Isometric Handgrip Exercise

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat)

https://journal.literasisains.id/index.php/SEHATMAS
e-ISSN 2809-9702 | p-ISSN 2810-0492
Vol. 2 No. 2 (April 2023) 447-454
DOI: 10.55123/sehatmas.v2i2.1829
Submitted: 17-04-2023 | Accepted: 19-04-2023 | Published: 29-04-2023

Penerapan Isometric Handgrip Exercise Untuk Menurunkan


Tekanan Darah Penderita Hipertensi Derajat 1
Dwi Budi Prastiani1, Arif Rakhman2*, Siti Umaroh3
1,2*,3
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhamada
Slawi, Tegal, Indonesia
Email: [email protected], 2*[email protected],
1
3
[email protected]

Abstract

Hypertension is a disease that cannot be cured but should be controlled, therefore


complications will not occurred. Hypertension can be treated by pharmacologically and
non-pharmacological intervention. One of the non-pharmacological intervention of
hypertension is isometric handgrip exercise which involves pressing the muscles on the
blood vessels and when the pressure is released it can stretch the blood vessels and lower
blood pressure. This study aims to determine the effect of isometric handgrip exercise on
systolic and diastolic blood pressure among stage 1 hypertensive patients. This is a
quantitative research using a quasy experimental design with one group pretest-posttest
approach. The population of this study were all employees of Mitra Siaga Hospital in
Tegal with stage 1 hypertension. The sampling technique that used was a total sampling
technique with a total of 50 respondents. The results of statistical analysis using the
Wilcoxon sign rank test showed p-value 0.000 (<0.05), which means that the application
of isometric handgrip exercise can reduce blood pressure of stage 1 hypertensive patient.
The results of this study are expected to be used as a reference in the management of
hypertension, especially using isometric handgrip exercise as a non- pharmacological
intervention for stage 1 hypertension which can be done independently.

Keywords: Blood Pressure, Isometric Handgrip Exercise, Hypertension

Abstrak

Hipertensi merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi harus dikendalikan
agar tidak terjadi komplikasi. Hipertensi dapat diobati secara farmakologi dan non
farmakologi. Penatalaksaan non farmakologi pada hipertensi salah satunya adalah
isometrik handgrip exercise yang melibatkan penekanan otot pada pembuluh darah dan
ketika tekanan dilepaskan dapat mengakibatkan peregangan pada pembuluh darah dan
menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
isometric handgrip exercise terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita
hipertensi derajat 1. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan
quasy eksperiment dan pendekatan one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini
adalah semua karyawan RS Mitra Siaga Tegal yang menderita hipertensi derajat 1. Teknik
pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Teknik total sampling sebanyak 50
responden. Metode analisa yang digunakan yaitu uji wilcoxon sign rank test dengan hasil

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


447
Dwi Budi Prastiani1, Arif Rakhman2*, Siti Umaroh3
SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2023) 447 – 454

p-value 0,000 (< 0,05) yang artinya penerapan isometric handgrip exercise dapat
menurunkan tekanan darah penderita hipertensi derajat 1. hasil penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan acuan dalam penatalaksanaan hipertensi khusunya hipertensi derajat 1
dengan isometric handgrip exercise yang dapat dilakukan secara mandiri.

