Tekanan Gas
Tekanan Gas
Tekanan Gas
VALIDASI SIMULASI TEKANAN DAN SUHU AIR SERTA SUHU DAGING SAPI SELAMA
PEMASAKAN DALAM PRESSURE COOKER
1)
Program Studi Master Teknik Mesin Pertanian dan Pangan, Institut Pertanian Bogor E-mail:
[email protected]
2)
Program Studi Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor PO
Box 220, Kampus Darmaga, Bogor, Jawa Barat 16002
Makalah: Diterima 1 Juli 2015; Diperbaiki 12 Februari 2016; Disetujui 26 Februari 2016
ABSTRACT
Beef cooked with pressure cooker can produce soft texture in relatively short time. In previous study,
polytetrafluoroethylene (PTFE) was used for developing a heat transfermodel in pressure cooker. The aim of
present study was to validate previously PTFE heat transfer model with actual beef. To get the simulation with
an error rate as small as possible, the modification of the model as well as the as sumptions adjusted in
accordance with the characteristics of beef. Finite difference methods with Euler scheme was used to perform
the computation. A commercial pressure cooker of 8 and 10 L in volume were used to validate the model.
Cooking time was 60 minutes after releasing steam from pressure cookeroutflow through the pressure valve.
Meat used was knuckle section of ongole beef with the age of two to three years.The result showed that the
developed model of steam pressure, water and beef temperatures could predict well the real phenomena during
time process in the pressure cooker. The error of model was estimated with mean absolute percentage error
methods. The error of model of gas pressure in the pressure cooker 10 and 8 L were 7.1% and 3.2%,
respectively; water temperaturesof 3.6% and 1.4%, respectively; and the meat mid point temperatures of 2.3%
and 4.2%, respectively.Thus, the model could be used to estimate the cooking time and energy needed for
cooking time and meat research purposes relating to cooking time and temperature.
Keywords: beef, pressure cooker, simulation, temperature
ABSTRAK
(
R Tg + 273 )
Keseimbangan termal gas, keseimbangan
massa udara, dan keseimbangan massa uap yang
dikembangkan oleh Polimeni et al. (2011)
termodifikasi dapat hitung dengan persamaan 4 - 6.
Jumlah gas di dalam pressure cooker mengalami
perubahan dikarenakan gas yang keluar selama
periode kedua dan ketiga. Perubahan jumlah gas
mempengaruhi fraksi massa udara dan uap.
Perubahan fraksi massa udara dan uap selama
pemasakan dapat hitung dengan Persamaan 7 dan 8.
pv == (
………………………..
⋅ q − q + m& ⋅Cp ⋅T + m& ⋅Cp ⋅T
(3)
Mv ⋅Vg dtg(mv ⋅Cp v + ma ⋅Cp a )l→ g g → w evap
valve ⋅Tg )
dma &valve⋅xa ………………………………..………………………………………………………. . (5)
(
m& = m& 1−exp − (
max
( ( valve
p− pvalve
)×10 ))×10) ……………………………………………………..…..…….... .
2
(9)
valve Δp
2 ⋅ρ g ⋅ (p − patm)
⋅π ⋅ r
K
dTl
=
1
( ˆ
⋅ qb→l − ql→g − m& evap ⋅Cpv ⋅Tl − m& boil ⋅Cpv ⋅Tsat + m& cond→w ⋅(Cpw ⋅Tw −ΔH 0) ) ……………….….... . (12)
dt ml ⋅Cpl
∂t z ∂z ⎝
Gambar 2. Skema transfer arah panas pada daging Solusi khusus persamaan 15 dapat dituliskan dalam
persamaan:
2. Transfer panas dalam daging terjadi secara
2
konduksi dari permukaan kedalam daging, transfer
panas konveksi dari media ke permukaan daging
dianggap konstan.
