Jurnaladm, Eza Bintang Ramadhan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

T E S L A | VOL. 23 | NO.

2 | OKTOBER 2021 |

PEMANFAATAN POTENSI SAMPAH RUMAH TANGGA SEBAGAI


SUMBER ENERGY LISTRIK MENGGUNAKAN TEKNIK THERMAL
CONVERTER

Eza Bintang Ramadhan1,


Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Jember
Email: [email protected]
Sudarti1
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Jember
Email: [email protected]

ABSTRACTS : The problem of waste in the territory of Indonesia is quite high due to the large number of people in
Indonesia. One of them is household waste. The amount of household waste that is increasingly piling up and not being
processed or utilized properly and correctly results in these problems. Various kinds of household waste are often
encountered such as wet waste, dry waste, organic waste and inorganic waste. With these problems, a solution was found to
utilize this household waste as a source of electrical energy by using a thermal converter technique. The purpose of writing
this article is to suppress the accumulation of household waste which can later be used as a source of electrical energy that is
safe for the environment. In writing this article the author uses the article review method. The method of collecting data in
this article is by reviewing articles from several existing reference journals. The data taken from the writing of this article is
the potential source of electrical energy from the utilization of household waste using thermal converter technology. The
results obtained from the use of this thermal converter technology are the efficiency that works for each thermal converter
technology used. Then the potential resulting from the use of this thermal converter technology produces greater electrical
energy with the use of an increasing number of household waste as well.
Keyword: Potential Waste, Household Waste, Electrical Energy, Thermal Converter Techniques

ABSTRAK: Permasalahan sampah di wilayah Indonesia tergolong cukup tinggi yang diakibatkan dari banyaknya jumlah
penduduk di Indonesia. Salah satunya sampah yang berasal dari rumah tangga. Banyaknya sampah rumah tangga yang
semakin menumpuk dan tidak diolah atau dimanfaatkan secara baik dan benar mengakibatkan terjadinya permasalahan
tersebut. Berbagai macam sampah rumah tangga yang sering ditemui seperti sampah basah, sampah kering, sampah organik
dan sampah anorganik. Dengan adanya permasalahan tersebut ditemukan solusi untuk memanfaatkan sampah rumah tangga
ini sebagai sumber energy listrik dengan menggunakan teknik thermal converter. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini
adalah untuk menekan penumpukan sampah rumah tangga yang nantinya bisa digunakan sebagai pemenuhan sumber energy
listrik yang aman bagi lingkungan. Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan metode review artikel. Cara
pengumpulan data pada artikel ini yaitu dengan review artikel dari beberapa jurnal referensi yang ada. Data yang diambil
dari penulisan artikel ini yaitu potensi sumber energi listrik dari hasil pemanfaatan sampah rumah tangga dengan
menggunakan teknologi thermal converter. Hasil yang didapatkan dari penggunaan teknologi thermal converter ini yaitu
efisiensi yang bekerja untuk tiap teknologi thermal converter yang digunakan. Kemudian potensi yang dihasilkan dari
penggunaan teknologi thermal converter ini menghasilkan energy listrik yang semakin besar dengan penggunaan jumlah
sampah rumah tangga yang semakin banyak juga.
Kata Kunci: Potensi Sampah, Sampah Rumah Tangga, Energy Listrik, Teknik Thermal Converter

PENDAHULUAN

S ampah merupakan suatu benda yang tidak digunakan lagi yang dapat dirasakan, diraba, dan dilihat
oleh mata telanjang. Kasus permasalahan sampah banyak sekali terjadi di wilayah Indonesia,
terutama sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga ini semakin banyak akibat dari jumlah
penduduk Indonesia yang semakin tinggi. Sampah menimbulkan banyak dampak dalam kehidupan
sehari-hari. Mulai dari dampak positif maupun dampak negative. Namun, kerap kali sampah banyak
mengandung dampak negative akibat tidak dikelola dengan baik. Dampak ini berakibat pada
lingkungan yang menjadi kotor dan menimbulkan penyakit kepada masyarakat.
Masyarakat menganggap bahwa sampah merupakan barang yang tidak penting bagi sebagian
orang, walaupun sumber energy alternative dapat diperoleh dari sampah. Namun, kandungan sampah
organic sekitar 70,69%, yang akan meningkat menjadi sekitar 53,7 juta ton ditahun ini. Pada saat yang
sama, di kota-kota besar, 600-830 gram sampah dihasilkan tiap harinya. Dari tahun ke tahun,
peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan penigkatan jumlah sampah yang melebihi kapsitas

