Jurnal Kelompok 5
Jurnal Kelompok 5
Jurnal Kelompok 5
Abstract
The RASAILAHDAKU program is an innovative program that aims to improve
people's welfare through the use of social institutions. This program is implemented in
the city of Padang, which is the capital of the province of West Sumatra in Indonesia.
The background of this program is the need to overcome the problem of poverty and
social inequality in the city of Padang. Even though this city has great economic
potential, there are still many people who live below the poverty line and do not have
adequate access to the resources needed to improve their welfare. Researchers will
describe the information and research findings related to the Implementation of the
Rasailah Daku Program for Street Children in the City of Padang, using the results of
the information and findings from the process of observation, interviews and library
research. The data and results of the research will be broken down into 2 parts of the
review, namely the process of the feel me program as a prosecution of street children and
the results of the feel me program. In the RASAILAHDAKU program for the further
development of street children in the city of Padang, there is an important role for
various social institutions. These institutions work together in order to provide guidance,
protection and services to street children in order to improve their quality of life. The
expected results of this program are reducing the number of street children who are
involved in wrong associations, increasing the value of social solidarity and a sense of
child nationalism, as well as increasing the knowledge and skills of children as the next
generation.
Abstrak
Program RASAILAHDAKU adalah sebuah program inovatif yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan kelembagaan sosial.
Program ini dilaksanakan di Kota Padang, yang merupakan ibu kota dari provinsi
Sumatra Barat di Indonesia. Latar belakang dari program ini adalah kebutuhan untuk
mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial di Kota Padang. Meskipun kota
ini memiliki potensi ekonomi yang besar, namun masih terdapat banyak masyarakat yang
hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak memiliki akses yang memadai terhadap
sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Peneliti hendak
menguraikan informasi serta penemuan riset terpaut Implementasi Program Rasailah
Daku untuk Anak Jalanan di Kota Padang, memakai hasil informasi serta penemuan dari
proses observasi, wawancara serta riset kepustakaan. Data serta hasil riset hendak dipecah
jadi 2 bagian ulasan, ialah proses program rasailah daku selaku penindakan anak jalanan
serta hasil dari program rasailah daku. Program RASAILAHDAKU untuk pembinaan
lanjutan anak jalanan di Kota Padang, terdapat peran penting dari berbagai kelembagaan
sosial. Kelembagaan-kelembagaan tersebut bekerja sama dalam rangka memberikan
bimbingan, perlindungan, dan pelayanan kepada anak jalanan guna meningkatkan
kualitas hidup mereka. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah berkurangnya
jumlah anak jalanan yang terlibat dalam pergaulan yang salah, peningkatan nilai
kesetiakawanan sosial dan rasa nasionalisme anak, serta peningkatan pengetahuan dan
keterampilan anak sebagai generasi penerus.
2
Kata Kunci: Program, Rasailahdaku, Anak Jalanan.
PENDAHULUAN
Program RASAILAHDAKU adalah sebuah program inovatif yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan kelembagaan sosial.
Program ini dilaksanakan di Kota Padang, yang merupakan ibu kota dari provinsi
Sumatra Barat di Indonesia. Latar belakang dari program ini adalah kebutuhan untuk
mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial di Kota Padang. Meskipun kota
ini memiliki potensi ekonomi yang besar, namun masih terdapat banyak masyarakat yang
hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak memiliki akses yang memadai terhadap
sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, pemerintah setempat bersama dengan
beberapa lembaga sosial dan masyarakat setempat menciptakan program
RASAILAHDAKU. Program ini menekankan pentingnya pemanfaatan kelembagaan
sosial sebagai cara untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber daya yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.Kelembagaan sosial yang
dimaksud dalam program ini meliputi berbagai macam organisasi masyarakat, seperti
kelompok tani, kelompok wanita, kelompok remaja, kelompok usaha kecil dan
menengah, dan lain sebagainya. Melalui program RASAILAHDAKU, kelembagaan-
kelembagaan tersebut diberikan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan potensi
dan meningkatkan kualitas hidup anggotanya. Inovasi program ini juga dapat menjadi
kunci penting dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kelembagaan sosial. Program
RASAILAHDAKU sendiri merupakan program yang bertujuan untuk memberikan akses
kepada masyarakat kurang mampu terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
biaya yang terjangkau.
