Buku Manual Pemrograman Turning
Buku Manual Pemrograman Turning
Buku Manual Pemrograman Turning
Tanggal : 2017.10.17
Versi : 2.2
Type
Function Description
A B C
G00 G00 G00 Fast positioning
G01 G01 G01 Linear interpolation
G02 G02 G02 Clockwise arc interpolation (CW)
G03 G03 G03 Counterclockwise arc interpolation (CCW)
G04 G04 G04 Dwell time
G09 G09 G09 Exact stop
G10 G10 G10 Data entry setup
G11 G11 G11 Data entry sentup cancelling
G17 G17 G17 X-Y plane selection
G18 G18 G18 Z-X plane selection
G19 G19 G19 Y-Z plane selection
G20 G20 G70 Inch input
G21 G21 G71 Metric input
G28 G28 G28 Homing through the reference point
G29 G29 G29 Homing through start point
Homing of the second, third, and fourth reference
G30 G30 G30
point
G31 G31 G31 Skip function
G32 G33 G33 Thread function
G34 G34 G34 Variabel lead threading
G40 G40 G40 Cancel tool nose radius compensation
G41 G41 G41 Left compensation of tool nose radius
G42 G42 G42 Right compensation of tool nose radius
G50 G92 G92 Coordinat system setting max. spindle
G52 G52 G52 Local coordinate system setup
G53 G53 G53 Mechanical coordinate system setup
G54 G54 G54 The first machining coordinate system selection
G55 G55 G55 The second machining coordinate system selection
G56 G56 G56 The third machining coordinate system selection
G57 G57 G57 The fourth machining coordinate system selection
G58 G58 G58 The fifth machining coordinate system selection
G59 G59 G59 The sixth machining coordinate system selection
G61 G61 G61 Exact stop mode
G64 G64 G64 Cutting mode
G65 G65 G65 Non-continous effect macro command calling
G66 G66 G66 Continous effect macro command calling
G67 G67 G67 Continous effect macro command calling cancelling
G70 G70 G72 Multiple type finish turning cycle
G71 G71 G73 Multiple type rough turning cycle (outer diamater)
G72 G72 G74 Multiple type rough facing cycle
Keterangan :
G00 : perintah gerakan lurus tanpa adanya pemakanan (positioning)
X/U_Y/ V _Z/W_ : titik akhir suatu koordinat
Perintah gerakan ini dapat dilakukan secara berbarengan ketiga axis nya ( X, Y, dan Z
) atau pun bergerak sendiri – sendiri. Saat perintah ini dijalankan, kecepatan mesin
diatur bukan berdasarkan perintah F_ , tetapi kecepatannya diatur oleh kecepatan
Rapid yang terdapat pada control mesin CNC.
Untuk penjelasan perintah kode G ini bisa dilihat gambar dibawah :
Lihat gerakan G00 dari posisi A menuju posisi B, jika kita tuliskan ke dalam program
maka format penulisan nya adalah ;
Dijelaskan dalam nilai absolut : X100. Z100.
G00 X50. Z60.
Dijelaskan dalam nilai inkrimental : X100. Z100.
G00 U-25. W-40.
Keterangan :
G00 : perintah gerakan lurus dengan adanya pemakanan
Perintah penggunaan F akan selalu mengikuti, selama belum ada perintah F lain.
Contoh bagaimana menggunakan perintah program kode G01, G02 dan G03
O003
G54 G0 X0. Y0. M3 S800
G0 X41. Z2.
X20. Z0.5
G01 Z-5. F0.12
G02 Z-15. R8. (1)
G03 Z-35. R13. (2)
G02 Z-45. R7.5 (3)
G03 X28. Z-65. R11 (4)
G01 X30. Z-73.
X42.
M5
M30
Kebanyakan sistem CNC bubut menggunakan bidang Z-X (G18) saat mesin
dinyalakan, jadi saat penulisan program tidak perlu dituliskan untuk kode G18.