1
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Jember

124
Pemanfaatan Potensi Sampah Rumah Tangga Sebagai Sumber Energy Listrik Menggunakan Teknik
Thermal Converter
pelayanan dan infrastruktur sanitasi perkotaan. Oleh karena itu, banyak sekali masyarakat yang
mencari jalan keluar dengan membakar sampah atau biasanya dibuang ke sungai, yang justru akan
semakin merusak lingkungan [13].
Berdasarkan (UU-18/2008) sampah rumah tangga didefinisikan sebagai sampah yang berasal
dari aktivitas kehidupan sehari-hari di dalam rumah tangga, dimana feses atau tinja dan sampah yang
spesifik tidak termasuk kedalamnya [17]. Kebanyakan sampah rumah tangga dikelola untuk beberapa
hal. Misalnya peningkatan kesehatan lingkungan dalam masyarakat, perlindungan sumber daya alam
(air), pelindung dalam fasilitas social ekonomi, dan penunjang pembangunan dalam sector strategis.
Namun, sampah rumah tangga ini bisa dijadikan sebagi sumber energy alternative yang berpotensi
sebagai sumber energy listrik. Berikut merupakan gambar dari sampah rumah tangga yang ada di
masyarakat.

 Gambar 1. Sampah Rumah Tangga


(Sumber: https://dlhk.jogjaprov.go.id/pengelolaan-sampah-rumah-tangga)

Menurut para ahli, limbah atau sampah didefinisikan sebagai suatu benda yang sudah
tidak memiliki nilai guna atau barang yang tidak bernilai sebagai tujuan biasa maupun yang
utama dalam pembuatan atau penggunaan barang yang rusak, atau bahkan bahan yang
berlebihan atau ditolak atau dibuang. Sampah atau limbah ini biasanya dihasilkan dari
beberapa aktivitas manusia dalam kesehariannya. Namun, terkadang sampah atau limbah ini
juga dapat dihasilkan dari proses alam dalam bentuk padat.
Sampah dapat diketahui memberikan dampak permasalahan bagi pemerintah. Sampah
sendiri merupakan sisa yang sudah dibutuhkan lagi oleh manusia yang mana bersumber dari
berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia sendiri. Sampah dapat digolongkon menjadi
beberapa jenis bentuk diantaranya cair, padat, lumpur maupun berbentruk gas. Banyaknya
sampah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat memunculkan ide berbagai pihak untuk
mengurangi timbunan daripada sampah. Pengurangan timbunan sampah bertujuan untuk
mengurangi masalah dari masyarakat, pemerintah, maupun dunia karena masalah sampah
sendiri merupakan masalah yang dialami oleh seluruh negara di dunia. Beberapa upaya telah
dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah diantaranya penerapan prinsip 3R (Reduce,
Reuse, Recycling). Prinsip ini telah lama diterapkan di berbagai negara tetapi tidak
memberikan efek yang besar bagi peningkatan timbunan sampah. Penyebab dari tidak
terwujudnya tujuan dari 3R adalah tingkat dari kesadaran masyarakat yang masih rendah (Sari
2021).
Dalam kajiannya, sampah tegolong ke dalam 2 jenis berupa sampah organik dan
anorganik. Sampah organik didefinisikan sebagai sampah yang dapat dipecah menjadi
organisme yang lebih kecil dan yang nantinya tidak memiliki bau, biasanya ciri-ciri ini
merupakan ciri-ciri dari kompos. Kompos diartikan sebagai hasil dari penguraian dari
organisme organik misalnya sampah, alang-alang jerami, daun-daun kering, dan jenis
organisme lainnya. Dimana dalam proses penguraiannya bisa dipercepat dengan adanya
bantuan dari manusia. Sampah ini biasanya sampah yang asalnya dari sayur-sayuran, buah-
buahan, atau ikan. Berikut merupakan gambar dari sampah organik:

125
Eza Bintang Ramadhan dan Sudarti

 Gambar 2. Sampah Organik


(Sumber: Anima, 2018)

Sedangkan, sampah anorganik merupakan sampah yang cocok didaur ulang, hal ini
dikarenakan kita bisa mengelolanya menjadi kerajinan tangan dan menjualnya untuk membantu
ekonomi pengrajin. Berikut gambar dari sampah anorganik:

 Gambar 3. Sampah Anorganik


(Sumber: Putri, 2020)

