Journal Skripsi Muhammad Lutfi (F1C112041) PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH LAJU ALIRAN UDARA PADA SYNGAS HASIL PROSES GASIFIKASI

BIOMASSA KOTORAN SAPI YANG DIGUNAKAN PADA UNJUK KERJA MESIN


SUZUKI SMASH 110 CC

Muhammad Lutfi1
1
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram
Jalan Majapahit No.62 Mataram – Nusa Tenggara Barat
Telpon. (0370) 636126, Fax. (0370) 636523

*Corresponding author : [email protected]

Abstract
Current day, gasification which has been researched and widely used to produce
synthesis gas was only coal and agricultural waste gasification. The investigation has not been
widely done in cow manure, while the manure can be easily obtained and contains much carbon.
Biomass gasification of cow manure is able to produce synthesis gas which can be used as
fuel in engine of Suzuki 110 cc. The gasification process happening is air as supported gas with
various flow rate of 35 litres/minute, 40 litres/minute, 45 and 50, litres/minute.
Syntesis gas derived from the gasification process with air flow rate of 35 litres/minute
produces a high heat value with GHV of 9.569,96 KJ/m3 and NHV of 8.730,51 KJ/m3. This value
is higher compared to the air flow rate of 40 litres/minute with GHV of 8.959,65 KJ/m3 and NHV
of 8.229,75 KJ/m3, 45 litres/minute with GHV of 8.093,76 KJ/m3 and NHV of 7.386,95 KJ/m3 and
50 liters/min with GHV of 5814.25 KJ/m3 and NHV of 5.341,44 KJ/m3. Synthesis gas gained
from the gasification process results in four combustible gases i.e: CH4, C2H6, H2 and CO.
Fuel consumption in the engine shows the synthesis gas of type A has a better quality compare to
gas syntesis of type B, C and D, since the syntesis gas of type A has the lowest fuel consumption
compared to type B, C, D in rotation of 1500 rpm, 5.333 liters/min, 2500 rpm, 11.333
liters/minute, 3500 rpm 15 litres/minute and 4500 rpm, 18 litres/minute, while the fuel
consumption on the syntesis gas of type B, C and D was higher at the same rotation. In
accordance to the condition, the lower usage of fuel takes a higher braking load, so that the
syntesis gas of type A requires the highest braking loads.

