Artikel

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Proceedings:

Transformasi Pertanian Digital dalam Mendukung Ketahanan Pangan


dan Masa Depan yang Berkelanjutan

Tempat : Politeknik Negeri Jember


Tanggal : 19 Oktober 2022
AGROPROSS
National Conference Publisher :
Proceedings of Agriculture Agropross, National Conference Proceedings of Agriculture
DOI : 10.25047/agropross.2022.280

Pengaruh Pupuk Rock Phosphate dan Pupuk Dolomit Terhadap


Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Divisi I PT. Dwi Mitra
Adiusaha

Author(s): Sugiyarto(1)*, Irma Harlianingtyas(1), Cherry Triwidiarto(1), Supriyadi(1)


(1)
Jurusan Produksi Peartanian, Politeknik Negeri Jember
* Corresponding author: [email protected]

ABSTRACT Keywords:
Oil palm in the process of development is grown in low or marginal nutrients and has a
moderate acidity level. In the development process, oil palm requires high enough nutrients oil palm;
for the process of spurring the production process in order to get the expected results, fertilization;
therefore fertilization is carried out optimally with doses according to the recommendations
that have been set so that the plants can meet the required nutrients. To increase the yield of production;
fertilization, using rock phosphate and dolomite is very appropriate to get the nutrients rock phosphate;
needed and can improve the quality of oil palm fruit and the quantity of fresh fruit bunches of
oil palm. The effect of Rock Phosphate and Dolomite fertilizers on the production of oil palm dolomite;
(Elaeis Guineensis Jacq) was carried out in the oil palm plantation of PT. Dwi Mitra
Adhiusaha which is located in Natai Baru Village, North Mentaya Hilir District, East regression.
Kotawaringin Regency, Central Kalimantan. This activity was carried out by analyzing
secondary data for both Rock Phosphate fertilizers from 2016 to 2020 and secondary
production data from 2017 to 2021. This data analysis used the SPSS method and multiple
linear regression which showed that fertilization had a positive correlation and regression
towards achievement of oil palm fresh fruit bunches production at PT. Dwi Mitra Adiusaha.

Kata Kunci: ABSTRAK


Kelapa sawit dalam proses pengembangannya ditanam di unsur hara yang rendah atau
kelapa sawit; marginal dan memiliki tingkat keasaman yang sedang. Dalam proses pengembangannya
pemupukan; kelapa sawit membutuhkan unsur hara yang cukup tinggi untuk proses memacu proses
produksi agar mendapatkan hasil yang diharapkan, oleh karena itu dilakukan pemupukan
produksi; secara optimal dengan dosis sesuai anjuran yang telah ditetapkan maka tanaman dapat
rock phosphate; terpenuhi unsur hara yang dibutuhkan. Untuk meningkatkan hasil produksi pemupukan
dengan menggunakan rock phosphate dan dolomit sangat tepat untuk mendapatkan unsur hara
dolomite; yang dibutuhkan dan dapat meningkatkan kualitas buah sawit dan kuantitas dari tandan buah
segar kelapa sawit. Pengaruh pupuk Rock Phosphate dan Dolomite terhadap produksi kelapa
regresi; sawit (Elaeis Guineensis Jacq) ini dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit PT. Dwi Mitra
Adhiusaha yang terletak di Desa Natai baru, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten
Kotawaringin Timur,Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dilakukan dengan menganalisis data
sekunder kedua pupuk Rock Phosphate mulai tahun 2016 sampai dengan 2020 serta data
sekunder produksi mulai tahun 2017 sampai dengan 2021. Analisis data ini menggunakan
metode SPSS dan regresi linier berganda yang menunjukkan hasil bahwa pemupukan
memiliki korelasi dan regresi yang positif terhadap pencapaian produksi tandan buah segar
kelapa sawit di PT. Dwi Mitra Adhiusaha.

