Sonnykalangi,+151 +Fiska+M+Muhammad+863-68
Sonnykalangi,+151 +Fiska+M+Muhammad+863-68
Sonnykalangi,+151 +Fiska+M+Muhammad+863-68
1
Fiska M. Muhammad
2
Lucky Kumaat
2
Iddo Posangi
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Anastesi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: [email protected]
Abstract: Pain can be described as an unpleasant sensory and emotional experience associated
with tissue damage which has already occured or potentially will be occurred. General
anesthesia is oftenly perfomed on a wide range of surgical procedures. There are two
techniques of general anesthesia: inhalation anesthesia and intravenous anesthesia. Spinal
anesthesia is one of the simplest and most reliable of regional anesthesia technique. This study
aimed to compare the pain between general anesthesia and spinal anesthesia 24 hours post
operative. This was an analytical prospective study. Samples were 24 patients consisting of 12
patients with general anesthesia and 12 patients with spinal anesthesia. The inclusion criteria
were patients aged 20-60 years old, duration of operation 1-4 hours, and the operations were
caesarean section and hysterectomy. The pain assessment used VAS score as well as blood
pressure, pulse, and respiration. Data were statistically analyzed by using the Mann-Whitney
test and showed a p-value 0.876. Conclusion: There was no significant difference in 24-hour-
post-operative pain using VAS score among patients with general anesthesia and with spinal
anesthesia.
Keywords: VAS scores, general anesthesia, spinal anesthesia.
Abstrak: Nyeri dapat digambarkan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang sudah atau berpotensi
terjadi. Anestesia umum sering dilalukan pada berbagai macam prosedur pembedahan dan
terbagi atas anestesia inhalasi dan anestesia intravena. Anestesia spinal merupakan salah satu
anestesia yang paling sederhana dan paling dapat diandalkan dari tehnik anestesia regional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nyeri pada pemberian anestesia
umum dan anestesia spinal 24 jam pasca operasi. Penelitian ini menggunakan metode analitik
prospektif. Terdapat 24 sampel yang terbagi atas 12 penggunaan anestesia umum dan 12
penggunaan anestesia spinal, dengan kriteria rentang umur pasien 20-60 tahun, lama operasi 1-
4 jam serta jenis pembedahan seksio sesarea dan histerektomi. Penilaian nyeri menggunakan
skor VAS serta tekanan darah, nadi dan respirasi. Data diolah dengan menggunakan program
SPSS versi 20. Hasil uji statistik Mann-Whitney mendapatkan nilai p= 0,876 yang
menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna dari skor VAS. 24 jam pasca operasi dengan
anestesia umum dan anestesia spinal. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna nyeri 24
jam pasca operaasi dinilai dengan skor VAS pada pemberian anestesia umum dan anestesia
spinal.
Kata kunci: Skor VAS, anestesia general, anestesia spinal
863
Muhammad, Kumaat, Posangi: Perbandingan nyeri yang...
Perkembangan anestesia dalam bidang sistem organ; yang paling umum ialah mual
pembedahan berasal dari keinginan untuk dan muntah pasca operasi (PONV),
menghilangkan rasa nyeri waktu hipoksia, hipotermia, dan ketidakstabilan
pembedahan, tetapi kehilangan rasa nyeri kardiovaskuler. Pada tahun 2002, Studi
bukan satu-satunya, atau bahkan merupa- Pemantauan Insiden Australia (AIMS)
kan tanggung jawab utama ahli anestesia melaporkan gangguan napas (183 ~ 43%)
modern. Tugas utamanya masa kini ialah dan gangguan kardiovaskuler (99 ~ 24%)
mempertahankan jiwa penderita dalam merupakan mayoritas dari 419 insiden di
menghadapi bahaya pembedahan; ruang pemulihan. Setiap upaya harus
menghilangkan rasa nyeri; dan memper- dilakukan untuk memastikan kondisi
siapkan penderita memasuki proses optimal sebelum dimulainya anetesia dan
pembedahan.1 mengikuti langkah-langkah yang bertujuan
Pasca anestesia dilakukan pemulihan untuk mencegah komplikasi ini.4
dan perawatan pasca operasi anestesia pada Menurut International Association for
ruang pulih, yaitu rungan khusus pasca the Study of pain (IASP) Task Force, 1994,
anestesia atau bedah yang berada di nyeri dapat digambarkan sebagai “suatu
kompleks kamar operasi yang dilengkapi pengalaman sensorik dan emosional yang
dengan tempat tidur khusus, alat pantau, tidak menyenangkan yang berkaitan
alat/obat resusitasi, tenaga terampil dalam dengan kerusakan jaringan yang sudah atau
bidang resusitasi dan gawat darurat serta berpotensi terjadi, atau dijelaskan
disupervisi oleh Dokter Spesialis berdasarkan kerusakan tersebut.” Nyeri
Anestesiologi dan Spesialis Bedah. Ttujuan dapat diklasifikasikan berdasarkan pato-
perawatan pasca anestesia atau bedah pada fisiologi, etiologi, dan lokasi. Klasifikasi
ruang pulih ialah: 1) Memantau secara tersebut dapat bermanfaat dalam pemilihan
kontinyu dan mengobati secara cepat perawatan modalitas dan pengobatan.
