Eqorrscan Resume
Eqorrscan Resume
Eqorrscan Resume
Matched-filtering is a
template-matching technique that compares continuous seismic data with pre-defined template
waveforms to identify similar events. The software computes fully normalized cross-correlations
between the data and template waveforms, using frequency-domain cross-correlation chunking for
memory efficiency. The cross-correlations are aligned based on template moveouts and stacked to
generate network cross-correlation sums. Detection is then performed on these sums using either a
fixed threshold or a threshold based on a multiple of the median absolute deviation (MAD) of the
sum. This approach allows RT-EQcorrscan to detect earthquakes with overlapping waveforms and
reduces sensitivity to variations in background seismic amplitudes, making it well-suited for
detecting and characterizing aftershock sequences [1][4].
The limitations and computational load considerations of using RT-EQcorrscan for near-real-time
earthquake detection include:
1. Latency: The overall latency of the RT-EQcorrscan system is the sum of multiple latencies, including
data latency and the detection interval specified by the user. The detection interval is adjusted
automatically to be at least the processing time for the template set in use. For sets of 1000-4000
templates running on systems with an 8-12 thread CPU, the latency of the entire system is typically
less than 2 minutes [2].
These limitations and computational load considerations should be taken into account when using
RT-EQcorrscan for near-real-time earthquake detection to ensure efficient and accurate results.
Pertimbangan ambang batas template dalam RT-EQcorrscan dapat bervariasi tergantung pada
preferensi pengguna dan karakteristik data seismik yang sedang diproses. Ambang batas template
dapat ditentukan berdasarkan nilai ambang tetap atau berdasarkan kelipatan deviasi mutlak median
(MAD) dari jumlah cross-korelasi.
Penggunaan ambang batas tetap memungkinkan pengguna untuk secara manual menentukan nilai
ambang yang sesuai dengan data yang sedang diproses. Sebagai contoh, dalam satu studi, ambang
batas tetap diatur pada rata-rata korelasi tunggal saluran sebesar 0,3 di setidaknya lima stasiun [1].
Alternatifnya, pengguna juga dapat menggunakan ambang batas berdasarkan kelipatan MAD. MAD
adalah statistik yang tahan terhadap nilai ekstrem, dan dapat digunakan untuk mengatasi variasi
amplitudo yang signifikan dalam korelasi pendek. Namun, perlu diingat bahwa distribusi nilai MAD
dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada panjang korelogram, terutama selama urutan
dengan laju tinggi. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam menggunakan ambang batas MAD untuk
deteksi near-real-time [3].
Pilihan ambang batas template ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan karakteristik
data seismik yang sedang diproses.