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 115


Author(s): Sugiyarto, Irma Harlianingtyas, Cherry Triwidiarto, Supriyadi ___________________________

PENDAHULUAN ditetapkan maka tanaman dapat memenuhi


Kelapa sawit (Elaeis guineensis kebutuhan hara yang cukup. Kondisi lahan
Jacq.) merupakan tanaman perkebunan diperkebunan kelapa sawit Kalimantan
unggulan yang menjadi penyumbang rata-rata yaitu tanah gambut dan tanah
devisa negara terbesar di Indonesia. Nilai berpasir. Tanah yang mengandung asam
devisa ekspor minyak kelapa sawit pada yang mana pH tanah antara 4-5,
tahun 2018 menghasilkan devisa sebesar dibutuhkan pemupukan yang mengandung
US$ 22,97 miliar (GAPKI, 2018). magnesium (Mg), dan kalsium (Ca)
Tanaman kelapa sawit menghasilkan sebagai upaya untuk memperbaiki pH
minyak nabati yang dijadikan bahan baku tanah juga dapat meningkatkan kandungan
industri pangan dan non pangan. Kelapa unsur hara dalam tanah. Tidak dipenuhi
sawit pada masa yang akan datang akan nutrisi dari kandungan unsur hara juga
menjadi sebuah kebutuhan yang tinggi dapat menyebabkan kualitas dan kuantitas
harus didukung dengan produktivitas yang produksi tandan buah segar (TBS)
tinggi dan memiliki banyak potensi menurun karena tidak mencukupi dialam
pengembangan dan memperluas areal tanah yang tersedia dan pertumbuhan
tanam kelapa sawit untuk meningkatkan kelapa sawit juga terhambat (Rizal.M,
potensi kelapa sawit. Dengan 2017).
bertambahnya Luas perkebunan, jumlah Kapur dolomite berperan
pabrik pengolahan kelapa sawit juga akan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
bertambah, dan akan meningkat setiap tanah, karena dapat menyuplai unsur hara
tahunnya (Rohman A., dkk, 2018). makro berupa Ca dan Mg, serta kondisi pH
Pada perkembangannya perkebunan tanah dapat meningkat sehingga
kelapa sawit di Indonesia yang menjadi memberikan kondisi lingkungan yang
sentra utama perkebunan kelapa sawit lebih baik bagi perkembangan dan aktivitas
yaitu pulau Sumatera dan Kalimantan. mikroorganisme tanah. Fungsi kandungan
Sekitar 90 % terdapat dikedua pulau dari Mg sendiri sebagai zat inti klorofil
tersebut dan kedua pulau tersebut 95 % sehingga memacu tanaman serta
menghasilkan minyak mentah (Crude palm kandungan dari Ca sebagai pertumbuhan
oil). Indonesia diprediksi akan dinding sel sehingga akar akan semakin
mengahsilkan CPO sebesar 42 juta ton, kuat sehingga dolomite dapat memacu zat
dalam industry minyak sawit Indonesia klorofil yang dipacu dari akar dalam proses
mendapat perhatian besar dari seluruh penyerapan unsur hara sehingga
dunia karena menjadi penghasil minyak meningkatkan proses fotosintesis yang
nabati utama atau terbesar di dunia (Purba dibutuhkan oleh tanaman sehingga
& Sipayung, 2017). tanaman menjadi lebih kuat, sehat serta
Kelapa sawit dalam proses kokoh (Setiawan, 2010).
pengembangannya ditanam dengan unsur Pupuk rock phosphate mengandung
hara yang rendah dan memiliki tingkat unsur hara P (fosfor) yang mempunyai
keasaman yang sedang. Dengan proses peran penting dalam komponen molekuler
pemupukan dapat meningkatkan dalam ATP, ADP, NAD dan NADPH yang
produktivitas tanaman menjadi meningkat mengontrol berbagai reaksi dalam tanaman
dan kelapa sawit membutuhkan unsur hara seperti fotosintesis, respirasi, sintesis
yang cukup untuk proses pertumbuhannya. protein dan asam amino serta transportasi
Dalam upaya peningkatan proses produksi hara (Boroomand dan Grough, 2012).
tandan buah segar diperlukan pemupukan Fosfor juga merupakan hara yang sangat
secara optimal, oleh karena itu dengan penting bagi perkembangan akar yang
pemupukan sesuai dosis anjuran yang telah memacu pertumbuhan sehingga tanaman

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 116


Author(s): Sugiyarto, Irma Harlianingtyas, Cherry Triwidiarto, Supriyadi ___________________________

