Jurnal Kelompok 5

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

PERAN KELEMBAGAAN SOSIAL DALAM MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI INOVASI PROGRAM


RASAILAHDAKU DI KOTA PADANG

Imam Pujima Jailani Hasibuan


Departemen Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
Email: [email protected]
Fari Rahma
Departemen Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
Email: [email protected]
Fina Jantika Putri
Departemen Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
Email: [email protected]
Rona Jauza
Departemen Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
Email: [email protected]
Siti Fazira Aranda
Departemen Ilmu Administrasi Negara, Universitas Negeri Padang
Email: [email protected]

Abstract
The RASAILAHDAKU program is an innovative program that aims to improve
people's welfare through the use of social institutions. This program is implemented in
the city of Padang, which is the capital of the province of West Sumatra in Indonesia.
The background of this program is the need to overcome the problem of poverty and
social inequality in the city of Padang. Even though this city has great economic
potential, there are still many people who live below the poverty line and do not have
adequate access to the resources needed to improve their welfare. Researchers will
describe the information and research findings related to the Implementation of the
Rasailah Daku Program for Street Children in the City of Padang, using the results of
the information and findings from the process of observation, interviews and library
research. The data and results of the research will be broken down into 2 parts of the
review, namely the process of the feel me program as a prosecution of street children and
the results of the feel me program. In the RASAILAHDAKU program for the further
development of street children in the city of Padang, there is an important role for
various social institutions. These institutions work together in order to provide guidance,
protection and services to street children in order to improve their quality of life. The
expected results of this program are reducing the number of street children who are
involved in wrong associations, increasing the value of social solidarity and a sense of
child nationalism, as well as increasing the knowledge and skills of children as the next
generation.

Keywords : Program, Rasailahdaku, Street Children.

Abstrak
Program RASAILAHDAKU adalah sebuah program inovatif yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan kelembagaan sosial.
Program ini dilaksanakan di Kota Padang, yang merupakan ibu kota dari provinsi
Sumatra Barat di Indonesia. Latar belakang dari program ini adalah kebutuhan untuk
mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial di Kota Padang. Meskipun kota
ini memiliki potensi ekonomi yang besar, namun masih terdapat banyak masyarakat yang
hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak memiliki akses yang memadai terhadap
sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Peneliti hendak
menguraikan informasi serta penemuan riset terpaut Implementasi Program Rasailah
Daku untuk Anak Jalanan di Kota Padang, memakai hasil informasi serta penemuan dari
proses observasi, wawancara serta riset kepustakaan. Data serta hasil riset hendak dipecah
jadi 2 bagian ulasan, ialah proses program rasailah daku selaku penindakan anak jalanan
serta hasil dari program rasailah daku. Program RASAILAHDAKU untuk pembinaan
lanjutan anak jalanan di Kota Padang, terdapat peran penting dari berbagai kelembagaan
sosial. Kelembagaan-kelembagaan tersebut bekerja sama dalam rangka memberikan
bimbingan, perlindungan, dan pelayanan kepada anak jalanan guna meningkatkan
kualitas hidup mereka. Hasil yang diharapkan dari program ini adalah berkurangnya
jumlah anak jalanan yang terlibat dalam pergaulan yang salah, peningkatan nilai
kesetiakawanan sosial dan rasa nasionalisme anak, serta peningkatan pengetahuan dan
keterampilan anak sebagai generasi penerus.