Sistem CNC akan memberikan pesan peringatan, jika tidak terdapat kesesuaian pada
titik akhir, jarak, atau radius suatu program. Jika terdapat gerakan melingkar maka
harus disertai dengan perintah program kode G02 atau G03, dan jika terdapat
gerakan lurus harus disertai perintah program kode G01.
Keterangan :
Perintah ini digunakan untuk mendelay suatu program, dimana kedua parameter X
dan P sama – sama mengatur berapa lama waktu berhenti. Lihat penjelasan
program di bawah
G04 X1.5
G04 P1500
Kedua program di atas memiliki fungsi sama yaitu program akan berhenti selama
1.5 detik. Parameter X memiliki nilai 0 detik, sedangkan parameter P memiliki nilai
0.001 detik.
Keterangan :
Perintah ini akan mengintruksikan cutter untuk bergerak cepat (G00) dari titik
refernsi menuju ke posisi awal mesin (titik nol mesin). Lihat keterangan gambar
dibawah :
G28 X20. Z10. (pergerakan pahat melalui titik B sebelum kembali ke titik awal mesin)
Keterangan :
Perintah kode G33 merupakan suatu perintah program permesinan untuk
pembuatan ulir lurus, ulir miring, ulir scroll.
Contoh beberapa tipe ulir yang bisa dilakukan dengan pemrograman perintah kode
G33 :
M03 S1000
M5
M30
Keterangan :
Perintah kode G54-G59 merupakan salah satu dari enam sistem koordinat benda
kerja yang sering digunakan pada sistem koordinat benda kerja. Sistem koordinat
benda kerja dibuat ketika pahat berpindah dari posisi nilai mekanik menuju posisi
program yang diinginkan, dengan memasukkan data posisi tersebut pada sistem
koordinat benda kerja dalam OFS Group. Lihat keterangan gambah dibawah :
Keterangan :
Ketika perintah program ini dijalankan, sistem akan membaca dimensi terakhir
terlebih dahulu. Kemudian sistem akan secara otomatis menghitung pola profil
pemakanan bubut dari dimater luar suatu benda kerja berdasarkan pengaturan
parameter. Lihat gambar dibawah untuk penjelasan program ini :
Keterangan :
Ketika perintah program ini dijalankan, sistem akan membaca dimensi terakhir
terlebih dahulu. Kemudian sistem akan secara otomatis menghitung pola profil
pemakanan bubut secara facing dari suatu benda kerja berdasarkan pengaturan
parameter. Lihat gambar dibawah untuk penjelasan program ini :
Ketika perintah ini dijalankan dan tidak menyertai kedalaman pemakanan dan nilai
pembebas maka sistem secara otomatis memasukkan nilai tersebut berdasarkan
pengaturan dari parameter.
Pada perintah kerja ini, kompensasi pahat tidak digunakan, alarm peringatan akan
menyala jika sistem tidak membaca nilai P_ dan Q_ yang sesuai dengan bentuk
profil yang dibuat.
Keterangan :
Ketika perintah program G73 dijalankan, sistem akan membaca dimensi terakhir
terlebih dahulu. Kemudian sistem akan menghitung sendiri proses pola
pembubutan dari suatu benda kerja berdasarkan referensi pengaturan parameter
dan akan mulai suatu pengulangan siklus. Lihat gambar dibawah untuk penjelasan
program ini :
Pada gambar diatas, suatu benda kerja dengan diameter awal 42 digunakan untuk
program permesinan :
O0007
M3 S1600
G0 X41. Z2.
G73 U10. W10. R5.
G73 P50 Q60 U0.4 W0.2 F0.25
N50 G0 X20.
G1 Z-20. F0.12
X30. Z-25.
W-5.
N60 X41.
G0 X50. Z10.