tidak mengalami stagnan selain itu unsur


hara fosfor dapat merangsang bunga dan BAHAN DAN METODE
unsur fosfor berfungsi sebagai Data yang digunakan dalam
pengangkutan zat klorofil sehingga proses penelitian ini adalah data pemupukan dan
fotosintesis meningkat (Redzuan, AF dkk, data produksi 5 tahun terakhir tahun 2016
2013). hingga tahun 2020 yang diperoleh darai
Salah satu usaha untuk mengatasi database PT. Dwi Mitra Adiusaha. Metode
kekurangan unsur hara yang defisiensi analisa menggunakan analisis korelasi
fosfor maka dilakakukan pemberian pupuk regresi linier berganda (Sugiyono, 2013).
rock phosphate yang berperan sebagai Data yang dianalisis adalah data
proses metabolisme tanaman seperti pemupukan per hektar selama 5 tahun
transfer energy pada proses respirasi dan mulai dari tahun 2016 sampai 2020 serta
fotosintesa. Gejala visual yang ditimbulkan data produksi TBS per hektar selama 5
karena kekurangan unsur fosfor sangat tahun terakhir mulai dari tahun 2017
sulit karena tidak menunjukkan gejala sampai 2021. Data tersebut diperoleh dari
khusus yang ada pada daun, sebagai beberapa blok sampel Divisi I PT. Dwi
indikasinya yaitu tanaman mengalami Mitra Adhiusaha dengan luasan 467,9 Ha
penghambatan pertumbuhan, pelepah daun yang terbagi menjadi 24 blok sampel
pendek, sedangkan untuk tanaman dengan tahun tanam yang berbeda – beda
menghasilkan terjadi penurunan produksi mulai tahun 2008, 2009, 2010, 2011.
jumlah tandan, berat tandan buah segar Persamaan regresi linier berganda yang
(Rizal M., 2017). Melihat dari peranan ditetapkan adalah sebagai berikut:
unsur hara Ca, Mg dan P yang begitu Y = a + b₁X₁ +b₂X₂ + ℇ
penting terhadap produksi TBS kelapa Keterangan:
sawit. Maka perlu diadakannya kajian Y = Data produksi
tentang pengaruh pupuk rock phosphate a = Koefisien konstanta(=0)
dan dolomite per hektar terhadap hasil b₁,b₂,b₃…. = Koefisien regresi
produksi TBS. Hal tersebut dilakukan X₁ = Data pemupukan Rock
untuk mengetahui hubungan pupuk rock Phosphate
phosphate dan dolomite terhadap produksi X₂ = Data pemupukan
TBS kelapa sawit tersebut. Kegiatan ilmiah Dolomite
ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ℇ = Error, variable kesalahan
produksi tandan buah segar (TBS) kelapa Sedangkan analisa korelasi berganda
sawit di masing-masing jenis pupuk rock dihitung menggunakan formula r
phosphate dan dolomite yang telah dicapai. (koefisien korelasi) sebagai berikut.
Data pemupukan dan produksi diambil di R_(y.x₁x₂)=√((r^2 yx_1+r^2 yx^2-
PT. Dwi Mitra Adiusaha yang bergerak di (_y^2r)x_(1 ) (_y^2r)x_2 )/(1-r_(x₁x₂)^2 ))
bidang perkebunan kelapa sawit yang Keterangan:
terletak di Kotawaringin Timur, R_(y.x₁x₂) = korelasi antara variable
Kalimantan Tengah. Data yang diambil X₁ dengan X₂ secara
merupakan data pemupukan dan data bersama dengan variable
produksi. Penelitian ini bertujuan untuk Y
mengetahui hubungan dan pengaruh ryx₁ = korelasi Product Moment
pemupukan rock phosphate dan dolomit antara X₁ dengan Y
terhadap produksi TBS kelapa sawit di PT. ryx₂ = korelasi Product Moment
Dwi Mitra Adiusaha di Kotawaringin antara X₂ dengan Y
Timur, Kalimantan Tengah. rx₁x₂ = korelasi Product Moment
. antara X₁ dengan X₂

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 117


Author(s): Sugiyarto, Irma Harlianingtyas, Cherry Triwidiarto, Supriyadi ___________________________

(Sugiyono, 2013). data produksi TBS per hektar selama 5


tahun terakhir mulai dari tahun 2017
HASIL DAN PEMBAHASAN sampai 2021. Data tersebut diperoleh dari
Kegiatan penelitian yang dilakukan beberapa blok sampel Divisi I PT. Dwi
pada Divisi I PT. Dwi Mitra Adhiusaha Mitra Adhiusaha dengan luasan 467,9 Ha
yaitu pengaruh menggunakan data yang terbagi menjadi 24 blok sampel
pemupukan per hektar selama 5 tahun dengan tahun tanam yang berbeda – beda
mulai dari tahun 2016 sampai 2020 serta mulai tahun 2008, 2009, 2010, 2011.