2
Kata Kunci: Program, Rasailahdaku, Anak Jalanan.

PENDAHULUAN
Program RASAILAHDAKU adalah sebuah program inovatif yang bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan kelembagaan sosial.
Program ini dilaksanakan di Kota Padang, yang merupakan ibu kota dari provinsi
Sumatra Barat di Indonesia. Latar belakang dari program ini adalah kebutuhan untuk
mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial di Kota Padang. Meskipun kota
ini memiliki potensi ekonomi yang besar, namun masih terdapat banyak masyarakat yang
hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak memiliki akses yang memadai terhadap
sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dalam rangka mengatasi masalah tersebut, pemerintah setempat bersama dengan
beberapa lembaga sosial dan masyarakat setempat menciptakan program
RASAILAHDAKU. Program ini menekankan pentingnya pemanfaatan kelembagaan
sosial sebagai cara untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber daya yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.Kelembagaan sosial yang
dimaksud dalam program ini meliputi berbagai macam organisasi masyarakat, seperti
kelompok tani, kelompok wanita, kelompok remaja, kelompok usaha kecil dan
menengah, dan lain sebagainya. Melalui program RASAILAHDAKU, kelembagaan-
kelembagaan tersebut diberikan pelatihan dan dukungan untuk mengembangkan potensi
dan meningkatkan kualitas hidup anggotanya. Inovasi program ini juga dapat menjadi
kunci penting dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kelembagaan sosial. Program
RASAILAHDAKU sendiri merupakan program yang bertujuan untuk memberikan akses
kepada masyarakat kurang mampu terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
biaya yang terjangkau.
Program RASAILAHDAKU ini telah memberikan dampak positif yang
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota Padang. Melalui pemanfaatan
kelembagaan sosial, masyarakat menjadi lebih terorganisir dan memiliki akses yang lebih
baik terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Hal ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi
lokal dan meningkatkan pendapatan mereka. Oleh sebab itu Penulis mengangkat Judul
“Peran Kelembagaan Sosial dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Melalui Inovasi Program RASAILAHDAKU di Kota Padang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang
mengambarkan secara naratif dengan berdasar pada data-data hasil penelitian yang
ditelaah secara objektif dari hasil wawancara, observasi. Penelitian ini dilakukan mulai
dari tanggal 30 Maret sampai dengan 20 Mei, dan dilaksanakan di Kota Padang.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh dari hasil wawancara yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan inovasi
dinas sosial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikota Padang. Yang mana
data ini diperoleh langsung dari instansi, atau objek penelitian. Sedangkan data sekunder
adalah data pendukung penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi,
hasil dokumentasi dapat berupa sejarah, struktur organisasi, dan gambar yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan penelitian di Kota Padang. Dalam penelitian ini kami
sebagai penulis juga menggunakan buku, jurnal, artikel sebagai referensi dan penunjang
yang memiliki hubungan dengan judul yang kami teliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Impelementasi Program Penanganan Anak Jalanan Melalui Rasailah Daku


( Rangkul Sayangi Latihlah Dengan Terpadu)

Pemerintah Kota Padang melalui dinas sosial telah melakukan terobosan


inovatif dalam menangani anak jalanan melalui model pembangunan terpadu
bekerjasama dengan Yonif 133/Yudha Sakti, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan,
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian. Pol.PP Kota Padang, Kemenag Kota
Padang, UIN Imam Bonjol Padang, BAZNAS, CSR Semen Padang, LKSA/Panti
Panti Asuhan se-Kota Padang ditunjukkan dalam MoU antarsektoral dengan
Dinas Sosial tersebut di atas.

Proses pada program in pada dasarya terbagi menjadi tiga tahap penting
berdasarkan durasi jangka waktunya yang dijalani yaitu sebagai berikut:

1. Jangka Pendek 15 hari

Anak jalanan dirawat melalui model pembinaan fisik, mental dan spiritual
terpadu Dinas Sosial Kota Padang dan Yonif Yudha Sakti 133 Kota

4
Padang, Kementerian Agama Kota Padang dan Dinas Kesehatan Kota
Padang. Pada dasarnya langkah jangka pendek yang dilakukan oleh Dinas
Sosial bekerjasama dengan Yonif 133 Yudha Sakti Kota Padang adalah
membiasakan lingkungan dan kelompok serta mendisiplinkan peserta anak
jalanan dengan cara-cara kemiliteran yang dianggap kurang matang.
membangkitkan mentalitas anak jalanan yang sulit diatur atau tidak
disiplin hidup di jalanan.

2. Jangka Menengah (1 tahun)

Penanganan anak jalanan dilakukan melalui pembinaan pendidikan


berkelanjutan terpadu antara Dinas Sosial Kota Padang dan Dinas
Pendidikan Kota Padang. Melalui proses tersebut dilakukan pembinaan
keterampilan, mental dan psikologis bagi anak jalanan peserta, sehingga
pada akhirnya mereka terbiasa untuk tumbuh sesuai dengan norma-norma
yang ada di masyarakat.

