1125-Article Text-2009-3-10-20220404 PDF
1125-Article Text-2009-3-10-20220404 PDF
1125-Article Text-2009-3-10-20220404 PDF
php/sainstech/article/view/1125/754
Abstract
Reserves of fuel oil, especially those from fossil fuels, are dwindling, while the people's need for fuel oil is
increasing. Dependence on fossil fuels needs to be addressed immediately. So it is necessary to develop
renewable energy sources as alternative energy to replace fuel oil. One of them is by utilizing bioethanol as an
alternative. The process of making bioethanol involves a distillation process. In this study, the design and
performance test of an electric distillation apparatus was carried out by utilizing molasses as a raw material
for making bioethanol. The aim is to determine the quality of the alcohol content in bioethanol which is
processed using an electric distillation apparatus. Electrical distillator testing includes functional tests and
performance tests. Functional testing is done by testing the components used in the tool so that it can be seen
whether the tool is functioning properly. Meanwhile, the performance test of the electric distillator is an
automatic performance test of a tool to produce bioethanol. The performance test procedure of the electric
distillator was carried out using a bimetallic thermostat of 76ºC and 85ºC, to measure the distillation time and
determine the alcohol content in bioethanol. From the results of the study, it was found that for an electric
distillator that uses a bimetallic thermostat of 76˚C, the processing time of 70.43 hours produces bioethanol
with an alcohol content of 61.7% and an electric distillator that uses a bimetallic thermostat of 85˚C with a
processing time of 0.56 hours to produce bioethanol. with an alcohol content of 35%.
Keywords: bioethanol, electrc destilator, thermostat, bimetal
Abstrak
Cadangan bahan bakar minyak, khususnya yang berasal dari fosil semakin menipis, sedangkan kebutuhan
masyaarakat akan bahan bakar minyak semakin meningkat. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil
perlu segera diatasi. Sehingga perlu adanya pengembangan sumber energi terbarukan sebagai energi
alternatif pengganti bahan bakar minyak. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan bioethanol sebagai
alternatif penggantinya. Proses pembuatan bioethanol melibatkan proses destilasi. Dalam penelitian ini
dilakukan rancang bangun dan uji kinerja sebuah alat destilasi elektrik dengan menafaatkan molase sebagai
bahan baku pembuatan bioethanol. Tujuannya untuk mengetahui kualitas kandungan alkohol dalam
bioethanol yang diproses menggunakan alat destilasi elekrtik. Pengujian destilator elektrik meliputi uji
fungsional dan uji kinerja. Uji fungsional dilakukan dengan menguji komponen yang digunakan pada alat
sehingga dapat diketahui apakah alat berfungsi dengan baik. Sedangkan uji kinerja destilator elektrik
adalah uji kinerja otomatis alat untuk menghasilkan bioethanol. Prosedur uji kinerja dari destilator elektrik
dilakukan dengan menggunakan thermostat bimetal 76ºC dan 85ºC, untuk mengukur waktu destilasi dan
mengetahui kandungan alkohol pada bioethanol. Dari hasil penelitian didapatkan untuk destilator elektrik
yang menggunakan thermostat bimetal 76˚C lama waktu proses 70,43 jam menghasilkan bioethanol
dengan kandungan alkohol sebesar 61,7% dan destilator elektrik yang menggunakan thermostat bimetal
85˚C lama waktu proses 0,56 jam menghasilkan bioethanol dengan kandungan alkohol sebesar 35%.
Kata kunci: bioethanol, destilator elektrik, thermostat, bimetal
1
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
2
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
produk yang baik. Masalah utama dalam perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan
pengolahan bioetanol secara konvensional sebuah substansi untuk menjadi gas. Aplikasi
adalah kestabilan suhu destilator. Faktor suhu destilasi sederhana digunakan untuk
akan mempengaruhi kadar etanol yang memisahkan campuran air dan alkohol.
