PTK 041 - Rev3 - Lampiran KPI Maintenance

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

PEDOMAN TATA KERJA

TENTANG
Halaman 0 dari 60
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : Revisi ke: 03

Lampiran 8
KPI Pemeliharaan KKKS
Form 041-07

NO ASPEK PENILAIAN CARA PENILAIAN KRITERIA KINERJA

PENCAPAIAN

(B) X (P)
BOBOT

NILAI
(B)

(P)
1 Kepatuhan terhadap Pelaporan (10%)
a. Laporan Bulanan Dikirimkan paling lambat: Tepat Waktu → 100
Tanggal 15 pada bulan berikutnya Terlambat → 50
b. Laporan Planned Pemberitahuan “go” or “no-go” kegiatan Tidak ada → Nol
Shutdown planned shutdown selambat-lambatnya 7 hari laporan
sebelum pelaksanaan
c. Laporan Unplanned 1 x 24 jam setelah kejadian1)
Shutdown
2 Plant Performance (25%)

a. Plant Availability >95% → 100 10%


𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑈𝑃𝑇𝐼𝑀𝐸 85%-95% → 85
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑈𝑃𝑇𝐼𝑀𝐸 + 𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐷𝑂𝑊𝑁𝑇𝐼𝑀𝐸 70%-84% → 60
<70% → 30
 Total Downtime = Downtime SF + Non-SF No Report → Nol
(excl idle)
 Perhitungan uptime berdasarkan rerata
uptime fasilitas
b. Plant Operating Efficiency >100% → 100 10%
𝐴𝐶𝑇𝑈𝐴𝐿 𝑃𝑅𝑂𝐷𝑈𝐶𝑇𝐼𝑂𝑁 85%-100% → 85
(POE) 𝑥 100%
𝐴𝐶𝑇𝑈𝐴𝐿 𝑃𝑅𝑂𝐷𝑈𝐶𝑇𝐼𝑂𝑁 + 𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐿𝑃𝑂 𝐵𝑌 𝑆𝐹 70%-84% → 60
<70% → 30
 Total LPO by SF = LPO Planned SD + LPO No Report → Nol
Unplanned SD + LPO Reduced Rate
Actual production untuk asumsi awal (RAT)
= plan production (target)
c. Operating Efficiency >100% → 100 5%
𝐴𝐶𝑇𝑈𝐴𝐿 𝑃𝑅𝑂𝐷𝑈𝐶𝑇𝐼𝑂𝑁 85%-100% → 85
𝑥 100%
𝐴𝐶𝑇𝑈𝐴𝐿 𝑃𝑅𝑂𝐷𝑈𝐶𝑇𝐼𝑂𝑁 + 𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐿𝑃𝑂 70%-84% → 60
<70% → 30
 Total LPO = LPO SF + LPO Non-SF No Report → Nol
 Actual production untuk asumsi awal (RAT)
= plan production (target) WP&B
3 Equipment Performance (20%)

a. Major Equipment >95% → 100 10%


Availability 𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑇𝐼𝑀𝐸 − 𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐷𝑂𝑊𝑁𝑇𝐼𝑀𝐸 85%-95% → 85
𝑥 100% 70%-84% → 60
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑇𝐼𝑀𝐸
<70% → 30
 Total time = total waktu dalam periode No Report → Nol
pelaporan
 Total downtime = Scheduled Downtime +
Unscheduled Downtime

b. Major Equipment Reliability ≥97% → 100 10%


𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑇𝐼𝑀𝐸 − 𝑈𝑁𝑆𝐶𝐻𝐸𝐷𝑈𝐿𝐸𝐷 𝐷𝑂𝑊𝑁𝑇𝐼𝑀𝐸
𝑥 100% 82%-96% → 85
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑇𝐼𝑀𝐸 70%-81% → 60
<70% → 30
 Total time = total waktu dalam periode No Report → Nol
pelaporan

4 Work Management (35%)

a. %Proactive WO Completed > 90% → 100 7%


𝑃𝑅𝑂𝐴𝐶𝑇𝐼𝑉𝐸 𝑊𝑂 𝐶𝑂𝑀𝑃𝐿𝐸𝑇𝐸𝐷 70%-90% → 70
𝑥 100%
𝑃𝑅𝑂𝐴𝐶𝑇𝐼𝑉𝐸 𝑊𝑂 𝑆𝐶𝐻𝐸𝐷𝑈𝐿𝐸𝐷 < 70% → 30
No Report → Nol
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 1 dari 60
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : Revisi ke: 03

 Proactive WO = WO (PM + PdM + CS)


b. %Proactive WO > 70% → 100 7%
𝑃𝑅𝑂𝐴𝐶𝑇𝐼𝑉𝐸 𝑊𝑂 𝐶𝑂𝑀𝑃𝐿𝐸𝑇𝐸𝐷 60%-70% → 80
𝑥 100% 50%-59% → 60
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑊𝑂 𝐶𝑂𝑀𝑃𝐿𝐸𝑇𝐸𝐷
<50% → 30
 Proactive WO = WO (PM + PdM + CS) No Report → Nol
 Total WO = WO (PM + PdM + CS +CU)