3. Jangka Panjang (2 tahun)

Anak jalanan dirawat melalui model pengembangan usaha terpadu antara


Dinas Sosial dan Perguruan Tinggi Kota Padang (UIN Imam Bonjol) dan
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang. Sehingga dapat
dengan mudah disalurkan kepada anak jalanan yang memiliki
keterampilan khusus untuk mendapatkan pekerjaan dan menjadi produktif,
sehingga diharapkan mereka dapat mencari uang dan membantu
keluarganya.

a. Pelaksanaan dan penerapan

Untuk mencapai dari kegiatan inovasi penanganan anak jalanan melalui


pola pembinaan terpadu perlu disusun perencanaan yang matang, pelaksanaan
tahap awal inovasi sebagai berikut:
a) Tahap Pembentukan Tim Efektif (21 Juni 2017)
1) Rapat pembentukan tim efektif
2) Penetapan SK tim efektif
3) Rapat tim kerja efektif
b) Tahap Kordinasi (12 Juli 2017 - 24 Juli 2017)
1) Rapat kerja tim internal dengan tim ekstrenal
2) Penetapan rancangan kesepakatan bersama
3) Penandatanganan kesepakatan bersama dengan stakeholder terkait.
c) Pembuatan Panduan/Pedoman Penanganan Anak Jalanan Melalui Pola
Pembinaan Terpadu di Kota Padang (26 Juli 2017)
1) Penyusunan Konsep, Panduan Penanganan Anak Jalanan Melalui
2) Finalisasi Panduan/ Pedoman Penanganan Anak Jalanan Melalui
d) Tahap Penjangkauan Anak Jalanan (7 Agustus 2017 – 9 Agustus 2017)
e) Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Fisik dan Mental Spiritual.
1) Persiapan Materi Pembinaan
2) Launching Kegiatan Pembinaan Mental dan Spiritual Anak Jalanan
3) Kegiatan Pembinaan Mental dan Spiritual Anak Jalanan
4) Penutupan Kegiatan Pembinaan Mental dan Spiritual Anak Jalanan.

b. Pemantauan dan Evaluasi

Uraian bagaimana pelaksanaan inovasi pelayanan publik in dipantau dan


dievaluasi, kegiatan pemantauan dilaksanakan pada setiap tahapan inovasi
Penanganan Anak Jalanan Melalui Rasailah Daku:

1. Tahap Perencanaan

Hasil pemantauan kegiatan perencanaan dini anak jalanan tahun 2017


melalui model pengendalian terpadu terealisasi dengan baik pada tahun
2017, dimana seluruh kegiatan tahap ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal dan waktu yang ditetapkan, dengan harapan Kota Padang dapat
menganggarkan . dengan anak jalanan melalui model pengendalian
terpadu Dinas Sosial DPA Kota Padang.

6
2. Pelaksanaan Kegiatan

Pemantauan KAK, SOP dan POAC dalam pelaksanaan kegiatan terlihat


pada penanganan anak jalanan melalui model pembinaan terpadu berjalan
dengan baik sesuai dengan rencana yang dibuat oleh tim dalam
penanganan anak jalanan melalui model pembinaan terpadu.

3. Kegiatan Hasil yang di capai (Check)

Kegiatan yang dilakukan adalah pertemuan pendahuluan terkait dengan


penyelesaian kesepakatan kerjasama terkait penanganan anak jalanan
melalui model pelatihan terpadu, sehingga mulai berjalan dengan baik dan
lancar berkat kerjasama dari pelaksana aksi. sebuah tim

4. Rencana Tindak Lanjut Kegiatan (Actuiting)

Tujuan pemantauan rencana pemantauan adalah untuk memastikan


penerapan materi model pengembangan komprehensif untuk penanganan
anak jalanan secara berkelanjutan. Langkah-langkah evaluasi pelaksanaan
penanganan anak jalanan melalui model pembangunan terpadu terdiri dari:
- Tahap awal dilaksanakan dengan dukungan BAZNAZ dan CSR Semen
Padang yang merupakan kegiatan Penanganan Anak Jalanan dengan model
pengembangan terpadu. Acara dibuka oleh Walikota Padang dan dihadiri
oleh Bagian Umum Rehabilitasi Sosial Kementerian RI. Bidang Sosial
dan lintas sektoral terkait, termasuk keluarga dengan anak jalanan, ikut
serta dalam pembinaan rohani dan kerohanian di Batalyon 133/Yudha
Sakti dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 39 orang.
- Kegiatan jalan tahap kedua melalui pola kepemimpinan terpadu
dilakukan di Makam» 2010 di Datalyon 133/Yudha.

c. Hasil yang dicapai


Hasil inovasi kegiatan proyek “Menangani anak jalanan dengan model
kepemimpinan terpadu” seharusnya dapat mengurangi jumlah anak jalanan
yang mengikuti pergaulan palsu, sehingga mereka dapat mewujudkan
haknya untuk mencari nafkah yang layak, meningkatkan nilai anak.
solidaritas sosial, rasa kebangsaan. bagi anak, dimana anak sebagai
generasi penerus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang efektif,
mandiri dan kreatif.