Program RASAILAHDAKU ini telah memberikan dampak positif yang
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Padang. Melalui pemanfaatan
kelembagaan sosial, masyarakat menjadi lebih terorganisir dan memiliki akses yang lebih
baik terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Hal ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi
lokal dan meningkatkan pendapatan mereka. Oleh sebab itu Penulis mengangkat Judul
“Peran Kelembagaan Sosial dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Melalui Inovasi Program RASAILAHDAKU di Kota Padang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang
mengambarkan secara naratif dengan berdasar pada data-data hasil penelitian yang
ditelaah secara objektif dari hasil wawancara, observasi. Penelitian ini dilakukan mulai
dari tanggal 30 Maret sampai dengan 20 Mei, dan dilaksanakan di Kota Padang.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh dari hasil wawancara yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan inovasi
dinas sosial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikota Padang. Yang mana
data ini diperoleh langsung dari instansi, atau objek penelitian. Sedangkan data sekunder
adalah data pendukung penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi,
hasil dokumentasi dapat berupa sejarah, struktur organisasi, dan gambar yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan penelitian di Kota Padang. Dalam penelitian ini kami
sebagai penulis juga menggunakan buku, jurnal, artikel sebagai referensi dan penunjang
yang memiliki hubungan dengan judul yang kami teliti.
Proses pada program in pada dasarya terbagi menjadi tiga tahap penting
berdasarkan durasi jangka waktunya yang dijalani yaitu sebagai berikut:
Anak jalanan dirawat melalui model pembinaan fisik, mental dan spiritual
terpadu Dinas Sosial Kota Padang dan Yonif Yudha Sakti 133 Kota
4
Padang, Kementerian Agama Kota Padang dan Dinas Kesehatan Kota
Padang. Pada dasarnya langkah jangka pendek yang dilakukan oleh Dinas
Sosial bekerjasama dengan Yonif 133 Yudha Sakti Kota Padang adalah
membiasakan lingkungan dan kelompok serta mendisiplinkan peserta anak
jalanan dengan cara-cara kemiliteran yang dianggap kurang matang.
membangkitkan mentalitas anak jalanan yang sulit diatur atau tidak
disiplin hidup di jalanan.
1. Tahap Perencanaan
6
2. Pelaksanaan Kegiatan
b. Tahun 2018 dari 117 anak jalanan yang terjaring, sebanyak 10 orang
anak jalanan diberikan pelatihan papan karangan bunga, 25 orang anak
jalanan sudah dibina di Batalyon 133/Yudha Sakti, setelah dilakukan
pelatihan anak jalanan tersebut diberikan pelatihan sablon sebanyak 15
orang sesuai dengan anggaran yang tersedia, selanjutnya dipulangkan
ke orang tua dan bagi anak yang tidak atau keluarga belum menjemput
anaknya, anak jalanan di titip ke Lembaga Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial (LPKS) Kasih Ibu Kota Padang untuk diberikan
bimbingan lanjutan berupa pendidikan keagamaan, ketrampilan,
pembinaan kemandirian termasuk bimbingan lanjutan dari psikolog
yang berasal dari Rumah Ceria dibawah naungan BBPPKS Regional I
Sumatera.
8
c. Tahun 2019 dari 129 anak jalanan yang terjangkau sebanyak 30 orang
sudah mengikuti pembinaan fisik dan mental di Batalyon 133/ Yudha
Sakti selama 1 minggu kemudian sebanyak 10 orang diberikan latihan
pangkas rambut dan 10 orang di berikan pelatihan membuat papan
karangan bunga serta yang lainnya di pulangkan ke pada keluarga
melalui perianiian dan kembali kesekolah.
10
b. Mengantar anak jalanan yang terjaring ke Balatyon Infanteri
133/Yudha Sakti untuk dilakukan pembinaan.
