Uas Ekonomi Manajerial - Wardini Husna
Uas Ekonomi Manajerial - Wardini Husna
Uas Ekonomi Manajerial - Wardini Husna
Wardini Husna
Universitas Alma Ata Yogyakarta
[email protected]
Abstract
This article discusses cost theory using the literature study method, namely by collecting data through sources from
literature, journals, and sources from the internet regarding cost theory, characteristics of costs, to short-term cost functions.
Cost can be defined in many ways, and the exact definition varies depending on how costs are used. Cost refers to sacrifice
in the form of economic value expressed in currency. Using the concept of relevant costs to make decisions about prices and
output levels does require an understanding of the relationship between a firm's costs and output. In other words, the cost
function of a company depends on its production function and the market supply function of the inputs used by the company.
In the production process, companies can add production components in the short term. What is meant by "short term" is a
period in which some of the factors of production cannot be added to the total. This is a period in which two conditions
apply; new and old firms cannot enter the industry, and old firms cannot leave the industry because some factors of
production are fixed. Several kinds of short-term costs such as total fixed costs, total variable costs, marginal costs, average
fixed costs, average variable costs, and total costs. One of the functions of short-term costs is as important for everyday
decision making.
Keywords : Cost, short term cost, short term cost function.
Abstrak
Artikel ini membahas mengenai teori biaya dengan metode studi literature yaitu dengan mengumpulkan data melalui
sumber-sumber dari literature, jurnal-jurnal, dan sumber dari internet mengenai teori biaya, karakteristik dari biaya, hingga
fungsi biaya jangka pendek. Biaya dapat didefinisikan dalam berbagai cara, dan definisi yang tepat bervariasi tergantung
pada cara biaya digunakan. Biaya merujuk pada pengorbanan dalam bentuk nilai ekonomi yang dinyatakan dalam bentuk
mata uang. Penggunaan konsep mengenai biaya yang relevan guna membuat keputusan tentang harga dan tingkat output
benar-benar membutuhkan pemahaman tentang hubungan antara biaya dan output suatu perusahaan. Dengan kata lain fungsi
biaya suatu perusahaan bergantung dengan fungsi produksinya dan fungsi penawaran pasar dari input yang digunakan oleh
perusahaan tersebut. Dalam proses produksi, perusahaan dapat menambah komponen produksi dalam jangka pendek. Yang
dimaksud dengan "jangka pendek" merupakan periode di mana sebagian dari faktor produksi tidak bisa di tambahkan ke
dalam jumlahnya. Hal ini merupakan periode di mana dua kondisi berlaku; perusahaan baru dan lama tidak dapat masuk ke
industri, dan perusahaan lama tidak dapat keluar dari industri karena beberapa faktor produksi tetap. Beberapa macam biaya
jangka pendek seperti biaya tetap total, biaya variable total, biaya marjinal, biaya tetap rata-rata, biaya variable rata-rata, dan
biaya total. Fungsi dari biaya jangka pendek salah satunya yaitu sebagai hal penting untuk pengambilan keputusan sehari-
hari.
Kata kunci : Biaya, biaya jangka pendek, fungsi biaya jangka pendek.
Pendahuluan
Seiring berjalannya waktu dan kemajuan zaman, dengan pertambahan penduduk dan
kemajuan teknologi yang terus-menerus, terjadi perubahan dalam situasi kehidupan
masyarakat. Di sisi lain, jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi semakin tidak terbatas.
Barang-barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak lagi dapat diperoleh
secara langsung dari alam, melainkan harus diproduksi terlebih dahulu. Produksi jagung
secara efisien dari segi teknis dapat dicapai dengan menggunakan peralatan pertanian
modern. Namun, biaya per unitnya menjadi lebih murah jika skala produksinya mencapai
minimal 200 hektar. Sayangnya, kemampuan keuangan petani hanya mencukupi untuk
menggarap lahan seluas 2,5 hektar. Dalam skala produksi yang kecil seperti itu, penggunaan
peralatan pertanian modern, meskipun efisien secara teknis, akan menghasilkan biaya
produksi per kilogram jagung yang sangat tinggi. Oleh karena itu, petani lebih memilih
menggunakan teknik produksi dengan peralatan sederhana.
Menurut Purwaji (2018), biaya merujuk pada pengorbanan dalam bentuk nilai ekonomi
yang dinyatakan dalam bentuk mata uang. Hal ini terjadi saat perusahaan melakukan upaya
untuk memperoleh barang atau jasa. Biaya adalah pengeluaran yang dilakukan dengan tujuan
memperoleh barang atau jasa yang memberikan manfaat di masa mendatang atau memiliki
kegunaan lebih dari satu periode akuntansi (Dunia, et al: 2018).
Biaya dapat didefinisikan dalam berbagai cara, dan definisi yang tepat bervariasi
tergantung pada cara biaya digunakan. Biaya biasanya dikaitkan dengan harga barang yang
harus dibayar. Tidak akan ada masalah untuk menentukan dan menghitung biaya sebuah
produk jika kita membelinya secara tunai dan kemudian menggunakannya segera. Namun
apabila jika barang itu dibeli kemudian disimpan untuk sementara waktu dan kemudian baru
lagi, atau jika barang tersebut merupakan aset yang berbeda dalam jangka waktu yang tak
terbatas.
