JURNAL

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

JURNAL SKRIPSI

PENERAPAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


GERAK DASAR MANIPULATIF MELEMPAR DAN MENANGKAP BOLA
PADA SISWA KELAS IV SDLB-B SLB YRTRW SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Oleh:
UNGGUL RASTRA MANUNGGAL
K4611104

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2016

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENERAPAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


GERAK DASAR MANIPULATIF MELEMPAR DAN MENANGKAP BOLA
PADA SISWA KELAS IV SDLB-B SLB YRTRW SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2015/2016

UNGGUL RASTRA MANUNGGAL


K4611104
Email : [email protected]
Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
FKIP Universitas Sebelas Maret
Jln. Ir. Sutami 36A Surakarta, telp/fax (0271)648939, email [email protected],ac.id
Website http://fkip.uns.ac.id

ABSTRACT

Unggul Rastra Manunggal. THE IMPLEMENTATION OF VISUAL MEDIA TO


IMPROVE LEARNING RESULT OF MANIPULATIVE BASIC MOVEMENT
THROWING AND CATCHING BALL TO THE GRADE 4 OF SDLB-B SLB YRTRW
SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016. Research Paper, Surakarta: Faculty
of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, July 2016.
The objective of this research is to increase the result for studying manipulative
based movement of throw and catch a ball using visual media at the fourth year of SDLB–B
SLB YRTRW SURAKARTA. 2015/ 2016 Academic Year. This research is a classroom action
research. This research is done in two cycles, and each cycle consists of planning,
implementation of the action, observation, and reflection. The subject of this research is the
fourth years of SDLB–B SLB YRTRW SURAKARTA, that consist of 6 student. The students
are 6 females. The data source of this research are teacher, student, and researcher. Technique
of collecting data are observation, questionnaire, and documentation. Data validity uses
technique of data triangulation. The data of this research are analyzed by using descriptive
qualitative with percentage.
The result of this research shows that by using visual media can increase the result
the result for studying manipulative based movement of throw and catch a ball from the pre-
cycle to the cycle 1 and cycle 2. Based on the result of the analyze, there is increasing result
of studying of the manipulative based movement of throw and catch ability on the cycle 1 ,
the 4 students can get 66,67%, on the other word there is 4 students that can get in to the
through criteria. While on the cycle 2 the increasing can get 100%, on the other word all
student can get the through criteria with is KKM 70.
The conclution of this research is by using visual media can increase the result of
studying manipulative based movement throw and catch a ball at the fourth years SLB–B SLB
YRTRW SURAKARTA 2015/ 2016 academic year.

Keyword: Result of study, manipulative based movement, throw and catch a ball, visual
media.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Unggul Rastra Manunggal. PENERAPAN MEDIA VISUAL UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MANIPULATIF
MELEMPAR DAN MENANGKAP BOLA PADA SISWA KELAS IV SDLB-B SLB
YRTRW SURAKARATA TAHUN AJARAN 2015/2016, Skripsi. Surakarta : Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli.2016.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar
manipulatif melempar dan menangkap bola melalui media visual pada siswa kelas IV SDLB-
B SLB YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015 / 2016. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri
atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IV SDLB-B SLB YRTRW Surakarta yang berjumlah 6 Siswa yang terdiri 6
siswa putri. Sumber data berasal dari guru, siswa dan peneliti. Teknik pengumpulan data
adalah dengan observasi, angket, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan
teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang didasarkan pada
analisis kualitatif dengan persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui penerapan media visual dapat
meningkatkan hasil belajar gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap bola dari
prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis yang diperoleh
peningkatan hasil belajar keterampilan gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap
bola pada Siklus I dari 6 siswa mencapai 66,67% atau sebanyak 4 siswa sudah masuk kriteria
tuntas dan pada Siklus II meningkat mencapai 100% atau semua siswa telah mencapai
kreteria tuntas dengan KKM 70.
Simpulan penelitian ini adalah dengan penerapan media visual dapat meningkatkan
hasil belajar gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap bola pada siswa kelas IV
SDLB-B SLB YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

Kata Kunci: hasil belajar, gerak dasar manipulatif melempar dan menangkap bola, media
visual

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN

Pendidikan Jasmani Olahraga dan untuk membantu anak-anak berkebutuhan


Kesehatan mempunyai fungsi dan khusus agar tidak merasa rendah diri dan
pengaruh yang sangat besar bagi terisolasi dari lingkungannya. Kepada
pertumbuhan dan perkmbangan manusia, peserta didik diberikan kesempatan untuk
khususnya pada aspek perkembangan melakukan aktivitas jasmani melalui
gerak. Menurut Nixon dan Jewett berbagai macam kegiatan olahraga dan
(1983:27) Pendidikan jasmani adalah satu permainan. Pemberian kesempatan
aspek dari proses pendidikan keseluruhan tersebut merupakan pengakuan bahwa
yang berkenaan dengan perkembangan dan mereka memiliki hak dan kewajiban yang
penggunaan kemampuan gerak individu sama seperti anak-anak normal. Di sisi
yang suka rela dan berguna serta lain, melalui pendidikan jasmani adaptif
berhubungan langsung dengan respons dapat dijadikan salah satu sarana untuk
mental, emosional dan sosial. membantu perkembangan dan
pertumbuhan anak. Hal ini karena,
Kegiatan pembelajaran
pendidikan jasmani adaptif merupakan
pendidikan jasmani tidak hanya
pelajaran yang mengutamakan aktivitas
diperuntukkan bagi anak normal, tetapi
fisik, pembentukan gerak dasar,
anak yang berkebutuhan khusus juga
pertumbuhan dan pengembangan jasmani
membutuhkan kegiatan olahraga. Namun
dan rokhani, sosial, emosional yang serasi,
masih banyak masyaratakat menganggap
selaras dan seimbang. Sebagai alat
bahwa kecacatan dipandang secara negatif.
pendidikan, pendidikan jasmani adaptif
Anak yang berkebutuhan khusus dianggap
bukan hanya bertujuan untuk
tidak mampu melakukan kegiatan apa-apa
mengembangkan kemampuan jasmani
termasuk olahraga. Hal ini sering dijumpai
siswa, tetapi melalui aktivitas jasmani
dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
dikembangkan pula potensi lainnya,
anak yang membutuhkan pelayanan
seperti kognitif, afektif dan psikomotor
khusus sering tidak diikutsertakan dalam
anak. Pembentukan gerak dasar
kegiatan belajar mengajar pendidikan
merupakan salah satu sasaran yang ingin
jasmani.
dicapai dalam pembelajaran pendidikan
Pendidikan jasmani adaptif jasmani adaptif. Semua anak mampu
merupakan suatu pelajaran yang berfungsi mengembangkan dan mempelajari

