Keanekaragaman Hewan Invertebrata Di Pesisir Pantai Sarae Me'e Desa Tolotangga Pipit Fadillah, Sri Julita Winata, Nilam Terpuji, Nurjanah, Sukarni
Keanekaragaman Hewan Invertebrata Di Pesisir Pantai Sarae Me'e Desa Tolotangga Pipit Fadillah, Sri Julita Winata, Nilam Terpuji, Nurjanah, Sukarni
Keanekaragaman Hewan Invertebrata Di Pesisir Pantai Sarae Me'e Desa Tolotangga Pipit Fadillah, Sri Julita Winata, Nilam Terpuji, Nurjanah, Sukarni
Abstract
Invertebrates are a large group of living creatures that do not have backbones. In biological
classification, these animals include various groups such as arthropoda, mollusca, annelida, and
echinodermata. Even without backbones, invertebrates have various body suppart systems, such as
exoskeletons or internal skeletons. The study of invertebrtes not only illustrates their morphological
divetsity, but also shows their crucial role in ecosystems as pollinators, decomposers, and food
sources.and 97% of species in the world are invertebrates. This research activity is an activity that
aims to identify data about the types of invertebrate animals that exist on Sarae Me’e beach, Sarae
Me’e Beach is an open sea type beach, causing the waves on the beach to be large. This research was
carried out on January 3 2024. The method used in this research is the exploration and identification
method using exploration techniques along the coastline. The research objects are Invertebrate
animals found along the coast of sarae me’e, Tolotangga village, Monta subdistrict. The data analysis
technique used in this research is descriptive analysis technique. The results of the research faund
four Invertebrate animals including the phylum Mollusca, Gastropoda, Athropoda and Annelida.and
the salinity condition of the waterthat we tested using a salinity tool was 30% salt content on Sarae
Me’e when we conducted the research.
Keywords: Diversity, Invertebrate, Sarae Me’e
Abstrak
Hewan invertebrata adalah kelompok besar mahluk hidup yang tidak memiliki tulang belakang.
Dalam klasifikasi biologi, hewan ini mencakup berbagai kelompok seperti arthropoda,mollusca,
annelida,dan echinodermata. Meskipun tanpa tulang belakang, invertebrata memiliki beragam sistem
penyangga tubuh belakang, seperti eksoskeleton atau kerangka dalam. Studi mengenai invertebrata
tidak hanya menggambarkan keanekaragaman morfologi mereka, tetapi juga memperlihatkan peran
krusial dalam ekosistem sebagai polinator, dekomposer, dan sumber makanan, dan 97% spesies di
dunia ini merupakan hewan invertebrata. Kegiatan Penelitian ini adalah kegiatan yang bertujuan
untuk Mengidentifikasi data tentang jenis-jenis hewan Invertebrata yang ada di pantai Sarae Me’e.
Pantai Sarae Me’e merupakan pantai dengan tipe laut lepas, menyebabkan ombak/gelombang
di pantai tersebut menjadi besar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 januari 2024. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplorasi dan identifikasi dengan teknik
penjelajahan di sepanjang garis pantai. Objek penelitian berupa hewan Invertebrata yang terdapat di
sepanjang pesisir pantai Sarae Me’e, desa Tolotangga Kec. Monta. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif Hasil penelitian menemukan empat
hewan Invertebrata di antaranya filum Mollusca, Gastropoda, Athropoda dan Annelida. Adapun
kondisi salinity air yang kami tes dengan menggunakan alat Refractometer yaitu 30% kadar garam
pada pantai Marae Me’e ketika kita melakukan penelitian.
Kata Kunci: Keanekaragaman, Invertebrata, Sarae Me’e
PENDAHULUAN ini memiliki beragam ekosistem pendukung
Indonesia merupakan negara kepulauan seperti ekosistem mangrove, terumbu karang,
terbesar di dunia dengan luas wilayah sekitar dan padang lamun (Annisa dkk, 2019). Salah
3,1 km2 dengan wilayah pesisir yang satu daerah yang memiliki banyak kawasan
mencakup 81.000 km garis pantai. Kawasan pantai ialah kecematan Monta kabupaten
Penelitian ini dilaksanakan pada dari delapan pelat atau katup terpisah,
Sarae Me’e, Desa Tolotangga Kecematan Mollusca . Pelat- pelat ini sedikit tumpang
Monta, Kabupaten Bima. Metode yang di tindih di depan dan di belakang. Reproduksi
gunakan pada saat penelitian ialah metode secara aeksual, yaitu dengan pertemuan sel
eksplorasi yakni dengan menjelajah ovum dan sel sperma yang terdapat pada
sepanjang garis pantai. Objek yang ditujuh individu jantan dan betina.
proses fisiologis dan peranan hewan Mollusca berasal dari bahasa latin,
invertebrata dalam kehidupan yang yaitu molluscus yang berarti lunak. Filum
Mollusca adalah kelompok hewan yang
bertubuh lunak (Rachmawati dkk, 2023). dari induk jantan setelah kopulasi.