Produksi TBS per hektar 2017-2021


50000

40000

30000

20000

10000

0
A5 B5 B6 B7 C8 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C7 D6 C2 C3 C4 C5 C7 D1 D2 D3 D4 D5 D7

2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 1. Produksi TBS Per Hektar

Berdasarkaan Gambar 1 dari dan pupuk dolomite (X2) berpengaruh


keseluruhan blok Divisi I produktivitas tetapi tidak signifikan terhadap produksi
tertinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu TBS per hektar kelapa sawit di Divisi I PT.
dengan total produksi TBS per hektar Dwi Mitra Adhiusaha pada tahun produksi
sebesar 828859,67 kg dan pada tahun 2018 2017, 2019, 2020, dan 2021. Hal ini terlihat
sebesar 822448,30 kg per hektar. Tinggi nilai signifikansi pupuk Rock Phosphate
rendahnya produksi tiap blok yang tidak lebih besar 0,05 dan T hitung yang nilainya
sama ini dipengaruhi oleh luasan tiap blok lebih kecil dari T tabel. Akan tetapi secara
yang berbeda. Selain hal tersebut kultur parsial pemberian pupuk rock phosphate
teknis dan lingkungan juga berpengaruh dan pupuk dolomite berpengaruh
terhadap produksi TBS. Dalam penelitian signifikan pada tahun 2018. Pengaruh
ini dianalisis pengaruh pemupukan pemberian pupuk dapat secara positif
terhadap produksi TBS di Divisi I PT Dwi (meningkatkan) atau negatif (menurunkan)
Mitra Adiusaha. Pupuk yang akan produksi TBS. Hal ini tergantung besarnya
dianalisis pengaruhnya adalah dosis koefifien regresi. Jika koefisien regresi
pemberian pupuk Pupuk Rock Phosphate bernilai positif, maka pemberian pupuk
dan Dolomite Per Hektar Terhadap turut meningkatkan produksi TBS,
Produksi TBS Per Hektar. Hasil uji parsial demikian sebaliknya.
menunjukkan pupuk Rock Phosphate (X1)

Analisa regresi dan korelasi pupuk rock phosphate dan dolomite terhadap produksi
tbs per hektar
Tabel 1 Regresi Berganda Antara Pupuk Rock Phosphate dan Dolomite Per Hektar Terhadap
Produksi TBS Per Hektar

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 118


Author(s): Sugiyarto, Irma Harlianingtyas, Cherry Triwidiarto, Supriyadi ___________________________

Koefisien T. T. F. F.
Tahun Sumber Kergaman Sig.
regresi Hitung Tabel Hitung Tabel
2017 Konstanta 14924,87 2,68 0,014 2,45 3,44
Rock Phosphate (X1) 21,10 1,29 2,08 0,21
Dolomite (X2) 29,20 1,55 2,08 0,14
2018 Konstanta 20185,09 4 0,001 4,26* 3,44
Rock Phosphate (X1) 17,03 0,30 2,08 0,77
Dolomite (X2) 43,92 0,61 2,08 0,55
2019 Konstanta 30877,89 14,151 0 5,49* 3,44
Rock Phosphate (X1) 40,4 3,07 2,08 0,006*
Dolomite (X2) -17,63 -2,21 2,08 0,04*
2020 Konstanta 40689,49 4,9 0 0,51 3,44
Rock Phosphate (X1) -16,34 -0,54 2,08 0,6
Dolomite (X2) -17,1 -0,41 2,08 0,69
2021 Konstanta 38171,07 2,04 0,05 0,18 3,44
Rock Phosphate (X1) -8,77 -0,25 2,08 0,81
Dolomite (X2) -26,54 -0,29 2,08 0,78

Hasil uji F yang mana digunakan produksi TBS, hal ini terlihat dari nilai
untuk menguji pengaruh secara simultan F.hitung yang lebih besar dari F.Tabel.
antara pupuk rock phosphate (X1) dengan Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa pada
pupuk dolomite (X2) per hektar terhadap produksi tahun 2017 pupuk rock phosphate
produksi TBS (Y) per hektar didapatkan dan dolomite nol atau konstan maka
pada tahun 2017, 2020, dan 2021 hasil F produksi TBS mencapai 14924,87 kg, jika
hitung < F tabel (3,44) sehingga dapat variable pupuk Rock Phosphate (X1)
disimpulkan bahwa secara bersamaan meningkat sebesar 1 % dengan asumsi
variabel pupuk rock phosphate dan variable pupuk Dolomite dan konstanta
dolomite per hektar tidak berpengaruh adalah 0 (nol), maka produksi TBS akan
signifikan terhadap produksi TBS per meningkat sebesar 21,10 kg, hal tersebut
hektar kelapa sawit di Divisi I PT. Dwi menunjukkan bahwa variable pupuk Rock
Mitra Adhiusaha. Pada tahun tersebut. Phosphate yang di aplikasikan
Tahun 2018 dan tahun 2019 pemberian berkontribusi positif terhadap produksi
pupuk rock phosphate dan pupuk dolomite TBS dan jika variable pupuk Dolomite
secara simultan berpengaruh terhadap meningkat sebesar 1 % dengan