Keywords: cow mature, gasification, syntesis gas, fuel, engine

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang sebagainya sedangkan yang kita ketahui
Berbagai cara yang dilakukan untuk indonesia merupakan negara yang beriklim
mencari energi altenatif lain sebagai tropis yang kaya akan sumber daya alamnya
pengganti bahan bakar fosil seperti dan sumber daya yang dihasilkan dari segi
bioethanol, biomassa, biosolar dan lain petanian dan peternakan sangat tinggi yang
hanya dimanfaatkan sebagai sumber pangan merupakan syntesis gas (gas mampu bakar)
saja, sedangkan selain itu dapat dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar
dimanfaatkan sebagai sumber potensi energi pada unjuk kerja engine.
yang tinggi baik menjadi bioethanol maupun
Rumusan Masalah
biogas.
Berdasarkan permasalahan yang
Seperti yang ketahui saat ini proses
diuraikan pada latar belakang terdapat
gasifikasi yang sudah diteliti dan banyak
beberapa faktor dan pertimbangan yang
digunakan untuk menghasilkan syntesis gas
dapat mempengaruhi syntesis gas (gas
yaitu gasifikasi yang menggunakan batu
mampu bakar) yang dihasilkan dari proses
bara dan limbah pertanian saja, sedangkan
gasifikasi biomassa kotoran sapi yaitu gas
proses gasifikasi yang menggunakan
umpan yang digunakan maupun laju aliran
biomasa kotoran ternak belum banyak yang
gas umpan yang digunakan.
meneliti, lebih-lebih untuk biomassa kotoran
ternak sapi sedangkan biomassa kotoran
Tujuan Penelitian
ternak sapi seperti yang diketahui banyak
Adapun tujuan penelitian ini adalah
mengandung karbon dan sangat gampang
Untuk mengetahui pengaruh variasi laju
didapatkan.
aliran gas umpan (udara) pada syntesis gas
Sesuai dengan uraian di atas dapat
(gas mampu bakar) yang dihasilkan dari
diketahui salah satu langkah untuk
proses gasifikasi yang digunakan pada unjuk
mengatasi dan mengantisipasi permasalahan
kerja mesin suzuki smash 110 cc, sehingga
kelangkahan minyak dunia yang semakin
diketahui konsumsi penggunaan syntesis gas
menipis yaitu dengan menggunakan proses
dan besar beban pengereman pada kecepatan
gasifikasi menggunakan biomassa kotoran
bervariasi, yaitu 1500 Rpm, 2500 Rpm,
sapi, dimana proses gasifikasi merupakan
3500 Rpm dan 4500 Rpm.
proses termokimia yang merubah bahan
bakar padat menjadi bahan bakar gas dengan II. DASAR TEORI
melalui proses pembakaran terhadap kotoran Tinjauan Pustaka
ternak sapi dengan asupan udara yang Beberapa penelitian gasifikasi
terbatas sebagai gas umpan pada proses biomassa menggunakan updraft gasifier
gasifikasi yang menggunakan reaktor gasifir telah dilakukan. Susanto dkk, (2015)
dan hasil gasifikasi kotoran ternak sapi yang melakukan penelitian proses gasifikasi
kotoran kuda (feses) dengan menggunakan tidak sebanding dengan laju aliran biomassa
reactor updraft gasifier dan udara sebagai yang lebih kecil menyebabkan udara yang
gas umpan dengan variasi laju aliran udara masuk kedalam reaktor gasifikasi ini
(10, 15, 20 dan 30 lt/menit). Hasil penelitian berlebih, maka akan terbentuk banyak gas
menunjukkan bahwa semakin besar laju O2, N2, CO2 dan combustible gas berkurang
aliran agent gas maka kadar gas CO (gas CO, H2,CH4). Hal tersebut diikuti
semakin naik dengan rata-rata kenaikan dengan penurunan nilai LHV dari synthesis
sebesar 15%, akan tetapi kenaikan gas CO gas.
diikuti dengan penurunan kadar gas metan
Sistem Kerja Gasifikasi
(CH4) yakni rata-rata penurunan sebesar
Dalam proses gasifikasi akan
13%. Sedangkan nilai kalor terjadi
menghasilkan beberapa produk diantaranya
kenaikkam seiring dengan semakin besar
berupa gas H2, CO, CH4, CO2, H2O, O2 dan
laju aliran agent gas yakni rata-rata terjadi
N2 (apabila menggunakan udara sebagai
kenaikkan sebesar 22,67%.
agen gasifikasinya), serta kontaminan
Vidian, (2008), juga melakukan
lainnya seperti tar. Sebelum digunakannya
penelitian proses gasifikasi tempurung
gas hasil gasifikasi tersebut maka
kelapa menggunakan updraft gasifier pada
dilakukanlah proses tambahan diluar reaktor
beberapa variasi laju aliran udara
gasifikasi berupa pemasangan alat tambahan
pembakaran dapat menghasilkan gas mampu
berupa scrubber yang berfungsi untuk
bakar (CO, CH4, H2) secara kontinnyu
menahan kandungan tar masuk kedalam
selama lebih kurang 3 jam operasi.
penampungan gas, karena kontaminan
Pada penelitian Najib dkk (2012),
tersebut tidak diperlukan dan dapat merusak
proses gasifikasi biomassa tempurung
mesin jika langsung diterapkan. Dengan
kelapa dengan variasi perbandingan udara-
adanya scrubber tersebut, paling tidak dapat
bahan bakar dan ukuran biomassa
mengurangi tar yang tertampung pada
menunjukkan bahwa konsentrasi kandungan
penampungan gas.
synthesis gas pada gas mudah terbakar
a. Faktor yang mempengaruhi proses
(combustible gas) cenderung mengalami
gasifikasi
penurunan dengan meningkatnya rasio
1. Properties Biomass
udara-bahan bakar (air fuel ratio) akan
2. Desain reactor
tetapi kenaikan laju aliran udara yang besar
3. Jenis Gasifying Agent bakar yang terjadi dalam mesin itu sendiri,
b. Jenis Reaktor Gasifikasi sehingga motor bakar bisa dikenalkan
Adapun jenis reaktor gasifikasi disini dengan sebutan internal combustion engine
diklasifikasikan berdasrkan arah aliran gas (mesin pembakaran dalam). Mesin model
yang dihasilkan adalah: pembakaran dapat dibagi menjadi dua yaitu
motor otto (bensin) dan motor diesel.
1. Gasifikasi updraft
a. Torsi
2. Gasifikasi downdraft
Torsi merupakan harga yang
3. Gasifikasi crossdraft
diperlihatkan oleh moment motor melalui
c. Agen gasifikasi
keluaran dari poros engkol (crank shaft)
Salah satu proses yang terjadi pada
yang dimana dapat di ukur dengan
reaktor gasifikasi adalah proses oksidasi.
menggunakan dynamometer, untuk mencari
Untuk terjadinya proses oksidasi dalam
mencari torsi menggunakan rumus dibawah
reaktor maka dibutuhkan agen gasifikasi.
ini :
Adapun bentuk agen gasifikasi ini dapat
T = F.r.C (N .m)………………….2.1
berupa berbagai macam seperti udara,
Dimana :
oksigen, dan uap air.
T = Torsi (N.m)
d. Faktor yang mempengaruhi proses
F = Gaya pengereman (N)
gasifikasi
1. Properties Biomass r = Radius tenaga yang bekerja (m)
C = Faktor koreksi dari kendaraan
2. Desain reactor
3. Jenis Gasifying Agent (Nm)
b. Daya efektif

