Jurnal Bionursing
Jurnal Bionursing
Jurnal Bionursing
Jurnal of Bionursing
2021, VOL. 3, NO. 3, 176-181
ABSTRACT
Background. Environmentally based diseases still dominate health problems in developing
countries this can occur because of the interactive relationship between humans and their
behavior and environmental components that have the potential for diseases such as diarrhea.
Many risk factors are suspected to cause diarrheal diseases, including poor environmental
sanitation, unattended water supplies, lack of knowledge. In addition, individual hygiene factors
that are not good and do not have their own latrines etc. can cause diarrhea too. The purpose of
this study is to find out factors related to diarrhea events in babai village in central Kalimantan.
Methods. A deskriptif analitik study was conducted. Totally, 81 respondents lived in Babai
village Central Kalimantan were invited to contribute. The sample was collected by purposive
sampling technique. Questioners were utilized, included knowledge, behaviour, commitment and
environmental sanitation. Spearman rho test were applied to describe the data.
Results. Mosts of respondents are in less knowledge as 39 respondents (48,1%), Mosts of
respondents have a negative commitment in median score behaviour as 41 respondents (50,6%),
Mosts of respondents have a negative commitment as 52 respondents (64,2,1%), Mosts of
respondents are in median score of environment sanitation as 46 respondents (56,8%). Data
analysis obtained p=0.000 in all factors related. Results showed that the knowledge, behaviour, KEYWORDS
commitment and environment sanitation are related to diarrhea in Babai village central Knowledge, Behaviour,
Kalimantan. Commitment,
Conclusion. Results showed that the knowledge, behaviour, commitment and environment Environment sanitation,
sanitation are related to diarrhea in Babai village central Kalimantan. Diarrhea.
176
Jurnal of Bionursing
177
Jurnal of Bionursing
178
Jurnal of Bionursing
yang dapat mempengaruhi komitmen yaitu usia, beberapa macam yaitu sampah kering, sampah
tingkat pendidikan, status perkawinan, nilai, hak basah, sampah berbahaya beracun. Sarana
akan pengobatan, dukungan keluarga dan ciri-ciri pembuangan sampah yang sehat harus memehuni
kepribadian tertentu. Dalam penelitian ini usia beberapa persyaratan yaitu, cukup kuat, mudah
rerata responden berada pada rentang 17-25 dibersihkan dan dapat terhindarkan dari
tahun. Pada masa usia remaja ke dewasa awal jangkauan serangga dan tikus. Oleh karena itu
sulit bagi mereka untuk membuat suatu tempat sampah harus mempunyai tutup dan
komitmen karena pada usia ini mereka masih selalu dalam keadaan tertutup, bila tutup terbuka
mencari jati diri (Wong, 2009). Diana (2018) maka menjadi tidak sehat. Membuang sampah di
dalam penelitianya menunjukkan hasil bahwa atas tanah terbuka sangat tidak sehat karena dapat
tidak ada hubungan antara komitmen terhadap menyebarkan bau yang tidak sedap dan
pengobatan pada pasien kanker payudara. mengundang serangga dan tikus. Selain itu dapat
Pada variable kebersihan lingkungan mayoritas mencemari sumber air seperti sungai dan sumur.
responden berada pada kategori cukup. ( Susana,2015 ).
Desa Babai merupakan salah satu desa yang
kebiasaan masyarakatnya masih banyak KETERBATASAN PENELITIAN
menggunakan jamban untuk keperluan BAB dan Rancangan deskriptif analitik hanya dapat
membuang sampah sembarangan di sungai hal ini mengukur satu waktu, oleh karena itu tidak dapat
dikarenakan tidak adanya petugas kebersihan diambil kesimpulan sebagai hasil pengukuran
yang memungut sampah dilingkungan Desa yang konsisten.
Babai sehingga membuat masyarakat membuang
sampah disungai, serta masih ada warga yang SIMPULAN DAN SARAN
menggunakan air sungai untuk keperluan sehari- Berdasarkan hasil analisis data dan tujuan dalam
hari. penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa
Kebersihan lingkungan pada hakekatnya adalah ada hubungan antara pengetahua, perilaku,
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum komitmen dan kebersihan lingkungan dengan
sehingga berpengaruh positif terhadap status kejadian diare di Desa Babai Kalimantan Tengah
kesehatan yang optimum. Ruang lingkup Tenaga Kesehatan di wilayah kerja desa setempat
kebersihan lingkungan. Antara lain mencakup : direkomendasikan memberikan Pendidikan
perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), Kesehatan terkait penyakit penyakit tropis yang
penyediaan air bersih, pembuangan sampah, biasa sering terjadi di daerah tersebut.
pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan
ternak (kandang) dan sebagainya (Anwar, 2003). DAFTAR PUSTAKA
Air limbah ialah air bekas dari kamar mandi, Achmadi, U. F. 2013. Kesehatan Masyarakat Teori dan
tempat cuci dan dapur, tidak termasuk air dari Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
jamban/WC. Air limbah juga mengandung
kuman yang diantaranya kuman-kuman tersebut Azwinsyah, F., Santis, A., & Dharma, S. 2014.
FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan
apat menyebabkan penyakit. Sarana pembuangan
Rendahnya Kepemilikan Jamban Keluarga Dan
air limbah yang sehat yaitu yang dapat Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Di
mengalirkan air limbah dari sumbernya (dapur, Desa Sei Musam Kendit Kecamatan Bahorok
kamar mandi) ke tempat penampungan air limbah Kabupatenlangkat Tahun 2014. Skripsi: USU.
dengan lancar tanpa mencemari lingkungan dan Dyne, V.L and Graham, J.W. 2005. Organizational
tidak dapat dijangkau serangga dan tikus. Citizenship Behivior onstruct Redefinition
Sampah adalah semua benda padat yang karena Measurement and Validation. Acaedmy
sifatnya tidak dimanfaatkan lagi, tidak termasuk Management Journal. 37 (4)
kotoran manusia. Jenis sampah terdiri dari Kementerian Kesehatan RI. 2017. Situasi Diare di
Indonesia : Jakarta.
179
Jurnal of Bionursing
180
Jurnal of Bionursing
Lampiran Tabel
Tabel 1 (Karakteristik responden)
181