Kata Kunci: Tekanan Darah, Isometric Handgrip Exercise, Hipertensi

PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan salah satu Penyakit tidak menular yang menjadi masalah
didunia karena menjadi faktor resiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes dan
stroke. Hipertensi jug merupakan penyebab utama kematian prematur di dunia.
Organisasi kesehatan dunia (World Healt Organization/ WHO) tahun 2015 menunjukan
sekitar 1,13 miliar orang didunia menyandang hipertensi, artinya satu dari tiga orang
dunia terdiagnosis hipertensi dan diperkirakan setiap tahunya 10,44 juta orang meninggal
akibat hipertensi dan komplikasinya (KEMENKES. 2019). Pada tahun 2019 jumlah
prevelensi hipertensi secara global sebesar 26% dari total penduduk dunia, dan
diperkirakan akan meningkat menjadi 29% pada tahun 2025 (Alexander. 2019). Di
Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 didapati bahwa prevalensi
hipertensi mencapai angka 34,11% dengan estimasi 60 juta penderita pada penduduk >
18 tahun dengan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian.
Sedangkan Jawa Tengah berada di peringkat 19 dari 34 Provinsi yaitu sebesar 8,4%.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2017 tentang penyakit
tidak menular, hipertensi berada di peringkat pertama yaitu sebesar 58,98% kasus.
Hipertensi dapat diobati secara farmakologi dan non farmakologi (Sumarni, 2019).
Secara farmakologi, Menurut dr. Prasna Pramita Sp.pd, obat-obatan antihipertensi harus
diminum seumur hidup, tekanan darah yang selalu berubah-ubah dari waktu kewaktu
akibat tidak meminum obat secara teratur akan menyebabkan pengendalian hipertensi
tidak maksimal (Sulaeman, 2017). Mengkonsumsi obat antihipertensi dalam jangka yang
lama dapat menyebabkan dapat menimbulkan efek samping obat yang menyebabkan
terjadinya kerusakan pada beberapa organ tertentu. Oleh karena itu, diperlukan terapi
alternatif lain yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap obat untuk
dapat mempertahankan kualitas hidup pasien (Ainurrafiq, 2019).
Isometric handgrip exercise adalah sebuah kegiatan latihan mencengkram dimana
kontraksinya pada bagian lengan bawah dan tangan sehingga akan menyebabkan
perubahan pada ketegangan otot. latihan isometrik adalah latihan yang dilakukan tanpa
menggerakan persedian manapun, dapat dilakukan dimana saja dan tidak memakai
banyak alat serta banyak waktu sehingga latihan isometrik merupakan latihan yang
efisien dan dapat diterapkan oleh siapapun, dengan rentang gerakan latihan yang relatif
mudah dan tidak membutuhkan kontraksi otot yang terlalu kuat, latihan ini minimal sekali
terhadap injury yang ditimbulkan (Zainudin & Labdullah, 2020). Latihan handgrip
memiliki keuntungan diantaranya meningkatkan kekuatan tangan, meningkatkan
muskularitas lengan bawah, dan memacu ketahanan tangan. Latihan handgrip sangat baik
untuk meningkatkan kekuatan pergelangan tangan, tangan dan melatih keseragaman otot.
Menggenggam dilakukan dengan membuka dan menutup jari dan pergelangan tangan
yang juga melibatkan otot fleksor dan ekstensor lengan bawah (Musa Dalam Putri, 2021).
Menurut Pratiwi (2020) isometric handgrip exercise dapat bermanfaat pada penderita
hipertensi untuk menurunkan tekanan darah jika dilaksanakan sesuai jadwal minimal
seminggu lima kali sesuai dengan strandar operasional prosedur yang ada.
Penelitian yang dilakukan Yanti dan Rizkia (2022) menerangkan bahwa dengan
pemberian isometrik handgrip exercise dapat menurunkan tekanan darah pada penderita

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


448
Dwi Budi Prastiani1, Arif Rakhman2*, Siti Umaroh3
SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2023) 447 – 454

hipertensi, dikarenakan latihan isometrik mengakibatkan penekanan otot pada pembuluh