masalah respirasi dan sirkulasi; 2) Ketika nyeri pasca operasi tidak terkontrol
Mempertahankan kestabilan sistem dapat menimbulkan efek nyeri akut seperti
respirasi dan sirkulasi; 3) Memantau respon fisiologik yang lama dan
perdarahan luka operasi dan 4) Mengatasi menimbulkan efek kronis seperti
atau mengobati masalah nyeri pasca bedah. pemulihan yang panjang dan dapat menjadi
Dengan demikian pasien pasca operasi dan nyeri kronis.5-6
anestesia dapat terhindar dari komplikasi Penilaian derajat nyeri dapat dilakukan
yang disebabkan karena operasi atau dengan penilaian kuantifikasi dan kualitatif.
pengaruh dari anestesia.2 Penilaian kuantifikasi mengunakan skor
Indikasi untuk operasi sesar darurat penilaian Visual Analog Scale (VAS),
termasuk perdarahan yang berat, seperti penilaian fungsional, dan pengukuran
plasenta previa, plasenta abruption, atau biologis. Penilaian kualitatif dengan
ruptur uterus, prolaps atau turunnya tali melihat penampilan pasien, meminta pasien
pusat dan gawat janin. Dalam kasus untuk menjelaskan rasa sakitnya, dan nilai
tertentu dimana persalinan yang segera nyeri untuk memastikan analgesia yang
maka anestesia spinal yang paling tepat.7
mungkin. Dalam penelitian 22% dari Mayoritas nyeri pasca operasi cirinya
perempuan yang menerima anestesia ialah nosiseptif tetapi sebagian kecil pasien
regional membutuhkan induksi intra- dapat mengalami nyeri neuropatik pasca
operatif dari anestesia umum. Para penulis operasi. Nyeri nosiseptif merespon terbaik
menyimpulkan bahwa anestesia spinal ialah terhadap opioid dan obat antiinflamasi non-
teknik anestesia yang disukai untuk sesar steroid (NSAID) yang telah terbukti efektif
elektif.3 dalam pengobatan nyeri pasca operasi.
Anestesia umum dan operasi mungkin Selain itu, bila menggunakan opioid secara
akan disertai oleh sejumlah gangguan signifikan dapat mengurangi kejadian efek
fisiologis yang memengaruhi berbagai samping mual muntah pasca operasi dan
864
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
sedasi. NSAID sepereti keterolac biasanya tekanan darah diastolik kelompok anestesia
digunakan sebagai bagian dari pendekatan spinal 81,67.
multimodal untuk penanganan nyeri
perioperatif akut.8 Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Umur
Penelitian ini bertujuan untuk Responden
mengetahui perbandingan efek dari
anestesia umum dan anestesia spinal pada Umur n %
keluhan nyeri 24 jam pasca operasi 16 – 25 tahun 5 20,8
abdomen 26 – 35 tahun 10 41,7
36 – 45 tahun 7 29,2
46 – 55 tahun 2 8,3
METODE PENELITIAN
Total 24 100
Jenis penelitian ini analitik prospektif.
Subyek penelitian ialah seluruh pasien Tabel 3. Rata-rata Tekanan Darah Kelompok
pasca operasi abdomen dengan anastesi anestesia umum dan anestesia spinal
umum dan spinal di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Tempat penelitian di Variabel Mean
laksanakan di RSU Prof. dr. R.D. Kandou TDS Kelompok Anestesia umum 125,83
Manado. Penelitian ini dilaksanakan pada TDS Kelompok Anestesia Spinal 118,33
bulan November 2014 sampai dengan TDD Kelompok Anestesia umum 80,91
Desember 2014. TDD Kelompok Anestesia Spinal 81,67
dengan p = 0,369. Hal ini dapat skor VAS setelah 24 jam pada kelompok
menunjukkan bahwa denyut nadi untuk GA dan SA. Secara keseluruhan skor VAS
kelompok general anestesia dan spinal pada setelah 24 jam hampir sama jika
anestesia tidak terdapat perbedaan yang dihubungkan dengan nilai rata-rata kedua
bermakna. kelompok ini, seperti tersaji pada tabel 9
berikut.
