Supervisor Sebagai Peningkat Produktivitas Kerja
Supervisor Sebagai Peningkat Produktivitas Kerja
Supervisor Sebagai Peningkat Produktivitas Kerja
e-ISSN: On Process
Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84
ABSTRACT. The purpose of this study was to describe the role of the principal as a supervisor at
MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang. This study uses qualitative research which is a field
research because the data generated is in the form of written words from objects and observable
behavior. Qualitative research examines participant perspectives with multiple interactive
strategies, such as direct observation, participatory observation, in-depth interviews, documents,
complementary techniques, such as photographs, recordings and others. The results showed that
the role of the principal as a supervisor at MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang in improving
teacher performance by directing and guiding teachers during times of difficulty in the learning
process there were several roles of the principal in improving teacher performance at MA
Roudlotul Ulum. The teacher's performance is quite good but some are lacking due to limited
facilities, such as when teaching in the classroom the teachers do not use learning media. Based on
the results of research on the role of the principal as a supervisor in improving teacher
performance at MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang, it can be concluded that the principal
as a supervisor in improving teacher performance really makes a good contribution to the progress
of the quality of learning so that it can encourage the performance of educators which is the key to
success. in the world of education.
Keywords: Headmaster, Supervisor, Teacher Performance
https://doi.org/10.31538
How to Cite Azizah, M. Apdila, M.N. (2021). Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor Dalam
Peningkatan Kinerja Guru. Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1( 1), 73-84.
PENDAHULUAN
Menurut Ahmad Susanto (2016), Madrasah merupakan sebuah organisasi yang bergerak
dalam bidang pendidikan yang terdiri dari komponen-komponen yang membentuk satu sistem
dan memiliki tujuan yang ingin dicapai. salah satu komponen dari organisasi Madrasah adalah
kepala Madrasah. Kepala Madrasah adalah seseorang yang diberi tugas untuk memimpin suatu
Madrasah agar Madrasah tersebut dapat melakukan fungsinya dengan baik dan benar.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh proses pembelajaran di lembaga pendidikan
(Lumban, 2017) misalnya, kepala madrasah dan guru merupakan penggerak utama yang
berpengaruh signifikan terhadap setiap pelaksanaan proses pembelajaran siswa selama berada di
lingkungan madrasah. Tanpa adanya kinerja guru yang baik dan peran kepala madrasah yang
memadai dalam mengelola madrasah, sangat sulit meningkatan kualitas pendidikan atau mencapai
standar nasional pendidikan.
(Nasional, 2003) terdapat delapan komponen standar pendidikan Nasional, yaitu isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan. Kedelapan komponen tersebut harus ditingkatkan secara berencana dan
Mar’atul Azizah1, Miranda Nur Apdila2,
berkala supaya ada perubahan mendasar. Oleh karena itu, untuk mencapai kedelapan komponen
pendidikan nasional yang demikian, maka kualitas proses pembelajaran di madrasah adalah
sebagai penentu. Pembelajaran di madrasahakan berhasil apabila kepala madrasah mampu
mengelola dan memimpin madrasah dengan baik. Kemampuan kepala madrasah dalam mengelola
dan memimpin madrasah ditunjukkan dari kepemimpinan yang dimiliki dalam upaya mewujudkan
madrasah sebagai wadah pembelajaran yang efektif dan efisien.
Aspek yang penting dari tugas pemimpin madrasah adalah melaksanakan kepemimpinan
pendidikan untuk seluruh warga madrasah.Kegiatan pendidikan di madrasah merupakan suatu
kegiatan yang berpengaruh secara langsung dalam meningkatkan mutu pendidikan dimana guru
sangat mempengaruhi kegiatan pendidikan tersebut (Susanto, 2016).
Kepala madrasah adalah pemimpin pendidikan tingkat satuan pendidikan yang harus
bertanggung jawab terhadap maju mundurnya madrasah yang dipimpinnya serta memiliki dasar
kepemimpinan yang kuat.Maka kepala madrasah dituntut harus memiliki berbagai kemampuan,
baik dibidang manajeman maupun gaya kepemimpinan. Dalam suatu lembaga pendidikan, kepala
madrasah memegang peran penting yang akan menggerakkan dan mengarahkan untuk mencapai
tujuan. Sekaligus menjalankan tugas yang tidak mudah karena kepala madrasah harus memenuhi
setiap perilaku bawahannya yang berbeda-beda (Mulyasa, 2014).