dihasilkan (Rapiyanta et al., 2012). 2. Destilasi Fraksional
Berdasarkan latar belakang tersebut maka Destilasi fraksional atau destilasi
dilakukan perancangan sebuah alat destilasi bertingkat yaitu proses yang komponen-
bioethanol yang dioperasikan secara komponennya secara bertingkat diuapkan dan
otomatis dengan sistem yang digunakan adalah diembunkan. Penyulingan terfraksi berbeda dari
sistem batch. Alat destilasi pada penelitian ini destilasi biasa, karena ada kolom fraksinasi
dibuat dengan tabung alumunium yang dimana ada proses refluks. Refluks proses
divariasikan dengan sumber pemanas elektrik penyulingan dilakukan untuk pemisahan
dan pengaturan suhu konstan mengunakan bioethanol dan air dapat terjadi dengan baik.
thermostat bimetal. 3. Destilasi Azeotrop
Azeotrop adalah campuran dari dua atau
2. Landasan Teori lebih komponen yang memiliki titik didih yang
2.1 Destilasi konstan. Destilasi Azeotrop yaitu destilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan dengan menguapakan zat cair tanpa perubahan
proses pemurnian suatu campuran yang komposisi. Destilasi azeotrope sering
biasanya berupa cairan berdasarkan perbedaan digunakan dalam proses isolasi komponen,
titik didihnya. Distilasi merupakan proses pemekatan larutan dan juga pemurnian
pemisahan fisik yang tidak memerlukan reaksi komponen cair.
kimia. Secara komersial, distilasi memiliki 4. Destilasi Vakum
sejumlah aplikasi, misalnya untuk memisahkan Destilasi Vakum merupakan destilasi
minyak mentah menjadi fraksi-fraksi yang lebih yang dilakukan dengan cara cairan diuapkan
ringan yang digunakan sebagai bahan bakar pada tekanan rendah. Tujuan utama adalah
dalam transportasi, pembangkit listrik, maupun menurunkan titik didih cairan yang
dalam proses pemanasan sehari-hari. Pada bersangkutan dan volatilitas relatif meningkat
distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah jika tekanan diturunkan. Destilasi vakum
perbedaan titik didih yang jauh atau dengan biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
salah satu komponen bersifat volatil. Jika didestilasi tidak stabil.
campuran dipanaskan maka komponen yang 5. Destilasi Uap
titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih Destilasi uap digunakan pada campuran
dulu. Selain perbedaan titik didih, juga senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan mencapai 200°C atau lebih. Destilasi uap dapat
sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi mendekati 100°C dalam tekanan atmosfer
distilasi sederhana digunakan untuk dengan menggunakan uap atau air mendidih.
memisahkan campuran air dan alkohol Destilasi uap dilakukan untuk memisahkan
(Mustiadi, Astuti, Purwokuncoro, 2020) komponen campuran pada temperature lebih
Jenis destilasi antara lain destilasi rendah dari titik didih normalnya..
sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, 6. Destilasi Ektraktif
destilasi vakum, destilasi kering, dan destilasi Destilasi ekstraktif, destilasi ini mirip
azeotropic (Setiawan, 2018). degan destilasi azeotropik dalam hal
1. Destilasi Sederhana penambahan senyawa dalam hal penambahan
Pada destilasi sederhana, dasar senyawa lain untuk mempermudah proses
pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang pemisahan. Dalam hal ini pelarut yang
jauh atau dengan salah satu komponen bersifat melakukan ekstrasi karena senyawa yang
volatile. Selain perbedaan titik didih, juga
3
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
4
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
dengan konsentrasi yang tinggi. Kadar destilasi dan Tubular heater, pipa aluminium,
ethanol dari proses fermentasi berkisar 15– thermostat bimetal 76ºC, thermostat bimetal
20%, sehingga diperlukan proses fermentasi 85ºC, tabung silinder, kabel listrik, stecker,
untuk mendapatkan ethanol yang lebih tinggi saklar, sedangkan untuk alat dan bahan
(Sejati, 2016). pembuatan bioethanol diantaranya : gelas ukur,
pengaduk kaca, thermometer raksa, timbangan
2.3 Molase digital, alkohol meter, aquades, molase, ragi
Bioethanol adalah ethanol (alkohol) yang roti/ Saccaharomyces Cereviseae, pupuk NPK,
diperoleh dari fermentasi bahan-bahan yang pupuk urea dan air es sebagai pendingin proses
mengandung gula seperti molase. Molase kondensasi.
