3 +Jurnal+Eko+Bisma+-+Fitri+dkk
3 +Jurnal+Eko+Bisma+-+Fitri+dkk
3 +Jurnal+Eko+Bisma+-+Fitri+dkk
Abstract
Various efforts to minimize fraud have been made by various parties, both from practitioners and
academics. Academics produce various kinds of research on fraud starting from the prevention,
detection, and investigation stages. This research is a systematic review in the form of a
literature review with a statistical descriptive method using 59 data from 2001-2022 research
results conducted by Bachelor (S1), Master (S2), and Doctoral (S3) students of State Universities
(PTN) throughout West Java. The results showed that fraud prevention research was more
conducted by S1 students, and researchers related to non-behavior including internal control
systems and anti-fraud strategies with research case studies in the State-Owned Enterprises
(BUMN) sector and the government sector. Fraud detection research is mostly carried out by S1
students, researchers associate behavior including skepticism, and professionalism of internal
audits with research case studies in the government sector. More fraud investigation research is
conducted by S3, researchers relate behavior including competence, commitment, and role of
internal audit with research case studies in the government sector.
Abstrak
Berbagai upaya untuk meminimalisir kecurangan telah dilakukan dari berbagai pihak baik itu dari
pihak praktisi ataupun akademisi. Pihak akademisi menghasilkan berbagai macam penelitian
mengenai fraud mulai dari tahap pencegahan, pendeteksian, dan penginvestigasian. Penelitian ini
merupakan tinjauan sistematis berupa literature review dengan metode deskriptif statistik
menggunakan 59 data hasil penelitian 2001-2022 yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa
Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) seJawa Barat. Hasil
penelitian menunjukan penelitian prevention fraud lebih banyak dilakukan oleh kalangan
mahasiswa S1, peneliti mengkaitkan non perilaku diantaranya: sistem pengendalian internal dan
strategi anti fraud dengan studi kasus penelitian pada sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dan sektor pemerintah. Penelitian detection fraud lebih banyak dilakukan oleh kalangan
mahasiswa S1, peneliti mengkaitkan perilaku diantaranya: skeptisisme, profesionalitas audit
internal dengan studi kasus penelitian pada sektor pemerintah. Penelitian investigation fraud
lebih banyak dilakukan oleh S3, peneliti mengkaitkan dengan perilaku diantaranya: kompetensi,
komitmen dan peran audit internal dengan studi kasus penelitian pada sektor sektor pemerintah.
bidang profesi akuntan fraud dan auditor. Dari banyaknya peneliti yang tertarik
Sedangkan dari pihak akademisi, banyaknya melakukan penelitian tentang fraud akan tetapi
peneliti yang tertarik untuk melakukan belum banyak peneliti dari mahasiswa Sarjana
penelitian mengenai kecurangan yang (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) Perguruan
dilakukan oleh berbagai kalangan mahasiswa Tinggi Negeri (PTN) seJawa Barat antara lain:
Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) di UNIVERSITAS Padjajaran (UNPAD),
universitas negeri atau swasta. Hal ini Univeritas Pendidikan Indonesia (UPI), dan
membuktikan bahwa masyarakat telah sadar, Universitas Indonesia (UI) yang meneliti
fraud merupakan suatu tindakan yang konsistensi gambaran hasil penelitian berupa
berbahaya yang tidak hanya berdampak pada pemetaan dari berbagai penelitian yang telah
perusahaan tersebut namun juga akan dilakukan mengenai fraud di Indonesia.
berdampak luas pada kesejahteraan suatu Penelitian ini, bertujuan untuk melihat
negara dan perlu adanya suatu upaya untuk gambaran pemetaan penelitian mengenai
menguranginya. fraud. Sehingga penelitian ini dapat
Upaya untuk mengurangi tindakan memberikan kontribusi mengenai konsistensi
fraud akan berfokus pada tiga elemen: dan memberikan informasi berupa pemetaan
Pertama, pencegahan kecurangan merupakan area-area fraud yang belum banyak diteliti.
