Jbdp2010!6!2 3rehatta
Jbdp2010!6!2 3rehatta
Jbdp2010!6!2 3rehatta
Deteksi Perubahan G enetik Pada K elapa Sawit ( E laeis guineensis Jacq.) A bnormal
Dengan T eknik R A PD
H. HETHARIE ......................................................................................................................... 45
Perbanyakan Ubi Jalar Secara In Vitro dengan Menggunakan M edia Y ang M urah
J. K. J. LAISINA ...................................................................................................................... 63
Pengaruh M ikro Relief dan K ondisi A ir T anah T erhadap Morfologi T anah Pada L ahan
Sagu Desa T awiri, K ecamatan T eluk A mbon, K ota A mbon
F. PUTURUHU ........................................................................................................................ 78
K eragaan dan Potensi H asil Beberapa V arietas Padi pada L ahan Sawah B ukaan B aru di
Seram Utara, M aluku T engah
M. P. SIRAPPA dan A. J. RIEUWPASSA ................................................................................ 84
Jurnal B udidaya Pertanian, Vol. 6. No 2, Desember 2010, H alaman 58-62
A BST R A C T
Rehatta, H. and H. Kesaulya. 2010. Bread fruit Plant Identification (Artocarpus communis Forst) in Ambon Island.
Jurnal Budidaya Pertanian 6: 58-62.
58
R E H A T T A D A N K ES A U L Y A : I dentifi kasi T anaman Su kun «
keunggulan buah ini, pemanfaatan produk olahan sukun Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai
merupakan kendala dalam pengembangannya. Oleh "buah roti " (Ingg.: breadfruit ; Bld.: broodvrucht, dll.).
karena itu, perlu dilakukan penelitian secara sistematis Sukun sesungguhnya adalah jenis yang terseleksi
dan terarah, mulai dari pemilihan jenis unggul dengan sehingga tak berbiji.
cara mengidentifikasi tipe tanaman dan mutu buah
sukun, teknologi budi daya yang mengacu kepada GAP
dan pengolahan produk yang mengacu kepada GMP
(good manufacturing practices).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakter morfologi dan potensi buah sukun. Ciri-ciri
morfologi, fisiologi tanaman, dan potensi buah dari
masing-masing jenis akan menjadi sumber informasi
yang penting dalam pengelolaan tanaman sukun.
H ASI L D A N PE M B A H ASA N
Beberapa nama julukan untuk sukun antara lain Kuncup tertutup oleh daun penumpu besar yang
yaitu pan de pobre yang berati buah untuk orang miskin berbentuk kerucut. Semua bagian pohon mengeluarkan
dan pan de todo al ano atau fruit off all the year. Di getah putih (lateks) apabila dilukai. Perbungaan dalam
Pulau Ambon tanaman ini menyebar hampir pada pesisir ketiak daun, dekat ujung ranting. Bunga jantan dalam
pantai dengan populasi yang tidak terlalu padat. bulir berbentuk gada panjang yang menggantung, 15-25
Tanaman ini lebih dikenal dengan nama sukun untuk cm, hijau muda dan menguning bila masak, serbuk sari
daerah nusanive dan teluk Ambon, sedangkan pada kuning dan mudah diterbangkan angin. Bunga majemuk
jasirah leihitu disebut dengan nama Suune. betina berbentuk bulat atau agak silindris, 5-7 × 8-10 cm,
Varietas sukun dapat dibedakan menurut hijau. Buah majemuk merupakan perkembangan dari
karakteristik motfologi yang meliputi ukuran buah, bunga betina majemuk, dengan diameter 10-30 cm.
bentuk daun, kedudukan daun, dan ragam bunga (Tjitro Forma berbiji dengan duri-duri lunak dan pendek, hijau
Soepomo, 1990). Di Pulau Ambon ditemui kurang lebih tua. Forma tak berbiji biasanya memiliki kulit buah hijau
tiga varitas yaitu Sukun Kapas, Sukun Hena dan Sukun kekuningan, dengan duri-duri yang tereduksi menjadi
Batu. pola mata faset segi empat atau segi enam di kulitnya.