Tabel 2 Persamaan Regresi Pemupukan dan Produksi TBS


Tahun Tahun
Persamaan Regresi R² r
Tanam Produksi
2016 2017 Y = 14924,87 + 21,10X1 + 29,20X2 0,19 0,44
2017 2018 Y = 20185,09 + 17,03X1 + 43,92X2 0,29 0,54
2018 2019 Y = 30877,89 + 40,4X1 -17,63X2 0,34 0,59
2019 2020 Y = 40689,49 -16,34X1 - 17,1X2 0,05 0,22
2020 2021 Y = 38171,07 - 8,77X1 - 26,54X2 0,02 0,13

asumsi variable Rock Phosphate dan variable pupuk Dolomite yang


konstanta adalah 0 (nol), maka produksi diaplikasikan berkontribusi positif
TBS per hektar akan meningkat sebesar terhadap produksi TBS per hektar. Hal ini
29,20 kg. Hal tersebut menunjukkan bahwa berbeda kondisi pada tahun 2018, 2019,

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 119


Author(s): Sugiyarto, Irma Harlianingtyas, Cherry Triwidiarto, Supriyadi ___________________________

2020, dan 2021, besarnya kenaikan per hektar memiliki korelasi yang positif
maupun penurunan produksi tergantung (+) terhadap produksi TBS per hektar
dari koefisien regresipada tahun tersebut. dengan hubungan yang cukup. Hubungan
Berdasarkan tabel 2, dapat dijelaskan juga yang positif menandakan ketika pupuk
bahwa hasil persamaan regresi yang rock phosphate dan dolomite meningkat
dihasilkan memiliki pengaruh yang positif maka hasil produksi tanaman kelapa sawit
maupun negatif terhadap variable y atau meningkat.
dalam hal ini tingkat produksi TBS kelapa Hubungan yang positif menunjukkan
sawit, yang artinya jika variable x positif ketika pemupukan rock phosphate dan
maka meningkatkan produksi TBS, pupuk dolomite meningkat maka produksi
sedangkan jika variable x negatif maka tanaman kelapa sawit akan cukup
akan menurunkan produksi. Pada produksi meningkat . Pemupukan memberikan
tahun 2017 dan 2018 variabel x kontribusi yang sangat luas dalam
meningkatkan jumlah produksi TBS meningkatkan produksi dan kualitas
kelapa sawit, sedangkan produksi tahun tandan buah segar. Salah satu efek
2020 dan 2021 variabel x menurunkan pemupukan yang sangat bermanfaat yaitu
jumlah produksi TBS kelapa sawit. Untuk meningkatkan kesuburan tanah yang
produksi tahun 2019 variabel x1 menyebabkan tingkat produksi tanaman
meningkatkan produksi TBS kelapa sawit kelapa sawit relative stabil (Pahan, 2008).
dan variable x2 menurunkan produksi TBS Rock phosphate merupakan pupuk
kelapa sawit. anorganik yang mengandung P2O5 28 %
Berdasakan tabel 2 dapat diketahui dapat digunakan dalam jangka panjang
bahwa nilai koefisien determinasi (R bermanfaat untuk akar lebih lebat, sehat,
Square) pada tahun produksi 2017 sebesar kuat dan batang kokoh, tahan roboh serta
0,19 hal ini berarti kedua pupuk Rock memicu pertumbuhan bunga, pemasakan
Phosphate dan pupuk Dolomite buah sehingga tanaman lebih cepat dipanen
berpengaruh terhadap produksi sebesar 19 (Anonimus, 2009). Menurut (sarief, 2000
% sedangkan sisanya 81 % dipengaruhi dalam saijo, 2011) bahwa berat buah erat
oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam kaitannya dengan ketersediaan unsur P
penelitian seperti faktor curah hujan, yang terdapat dalam kapur dolomit, unsur
pengendalian hama, penyakit dan gulma P dalam kapur dolomite juga sangat
serta kultur teknis lainnya. Upaya berguna dalam pembentukan buah
pemupukan secara berkesinambungan diperlukan unsur P yang cukup tersedia,
menjadi satu keharusan untuk mendukung selain unsur P unsur hara Ca dan Mg yang
produktivitas tanaman yang cukup tinggi terdapat dalam kapur dolomite juga sangat
mengingat kelapa sawit tergolong tanaman berguna antara lain untuk memperbaiki
yang sangat konsumtif terhadap unsur kesuburan tanah serta meningkatkan
hara. Tercapainya produksi TBS yang produksi tanaman.
optimal dan kualitas minyak yang baik Solusi yang digunakan agar
merupakan tujuan dari pemupukan pada pemupukan dikatakan berhasil yaitu
tanaman kelapa kelapa sawit ( Poeloengan, sebelum pemupukan dilakukan di piringan
S. Rahutomo, E.S. Sutarta, 2001). dengan membersihkan gulma dengan
Sedangkan besarnya r (koefisien korelasi) melakukan semprot piringan. Pemupukan
pemupukan rock phosphate dan pupuk dilakukan dengan menabur pupuk didaerah
dolomite per hektar tahun 2016 terhadap perakaran tanaman dengan diameter kira-
produksi TBS per hektar tahun 2017 kira 0,5meter dari pangkal batang hingga
sebesar 0,44. Hal ini menunjukkan bahwa tepi piringan. Pupuk organik yang
pemupukan rock phosphate dan dolomite digunakan berupa kompos, pupuk hijau