hl→g ⋅ m
mhp ⋅Cphp
λa
Pada saat periode ketiga (decompression), Kondensasi pada Dinding Pressure Cooker
daya listrik yang masuk ke plat pemanas Kondensasi merupakan kebalikan dari
diasumsikan nol. Suhu pada dinding bagian luar dan pendidihan. Kondensasi terjadi ketika uap jenuh
bagian dalam pada pressure cooker diasumsikan bersentuhan dengan permukaan yang berada pada
sama, sehingga persamaan keseimbangan energi suhu yang lebih rendah. Nelwan et al. (2008)
pada dinding bagian bawah (horizontal) dan dinding menyatakan bahwa kondensasi terjadi pada saat
(vertikal) pada pressure cooker dapat dituliskan pada udara dan uap mengalami kelembapan yang cukup
persamaan 17 dan 18. tinggi. Minkowycz dan Sparrow (1966)
memprediksi koefisien kondensasi dengan
persamaan 24.
dTb = qhp→b − qb→l …………….... (17)
⎛ k3 ⋅ρ(ρ −ρ )⋅ g ⋅ΔH ⎞ hcond = Kudara ⋅
ˆ
dt Sb ⋅thb ⋅ρb ⋅Cpb
SC ⋅⎜ lllgv ⎟ …… (24)
Validasi Model
S ⋅hcond (Tdew −Tsurf ) ………………..… (26) Validasi tekanan gas, suhu air, dan suhu
titik tengah daging selama pemasakan dalam
m&cond = ΔHˆ v pressure cooker dihitung dengan menggunakan
metode MAPE (mean absolute percentage error)
yang dapat ditulis dalam persamaan 30.
(
S ⋅hcond Tdew −Tsurf ) ………………….… (27)
dew
7,242×10−5 + 4,476×10−6 ⋅[23,3265−ln(pv )]−8,51×10−3 −273 …………………………………… (28)
sat
− −
1 −
…………………………………… (29)
T=
7,242×10 5 + 4,476×10 6 ⋅[23,3265−ln( )p ]−8,51×10 3 −273
Xt
−Ft
∑
Xt
MAPE= t=
n
1N ×100% ……………………………………………………………………….………..…… (30)
M
R
Parameter Nilai Sumber
Koefisien penurunan tekanan 10 Polimeni et al. (2011)
(K) Perbedaan tekanan pada 6,3×103Pa Polimeni et al. (2011)
katup pengatur tekanan (Δpvalve)
Faktor proporsional laju 2 Polimeni et al. (2011)
pendidihan (γ) Koefisien
0,85 Polimeni et al. (2011)
bentuk (SC)
Difusivitas panas daging sapi suhu awal
terjadi kondensasi 1,33 x10-7 m2s-1
Jumlah air total 50°C
(1,5 l + 75% berat sampel) 2,25 l
Suhu awal air 27°C
Suhu awal titik tengah daging 27°C
Tekanan awal didalam pressure cooker 105 Pa
dikarenakan selama periode pertama tidak ada gas
HASIL DAN PEMBAHASAN (udara/uap) yang keluar.
Hasil pengukuran pada 8 menit pertama
Hasil Pengukuran dan Simulasi Tekanan Gas untuk pressure cooker volume 10 L dan 5 menit
Hasil pengukuran dan perhitungan simulasi pertama pada volume 8 L, perubahan tekanan yang
tekanan ditunjukkan pada Gambar 3. Secara umum terjadi sangat kecil (horizontal). Hal ini dikarenakan
kurva hasil simulasi gas dapat mengikuti kurva panas dari plat pemanas/kompor listrik masih
hasil pengukuran baik pressure cooker volume 10 digunakan untuk memberi panas pada dinding
L (Gambar 3a) dan 8 L (Gambar 3b). Pada periode bawah pressure cooker dan memanasi air yang
pertama tekanan simulasi lebih cepat naik masih bersuhu rendah. Selain itu katup udara masih
dibandingkan dengan hasil ukur. Hal ini terbuka sehingga uap yang dihasilkan dan udara
yang ada dalam pressure cooker mengalir keluar.