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berbagai macam gerak dasar tak terkecuali pembelajaran pada saat mengelola kelas
anak berkebutuhan khusus. Gerakan dasar dan keunggulan memberi instruksi saat di
merupakan gerak pengulangan yang lapangan, dengan mudahnya pemahaman
dilakukan terus-menerus dari kebiasaan siswa diharapkan materi yang di ajarkan
serta menjadikannya sebagai dasar dari guru lebih mudah di pahami siswa
pengalaman dan lingkungan mereka. sehingga hasil belajar meningkat.
Berdasarkan hasil observasi dan
Pola gerak dasar adalah bentuk
wawancara dengan kolaborator di SLB
gerakan-gerakan sederhana yang bisa
YRTRW Surakarta, diperoleh data
dibagi ke dalam tiga bentuk gerak yaitu
penilaian gerak dasar manipulatif
gerak lokomotor (gerakan berpindah
melempar dan menangkap bola dengan
tempat), gerak non-lokomotor (gerakan
nilai KKM 70 dan siswa kelas IV SDLB-B
tidak berpindah tempat), dan gerak
SLB YRTRW Surakarta yang berjumlah 6
manipulatif.
siswa, sebanyak 66,7 % atau 4 siswa yang
Bagi anak berkebutuhan khusus
tidak menguasai materi dan hanya 33,3 %
penguasaan gerak dasar manipulatif
atau 2 siswa yang tuntas dalam uji praktik
tersebut masih dianggap sulit untuk
tersebut. Pembelajaran gerak dasar
dikembangkan. Khususnya bagi anak
manipulatif melempar dam menangkap
tunarungu karena hambatan mendengar
bola yang di ajarkan di SDLB-B SLB
yang dimiliki anak tunarungu
YRTRW Surakarta masih menemui
menyebabkan mereka memiliki
beberapa kendala, di antaranya guru kelas
keterbatasan dalam memahami ucapan
tetapi mengampu mata pelajaran penjas
orang lain saat berkomunikasi begitu juga
yang bukan bidangnya jadi guru masih
dalam proses pembelajaran, anak
kurang mengetahui materi apa yang
tunarungu terkadang mengalami kesulitan
seharusnya diberikan untuk anak
dalam memahami materi yang
tunarungu dan guru belum menggunakan
disampaikan guru maupun teman kelas.
media pembelajaran yang sesuai dengan
Kelemahan mereka terletak pada indra
kebutuhan siswa tunarungu sehingga siswa
pendengaran sehingga proses belajar
kurang dapat menerima materi yang
mengajar menjadi tidak dapat masksimal
diberikan oleh guru sehingga siswa juga
untuk dilaksanakan. Media visual yang
tidak tahu bagaimana teknik yang benar
peneliti buat tujuannya untuk memudahkan
dalam pembelajaran tersebut.
berkomunikasi guru dengan siswa dan
Penggunaan media pembelajaran
siswa dengan siswa dalam proses
yang sesuai diharapkan dapat menjadi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

solusi untuk dapat meningkatkan hasil bola pada siswa kelas IV SDLB-B SLB
belajar siswa sesuai dengan kompetensi YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015 /
yang ingin dicapai oleh guru. Media 2016 ?
berbasis visual dirasa sangat tepat
Berdasarkan latar belakang yang
diterapkan pada proses pembelajaran
telah diuraikan, maka, rumusan masalah
pendidikan jasmani dan kesehatan pada
yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
siswa kelas IV SDLB-B SLB YRTRW
Apakah penerapan media visual dapat
Surakarta, khususnya pada anak
meningkatkan hasil belajar gerak dasar
berkebutuhan khusus tunarungu karena
manipulatif melempar dan menangkap
keunggulan mereka pada indra
bola pada siswa kelas IV SDLB-B SLB
pengelihatan. Sehingga akan anak akan
YRTRW Surakarta Tahun Ajaran 2015 /
lebih mudah menangkap dan memahami
2016?
materi khususnya pada pembelajaran gerak
Adapun yang mendasari tujuan
dasar manipulatif melempar dan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan
menangkap bola. Untuk mengetahui
hasil belajar gerak dasar manipulatif
seberapa maksimal penerapan pendekatan
melempar dan menangkap bola melalui
media visual dapat meningkatkan hasil
media visual pada siswa kelas IV SDLB-B
belajar gerak dasar manipulatif melempar
SLB YRTRW Surakarta Tahun Ajaran
dan menangkap bola, maka peneliti tertarik
2015/2016.
melakukan PTK pada siswa kelas IV
SDLB-B SLB YRTRW Surakarta tahun Berdasarkan tujuan yang telah
ajaran 2015/2016 dengan judul “Penerapan dikemukakan, diharapakan penelitian ini
Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil mempunyai manfaat sebagai berikut:
Belajar Gerak Dasar Manipulatif
1. Bagi siswa SDLB-B SLB YRTRW
Melempar Dan Menangkap Bola Pada
Surakarta
Siswa Kelas IV SDLB-B SLB YRTRW
a. Dapat memudahkan siswa dalam
Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016“.
menguasai gerak dasar manipulatif
Berdasarkan latar belakang yang dengan penerapan media visual
telah diuraikan, maka didapat rumusan sehingga hasil belajar dapat
masalah sebagai berikut : Bagaimanakah meningkat.
penerapan media visual dapat b. Meningkatkan minat siswa terhadap
meningkatkan hasil belajar gerak dasar pembelajaran gerak dasar
manipulatif melempar dan menangkap

