Video Nomor 4
Video Nomor 4
Video Nomor 4
DNA, the scientific world was now curious to know how it could be replicated ? They put
forth a hypothesis that the DNA replicates in a semiconservative manner. That is, both
strands separate and each serves as a template for the synthesis of new strands. Template in
literal terms means a pattern used as a sample to make something. However, the scientific
world was not ready to accept this fact easily.
So there were three theories put forth which hinted at the replication process of the
DNA double helix. One was called the conservative model, the other was the Dispersive
model and the last was the semiconservative model. Let's first understand what each method
had to say. The first model in the list is the conservative model. This model suggested that
two DNA strands separate and serve as templates for replication. But soon after replication,
the strands joined back to form the original parent DNA,while the new synthesised strands
joined to form a completely new DNA.
Thus, we get a newly synthesised DNA molecule. And we also get the original parent
DNA molecule back, which is conserved. Hence the name conservative replication. Now
comes the next one, this was called the Dispersive model of replication.
As the name suggests, Dispersive means to disperse or scatter. So what gets dispersed? Well,
according to this model the DNA which is about to replicate breaks into small fragments. The
new strands get synthesised in between. As a result, we get a hybrid of both new and old
strands together.
The old parental strands appear to be dispersed in the newly synthesised one. Hence,
this method is named as Dispersive. Now comes the last model It was called the
semiconservative model of replication. The model suggested that two strands of DNA
unwind and serve as templates for newer strands. As a result, the replicated DNA's contained
one old and one new strand.
Hence the name semiconservative. Nevertheless, this model was not accepted initially
when put forth by Watson and Crick. However, one of the most amazing experiments in
biology
named the Meselson and Stahl experiment helped crack this mystery.
Two geneticists Matthew Meselson and Franklin Stahl carried out an experiment
around 1958. They used a heavy isotope of nitrogen and inserted it in the DNA of the
bacterium Escherichia Coli. They obtained several generations of E.coli and analysed each
for the presence of DNA. The results helped them understand that the replication of DNA in
E.coli is indeed semiconservative.
This is how DNA replication takes place in almost all organisms. Now, let me
introduce you to one more interesting term. It's called the Central Dogma. Ever heard of this?
Well it's an important term, and an equally interesting concept in biology.
The "Central Dogma in Molecular biology" is used to explain the flow of genetic
information. And what does that mean? We all know that DNA governs life. But any idea
how this mechanism works? Let's understand this with the help of the Central dogma.
In a cell the DNA from the nucleus replicates to make a copy of itself. This is what
we're aware of And do we know what the functional segment of DNA is? It's a gene. It's the
segment of DNA that codes for a particular character The part of DNA which acts as a Gene
gets copied in the form of a single strand. This is called mRNA. This mRNA that is the
messenger RNA to be precise is a single strand copy of the DNA. It comes out of the nucleus
in the cytoplasm and then, is worked upon by the special machinery of enzymes. The enzyme
machinery reads the code hidden in the mRNA and synthesises proteins accordingly. This
complete process of mRNA synthesis from the DNA followed by the synthesis of proteins
from the mRNA is called as Central dogma. In other words this simplest process by which
proteins are synthesised from the code of the DNA molecule is the Central Dogma of life.
This is how it's usually summarised. Did you know that these two steps have a scientific
name? The process in which the mRNA is synthesised from the DNA strand is called
transcription. And the process in which proteins are synthesised from the code of mRNA is
called translation. Would you want to know more about these interesting processes? For that,
tune into our upcoming videos.
Setelah Watson dan Crick mengemukakan hipotesis mereka mengenai struktur DNA,
dunia ilmiah kini penasaran ingin mengetahui bagaimana DNA dapat direplikasi? Mereka
mengajukan hipotesis bahwa DNA bereplikasi secara semikonservatif. Artinya, kedua
untaian terpisah dan masing-masing berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis untaian baru.
Templat secara harafiah berarti suatu pola yang digunakan sebagai contoh untuk membuat
sesuatu. Namun, dunia ilmiah belum siap menerima kenyataan ini dengan mudah.
Jadi ada tiga teori yang dikemukakan yang mengisyaratkan proses replikasi DNA
double helix. Yang satu disebut model konservatif, yang lain disebut model Dispersif, dan
yang terakhir disebut model semikonservatif. Pertama-tama mari kita pahami apa yang
disampaikan oleh masing-masing metode. Model pertama dalam daftar adalah model
konservatif. Model ini menyarankan agar dua untai DNA terpisah dan berfungsi sebagai
cetakan untuk replikasi. Namun segera setelah replikasi, untaian tersebut bergabung kembali
untuk membentuk DNA induk asli, sedangkan untaian baru yang disintesis bergabung
membentuk DNA yang benar-benar baru.
Jadi, kita mendapatkan molekul DNA yang baru disintesis. Dan kita juga
mendapatkan kembali molekul DNA induk asli, yang dilestarikan. Oleh karena itu dinamakan
replikasi konservatif. Sekarang sampai pada yang berikutnya, ini disebut model replikasi
dispersif.
Sesuai dengan namanya, Dispersif artinya membubarkan atau menyebar. Jadi apa
yang tersebar? Menurut model ini, DNA yang akan bereplikasi dipecah menjadi fragmen-
fragmen kecil. Untaian baru disintesis di antaranya. Hasilnya, kami mendapatkan gabungan
untaian baru dan lama.