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 120


Author(s): Sugiyarto, Irma Harlianingtyas, Cherry Triwidiarto, Supriyadi ___________________________

atau pupuk kandang yang sudah matang sedang atau tidak memiliki satu pembatas,
dengan mencampur tanah yang subur, itu berarti lahan pada Divisi I PT. Dwi
lakukan pemupukan pada awal musim Mitra Adhiusaha memiliki lebih dari satu
hujan agar pupuk terserap oleh akar secara pembatas berat.
efisien. Curah hujan pada awal musim Segi iklim juga dapat mempengaruhi
hujan sekitar 60-200 mm/bulan berikan tercapainya produksi TBS yang optimal,
jeda waktu setelah pengaplikasian pupuk seperti curah hujan. Curah hujan yang
agar terlihat efek dari pemupukan (Lubis, optimum untuk tanaman kelapa sawit
Rustam Efendi; Widanarko, 2011) adalah 2000 – 2500 mm/tahun. Jika curah
Ada beberapa faktor yang dapat hujan kurang atau defisit air ini akan
mempengaruhi produktivitas kelapa sawit menyebabkan terjadinya pembentukan
yaitu iklim, bahan tanam (genetic), tanah bunga jantan yang lebih banyak daripada
dan topografi, kultur teknis dalam bunga betina.Segi genetik tanaman juga
budidaya serta umur tanaman. Faktor sangat menentukan tercapainya produksi
kultur teknis atau pemeliharaan dalam yang optimal, seperti bahan tanam yang
budidaya juga sangat mempengaruhi dipakai. Di PT. Dwi Mitra Adhiusaha
produktivitas kelapa sawit. Seperti menggunakan tanaman dengan varietas DP
pengendalian gulma, hama dan penyakit Topaz yang yang dimana pada varietas ini
serta dalam hal pemupukan. Menurut mampu menghasilkan produksi yang
Adiwiganda dan Siahaan, (1994) memuaskan.
menyatakan bahwa besarnya pemupukan Faktor lain yang mempengaruhi
terhadap pencapaian produksi TBS juga produksi TBS kelapa sawit diantaranya
dipengaruhi oleh pelaksanaan yang gulma yang berada di piringan pokok
mengacu pada 7T yaitu tepat jenis, tepat kelapa sawit sehingga apabila terjadi
dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat pemupukan rock phosphate dan dolomite
penempatan, tepat bentuk formulasi dan mengalami persaingan unsur hara sehingga
tepat rotasi. tidak dapat diserap sepenuhnya oleh
Faktor pemupukan juga sangat tanaman kelapa sawit, lalu faktor human
mempengaruhi tercapainya produksi error yang terjadi yang mana
terutama dari segi pelaksanaan. Tidak pengaplikasiannya tidak tepat sasaran dan
tercapainya produksi yang optimal juga juga dosis yang tidak sesuai yang telah
dapat mempengaruhi dikarenakan diterapkan sehingga mengakibatkan unsur
pelaksanaan pemupukan tidak tepat, hara yang diserap oleh tanaman menjadi
seperti : dosis pupuk tidak sepenuhnya berkurang sehingga tanaman kekurangan
diberikan kedalam tanaman kelapa sawit unsur hara yang diperlukan oleh tanaman.
(tidak sesuai dosis anjuran yang telah Curah hujan juga termasuk faktor yang
ditetapkan), penempatan pemberian pupuk mempengaruhi dalam proses pembentukan
yang tidak tepat, cara pemberian pupuk bunga yang mana apabila intensitas curah
yang salah dan rotasi pemberian pupuk hujan yang tinggi mengakibatkan produksi
yang tidak teratur, serta urutan pemberian menjadi menurun dikarenakan kelapa
jenis pemupukan kedalam tanaman yang sawit membutuhkan bantuan dalam proses
kurang tepat. penyerbukan yaitu melalui kumbang
Segi tanah juga menentukan penyerbuk ( Elaeidobius Kamerunicus
berhasilnya pemupukan terhadap Faust.) yang mengakibatkan gagalnya
pencapaian produksi di Divisi I PT. Dwi penyerbukan bunga sehingga terjadi aborsi
Mitra Adhiusaha memiliki kesesuaian buah disebabkan intensitas curah hujan
lahan dengan kelas S3 dimana pada lahan yang tinggi. Curah hujan di PT. Dwi Mitra
S3 memiliki lebih dari satu pembatas Adhiusaha dari tahun 2016-2021 yaitu