Kebanyakan dari pengrajin sampah, lebih memilih untuk mengelola sampah anorganik karena
mereka mengolah sampah tersebut menjadi kerajinan tangan. Adapun hasil dari kerajinan tangan
tersebut bisa memperoleh penghasilan yang menguntungkan juga. Hal lainnya, pengarajin biasanya
membantu mengurangi sampah anorganik yang bisa berbahaya bagi lingkungan. Hal ini dikarenakan
sampah tidak dapat terurai secara alami, sehingga sampah anorganik ini bisa didaur ulang menjadi
barang yang bermanfaat bagi masyarakat dan memiliki nilai ekonomis bagi para pengrajinnya.
Beberapa usaha telah dilakukan pemerintah maupun dunia untuk mengurangi penggunaan
energi berbahan dasar minyak. Pemakaian energi berbahan dasar minya secara terus – menerus akan
mengurangi cadangan energi yang di miliki Indonesia di masa yang akan datang. Usaha yang
dilakukan pemerintah antara lain, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik
tenaga angin, dan pembangkit listrik mikrohidro, yaitu pembankit listrik jenis terbarukan. Sekarang
telah dikembangkan sumber energi primer pembangkit listrik berbahan dasar pemanfaatan sampah.
Sampah menjadi permasalahan pokok di kota – kota besar seluruh Indonesia. Volume dari
sampah sendiri semakin meningkat dan tidak terkendali. Akan tetapi, tempat pembuangan akhir (TPA)
daripada sampah terbatas sehingga menjadi persoalan yang harus ditangani lebih lanjut oleh
pemerintah (, and . 2017).
Menurut Gunawan et al. (2018) menyatakan bahwa energi merupakan isu yang sangat penting
bagi semua negara. Segala macam cara disebabkan oleh beberapa peneliti dalam memperoleh energi
terbarukan untuk menggantikan energi berbahan dasar minyak. Salah satu sumber energi alternatif
adalah dengan mengolah sampah rumah tangga berupa plastic tersebut sebagai sumber energy untuk
membangkitkan listrik [3]. Listrik merupakan salah satu sumber energy kebutuhan yang paling di cari
saat ini untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menambah kebutuhan akan listrik yang
semakin melonjak, dapat digunakan sampah rumah tangga yang bisa berpotensi sebagai sumber
energy alternative terbarukan yaitu sumber energy listrik. Limbah dari sampah dapat diproyeksikan
serta dimanfaatkan menjadi sumber energi baru yaitu pembangkit tenaga listrik atau energi listrik. Kita
mengenalnya dengan sebutan Pembangkit Listrik tenaga Sampah (PLTSa). Hal ini akan mengurangi
permasalahan pemerintah yaitu jumlah limbah sampah yang dihasilkan setiap aktivitas dari manusia