merupakan hasil samping dari pengolahan gula 3.2 Tahap penelitian
kristal tebu. Kadar gula yang masih tinggi Tahap dalam penelitian ini dibagi dalam dua
sekitar 45 - 54,6% dan perannya sebagai limbah, tahapan yaitu rancang bangun destilator elektik
menjadikan molase sebagai substrat yang dan uji kinerja destilator. Tahap rancang bangun
menjanjikan untuk dikembangkan. Perbaikan meliputi: 1) rancangan fungsional, yaitu
proses pada produksi bioetanol dengan substrat merancang bagian apa saja dari alat yang akan
molase diharapkan dapat memperbaiki kualitas dibangun, 2) rancangan struktural yaitu
produk yang dihasilkan (Nugraheni & Mastur, mendesain bagian atau komponen alat destilator
2017; dan Nugraheni & Mastur, 2017). elektrik dengan software Autocad, dan 3) tahap
Pada umumnya molase digunakan pembuatan destilasi elektrik.
sebagai media produksi alkohol secara
komersial pada industri fermentasi alkohol
karena molase mudah didapatkan secara luas,
murah serta dianggap sebagai bahan baku yang
berkualitas. Molase berupa cairan kental seperti
sirup dan berwarna coklat gelap atau coklat
kemerahan bersifat asam, mempunyai pH 5,5-
6,5 yang disebabkan oleh adanya asam-asam
organik bebas (Puspitasari, 2008).
3. Metode Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di
Balekambang, Kabupaten Wonosobo. Metode
yang digunakan pada penelitian ini yaitu
penelitian dan pengembangan atau research and
development produk berupa alat destilator
elekrik untuk menghasilkan bioethanol. Gambar
1 berikut merupakan diagram alir dari proses
penelitian.
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam
peneltiian ini meliputi dua katagori, yang
pertama alat dan bahan pembuatan destilator
elektrik dan yang kedua alat dan bahan
pembuatan bioethanol. Alat dan bahan Gambar 1. Diagram alur penelitian
pembuatan destilator elektrik antara lain : Las
Hi Cook model AT-2008, solder, pemotong Proses pendahuluan sebelum tahap uji
pipa, tang lancip, isolasi kabel, tabung rReaktor kenerja peralatan destilator elektrik adalah
5
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
proses persiapan bahan yang akan didestilasi, merupakan data dari hasil proses penelitian dari
yaitu proses fermentasi bahan untuk pembuatan uji kinerja destilator elektrik.
bioethanol, dengan metode fermentasi
anaerobe. Tabel 1. Waktu dan Hasil Proses Destilasi
Setelah proses persiapan bahan, tahap dengan Thermostat Bimetal 76 0C
selanjutnya adalah pengujian destilator elektrik Ulangan Vol Waktu Warna Aroma
yang meliputi uji fungsional dan uji kinerja. (ml) (Jam)
Pada uji fungsional dilakukan dengan menguji I 120 71 Bening Alkohol
setiap komponen dari alat yang akan digunakan II 120 70 Bening Alkohol
agar bisa berfungsi dengan baik. Sedangkan uji III 120 70,3 Bening Alkohol
kinerja destilator elektrik ini adalah uji kinerja Rerata 120 70,43 Bening Alkohol
pada sistem alat secara keseluruhan pada saat
digunakan untuk proses destilasi pembuatan Tabel 2. Waktu dan Hasil Proses Destilasi
bioethanol. Sehingga jika alat belum beroperasi dengan Thermostat Bimetal 85 0C
dengan baik untuk menghasilkan bioethanol
Ulangan Vol Waktu Warna Aroma
maka akan dilakukan perbaikan dan dilakukan
pengujian kembali. (ml) (Jam)