Menurut Senang dan Muslachah, (2018) Menyatakan bahwa kepala madrasah sebagai
supervisor bertugas sebagai pengawas, pengendali, Pembina, pengarah dan pemberih contoh bagi
para guru dan karyawannya di madrasah.Yang harus memahami tugas dan kedudukan guru,
karyawan atau staff yang dipimpinnya. Sehingga pembinaan akan berjalan dengan baik efesien dan
efektif. Dalam menjalankan tugas ini kepala madrasah harus memiliki pengetahuan yang luas dan
hubungan yang dekat dengan seluruh guru dan karyawan.
Kepala madrasah adalah personal madrasah yang bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan seluruh kegiatan-kegiatan madrasah.Ia mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk menyelenggarakan seluruh pendidikan dalam lingkungan madrasah yang
dipimpinnya dengan dasar pancasila. Kepala madrasah bertanggung jawab atas pelaksanaan
pendidikan, karena pendidikan merupakan persyaratan mutlak untuk dapat mandiri dan bertindak
secara bijaksana dengan penuh rasa tanggang jawab.
Berdasarkan pengertian diatas bahwa kepala madrasah adalah sosok seorang yang
bertanggung jawab atas kepemimpinannya, misalnya dalam hal membina dan memberikan contoh
yang baik dan selalu berperan penting dalam proses pembelajaran di madrasah. Salah satu tugas
kepala madrasah yaitu kepala madrasah sebagai supervisor tenaga pendidik bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasandan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Secara khusus supervisor memiliki tugas
membantu guru untuk meningkatkan kemampuan keguruannya yaitu bantuan kepada guru untuk
lebih memahami dan menghayati tujuan-tujuan pendidikan dan standar kompetensi dasar shingga
pencapaian tujuan pendidikan berjalan dengan baik, membantu guru untuk memahami
kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah yang dialami peserta didik, membantu guru dalam
menerapkan kepemimpinan efektif dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, membantu
guru dalam mendesain program pembelajaran, membantu guru meningkatkan kompetensi
professional, dan mendorong guru untuk meningkatkan jabatan karirnya (Basri, 2014).
Menurut Ngalim Purwanto (2009) Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimin
madrasah, yang tertuju pada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personal madrasah
lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Supervisi ini berupa dorongan, bimbingan, dan
kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru seperti bimbingan dalam usaha
dan pelaksanaan pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran
dan metode mengajar yang lebih baik, cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses
pengajaran, dan sebagainya.
74 Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84
Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor dalam Peningkatan Kinerja Guru
Jadi dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai madrasah lainnya dalam melakukan
pekerjaan mereka secara efektif. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala madarash sebagai
supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh guru.Salah satu bagian pokok dalam
supervisi tersebut adalah mensupervisi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dengan memperhatikan hal tersebut diatas, dapat kita lihat betapa pentingnya peran kepala
madarash sebagai supervisor dalam peningkatan kinerja guru. Kepala madrasah seorang
pemimpin sekaligus supervisor selayaknya secara langsung memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada guru-guru untuk meningkatkan kualitas guru dalam proses belajar mengajar.
Menurut Simanjuntak (2005) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas
tertentu dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Dalam hal ini, simanjuntak menegaskan
bahwa kinerja adalah sesuatu yang penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, karena
setiap individu atau organisasi tentu saja memiliki tujuan yang akan dicapai dengan menetapkan
target atau sasaran. Keberhasilan individu atau organisasi dalam mencapai target atau sasaran
tersebut itulah merupakan kinerja.
Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan
dengan produktivitas lembaga atau organisasi.faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah
kemampuan dan kemauan. memang diakui banyak orang yang mampu melakukan pekerjaan tapi
belum tentu mau, sehingga tidak menghasilkan kinerja. Jadi, kinerja adalah sesuatu yang dicapai
seseorang atau prestasi kemampuan yang diperlihatkan oleh seseorang atau kelompok dalam
memenuhi tujuan atau target ketercapaian. Dengan kata lain, kinerja juga diartikan sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu
(Susanto, 2016).
Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan.
Keberhasilan penyelenggaran pendidikan sangat ditentukan oleh sejauh mana kesiapan guru
dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan pembelajaran.namun demikian, posisi
strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan
profesional mengajarnya. kepalamadrasah sebagai pemimpin dalam meningkatkan mutu
disekolahnya akan mencurahkan sebagaian besar waktunya bagi pengembangan guru. jika guru
telah mendapatkan perhatian yang lebih dalam kegiatan yang dilakukannya, maka hal itu akan
meningkatkan kinerja, khususnya kinerja guru itu sendiri.
