Ekonomi & Lingkungan Hidup
Ekonomi & Lingkungan Hidup
Ekonomi & Lingkungan Hidup
EKONOMI DAN
LINGKUNGAN HIDUP
Oleh:
Wa Ode Sitti Jurianti Aswad, S.T., M.P.W.K.
Selayang Pandang Pemahaman Pembangunan
Human Activity
resources
ECONOMY PEOPLE
Waste, pollution,
and dissipative use
Ecosystem Encroachment
Ecosystem services
Goods
& labor PRESSURE impacts STATE impacts
services
Resource
Population subsystem Depletion Ecosystem
Natural Feedbacks
RESPONSE
Societal Response
Sustainable Development
“Development that meets the needs of the present
generation without compromising the ability of
the future generations to meet their own needs.”
Do you think these people are hoping their homes will burn down
To help boost the local economy?
"Sustainable Development Problems" (Unsustainability)
Environmental
Critical Increasing Income Poverty and
degradation and
trend disparity Marginalization
resource depletion
Whole systems are dynamic, they change they move, they develop. Frozen pictures of
how things are supposed to be might do us no good, we need to deal with the live
systems, whichever surprising directions that might take us in.
There is no one authority in the field of whole systems. Luckily nobody has
monopolized it by putting it into a standard curriculum defining what it IS. So, we all have
the opportunity to discover together what whole systems are about.
Ke h id u p an d an P e m b an g u n an
Lingkungan Hidup
Definisi
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta mahluk hidup
lainnya (UU no. 23 tahun 1997 tentang
Lingkungan Hidup, Bab 1, pasal 1)
Ruang
Definisi
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang
darat, ruang laut dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi
sebagai satu kesatuan wilayah,
tempat manusia dan mahluk
hidup lain, melakukan kegiatan,
dan memelihara kelangsungan
hidupnya (UU no. 26 tahun 2007, PENGURANGAN RUANG
TERBUKA HIJAU DI
tentang Penataan Ruang, Bab 1 , (Zone JABODETABEK
(Zone
B3 & B4)
Pasal 1) (Zone
B5)
(Zone
B2)
(Zone
N2 B1
& N2)
(Zone
& B4) B1
(Zone
& B4)
(Zone
N2)
(Zone
N2)
N2)
lokasi/ ruang.
• Konsep Ruang identik dengan Lingkungan 2001
Sumber: Citra
Landsat 17-07-2001
Oleh :Ditjen Penataan
Ruang dan LAPAN
Kondisi Krisis Ekologi dan Pembangunan
B
A Kondisi
e Tidak Layak Pembangunan sudah
k kritis → Kegiatan
r untuk t
Tingkat A
Kondisi Pembangu Utama
b melanjutkan i Pembangunan perlu dibekukan/
Pembangunan k
Jabodetabekjur
a kegiatan f mengarah kritis dihentikan t
→ perlu i
pembangunan i
s t
perlakuan f
khusus i
i a Tingkat
s t
s Krisis Pembangunan a
Ekologi P Ambang batas Jabodetabekjur Ambang batas
e s
m M
R b a
e a s
n y
g Layak untuk a
g Kondisi
i melanjutkan u Tingkat pembangunan
r
yg aman → a
o kegiatan n Pembangunan
perlu/ dapat k
n pembangunan a Jabodetabekjur
dipertahankan a
n kelangusngan
a nya
t
l
Waktu
Kondisi Krisis Ekologi dan Pembangunan
gud
Hutan ang
Sawah/ tegalan
Perumahan
T0
Commercial
Area
Pelab
uhan
tn
Hutan gud gud
ang
ang
t0
Perumahan Sawah/
Housing
tegalan
allocation Tn
gud
ang Commercial
Area
Pelab
uhan
Sum of CA Index
CA Dev 2 Index
CA Dev 1 Index
End users /
consumers
Main Dev. Dev. Aspect Dev. Aspect
Aspect Infrastructure Livelihood
Class. 1 Water
Road Housing forestry fishery agriculture
Supply
sand
Sand mining
gud
Hutan ang
Commercial
Area
Pelab
uhan CA/SEA
Mental Model
Pembangunan Pembangunan
rumah jalan
t Tn
0
Logical Framework
ASPEK LINGKUNGAN
INFRASTRUKTUR
SARANA
•Perumahan
•Jalan/ transportasi
•Fasilitas Umum
a. Pembuangan Limbah
b. Konstruksi pertahanan pantai
PRASARANA
•Air Bersih
•Telekomunikasi
MATA PENCAHARIAN
PRIMER
•Pertanian
•Kehutanan
• Perikanan
•Pertambangan
SEKUNDER
•Manufaktur
TERSIER
•Perdagangan
•Jasa
Atribut AMDAL
Fok us Kajian Lingk ungan dan Tingk at Tahapan PengambilKLHS
Keput usan.