darah sehingga mengakibatkan peregangan pada pembuluh darah dan menurunkan
tekanan darah. Menurut Choirillaily (2020), latihan menggenggam alat handgrip dapat
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, intervensi ini lebih efektif bila
dilakukan dengan faktor pendukung lainnya seperti mengontrol hipertensi dengan minum
obat. Menurut Amaliyah (2021), Isometric Handgrip Exercise mengakibatkan penekanan
otot pada pembuluh darah yang akan menghasilkan stimulus iskemik. Stimulus iskemik
menginduksi peningkatan aliran arteri brakhialis untuk menurunkan efek langsung
iskemia pada pembuluh darah tersebut. Ketika tekanan dilepaskan, aliran darah pembuluh
darah lengan bawah membesar, dikarenakan terjadinya dilatasi pada pembuluh darah
distal yang akan menginduksi stimulus shear stress pada arteri brakhialis. Mekanisme
shear stress menyebabkan pelepasan turunan Nitrit Oksid (NO) endotelium, yang
diproduksi oleh sel endotel sebagai vasodilatator pembuluh darah. NO merupakan
indikator kunci dari sel endotel dimana sel endotel adalah bagian dalam lumen pembuluh
darah yang berada diseluruh tubuh dan memiliki peran penting dalam penghubung antara
sirkulasi darah dan sel-sel otot polos pada pembuluh darah. Sejumlah NO juga akan
berdifusi ke dinding arteri dan vena (otot polos) serta mengaktivasi enzim yang akan
merangsang dan memicu untuk terjadinya relaksasi pada otot yang memungkinkan
pembuluh darah membesar (peningkatan diameter pembuluh darah) yang mengakibatkan
darah menjadi lancar dan terjadi penurunan tekanan darah.
Berdasarkan data medical checkup karyawan RS Mitra Siaga Tegal tahun 2021,
jumlah karyawan hipertensi mencapai 23 orang, jumlah ini terus meningkat pada tahun
2022 menjadi 52 orang dan hampir 98% menderita hipertensi derajat 1. Wawancara yang
dilakukan pada 10 karyawan RS Mitra Siaga Tegal yang menderita hipertensi derajat 1
didapatkan bahwa terdapat 8 karyawan yang mengaku tidak melakukan terapi aktivitas
apapun dalam upaya menurunkan tekanan darah, Dua karyawan mengaku melakukan
aktivitas jalan kaki saja dalam upaya menurunkan tekanan darah namun tidak secara
teratur dilakukan. Berdasarkan wawancara dengan Bidang K3 RS Mitra Siaga
menjelaskan bahwa kepatuhan minum obat karyawan sudah susah dikendalikan, latihan
aktivitas fisik untuk menurunkan tekanan darah juga belum pernah dilakukan secara
khusus untuk karyawan RS Mitra Siaga guna. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan isometric
handgrip exercise sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah
sistolik dan diastolic penderita hipertensi derajat 1 RS Mitra Siaga Tegal.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
karena jenis penelitian ini yang lebih mendekati percobaan yang sesungguhnya dan
menekan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial (Arikunto,
2019). Rancangan penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan pendekatan one
group pretest-posttest.
Alat penelitian yang digunakan adalah Standard Operating Procedure (SOP) yang
digunakan untuk memastikan responden mengikuti setiap langkah pelaksanaan isometric
handgrip exercise dan lembar observasi untuk mencatat hasil pengukuran tekanan darah
sistolik dan diastolick. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan
sygmomanometer digital yang telah dikalibrasi sebelumnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan RS Mitra Siaga Tegal yang
menderita hipertensi derajat 1 dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
total sampling yaitu berjumlah 50 responden.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


449
Dwi Budi Prastiani1, Arif Rakhman2*, Siti Umaroh3
SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2023) 447 – 454

Isomteric handgrip exercise dilakukan kepada seluruh responden dengan


sebelumnya responden diukur tekanan darah sistolik dan diastolic terlebih dahulu
(pretest). Responden melakukan Isomteric handgrip exercise dengan bimbingan dari
peneliti berdasarkan pada SOP dan dilakukan selama kurang lebih 3 menit kemudian
diulang selama 5 hari berturut-turut. Setelah isometric handgrip exercise dilakukan,
responden diukur tekanan darah sistolik dan diastolic lagi (posttest). Pengukuran tekanan
darah dilakukan sebelum dan setelah perlakuan isometrik handgrip exercise, dengan
observasi tiap sesi latihan artinya dalam 5 sesi latihan dilakukan pengukuran tekanan
darah selama 5 kali pretest dan 5 kali posttest, dengan tujuan identifikasi tekanan darah
selama proses penelitian terpantau ketat.
Uji analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh isometric handgrip
exercise terhadap tekanana darah sitolik dan disatolik adalah uji non parametrik
menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test (derajat kesalahan 5% = 0,05) dengan
membandingkan antara tekanan daraha sebelum dan sesudah dilakukan isometric
handgrip exercise.