Menurut Hosaini (2019). Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui
kinerjanya pada tingkat institusional dan instruksional, peran strategis tersebut sejalan dengan UU
No 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen, yang menempatkan kedudukan guru sebagai tenaga
profesional sekaligus sebagai agen pembelajaran. sebagai tenaga profesional, pekerjaan guru hanya
dapat dilakukan oleh seorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Dapat
disimpulkan guru adalah orang yang mengajari atau mendidik orang lain. baik dilembaga
pendidikan formal maupun pendidikan non formal bahkan dilingkungan keluarga sekalipun sebab
orang tua adalah pendidik utama bagi anak (Hosaini, 2019).
Hakikatnya kinerja guru adalah pelaku yang dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar didepan kelas, sesuai dengan kriteria
tertentu.kinerja seorang guru akan terlihat pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Kinerja dapat
terlihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan kualitas dalam melaksanakan tugas
tersebut (Susanto, 2018)
Adapun kriteria kinerja guru yang dapat mencapai prestasi kerjanya lebih diarahkan pada
kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam penjelasan (Pemerintah, 2005) tentang Standar
Nasional Pendidikan, bahwa kinerja guru, dalam hal ini kompetensi guru meliputi empat
Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84 75
Mar’atul Azizah1, Miranda Nur Apdila2,
76 Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84
Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor dalam Peningkatan Kinerja Guru
Kepala madrasah sebagai seorang pemimpin di lembaga pendidikan formal mempunyai peran
yang sangat penting dalam melakukan pemberrdayaan tenga kependidikan. Dalam pelaksanaan
pekerja kepala madrasah merupakan pekerjaan yang berat menentukan kemampuan ekstra
(Mulyasa, 2012).
Maka teori di atas diperjelas dan diperkuat dengan pernyataan waka kurikulum MA
Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang yang menyatakan bahwa kepala madrasah disini kinerjanya
baik, disiplin, perannya mempunyai pengaruh cukup bak bagi pengembangan MA Roudlotul
Ulum Mojoduwur Jombang, membantu dalam proses pembelajaran dan berkomunikasi baik
dengan para guru. Maka dapat dikatakan bahwa peran seorang kepala madrasah merupakan
penanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan. Agar madrasah dapat mecapai tujuannya
secara efektif dan efesien, maka dari itu kepala madrasah harus menjalankan atau melaksanakan
fungsi-fungsi manajerialnya dengan baik untuk menapai tujuan yang diharapkan.
Kepala madrasah sebagai supervisor memiliki peran sebagai pemimpin, konsultan dan
motivator. Peran supervisor sebagai pemimpin adalah orang yang mempunyai pengaruh dan
dapat dipercaya untuk melakksanakan. Dalam pengaruhtersebut supervisor dapat memimpin
guru-gurunya, berusaha mampu meningkatkan kemampuan guru-guru yang dipimpinnya.
Pelaksanaan supervisi yang dapat menimbulkan perubahan cara berfikir, bersikap dan beringkah
laku positif yang memungkinkan dapat di tingkatkannya kemampuan guru-guru agar mereka
dapat berkembang dalam hal lbih percaya diri sendiri, lebih bertanggung jawab, tumbuh dalam
jabatannya, dapat berdiri sendiri. Fungsi supervisor yang berusaha menimbulkan kepemimpinan
pada diri seseorang yang dipimpin itulah peranya sebagai pemimpin (Maunah, 2017).
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang peneliti lakukan, dapat diketahui bahwa kepala
madrasah berperan sebagai supervisor yaitu memiliki staf kepemimpinan yag dimana menunjang
keberhasilan guru-guru dalam mendidik, membina, mengembaangka kinerja guru, serta dapat
mempertanggung jawabkan jabatannya sebagai pemimpin dalam sebuah madrasah tersebut. Selain
itu kepala madrasah juga berpengaruh dalam membawa perubahan-perubahan yang jauh lebih
baik dalam hal kinerja guru, kemudian menjain hubungan baik dengan guru-guru, karena
komunikasi merupakan salah satu penunjang keberhasilan terciptanya hal-hal yang baik antara
pemimpin san yang dipimpin. Jika kegiatan supervisor yang dilakukan di MA Roudlotul Ulum
Mojoduwur Jombang sudah berjalan dengan cukup baik, maka akan membuahkan hasil yag baik
terutama pada kemampuan guru-guru tersebut.