M5
M30
Keterangan :
Perintah kode program G70 digunakan untuk melakukan proses penyelesain suatu
siklus pembubutan (G71,G72,G73). Lihat gambar dibawah untuk penjelasan
program ini :
M3 S1600
T3
G0 X41. Z2.
G71 U2. R3.
G71 P50 Q60 U0.2 W0.2 F0.2
N50 G0 X10. Z0.5
G1 Z-5. F0.15
G03 X20. W-5. R5.
G01 Z-15. R2.
U10. Z-20. C1.
Z-30.
X20. Z-35.
W-3.
N60 X40.2
G70 P50 Q60
M5
M30
Keterangan :
Perintah kode G74 pada umumnya digunakan untuk pengerjaan grooving bubut.
Ketika program G74 dijalankan, siklus pemakanan ini akan mengeksekusi suatu
program dengan nilai – nilai nya sudah ditentukan di dalam perintah seperti, nilai
pemakanan, offset pahat, jarak pembebas dan sebagainya.
Setelah melakukan proses pola pemakanan ∆k pada arah Z, pahat akan
membebaskan diri sebesar nilai e. Siklus ini akan terus berulang hingga tercapai
nilai panjang Z. Kemudian pahat akan membebaskan diri sebesar nilai ∆d dan
kembali ke titik awal siklus. Kemudian pahat akan bergerak sebesar nilai ∆I dan
akan mengulangi siklus yang diatasnya hingga tercapai kedalaman pemakanan arah
X. Lihat keterangan gambar dibawah untuk penjelasan perintah program G74 :
Keterangan :
Perintah kode G75 pada umumnya digunakan untuk pengerjaan grooving bubut
arah axial. Ketika program G75 dijalankan, siklus pemakanan ini akan mengeksekusi
suatu program dengan nilai – nilai nya sudah ditentukan di dalam perintah seperti,
nilai pemakanan, offset pahat, jarak pembebas dan sebagainya.
Setelah melakukan proses pola pemakanan ∆i pada arah X, pahat akan
membebaskan diri sebesar nilai e. Siklus ini akan terus berulang hingga tercapai
kedalaman X. Kemudian pahat akan membebaskan diri sebesar nilai ∆d dan
kembali ke titik awal siklus. Kemudian pahat akan bergerak sebesar nilai ∆k dan
akan mengulangi siklus yang diatasnya hingga tercapai kedalaman pemakanan arah
Z. Lihat keterangan gambar dibawah untuk penjelasan perintah program G75 :
T404
M3 S2000
G0 X30. Z5.
G74 R1.
G74 X20. Z-5. P3000 Q5000 R0. F0.3
G0 X20. Z5.
G74 R1.
G74 X12. Z-10. P3000 Q5000 F0.3
G0 Z5.
X50.
T505
G0 Z-18.
G75 R1.
G75 X30. Z-20. P5000 Q3000 R0. F0.3
G0 Z-20.
G75 R1.
G75 X20. Z-30. P5000 Q3000 F0.3
G0 X50.
Z50.
M5
M30
Keterangan :
Ketika suatu program dijalankan menggunakan perintah kode G76, sistem akan
melakukan siklus pemrograman ulir berdasarkan waktu pembubutan yang telah
diatur atau ditentukan oleh mesin.
Keterangan :
Fungsi perintah G90 adalah status perintah secara terus menerus. Ketika perintah
ini dijalankan, seluruh perintah pergerakan axis dan koordinat kerja ditentukan
dalam nilai absolut. Maka dari itu, pahat akan bergerak titik referensi nya
berdasarkan titik awal sistem koordinat benda kerja. Lihat gambar di bawah untuk
mengetahui penjelasan fungsi program ini :
Ketika pahat bergerak dari titik pertama (X10. Z10.) menuju ke titik yang kedua
(X30. Z30.), pahat akan bergerak secara inkrimental sebesar X20. Z20.