Dampak anak jalanan yang beroperasi melalui model pendampingan


terpadu terhadap kesejahteraan sosial Kota Padang dapat berdampak
sebagai berikut:

a. Tahun 2017 dari 87 anak jalanan yang terjaring sebanyak 39 orang


anak jalanan sudah diberikan pembinaan anak jalanan di Batalyon
133/Yudha Sakti, dimana sebanyak 15 orang diberikan pelatihan
sablon dan 2 orang mendapatkan pelatihan berkelanjutan di PSBR
Lubuk Alung dibawah naungan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat.

b. Tahun 2018 dari 117 anak jalanan yang terjaring, sebanyak 10 orang
anak jalanan diberikan pelatihan papan karangan bunga, 25 orang anak
jalanan sudah dibina di Batalyon 133/Yudha Sakti, setelah dilakukan
pelatihan anak jalanan tersebut diberikan pelatihan sablon sebanyak 15
orang sesuai dengan anggaran yang tersedia, selanjutnya dipulangkan
ke orang tua dan bagi anak yang tidak atau keluarga belum menjemput
anaknya, anak jalanan di titip ke Lembaga Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial (LPKS) Kasih Ibu Kota Padang untuk diberikan
bimbingan lanjutan berupa pendidikan keagamaan, ketrampilan,
pembinaan kemandirian termasuk bimbingan lanjutan dari psikolog
yang berasal dari Rumah Ceria dibawah naungan BBPPKS Regional I
Sumatera.

8
c. Tahun 2019 dari 129 anak jalanan yang terjangkau sebanyak 30 orang
sudah mengikuti pembinaan fisik dan mental di Batalyon 133/ Yudha
Sakti selama 1 minggu kemudian sebanyak 10 orang diberikan latihan
pangkas rambut dan 10 orang di berikan pelatihan membuat papan
karangan bunga serta yang lainnya di pulangkan ke pada keluarga
melalui perianiian dan kembali kesekolah.

d. Untuk pembinaan selanjutnya LK3 Dinas Sosial Kota Padang juga


melakunan bimbingan lanjutan terhadap keluarga sehingga keluarga
benar-benar memahami dalam pola pengasuhan dan kontrol terhadap
anak.

e. Semakin meningkatnya jumlah anak jalanan yang terjaring


sehubungan telah adanya keriasama dengan lintas sektor terkait.

f. Tujuan Kota Padang bebas anak jalanan dapat tercapai.

g. Terkait dengan hal diatas maka didaptkan hasil sebagai berikut :

1) Melanjutkan sekolah :19 orang


2) Mengambil paket A : 12 orang
3) Mengambil paket B : 8 orang
4) Mengambil paket C : 2 orang
5) Tamat SMA : 2 orang
6) Mengikuti pelatihan : 4 orang
7) Bekerja/ membantu orang tua : 13 orang
Adapun beberapa inti yang peneliti kira menjadi hasil yang dicapai dari
program rasailah daku, yaitu sebagai berikut:

1. Mengurangi jumlah anak jalanan di kota padang


2. Memenuhi hak-hak sosial yang seharusya didapat oleh seorang anak
3. Terbentuknya karakter disiplin sosial dan mental yang baik
4. Anak jalanan memiliki pengetahuan dan keterampilan berdaya guna,
mandiri serta berkarya.