Kepala madrasah sebagai konsultan dapat membantu guru untuk melakukan cara-cara yang
lebih baik dalam mengelola proses pembelajaran. Oleh sebab itu, konsultan hendaknya salalu
mengikuti perkembangan masalah-masalah dan gagasan-gagasan pendidikan dan pengajaran.
Konsultan dituntut untuk banyak membaca dan menghadari pertemuan-pertemuan profesinal.
Yang dimana konsultan memiliki kesempatan untuk tukar informasi tentang masalah-masalah
pendidikan dan pengajaran tang relefan, yaitu gagasan-gagasan baru mengenai teori dan praktik
(Muanah, 2017).
Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat diketahui bahwa peran kepala madrasah sebagai
konsultan yang diterapkan di MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang bahwa konsultan yang
dimana antara guru dan supervisor terjalinnya komunikasi membina dan membantu guru dalam
meningkatkan diri dalam bdang kinerjanya. Dan memberikan layanan untuk membantu guru
dalam kaitannya dengan pengajaran. Guru yang mengalami kesulitan dalam mengajar bertanya
kepada kepala madrasah dan bagaimana solusi pemecahannya.
Kepala mdrasah sebagai supervisor harus mampu mengadakan pengendalian terhadap guru
dan tujuan meningkatkan kemampuan guru dan kualitas proses pembelajaran agar berlangsung
secara efektif dan efesien. Peranan kepala madrasah sebagai supervisor merupakan salah satu
peranan yang sangat penting dalam mengelola dan memajukan madrasah. Supervisi juga penting
dijalankan oleh kepala madrasah karena dapat memberikan bantuan dan pertolongan kepada guru
Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84 77
Mar’atul Azizah1, Miranda Nur Apdila2,
dan tenaga kependidikan di madrasah untuk bersama-sama mewujudkan tujuan madrasah dan
tujuan pendidikan secara nasional (Mulyasa, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai kepala madrasah sebagai
supervisor di MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang jadi kepala madrasah selalu membantu
para bawahannya yang mengalami kesulitan dan memberikan pertolongan untuk guru atau staf
yang mengalami kesuliatan dengan tujuan bagaimana cara mewujudkan tujuan-tujuan madrasah
yang telah ditetapkan terutama dalam proses pembelajaran bagaimana kemampuan guru dan
kualitas pembelajarannya agar berlangsung secara efektif dan efesien.
Kepemimpinan kepala madrasah dapat dirumuskan sebagai suatu kepribadian (personality)
seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau
mengikuti atau yang memencarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan wibawa, yang
demikian rupa sehingga membuat sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendaki.
Kepemimpinan dapat juga diartikan bahwa suatu seni yang dilakukan oleh pemimpin untuk
membuat bawahannya dalam organisasi mengikuti dan mentaati segala apa yang dikehendakinya
membuat mereka begitu antusias atau semangat untuk mengikuti atau bahkan mungkin
berkorban untuk memahami segala apa yang menjadi tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala madrasah di MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang bekerja sesuai dengan
terget, tujuan yang jelas sesuai dengan prosedur yang sudah diamanahkan kepada kepala
madrasah dan kepala madrasah suka bermusyawarah atau meminta pendapat kepada bawahannya
untuk menyelesaikan setiap permasalahan dan keputusan nantinya diputuskan secara bersama-
sama walaupun pada akhirnya nanti kepala madrasah yang memutuskan. Jadi yang terpenting
dalam kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin mampu memberikan pengaruh
terhadap tingah laku orang yang dipimpinnya. Dengan demikian diharapkan oleh seorang
pemimpin dalam lingkungan madrasah, mampu mengkoordinir semua sumber daya yang ada
untuk kepentingan pengembangan lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wahjosumidjo dalam bukunya yang
berjudul kepemimpinan kepala sekolah. Yang menyatakan bahwa keberhasilan madrasah
merupakan keberhasilan dari kepala madrasah. Salah satu syarat mutlak kriteria keberhasilan
madrasah yaitu diperlukan adanya kepemimpinan kepala madarash yang efektif sehingga tujuan
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan (Wahosumidjo, 2010).
Kepala madrasah dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik harus memiliki strategi
yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di madrasah. Memberikan
nasehat kepada warga madrasah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan,
serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik, seperti mengadakan program ekselerasi
bagi peseta didik yang cardas dan di atas normal.
Pelaksanaan peran kepala madrasah seperti yang dikatakan oleh bapak kepala madrasah
MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang pada hasil wawancara, beliau mengatakan bahwa
peran dan tanggung jawab yang saya lakukan sebagai seorang kepala madrasah harus berperan
sebagai pendidik dimana didalam hal ini saya harus mampu membimbing guru, membimbing
karyawan dan staf.