Tabel 5. Rata-rata Denyut Nadi Kelompok
anestesia umum dan anestesia spinal
88 8 88 8 88 8 88
Variabel Mean 8 7 7 77 7 7 7 77
6 55 5
Nadi Kelompok anestesia umum 87
Nadi Kelompok anestesia spinal 85 4
2
0
Tabel 6. Uji Statistik Denyut Nadi kelompk 0
anestesia umum dan anestesia spinal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
866
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
perbedaan efek dari general anestesia dan sedangkan kelompok AS 85x/m, dengan
spinal anestesia pada keluhan nyeri setelah hasil uji statistik menunjukkan nilai p =
24 jam pasca operasi abdomen. 0,369. Hal ini juga dapat menunjukkan
bahwa denyut nadi untuk kelompok general
Tabel 10. Uji Satistik Rerata Skor VAS anestesia dan spinal anestesia tidak terdapat
Kelompok Sebelum dan Setelah 24 Jam perbedaan yang bermakna.
Untuk laju napas AU dan AS
Kelompok p didapatkan nilai rata – rata kelompok AU
Skor VAS Sebelum 24 Jam AU adalah 20,17, sedangkan rata – rata laju
0,822 napas AS 20,83, untuk hasil uji statistik
Skor VAS Sebelum 24 Jam AS
didapatkan perbandingan laju napas
Skor VAS Setelah 24 Jam AU kelompok general anestesia dan spinal
0,876
Skor VAS Setelah 24 Jam AS anestesia p = 0,193. Hal ini juga dapat
menunjukkan bahwa pada laju napas AU
BAHASAN dan AS tidak terdapat perbedaan bermakna.
Pada penelitian ini sampel penelitian Pengukuran skala nyeri diukur melalui
ialah pasien yang melakukan operasi metode VAS sebelum 24 jam pada
Seksio sesaria dan Histerektomi dengan kelompok AU dan AS di peroleh nilai rata
menggunakan anestesia umum (AU) dan – rata sebesar 6 dan 5,9. Nilai ini termasuk
anestesia spinal (AS) pada RSUP Prof. Dr. dalam kategori nyeri sedang. Apabila
R. D. Kandou Manado yang dilaksanakn dibandingkan dengan skor VAS setelah 24
pada bulan November 2014 sampai jam operasi pada kelompok AU dan AS di
Desember 2014. peroleh nilai rata – rata sebesar 6,67 dan
Jenis anestesia yang diberikan pada 7,71, yang masih tergolong dalam kategori
responden penilitian masing-masing 12 nyeri sedang – berat.
responden (50%) dengan AU dan 12 Rahmatsyah9 menyatakan bahwa tidak
responden (50%) dengan AS. terdapat perbedaan bermakna tingkat nyeri
Rata – rata golongan umur kelompok pasca pembedahan penggunaan keterolak
anestesia umum 36 tahun dan kelompok dan parecoxib sebagai premptif analgesik.
anestesia spinal 32 tahun. Kategori umur Nyeri merupakan respon langsung
ini merupakan kelompok kategori usia terhadap kejadian atau peristiwa yang tidak
dewasa muda. menyenangkan yang berhubungan dengan
Dalam hal perbandingan tanda – tanda kerusakan jaringan, seperti luka, inflamasi.
vital pada tabel diperoleh nilai rata – rata Nyeri juga dapat dikatakan sebagai
tekanan darah sistolik pada kelompok AU perasaan sensoris dan emosional yang tidak
125,83 mmHg, sedangkan tekanan darah enak dan yang berkaitan dengan (ancaman)
sistolik pada kelompok AS 118,33 mmHg, suatu perasaan pribadi dimana ambang
dan tekanan darah untuk diastolik pada toleransi nyeri berbeda – beda bagi setiap
kelompok AU 80,91 mmHg, sedangkan orang.5
tekanan darah diastolik pada kelompok AS Hasil uji rata – rata skor VAS pada
81,67 mmHg. Untuk hasil uji statistik kelompok sebelum operasi dan setelah 24
tekanan darah sistolik kelompok AU dan jam operasi diperoleh nilai p = 0,822 yang
AS p = 0,672, sedangkan tekanan darah berarti tidak terdapat perbedaan efektifitas
diastolik kelompok AU dan AS p = 0369. dari AU dan AS pada keluhan nyeri
Hal ini menunjukkan tidak terdapat sebelum operasi dan 24 jam setelah operasi.
perbedaan bermakna antara tekanan darah Sedangkan perbandingan rata – rata nilai p
baik tekanan darah sistolik maupun tekanan skor VAS setelah 24 jam operasi general
darah diastolik pada kelompok AU dan AS. anestesia dan spinal anestesia adalah p =
Perbandingan denyut nadi pada AU 0,876 yang berarti tidak terdapat perbedaan
dan AS: nadi dengan kelompok AU 87x/m, efektifitas dari AU dan AS pada keluhan
nyeri setelah 24 jam operasi.
867
Muhammad, Kumaat, Posangi: Perbandingan nyeri yang...
868