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 121


Author(s): Sugiyarto, Irma Harlianingtyas, Cherry Triwidiarto, Supriyadi ___________________________

antara 1912 sampai 2906 mm/tahun, bukan tahun 2017 didapatkan regresi y=
itu saja pada saat pemupukan cuaca di PT. 14924,87 + 21,10x1 + 29,20x2 dengan
Dwi Mitra Adhiusaha sering berubah-ubah koefisien determinasi (R²) sebesar
sehingga pada saat pelaksanaan 0,19. Sedangkan korelasi pupuk rock
pemupukan menyebabkan penggumpalan phosphate dan dolomite per hektar
pupuk yang mengakibatkan tidak tahun 2016 terhadap produksi TBS per
diserapnya unsur hara oleh tanaman serta hektar tahun 2017 yaitu 0,44.
apabila pada saat pemupukan terjadi hujan b. Pengaruh pupuk rock phosphate dan
yang tidak menentu juga menyebabkan dolomite per hektar tahun 2017
pupuk hanyut sehingga pengaplikasian terhadap produksi TBS per hektar
pupuk tidak terlaksana dengan baik. Faktor tahun 2018 didapatkan regresi y=
berikutnya keberhasilan pemupukan yaitu 20185,09 + 17,03x1 + 43,92x2 dengan
dilihat dari kelembapan tanah yang mana koefisien determinasi (R²) sebesar
kedalaman tanah 60 cm tanah apabila 0,29. Sedangkan korelasi pupuk rock
dipegang lengket oleh tangan sehingga phosphate dan dolomite per hektar
pemupukan layak dilaksanakan. Faktor tahun 2017 terhadap produksi TBS per
pendukung lainnya yaitu pupuk organic hektar tahun 2018 yaitu 0,54.
pupuk kandang dan tankos yang apabila c. Pengaruh pupuk rock phosphate dan
tidak berimbangnya pupuk anorganik dan dolomite per hektar tahun 2018
organic mengakibatkan defisiensi unsur terhadap produksi TBS per hektar
hara dan tanah menjadi masam. tahun 2019 didapatkan regresi y=
Selanjutnya, drainase pendukung produksi 30877,89 + 40,4x1 – 17,63x2 dengan
karena tanaman kelapa sawit koefisien determinasi (R²) sebesar
membutuhkan air sebagai penyerapannya 0,34. Sedangkan korelasi pupuk rock
karena tanaman kelapa sawit termasuk phosphate dan dolomite per hektar
tanaman yang konsumtif terhadap air yaitu tahun 2018 terhadap produksi TBS per
8 liter per hari apabila drainase tersumbat hektar tahun 2019 yaitu 0,59.
atau kering maka kelapa sawit akan d. Pengaruh pupuk rock phosphate dan
menghambat dalam proses pemasakan dolomite per hektar tahun 2019
buah. Selanjutnya faktor yang terhadap produksi TBS per hektar
menyebabkan menurunnya produksi yaitu tahun 2020 didapatkan regresi y=
serangan hama, penyakit dan gulma yang 40689,49 – 16,34x1 – 17,1x2 dengan
tidak terkendali apabila tidak dilakukan koefisien determinasi (R²) sebesar
pencegahan bisa mengakibatkan gagalnya 0,05. Sedangkan korelasi pupuk rock
produksi kelapa sawit. phosphate dan dolomite per hektar
tahun 2019 terhadap produksi TBS per
KESIMPULAN hektar tahun 2020 yaitu 0,22.
Berdasarkan hubungan dan pengaruh e. Pengaruh pupuk rock phosphate dan
pupuk rock phosphate dan pupuk dolomite dolomite per hektar tahun 2020
terhadap produksi TBS kelapa sawit di terhadap produksi TBS per hektar
Divisi I PT. Dwi Mitra Adhiusaha tahun 2021 didapatkan regresi y=
Kalimantan Tengah selama 5 tahun 38171,07 – 8,77x1 – 26,54x2 dengan
terakhir dengan menggunakan metode koefisien determinasi (R²) sebesar
analisa regresi linier berganda dan korelasi, 0,02. Sedangkan korelasi pupuk rock
dapat disimpulkan sebagai berikut: phosphate dan dolomite per hektar
a. Pengaruh pupuk rock phosphate dan tahun 2020 terhadap produksi TBS per
dolomite per hektar tahun 2016 hektar tahun 2021 yaitu 0,13.
terhadap produksi TBS per hektar