Berdasarkan hal diatas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Susanto dalam bukunya
yang berjudul manajemen peningkatan kinerja guru konsep strategi dan implementasi,
mengemukakan bahwa peran kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru adalah begitu
penting. Kepala sekolah harus lebih fokus memberikan perhatian pada kegiatan-kegiatan dalam
upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu belajar melalui perbaikkan kinerja guru yang
ditanganinya (Susanto, 2016).
78 Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84
Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor dalam Peningkatan Kinerja Guru
Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84 79
Mar’atul Azizah1, Miranda Nur Apdila2,
dengan semua masyarakat, baik yang ada di madrasah ataupun yang di luar madrasah. Terbukti
kemimpinan kepala madrasah memiliki relasi yang cukup banyak dan bekerja sama dengan
lembaga lain.
Kemudian mengenai peran kepala madrasah sebagai pemimpin maka disini kepala
madrasah mengungkapkan pada hasil wawancara beliau mengatakan bahwa peran saya sebagai
pemimpin di madrasah sudah menjadi tugas dari kepala madrasah untuk mengarahkan,
membimbing para guru, memberikan masukan kepada bawahan yang masih membutuhkan
pengarahan maka dari itu kita saling mendorong satu sama lain agar tercapai suatu tujuan yang
kita tetapkan secara bersama.
Dapat dikatakan bahwa hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh pindarta yang
bukunya berjudul Supervisi Pendidikan Kontekstual yang mengatakan bahwa Kepala madrasah
sebagi leader (pemimpin) harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan, meningkatkan
kemapuan tenaga kependidikan. Ada beberapa karakter yang harus dimiliki kepala sekolah sebagi
leader yaitu, kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan professional serta
pengetahuan administrasi dan pengawasan. Agar kepala madarash dapat melaksanakan tugas
sebagai pemimpin secara efektif dan lancar, perlu memperhatikan hasil penelitian hasil penelitian
tetang faktor-faktor yang mendukung kepemimpinan adalah: Komunikasi, kpribadian,
keteladanan, tindakan memfasilitasi.(Pindarta, 2009).
Memiliki gagasan baru untuk inovasi kemajuan dan perkembangan madrasah, maka kepala
madrasah harus mampu memberikan inovasi untuk kebutuhan lembaganya, dan kemampuan
mengimplementasikan ide yang baru tersebut dengan baik. Ide atau gagasan tersebut berdampak
positif kearah kemajuan. Dan sebagai kepala madrasah harus mampu memberikan inovasi-inovasi
yang dapat membangkitkan semangat kerja tenaga kependidikan dan bertujuan untuk
mengembangkan madrasah.
Peran dari seorang kepala madrasah tidak hanya sebagai pendidik, manajer, administrasi,
supervisi, dan pemimpin. Tetapi seorang pemimpin harus mampu melaksanakan perannya
sebagai inovasi seperti yang dilakukan oleh kepala madrasah MA Roudlotul Ulum Mojoduwur
Jombang yang selalu memberikan gagasan baru untuk inovasi kemajuan dan perkembangan dan
perkembangan madrasah dan kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin
hubungan yang harmonis dan memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di
madrasah.
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai peran kepala madrasah sebagai
inovasi maka hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mulyasa yang bukunya berjudul
menjadi kepala sekolah profesional, mengemukakan bahwa, dalam rangaka melakukan peran dan
fungsinya sebagai inovator, kepala sekolah harus memiliki startegi yang tepat untuk mejalin
hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mancari gagasan baru, mengintegrasikan setiap
kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovasi.(Mulyasa, 2004).
Motivasi merupakan pendorong bagi seseorang dalam melakukan aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Motivasi merupakan kunci utama semua kesukesan. Tanpa motivasi
seseorang hanya akan mencapai sedikit. Maka dari itu kepala madrasah harus memiliki motivasi
yang tinggi sehingga diharapkan mampu menjadi orang terdepan dalam memberikan semangat
bagi para guru dalam peningkatan profesionalisme kinerja mereka masing-masing. Begitu pun
sebaliknya apabila motivasi yang dimiliki kepala madrasah rendah maka akan berdampak tidak
baik pada madrasah.