aktivitas yang dilaksanakan manajemen (dalam
suatu sistem) terkait penetapan kebijakan, KAJIAN PUSTAKA
sistem dan mekanisme yang membantu AGENCY THEORY. Teori yang melandasi
meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu teori keagenaan atau
sudah dilakukan oleh dewan komisaris, teori agensi. Menurut (Jensen and Meckling,
manajemen, dan personil lain dalam 1976) menjelaskan bahwa adanya korelasi
perusahaan agar dapat memberikan keyakinan agensi antara pemilik perusahaan (principal)
yang memadai dalam mewujudkan tiga tujuan dan manajeman perusahaan (agen) yang
utama yaitu keandalan pelaporan keuangan, diberikan wewenang untuk menghasilkan
efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan keputusan. Pemilik selalu menginginkan
terhadap hukum, serta peraturan yang berlaku. pengembalian yang tinggi dari investasi
Kedua, (Crain et al., 2019) deteksi kecurangan sedangkan manajemen bertanggungjawab
merupakan proses yang melibatkan untuk mengoptimalkan keuntungan para
pengidentifikasian dan peninjauan indikator pemilik juga memilki kepentingan tersendiri
kecurangan yang menunjukkan kemungkinan berupa memaksimumkan kesejahteraan mereka
kecurangan dan kebutuhan untuk penyelidikan dengan memperoleh kompensasi atau hasil
lebih lanjut. Ketiga penginvestigasi yang lebih besar atas kinerja yang selama ini
kecurangan, menurut (Albrecht et al., 2011) dilakukan sehingga mengakibatkan adanya
dengan metode investigasi tindakan pencurian berbedaan kepentingan antara kedua pihak
melibatkan upaya untuk menangkap pelaku yang seringkali di sebut dengan agency
dalam tindak penggelapan atau untuk problems. Selain mengakibatkan benturan
mengumpulkan informasi tentang tindakan kepentingan, juga melahirkan perilaku moral
pencurian yang sebenarnya. hazard, yang dapat akan memicu tindakan
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan
baik itu dengan tindakan penyalahgunaan aset,
kecurangan laporan keuangan ataupun tindakan mencegah kolusi antara karyawan dan
korupsi. Upaya untuk mengurangi kecurangan, pelanggan atau vendor dan dengan jelas
dengan adanya proses audit kecurangan. menginformasikan vendor dan kontak luar
lainnya dari kebijakan perusahaan terhadap
PENCEGAHAN KECURANGAN. Menurut penipuan, (3) memantau karyawan dan
(Albrecht et al., 2011) ada dua faktor penting menyediakan hotline (whistle-blowing system)
untuk pencegahan kecurangan. Pertama, untuk anonim tips, (4) menciptakan ekspektasi
menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan, hukuman, dan (5) melakukan audit proaktif.
dan bantuan dengan menggunakan cara: Pencegahan kecurangan memiliki cara
a. Pekerjakan orang yang jujur dan yang paling efektif menurut (Singleton &
berikan kesadaran akan pelatihan. Singleton, 2010) yaitu melalui lingkungan
- Verifikasi seluruh informasi tentang pencegahan (struktur tata kelola perusahaan,
resume dan software pelamar. tone at the top, tujuan keuangan realistis, dan
- Mewajibkan seluruh pelamar untuk kebijakan prosedur), persepsi deteksi
menegaskan kebenaran hal-hal yang (pengawasan, tip anonim, audit mendadak,
ditetapkan dalam software dan penuntutan, penegakan kebijakan tika dan
resume mereka. kecurangan, tangkap aku jika kau bisa!),
- Melatih manajemen untuk pendekatan klasik (arahan, pendekatan
melakukan wawancara yang preventif, pendekatan detektif, dan pendekatan
menyeluruh dan terampil. observasi), tindakan pencegajan lainnya
b. Ciptakan lingkungan kerja yang positif. (pemeriksaan latar belakang, audit reguler,
- Ciptakan ekspektasi perihal pengendalian internal dan inviligation) dan
kejujuran dengan memiliki kode siklus akuntansi (generalisasi, siklus penjualan,
perusahaan yang baik perilaku dan siklus pembelian dan siklus penggajian).