348 Jurnal Teknologi Industri Pertanian 26 (3): 343-351
Saparudin, Dyah Wulandani, dan Nanik Purwanti
Ketika uap yang dihasilkan terus bertambah, maka cooker volume 10 L l7,1% dan 3,2% untuk volume
tekanan gas akan mendorong katup udara untuk 8 L.
menutup. Dengan menutupnya saluran udara, maka Tekanan yang dihasilkan pressure cooker volume 8
tekanan naik dengan cepat. Hal ini dikarenakan L pada hasil pengukuran lebih tinggi 0,05×10 5 Pa
suhu air yang terus meningkat, sehingga dari pressure cooker volume 10 L. Hal ini
(a) (b)
Gambar 3. Perubahan hasil pengukuran dan simulasi tekanan gas terhadap waktu untuk 10 L (a) dan 8 L (b)
(a) (b)
Gambar 4. Perubahan hasil pengukuran dan simulasi suhuair terhadap waktu untuk 10 L (a) dan 8 L (b)
menghasilkan uap yang lebih banyak. Pada saat disebabkan ruang gas yang ditempati pada volume 8
tekanan gas di dalam pressure cooker melebihi L lebih kecil sehingga menyebakan densitas gas
tekanan katup pengatur tekanan, maka katup lebih tinggi dibandingkan pada pressure cooker
pengatur tekanan akan terbuka dan gas akan keluar volume 10 L. Dengan tekanan pembukaan katup
(awal periode dua atau akhir periode pertama). pengatur tekanan yang sama (1,7×10 5 Pa) akan
Ketika gas keluar dan tekanan gas di dalam menghasilkan tekanan gas di dalam pressure cooker
pressure cooker turun di bawah tekanan katup yang berbeda. Oleh karena itu model yang
pengatur tekanan, maka katup pengatur tekanan dikembangkan dapat digunakan untuk menduga
menutup kembali. Proses ini terus berlangsung tekanan maksimum selama pemasakan, sehingga
sampai plat pemanas dimatikan, sehingga pada model atau persamaan dapat digunakan dalam desain
periode dua tekanan gas di dalam pressure cooker pressure cooker. Dengan dapat diduganya tekanan
menjadi konstan. Pada periode ketiga, tekanan gas gas maksimum, maka penentuan bahan atau matrial
turun dengan cepat. Hal ini dikarenakan plat pressure cooker dapat ditentukan dengan baik atau
pemanas/kompor listrik dimatikan dan katup tekanan katup pengatur tekanan dapat disesuaikan
pengatur tekanan dibuka, sehingga gas keluar dengan matrial pressure cooker.
dengan cepat.
Untuk pressure cooker volume 10 L katup Hasil Pengukuran dan Simulasi Suhu Air
pengatur tekanan hasil simulasi mulai terbuka pada Perubahan suhu air hasil simulasi dan hasil
waktu ke 7,5 menit dengan tekanan 1,7×105 Paatau pengukuran disajikan pada Gambar 4. Hasil
lebih awal 5,5 menit dari hasil pengukuran. pengukuran suhu air pada pressure cooker volume 8
Sedangkan pressure cooker volume 8 L, katup L pada periode pertama lebih cepat dibandingkan
pengatur tekanan hasil simulasi mulai terbuka pada volume 10 L. Hal ini dikarenakan jumlah uap yang
waktu ke 6,5 menit dengan tekanan 1,75×10 5 Pa atau dibutuhkan pressure cooker volume 10 L untuk
lebih awal 4 menit dari hasil pengukuran. Perbedaan mencapai tekanan dan suhu maksimum lebih banyak
ini disebabkan pada periode pertama diasumsikan dari pada volume 8 L.