Motor Bakar Daya efektif merupakan daya yang

Motor bakar merupakan jenis mesin berguna yang menggerakkan beban, yang

kalor, dimana energi yang dihasilkan dimana besarnya daya efektif tergantung

diperoleh dari pembakaran bahan bakar dari besarnya torsi yang dihasilkan. Daya

didalam silinder yang kemudian akan diubah efektif dapat dihitung dengan menggunakan

menjadi energi mekanis. Proses pembakaran persamaan dibawah ini :

dilakukan dalam silinder, tenaga yang ( )……….…..….2.2

digunakan untuk menggerakan mesin


Dimana :
tersebut diperoleh dari pembakaran bahan
Ne = Daya efektif (Watt) sebaliknya, semakin kecil nilai SFCe maka
N = Jumlah putaran (Rpm) akan semakin tinggi performa mesin
T = Torsi (N.m) (semakin irit).
c. Spesific Fuel Consumption Effective Adapun untuk menghitung nilai
(SFC) SFCe, dapat menggunakan persamaan
Konsumsi bahan bakar spesifik adalah dibawah ini.
parameter unjuk kerja mesin yang
( )…………....2.4
berhubungan langsung dengan nilai
ekonomis sebuah mesin, Karena dengan Dimana :

mengetahui hal ini dapat di hitung jumlah SFCe = Konsumsi bahan bakar efektif

bahan bakar yang dibutuhkan untuk (Liter/W.Jam)

menghasilkan daya dalam selang waktu SFC = Konsumsi bahan bakar

tertentu. (Liter/Jam)

Adapun untuk menghitung nilai SFC, Ne = Daya efektif (W)

dapat menggunakan persamaan dibawah ini.