126
Pemanfaatan Potensi Sampah Rumah Tangga Sebagai Sumber Energy Listrik Menggunakan Teknik
Thermal Converter
berbanding lurus dengan tingkat konsumsi manusia akan bahan atau material yang digunakan setiap
harinya (Ambabunga 2019).
Energi terbarukan merupakan salah satu jenis energi alam yang dapat digunakan secara
langsung dan gratis [9]. Hal lainnya, ketersediaan energi terbarukan ini tidak terbatas dan dapat
digunakan selama keberlangsungan hidup. Salah satu hal yang bisa digunakan sebagai sumber energy
listrik merupakan pemanfaatan dari sampah. Adanya fakta yang menunjukkan bahwa sampah bisa
dimanfaatakan menjadi potensi sumber energy listrik dengan menggunakan teknik thermal converter.
Pembangkit listrik tenaga sampah atau pembangkit listrik sampah atau pembangkit listrik tenaga
biomasa sampah didefinisikan sebagai pembangkit listrik thermal dengan uap supercritical steam.
Pembangkit ini berbahan bakar sampah atau gas sampah dari methan. Sampah atau gas methan dari
sampah dibakar lalu akan menghasilkan panas yang akan memanaskan uap pada boiler steam
supercritical (Ambabunga 2019).
Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan sebelumnya, banyaknya kasus permasalahan
sampah rumah tangga yang jarang dimanfaatkan atau dikelola dengan baik. Maka, sampah rumah
tangga bisa berpotensi sebagai sumber energi alternative terbarukan. Adapun tujuan dari penulisan
artikel ini untuk menekan penumpukan sampah rumah tangga yang nantinya sampah rumah tangga
tersebut bisa digunakan sebagai pemenuhan sumber energy listrik yang aman bagi lingkungan. Akibar
dari potensi sampah rumah tangga yang besar dan belum ada pengelolaan yang baik, maka
pemanfaatan sampah rumah tangga ini dapat digunakan sebagai sumber energy listrik yang sangat
besar potensinya untuk direalisasikan dengan menggunakan teknik thermal converter.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam artikel ini adalah review artikel. Metode review artikel merupakan
serangkaian penelitian dengan metode pengumpulan data terkait literatur yang didapatkan melalui
pencarian secara online yaitu google scholar. Literatur yang terkait berdasarkan kata kunci potensi
sampah, sampah rumah tangga, energy listrik dan teknik thermal converter. Terdapat sebelas artikel
yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan artikel ini. Pemilihan artikel berdasarkan tema yang
sesuai dan dibutuhkan oleh penulis yaitu tentang sumber energy yang berpotensial seperti sampah
rumah tangga. Ada rentang tahun terbit dalam mencari artikel yaitu 5 tahun terakhir. Proses ekstrasi
data dilakukan dengan mengelompokkan variabel yang akan diteliti, kemudian mengelompokkan
beberapa data dengan melihat seberapa besar listrik yang dibangkitkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pengertian Sampah Rumah Tangga
Sumber limbah yang digunakan untuk penelitian kali ini yaitu sampah pemukiman atau
sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari sisa – sisa aktivitas
rumah tangga, seperti buah – buahan, sayuran, atau sisa dari makanan. Beberapa jenis sampah rumah
tangga diantaranya yaitu sampah basah, sampah kering, sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah basah adalah sampah dengan bahan organik yang bisa membusuk atau berasal dari sisa
makanan dan potongan sisa hewan. Sampah bisa dikategorikan sebagai sampah basah jika sampah
tersebut mengandung banyak air. Hal inilah yang menyebabkan sampah basah lebih cepat membusuk
dan menimbulkan bau aroma yang tidak sedap. Sampah kering yaitu sampah yang berasal dari logam
maupun non logam. Biasanya untuk logam seperti kaleng bekas makanan atau minuman. Sedangkan
untuk yang non logam sendiri seperti kertas, plastik, kaca. Sampah organik yaitu sampah yang bisa
terurai secara alami, contohnya seperti sisa sayuran, sisa buah – buahan yang sering dijumpai pada
limbah rumah tangga. Sedangkan untuk sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa terurai
secara alami, contohnya seperti plastik, kaleng yang dalam penguraiannya membutuhkan penanganan
khusus. Sampah – sampah ini bisa dipergunakan sebagai bahan alternatif untuk menggantikan energi
gas alam, minyak bumi dan panas bumi yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.
Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yaitu meliputi : a. Pemilahan
dalam bentuk pengelompokan serta pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat
sampah; b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke
tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu; c. pengangkutan dalam
bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari
tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir; d. pengolahan dalam bentuk
mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah;dan/atau e. pemrosesan akhir sampah dalam

127
Eza Bintang Ramadhan dan Sudarti

bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan
secara aman (Suhada, R.T dan Al-Mahdy, I. 2016).

Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menggunakan Teknologi Thermal Converter


Teknologi Thermal Converter merupakan suatu alat dimana pengolahan sampahnya dengan
menggunakan sedikit bahan bakar diawal pembakaran, yang mana pada proses tersebut semua jenis
limbah yang dibakar dalam waktu sangat cepat akan dimusnakan. Panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran kemudian didinginkan dengan sirkulasi semprotan air untuk menghasilkan “Superheated
Steam”, yang akan ditampung dalam boiler. Kemudian tenaga uap di boiler akan menggerakkan kincir,
lalu kincir akan menggerakkan generator untuk menghasilkan energi listrik (Partha, 2010).
Sampah di daerah perkotaan di Indonesia sebagian besar terdiri dari kertas, daun – daunan,
makanan, kayu, karet, bekas tekstil, logam, kulit, plastik, kaca dan lain – lain. Sampah sebagian besar
berasal dari sampah rumah tangga dan juga sampah pasar tradisional di Indonesia. Sampah – sampah
tersebut digolongkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah
yang bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan. Hal itu dikarenakan jenis sampah organik bisa
diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Selain itu, sampah organik
mudah terurai sehingga tidak terlalu mencemari lingkungan dan merusak lapisan tanah. Sebagian besar
berasal dari tanaman yaitu berupa kayu, dedaunan, maupun sudah dalam berbentuk bahan lain seperti
kertas, kain, dan makanan sisa. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak bisa
dipakai lagi. Karena sampah anorganik susah diuraikan, maka sampah anorganik yang tertimbun tanah
dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong sampah dengan zat yang
susah diurai. Jika sampah anorganik tertimbun dalam tanah dalam waktu yang cukup lama, maka
dapat menyebabkan rusaknya lapisan tanah. Sebagian besar berasal dari benda-benda yang tidak
digunakan lagi dan susah diuraikan, seperti plastik, botol / kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi,
kaca, kabel, barang elektronik, dan lain sebagainya. Berikut komposisi sampah secara umum yang ada
di kota – kota besar Indonesia, rata – rata sebagai berikut :

