1425 3675 1 PB
1425 3675 1 PB
1425 3675 1 PB
Oktober 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862
Terakreditasi Peringkat 4 (No. SK: 36/E/KPT/2019)
Abstract
The purpose of this study was to determine and analyze the legal awareness of the community
in the registration of customary land rights, with location points in two villages, namely Desa
Doridungga and Desa O'O in Donggo District, Bima-NTB Regency, in the perspective of Land law
and and analyzing the obstacles faced by communities in registering customary land rights at the
Bima District Land Office. The research method used is a Socio-legal research that is oriented to a
value approach (value-oriented approach). Empirical / sociological research is used to find out what
and how public awareness in registering customary land rights is related to the implementation of
land registration in the Land Agency Office of Bima-NTB Regency. The results of the research
conducted were the level of community legal awareness in the context of registering customary land
rights in Bima Regency, generally and in particular, Donggo District. This is due to the lack of several
aspects, namely, lack of legal knowledge, legal understanding, legal attitudes, and community
behavior patterns. The obstacle faced by the people of O’O Villagers and Desa Doridungga in
registering customary land rights is the lack of socialization from the local government regarding
proper procedures for registering customary land rights. As well as the level of legal awareness of the
villagers of O'O and Desa Doridungga to carry out sporadic land registration as a result of the wrong
mindset about the importance of land registration
Keywords: Legal awareness, citizens, Land registration, Certificate
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui dan menganalisis kesadaran hukum
masyarakat dalam Pendaftaran Tanah-Tanah hak milik adat, dengan titik lokasi di dua Desa yaitu
Desa doridungga dan O’O Villagers di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima-NTB, dalam perspektif
hukum Pertanahan serta Untuk mengetahui dan menganalisis kendala yang dihadapi masyarakat
dalam Pendaftaran Tanah hak milik adat, pada Kantor Pertanahan Kabupaten Bima. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian Socio-legal yang berorientasi pada pendekatan nilai
(value-oriented approach). Penelitian empiris/sosiologis digunakan untuk mengetahui apa dan
bagaimana kesadaran masyarakat dalam mendaftarkan Tanah hak milik adat dikaitkan dengan
masalah pelaksanaan Pendaftaran Tanah yang dilaksanakan di Kantor Badan Pertanahan Kabupaten
Bima-NTB. Hasil penelitian yang dilakukan adalah Tingkat Kesadaran Hukum Masyarakat dalam
rangka Pendaftaran tanah-tanah hak milik adat di Kabupaten Bima umumnya dna Kecamatan Donggo
Khususnya dapat dikatakan rendah. Hal ini disebabkan kurangnya berberapa aspek yaitu, kurangnya
pengetahuan hukum, pemahaman hukum, sikap hukum, dan pola perilaku masyarakat. Kendala yang
dihadapi masyarakat O’O Villagers dan Doridungga Villagers dalam mendaftarkan tanah-tanah hak
milik adat adalah kurangnya sosialisasi dari pemerintah setempat mengenai tata cara pendaftaran
tanah-tanah hak milik adat yang baik. Serta tingkat kesadaran hukum dari masyarakat O’O Villagers
dan Doridungga Villagers untuk melaksanakan pendaftaran tanah secara sporadik sebagai akibat pola
pikir yang keliru tentang arti pentingnya pendaftaran tanah.
berkebun. Hanya saja patut disayangkan dengan mendapatkan dan meneliti data primer
belakangan ini terjadi kerusakan hutan yang atau data lapangan.
begitu akut. Akibatnya bebukitan tampak Dari uraian singkat tentang metode
tandus, dikarenakan perladangan liar penelitian diatas dalam penelitian ini penulis
berpindah-pindah, bahkan ada juga oknum menggunakan metode penelitian Socio-legal
tertentu membakar hutan tanpa sedikitpun yang berorientasi pada pendekatan nilai
menyadari kerugian yang ditimbulkan secara (value-oriented approach). Penelitian
ekologis dan efek buruk lain. Namun empiris/sosiologis digunakan untuk
demikian, setelah dilakukan pendekatan yang mengetahui apa dan bagaimana kesadaran
bersifat mendidik (edukatif) oleh bupati masyarakat dalam mendaftarkan Tanah hak
beserta jajarannya, al-hasil pembakaran milik adat dikaitkan dengan masalah
maupun pembabatan hutan tak terjadi lagi. pelaksanaan Pendaftaran Tanah yang
Adapun yang bertugas untuk dilaksanakan di Kantor Badan Pertanahan
melakukan Pendaftaran peralihan hak yang Kabupaten Bima-NTB
ada sekarang ini ditangani oleh Badan HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertanahan Nasional. Salah satu obyek hak 1. Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam
yang terdapat didalam lingkungan masyarakat Pendaftan Tanah-Tanah Hak Milik
adalah Tanah, dan setiap individu berhak Adat Di Desa O’O dan Desa Dori
untuk memiliki obyek hak (Tanah) tersebut. Dungga Kecamatan Donggo
Kewenangan negara dalam hal ini Pemerintah a) Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin.