III. METODE PENELITIAN
( )………..…2.3 Variabel Penelitian

Dimana : a. Variabel terikat


Variabel terikat merupakan variabel
SFC = Konsumsi bahan bakar efektif
yang dijadikan perhatian utama dalam
(Liter/Jam)
pelaksanaan penelitian yang dimana dalam
V = Volume bahan bakar (Liter)
permasalahan yang diangkat diharapkan
t = Waktu pemakaian bahan bakar
didapatkannya informasi dari variabel
(Detik)
tersebut.
d. Spesific Fuel Consumption Effective
Variabel terikat dalam penelitian ini
(SFCe)
adalah :
SFCe merupakan nilai yang
1. Daya efektif mesin.
memperlihatkan jumlah konsumsi bahan
2. Spesific fuel consumption effective
bakar yang mampu menghasilkan satu daya
(SFCe) atau konsumsi bahan bakar
dalam sekian waktu. Semakin besar nilai
efektif.
SFCe maka semakin rendah performa mesin
b. Variabel bebas
tersebut (semakin boros), begitu juga
Variabel bebas merupakan variabel
yang menjadi pengaruh terhadap variabel Gas hasil proses gasifikasi biomassa kotoran
terikat. Adapun variabel pada penelitian ini sapi dengan menggunakan alat Gas
adalah: Chromatography system sehingga
1. Variasi laju aliran Gas Umpan (udara) Dari data pengujian komposisi kimia
pada proses gasifikasi biomassa kotoran syntesis gas terdapat beberapa komposisi
sapi dengan variasi 35 liter/menit, 40 kimia dari gas yang merupakan gas mampu
liter/menit, 45 liter/menit dan 50 bakar sehingga gas tersebut dapat digunakan
liter/meenit. sebagai bahan bahan bakar pada mesin
2. Variasi putaran engine yakni dengan sepeda motor Suzuki smash 110 cc.
variasi 1500 rpm, 2500 rpm, 3500 rpm, 25

komposisi kimia Gas (%)


dan 4500 rpm (± 100 rpm). 20

15 CO

volum
10 CH4
Sistematika Penelitian 5 C2H6
H2
Adapun sistematik pelaksanaan 0
30 40 50 60
penelitian yang merupakan susunan langkah Laju Aliran Udara

yang tepat dalam pelaksanaan penelitian


Gambar 1. Grafik hubungan komposisi
yaitu sebagai berikut:
kimia gas mampu bakar terhadap laju aliran
b. Persiapan udara.
c. Pengambilan syntesis gas
Data Pengujian Mesin
d. Pengujian
Pada data hasil pengujian mesin yaitu
e. Analisa data
dilakukan pengujian terhadap mesin
menggunakan bahan bakar syntesis gas hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
proses gasifikasi sehingga diketahui:
Tabel 1. Data komposisi kimia Gas yang
a. Konsumsi Bahan Bakar
dihasilkan dari proses gasifikasi.
Tabel 2. Data konsumsi bahan bakar mesin
dengan kecepatan bervariasi.
Jenis Komposisi Kimia Gas (%) volum
syntesis kecepatan
gas Konsumsi bahan bakar (liter/menit)
CO CH4 CO2 C2H6 H2 N2 O2 mesin
(Rpm)
A 21,807 13,230 7,243 2,461 1,086 32,583 21,590 A B C D

B 21,340 12,375 7,120 2,124 1,008 33,252 22,733 1500 5,333 7,666 10,000 12,666

C 18,560 11,140 6,807 2,311 1,651 37,935 22,314 2500 11,333 13,666 16,333 18,666

D 18,478 7,443 3,560 1,132 0,670 56,63 25,335 3500 15,000 19,000 20,333 25,666

Dari pengujian komposisi kimia dari 4500 18,000 22,666 24,666 29,333
b. Beban Pengereman sehingga gaya yang dikeluarkan dengan
Tabel 3. Data Beban pengereman mesin jarak antara sumbu putaran akan besar.
dengan kecepatan bervariasi.
d. Daya Efektif
kecepatan
Beban pengereman (N)
mesin 8000
(Rpm)

Daya Efektif
A B C D 6000

(watt)
1500 16,573 10,100 8,904 8,580 4000 A
2500 64,017 57,182 49,474 41,952 B
2000
3500 105,715 91,280 77,629 53,083 C
0
4500 210,215 143,275 83,974 61,075 D
0 2000 4000 6000
Putaran mesin
(RPM)
c. Torsi
20 Gambar 3. Grafik hubungan daya efektif
15 terhadap putaran mesin.
Torsi
(Nm)