 Tabel 1. Komposisi rata – rata sampah yang ada di kota – kota besar di Indonesia
Bahan % Bahan %
Daun, sampah kayu 70,5 Plastik 14,2
Sisa makanan 12 Karet 0,2
Kertas 0,5 Kain 1,3
Kaca logam 0,7 dll 0,5
Sumber : http:/www. Pikiran Rakyat.com

Dari tabel 1. ditas, dapat ditnjau bahwa sampah kota di Indonesia sebagian besar berasal dari
sampah tanaman dan proses pengolahan yang cocok adalah proses pengolahan dengan menggunakan
thermal konverter. Samapah – sampah tersebut sebelumnya akan disortir dan tidak menutup
kemungkinan bahwa bahan – bahan seperti plastik dan juga karet dapat dibakar. Nilai besarnya kalor
yang dihasilkan dapat ditentukan dari komposisi unsur – unsur yang terdapat di dalam sampah.

 Tabel 2. Analisis bahan bakar asal tanaman


Bahan Bahan asal tanaman dalam %
berat
Karbon 45,0
Oksigen 43,0
Hidrogen 5,5
Nitrogen 2,1
Sulfur 0,1
Fosfor 0,2
Lain - lain 4,1
Persamaan stokiometri untuk pembentukan hasil pembakaran yang didapat dari tabel 2. Menjadi
seperti persamaan berikut ini :

128
Pemanfaatan Potensi Sampah Rumah Tangga Sebagai Sumber Energy Listrik Menggunakan Teknik
Thermal Converter

� + �2 + �2 + �2 + ...... ��2 + �2 � + �2 + ......


(Partha 2010).
Proses konversi secara thermal terjadi pada suhu yang relatif tinggi, sehingga proses ini
menyebabkan struktur kimia bahan yang diproses berubah. Proses konversi thermal berperan dalam
mengurangi jumlah limbah. Hal ini bisa mengurangi tempat penggunaan lahan, namun pengolahan
limbah termal masih membutuhkan tempat untuk menangani berbagai residu. Proses thermal bisa
memungkinkan perbaikan energi dari limbah, memungkinkan perbaikan mineral dan bahan kimia
yang bisa dimanfaatkan kembali atau didaur ulang, dan menghancurkan banyak kontaminan yang
mungkin ada dalam aliran limbah (Hanif, 2018). Untuk penggunaan teknologi konversi thermal ini
memiliki kekurangan dalam mengelolah sampah sebagai pembangkit listrik yaitu sampah yang bisa
diolah hanya sampah organik saja dan terbatas, jadi untuk sampah anorganik tidak dapat digunakan
untuk dikonversi secara thermal. Selain itu, konversi secara thermal ini membutuhkan biaya yang
tidak sedikit atau bisa dibilang membutuhkan biaya yang tinggi. Hal itu dikarenakan alat-alat yang
digunakan adalah alat-alat dengan berkapasitas yang besar dan membutuhkan lahan yang luas,
sehingga untuk menggunakan thermal converter ini dibutuhkan dana yang cukup besar. Dan juga
teknologi ini tidak bisa mendaur ulang sampah lama secara maksimal, sehingga perlu ditimbun
terlebih dahulu di lahan yang luas dan membutuhkan waktu yang lama.

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Rumah Tangga Menggunakan Teknik


Thermal Converter
Secara umum, teknologi thermal converter ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu input berupa
pemilahan sampah baik organic maupun anorganik, tahap proses meliputi pemusnahan sampah,
penyimpanan uap panas, dan kemudian uap digunakan sebagai sumber penggerak turbin di dalam
generator. Hasil yang diperoleh kemudian berupa sumber energy listrik. Beberapa rencana dalam
membangkitkan sumber tenaga listrik dari sampah rumah tangga menggunakan teknik termal
converter:
1) Compacting Truck
Compacting itruck imerupakan itruk dengan fungsi sebagai pengumpul atau pengangkut sampah.
Truk sampah ini digunakan untuk mengangkut sampah organic dengan kapasitas 15 m3. Truk
akan memuat sampah kemudian truk akan memindahkan di tempat pengumpulan sampah
sementara dan akan di derek dengan overhead crane. Berikut merupakan gambar dari compacting
truck.