I 120 0,55 Bening Alkohol
II 120 0,57 Bening Alkohol
4. Hasil dan Pembahasan
III 120 0,55 Bening Alkohol
4.1 Hasil Rancangan Destilator Elektrik Rerata 120 0,56 Bening Alkohol
Destilator elektrik dirancang menggunakan
bahan aluminium dengan kapasitas 2,3 liter
Tabel 3. Kandungan Alkohol Bioethanol
dengan daya listrik 60 watt. Pipa penyalur yang
Proses Destilasi dengan Thermostat Bimetal 76
digunakan adalah pipa aluminium sepanjang 1 0
C
meter yang diputar spiral didalam tabung
Ulangan Kandungan
konsensor. Salah satu manfaat dari jenis
Alkohol (%)
pendingin spiral ini adalah tidak memakan
I 64
terlalu banyak ruang dan agar dapat
II 60
memperpanjang lintasan destilasi sehingga
III 61
bahan yang didestilasi dapat menghasilkan
Rerata 61,7
kadar yang tinggi. (Abidin et al., 2018). Pada
penelitian ini jenis tabung kondensor yang
digunakan yaitu tabung silinder. Pengaturan
suhu destilasi menggunakan thermostat bimetal Tabel 4. Kandungan Alkohol Bioethanol
Proses Destilasi dengan Thermostat Bimetal 85
untuk menjaga suhu tetap konstan. 0
C
4.2 Uji Kinerja Destilator Elektrik Ulangan Kandungan
Perolehan hasil penelitian dilakukan dengan Alkohol (%)
pengamatan dan pengukuran pada beberapa I 35
faktor, yaitu volume bioethanol, waktu II 35
destilasi, dan kandungan alkohol bioethanol. III 35
Hasil pengamatan dan pengukuran ini dapat Rerata 35
dijadikan indikator bahwa alat destilasi elektrik
dapat bekerja dan menghasilkan bioethanol. Berdasarkan waktu destilasi bioethanol
Data yang diamati meliputi lama waktu proses yang ditampilkan pada Gambar 1, diketahui
dan hasil destilasi, serta uji kandungan alkohol bahwa untuk menghasilkan volume bioethanol
dalam bioethanol hasil destilasi. Tabel 1 berikut sebanyak 120 ml waktu destilasi bioethanol
terlama adalah waktu destilasi menggunakan
thermostat bimetal 76˚C dengan lama waktu
6
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
7
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
distilasi yang diperoleh melalui proses distilasi menghasilkan bioethanol dengan kandungan
pada temperatur yang rendah. alkohol sebesar 44%. Berdasarkan beberapa
Sejalan dengan penelitian yang telah referesni penelitian sebelumnya tersebut maka
dilakukan oleh (Sumampouw et al., 2015), kandungan alkohol bioethanol pada penelitian
menunjukkan secara eksperimen terlihat bahwa ini dapat dikatakan setara dengan kandungan
semakin bertambah suhu, semakin berkurang alkohol biethanol pada umumnya.
tingkat kemurnian dari etanol. Hal ini Sedangkan dari sisi rancang bangun
disebabkan karena air yang terkandung di destilator elektrik yang telah dihasilkan untuk
dalam beer yang digunakan sebagai bahan perbedaan dengan referensi yang ada maka
untuk eksperimen semakin banyak yang terdapat keterbaharuan berupa pengontrolan
menguap bersamaan dengan etanol. Dengan suhu dengan adanya thermostat bimetal pada
demikian terlihat suatu hubungan langsung pemanas destilator.
yang cukup jelas, yaitu semakin berkurang
kemurnian etanol berarti semakin banyak air
Daftar Pustaka
yang terkandung di dalamnya.
8
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
Fermentasi Kulit Nanas (Ananas comosus Permatasari, R., Atlway, A., & Susianto (2015).