HASIL
Tekanan Darah Sebelum Dilakukan Isometric Handgrip Exercise
Tabel 1 Tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dilakukan isometric handgrip
exercise pada penderita hipertensi derajat 1
N Range Min Maks Mean Std. Deviation
Tekanandarah sistolik 50 23 134 157 149.58 4.599
pretest
Tekanandarah 50 10 90 100 98.14 2.785
diastolik pretest

Tabel 1 menunjukan rata-rata tekanan darah karyawan RS Mitra Siaga Tegal


sebelum diberikan isometrik handgrip exercise memiliki tekanan darah pada kategori
hipertensi derajat 1 dengan nilai tekanan darah sistolik rata- rata 149,58 mmHg, dan nilai
tekanan darah diastolik rata-rata 98,14 mmHg.

Tekanan Darah Setelah Dilakukan Isometric Handgrip Exercise


Tabel 2 Tekanan darah setelah dilakukan isometric handgrip exercise pada penderita
hipertensi derajat 1
N Range Min Maks Mean Std. Deviation
Tekanandarah sistolik 50 24 126 150 141.62 5.306
posttest
Tekanandarah 50 18 80 98 90.66 4.392
diastolik posttest

Tabel 2 menunjukan rata-rata tekanan darah karyawan RS Mitra Siaga Tegal setelah
diberikan isometrik handgrip exercise memiliki tekanan darah pada kategori hipertensi
derajat 1 dengan nilai tekanan darah sistolik rata- rata 141,68 mmHg, dan nilai tekanan
darah diastolik rata-rata 90,66 mmHg.

Pengaruh Penerapan Isometric Handgrip Exercise terhadap Tekanan Darah


Sistolik Dan Diastolik pada Penderita Hipertensi Derajat 1

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


450
Dwi Budi Prastiani1, Arif Rakhman2*, Siti Umaroh3
SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2023) 447 – 454

Tabel 3. Pengaruh penerapan isometric handgrip exercise terhadap tekanan darah


sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi derajat 1

TD sistolik N Mean Rank Z Asymp.


post-test - Sig. (2-
TD sistolik tailed)
pree-test Negative 48 24.50
Ranks
Positive 0 .00 -6.041 0,000
Ranks
Ties 2
Total 50
TD diastolik
post-test – Negative 49 25.00
TD diastolik Ranks
Pree-test Positive -6.103 0,000
Ranks 0 .00
Ties 1
Total 50

Tabel 3 menunjukan uji data dua sampel berpasangan pada dua indikator yaitu
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Dari hasil perhitungan indikator
tekanan darah sistolik didapatkan nilai negative terdapat pada responden dengan jumlah
48 responden yang artinya nilai posttest tekanan darah sistolik dan diastolik lebih kecil
dari pada nilai pretest tekanan darah sistolik. Indikator tekanan darah diastolik didapatkan
nilai negative terdapat pada responden dengan jumlah 49 responden yang artinya nilai
posttest tekanan darah diastolik lebih kecil dari pada nilai pretest tekanan darah diastolic.
Terdapat nilai ties dengan jumlah 2 responden pada indikator tekanan darah sistolik dan
1 indikator pada tekanan darah diastolik yang artinya terdapat 2 responden yang tidak
mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan terdapat 1 responden yang tidak
mengalami penurunan tekanan darah diastolik. Tabel 3 juga menunjukan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) 0,000 yang artinya atau p-value sebesar 0,000 < 0,05 dengan kesimpulan
bahwa penerapan isometric handgrip exercise dapat menurunkan tekanan darah sistolik
dan diastolic pada penderita hipertensi derajat 1.

PEMBAHASAN
Isometric handgrip exercise adalah sebuah kegiatan mencengkram dimana
kontraksinya pada bagian lengan bawah dan tangan sehingga akan menyebabkan
perubahan pada ketegangan otot (Pratiwi, 2020). Latihan isometrik handgrip dapat
digunakan sebagai intervensi tambahan untuk penderita hipertensi, latihan ini dapat
menurunkan tekanan darah tinggi, digabungkan dengan penatalaksanaan farmakologis
seperti obat antihipertensi akan lebih besar penurunannya. Sesuai dengan standart
operasional prosedur yang ada, latihan ini dapat menjadi sebuah tindakan pelatihan
mandiri pasien dirumah, selain bisa dilakukan dirumah dengan nyaman dan mudah,
latihan handgrip isometrik yang menggunakan alat dinamometer ini bisa didapatkan
dengan harga rumah, praktis dan dapat digunakan dimana saja (Putri, 2021).
Dalam penelitian ini, penerapan isometrik handgrip exercise terbukti dapat
menurunkan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic penderita hiperteni derajat 1.
Isometrik handgrip exercise yang dilakukan selama 3 menit dengan durasi 5 hari berturut-

