplor Amtsal Al-Qur’an
untuk dari segi macam-macam dan fungsinya dalam rangka lebih
memperdalam upaya pemahaman Al-Qur’an.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Amtsal (Perumpamaan Al-Qur’an)


2. Macam-Macam Amtsal
3. Fungsi Amstal

C. TUJUAN

1. Memahami Pengertian Amtsal (Perumpamaan Al-Qur’an)


2. Mengetahui Macam-Macam Amtsal
3. Mengetahui Fungsi Amstal

1|KElOMPOK 8
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Perumpamaan Al Qur’an ( Amtsal Al Qur’an )

Dalam mengimplementasikan fungsi Hudan Li Al Nas, Al- Qur’an


mengandung pokok-pokok ajaran yang bermanfaat dan dibutuhkan
manusia yang mencakup metode pengajaran dan penyampaian kedalam
hati manusia secara mudah dan jelas. Di antara bentuk pengajarannya
adalah dengan menerangkan berbagai perumpamaan. Perumpamaan
itudigunakan oleh Allah swt berbagai masalah seperti tauhid dan orang
orang yang konsisten dengannya, masalah syirik dan para pelakunya, dan
berbagai perbuatan mulia dimata masyarakat umum.

Bila kita kaji secara seksama amtsal/perumpamaan Al- Qur’an yang


mengandung penyerupaan ( tasybih ) sesuatu dengan hal serupa lainnya
dan penyamaan antara keduanya dalam hukum, maka amtsal tersebut
mencapai jumlah lebih dari 40 buah. Sebagaimana Allah swt. telah
mengemukakan dalam kitabnya bahwa Ia telah membuat sejumlah amtsal.

Surah Al-Hasyr Ayat 21:

ِ َّ‫َو ِت ْلكَ ْاْل َ ْمثَا ُل نَض ِْربُ َها ِللن‬


َ‫اس لَ َعلَّ ُه ْم يَتَفَ َّك ُرون‬
Artinya : “ Dan perumpamaan itu dibuatnya untuk manusia
supaya mereka berfikir”

Surah Al-Ankabut Ayat 43:

ِ َّ‫َوتِ ْلكَ ٱ ْْل َ ْم َٰثَل نَض ِْرب َها ِللن‬


َ‫اس ۖ َو َما َي ْع ِقل َها ٓ ِإ ََّّل ٱ ْل َٰ َع ِلمون‬
Artinya : “Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk
mansia dan tidak ada yang memahami kecuali orang-
orang yang berilmu”.1

Oleh karena itu, tamtsil (membuat permisalan, perumpamaan)


merupakan kerangka yang dapat menampilkan makna-makna dalam
bentuk yang hidup dan mantap dalam pikiran, dengan cara menyerupakan

1
Manna khalil Al-Qaththan, terj. Mudzakir,. Studi Ilmu-ilmu al Qur’an,(
Jakarta: Lentera Antar Nus) , Cet. V h. 400-401.

2|KElOMPOK 8
sesuatu yang gaib dengan yang nyata, yang abstrak dengan yang konkrit,
dan dengan menganalogikan sesuatu dengan hal yang serupa. Betapa
banyak makna yang baik, dijadikan lebih indah, menarik, dan mempesona
oleh tamtsil. Dengan demikian tamtsil adalah salah satu uslub Al-Qur’an
dalam mengungkapkan berbagai penjelasan dan segi-segi kemukjizatanya.

Secara etimologi, artinya adalah perumpamaan. Sedangkan menurut


istilah ada beberapa pendapat yang mendefinisikan amtsal yaitu :

• Menurut ulama ahli adab, amtsal adalah ucapan yang banyak


menyamakan keadaan sesuatu yang diceritakan sesuatu yang
dituju, maksudnya merupakan sesuatu (seseorang, keadaan)
dengan apa yang terkandung dengan perkataan itu.
• Menurut istilah ulama ahli bayan, amtsal adalah ungkapan
majaz yang disamakan dengan asalnya karena adanya
persamaan, yang dalam ilmu balaghoh disebut tasybih.
• Menurut ulama ahli tafsir, amtsal adalah menampakan
pengertian yang abstrak dalam ungkapan yang indah, singkat
dan menarik yang mengena dalam jiwa, baik dengan bentuk
tasybih maupun majaz mursal.