Keterangan :
Fungsi perintah G91 adalah memerintahkan seluruh pergerakan program hanya
pada satu blok. Perintah ini bergerak dari titik terakhir menuju posisi yang
diinginkan. Perintah G91 adalah status perintah, perintah ini akan dibatalkan jika
perintah G90 aktif. Lihat gambar di bawah untuk mengetahui penjelasan fungsi
program ini :
Ketika pahat bergerak dari titik pertama (X10. Z10.) menuju titik yang kedua (X40.
Z40.), pahat akan bergerak secara inkremantal sebesar X30. Z30.
Keterangan :
Ketika perintah ini digunakan sebagai pengaturan kecepatan spindle, maka
digunakan juga program perintah G96. Sementara fungsi perintah G92 ini untuk
membatasi kecepatan putaran yang digunakan oleh perintah kode G96.
Keterangan :
Perintah kode G96 adalah perintah pengaturan kecepatan putaran spindle. Fungsi
perintah ini untuk mengatur kecepatan putaran spindle dengan berbagai macam
posisi diameter yang berbeda. Untuk perhitungan kecepatan putaran spindle
menggunakan rumus.
V = π.D. N
1000
V : kecepatan permukaan
D : diameter suatu benda kerja
N : putaran yang dihasilkan oleh spindle
Jadi pemakaain fungsi perintah G96 ini harus disertai dengan perintah kode G92 sebagai
pembatas maksimal putaran yang digunakan program, dengan adanya perintah fungsi G96
akan lebih memperhalus hasil pemakanan karena kecepatan pemakanan dan putaran
spindle berbeda – beda jika diameter nya berubah. Makin kecil diameter benda kerja maka
semakin besar putaran spindle yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya, jika makin besar
diameter benda kerja maka putaran spindle makin berkurang.
Keterangan :
Perintah kode G97 ini adalah perintah untuk pembatalan perintah kode G96, saat
perintah G97 dijalankan, maka putaran spindle akan tetap dari awal program
sampai program selesai nilainya sesuai dengan program yang kita tentukan.
Keterangan :
Ketika perintah kode M00 dijalankan oleh program, program akan berhenti secara
otomatis jika terdapat garis program berisi kode M00. Untuk melanjutkan program
berikutnya, tekan kembali tombol cycle start. Perintah kode M00 ini biasanya
digunakan untuk mengecek pahat, mengukur dimensi suatu benda kerja setelah
dilakukan pemakanan.
Keterangan :
Perintah kode M01 memiliki fungsi yang sama dengan perintah kode M00 tetapi
program tidak berhenti begitu saja saat perintah program ini dipanggil. Perintah
program ini baru aktif ketika tombol optional stop pada control dinyalakan, jika
tombol otional stop tidak dinyalakan atau diaktifkan maka perintah kode M01 ini
akan diabaikan.
Keterangan :
Perintah kode M02 pada umumnya diletakkan di bagian akhir suatu program untuk
memberitahu operator bahwa program yang sedang berjalan telah berakhir. Ketika
suatu program menggunakan kode perintah M02, program akan berhenti dan
cursor program akan tetap di posisi blok perintah M02.
Keterangan :
Perintah kode M03 berfungsi untuk menginstruksikan spindle untuk berputar
searah jarum jam dengan kecepatan putaran nya dimasukkan atau ditentukan
dengan nilai S.
Keterangan :
Keterangan :
Perintah kode M05 berfungsi untuk menghentikan putaran spindle ketika program
sedang berjalan.
Keterangan :
Perintah kode M06 berfungsi sebagai kode untuk pergantian pahat. Perintah M06
harus disertai dengan T nomor pahat yang diinginkan.
Keterangan :
Perintah kode M08 berfungsi untuk menyalakan atau mengaktifkan cairan
pendingin yang terdapat pada mesin.