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


451
Dwi Budi Prastiani1, Arif Rakhman2*, Siti Umaroh3
SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2023) 447 – 454

turut dapat menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 7 mmHg dan tekanan
darah diastolic rata-rata sebesar 7 mmHg. Hasil tersebut didapatkan melalui pengukuran
tekanan darah menggunakan alat shypgnomanometer digital sebelum dan sesudah
tindakan isometrik handgrip exercise. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Putri (2021) yang mengambil 10 jurnal tentang isometrik handgrip exercise terhadap
penurunan tekanan darah, menyimpulkan bahwa latihan isomertrik handgrip terbukti
menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Latihan ini dapat dijadikan sebagai
intervensi gaya hidup umum yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi resiko
kardiovaskuler atau sebagai pengobatan khusus hipertensi.
Isometric handgrip exercise mengakibatkan penekanan otot pada pembuluh darah
yang akan menghasilkan stimulus iskemik. Stimulus iskemik menginduksi peningkatan
aliran arteri brakhialis untuk menurunkan efek langsung iskemia pada pembuluh darah
tersebut. Ketika tekanan dilepaskan, aliran darah pembuluh darah pada lengan bawah
membesar. Terjadinya dilatasi pada pembuluh darah distal yaitu arteri brakhialis akan
menginduksi stimulus shear stress (Yanti & Rizkia, 2022). Mekanisme shear stress
menyebabkan pelepasan turunan Nitrit Oksid (NO) endotelium, yang diproduksi oleh sel
endotel sebagai vasodilatator pembuluh darah. NO merupakan indikator kunci dari sel
endotel dimana sel endotel adalah bagian dalam lumen pembuluh darah yang berada
diseluruh tubuh dan memiliki peran penting dalam penghubung antara sirkulasi darah dan
sel-sel otot polos pada pembuluh darah. Sejumlah NO juga akan berdifusi ke dinding
arteri dan vena (otot polos) serta mengaktivasi enzim yang akan merangsang dan memicu
untuk terjadinya relaksasi pada otot yang memungkinkan pembuluh darah membesar
(peningkatan diameter pembuluh darah) yang mengakibatkan darah menjadi lancar dan
terjadi penurunan tekanan darah (Amaliyah, 2021).
Hasil uji analisis pada penelitian ini menunjukan bahwa dari perhitungan indikator
tekanan darah sistolik pda 50 responden, terdapat nilai ties 2 yang artinya terdapat 2
responden yang tidak mengalami penurunan tekanan darah sistolik. Sedangkan pada
perhitungan indikator tekanan darah diastolic, terdapat nilai ties 1 yang artinya terdapat 1
responden yang tidak mengalami penurunan tekanan darah diastolik. Berdasarkan tanya
jawab yang peneliti lakukan terhadap responden saat dilakukan tindakan isometric
handgrip exercise, tidak terjadinya penurunan tekanan darah pada responden dikarenakan
kedua responden tersebut memiliki riwayat hiperglikemia. Keaadaan hiperglikemia ini
memungkinkan adanya proses pengentalan akibat penumpukan glukosa darah, sehingga
reaksi terhadap pelebaran pembuluh darah pada saat dilakukan isometric handgrip
exercise mengalami hambatan. Isometric handgrip exercise ini akan lebih efektif
bersamaan dengan terapi farmakologi baik untuk hiperglikemia maupun hipertensi.
Sedangkan pada kedua responden tidak mengkonsumsi obat apapun.
Penatalaksanaan hipertensi meliputi terapi antihipertensi yang dapat langsung
dimulai untuk hipertensi derajat 1 dengan penyerta dan hipertensi derajat 2. Untuk
hipertensi derajat 1 tanpa penyerta dapat dilakukan modifikasi gaya hidup. Olah raga
menjadi kegiatan yang sangat dianjurkan untuk penanganan penderita hipertensi derajat
1. Aktifitas olah raga pada penderita hipertensi harus disesuaikan dengan kondisi fisik,
kemampuan, serta mempertimbangkan akibat dari aktfitas olah raga berlebihan pada
system kardiovaskuler. Isometric handgrip exercise dapat menjadi alternatif terapi non
farmakologi yang mudah dan aman untuk dilaksanakan oleh penderita hipertensi karena
tidak membutuhkan energi yang besar dan tidak memperberat kerja system
kardiovaskuler.
KESIMPULAN DAN SARAN
Isometric handgrip exercise secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi derajat 1. Isometrci handgrip exercise yang dilakukan selama