 Gambar 4. Compacting Truck


(Sumber: Voicu, et al., 2019)

2) Overhead Crane
Overhead iCrane merupakan kombinasi dari struktur dan rangka derek yang terpisah, digunakan
untuk mengangkat dan memindahkan beban yang dapat digantung secara bebas atau dihubungkan
ke derek itu sendiri. Alat ini digunakan untuk mengangkut sampah dan memilah sampah, serta
memindahkan sampah yang terdapat di tempat penampungan sampah sementara ke tempat
pemusnahan sampah dengan menggunakan overhead crane. Adapun kegunaan lainnya bisa
memilah sampah yang dapat didaur ulang. Berikut merupakan gambar dari overhead crane.

129
Eza Bintang Ramadhan dan Sudarti

 Gambar 5. OverHead Crane


(Sumber: PT. Karya Master Mandiri Indonesia, 2021)

3) Mesin Penghancur dan Penyayat Sampah


Mesin ini digunakan pada saat sampah akan dimasukkan ke ruang pembakaran supaya lebih
terurai dan mempermudah proses pembakaran. Setelah masuk ruang pembakaran sampah tersebut
akan cepat terbakar dan suhu dari thermal converter akan berada pada titik 1700 C.

 Gambar 6. Mesin Penghancur atau Penyayat Sampah


(Sumber: Anggry dan Subhkan, 2017)

4) Thermal Converter
Arti dari alat ini berupa penukar kalor, yang mana fungsi utama dari alat ini adalah mengubah
limbah menjadi panas melalui pembakaran. Dalam proses ini, uap air diinjeksikan untuk
pendinginan, sehingga menghasilkan uap berkalori tinggi yang betekanan uapnya sangat panas.
Berikut merupakan gambar dari Thermal Converter.

 Gambar 7. Thermal Converter


(Sumber: https://www.measure-tech.com/tvc.html)

5) Boiler
Boiler imerupakan ialat yang menyerap uap panas yang dihasilkan dari pembakaran sampah. Uap
panas kemudian berlanjut yang kemudian akan didinginkan dengan penyemprotan air secara
berkala. Berikut merupakan gambar dari alat boiler.

130
Pemanfaatan Potensi Sampah Rumah Tangga Sebagai Sumber Energy Listrik Menggunakan Teknik
Thermal Converter

 Gambar 8. Boiler
(Sumber: https://www.hurstboiler.com/boilers/scotch_marine/series_500)

6) Turbin
Turbin merupakan alat yang digunakan sebagai penggerak generator yang awalnya digerakkan
oleh tenaga uap kemudian boiler akan menampungnya. Berikut merupakan gambar dari alat
turbin.

 Gambar 9. Turbin
(Sumber: Dunia Mesin, 2021)

7) Generator
Generator merupakan alat yang digunakan sebagai penghasil daya listrik yang dalam
pergerakannya akan digerakkan oleh turbin. Berikut merupakan gambar dari alat berupa
generator.

 Gambar 10. Generator


(Sumber: Rakhman, 2020)

Potensi Energi Listrik Sampah Rumah Tangga yang Dihasilkan Dengan Teknologi Thermal
Converter
Menurut Partha (2010) menjelaskan bahwa dengan menggunakan teknologi Thermal
Converter, dengan sampah rumah tangga berupa sampah organic yang dipakai sebesar 204 ton/hari
atau setara dengan 237.093,33 kWh/hari untuk 1 pembangkit. Menghasilkan potensi sumber energy
listrik sebesar 6MW = 144 MWh dengan efisiensi yang digunakan dalam pembangkitan ini sebesar
30%. Sedangkan, menurut Nugraha et al., (2020) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa dengan
menggunakan sampah rumah tangga sebesar 201.594,6433 kWh/hari akan menghasilkan potensi
sumber energy listrik sebesar 36.287,0064 kWh/hari yang jika dikonversikan ke dalam MW sebesar
36,287 MWh dengan efisiensi pada tiap pembangkitnya berupa 80% untuk efisiensi boiler, 25% untuk
efisiensi turbin uap, dan 90% untuk efisiensi dari generator.