Peranan Kelembagaan Sosial dalam Program RASAILAHDAKU

Dinas Sosial sebagai penggerak utama dalam untuk pembinaan lanjutan


anak jalanan yang berhubungan langsung dengan Leading Sector terkait sebagai
berikut:

1. Dinas Sosial Provinsi


a. Memfasilitasi bimbingan berkelanjutan berupa pelatihan keterampilan
bagi anak jalanan dari Kota Padang
2. Dinas Sosial Kota Padang bertugas:
a. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait dalam rangka
kegiatan penanganan anak jalanan.
b. Melakukan asessment kepada anak jalanan oleh Saka Bakti Pekerja
Sosial (Sakti Peksos) perlindungan anak Kota Padang.
c. Mendampingi tenaga kesehatan dan anak jalanan selama proses
pemeriksaan kesehatan.
3. Batalyon Infateri 133/Yudha Sakti bertugas:
a. Melakukan pembinaan mental kebangsaan dan disiplin terhadap anak
jalanan di Kota Padang
b. Melakukan pembinaan fisik bagi anak jalanan.
4. Satuan Polisi Pamong Praja bertugas :
a. Melakukan penjaringan dan penjangkauan terhadap anak jalanan di
Kota Padang.

10
b. Mengantar anak jalanan yang terjaring ke Balatyon Infanteri
133/Yudha Sakti untuk dilakukan pembinaan.
5. Dinas Kesehatan Kota Padang bertugas:
a. Memfasilitasi anak jalanan untuk dilakukan cek kesehatan fisik
sebelum mengikuti pembinaan.
b. Melakukan rujukan pada pemeriksaan lanjutan bagi anak jalanan untuk
mendapatkan pelayanan berkelanjutan bagi anak jalanan pada kasus
penyakit tertentu.
6. Kementerian Agama Wilayah Kota Padang bertugas:
a. Memberikan pendidikan dan pemahaman spiritual terhadap anak
jalanan dalam bentuk bimbingan keagamaan selama anak jalanan
dalam pembinaan.
7. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)/ Panti Asuhan bertugas:
a. Menfasilitasi/menampung anak jalanan yang sudah dibina, bagi anak
yang tidak memiliki orang tua dan keluarga/ anak tidak layak tinggal
bersama orang tua atau keluarga.
8. Dinas Pendidikan Kota Padang bertugas:
a. Memfasilitasi anak jalanan yang sudah dibina untuk dapat kembali ke
lingkup pendidikan formal dan nonformal sesuai dengan tingkat
pendidikannya.
9. Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang bertugas:
a. Memberikan workshop dan motivasi terhadap anak jalanan yang telah
dibina untuk berwirausaha dan mengikuti keterampilan.
b. Memfasilitasi anak jalanan yang sudah dibina untuk dapat melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
10. Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang bertugas:
a. Memfasilitasi anak jalanan yang sudah dibina untuk dapat mengikuti
pelatihan keterampilan kerja dan pelatihan kewirausahaan
b. Memfasilitasi anak jalanan yang sudah dibina untuk mendapatkan
pekerjaan sesuai dengan keterampilan yang sudah dimiliki oleh anak
jalanan tersebut.
11. CSR bertugas:
a. Memberikan dukungan dan bantuan danadalam pelaksanaan kegiatan
pembinaan anak jalanan di Kota Padang.
12. Rumah Ceria BBPPKS Regional I Sumatera
a. Memberikan bimbingan psikologis dan bimbingan mental sosial dalam
menentukan pola asuh dan kepribadian anak jalanan.

KESIMPULAN

Implementasi Program Penanganan Anak Jalanan melalui Rasailah Daku


(Rangkul Sayangi Latihlah dengan Terpadu) dilakukan oleh Dinas Sosial Kota
Padang sebagai upaya inovatif dalam menangani permasalahan anak jalanan di
Kota Padang. Program ini dimulai pada tahun 2017 dengan kerjasama antara
Dinas Sosial Kota Padang, Batalyon 133/Yudha Sakti, dan berbagai instansi
terkait lainnya.Program ini terbagi menjadi tiga tahap yang masing-masing
memiliki durasi jangka waktu yang berbeda, yaitu: Pertama, jangka pendek (15
hari): Tahap ini fokus pada pembinaan fisik dan mental spiritual anak jalanan.
Dalam tahap ini, Dinas Sosial bekerja sama dengan Batalyon 133/Yudha Sakti,
Kementerian Agama, dan Dinas Kesehatan Kota Padang untuk memberikan
pendidikan dan pembinaan kepada anak jalanan. Metode yang digunakan dalam
tahap ini adalah metode kemiliteran untuk membentuk disiplin dan mental yang
lebih baik pada anak jalanan. Kedua, jangka menengah (1 tahun): Pada tahap ini,
fokusnya adalah pembinaan pendidikan anak jalanan secara berkelanjutan. Dinas
Sosial bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Padang untuk memberikan
pelatihan keterampilan dan pembinaan spiritual serta psikologis kepada anak
jalanan. Tujuannya adalah agar anak-anak jalanan terbiasa hidup sesuai dengan
norma yang berlaku dalam masyarakat. Ketiga, jangka panjang (2 tahun): Tahap
ini difokuskan pada pembinaan kewirausahaan anak jalanan. Dinas Sosial bekerja
sama dengan Perguruan Tinggi (UIN Imam Bonjol) dan Dinas Tenaga Kerja dan
Perindustrian Kota Padang untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada