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


452
Dwi Budi Prastiani1, Arif Rakhman2*, Siti Umaroh3
SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2023) 447 – 454

5 hari berturut-turut dengan durasi 3 menit setiap sesinya dapat menurunkan rata-rata
tekanan darah sistolik sebesar 7 mmHg dan rata-rata penurunan tekanan darah diastolic
sebesar 7 mmHg. Isometric handgrip exercise dapat dijadikan terapi non farmakologi
pada penderita hipertensi derajat 1 sebelum memutuskan untuk menggunakan terapi
antihipetensi.

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrafiq., Risnah., & Azhart, M., U. 2019. Terapi nonfarmakologi dalam pengendalian
tekanan darah pada pasien hipertensi: sistematic review.
https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/806. diakses
tanggal 15 april 2022.
Alexander, M, R. 2019.what is the global prevelence of hypertension.
https://www.medscape.com. Diakses tanggal 20 maret 2022.
Amaliyah, l. 2021. Pemberian isometric handgrip exercise terhadap tekanan darahpada
lansia dengan hipertensi di wilayah mranggen kabupaten demak.
https://repository.poltekkes-
smg.ac.id/index.php?p=show_detail&id=25970&keywords=. Diakses tanggal 13
april 2022.
Arikunto, S. 2019. Prosedur Penelitian SuatuPendekatanPraktik. Jakarta:
RinekaCipta.
Choirillaily, S. & Ratnawati, D. 2020. Latihan menggenggam alat handgrip menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi. https://jurnalketerapianfisik.com. Diakses
tanggal 22 maret 2022.
Dinkes Kab Tegal. 2018. Profil Kesehatan Kabupaten Tegal. 2017.
http://www.dinkes.tegalkab.go.id. Diakses tanggal 5 februari 2022.
Kemenkes. 2019. Dari hipertensi dunia 2019: know your number, kendalikan tekanan
darahmu dengan cerdik. http://p2ptm. Kemkes.go.id. diakses tanggal 20 maret
2022.
Pratiwi, A. 2020. isometric handgrip exercise pada pasien hipertensi: Literature riview.
http://conference.unsri.ac.id/index.php/SNK/article/view/1733. diakses tanggal 12
april 2022.
Putri, A, M. 2021. Studi literatur: efektivitas intervensi isometric handgrip exercise untuk
menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipeertensi.
https://eprints.umm.ac.id/85394. diakses tanggal 12 april 2022.
Riskesdas. 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018.
https://kesmas.kemkes.go.id. Diakses Tanggal 5 Februari 2022.
Sulaeman, S. 2017. Apakah pasien hipertensi harus minum obat seumur hidup?.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3502023/. Diakses tanggal 16 april
2022.
Sumarni, T. & Setyaningsing, R, D. 2019. Edukasi tatalaksana nonfarmakologis untuk
pencapaian tekanan darah terkontrol pada penyandang hipertensi di posbindu ptm
di desa dukuh waluh kembaran. https://jurnal.unimed.ac.id. diakses tanggal 16 april
2022.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


453
Dwi Budi Prastiani1, Arif Rakhman2*, Siti Umaroh3
SEHATMAS (Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2023) 447 – 454

Yanti, D, A., & Rizkia, D. 2022. Pengaruh terapi isometric handgrip terhadap tekanan
darah pada penderita hipertensi diwilayah kerja puskesmas batang kuis.
https://ejournal.medistra.ac.id. diakses tanggal 22 Juli 2022.
Zainudin, R & Labdullah, P. 2020. Efektivitas isometric handgrip exercise dalam
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. https://akper- sandikarsa.e-
journal.id/JIKSH/article/view/364/273. diakses 13 april 2022.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


454

You might also like