Maka dari itu mengenai peran terakhir yang dilakukan kepala madrasah adalah kepala
madrasah sebagai motivator. Dimana kepala madrasah MA Roudlotul Ulum mengatur suasana
kerja, disiplin kerja, dan memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi. yang pasti tugas
80 Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84
Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor dalam Peningkatan Kinerja Guru
dari seorang kepala madrasah itu didalam bidang manajemen yaitu manajemen kepemimpinan,
keuangannya, ketenaga kerjaan dan yang lain tapi pada dasarnya untuk yang banyak tadi kalau
dikumpulkan fokus pada visi dan misi madrasah itu yang paling penting. Setiap lembaga punya
visi dan misi yang berbeda-beda jadi yang harus dicapai yang harus dilakukan oleh kepala
madrasah fokusnya visi dan misi madrasah.
Jelaslah bahwa hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Santrock yang bukunya
berjudul psikologi pendidikan. Mengemukakan bahwa Seseorag tidak akan mampu melangkah
jauh tanpa motivasi. Maka dari itu, kepala sekolah harus memiliki motivasi yang tinggi sehingga
diharapkan mampu menjadi orang terdepan dalam memberikan spirit bagi para guru dalam
peningkatan profesionalisme kinerja mereka masing-masing. Kepala sekolah yang memiliki
motivasi rendah bisa dipastikan akan berdampak buruk akan rendahnya motivasi kinerja guru,
rendahnya motivasi kinerja guru akan mempengaruhi pula pada rendahnya motivasi belajar siswa,
jika fenomena semacam ini terjadi pada suatu lembaga pendidikan maka mustahil lembaga
pendidikan tersebut berhasil dalam mencapai tujuan pendidikan sebagaimana dicita-citakan oleh
kepala sekolah beserta para anggotanya (Santrock, 2007).
Kepala madrasah memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan peran dan
fungsinnya sebagai kepala madrasah. Karena kepala madrasah merupakan penentu berhasil atau
tidaknya tujuan yang telah ditetapkan di madrasah. Maka dari itu perlunya pemimpin yang
menjalankan peran dan fungsainya dengan efektif dan efesien agar tercapainya suatu tujuan yang
telah ditetapkan bersama di madrasah tersebut.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di MA Roudlotul Ulmu Mojoduwur Jombang
yang mengatakan bahwa seorang kepala madrasah harus bertanggung jawab atas peran dan
fungsinya sebagai kepala madrasah. Karena kepala madrasah merupakan pemimpin tertinggi
dilembaga maka dari itu seorang kepala madrasah harus mampu melaksanakan tugasnya dengan
baik sebagaimana mestinya tugas dari seorang kepala madrasah yang mampu melaksanakan
tugasnya dengan baik untuk pencapaian tujuan madrasah yang telah ditetapikan secara bersama.
Maka dari itu dibutuhkanlah yang namanya peran dari seorang pemimpin yaitu kepala madrasah
yang memimpin tercapainya suatu tujuan yang diharapkan oleh madrasah.
Hal ini sesuai dengan teori Mulyasa dalam bukunya yang berjudul menjadi kepala sekolah
profesional, mengatakan bahwa peran kepala madrasah sangatlah penting dalam meningkatkan
kinerja kinerja guru. Oleh karena itu kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam
organisasi pendidikan dan untuk memimpin organisasinya agar berjalan dengan lancar.(Mulyasa,
2004).
Kinerja guru di MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang
Kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan itulah yang dinamakan kinerja. Dengan
demikian yang dimaksud dengan kinerja guru adalah seluruh aktivitas yang dilakukan dalam
mendapat amanat dan tanggung jawabnya dalam mendidik, mengajar dan membimbing,
mengarahkan dan memandu siswa nya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Maka dari itu kinerja
guru juga dapat diartikan kemampuan dan keberhasilan guru dalam melakanakan tugas-tugas
pembelajarn.
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan di MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang
mengenai kinerja guru. Dalam hal ini kinerja guru dalam proses pembelajaran di MA Roudlotul
Ulum Mojoduwur Jombang sudah baik dan sesuai dengan target yang jelas sesuai dengan
prosedur dan kinerja yang baik sangat lah penting dalam proses pembelajaran terutama untuk
guru bagaimana seoranng guru mampu dalam menyampaian materi apa siswa mampu tanggap
atau tidak maka dari itu dibutuhkan yang namanya kinerja yang baik untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara bersama.
Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84 81
Mar’atul Azizah1, Miranda Nur Apdila2,
Jelasah bahwa hal ini sesuai dengan teori Arifin yang bukunya berjudul kinerja guru
profesional, yang mengatakan bahwa kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok
dalam melakanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang berdasarkan standar
kinerja yang telah ditetapkan selama priode dalam rangka mencapai tujuan. Jadi kinerja
merupakan suatu ilmu yang memadukan seni di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep
manajemen yang memiliki tingkat fleksibilitas yang representatif dan aspiratif guna mencapai
mewujudkan visi dan misi (Arifin, 2012).
Demi mewujudkan madrasah yang berkualitas maka harus ada pemimpin yang mengetahui
syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan atau yang belum terpenuhi bagi kemajuan madrasah
sehingga tujuan-tujuan pendidikan di madrasah bisa semaksimal mungkin dapat tercapai. Pada
dasarnya tugas kepala madrasah sangat luas dan kompleks. Salah satunya kepala madrasah harus
memiliki perencanaan untuk memajukan madrasah. Dengan cara meningkatkan kinerja guru yang
ada sepeti yang dilakukan oleh kepala madrasah MA Roudlotul Ulum yang selalu memantau
bawahannya dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan.
Melaksanakan tugas sebagai pendidik. Guru harus meningkatkan kinerja. Kinerja adalah
suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu kedudukan guru sebagai tenaga
profesional ialah untuk meningkatkan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Umiarso pada bukunya yang berjudul
kepemimpinan pendidikan islam antara teori dan praktis. Mengatakan bahwa kinerja guru dapat
dikatakan sebagai perilaku guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan hasil yang
dicapai menunjukan efektifitas perilaku kerja guru yang bersangkutan. Kinerja seorang guru akan
tampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari, kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam
menjalankan tugas dan kualitas dalam melaksanakan kegiatan tersebut, kinerja guru adalah
kemampuan yang ditunjukkan oeh guru dalam melakukan tugas atau pekerjaannya (Umiarso,
2012).
Guru yang berkualitas adalah guru yang melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik
itulah yang dinamakan guru yang berkualitas. Tetapi tidak mudah untuk menjadi guru yang
berkualitas tinggi, untuk mencapai kualitas yang baik guru harus melaksanakan tugasnya sebagai
guru yang baik yaitu guru sebagai demostrator, pengelola kelas, modirator dan fasilitator,dan guru
sebagai evaluator. Ketika guru sudah mampu melaksanakan tuganya dengan baik dan benar itulah
yang dikatakan guru yang berkualitas. Guru yang berkualitas akan mewujudkan madrasah yang
berkualitas pula.
Mewujudkan madrasah yang berkualitas diperlukan kinerja guru yang berkualitas. Seperti
yang dilakukan oleh guru MA Roudlotul Ulum yang melaksanakan tugasnya sebagai pengajar
terlebih dahulu mempersiapkan bahan pembelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Sebelum proses pembelajaran berlangsung guru harus mempersiapkan bahan yang
diperlukan dalam proses pembelajaran yaitu seperti silabus, RPP, metode, media dan alat yang
diperlukan dalam pembelajaran. Diperlukannya bahan pembelajaran agar guru dapat melaksanakn
tugasnya sebagai pengajar.
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan maka hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Supradi yang bukunya berjudul kinerja guru. Yang mengatakan bahwa kinerja
guru ditunjukkan dari: 1) Mengatasi silabus serta petunjuk pelaksanaannya, seperti tujuan, materi,
alokasi waktu dan alat serta sumber belajar. 2) Menyusun program pembelajaran, 3) Melaksanakan
proses belajar mengajar seperti menerapkan berbagai metode, strategi, pendekatan, kiat, seni
belajar, memilih sumber belajar, dan menggunkan media pembelajaran. 4) Menilai hasil belajar
siswa.(Supradi.2014).
82 Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84
Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor dalam Peningkatan Kinerja Guru
Memang didalam proses peningkatan kinerja pasti ada yang namanya hambatan-hambatan
didalam setiap lembaga baik itu dari faktor interal dan faktor eksternal disini kepala madrasah atau
pemimpin tertingi di madrasah harus mampu manyikapai setiap permasalahan yang dihadapi.