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 122


Author(s): Sugiyarto, Irma Harlianingtyas, Cherry Triwidiarto, Supriyadi ___________________________

DAFTAR PUSTAKA Rohman, A., Budi Hastuti, P., Studi


Boroomand, N and MSH Grough. 2012. Agroteknologi, P., Pertanian, F., &
Marco Elements Nutrition (NPK) of Pertanian Stiper Yogyakarta, I.
medical plants. Journal of Medical (2018). Perbandingan Efektivitas
Plant Research, 6: 2249-2255 Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa
(GAPKI) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Dan Tandan Kosong Sawit
Sawit Indonesia. 2018. Press Terhadap Produksi Kelapa Sawit. In
release : Refleksi Industri Kelapa Institut Pertanian STIPER.
Sawit 2017 dan Prospek 2018. Bogor Saijo, 2011. Pengaruh Pemberian Kapur
(ID): GAPKI Pusat Dolomit Terhadap Hasil Tomat Pada
Lubis, Rustam Efendi; Widanarko, A. Tanah Gambut. Palangkarya:
2011. Buku Pintar Kelapa Sawit Fakultas Pertanian Dan Kehutanan
(Nofiandi Opi (Ed.)). PT.Agromedia Universitas Muhammadiyah
Pustaka. Palangkaraya
Pahan, I. (2008). Panduan Lengkap Kelapa Setiawan , B. S. 2010. Membuat Pupuk
Sawit (R. prayogo, prayogo;armando Kandang Cepat. Jakarta: Penebar
(Ed.); I). penebar swadaya. Swadaya.
https://www.penebar-swadaya.com Adiwiganda, R., & Siahaan, M. M. (1994).
Poeloengan, S. Rahutomo, E.S. Sutarta. Tanah dan Pemupukan Tanaman
2001. Permasalahan Pemupukan Di Kelapa Sawit. Lembaga Pendidikan
Perkebunan Kelapa Sawit. Diskusi Perkebunan Kampus Medan. Medan.
Panel Dwi Bulanan Fakultas Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pertanian USU. Medan pendidikan pendekatan kuantitatif,
Purba, J. H. V, & Sipayung, T. 2017. kualitatif, dan R&D. Bandung :
Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Alfabeta
dalam Perspektif Pembangunan
Berkelanjutan. Jurnal Ilmu-Ilmu
Sosial Indonesia, 43(1), 81–
94.http://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.ph
p/jmiipsk/article/view/717/521
Redzuan, AF, I Arifin, R Ishak, NA Rasid
Mohd, S. Hamzah. 2013. Assessment
on the use of highly reactive rock
phosphate for immature palms.
International Proceedings of
Chemical, Biological and
Environment Engineering (IPCBEE)
2013 Vol. 60 pp. 38-42 ref.10.
Intertional Conference on
Agriculture and Biotechnology.
Kuala Lumpur Malaysia
Rizal, M. 2017. Pengaruh Pemberian
Pupuk Rock Phosphate Terhadap
Produksi Tandan Buah Segar (TBS)
Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis
Jacq.). Fakultas Pertanian
Universitas Lancang Kuning
Pekanbaru. Pekanbaru

Managed by : Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember 123

You might also like