131
Eza Bintang Ramadhan dan Sudarti

Berikut merupakan tabel 3. Perbandingan data yang diperoleh berdasarkan pada ulasan di atas

 Tabel 3. Perbandingan Data


Teknik yang digunakan Sampah Rumah Tangga Potensi Sumber energy
(kWh/hari) listrik yang dihasilkan
(MWh)
Teknologi Thermal 237.093,33 144
Converter 201.594,6433 36,287

Berdasarkan data dari tabel 3. Perbandingan data tersebut, dapat dibandingkan bahwa apabila
dengan menggunakan teknik teknologi thermal converter dengan semakin banyak penggunaan sampah
rumah tangga yang dipakai akan menghasilkan semakin banyak pula potensi sumber energy listrik
yang diperoleh. Hasil yang diperoleh ini, diikuti pula dengan efisiensi yang bekerja untuk tiap
teknologi thermal converter yang digunakan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Dari pembahasan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengelolaan sampah
rumah tangga menggunakan teknik thermal converter sangat berpotensi untuk menjadikan sampah
rumah tangga sebagai sumber energy listrik. Dimana dari masalah penekanan penumpukan sampah
rumah tangga yang kurang dikelola dengan baik berpotensi besar dalam pemenuhan sumber energy
listrik yang aman bagi lingkungan. Potensi yang dihasilkan dari penggunaan teknologi thermal
converter ini menghasilkan energy listrik yang semakin besar dengan penggunaan jumlah sampah
rumah tangga yang semakin banyak juga. Saran untuk artikel ini semoga dalam penulisan artikel
selanjutnya menjadi lebih baik lagi dan berpedoman pada jurnal – jurnal internasional.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Anggry, A., dan Subkhan. 2017. Analisis Efisiensi Hasil Pencacahan Terhadap Tipe Pencacah
dan Material Sampah. Jurnal MANUTECH. 9 (2): 60-88.
[2]. Anima, “Apakah Anda Benar-Benar Mengerti Apa Itu Limbah Organik”, 2018.Internet:
https://www.yessun.com/id/chinese-taiwan-do-you-really-know-what-organic-waste-is%3F+/.
[15 Mei 2021]
[3]. Gunawan, Y., L. Karimunua, R. Balaka, B. Sudia, L. O. Magribi, L. K. Mangalla, Kadir, Abd.
Kadir, dan Nasrul. 2019. Energi Terbarukan Dari Sampah Plastik Di TPA Puuwatu Dengan
Memanfaatkan Teknologi Pirolisis Guna Mendukung Masyarakat Mandiri Energi Di Kota
Kendari. Seminar Nasional Teknologi Terapan Berbasis Kearifan Lokal (SNT2BKL). 1 (1).
[4]. Hariningrum, R., dan S. B. Utomo. 2020. Pemanfaatan Limbah Sampah Sebagai Energi
Alternatif Pembangkit Tenaga Listrik Di Semarang. Marine Science and Technology Journal.
1(1): 30-37.
[5]. Hanif, M. 2018. Aplikasi Teknologi Termal Untuk Pengolahan Sampah. Prosiding Seminar
Nasional dan Konsultasi Teknologi Lingkungan. 135 – 144.
[6]. Hust Boiler, “Hurst Series 500”, 2021. Internet:
https://www.hurstboiler.com/boilers/scotch_marine/series_500. [15 Mei 2021]
[7]. Indah, A. B. R., S. Bahri, Mulyadi, R. Hanafi, S. Asmal, F. Mardin, M. Rusman, I. Bakri, Nilda,
D. R. Mudiastuti, S. Mangenre, I. Setiawan, S. Parenreng, M. A. Darmawan, K. Amar, dan N. I.
Syamsul. 2020. Sosialisai Pengelolaann Sampah Sebagai Bahan Bakar Untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan System Strategic Partner. TEPAT Jurnal Teknologi
Terapan untuk Pengabdian Masyarakat. 3 (2): 56- 64.
[8]. Measure Tech Inc, “High Voltage Thermal Converter”, 2018. Internet: https://www.measure-
tech.com/tvc.html. [15 Mei 2021]
[9]. Mesin, D, “Turbin Uap”, 2021. Internet: http://ridomanik.blogspot.com/2013/07/turbin-
uap.html. [15 Mei 2021]
[10]. Monice, dan Peinov. 2016. Analisis Potensi Sampah Sebagai Bahan Baku Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah (PLTSA) Di Pekanbaru. Jurnal SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi &
Industri). 1 (1): 9-16.