5. Dinas Kesehatan Kota Padang bertugas:
a. Memfasilitasi anak jalanan untuk dilakukan cek kesehatan fisik
sebelum mengikuti pembinaan.
b. Melakukan rujukan pada pemeriksaan lanjutan bagi anak jalanan untuk
mendapatkan pelayanan berkelanjutan bagi anak jalanan pada kasus
penyakit tertentu.
6. Kementerian Agama Wilayah Kota Padang bertugas:
a. Memberikan pendidikan dan pemahaman spiritual terhadap anak
jalanan dalam bentuk bimbingan keagamaan selama anak jalanan
dalam pembinaan.
7. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)/ Panti Asuhan bertugas:
a. Menfasilitasi/menampung anak jalanan yang sudah dibina, bagi anak
yang tidak memiliki orang tua dan keluarga/ anak tidak layak tinggal
bersama orang tua atau keluarga.
8. Dinas Pendidikan Kota Padang bertugas:
a. Memfasilitasi anak jalanan yang sudah dibina untuk dapat kembali ke
lingkup pendidikan formal dan nonformal sesuai dengan tingkat
pendidikannya.
9. Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang bertugas:
a. Memberikan workshop dan motivasi terhadap anak jalanan yang telah
dibina untuk berwirausaha dan mengikuti keterampilan.
b. Memfasilitasi anak jalanan yang sudah dibina untuk dapat melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
10. Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang bertugas:
a. Memfasilitasi anak jalanan yang sudah dibina untuk dapat mengikuti
pelatihan keterampilan kerja dan pelatihan kewirausahaan
b. Memfasilitasi anak jalanan yang sudah dibina untuk mendapatkan
pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang sudah dimiliki oleh anak
jalanan tersebut.
11. CSR bertugas:
a. Memberikan dukungan dan bantuan danadalam pelaksanaan kegiatan
pembinaan anak jalanan di Kota Padang.
12. Rumah Ceria BBPPKS Regional I Sumatera
a. Memberikan bimbingan psikologis dan bimbingan mental sosial dalam
menentukan pola asuh dan kepribadian anak jalanan.
KESIMPULAN
12
anak jalanan. Hal ini bertujuan agar anak jalanan dapat memiliki keterampilan
khusus dan dapat mandiri secara ekonomi.
DAFTAR REFERENSI
Amin, M. (2018). “Peran Kelembagaan Sosial dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat”. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2(1), 45-
58.
Anwar, M. (2020). “Inovasi Program RASAILAHDAKU dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat di Kota Padang”. Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 5(2), 78-91.
Hidayati, N., & Kusumawati, D. (2019). “Analisis Peran Kelembagaan Sosial
dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”. Jurnal Kajian
Pembangunan, 4(2), 145-160.
Putri, S. A., & Irawan, Y. (2021). “Dampak Program RASAILAHDAKU
terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Padang”. Jurnal Inovasi Sosial
dan Pembangunan, 6(1), 23-36.
Sari, F., & Hidayat, A. (2022). “Evaluasi Keberhasilan Inovasi Program
RASAILAHDAKU dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”.
Jurnal Kesejahteraan Sosial, 7(2), 112-125.
Yohanis. (2023). “Peran Lembaga Sosial Terhadap Pembinaan Moral Remaja di
Kelurahan Banuaran Nan XX”. Jurnal Administrasi Publik dan
Pemerintahan Vol 2, No 1
http://axaq.blogspot.co.id/2016/01/peran-lembaga-sosial-dan-fungsi-lembaga.html
Tanggal 11/02/2017 pukul : 14.10
Dinas Sosial Kota Padang. 2020. Dinas Sosial Kota Padang. 11September.
Diakses Januari 25, 2022 https://dinsos.padang.go.id/inovasi-dinas-
sosial-kota-padang-tentang-penanganan anak-jalanan-melalui-rasailah-
daku-rangkul-sayangi-latihlah-dengan-pendidikan-terpadu.
Fadoli, M Irsyad, dan Dewi Rostyaningsih. 2017. "Implementasi Program
Penangan Anak Jalanan di Kota Semarang." Journal of Public Policy and
Management Review FISIP- UNDIP 1-18.
14