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

manipulatif melempar dan b. Sebagai bahan masukan


menangkap bola. guru dalam memilih
c. Menciptakan suasana pembelajaran alternatif pembelajaran
yang menyenangkan dan yang dilakukan.
meningkatkan peran aktif siswa c. Meningkatkan kinerja guru
dalam mengikuti pembelajaran dalam menjalankan
pendidikan jasmani. tugasnya secara
2. Bagi Peneliti professional, terutama
Penelitian ini menjadikan dalam pengembangan
pengalaman yang bermanfaat untuk media bantu pembelajaran.
dapat melengkapi pengetahuan yang
diperoleh pada saat kuliah dan secara LANDASAN TEORI
nyata mampu menjawab masalah yang Belajar adalah suatu proses yang
berkaitan dengan judul penelitian. kompleks yang terjadi pada semua orang
3. Bagi Guru SDLB-B SLB YRTRW dan berlangsung seumur hidup, sejak
Surakarta masih bayi hingga ke liang lahat. Salah
Bagi guru pendidikan jasmani satu tanda bahwa seorang belajar adalah
adaptif, setelah diadakan penelitian ini adanya perubahan tingkah laku dalam
diharapkan dapat dijadikan bahan dirinya, perubahan tingkah laku tersebut
pembelajaran terkait dengan persepsi menyangkut baik perubahan yang bersifat
mereka tentang proses pembelajaran pengetahuan (kognitif), keterampilan
pendidikan jasmani adaptif tunarungu. (psikomotor) maupun menyangkut nilai
dan sikap (afektif). Azhar Arsyad (2013:
4. Bagi Sekolah SLB YRTRW Surakarta
1) Sedangkan menurut Dimyati dan
Setelah diadakan penelitian ini,
Mudjiono, “Belajar adalah kegiatan
diharapkan dapat dijadikan dasar bagi
individu memperoleh pengetahuan,
sekolah khususnya SLB untuk dapat
perilaku dan keterampilan dengan cara
mengambil kebijakan yang relevan,
mengolah bahan belajar. Dalam belajar
sebagai bentuk upaya nyata untuk
tersebut individu menggunakan ranah-
meningkatkan proses pembelajaran
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
pendidikan jasmani adaptif tunarungu.
Akibat belajar tersebut maka kemampuan
a. pembelajaran pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotorik makin
jasmani. bertambah baik”. (2010: 295)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan pendapat diatas Hasil belajar merupakan


dapat di simpulkan bahwa belajar adalah kemampuan yang diperoleh individu
kegiatan individu untuk memperoleh setelah proses belajar mengajar
pengetahuan, perilaku, dan keterampilan berlangsung, yang dapat memberikan
yang menyangkut ranah kognitif, afektif, perubahan tingkah laku baik pengetahuan,
dan psikomotorik sehingga menjadi lebih sikap dan keterampilan siswa sehingga
baik. menjadi lebih baik dari sebelumnya. Salah
Winkel (1991), mengartikan satu ahli menyatakan bahwa hasil belajar
pembelajaran sebagai seperangkat ialah perubahan tinggkah laku yang
tindakan yang dirancang untuk mendukung mencakup bidang kognitif, afektif, dan
proses belajar peserta didik, dengan psikomotor yang dimiliki siswa setalah
memperhitungkan kejadian-kejadian menerima pengalaman belajarnya.
eksternal yang berperanan terhadap Menurut Yudhi Hendrawan
rangkaian kejadian-kejadian internal yang (2007: 6) pendidikan jasmani adaptif
berlangsung didalam diri peserta didik adalah sebuah program yang bersifat
(Sutikno , 2009: 31). Menururt Depdiknas individual yang meliputi fisik/jasmani,
(2003) dalam UU No. 20 Tahun 2003 kebugaran gerak, pola dan keterampilan
tentang Siskdiknas pasal 1 ayat 20, gerak dasar, keterampilan-keterampilan
pembelajaran adalah proses interaksi dalam aktifitas air, menari, permainan
peserta didik dengan pendidik dan sumber olahraga baik individu maupun beregu
belajar pada suatu lingkungan belajar yang didesain bagi penyandang cacat.
(Waluyo, 2013: 18). Sedangkan Sutikno Secara garis besar pendidikan jasmani
(2009: 32) berpendapat bahwa adaptif adalah suatu bagian khusus dalam
“Pembelajaran itu adalah segala upaya pendidikan jasmani yang dikembangkan
yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar untuk menyediakan program bagi individu
terjadi proses belajar dalam diri siswa”. dengan kebutuhhan khusus.
Berdasarkan pernyataan maka Tujuan pendidikan jasmani bagi
dapat diambil kesimpulan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah untuk
pengertian pembelajaran yaitu upaya yang membantu mereka mencapai pertumbuhan
direncanakan dan dilakukan untuk dan perkembangan jasmani, mental,
memungkinkan terjadinya kegiatan belajar emosional dan sosial yang sepadan dengan
pada peserta didik berguna untuk potensi mereka melelui program aktivitas
mencapai tujuan belajar. pendidikan jasmani biasa dan khusus yang
dirancang dengan hati-hati.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Peran dari mereka yang terlibat berjalan, berlari, melompat, menangkap,