Penggunaan konsep mengenai biaya yang relevan guna membuat keputusan tentang harga
dan tingkat output benar-benar membutuhkan pemahaman tentang hubungan antara biaya dan
output suatu perusahaan. Dengan kata lain, fungsi biaya suatu perusahaan bergantung pada
fungsi produksinya dan fungsi penawaran pasar dari input yang digunakan oleh perusahaan
tersebut.
Biaya yang terkait dengan penggunaan tertentu disebut sebagai biaya relevan atau
relevant cost. Dalam proses perhitungan biaya yang digunakan untuk mengisi formulir pajak
pendapatan sebuah perusahaan, akuntan harus melakukan penjabaran detail mengenai jumlah
uang yang sebenarnya dikeluarkan untuk membeli tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan
modal yang digunakan dalam proses produksi.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka atau library research, yaitu
dengan mengumpulkan data melalui sumber-sumber dari literature, jurnal-jurnal, dan sumber
dari internet mengenai teori biaya, karakteristik dari biaya, hingga fungsi biaya jangka
pendek.
Pembahasan
Biaya
Mulyadi (2018) menyatakan bahwa biaya memiliki makna yang beragam dalam bidang
akuntansi biaya, yang dapat diinterpretasikan secara luas maupun sempit. Secara luas, biaya
(expenses) dapat didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam
bentuk satuan uang dan telah terjadi atau berpotensi terjadi dengan tujuan tertentu. Dalam
penafsiran luas ini, terdapat empat komponen utama yang terkandung dalam konsep biaya:
1) Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2) Pengorbanan tersebut diukur dalam bentuk satuan uang.
3) Pengorbanan tersebut telah terjadi atau berpotensi terjadi.
4) Pengorbanan tersebut memiliki tujuan atau target tertentu.
Dalam konsep yang lebih sempit, biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber daya
ekonomi yang dilakukan untuk memperoleh suatu aset. Istilah yang lebih umum untuk biaya
dalam arti sempit ini adalah cost. Biaya (cost) akan mengalami perubahan menjadi beban
(expenses) ketika nilai dari barang atau jasa yang diperoleh telah diterima atau habis nilainya.
Namun, jika nilai dari barang atau jasa tersebut belum habis, maka akan diklasifikasikan
sebagai aset.
Karakteristik Biaya
Dalam analisis biaya, salah satu hal yang penting adalah memahami perbedaan antara biaya
eksplisit dan implisit.
1) Biaya eksplisit atau explicit cost merujuk pada pengeluaran yang sebenarnya
dilakukan oleh perusahaan dalam mempekerjakan tenaga kerja, menyewa, atau
membeli input yang diperlukan dalam proses produksi. Dalam kategori ini termasuk
pembayaran upah kepada tenaga kerja, biaya sewa modal, pengadaan perlengkapan,
biaya gedung, harga pembelian bahan mentah, serta barang setengah jadi.
2) Biaya implisit atau implicit cost adalah nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan dalam aktivitas produksinya sendiri. Meskipun perusahaan tidak
mengeluarkan biaya sebenarnya untuk menggunakan input tersebut, input tersebut
tidak gratis karena perusahaan bisa menjual atau menyewakan input tersebut kepada
perusahaan lain. Jumlah input yang ada dan dapat dijual oleh perusahaan
menggambarkan biaya produk.
Dalam mengukur biaya produksi, baik biaya eksplisit maupun implisit, perlu
dipertimbangkan oleh perusahaan, dan diantaranya adalah:
a. Memasukkan biaya alternatif atau biaya peluang (alternative or opportunity
cost) dari semua input, baik yang dimiliki maupun yang dibeli oleh
perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak akan menggunakan input
yang disewa jika harga sewanya lebih rendah daripada harga yang dibayar
oleh perusahaan lain.
b. Biaya ekonomis atau economic cost, perlu dibedakan dari biaya akuntansi
(accounting cost), yang hanya merujuk ke pengeluaran sebenarnya perusahaan
atau biaya eksplisit yang digunakan untuk membeli atau menyewa input.
Biaya akuntansi atau biaya historis penting untuk laporan keuangan
perusahaan dan untuk tujuan pajak. Namun, dalam konteks pengambilan
keputusan manajerial, fokus utamanya adalah pada biaya ekonomis atau biaya
peluang sebagai konsep biaya relevan yang harus dipertimbangkan.
c. Dalam pembahasan biaya produksi, perlu dibedakan antara biaya marginal dan
biaya tambahan. Biaya marginal mengacu pada perubahan biaya total yang
terjadi akibat perubahan satu unit output. Sebagai contoh, jika biaya total
untuk memproduksi 10 unit output adalah $140, dan biaya total untuk
memproduksi 11 unit output adalah $150, maka biaya marginal untuk unit ke-
11 adalah $10.
d. Biaya tambahan atau incremental cost, yang merujuk pada perubahan total
biaya yang terjadi sebagai akibat dari implementasi keputusan manajerial
tertentu, seperti memperkenalkan produk baru, melakukan kampanye iklan,
atau memproduksi sendiri komponen yang sebelumnya dibeli. Konsep ini
lebih luas dalam cakupannya daripada biaya marginal.
macam-karakteristik-biaya/40471054
Yusuf Abdhul. (2023, May 10). Studi Pustaka: Pengertian, Tujuan, Sumber dan Metode - Deepublish
Store. Deepublish Store. https://deepublishstore.com/blog/studi-pustaka/