Rel 2

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Sejarah Kereta Api Indonesia

• 17 Juni 1864 : Penyangkulan pertama pembangunan badan jalan rel oleh


Gubernur Jenderal Belanda Mr. L.A.J. Baron Sloet Van De Beele pada hari
Jum’at tanggal. Jalur kereta api lintas Kemijen-Tanggung mulai dibuka untuk
umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
• 6 April 1875 : disetujuinya undang-undang pembangunan jalan rel oleh
pemerintah Hindia Belanda .
• Pada masa pendudukan Jepang. Beberapa jalan rel di pulau Sumatera dan
pulau Sulawesi serta sebagian lintas cabang di pulau Jawa dibongkar untuk
diangkut dan dipasang di Burma (Myanmar).
• tahun 1999 memberikan informasi bahwa panjang jalan rel di Indonesia ialah
4615,918 km, terdiri atas Lintas Raya 4292,322 km dan Lintas Cabang 323,596
• 28 September 1945 : Pengambilalihan kekuasaan perkereta-apian dari pihak
Jepang oleh Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) pada peristiwa bersejarah
tanggal.
• Institusi pengelolaan dimulai dengan nasionalisasi seluruh perkereta-apian
oleh Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI), yang kemudian namanya
dipersingkat dengan Djawatan Kereta Api (DKA), hingga tahun 1950.
• Tahun 1963 Institusi tersebut berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
(PNKA) pada dengan PP. No. 22 tahun 1963,
• Tahun 1971 : PP. No. 61 tahun 1971 berubah menjadi Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA).
• Tahun 1990 : PP. No. 57 tahun 1990 status perusahaan jawatan diubah
menjadi perusahaan umum sehingga PJKA berubah menjadi Perusahaan
Umum Kerata Api (Perumka).

• Tahun 1998 : perubahan status dari Perusahaan Umum Kereta Api


menjadi PT Kereta Api (persero), berdasarkan PP. No. 19 tahun 1998.

• 31 Juli 1995 : diluncurkan KA Argo Bromo (dikenal juga sebagai KA JS 950)


Jakarta-Surabaya dan KA Argo Gede (JB 250) Jakarta-Bandung. Peluncuran
kedua kereta api tersebut mendandai apresiasi perkembangan teknologi
kereta api di Indonesia dan sekaligus banyak dikenal sebagai embrio
teknologi nasional.

• Saat ini selain kedua KA “Argo” tersebut di atas, telah beroperasi pula KA
Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA Argo Wilis, KA Argo Muria.

• Dalam rancang bangun, peningkatan dan perawatan kereta api,


perkembangan kemampuan tersebut dapat dilihat di PT. Inka (Industri
kereta Api) di Madiun, dan balai Yasa yang terdapat di beberapa daerah.
STANDAR JALAN REL
PD 10

SNI

JICA

REGLEMEN eks
PJKA

UIC, AAR,
AREMA, INDIA,
Text Book: 1 Wiliam W Hay vol 1 & 2 CHINA,
ISBN. AUSTRALIA,
10 2 Japanese Railway Technologi Today, AFSEL
ISBN: 330 67201-4
3. Web download (beragam)
Gauge Name Installation, km Usage
India (42,000 km; increasing withProject Unigauge),
1,676 mm (5 ft 6 in) Indian Gauge 77,000 Pakistan, Argentina (24,000 km), Chile
(approx. 61⁄2% of the world's railways)
Portugal, Spain In Spain as of the Iberian gauge
1,668 mm (5 ft 52⁄3 in) Iberian Gauge 15,394 21 km are of three-rail dual Iberian and standard
gauges, more to come in the future
Ireland, and in Australia mainly Victoria and some
1,600 mm (5 ft 3 in) Irish Gauge 9,800 South Australia Victorian gauge (4,017 km), Brazil
(4,057 km)
1,524 mm (5 ft) Russian Gauge 5,865 Finland
CIS States (including Russia) Estonia, Latvia,
1,520 mm (4 ft 115⁄6 in) Russian Gauge 220,000 Lithuania, Mongolia
(approx. 17% of the world's railways)
Europe, Argentina,United States, Canada,
China, Korea, Australia, Middle East, North Africa,
Mexico, Cuba, Panama, Venezuela, Peru, Uruguay
1,435 mm (4 ft 81⁄2 in) Standard Gauge 720,000
and Philippines. Also high-speed lines in Japan and
Spain.
(approx. 60% of the world's railways)
Southern and Central Africa, Indonesia, Japan,
Taiwan, Philippines, New Zealand, Queensland
1,067 mm (3 ft 6 in) Cape Gauge 112,000
Australia Queensland Rail
(approx. 9% of the world's railways)
SE Asia, India (17,000 km, decreasing with Project
Unigauge), Argentina (11,000 km), Brazil
1,000 mm (3 ft 33⁄8 in) Metre Gauge 95,000
(23,489 km), Bolivia, northern Chile, Kenya, Uganda
(approx. 7% of the world's railways)

11
Klasifikasi Jalan Rel
Kelas Daya angkut V P maks Jenis bantalan Jenis Tebal Lebar
Jalan (ton/tahun) Maks Gandar Tipe rel Jarak (mm ) Penam Balas atas Bahu
(km/ (ton) bat (cm) Balas
jam) (cm)
I > 20.106 120 18 R.60/R54 Beton EG 30 50
600
II 10.106- 110 18 R54/R.50 Beton kayu EG 30 50
20.106 600
III 5.106-10.106 100 18 R.54/R. Beton/Kayu/Baj EG 30 40
50/R.42 a
600
IV 2,5.106-5.106 90 18 R.54/R. Beton/Kayu/Baj EG/ET 25 40
50/R.42 a
600
V < 2,5.106 80 18 R.42 Kayu/Baja ET 25 35
600

Radius minimum & Gradient Maksimum ?


Right of way : Jembatan ?
Stasiun : Pjg Platform, emplassemen
12
Komponen Jalan Rel
• Rel
• Bantalan
• Balas
• Sub Balas
• Penambat
• Wesel
• Sambungan Rel
• Sinyal
Klasifikasi Jalan Rel
Pasing Perencanaa Tekanan Tipe Tebal balas Lebar
Klasifik Ton n Gandar Tipe dari Bantalan Alat dibawah Bahu
Tipe Rel
asi Tahunan Kecepatan KA P max Jarak Bantalan Penam Bantalan Balas
Jalan (Juta Ton) Maksimum (mm)
(ton) bat (cm) (cm)
KA Vmax
(km/jam)
Beton
1 > 20 120 18 R60 / R54 30 50
600
EG
2 10 – 20 110 18 R54 / R50 Beton/Kayu 30 50
600 EG
30 40
Beton/Kayu /Baja
3 5 – 10 100 18 R54/ R50/
R42 600 EG 25 40
Beton/Kayu /Baja
4 2,5 – 5 90 18 R54/ R50/ EG/ET 25 35
600
R42
Kayu/Baja
600 ET
5 < 2,5 80 18 R42

Sumber : Peraturan Konstruksi Jalan Rel , PD No. 10


Ruang Bebas dan Ruang Bangun

Ruang bebas adalah ruang diatas sepur yang senantiasa harus


bebas dari segala rintangan dan benda penghalang; ruang ini
disediakan untuk lalu lintas rangkaian kereta api.

You might also like