dalam perencanaan dan pelaksanaan melempar, memukul, dan lain-lain.
pendidikan jasmani khusus adalah sebagai Sehingga sangat dibutuhkan bagi seorang
berikut: (1) memberikan pelayanan anak pada saat masa perkembangan tak
langsung kepada siswa-siswa yang terkecuali pada anak berkebutuhan khusus.
berkelainan dan keluarga mereka; (2) Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi
memberikan latihan pra-jabatan dan atau tiga kategori yaitu: gerak dasar non
dalam-jabatan. Pemberian layanan lokomotor, gerak dasar lokomotor, dan
langsung dalam lingkup sekolah adalah gerak dasar manipulatif. Gerak dasar
langsung bekerja dengan anak yang manipulatif adalah gerak untuk bertindak
berkelainan. melakukan suatu bentuk gerak dari
anggota tubuh secara lebih terampil. Salah
Berbagai macam kategori pada
satu jenis gerak manipulatif adalah
individu berkebutuhan khusus antara lain:
melempar dan menangkap bola yang
keterbelakangan mental, tuli, pendengaran
dimaksut di sini adalah gerak melempar
kuran, kerusakan penglihatan, buta–tuli,
yaitu gerak manipulatif dengan pergerakan
gangguan emosional yang sangat, ketidak
yang sangat rumit karena memerlukan
mampuan belajar yang khusus, kelemahan
koordinasi struktur anatomis dan gerak
dalam ucapan/ berbicara, kelemahan
menangkap yaitu tindakan membawa suatu
secara orthopedik, kelemahan kesehatan
objek ke dalam kendali dengan
yang lain, dan kelainan ganda. Gangguan
penggunaan satu tangan atau dua tangan.
pendengaran atau tunarungu merupakan
salah satu hambatan yang sangat berarti Menurut Heinich yang dikutip
untuk melakukan komunikasi dalam oleh Azhar Arsyad (2011:4), media
kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak pembelajaran adalah perantara yang
gangguan pendengaran adalah sering membawa pesan atau informasi bertujuan
terjadi salah faham sehingga berpengaruh instruksional atau mengandung maksud-
terhadap penyesuaian diri, yang di sini maksud pengajaran antara sumber dan
kekurangan tersebut di kelompokan penerima. Menurut Azhar Arsyad
kedalam kelas B pada Sekolah Luar Biasa (2011:15) fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu
Gerak dasar merupakan pola
mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
gerakan yang melibatkan bagian tubuh
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata
yang berbeda seperti kaki, lengan, dan
dan diciptakan oleh guru.
kepala, dan termasuk keterampilan seperti

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sejalan dengan perkembangan gerak dasar manipulatif melempar dan


teknologi, maka media pembelajaran pun menagkap bola. Dengan bantuan media
mengalami perkembangan melalui visual siswa diharapkan akan lebih mudah
pemanfaatan teknologi itu sendiri. menerima konsep yang diajarkan untuk
Berdasarkan teknologi tersebut, Azhar kemudian dilaksanakan.
Arsyad (2011) mengklasifikasikan media Pembelajaran gerak dasar
atas empat kelompok, yaitu : menipulatif melempar dan menangkap
1) Media hasil teknologi cetak. bola melalui pengunaan media visual
2) Media hasil teknologi audio- diharapkan dapat membuat siswa kelas IV
visual. SDLB-B SLB YRTRW Surakarta lebih
3) Media hasil teknologi yang mudah menerima materi yang di berikan
berdasarkan komputer. oleh guru, selain itu dengan menggunakan
4) Media hasil gabungan media visual proses belajar dan mengajar
teknologi cetak dan akan terasa lebih menarik bagi para siswa
komputer. maupun guru. Dalam penelitian ini
Media berbasis visual (image atau memggunakan media visual sebagai media
perumpamaan) memegang peranan yang pembelajaran gerak dasar manipulatif
sangat penting dalam proses pembelajaran. melempar dan menangkap bola.
Media visual dapat memperlancar
pemahaman (misal melalui elaborasi METODE PENELITIAN
struktur dan organisasi) dan memperkuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ingatan (Azhar Arsyad, 2011:89). Media ini telah dilaksanakan di SLB YRTRW
visual dapat pula menumbuhkan minat Surakarta, yang beralamat di Jalan
siswa terhadap mata pelajaran. Menurut Gumunggung, RT.01 RW.02 Gilingan
Azhar Arsyad (2011:89) agar menjadi Banjarsari, Surakarta. Penelitian Tindakan
evektif, visual sebaiknya ditempatkan pada Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan pada
konteks yang bermakna dan siswa harus bulan April sampai bulan Mei 2016.
berinteraksi dengan visual (image) itu Subjek penelitian ini adalah siswa
untuk meyakinkan terjadinya proses kelas IV SDLB-B SLB YRTRW Surakarta
informasi. tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah
Penerapan media visual ini yang 6 siswa. Dengan rincian 6 siswa putri.
bertujuan untuk lebih mempermudah siswa Sumber data dalam Penelitian
dalam proses belajar, meningkatkan minat Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa,
siswa dan meningkatkan hasil belajar guru sebagai kolaborator, dan peneliti