dalam mengatur dan mengakomodasi masalah Berdasarkan jenis kelamin,
Pertanahan di Indonesia, telah mengakar dan responden penduduk Desa O’O dan Desa
tumbuh dalam hukum formal yakni Undang- Dori Dungga dikelompokan atas 2
Undang Dasar 1945. Tanah menjadi suatu kelompok, yaitu laki-laki dan perempuan.
kebutuhan di mana setiap orang Jumlah pada masing-masing kelompok
membutuhkannya, hal ini mendorong setiap dapat dilihat sebagai berikut:
orang untuk dapat memiliki dan menguasai Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Tanah yang dibutuhkannya. Sebelum penulis Kelamin di Desa O’O dan Desa Doridungga
menjelaskan lebih lanjut tentang Kesadaran Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai
Hukum Masyarakat dalam SertiFikasi Tanah- berikut:
Tanah Hak Milik Adat di Desa O’O dan Desa Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten
Bima-NTB maka penulis menelaah sumber Laki-Laki 55 73,33%
informasi baik dari buku, Undang-Undang Perempuan 20 26,67%
atau penelitian terdahulu yang dijadikan Jumlah 75 100%
sumber informasi dan perbandingan dalam Sumber: Data Sekunder yang diolah dari dua
mendapatkan jawaban atas permasalahan- Desa yang diteliti
permasalahan tersebut. Tabel diatas menunjukan bahwa mayoritas
A. Metode Penelitian penduduk Desa O’O dan Desa Dori Dungga
Berdasarkan kepustakaan tentang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 55
penelitian hukum, lazimnya ada dua jenis orang (73,33%). Responden dengan jenis
penelitian yang populer yaitu normatif dan kelamin perempuan adalah sebanyak 30 orang
empiris. Penelitian hukum normatif disebut (26,67%).
juga penelitian kepustakaan yang lebih b) Karakteristik Berdasarkan Jenis Usia.
menitiberatkan pada inventarisasi hukum Berdasarkan usianya, responden
tertulis dan lazimnya dilakukan dengan penduduk Desa O’O dan Desa Dori
mengkaji data sekunder sebagai bahan Dungga yang menjadi responden dalam
pustaka, sedangkan penelitian hukum empiris penelitian dikelompokan dalam 4
atau sosiologis lebih condong ke aspek kelompok, yaitu responden dengan usia ≤
perilaku masyarakat (behavioural aspect) 30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, > 51
No. Pernyataan
SS S
Jumlah
CS TS STS
Deskripsi Pola Perilaku Hukum Desa O’O dan
1. Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu terhadap syarat- - 10 50 10 5 Desa Doridungga Tahun 2019 dapat dilihat
syarat Pendaftaran Tanah?
2. Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu terhadap sistem - 15 50 4 1 poada tabel 10 dibawah ini:
admintrasi yang berlaku dalam Pendaftaran tanah?
3. Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu dengan pelayanan - 10 55 7 3
Jumlah
pejabat pemerintahan dalam Pendaftaran tanah? No. Pernyataan
SS S CS TS STS
4. Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu terhadap biaya - 2 35 20 18 1. Sebelum mendaftarkan tanahBapak/Ibu, Bapak/Ibu 12 32 13 15 13
yang dikenakan dalam Pendaftaran tanah? bertanya terlebih dahulu secara detail kepada Pejabat
5. Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap - 4 40 20 11 Pemerintah/PPAT yang bersangkutan.
2. Bapak/Ibu mendaftarkan tanahmelalui proses yang 4 11 24 20 16
mekanisme Pendaftaran dalam pembuatan resmi, baik dan benar, tidak melalui calo ataupun hal
Sertifikat Tanah? lainnya.
6. Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu terhadap 4 11 37 12 11 3. Sebelum mendaftarkan tanahBapak/Ibu menyiapkan 12 37 22 3 1
kewajiban untuk memiliki sertifikat tanah? hal-hal yang perlu disiapkan.
4. Bapak/Ibu tidak akan melanggar peraturan dalam 3 9 37 15 11
7. Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu mengenai 29 19 15 1 1 mendaftarkan tanahsaya karena hal tersebut
PRONA (Proyek Operasi Nasional Agraria)? melanggar hukum dan dapat dipidana.
Jumlah 33 71 282 74 50 5. Bapak/Ibu lebih berminat mendaftarkan tanahnya 19 39 11 3 3
apabila pemerintah setempat sering mengadakan
Sumber: Data Sekunder yang diolah dari 6.
sosialisasi.
Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu terhadap program 31 37 7 - -
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempercepat
dua Desa yang diteliti pembuatan sertifikat tanah?
7. Bagaimanakah sikap Bapak/Ibu terhadap kewajiban 7 10 35 8 15
Keterangan: kepemilikan Sertifikat Tanah?
_______________.Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2003.