L. Merr) dengan Menggunakan Destilasi Pemodelan dan Simulasi Distilasi Batch
Vakum. Jurnal Keteknikan Pertanian Broth Fermentasi pada Tray Volumn
Tropis Dan Biosistem, vol 2(2), hal : 131- dengan Serabut Woll. Jurnal Teknik
137. Kimia Vol.9, No.2, hal : 44 – 49.
https://jkptb.ub.ac.id/index.php/jkptb/arti http://ejournal.
cle/view/194/178 upnjatim.ac.id/index.php/tekkim/article/v
Hargono dan Suryanto (2017). Rancang iew/544
Bangun Alat Distilasi Satu Tahap Untuk Purwanto, F. E. (2018). Rancang Bangun
Memproduksi Bioetanolgrade Teknis. Destilator Elektrik untuk Destilasi
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 10 No 1 Bioetanol Rumput Laut Eucheuma
(2015). Hal 9 – 14. Cottonii.
https://jurnal.polines.ac.id/index.php/reka http://repository.unej.ac.id//handle/12345
yasa/article/view/208 6789/95975
Hartina, F., Jannah, A., & Maunatin, A. (2014). Puspitasari, R. (2008). Kualitas Molase Sebagai
Fermentasi Tetes Tebu Dari Pabrik Gula Bahan Baku Produksi Alkohol Pabrik
Pagotan Madiun Menggunakan Saccharo- Spiritus Madukismo Yogyakarta. Skripsi.
myces cerevisiae Untuk Meng-hasilkan Fakultas Farmasi. Universitas Sanata
Bioetanol Dengan Variasi pH dan Lama Dharma. Yogyakarta.
Fermentasi. Alchemy, Vol 3, No 1, 93– http://repository.usd.
100. http://ejournal.uin-malang. ac.id/id/eprint/17113
ac.id/index.php/ Putra, I. G. G. S. A., Martini, N. M., & Wrasiati,
Kimia/article/view/2907/5015 L. P. (2015). Pengaruh Suhu dan Lama
Maulana, A. S., Turmizi, T., & Hamdani, H. Distilasi Terhadap Randemen dan
(2018). Rancang Bangun Alat Distilasi Karakteristik Distilat Alkohol dari Cairan
Untuk Penyulingan Minyak Nilam. Jurnal Pulpa Hasil Samping Fermentasi Biji
Mesin Sains Terapan, 2(2), 73–75. Kakao. Rekayasa Dan Manajemen
http://e- Agroindustri, 3(03), 345–351. https://ojs.
jurnal.pnl.ac.id/mesinsainsterapan/article/ unud.ac.id/index.php/jtip/article/view/187
view/526 01/12192
Mustiadi, L., Astuti, S., & Purwokuncoro, A.E. Rapiyanta, P.T., Sutopo, B., & Soesanti, I.
(2020). Buku Ajar Distilasi Uap Dan 2012. Pengaturan Suhu Destilator pada
Bahan Bakar Pelet Arang Sampah Proses Destilasi Bio-Etanol Berbasis
Organik. C.V IRDH, Jl. Sokajaya No. 59, Kendali Proporsional Menggunakan Plc
Purwokerto New Villa Bukit Sengkaling Omron CPM2A. Paradigma, Jurnal
C9 No. 1 Malang. Komupter dan Informatika. Vol 14. No 1,
http://eprints.itn.ac.id/id/eprint/5209 https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php
Nugraheni, S. D., & Mastur, M. (2017). /paradigma/article/view/3374
Perbaikan Bioproses Untuk Peningkatan Sejati, O. M. (2016). Pembuatan Zeolit Pelet
Produksi Bioetanol Dari Molase Berbasis Zeolit Alam Dan Pati Tepung
Tebu/Bioprocess Improvement for Terigu Sebagai Adsorben Pada
Enhanching Bioethanol Production of Pembuatan Bioetanol Fuel Grade.
Sugarcane Molase. Perspektif, 16(2), 69– Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
78. http:// repository.ump.ac.id/3090/
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/inde Setiawan, T. (2018). Rancang Bangun Alat
x.php/psp/article/view/6256 Destilasi Uap Bioetanol Dengan Bahan
9
Rancang Bangun dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi pada Proses Pembuatan Bioethanol
Wahyu Sehwantoro, Fifin Hindarti, Mawar Oktivina - Sainstech, Vol. 31, No. 2 (2021) : 1 – 10
10