Adapun Ibnu Al-Qoyyim mendefinisikan amtsal Al- Qur’an, sebagai


yaitu: menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hal
hukumnya,dan mendekatkan sesuatu yang abstrak (ma’qul) dengan sesuatu
hal yang inderawi (mahsus), atau mendekatkan dari dua mahsus dengan
yang lain dan menganggap salah satunya itu sebagai yang lain. Ia
mengemukakan contoh sebagai berikut:
A. Sebagaian besar berupa penggunaan tasybih sharih, seperti firman Allah
swt. dalam surat Yunus ayat 24 :

َّ ‫إِنَّ َما َمثَل ٱ ْل َحيَ َٰوةِ ٱلدُّ ْنيَا َك َمآءٍ أَنزَ ْل َٰنَه ِمنَ ٱل‬
‫س َما ٓ ِء‬

Artinya : “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan dunai itu adalah


sepereti air (hujan) yang kami turunkan dari langit”
B. Sebagian lagi berupa tasybih dhimni (penyerupaan secara tidak
langsung, tidak tegas) seperti pada surat Al-Hujurat ayat 12 :

3|KElOMPOK 8
۟ ‫لظ ِن ِإثْ ٌم ۖ َو ََّل تَ َجسَّس‬
‫وا َو ََّل‬ َّ ‫ض ٱ‬ َّ ‫يرا ِمنَ ٱ‬
َ ‫لظ ِن ِإ َّن بَ ْع‬ ً ِ‫وا َكث‬ ۟ ‫َٰيَٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمن‬
۟ ‫وا ٱجْ تَنِب‬
َ َ‫ضا ۚ أَي ِحبُّ أَ َحدك ْم أَن يَأْك َل ل‬
‫حْم أَ ِخي ِه َم ْيتًا فَك َِر ْهتموه‬ ً ‫يَ ْغتَب بَّ ْعضكم بَ ْع‬

Artinya : “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang


lain, sukakah kamu sebagian salah seorang dari kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati ?, maka kamu tentunya merasa jijik
kepadanya”

Dikatakan dhimni karena dalam ayat ini tidak terdapat tasybih


sharih . Karena Allah mengungkapkan ayat-ayat itu secara langsung, tanpa
2

sumber yang mendahuluinya maka ayat-ayat yang berisi penggambaran


keadaan sesuatu hal dengan keadaan hal lain, maka penggambaran itu
dengan cara isti’aroh maupun tasybih sharih (penyerupaan yang jelas)
ayat-ayat yang menunjukan makna yang menarik dengan redaksi ringkas
dan padat.

2. Macam Macam Amtsal

Macam-macam amtsal dalam al Qur’an terdiri dari 3, yaitu:3

• Amtsal mushorrohah

Yaitu amtsal yang penjelasannya menggunakan lafadh mitsl ( ‫ ) مثل‬atau


sesuatu yang menunjukan tasybih. Amtsal ini banyak ditemukan dalam
Al-Qur’an seperti:

Artinya : “perumpamaan (matsal) mereka adalah seperti orang yang


menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah
swt. menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka dan
membiarkan mereka dalam kegelapan, dan tidak dapat melihat.
Mereka tuli dan buta, tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang
benar) atau seperti (oang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit
disertai gelap gulita, guruh dan kilat... ... –sampai dengan-
sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu (al-Baqarah ayat
17-20).