132
Pemanfaatan Potensi Sampah Rumah Tangga Sebagai Sumber Energy Listrik Menggunakan Teknik
Thermal Converter
[11]. Nugraha, C. S., A. A. Darda, dan W. F. Hermawan. 2020. Pengelolaan Sampah Melalui
Empowerment Masyarakat Dengan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Teknik
Thermal Converter Di TPST Piyungan. Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa. 4
(1): 20-28.
[12]. Partha, C. G. I. 2010. Penggunaan Sampah Organik Sebagai Pembangkit Listrik Di TPA
Suwung-Denpasar. Teknik Elektro. 9 (2): 152-158.
[13]. PT. Karya Master Mandiri Indonesia, “Mesin Alat Berat – OverHead Crane”, 2021.
Internet: http://www.kmmigroup.com/WEB001/index.php/en/sort-learning/learning-bid-
paa/374-mesin-alat-berat-overhead-crane.html. [15 Mei 2021]
[14]. Pujotomo, I. 2017. Potensi Pemanfaatan Biomassa Sekam Padi Untuk Pembangkit Listrik
Melalui Teknologi Gasifikasi. Jurnal Energi dan Kelistrikan. 9 (2): 126-135.
[15]. Putri, N. H, “Limbah Anorganik Ada di Sekitar Kita, Ini Jenis dan Cara Tepat Mengolahnya”,
2020. Internet: https://www.sehatq.com/artikel/limbah-anorganik-ada-di-sekitar-kita-ini-jenis-
dan-cara-tepat-mengolahnya. [15 Mei 2021]
[16]. Rakhman, A., “Pemeliharaan Generator”, 2020. Internet: https://rakhman.net/electrical-
id/pemeliharaan-generator/. [15 Mei 2021]
[17]. Samsinar, R., dan K. Anwar. 2018. Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Kapasitas 115 KW (Studi Kasus Kota Tegal). Jurnal Elektum. 15 (2): 33-40.
[18]. Suhada, R.T, dan I. Al-Mahdy. 2017. Analisis Potensi Sampah Sebagai Sumber Energi
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah dan Produk Kreatif Untuk Mendukung Pariwisata (Studi
Kasus di Kepulauan Seribu). Jurnal PASTI. 11 (3): 245-255.
[19]. Surma, U., A. Natio, S. Harahap, dan L. O. M. Firman. 2020. Analisa Pemanfaatan Sampah
Perkotaan Untuk Pembangkit Listrik Di TPA Ciniru Kabupaten Kuningan. Teknobiz: Jurnal
Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin. 10(1): 7-12.
[20]. Sulistiorini, I. N, “Pengelolaan Sampah Rumah Tangga”, 2019. Internet:
https://dlhk.jogjaprov.go.id/pengelolaan-sampah-rumah-tangga. [15 Mei 2021]
[21]. Voicu, G., M. Lazea, B. S. Zabava, P. Tudor, dan V. Moise. 2019. Cinematical Analysis of The
Pre-Taking and Pre-Compacting Mechanisms Of Some Garbage Trucks. Journal of
Engineering Studies and Research. 25 (2): 56-62.
[22]. Wardana, I. W., Junaidi, R. F. Soeroso, dan P. S. Akbar. 2012. Sampah Untuk Energi:
Kelayakan Pemanfaatan Limbah Organik Dari Kantin Di Lingkungan Undip Bagi Produksi
Energi Dengan Menggunakan Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga. Jurnal PRESIPITASI. 9
(2): 79-83.
[23]. Monice, and . Perinov. 2017. ‘ANALISIS POTENSI SAMPAH SEBAGAI BAHAN BAKU
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSA) DI PEKANBARU’. SainETIn 1 (1):
9–16. https://doi.org/10.31849/sainetin.v1i1.166.
[24]. Ambabunga, Yusri. 2019. ‘Analisis Pembangkit Energi Listrik Dengan Sumber Energi Baru
dan Terbaharukan’. Jurnal Pendidikan Fisika 2: 4.
[25]. Partha, Cokorde Gede Indra. 2010. ‘PENGGUNAAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI
PEMBANGKIT LISTRIK DI TPA SUWUNG - DENPASAR’ 9: 7.
[26]. Sari, Fitria Novita. 2021. ‘Alternatif Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Konservasi Sumber
Energi Listrik’. Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer,
Elektronika dan Kendali) 6 (3): 165. https://doi.org/10.33772/jfe.v6i3.18994.
[27]. Suhada, R.T dan Al-Mahdy, I. 2016. ‘ANALISIS POTENSI SAMPAH SEBAGAI SUMBER
ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH DAN PRODUK KREATIF UNTUK
MENDUKUNG PARIWISATA (STUDI KASUS DI KEPULAUAN SERIBU).

133

You might also like