Karena kepala madrasah merupakan penggerak bagi setiap komponen yang berada di madrasah
tanpa bawahan kepala madrasah tidak bisa jalan begitu pun sebaliknya. Jadi antara komponen
yang satu dan yang lainnya saling berkaitan maka dari itu antara kepala madrasah dan bawahan
harus berkerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
KESIMPULAN
Peran kepala madrasah sebagai supervisor dalam peningkatan kinerja guru di MA Roudlotul
Ulum Mojoduwur Jombang yaitu sebagai pemimpin, konsultan, dan motivator. Dimana peran
kepala madrasah sebagai pemimpin, kepala madrasah bertugas untuk membimbing para guru
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peran kepala madrasah sebagai konsultan dimana
antara guru dan supervisor terjalinnya komunikasi membina dan membantu guru daam
meningkatkan diri dalam bidang kinerjanya. Dan memberikan layanan untuk membantu guru
dalam kaitannya dengan pembelajaran. Dan peran kepala madrasah sebagai motivator, kepala
madrasah sebagai supevisor selalu memberikan motivasi kepada bawahannya untuk mendukung
para guru dan staf untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan kepala madrasah juga harus
memiliki motivasi yang tinggi sehingga diharapkan mampu menjadi orang tedepan dalam
memberikan semangat bagi para guru dalam peningkatan kinerja masing-masing.
Kinerja guru dapat dikatakan sebagai perilaku guru untuk mencapai tujuan pembelajaran,
sedangkan hasil yang dicapai menunjukan efektifitas perilaku kerja guru yang bersangkutan.
Kinerja seorang guru akan tampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari, kinerja dapat dilihat
dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan kualitas dalam melaksanakan kegiatan tugas
tersebut. Begitu pun dengan kinerja guru di MA Roudlotul Ulum Mojoduwur Jombang sudah
baik dan sesuai dengan target yang jelas sesuai dengan prosedur. Dan kinerja yang baik sangat lah
penting dalam proses pembelajaran terutama untuk guru bagaimana seoranng guru mampu dalam
menyampaian materi apa siswa mampu tanggap atau tidak maka dari itu dibutuhkan yang
namanya kinerja yang baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama.
REFERENCES
Abdul Hadist dan Nurhayati. (2014). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Ali, Mohammad. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta: IMTIMA.
Arifin, B. (2012). Kinerja Guru Profesional. Jogjakarta: AR. Ruzz Media.
Arifin, M. (2010). Kepemimpinan dan Motivasi Kerja . Yogyakarta : Teras.
Bahasa, T. P. (2002). Kamus Besar Bahasa I ndonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Departemen Agama Republik Indonesia. (2010). Al-Qur'an Dan Terjemahnya. Bandung: CV.
Penerbit Diponegoro.
Fahmi, I. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Gaspersz, V. (2003). Total Quality Management. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari. (2012). Kepemimpinan yang efektif. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Husaini Usman. (2012). Kepemimpinan Pendidikan Kujuruan. Yogyakarta: UNY Press.
Imam Wahyudi, (2014). Administrasi Mengajar Guru. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Ismail Solihin, (2009). Pengantar Manajemen, Jakarta : Erlangga
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2012), Mushaf Al-Qur'an Per Kata Kode Arab.
Jakarta: PT. Insan Media Pustaka.
Mangkunegara, A. P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Peusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84 83
Mar’atul Azizah1, Miranda Nur Apdila2,
Muclahah dan Senang. (2018). Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan Islam. Malang: Madani.
Muanah, Binti. (2017). Supervisi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Kalimedia.
Mulyadi, H. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya Mutu.
Malang: UIN-Maliki Press.
Mulyasa, E. (2014). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi
Angkasa.
Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2013). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
M. Ngalim Purwanto. (2012). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nasional, U.-U. S. (2003). Delapan Komponen Standar Pendidikan . Bab IX pasal 35 ayat 1.
Pemerintah, P. (2005). Standar Nasional Pendidikan . Depertemen Pendidikan.
Pindarta, M. (2009). Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Santrock, J. W. (2007). Psikologi Pendidikan. Tri Wibowo B.S Terjemah, Jakarta: Kencana.
Somad dan Priansa. (2014). Manajemen Supervisi dan Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta.
Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional Layanan Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran
di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta.
Sahertian, A. Piet. (2011). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supradi,(2014) Kinerja Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo
Susanto, A. (2016). Manajemen Peningkatan Kinerja Guru Konsep Strategi dan Implementasi.
Depok: Prenad
Sulistyrini. (2006). Manajemen Pendidikan Islam. Surabaya: eLKAF.
Umiarso, B. (2012). Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori dan Praktis. Jogjakarta: AR-
Ruzz Media.
Veithzal Rivai. (2014). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Grafindo Persada
Wahjosumijdo. (2007). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wahyudi. (2012). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
84 Chalim Journal of Teaching and Learning, Volume 1, Issue. 1, 2021, pp. 73-84