12
anak jalanan. Hal ini bertujuan agar anak jalanan dapat memiliki keterampilan
khusus dan dapat mandiri secara ekonomi.

Dalam program ini, beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain


pembinaan mental oleh Batalyon 133/Yudha Sakti, pembinaan spiritual oleh tim
dari Kementerian Agama, dan pembinaan psikologi oleh tim dari Rumah Ceria.
Selain itu, juga dilakukan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan
anak jalanan, seperti pelatihan salon, papan karangan bunga, dan penanganan
barbershop.Untuk memantau dan mengevaluasi program ini, dilakukan berbagai
tahapan pemantauan dan evaluasi. Tahapan tersebut meliputi pemantauan pada
tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan, hasil yang dicapai, dan rencana tindak
lanjut kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program dan
dampak yang dicapai terhadap kesejahteraan sosial di Kota Padang.

Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam program


RASAILAHDAKU untuk pembinaan lanjutan anak jalanan di Kota Padang,
terdapat peran penting dari berbagai kelembagaan sosial. Kelembagaan-
kelembagaan tersebut bekerja sama dalam rangka memberikan bimbingan,
perlindungan, dan pelayanan kepada anak jalanan guna meningkatkan kualitas
hidup mereka.Hasil yang diharapkan dari program ini adalah berkurangnya
jumlah anak jalanan yang terlibat dalam pergaulan yang salah, peningkatan nilai
kesetiakawanan sosial dan rasa nasionalisme anak, serta peningkatan pengetahuan
dan keterampilan anak sebagai generasi penerus.

DAFTAR REFERENSI
Amin, M. (2018). “Peran Kelembagaan Sosial dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat”. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2(1), 45-
58.
Anwar, M. (2020). “Inovasi Program RASAILAHDAKU dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat di Kota Padang”. Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 5(2), 78-91.
Hidayati, N., & Kusumawati, D. (2019). “Analisis Peran Kelembagaan Sosial
dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”. Jurnal Kajian
Pembangunan, 4(2), 145-160.
Putri, S. A., & Irawan, Y. (2021). “Dampak Program RASAILAHDAKU
terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota Padang”. Jurnal Inovasi Sosial
dan Pembangunan, 6(1), 23-36.
Sari, F., & Hidayat, A. (2022). “Evaluasi Keberhasilan Inovasi Program
RASAILAHDAKU dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”.
Jurnal Kesejahteraan Sosial, 7(2), 112-125.
Yohanis. (2023). “Peran Lembaga Sosial Terhadap Pembinaan Moral Remaja di
Kelurahan Banuaran Nan XX”. Jurnal Administrasi Publik dan
Pemerintahan Vol 2, No 1

http://axaq.blogspot.co.id/2016/01/peran-lembaga-sosial-dan-fungsi-lembaga.html
Tanggal 11/02/2017 pukul : 14.10

https://brainly.co.id/tugas/1436209 Tanggal 11/02/2007 Pukul 14.03

Dinas Sosial Kota Padang. 2020. Dinas Sosial Kota Padang. 11September.
Diakses Januari 25, 2022 https://dinsos.padang.go.id/inovasi-dinas-
sosial-kota-padang-tentang-penanganan anak-jalanan-melalui-rasailah-
daku-rangkul-sayangi-latihlah-dengan-pendidikan-terpadu.
Fadoli, M Irsyad, dan Dewi Rostyaningsih. 2017. "Implementasi Program
Penangan Anak Jalanan di Kota Semarang." Journal of Public Policy and
Management Review FISIP- UNDIP 1-18.

14

You might also like