c. % PM PdM WO Completed 𝑊𝑂 (𝑃𝑀 + 𝑃𝑑𝑀) 𝐶𝑂𝑀𝑃𝐿𝐸𝑇𝐸𝐷 > 90% → 100 7%


𝑥 100% 70%-90% → 70
𝑊𝑂 (𝑃𝑀 + 𝑃𝑑𝑀) 𝑃𝐿𝐴𝑁𝑁𝐸𝐷
< 70% → 30
No Report → Nol

d. %Inspection WO > 90% → 100 7%


Completed 𝐼𝑁𝑆𝑃𝐸𝐶𝑇𝐼𝑂𝑁 𝑊𝑂 𝐶𝑂𝑀𝑃𝐿𝐸𝑇𝐸𝐷 70%-90% → 70
𝑥 100% < 70% → 30
𝐼𝑁𝑆𝑃𝐸𝐶𝑇𝐼𝑂𝑁 𝑊𝑂 𝑃𝐿𝐴𝑁𝑁𝐸𝐷
No Report → Nol
e. Backlog < 0.5 bulan → 100 7%
𝑅𝐸𝑄𝑈𝐼𝑅𝐸𝐷 𝐻𝑂𝑈𝑅𝑆 𝑇𝑂 𝐶𝑂𝑀𝑃𝐿𝐸𝑇𝐸 𝑅𝐸𝑀𝐴𝐼𝑁𝐼𝑁𝐺 𝑊𝑂 0.5 - 1 bulan → 70
𝐴𝑉𝐴𝐼𝐿𝐴𝐵𝐿𝐸 𝑀𝐴𝑁𝐻𝑂𝑈𝑅𝑆 ≥ 1 bulan → 50
No Report → Nol
 Required Hours to Complete Remaining
WO = Total waktu yang dbutuhkan untuk
pekerjaan jatuh tempo yang belum
terselesaikan
 Available Manhours = Total Man Hours dari
sumber daya yang tersedia dalam periode
satu bulan

Nilai Backlog = 1; artinya backlog dapat


diselesaikan menggunakan Manhours dari
sumber daya yang ada dalam periode 1 bulan.
5 Biaya Pemeliharaan

a. Progress Biaya Dilaporkan setiap akhir triwulan


𝐴𝐶𝑇𝑈𝐴𝐿 𝐶𝑂𝑆𝑇
Pemeliharaan 𝑥 100%
𝑃𝐿𝐴𝑁𝑁𝐸𝐷 𝐶𝑂𝑆𝑇

b. Maintenance Cost per Dilaporkan setiap akhir triwulan


𝐴𝐶𝑇𝑈𝐴𝐿 𝑀𝐴𝐼𝑁𝑇 𝐶𝑂𝑆𝑇/𝐵𝐵𝐿𝑆
Barrel 𝑥 100%
𝑃𝐿𝐴𝑁𝑁𝐸𝐷 𝑀𝐴𝐼𝑁𝑇 𝐶𝑂𝑆𝑇/𝐵𝐵𝐿𝑆

6 SF Downtime Management (10%)

a. LPO Planned Downtime Dilaporkan setiap akhir triwulan


𝐴𝐶𝑇𝑈𝐴𝐿 𝑃𝐿𝐴𝑁𝑁𝐸𝐷 𝑆𝐷 𝐿𝑃𝑂
𝑥 100%
𝑃𝐿𝐴𝑁𝑁𝐸𝐷 𝑆𝐷 𝐿𝑃𝑂 𝐴𝐿𝐿𝑂𝐶𝐴𝑇𝐼𝑂𝑁

 Total LPO Planned Shutdown untuk


pekerjaan Pemeliharaan Fasilitas Produksi
b. LPO Unplanned Downtime <90% → 100 10%
𝐴𝐶𝑇𝑈𝐴𝐿 𝑈𝑁𝑃𝐿𝐴𝑁𝑁𝐸𝐷 𝐿𝑃𝑂 90-100% → 90
𝑥 100%
𝑈𝑁𝑃𝐿𝐴𝑁𝑁𝐸𝐷 𝐿𝑃𝑂 𝐴𝐿𝐿𝑂𝐶𝐴𝑇𝐼𝑂𝑁 >100% → 10
>150% → 0
 Total LPO Unplanned Shutdown yang
No Report Nol
diakibatkan gangguan Fasilitas Produksi

Catatan:

Catatan Perhitungan
1. Plant Availability (Time Based)
PEDOMAN TATA KERJA
TENTANG
Halaman 2 dari 60
PEMELIHARAAN FASILITAS PRODUKSI
MINYAK DAN GAS BUMI
Ditetapkan tanggal : Revisi ke: 03

Idle pada surface facility dapat dikarenakan:


a. Subsurface issue (no feed from well, low feed oil / gas)
b. Buyer issue (buyer Turn Around, buyer trip, low demand, commercial issue, etc).
Perhitungan uptime untuk lapangan dengan multiple train dihitung berdasarkan rerata uptime
fasilitas.

2. Plant Operating Efficiency (Production Based)

Rate reduced dalam perhitungan POE adalah rate reduced (capacity impairment) yang
diakibatkan oleh gangguan di surface facility.
Boundary SF (surface facility) untuk perhitungan POE adalah fasilitas produksi setelah choke
valve namun tidak termasuk choke valve itu sendiri.
3. LPO untuk perhitungan SF downtime management maupun Form 041-1/2/3 adalah LPO yang
diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan terencana (planned) atau kejadian gangguan
(unplanned) dalam boundary SF, dengan basis maksimum kapasitas produksi yang bisa
dideliver pada waktu tersebut.

You might also like