10 A
B
5
C Daya efektif dan Torsi memiliki
0 D
0 2000 4000 6000 hubungan yang sangat erat, dimana besarnya
Putaran mesin
(RPM) nilai torsi akan mempengaruhi besarnya
nilai daya efektif, dengan semakin
Gambar 2. Grafik hubungan torsi terhadap meningkatnya laju aliran udara (35
putaran mesin.
liter/menit, 40 liter/menit, 45 liter/menit dan
Berdasarkan grafik yang diperlihatkan 50 liter/menit) yang terwakili pada jenis
pada gambar 4.4 memperlihatkan nilai synthesis gas A, B, C dan D menyebabkan
torsi meningkat seiring meningkatnya semakin menurunnya daya efektif yang
putaran mesin (dari putaran 1500 – 4500 dihasilkan,. Secara umum jenis syntesis gas
Rpm). Besarnya nilai torsi berbeda – beda A yang merupakan jenis gas dengan laju
pada penerapan semua jenis synthesis gas aliran udara paling kecil yaitu 35 liter/menit
yang digunakan, sehingga akan menghasilkan nilai daya efektif paling tinggi
mempengaruhi daya efektif yang akan dikarenakan syntesis gas tersebut
dihasilkan dan secara umum jenis syntesis menghasilkan nilai torsi yang paling besar
gas A menghasilkan nilai torsi paling tinggi dari jenis syntesis gas lainnya.
jika dibandingkan dengan jenis syntesis gas
B, C dan D. Hal ini menandakan proses
pembakaran pada syntesis gas A lebih baik
e. Specific Fuel Consumption (SFC) f. Specific Fuel Consumption Effective
2000 (SFCe)
1500 10
(liter/jam)
SFC

(liter/watt.jam)
1000 8
B 6

SFCe
500 A
C 4 B
0
D 2
0 2000 4000 6000 C
Putaran mesin 0
D
(RPM) 0 2000 4000 6000
Putaran mesin
(RPM)
Gambar 4. Grafik hubungan SFC bahan
bakar premium terhadap putaran mesin. Gambar 5. Grafik hubungan SFCe terhadap
putaran mesin.