Sebagian Mollusca memiliki cangkang Sedangkan Arthropoda, (filum Arthropoda),
untuk melindungi tubuhnya yang lunak, setiap anggota filum Arthroppda, filum
tetapi sebagian lainnya tidak memiliki terbesar didunia hewan, yang mencakup
cangkang (Damayanti dkk, 2022). Ada bentuk- bentuk yang yang dikenal seperti
Mollusca yang hidup di air dan juga yang lobster, kepiting, laba-laba, tungau, serangga,
hidup di darat. Mollusca yang hidup di air lipan, dan kaki seribu. Sekitar diketahui 84
memiliki alat pernapasan berupa insang, persen dari seluruh spesies hewan yang
sedangkan Mollusca yang hidup di darat merupakan anggota filum ini. Arthtropoda
bernapas melalui rongga mantel yang terwakili disetiap habitat di bumi dan
memiliki pembuluh darah. Rongga ini menunjukan beragam adaptasi. Beberapa
berperan sebagai paru-paru. jenis kehidupan lingkungan perairan, dan
Invertebrata fillum Bracchyura lainnya yang hidup di lingkungan darat,
Semua Anggota filum ini mempunyai beberapa kelompok bahkan beradaptasi
tubuh beruas- ruas dan kerangka luar yang untuk terbang (Ismaningsih dkk, 2021).
tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama di Invertebrata Kelas Gastropoda
sebut Hemocoel. Habitatnya terdapat di Gastropoda merupakan kelas yang
sepanjang daerah pasang surut dan di sangat beragam dan melimpah dalam filum
perairan laut. Bracchyura masuk kelas Mollusca. Ada 60.000 sampai 80.000 jenis
Arthropoda. dalam kelas gastropoda yang hidup di Bumi.
Dalam kelompok ini termasuk siput, keong,
abalone, conches, periwinkles, whelks.
Beberapa gastropoda merupakan gastropoda
terrestrial yaitu siput tanah dan siput dan
beberapa hidup di air tawar, tetapi lebih dari
dua pertiga dari semu spesies hidup
Klasifikasi dilingukan laut (Kadarsah dkk, 2020).
Kerajaan : Animalia
Invertebrata Kelas Annelida
Kelas : Crustacea
Ordo : Decapoda Annelida, setiap anggota filum hewan
Infra ordo : Bracchyura
invertebrate yang di ubah oleh kepemilikan
Reproduksi kepiting terjadi diluar rongga tubuh atau coelem, bulu yang dapat di
tubuh (eksternal), karena didalam tubuh gerakan atau setae, dan tubuh yang dibagi
hewan ini tersimpan telur- telur dan sperma menjadi segmen-segmen dengan cincin
melintang atau annulasi, dari mana mereka Tracking pole hasil rancangan
mengambil namanya Coelem mengecil merupakan alat yang nyaman. Hal ini
pada lintah, dan setae tidak memiliki dibuktikan dari bentuk tracking pole tidak
beberapa bentuk khusus termasuk lintah. merubah bentuk dari tracking pole yang
Sebagai filum invertebrata utama dalam biasanya dipakai para pendaki gunung.
dunia hewan, Annelida berisi lebih dari Sebagai fungsi sekaligus pemungut sampah
9.000 spesies yang terbesar di tiga kelas tracking pole hanya ditambahi tuas pengukit
(Konsumsi dkk, 2021). gaya penjepit ke bawah tongkat. Selain itu
KESIMPULAN tinggi rendah tracking pole bisa disesuaikan
Tracking pole hasil rancangan menjadi dengan kebutuhan pendaki. Tracking pole
alat yang sederhana dan mudah digunakan hasil rancangan aman bagi para pendaki,
secara maksimal. Hal ini terbukti tracking karena menggunakan bahan alloy yang
pole selain berfungsi sebagai tongkat untuk memiliki kekuatan yang sama dengan
para pendaki gunung secara efisien dapat tracking pole pada umumnya.
sebagai tongkat penjepit sampah di gunung Tracking pole hasil rancangan dapat
saat pendakian. Tracking pole hasil diterima baik oleh pendaki. Hal ini seperti
rancangan sebagai tongkat sekaligus alat yang ditunjukkan dari tanggapan panelis
pemungut sampah saat pendaki melakukan setelah menggunakan tracking pole saat
pendakian. Karena sebagai kewajiban pengujian teknis alat..
seorang pendaki jika saat melintas melihat DAFTAR PUSTAKA
sampah harus memungutnya. Tracking pole Annisa, N. K., Masyhurah, M, Utami, S N.,
& Rahman, A Z (2019, November).
hasil rancangan akan menghindarkan Pendekatan Dot, Bas, Dan Pos Dalam
kesalahan saat mengambil sampah. Pendaki Branding Pariwisata Pantai
Nyamplung Kabupaten Rembang In
tidak harus membungkuk untuk mengambil Conference on Public Administration
sampah. Suatu kesalahan vatal jika pendaki and Society (Vol. 1, No. 01).
Ariseno, IA & Anna, A. N (2019) Kualitas
harus sering menunduk mengambil sampah, Lingkungan Perairan Berdasarkan
selain mengakibatkan kelelahan punggung Komunitas Makrozoobentos Di Sungai
Maron Kabupaten Pacitan Prosiding
karena harus memikul beban dapat juga akan Seminar Nasional Geografi
terjatuh atau terpeleset. Mengingat medan Universitas Muhammadiyah Surakarta
2019, 1996, 41-47.
para pendaki sangat berbahanya maka Damayanti, A., Warisman, A. N. P.,
tracking pole hasil rancangan menjadi Risnawati, L., & Hapsari, K. Y. (2022,
December). Inventarisasi Spesies Filum
solusinya. Moluska di Pantai Ngebum Desa
Mororejo, Kecamatan Kaliwungu,