10

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebagai Observer. Teknik pengumpulan 1. Siklus I


data dalam Penelitian Tindakan Kelas a. Rencana Tindakan Siklus I
(PTK) ini terdiri dari : tes dan observasi. Kegiatan
perencanaan tindakan I
Uji validitas merupakan suatu
peneliti dan guru penjaskes
cara untuk menentukan suatu keabsahan
mendiskusikan rancangan
data yang diperoleh. Dalam hal ini, untuk
tindakan yang akan dilakukan
meningkatkan validitas data yang
dalam proses penelitian ini,
diperoleh, peneliti menggunakan
seluruh rencana tindakan
triangulasi data. Triangulasi data yang
siklus I termuat dalam
digunakan yaitu : triangulasi data,
Rencana Pelaksanaan
triangulasi sumber, dan triangulasi metode
Pembelajaran (RPP) siklus I.
Teknik analisis data yang
Melalui RPP siklus I tersebut
digunakan dalam Penelitian Tindakan
maka disepakati bahwa
Kelas ini adalah deskriptif kuantitatif.
pelaksanaan siklus I di
Teknik analisis tesebut dilakukan karena
adakan selama 2 kali
sebagian besar data yang dikumpulkan
pertemuan.
berupa uraian deskriptif tentang
b. Pelaksanaan Tindakan I
perkembangan proses pembelajaran yakni
partisipasi siswa dalam pembelajaran Tindakan I
gerak dasar manipulatif melempar dan dilaksanakan selama dua kali
menangkap bola. pertemuan, yakni sesuai
jadwal mata pelajaran
HASIL PENELITIAN DAN penjaskes kelas IV SDLB-B
PEMBAHASAN SLB YRTRW Surakarta pada
A. Deskripsi Pratindakan hari Jumat tanggal 29 April
Berdasarkan hasil diskripsi 2016, dan 13 Mei 2016, di
rekapitulasi data awal sebelum diberikan SLB YRTRW Surakarta.
tindakan maka dapat dijelaskan bahwa Masing-masing pertemuan
mayoritas siswa belum menunjukkan hasil dilaksanakan selama 2 x 35
yang baik, persentase ketuntasan belajar menit. Sesuai dengan RPP
dengan kriteria cukup 33,33%, kurang pada siklus I ini pembelajaran
66,67%, dilakukan oleh peneliti dan
B. Hasil Tindakan Tiap Siklus guru yang bersangkutan, dan

11

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sekaligus melakukan pembelajaran. Dalam


observasi terhadap proses penelitian ini peniliti
pembelajaran. berperan sebagai guru
1) Pertemuan I yang memberikan materi
Materi pada pembelajaran, namun guru
pelaksanaan tindakan I, mata pelajaran tetap
pertemuan pertama memberi pengawasan pada
(Jum’at, 29 April 2016) proses pembelajaran dan
adalah materi gerak dasar penilaian ketika
manipulatif melempar dan mengambilan nilai
menangkap bola dengan berlangsung.
penerapan media visual c. Observasi dan Interprestasi
sebagai media Tindakan I
pembelajaran. Dalam
Observasi dan
penelitian ini peniliti
interprestasi tindakan I
berperan sebagai guru
dilakukan selama Tindakan I
yang memberikan materi
berlangsung. Dalam
pembelajaran, namun guru
melakukan observasi dan
mata pelajaran tetap
interprestasi tindakan I
memberi pengawasan pada
peneliti berkolaborasi dengan
proses pembelajaran dan
guru yang bersangkutan
penilaian ketika
sebagai pengelola kelas,
mengambilan nilai
adapun pelaksanaan tindakan
berlangsung.
I.
2) Pertemuan II
Berdasarkan hasil
Pada pelaksanaan
pengamatan/ observasi
tindakan pertama
selama pelaksanaan Tindakan
pertemuan kedua (Jum’at,
I berlangsung, berdasarkan
13 Mei 2016) materi
hasil pekerjaan siswa dapat
materi gerak dasar
diidentifikasi:
manipulatif melempar dan
1) Hasil belajar siswa
menangkap bola dengan
dalam materi gerak dasar
penerapan media visual
manipulatif melempar
sebagai media

12

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan menangkap bola 2) Permasalahan yang


setelah Tindakan I dihadapi
dilakukan menunjukkan a) Teknik
hasil bahwa yang Masih ada
mencapai kriteria baik siswa yang belum
16,67, cukup 50 % , memahami mungkin
kurang 33,33%. karena media yang
2) Dalam hal ini sejumlah 4 digunakan kurang
siswa telah masuk dalam mendetail, terutama
kriteria Tuntas, dan pada media gambar
sedangkan 2 siswa Tidak tentang teknik dasar
Tuntas. melempar maupun
d. Analisis dan Refleksi menangkap bola.
Tindakan I b) Non Teknik
Siswa kurang
1) Keberhasilan
berkonsentrasi dalam
Upaya perbaikan
menerima materi ajar
hasil belajar materi gerak
yang diberikan
dasar manipulatif
sehingga masih ada
melempar dan menangkap
yang belum memahami
bola melalui penerapan
materi ajar.
media visual telah terlihat
3) Rencana Perbaikan
peningkatanya. siswa
a) Di dalam kegiatan awal
terhadap materi
di berikan permainan
pembelajaran tersebut
pemanasan yang
menunjukan persentase
ditujukan untuk
sebesar 66,67 % dari
meningkatkan
jumlah siswa sebanyak 6
kemampuan gerak
siswa atau 4 siswa sudah
dasar manipulatif
paham dengan materi dan
melempar dan
merasa senang dengan
menangkap bola,
pembelajaran, sedangkan
sehingga diharapkan
2 siswa belum.
dalam materi inti siswa
sudah siap menerima