2
Manna al-Qaththan, Op. Cit, hlm. 283
3
uhammad Alawy al-Hasany, Al-Itqan fi ‘Ulumil Qur’an, (Jeddah: Shorco, tt), h. 129-132

4|KElOMPOK 8
Dalam ayat ini Allah membuat dua perumpamaan (matsal) bagi
orang munafiq, matsal yang berkenaan dengan api, karena di dalam api
terdapat unsur cahaya, dan matsal yang berkenaan dengan air atau
seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, karena di
dalam air terdapat unsur kehidupan. Dan wahyu yang turun dari
langitpun bermaksud untuk menerangi hati dan kehidupannya. Allah
swt. menyebutkan juga keadaan dan fasilitas orang-orang munafiq
dalam dua keadaan.

Disatu sisi mereka bagaikan orang-orang yang menyalakan api untuk


penerangan dan kemanfaatan mengingat mereka memperoleh
kemanfaatan materi dengan sebab masuk Islam. Namun disisi lain
Islam tidak memberikan pengaruh “nur- Nya” terhadap hati mereka.
Karena Allah swt menghilangkan cahaya (yang menyinari mereka) dan
membiarkan unsur membakar yang ada padanya. Inilah perumpamaan
mereka yang berkenaan dengan api. Mengenai matsal mereka yang
berkenaan dengan air , Allah swt. menyerupakan mereka dengan
keadaan orang yang ditimpa hujan lebat yang disertai gelap gulita,
guruh dan kilat, sehingga terkoyaklah kekuatan orang itu dan ia
meletakan jarinya untuk menutup telinga dan memejamkan mata
karena takut petir menimpanya. Inilah mengingat bahwa al-Qur’an
dengan segala peringatan, larangan. Dan kitabnya mereka tidak
ubahnya dengan petir yang sambar-menyambar.

Allah menyebutkan pula dua macam matsal, Al-ma’, dan Al-Nar dalam
surat Al-Rad ayat 17 bagi yang haq dan batil4, yaitu :

Artinya : “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka


mengalirlah air dilembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu
membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang
mereka lebur dari dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat,
ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah swt.
membuat perumpamaan(mitsal) bagi yang haq dan batil. Adapun buih
itu akan hilang sebagai sesuatu yang tidaak ada harganya. Adapun
yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi.
Demikianlah Allah swt. membuat perumpamaan tersebut”.

4
Mahmud Bin Syarif, Al-Amtsl Fil Qur’an , (Makkah,: Dar al-Ma’arif, tt.) h. 63-64

5|KElOMPOK 8
• Amtsal Kaminah

Yaitu amtsal yang didalamnya tidak disebutkan kata tamsil, tetapi


menunjukan makna yang tercakup dan ringkas, contohnya :
a. Ayat-ayat yang senada dengan perkataan, (sebaik-baik urusan
adalah pertengahannya). Yaitu seperti dalam firman Allah,
diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Surah Al-Baqoroh Ayat 68 tentang sapi betina:

َ‫ان َبيْنَ َٰذَلِك‬


ٌ ٌۢ ‫ع َو‬
َ ‫ض َو ََّل ِب ْك ٌر‬ ِ َ‫… َبقَ َرة ٌ ََّّل ف‬..
ٌ ‫ار‬
Artinya :”Sapi betina yang tidak tua dan tidak muda,
pertengahan antara itu “

2. Surah Al-Furqon ayat 67 tentang Nafkah:

‫وا َو َكانَ بَيْنَ َٰذَلِكَ قَ َوا ًما‬


۟ ‫وا َولَ ْم يَ ْقتر‬
۟ ‫وا لَ ْم يس ِْرف‬
۟ ‫َوٱلَّذِينَ ِإذَآ أَنفَق‬

Artinya : “Dan mereka yang apabila membelanjakan (harta)


mereka tidak lebih-lebihan dan tidak pula kikir dan pembelanjaan
itu ditengah-tengah antara yang demikian itu”