Keterangan :
Perintah kode M09 berfungsi untuk mematikan atau menonaktifkan cairan
pendingin pada mesin
Keterangan :
Perintah kode M30 umumnya diletakkan di bagian akhir suatu program untuk
memberi tahu operator bahwa program yang sedang berjalan telah berakhir. Ketika
Keterangan :
Perintah kode M98 berfungsi sebagai perintah pengulangan suatu subprogram,
agar mempermudah proses permesinan dan juga mengurangi penulisan suatu
program. Ketika mesin membaca suatu perintah M98 maka program akan langsung
menuju subprogram yang telah ditentukan dan akan mengeksekusi subprogram
tersebut sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan.
Keterangan :
Ketika perintah M98 dapat memanggil suatu subprogram dari program utama,
perintah kode M99 akan mengembalikan pembacaan suatu program suatu
program kembali ke awal program dan akan melanjutakan proses pengerjaan. Lihat
gambar dibawah untuk penjelasan pemakaian program kode M98 dan M99 :
Suatu siklus secara umum dapat diterima sebagai teknologi pengulangan yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah dalam suatu proses permesinan, seperti
proses Cut off, groove, undercut, ulir dan sebagai nya.
Fungsi :
CYCLE92 digunakan untuk memotong beberapa bagian benda kerja. Kita juga
bisa membuat chamfer pada bagian tepi benda kerja tersebut, dapat juga
menentukan kecepatan potong dengan V atau S menuju kedalaman DIAG1 kita juga
dapat mengurangi kecepatan pemakanan dengan FF2 atau mengurangi kecepatan
SS2 untuk pengerjaan diameter yang kecil.
Gunakan parameter DIAG2 untuk mencapai titik akhir kedalaman yang kita
harapkan untuk dipotong, contoh nya dengan material pipa kita tidak perlu
memotong hingga kedalaman titik center agar lebiih efisien pengerjaannya.
1. Pahat bergerak pertama kali menuju titik awal dengan kecepatan rapid
2. Pembuatan chamfer atau radius menggunakan kecepatan feedrate
3. Pemotongan menuju DIAG1 menggunakan kecepatan feedrate
4. Pemotongan lanjutan menuju DIAG2 dengan pengurangan kecepatan FF2 dan
pengurangan putaran spindle SS2
5. Pahat akan kembali ke titik aman menggunakan kecepatan rapid
Contoh program :
Pemrograman CYCLE92 dapat kita temukan pada layar utama siklus turning.
2. Buka tombol pada posisi vertikal yang tersedia pada siklus turning
Penjelasan parameter :
SPD and SPL (starting point)
Koordinat ini dapat digunakan untuk menentukan titik awal sebuah groove.
Untuk groove bagian luar arah pergerakannya membujur sedangkan untuk
groove bagian dalam arah pergerakannya menghadap ke atas. Lihat gambar
untuk penjelasan parameter CYCLE93
Contoh program :
2. Buka tombol pada posisi vertikal yang tersedia pada siklus turning
Fungsi :
Pemrograman TURNING MTU 150 30
Siklus ini dapat digunakan untuk pemakanan DIN509 dengan pengaturan E
dan F dengan standar yang diperlukan pada diameter hasil akhir > 3 mm. Lihat
keterangan gambar dibawah :
Penjelasan parameter :
SPD and SPL (starting point)
Gunakan parameter SPD untuk menentukan diameter akhir suatu
pemakanan. Dan parameter SPL untuk menentukan panjang akhir suatu
pemakanan. Jika diameter akhir SPD suatu program < 3 mm, maka siklus
akan dibatalkan dan pesan peringatan 61601 “Finished part diameter too
small” akan muncul.