13

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

materi yang di berikan e) Berdasarkan analisis


oleh guru. pada hasil belajar gerak
b) Untuk dapat dasar manipulatif
memperjelas siswa melempar dan
tentang bagaimana menangkap bola
teknik gerak dasar diperoleh hasil yang
manipulatif melempar cukup memuaskan
dan menangkap bola yaitu sebanyak 66,67%
yang baik dan benar, sudah tuntas yaitu 4
meka peneliti siswa dan hanya 2
memperbaiki ditail siswa yang belum
media gambar dengan tuntas.
membagi menjadi tiga Berdasarkan
tahapan saat melakukan hasil belajar yang
teknik gerakan tersebut dicapai siswa pada
dan di beri net berupa siklus I dapat diketahui
tali rafia. bahwa masih belum
c) Diawal pembelajaran menunjukkan hasil
guru meminta siswa yang memuaskan
agar memperhatikan sehingga pembelajaran
materi yang perlu dilanjutkan pada
disampaikan siklus berikutnya.
d) Diakhir materi inti, e. Deskripsi Data Tindakan I
permainan yang
Berdasarkan hasil deskripsi
diberikan lebih
siklus I, hasil belajar materi gerak dasar
mengarah pada materi
manipulatif melempar dan menangkap
yang sudah sudah
bola pada siswa kelas IV SDLB-B SLB
diberikan sebelumnya
YRTRW Surakarta Tahun Ajaran
karena akan berdampak
2015/2016 setelah diberikan Tindakan I
langsung terhadap
adalah baik 16,67, cukup 50%, kurang
penerapan teknik dasar
16,67%. Sejumlah 4 siswa telah
yang sudah dikuasai
mencapai kriteria Tuntas sedangkan 2
siswa.
siswa Tidak Tuntas.

14

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Siklus II durasi waktu 2 x 35 menit atau dua


jam pelajaran.
Siklus II merupakan tidak lanjut
1) Pertemuan I
dari hasil analisis dan refleksi yang
Materi pada pelaksanaan
dilakukan pada Siklus I, dimana dalam
tindakan II, pertemuan pertama
pelaksanaan tindakan dalam Siklus I, rata-
(Jum’at, 20 Mei 2016) yaitu masih
rata siswa menunjukkan hasil yang kurang
hampir sama dengan siklus
maksimal dan sesuai dengan kriteria yang
sebelumnya hanya saja pada
telah ditentukan pada siklus I. Pelaksanaan
pelaksanaan tindakan II ini pada
Siklus II mengacu pada pelaksanaan Siklus
penerapan media visual lebih
I, karena merupakan perbaikan dari Siklus
diperdetail pada pelaksanaan teknik
I. Adapun tahapan yang dilakukan pada
dasar terutama pada media visual
Siklus II ini diantaranya :
yang berupa gambar dan di beri net
a. Rencana Tindakan II
berupa tali rafia. Selain itu juga pada
Kegiatan perencanaan akhir kegiatan inti permainan diganti
Tindakan II dilaksanakan pada hari dengan “Melempar Bola Kedalam
Jumat, 20 Mei 2016 dan 27 Mei 2016 di Keranjang” yang dianggap lebih
SLB YRTRW Surakarta. Peneliti dan mengarah pada materi yang telah
guru penjaskes yang bersangkutan diberikan sebelumnya.
mendiskusikan rancangan tindakan c. Observasi dan Interpretasi Tindakan
yang akan dilakukan dalam proses II
penelitian ini, seluruh rencana tindakan
Observasi dan interprestasi
pada siklus II, mengacu pada hasil
tindakan II dilakukan selama Tindakan
analisis dan refleksi tindakan I yang
II berlangsung. Dalam melakukan
termuat dalam Rencana Pelaksanaan
observasi dan interprestasi tindakan II
Pembelajaran (RPP) siklus II.
peneliti berkolaborasi dengan guru yang
b. Pelaksanaan Tindakan II
bersangkutan sebagai pengelola kelas,
Tindakan II dilaksanakan pada adapun pelaksanaan Tindakan II.
hari Jum’at tanggal 20 Mei 2016 di d. Analisis dan Refleksi Tindakan II
SLB YRTRW Surakarta. Pada
Berdasarkan hasil observasi
pelaksanaan tindakan Siklus II ini di
pada Tindakan II tersebut, peneliti
laksanakan 2 kali pertemuan dengan
melakukan analisis dan refleksi sebagai
berikut:

15

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Keberhasilan merasa antusias dan paham


a) Semua siswa telah mampu terhadam materi.
menunjukan kemampuan gerak 5) Hasil belajar siswa dalam materi
dasar manipulatif melempar dan gerak dasar manipulatif
menangkap bola dengan baik. melaempar dan menangkap bola
b) Melalui proses pembelajaran setelah Tindakan II dilakukan
penerapan media visual sebagai menunjukan hasil yang sangat
media pembelajaran semua siswa memuaskan dangan kriteria
telah paham dengan materi yang sangat baik 50%, baik 33,33%,
diajarkan oleh guru dan siswa dan cukup 16,67%. Semua siswa
merasa sangat antusias. mencapai kriteria tuntas. Melihat
2) Kekurangan hasil yang diperoleh pada Tidakan
1) Jumlah dan frekuensi pertemuan II maka penelitian tidakan kelas
pada Siklus II telah menujukan telah memenuhi target yang
hasil yang sesuai yakni 2 kali diharapkan.
pertemuan, sebab materi yang e. Deskripsi Data Tindakan II
diberikan lebih sedikit hanya
Hasil belajar gerak dasar
penguatan pada materi ajar.
manipulatif melempar dan menangkap
2) Pelaksanaan proses belajar
bola pada siswa kelas IV SDLB-B SLB
mengajar telah sesuai dengan
YRTRW Surakarta Tahun Ajaran
rencana yang dibuat pada
2015/2016 setelah diberikan Tidakan II
Rencana Pelaksanaan
adalah sangat baik 50%, baik 33,33%
Pembelajaran (RPP) Siklus II.
dan cukup 16,67%. Semua siswa
3) Pembelajaran menggunakan
mencapai kriteria tuntas.
penerapan media visual sebagai
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar
media pembelajaran yang
Siklus
diterapkan peneliti dan guru telah
mampu berjalan dengan baik, Tabel. Perbandingan Hasil Belajar Gerak
siswa mampu mengusai materi Dasar Manipulatif Melempar dan
yang diberikan. Menangkap Bola Pada Siswa Kelas
4) Antusias siswa selama mengikuti IV SDLB-B SLB YRTRW
proses belajar mengajar pada Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016
Tindakan II, naik dengan sangat Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
siknifikan yaitu 100% siswa