menyampaikan harapan tersebut di
seluruh organisasi. DETEKSI KECURANGAN. Menurut (Crain
- Memiliki kebijakan pintu terbuka et al., 2019) Deteksi kecurangan ialah proses
atau akses mudah. yang melibatkan pengidentifikasian dan
- Memiliki personel dan mekanisme peninjauan indikator kecurangan yang
operasi yang positif. menunjukkan kemungkinan kecurangan dan
c. Menyediakan program bantuan kebutuhan untuk penyelidikan lebih lanjut.
karyawan (EAP). Deteksi kecurangan umumnya adalah proses
- Menerapkan EAP yang membantu yang tidak sempurna, indikator penipuan sering
karyawan menangani pribadi dan menghasilkan positif palsu dan negatif palsu.
tekanan yang tidak mampu dipetik Positif palsu terjadi ketika indikator
dalam hidup mereka. kecurangan menandakan kemungkinan
Kedua melibatkan menghilangkan kecurangan. Negatif palsu terjadi ketika proses
peluang untuk melakukan penipuan dan pendeteksian kecurangan gagal menghasilkan
berkreasi harapan bahwa penipuan akan indikator kecurangan ketika terdapat penipuan.
dihukum dengan menggunakan lima metode (Albrecht et al., 2011) Deteksi
penghapusan peluang kecurangan: (1) penipuan meliputi langkah-langkah atau
mempunyai internal control yang baik, (2) tindakan yang diambil untuk menemukan
penipuan yang sudah atau sedang dilakukan. pencurian yang sebenarnya (Albrech et
Deteksi penipuan umumnya dimulai dengan al.,2011).
mengidentifikasi gejala, indikator, atau tanda
bahaya yang cenderung terkait dengan METODOLOGI PENELITIAN
penipuan. Terdapat tiga cara utama untuk Penelitian ini ialah tinjauan sistematis
mendeteksi penipuan: (1) oleh kesempatan, (2) menggunakan deskriptif statistik berupa
dengan menyediakan cara bagi orang untuk mendeskripsikan hasil dari berbagai penelitian
melaporkan kecurigaan penipuan, dan (3) yang telah dilakukan oleh kalangan mahasiswa
dengan memeriksa transaksi catatan dan Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3)
dokumen untuk menentukan apakah ada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) seJawa Barat
anomali yang dapat merepresentasikan antara lain: Universitas Padjajaran (UNPAD),
penipuan. Tindakan yang dapat mengurangi Univeritas Pendidikan Indonesia (UPI), dan
tindakan kecurangan ialah memberikan Universitas Indonesia (UI). Sumber daya
penghargaan kepada pegawai/karyawan yang penelitian berasal dari literature review yang
telah berkontribusi dengan baik dalam diperoleh melalui internet berupa hasil
mendeteksi perilaku kecurangan serta penelitian tentang forensic accounting/faud
menegakan budaya anti fraud (Singleton & yang dipublikasikan di beberapa website
Singleton, 2010) pribadi setiap universitas dan website lain
seperti Scopus, Emerald, Scholar dan lain-lain.
INVESTIGASI KECURANGAN. Menurut Hasil dari penelitian yang berkaiatan
(Albrecht et al., 2011) investigasi tindakan dengan fraud yang telah dilakukan oleh
pencurian ialah kegiatan yang menyelidiki mahasiswa S1, S2, dan S3 dari tahun 2001-
langsung tindakan penipuan, seperti 2022. Universitas Padjajaran (UNPAD)
pengawasan dan operasi rahasia, pengintaian, ditemukan 30 hasil penelitian. Data yang
mendapatkan fisik bukti, dan mengumpulkan diperoleh berasal dari sumber repository
bukti elektronik. Tujuan dari investigasi ialah Universitas Padjajaran yaitu
untuk menemukan kebenaran untuk www.unpad.ac.id. Universitas Indonesia (UPI)
menentukan apakah gejala yang diamati berjumlah 19 hasil penelitian. Data yang
sebenarnya mewakili kecurangan atau apakah diperoleh berasal dari sumber repository
mereka mewakili kesalahan yang tidak Universitas Padjajaran yaitu
disengaja atau faktor lainnya. Ada banyak www.repository.ui.ac.id. Universitas
perbedaan cara untuk mengatur dan Indonesia hanya ditemukan 9 hasil penelitian.
memikirkan investigasi kecurangan termasuk Data yang diperoleh berasal dari sumber
fokus pada jenis bukti dikumpulkan (bukti repository Universitas Indonesia yaitu
testimonial, bukti dokumenter, barang bukti www.lib.ui.ac.id. Sehingga total keseluruhan
fisik atau pengamatan pribadi) dan motivasi hasil penelitian yang ditemukan berkaiatan
penipuan dan elemen segitiga kecurangan. dengan fraud sebanyak 59 penelitian.