FORM (definition)
Pengaturan E dan F sudah ditetapkan dalam pola pengaturan DIN509, jika
terdapat parameter yang nilai nya lebih dari pengaturan E dan F, maka siklus
akan dibatalkan dan pesan peringatan 61609 “Form defined incorrectly”
akan muncul. Lihat keterangan gambar di bawah :
N50 M02
Fungsi :
Menggunakan siklus pemakanan kasar, kita bisa membuat suatu contour,
dengan proses program pengulangan. Hal ini memungkinkan sebuah mesin
melakukan pekerjaan contour baik berupa pemakanan dalam ataupun pemakanan
luar. Teknologi dapat memilih (pemakanan kasar (roughing), penyelesaian
(finishing) ataupun keduanya). Pemakanan kasar adalah pemakanan yang di
program hingga pemakanan akhir untuk sisa penyelesaian. Sedangkan penyelesaian
adalah pemakanan yang menyelesaikan sisa pemakanan pada proses pemakanan
kasar.
Penjelasan parameter :
NPP (name)
Parameter ini digunakan untuk menentukan nama sebuah contour. Kita
dapat menentukan sebuah contour sebagai sub program pengulangan atau
bagian dari suatu program yang dipanggil
Menentukan contour sebagai sub program pengulangan
NPP = nama dari sub program pengulangan
Jika sub program pengulangan telah ada, tentukan nama nya dan
kemudian lanjutkan
Jika sub program pengulangan belum tersedia, tentukan nama nya
Definisi contour :
Hanya terdapat gerakan lurus dan melingkar yang di program dengan kode
G0, G01, G02 dan G03 yang diizinkan pada pembuatan contour. Memungkinkan juga
dalam pembuatan suatu chamfer, jika terdapat pergerakan lain selain perintah
diatas maka siklus akan dibatalkan dan pesan peringatan 10930 “illegal type of
interpolation in the stock removal” akan muncul. Lihat gambar di bawah untuk
penjelasan definisi contour :
Titik awal :
Siklus akan menghitung titik awal suatu permesinan secara otomatis. Jika titik
awal sudah tercapai, kompensasi radius pahat akan dipilih dalam siklus. Titik akhir
sebelum siklus dipanggil adalah memastikan tidak mengenai sesuatu saat siklus
dijalnkan. Lihat gambar untuk keterangan titik awal :
Fungsi :
Penjelasan parameter :
DIATH (nominal diameter)
Gunakan siklus ini untuk membuat ulir metric dari ulir M3 hingga M68. Jika
nilai program dari parameter ini lebih kecil <3 mm dari diameter akhir, siklus
akan dibatalkan dan pesan peringatan 61601 “finished part diameter too
small” akan muncul.
SPL (starting point)
Ukuran akhir pada panjang total ulir menggunakan parameter SPL.
FORM (definition)
Pemakanan ulir menggunakan pola A dan B untuk pemakanan ulir bagian
luar. Sedangkan pemakanan ulir menggunakan pola C dan D untuk
pemakann ulir bagian dalam. Lihat keterangan gambar di bawah :
N50 M2
6. Latihan Soal
Lalu ketikkan nama program yang kita inginkan (misalkan CONTOH 1),
kemudian tekan tombol OK
Maka layar akan secara otomatis menuju ke pengaturan edit program, ketik
program yang telah kita buat ke dalam layar tersebut
Jika kita ingin mengeksekusi langsung program tersebut kita tekan tombol,
Lalu kita membuat nama file terbaru dengan cara menekan tombol NEW
Lalu kita ketikkan nama file yang kita inginkan (misalkan CONTOH 2),
kemudian tekan tombol OK
Pilih mode profil TURN untuk membuat siklus pengulangan pada bubut,
maka pada samping layar akan muncul beberapa siklus pengulangan
kemudian tekan
Buat profil contour yang kita inginkan dengan mengisi data pengaturan profil
tersebut
Setelah profil contour tersebut telah kiat buat, maka layar akan secara
otomatis kembali ke pengeditan program
Jika pada saat proses simulasi tidak ada pesan peringatan yang muncul pada
layar, maka kita dapat mengeksekusi langsung program tersebut.