16

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kemudian melalui penerapan


media visual pada Siklus I siswa diberikan

Data Siklus Siklus materi ajar gerak dasar manipulatif


Re
Awal 1 2 melempar dan menangkap bola melalui
nta Ket
Ju Ju Ju
ng eran
m Pre m Pre m Pre media visual sebagai media pembelajaran
Nil gan sen sen sen
la tase la tase la tase yang dirasa tepat bagi anak yang
ai
h h h
berkebutuhan khusus (tunarungu). Dilihat
80, San 50,
00- gat 0 0% 0 0% 3 00 dari hasil belajar belajar gerak dasar
100 Baik %
manipulatif melempar dan menangkap
75,
16, 33,
00- bola pada siklus I sudah menunjukan
Baik 0 0% 1 67 2 33
79,
% % peningkatan dengan kategori baik sebesar
99
70, 16,67%, cukup 50% dan kurang 33,33%,
33, 50, 16,
00- Cuk
2 33 4 00 1 67 jumlah siswa yang tuntas adalah 4 siswa
74, up
% % %
99 dan tidak tuntas 2 siswa. Pemahaman
66, 33, siswa tentang materi dan antusias dalam
<70 Kur
4 67 1 33 0 0%
,00 ang mengikuti pembelajaran meningkat,
% %
D. Pembahasan siswa merasa lebih mudah memahami dan

Berdasarkan hasil pelaksanaan senang dengan pembelajaran yang

tindakan pada siklus I dan II dapat di diberikan. Namun masih terdapat siswa

simpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil yang sebenarnya sudah paham pada materi

belajar gerak dasar manipulatif melempar pembelajaran namun secara psikomotor

dan menangkap bola pada siswa kelas IV siswa tersebut belum mampu.

SDLB-B SLB YRTRW Surakarta Tahun Hasil belajar gerak dasar

Ajaran 2015/2016. Dari hasil analisis yang manipulatif melempar dan menangkap

diperoleh peningkatan yang signifikan bola pada siklus II menunjukan

terjadi pada prasiklus ke siklus I dan dari peningkatan dengan kategori sebagai

siklus I ke siklus II. Pada prasiklus hasil berikut sangat baik 50%, baik 33,33% dan

belajar belajar gerak dasar manipulatif cukup 16,67% semua siswa telah

melempar dan menangkap bola pada memenuhi kreteria ketuntasan.

kategori cukup 33,33%, kurang 66,67%, Kesimpulan penelitian ini adalah

jumlah siswa yang tuntas adalah 2 siswa melalui penerapan media visual dapat

dan 4 siswa tidak tuntas. meningkatkan hasil belajar gerak dasar


manipulatif melempar dan menangkap
bola pada siswa kelas IV SDLB-B SLB

17

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

YRTRW Surakarta Tahun Ajaran YRTRW Surakarta Tahun Ajaran


2015/2016. 2015/2016.
A. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian


SIMPULAN, IMPLIKASI DAN
yang telah dikemukakan di atas, maka
SARAN
dapat diketahui bahwa pembelajaran
melalui penerapan media visual dapat
Dari hasil analisis diperoleh
meningkatkan hasil belajar gerak dasar
peningkatan yang signifikan dari prasiklus
manipulatif melempar dan menangkap
ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.
bola pada siswa kelas IV SDLB SLB-B
Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa
YRTRW Surakarta Tahun Ajaran
pada pra siklus dari jumlah siswa 6 hanya
2015/2016. Dengan demikian, implikasi
2 siswa yang tuntas dan 4 siswa tidak
penelitian tindakan kelas ini adalah:
tuntas atau dengan persentase 33,30%
siswa tuntas dan 66,70% siswa tidak 1. Penelitian ini memberikan suatu
tuntas. Kemudian hasil belajar yang gambaran yang jelas bahwa
ditunjukan siswa pada siklus I menunjukan keberhasilan proses pembelajaran
peningkatan yang sangat signifikan yaitu tergantung pada beberapa faktor.
sebesar 33,37%, 4 siswa atau sebesar Faktor-faktor tersebut berasal dari
66,67% masuk dalam kategori tuntas dan pihak guru, siswa serta alat/media
sisanya 2 siswa atau 33,33% masuk pembelajaran yang digunakan.
kategori tidak tuntas. Pada siklus II 2. Memberikan deskripsi yang jelas
peningkatan hasil belajar siswa sebesar bahwa dengan melalui penerapan
33,33%, dari siklus I atau sebesar 66,67% pendekatan media visual dapat
dari Prasiklus. Semua siswa (6 siswa) atau meningkatkan hasil belajar gerak dasar
sebesar 100% masuk kategori tuntas. manipulatif melempar dan menangkap
Dari hasil belajar gerak dasar bola, sehingga penelitian ini dapat
manipulatif melempar dan menangkap digunakan sebagai suatu pertimbangan
bola yang dikemukakan diatas dapat bagi guru penjas untuk meningkatkan
ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran keterampilan bermain siswa dalam
melalui penerapan media visual dapat olahraga lainya melalui penerapan
meningkatkan hasil belajar gerak dasar media visual.
manipulatif melempar dan menangkap 3. Penggunaan media visual untuk
bola pada siswa kelas IV SDLB SLB-B meningkatkan hasil belajar siswa