Metode investigasi tindakan pencurian
melibatkan upaya untuk menangkap pelaku
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam tindak penggelapan atau untuk PREVENTION FRAUD
mengumpulkan informasi tentang tindakan
Para peneliti S1 UPI ditemukan 18 hasil Di UNPAD hasil penelitian banyak dilakukan
penelitian yang lebih banyak mengarah kepada dikalangan S3 sebanyak tiga hasil penelitian
detection fraud dalam bentuk perilaku yaitu yang mengarah kepada perilaku barupa
profesionalitas auditor internal, studi kasus kompetensi auditor dimana studi kasus
penelitian terbanyak pada penelitian s1 pada penelitian dilakukan pada Badan Pengawas
sektor pemerintah dan sektor Badan Usaha Keuangan (BPK) RI. Dikalangan S1 dan S2
Milik Negara (BUMN). Namun pada kalangan penelitian mengenai investigation fraud belum
s2 dan s3 hasil peneliti yang diperoleh ditemukan.
sebanyak 0 hasil penelitian. Sedangkan di UPI, penelitian
Sedangkan pada UI, penelitian terhadap terbanyak dilakukan oleh kalangan S1
detection fraud terbanyak ditemukan pada berjumlah 2 hasil penelitian yang lebih
kalangan S2 sebanyak 3 hasil penelitian yang mengarah kepada bentuk perilaku yaitu
berfokus pada non perilaku antara lain: sistem kompetensi dan komitmen auditor, dengan
informasi, document expectation dan focus studi kasus penelitian terbanyak pada sektor
goals, studi kasus penelitian dominan pemerintahan. S2 dan S3 berjumlah 0
dilakukan pada Badan Usaha Milik Negara penelitian.
(BUMN). Sedangkan untuk S1 sebanyak 2 Untuk UI, penelitian investigation fraud
hasil penelitian mengarah pada non perilaku terbanyak dilakukan oleh kalangan S1
yaitu pengendalian internal dan peran audit sebanyak 1 hasil penelitian yang mengarah
internal perusahaan, studi kasus penelitian kepada perilaku berupa peran internal audit
dilakukan pada perusahaan swasta. Namun perusahaan, studi kasus penelitian terbanyak
untuk penelitian S3 sampai saat ini belum dilakukan pada sektor pemerintahan. Hasil
ditemukan dalam repository yang berfokus yang sama dengan UPI, bahwa S2 dan S3
pada detection fraud. berjumlah 0 penelitian yang berarti bahwa
belum ditemukannya penelitian investigation
INVESTIGASTION FRAUD fraud pada repositorynya.
Hasil penelitian kalangan mahasiswa
S1/S2/S3 yang berkaitan dengan investigation
fraud dari ketiga universitas negeri antara lain: KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Penelitian yang terkait prevention fraud
lebih banyak dilakukan oleh kalangan
3
2 mahasiswa S1 dengan mengkaitkan non
0 0 0 0 1 0 0
perilaku antara lain: sistem pengendalian
UNPAD UPI UI internal dan strategi anti fraud dengan studi
S1 S2 S3 kasus penelitian terbanyak pada sektor Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor
Pada tahap investigation fraud terlihat pemerintah.
masih sedikitnya peneliti yang melakukan Penelitian yang terkait detection fraud
penelitiannya pada tahap ini. Berdasarkan lebih banyak dilakukan oleh S1 dan peneliti
diagram diatas menunjukan bahwa penelitian mengkaitkan perilaku diantaranya: skeptisisme,
banyak dilakukan oleh kalangan mahasiswa S3. profesionalitas audit internal dengan studi