Sukun adalah nama sejenis pohon dan buahnya, Biji sukun berbentuk bulat atau agak gepeng sampai
buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang agak persegi, kecoklatan, sekitar 2,5 cm, diselubungi
empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. oleh tenda bunga. Sukun tidak menghasilkan biji, dan
59
Jurnal B udidaya Pertanian, Vol. 6. No 2, Desember 2010, H alaman 58-62
tenda bunganya di bagian atas menyatu, membesar Secara visual, dari ketiga tipe yang teramati
menjadi 'daging buah' sukun. tersebut sukun kapas mempunyai buah berukuran relatif
Dari hasil survei diperoleh tiga tipe sukun yang besar dengan warna kulit buah hijau kekuningan dengan
secara morfologi terdapat perbedaan antara satu dengan duri dengan mata faset berbentuk segi empat/enam,
yang lainnya. Ketiga tipe tersebut masing-masing di sehingga tidak terlihat berbulu, tetapi pada pangkalnya
kenal dengan nama sukun kapas yang penyebarannya di melebar diikuti sukun hena dan sukun batu. Sukun hena
seluruh daerah survei dan merupakan populasi mempunyai buah berukuran lebih kecil dibanding
terbanyak, sukun hena , dan sukun batu tipe ini dengan sukun kapas dan mempunyai bentuk buah yang
merupakan jenis sukun yang berbiji di mana spesifik di mana warna kulit buah lebih hijau dan
penyebarannya hanya terdapat di Desa Tial dan hanya permukaan buah dengan duri yang tereduksi berbentuk
dalam populasi yang sangat kecil. agak runcing, tidak kaku, halus dengan bentuk mata faset
Secara morfologis sebagai pembeda utama adalah yang kecil berbentuk segi empat dan agak bulat karena
buah yaitu bentuk, ukuran, dan berbiji dan tidak berbiji. sifat meruncing dari pangkal ke ujung.
Penciri lainnya adalah tinggi tanaman, diameter batang,
bentuk kanopi, warna daun, ukuran dan bentuk daun, dan
warna biji.
T abel 1. Ciri Morfologi Buah, Pembeda Utama Ukuran Buah (Panjang, Lingkar Buah, dan Bobot), Bentuk Buah,
Tesktur Buah, Warna Daging Buah, Ber Biji dan Tidak Berbiji
Panjang Lingkar
Panjang Lingkar Tekstur Warna Biji/ Bobot
tangkai tangkai Bentuk
No Jenis Sukun buah buah daging danging tidak buah
buah buah buah
(cm) (cm) buah buah ber biji (kg)
(cm) (cm)
1 Sukun Kapas 21 - 25 46 - 47 14 - 15 6 - ,6,5 Oval Halus Putih Tidak 1±2,5
kekuningan
2 Sukun Hena 17 - 20 43 - 47 9 - 12 5-6 Oval Halus putih Tidak 1±1,4
3 Sukun Batu - - - - Bulat* Halus* Kuning* Berbiji* -
*
Infor m asi petani
60
R E H A T T A D A N K ES A U L Y A : I dentifi kasi T anaman Su kun «
Tipe sukun
No. Desa
Sukun Kapas Sukun Hena Sukun Batu
1. Jasiran Nusanive (Amahusu ± Latuhalat) 9 - -
2. Tial 9 9 9
3. Tenga-tenga 9 - -
4. Liang 9 - -
5. Hative besar 9 - -
No. Jenis Perkiraan Jumlah Buah per pohon Musim Berbuah Frekuensi Berbuah
1. Sukun Kapas 200 ± 300 per tahun Nopember Sepanjang Tahun
2. Sukun Hena 150 ± 250 per tahun Maret 3 kali setahun
3. Sukun Batu - - -
61
Jurnal B udidaya Pertanian, Vol. 6. No 2, Desember 2010, H alaman 58-62
K ESI M PU L A N D A F T A R PUST A K A
Dari hasil survey yang dilakukan, dapat dikemu- Angkasa, S. & Nazaruddin. 1994. Sukun dan Keluwih.
kakan beberapa kesimpulan yaitu: 1) Daerah penyebaran PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
sukun di Pulau Ambon lebih banyak menempati Pitoyo, S. 1992. Budidaya Sukun. Kanisius. Yogyakarta.
ruang/daerah pesisir; 2) Terdapat tiga jenis sukun yang Purwantoyo, E. 2007. Budidaya dan Pascapanen Sukun.
secara morfologi dan fisiologi berbeda antara satu Aneka Ilmu. Semarang.
dengan yang lainnya. Perbedaan ketiga jenis tersebut Suprapti, L. 2002. Tepung Sukun. Kanisius. Yogyakarta.
lebih disebabkan oleh perbedaan genetis; dan 3) Daerah Tjitro Soepomo, G. 1990. Morfologi Tumbuhan. Gadjah
Nusaniwve, dan Teluk Ambon didominasi oleh jenis Mada University Press. Yogyakarta.
sukun kapas, sedangkan jenis sukun hena dan batu hanya
ditemui di Desa Tial. Desa Tenga-Tenga. Desa Liang
didominasi oleh jenis sukun kapas.
62