Untaian induk yang lama tampaknya tersebar pada untaian yang baru disintesis. Oleh
karena itu, metode ini dinamakan Dispersif. Kini hadir model terakhir yang disebut model
replikasi semikonservatif. Model tersebut menyarankan agar dua untai DNA terlepas dan
berfungsi sebagai cetakan untuk untai baru. Hasilnya, DNA yang direplikasi mengandung
satu untai lama dan satu untai baru.
Oleh karena itu dinamakan semikonservatif. Meskipun demikian, model ini pada
awalnya tidak diterima ketika dikemukakan oleh Watson dan Crick. Namun, salah satu
eksperimen paling menakjubkan dalam biologi
bernama eksperimen Meselson dan Stahl membantu memecahkan misteri ini.
Dua ahli genetika Matthew Meselson dan Franklin Stahl melakukan percobaan sekitar
tahun 1958. Mereka menggunakan isotop nitrogen yang berat dan memasukkannya ke dalam
DNA bakteri Escherichia Coli. Mereka memperoleh beberapa generasi E.coli dan
menganalisis masing-masing generasi untuk mengetahui keberadaan DNA. Hasilnya
membantu mereka memahami bahwa replikasi DNA pada E.coli memang bersifat
semikonservatif.
Beginilah cara replikasi DNA terjadi di hampir semua organisme. Sekarang, izinkan
saya memperkenalkan Anda pada satu istilah lagi yang menarik. Ini disebut Dogma Sentral.
Pernah mendengar hal ini? Itu istilah yang penting, dan konsep yang sama menariknya dalam
biologi.
"Dogma Pusat dalam Biologi Molekuler" digunakan untuk menjelaskan aliran
informasi genetik. Dan apa maksudnya? Kita semua tahu bahwa DNA mengatur kehidupan.
Tapi tahukah Anda bagaimana mekanisme ini bekerja? Mari kita pahami hal ini dengan
bantuan dogma Pusat.
Di dalam sel, DNA dari nukleus bereplikasi untuk membuat salinan dirinya sendiri.
Inilah yang kita sadari. Dan tahukah kita apa itu segmen fungsional DNA? Itu adalah gen. Ini
adalah segmen DNA yang mengkode karakter tertentu. Bagian DNA yang bertindak sebagai
Gen disalin dalam bentuk untai tunggal. Ini disebut mRNA. MRNA ini, tepatnya RNA
pembawa pesan, adalah salinan untai tunggal DNA. Ia keluar dari nukleus di sitoplasma dan
kemudian dikerjakan oleh mesin enzim khusus. Mesin enzim membaca kode yang
tersembunyi di mRNA dan mensintesis protein yang sesuai. Proses lengkap sintesis mRNA
dari DNA diikuti dengan sintesis protein dari mRNA disebut sebagai dogma sentral. Dengan
kata lain, proses paling sederhana di mana protein disintesis dari kode molekul DNA adalah
Dogma Utama kehidupan. Biasanya beginilah rangkumannya. Tahukah Anda kalau kedua
langkah ini mempunyai nama ilmiah? Proses di mana mRNA disintesis dari untai DNA
disebut transkripsi. Dan proses sintesis protein dari kode mRNA disebut translasi. Apakah
Anda ingin tahu lebih banyak tentang proses menarik ini? Untuk itu, saksikan video kami
yang akan datang.
Resume:
Setelah penemuan struktur DNA oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun
1953, perhatian ilmiah beralih pada mekanisme replikasi DNA. Mereka mengajukan hipotesis
bahwa DNA direplikasi secara semikonservatif, di mana masing-masing untaian DNA
mempertahankan satu untaian lama dan berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis untaian baru.
Namun, hipotesis ini tidak diterima dengan mudah, dan beberapa teori lain juga diajukan.
Salah satu teori adalah model konservatif, yang menyatakan bahwa kedua untaian
DNA terpisah setelah replikasi dan bergabung kembali untuk membentuk DNA asli,
sementara untaian baru membentuk DNA baru. Teori ini mempertahankan integritas DNA
asli, tetapi tidak konsisten dengan beberapa hasil percobaan.
Model dispersif, di sisi lain, mengusulkan bahwa DNA yang akan direplikasi dipecah
menjadi fragmen-fragmen kecil, dan sintesis untaian baru terjadi di antara fragmen-fragmen
tersebut. Hasilnya adalah campuran untaian baru dan lama dalam setiap molekul DNA, tetapi
juga sulit dipahami dan mempertahankan beberapa aspek dari DNA asli.
Konsep Dogma Sentral dalam biologi molekuler menjelaskan aliran informasi genetik
dalam sel. Dimulai dengan replikasi DNA, di mana molekul DNA dari inti sel direplikasi
untuk membuat salinan dirinya sendiri. Selanjutnya, proses transkripsi menghasilkan mRNA,
yaitu salinan untai tunggal dari DNA, yang kemudian diangkut keluar dari inti ke sitoplasma.
Di sitoplasma, proses translasi mengubah kode mRNA menjadi urutan asam amino dalam
protein. Proses ini adalah dasar dari ekspresi gen dan vital dalam pemahaman tentang
bagaimana informasi genetik dikodekan dan diurai untuk menghasilkan berbagai fungsi
seluler.
Dengan demikian, pemahaman tentang replikasi DNA dan konsep Dogma Sentral
memainkan peran penting dalam memahami dasar biologis kehidupan dan menyediakan
landasan bagi penelitian di bidang biologi molekuler.