Dari gambar grafik di atas, seiring SFCe merupakan nilai yang


meningkatnya putaran mesin (dari 1500 – memperlihatkan jumlah konsumsi bahan
4500 Rpm) menyebabkan semakin bakar yang mampu menghasilkan satu daya
meningkatnya jumlah bahan bakar yang dalam sekian waktu. Semakin besar nilai
dikonsumsi hal ini dikarenakan untuk SFCe maka semakin rendah kualitas
menghasilkan putaran mesin yang lebih penerapan bahan bakar tersebut pada mesin
tinggi dibutuhkan suplai campuran bahan (semakin boros), begitu juga sebaliknya,
bakar dan udara yang lebih banyak dan semakin kecil nilai SFCe maka akan
penggunaan jenis syntesis gas berpengaruh semakin tinggi kualitas penerapan bahan
terhadap nilai konsumsi bahan bakar. Nilai bakar tersebut pada mesin (semakin irit).
kosumsi bahan bakar paling rendah
diperlihatkan pada jenis syntesis gas A V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
diikuti dengan syntesis gas B, C dan D. Hal
a. Gas hasil gasifikasi biomassa kotoran
ini dikarenakan, pada jenis syntesis gas A
sapi dengan variasi laju aliran udara 35
memiliki nilai kalor lebih tinggi
liter/menit menghasilkan senyawa
dibandingkan dengan jenis syntesis gas
mampu bakara dengan komposisis kimia
lainnya
yang tinggi jika dibandingkan dengan
laju aliran agen gasifikasi 40 liter/menit,
45 liter/menit dan 50 liter/menit
b. Konsumsi bahan bakar pada mesin
menunjukkan jenis syntesis gas A dan setiap perbedaan gas umpan proses
memiliki kualitas yang bagus dan gasifikasi agar dapat lebih mengetahui
penggunaan bahan bakar paling rendah kondisi di dalam reaktor untuk bisa dianalisa
dibandingkan syntesis gas jenis B, C, D terhadap komposisi syntesis gas yang
yaitu konsumsi bahan bakar pada putaran dihasilkan sehingga bisa di kaitkan
1500 Rpm 5,333 liter/menit , 2500 Rpm pembahasan dengan komposisi kimia dari
11,333 liter/menit, 3500 Rpm 15 syntesis gas yang dihasilkan proses
liter/menit dan 4500 Rpm 18 liter/menit gasifikasi.
sedangkan konsumsi bahan bakar B,C
DAFTAR PUSTAKA
dan D pada mesin lebih tinggi dengan
kecepatan yang sama. Affendi, M., Sugiyatno, Djunaedi, I., &
Wahyu, H. (2010). Uji Variasi Beban
c. Syntesis gas jenis A memiliki kualitas
Listrik Dan Rasio Gas Hasil Gasifikasi
paling baik dibandingkan gas produser B, Sekam Padi Pada Mesin Diesel Dual
Fuel. Seminar Rekayasa Kimia Dan
C dan D sehingga mempengaruhi beban
Proses 2010.
pengereman pada mesin dengan Afif, R.L., (2015). Pengaruh Laju Aliran
Udara Pada Gasifikasi Kotoran Kuda
kecepatan bervariasi, syntesis gas A lebih
Melalui Up-Draft Gasifier Terhadap
tinggi dibandingkan dengan syntesis gas Ujuk Kerja Engine. Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas
B, C dan D, yaitu pada putaran 1500
Mataram..
Rpm 16,573 N, putaran 2500 Rpm Darmawan, R.M., (2007). Penentuan
Modifikasi Sepeda Motor Terbaik
64,017 N, putaran 3500 Rpm 105,715 N
Pada Uji Tingkat Konsumsi Bahan
dan putaran 4500 Rpm 210,215 N Bakar Dengan Pendekatan Desain
Eksperimen. Jurusan Teknik Industri
sedangkan syntesis gas jenis B, C dan D
Fakultas Teknik Universitas Sebelas
memiliki nilai beban pengereman yang Maret, Surakarta.
Diaz, B.M., (2014). Pengaruh Air Fuel Ratio
lebih rendah.
(AFR) Terhadap Kualitas Syn-Gas
Gasifikasi Sekam Padi Tipe
Saran Downdraft. Jurusan Teknik Mesin
Mengingat masih adanya kekurangan Fakultas Teknik Universitas Jember,
Jember.
yang terjadi dalam penelitian ini, maka
untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya Gumanti, H.A., (2012). Studi Kandungan
Tar Pada Updraft Gasifier Dengan
dapat dilakukan pengukuran temperatur di
Double Syngas Outlet Menggunakan
dalam reaktor pada setiap zona gasifikasi Bahan Bakar Kayu Karet. Fakultas
Teknik Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut
Depok. Sepuluh Nopember Surabaya.
Mara, I Made., 2007, Buku Ajar Motor Rinovianto, G., (2012). Karakteristik
Bakar, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Gasifikasi Pada Updraft Double Gas
Outlet Gasifier Menggunakan Bahan
Teknik UNRAM. Bakar Kayu Karet. Fakultas Teknik
Najib, L., Darsopuspito, S. (2012). Departemen Teknik Mesin Universitas
indonesia, Depok.
Karakterisasi Proses Gasifikasi
Sutanto, R., Nurchayati, Pandiatmi, P.,
Biomassa Tempurung Kelapa Sistem Mulyanto, A., & Wirawan, M.
Downdraft Kontinyu dengan Variasi (2015). Pengaruh Laju Aliran Agent
Gas Pada Proses Gasifikasi Kotoran
Perbandingan Udara-Bahan Bakar
Kuda Terhadap Karakteristik Syngas
(AFR) dan Ukuran Biomassa. Jurusan Yang Dihasilkan. Proceeding
Teknik Mesin Fakultas Teknologo Seminar Nasional Tahunan Teknik
Mesin XIV (SNTTM XIV).
Industri Institut Teknologi Sepuluh Vidian, F. (2008. Gasifikasi Tempurung
Nopember Surabaya. Kelapa Menggunakan Updraft
Gasifier Pada Beberapa Variasi Laju
Hutomo, A., (2012). Pengaruh Variasi Rasio
Alir Udara Pembakaran . Jurusan
Udara-Bahan Bakar (Ratio Fuel Ratio)
Teknik Mesin, Fakutas Teknik,
Terhadap Gasifikasi biomassa Briket
Universitas Sriwijaya, Palembang.
Sekam Padi Pada Reaktor Downdraft
Sistem Batch. Jurusan Teknik Mesin

You might also like