18

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

terhadap keterampilan gerak dasar Ada beberapa saran yang perlu


manipulatif melempar dan menangkap disampaikan sehubungan dengan hasil
bola, sehingga siswa memperoleh penelitian ini, antara lain:
pengalaman baru dan berbeda dalam 1. Senantiasa selalu berupaya untuk
proses pembelajaran penjasorkes meningkatkan kualitas pembelajaran
biasanya. Pemahaman komunikasi dengan menerapkan berbagai media
lancar, Siswa yang dulunya tidak maupun metode pembelajaran dalam
paham terhadap penyampaian materi proses KBM yang disesuaikan dengan
ajar oleh guru menjadi paham dan karakteristik keunikan siswa.
mengerti, selain itu siswa juga merasa 2. Diharapkan penelitian ini dapat
lebih antusias terhadap pembelajaran. digunakan sebagai suatu pertimbangan
4. Penerapan media visual terbukti dapat bagi guru yang ingin menggunakan
meningkatkan hasil belajar siswa media visual sebagai media
terhadap kterampilan gerak dasar pembelajaran untuk meningkatkan hasil
manipulatif melempar dan menangkap belajar pada mata pelajaran
bola dalam pelajaran penjaskes maka penjasorkes.
mempengaruhi pula hasil belajar siswa 3. Agar mengembangkan penelitian lebih
secara keseluruhan sehingga dalam lagi tentang pembelajaran
meningkatkan kualitas sekolahan pendidikan jasmani anak tuna rungu.
tersebut. 4. Agar melakukan penelitian tentang
pembelajaran pendidikan jasmani anak
B. Saran tuna rungu dengan media atau metode
lain.

19

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Universitas Negeri


Yogyakarta.
Ernasari, R. (2013). Karakteristik dan
Abdoellah, A. (1996). Pendikan Jasmani Masalah Perkembangan Anak
Adaptif. Jakarta: Departermen Tunarungu. Diperoleh 15 Maret
Pendidikan dan Kebudayaan 2016, dari
Direktorat Jendral Pendidikan http://renny12395.blogspot.com/20
Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga 13/11/karakteristik-dan-masalah-
Akademik. perkembangan.html?m=1
Abdulah, A. & Manadji, A. (1994). Dasar- FKIP UNS. (2016). Pedoman Penulisan
dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Skripsi. Surakarta: UNS Press.
Proyek Pembinaan dan
Peningkatan Mutu Tenaga Hendrayana, Y. (2007). Pendidikan
Pendidik Direktorat Jendral Jasmani dan Olahraga Adaptif:
Pendidikan Tinggi Departemen Center for Research on
Pendidikan dan Kebudayaan. International Cooperation in
Educational Development
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. University of Tsukuba.
Jakarta: PT Raja Grafingo Persada.
Husni, I. (2002). Pembelajaran Adaptif.
Aunurrahman. (2012). Belaja dan Jakarta: Departermen Pendidikan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Nasional Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah
Dedy, A. N. (2014). Upaya Meningkatkan
Direktorat Pendidikan Luar Biasa.
Hasil Belajar Gerak dasar
Manipulatif Melempar dan Jatmika, H. M. (2005). Pemanfaatan
Menangkap Bola pada Siswa Kelas Media Visual dalam menunjang
IV SDLB –B SLB Negeri Surakarta. Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Skripsi Tidak Dipublikasikan. di Sekolah Dasar. Jurnal
Surakarta: FKIP Universitas Pendidikan Jasmani Indonesia, 3
Sebelas Maret. (1), 89-100.
Dewi, D. (2013). Jenis-jenis Media dan Kristiyanto, A. (2010). Penelitian
Kekurangannya. Di Peroleh Tindakan Kelas (PTK) dalam
tanggal 12 Maret 2016, Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
http://dianidewi.blogspot.com/2013 Surakarta: UNS Press.
/06/jenis-jenis-media-kekurangan-
dan.html Lutan, R. (1988). Belajar Ketrampilan
Motorik, Pengantar Teori dan
Dimyati & Mujiono. (2010). Belajar dan Metode. Jakarta: Depdikbud.
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Dirjendikti.
Cipta.
Ma’mun, A. & Saputra, Y.M. (2000).
Endang, S. (2003). Patologi Wicara. Perkembangan Gerak dan Belajar
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Gerak. Depdiknas. Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan

20

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menengah Bagian Proyek dalam Mewujudkan Pembelajaran


Penataran Guru SLTP Setara D-III. yang Berhasil. Bandung: Prospect.
Permanarian, S. & Tati, H. _ Wagino, Juari, & Sukri. (2010).
Ortopedagogik Anak Tunarungu. Pendidikan Jasmani dan
Yogyakarta: Departemen Kesehatan untuk SD/MI kelas 1.
Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta: CV Bina Pustaka.
Direkorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Waluyo. (2013). Teknologi Pendidikan
dalam Penjas.Surakarta:Cakrawala
Satrio, N. W. (2013). Proses Media.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Adaptif Anak Tunarungu di SLB Widati, S. & Murtaldo. (2007). Pendidikan
Negeri Se Kabupaten Bantul. Jasmani dan Olahraga Adaptif.
Skripsi Tidak Dipublikasikan. Jakarta: Departermen Pendidikan
Yogyakarta: FIK Universitas Nasional Direktorat Jendral
Negeri Yogyakarta. Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketenagaan.
Sutikno, M. S. (2009). Belajar dan
Pembelajaran Upaya Kreatif

21

commit to user

You might also like