Posisi Kebijakan Akhir siklus pengambilan keputusan
Perencanaan Program Hulu siklus pengambilan keputusan
Proyek
• The SEA methodology described in this Guide adopts a strategic approach based on a long-term,
holistic and cross-sectoral perspective that is highly focused on few, though significant, factors of
analysis that are strategic for decision-making
• The scope of SEA includes physical, ecological, social, cultural and economic aspects, to the extent that
they are relevant in determining the quality of the context in which we live and the risks and
opportunities for sustainable development.
3.5. Prinsip, Nilai Dasar & Mutu KLHS
Prinsip-prinsip KLHS (Sadler and Verheem 1996; Sadler and Brook
1998)
– Sesuai kebutuhan (fit-for-the purpose)
– Berorientasi pada tujuan (objectives-led)
– Didorong motif keberlanjutan (sustainability-driven)
– Lingkup yang komprehensif (comprehensive scope)
– Relevan dengan kebijakan (decision-relevant)
– Terpadu (integrated)
– Transparan (transparent)
– Partisipatif (participative)
– Akuntabel (accountable)
– Efektif-biaya (cost-effective)
3.6. Pendekatan KLHS
Ada 4 macam pendekatan KLHS
• KLHS dengan pendekatan menyerupai
AMDAL (EIA mainframe)
• KLHS sebagai instrumen penilaian
lingkungan (appraisal style)
• KLHS sebagai kajian terpadu
(sustainability appraisal)
• KLHS sebagai pendekatan untuk
pengelolaan sumber daya alam
berkelanjutan
3.7. Macam Aplikasi KLHS
Ruang
SEA
Nasional
Natural
Resource KLHS
(SENRA) Rencana
Provinsi Pembanguna
n
Kabupaten
SEA
KLHS
Urban
Tata
Dev
Kota Ruang
(NUES)
AMDA
Proyek L
Waktu
Proyek Program Rencana Kebijakan
KLHS adalah generasi ke dua; generasi terakhir adalah SA (Sustainability Appraisal)
• Human Rights
• Peace and human security
• Gender equality
• Cultural diversity & intercultural
Economic: the production of goods and services understanding
Social : the maintenance and enhancement of the • Health
quality of life SOCIAL •HIV/AIDS
Environmental: the conservation and prudent •Governance
management of natural resources Perspectives
ECONOMIC ENVIRONMENTAL
Perspectives Perspectives
Sustainable Development:
Development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet
their own needs (“Our Common Future”, the World Commission on Environment and Development, 1997)
Policy
Planning
Program
Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan
dan peran Kelembagaan sebagai “Driver”
Sustainable Development:
Development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet
their own needs (“Our Common Future”, the World Commission on Environment and Development, 1997)
Contoh Simplifikasi Model Kajian Integrasi Pembangunan dan LH
(KLHS – Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
Sistem Lingkungan Hidup Sistem Ekonomi
Perubahan pada SD
Air, Tanah,
Perubahan Iklim Tekanan LH Permodalan,
Ketenagkerjaan, dan
dan Variasinya produktifitas
Dampak pd Ekonomi
Naiknya permukaan air laut
Dampak pd LH
Kerentanan
Kejadian ekstrim (bencana) Perubahan pada
pola produksi
Ketersediaan SD Air, dan konsumsi
udara dan
tanah berkualitas
Tekanan
Ekonomi
KEBIJAKAN
Perubahan pada emisi Mitigasi
dan tutupan lahan Adaptasi
How to put / develop values into practice
(Sense of Place membentuk Tata Ruang)
SPACE VALUE ?
Spatial
Imagination Values
Psychologi
Affective Space cal Affective
transforma
tion
Conative Conative
Spatial
Behavior Practices