• Amtsal Mursalah

Yaitu, kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan lafadh tasybih


secara jelas. Tetapi kalimat-kalimat itu berlaku secara matsal, seperti
firman Allah swt. yaitu ;

Surah Yusuf ayat 51

‫ص ٱ ْل َح ُّق‬ ْ ‫يز ٱ ْل َٰـنَ َح‬


َ ‫ص َح‬ ِ ‫ت ٱ ْم َرأَت ٱ ْلعَ ِز‬
ِ َ‫……قَال‬
Artinya : “Sekarang ini jelaslah kebenaran itu “ 5

3. Fungsi Amtsal

5
Manna al-Qaththan, Ibid, h. 284-286

6|KElOMPOK 8
Ungkapan-ungkapan dalam bentuk amtsal dalam al-qur’an
mempunyai beberapa fungsi diantaranya :

a. Pengungkapan pengertian yang abstrak dengan bentuk yang konkrit


yang dapat ditangkap dengan indera manusia, misal dalam firman Allah
swt. dalam surat al-Baqarah ayat 264:

Artinya : “Maka perumpamaan itu seperti batu licin yang diatasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpakan hujan lebat, lalu menjadilah ia
bersih atau tidak bertanah, mereka tidak menguasai sesuatupun dari
apa yang mereka usahakan”

b. Dapat mengungkapan kenyataan dan mengkonkritkan hal yang abstrak,


seperti dalam firman Allah swt. dalam surat Al-Baqarah ayat 275:

Artinya : “Meraka yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri


melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran
(tekanan) penyakit gila”.

c. Dapat mengungkapkan makna yang menarik lagi indah dalam ungkapan


yang singkat dan padat. Seperti pada amtsal kaminah dan amtsal
mursalah dalam ayat-ayat diatas.
d. Dapat mendorong giat beramal, melakukan hal-hal yang menarik dalam
al-Qur’an, seperti firman Allah swt. Pada surat Al-Baqarah ayat 261;

Artinya : “ Perumpamaan (nafkah yang keluarkan) oleh orang-orang


yang menafkahkan harta mereka dijalan Allah swt. adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap
butir seratus biji. Allah melipatgandakan pahala bagi siapa yang
dikehendaki. Dan Allah maha luas karunia-Nya lagi maha
mengetahui”.

e. Menghindarkan diri dari perbuatan tercela, misal firman Allah tentang


larangan bergunjing, dalam surat Al-Hujurat ayat 12
Artinya : “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang
lain, sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati ? maka tentunya kamu merasa jijik”6

6
Abdul Djalal H A, Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, , 1998

7|KElOMPOK 8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian tersebut di atas, mengenai amtsal Al-Qur’an dapat ditarik


kesimpulan bahwa tamtsil (membuat parmisalan, perumpamaan)
merupakan kerangka yang dapat menampilkan makna-makna dalam
bentuk yang hidup dan ataupun yang mati, dengan cara menyerupakan
sesuatu yang gaib dengan yang nyata, yang abstrak dengan yang konkrit,
dan dengan menganalogikan sesuatu dengan hal yang serupa. Betapa
banyak makna yang baik, dijadikan lebih indah, menarik, dan mempesona
oleh tamsil. Karena itulah maka tamsil lebih dapat mendorong jiwa untuk
lebih mudah memahami dan menerima makna yang dimaksudkan.

8|KElOMPOK 8
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Djalal H A, Ulumul Qur’an, Surabaya: Dunia Ilmu, 1998.

Manna Khalil Al-Qaththan, terj. Drs.Mudzakir, MA. Studi Ilmu-


ilmu Al-Qur‟an, Jakarta:Lentera Antar Nusa, 2000

Syadzali Ahmad, MA-Rofi’i Ahmad, Ulumul Qur’an I, Bandung:


Pustaka Setia, 1997

Manna’ Al-Qaththan, Mabahits Fi Ulumil Qur’an, Beirut Lebanon,


1976

9|KElOMPOK 8

You might also like