tidak ada gas yang keluar. Setelah katup pengatur
tekanan terbuka, tekanan berfluktuasi dari
1,65×1051,72×105 Pa volume 10 L dan 1,7×10 5- Hasil pengukuran suhu air dari 7-9 menit
1,76×105Pa untuk volume 8 L. Berfluktuasinya pertama pada volume 10 L, suhu air terlihat konstan
tekanan gas dikarenakan kurang sesuainya nilai dengan suhu 100oC (Gambar 4a). Hal ini terjadi
asumsi koefisien penurunan tekanan (K ) dan Δ karena tekanan gas di dalam pressure cooker belum
.Tingkat kesalahan (MAPE) model untuk pressure mampu menekan katup udara, sehingga katup udara
(a) (b)
Gambar 5. Perubahan hasil pengukuran dan simulasi suhu titik tengah daging terhadap waktu untuk 10 L (a) dan
masih terbuka yang menyebabkan gas (udara dan sebesar 2,3% untuk pressure cooker volume 10 L
uap) mengalir keluar. Setelah katup udara tertutup dan 4,2% untuk volume 8 L. Dengan demikian,
suhu air naik dengan cepat. Suhudan tekanan model dapat menduga perubahan suhu, sehingga
merupakan properti yang saling terikat pada proses dapat digunakan pada penelitian tentang daging yang
perubahan fase. Sebagai akibatnya, suhu didih akan diberi perlakuan suhu dan waktu tanpa memasang
tergantung pada tekanan. Semakin tinggi tekanan, thermocouple /termometer pada daging. Pemasangan
maka suhu didih akan menjadi semakin tinggi. thermocouple/thermometer akan merusak
Untuk pressure cooker volume 10 L, (melubangi) pressure cooker dan cenderung terjadi
tekanan gas mencapai 1,7×105 Pa dengan suhu air kebocoran gas.
maksimum (titik didih) mencapai 115oC, sedangkan 8 L (b)
pada pressure cooker volume 8 L tekanan gas
mencapai 1,75×105 Pa dengan suhu air maksimum Suhu dan lama pemasakan mempunyai
(titik didih) 116oC. Jika panas terus ditambahkan, efek yang sangat signifikan terhadap sifat-sifat fisik
maka uap yang terbentuk semakin banyak, namun dan kualitas daging. Peningkatan suhu dapat
suhu air tidak berubah. Hal ini disebabkan energi meningkatkan denaturasi protein-potein miofibril,
kalor yang diberikan saat pemanasan digunakan sehingga menyebabkan terjadinya perubahan
untuk mengubah struktur molekul air atau digunakan sifatsifat protein tersebut, termasuk kemampuannya
untuk merubah fase cair menjadi fase uap (latent mengikat air (Jamhari et al., 2007). Segovia et al.
heat of vaporization). Dengan tekanan pada periode (2007) menyatakan bahwa meningkatnya suhu
dua dipertahankan konstan, maka suhu air akan menyebabkan jumlah air yang diikat menurun
menjadi konstan. Gambar 4b menunjukkan hasil sehingga jumlah cairan daging yang keluar selama
simulasi dapat mengikuti perubahan hasil pemasakan menjadi lebih besar. Pearson dan Tauber
pengukuran suhu air, sedangkan pada pressure (1984) menyatakan bahwa daging sapi yang
cooker volume 10 L, suhu air hasil simulasi pada dimasak di pressure cooker mengalami susut masak
periode pertama (0-8 menit) lebih rendah dari pada lebih tinggi dibandingkan metode pemasakan
hasil pengukuran. Hal ini disebabkan oleh nilai lainya. Susut masak adalah selisih antara berat
parameter-parameter penguapan yang kurang tepat. sebelum dimasak dan setelah dimasak (Suryati et
Adapun tingkat kesalahan model al., 2008). Terjadinya penurunan kemampuan
berdasarkan perhitungan dengan metode MAPE mengikat air tersebut menyebabkan jumlah cairan
adalah 3,6% untuk pressure cooker volume 10 L dan daging yang keluar selama pemasakan semakin
1,4% untuk pressure cooker volume 8 L. Dengan besar, sehingga kehilangan massa daging selama
demikian, model dapat digunakan untuk menduga pemasakan menjadi semakin besar. Hal yang sama
waktu yang dibutuhkan dalam proses pemasakan, juga terjadi pada peningkatan lama pemasakan.
sehingga dapat diketahui kebutuhan energi yang Daging yang dimasak dengan lama pemasakan yang
digunakan selama pemasakan. lebih panjang juga menyebabkan peningkatan
jumlah protein daging yang terdenaturasi, sehingga
Hasil Pengukuran dan Simulasi Suhu Titik kemampuan mengikat airnya juga akan menurun,
Tengah (Pusat) Daging yang menyebabkan meningkatnya susut berat
Proses transfer panas dari air ke daging selama pemasakan. Hal ini sesuai dengan pendapat
menyebabkan suhu titik tengah daging naik (Gambar Soeparno (2009) yang menyatakan bahwa
5), mula-mula suhu titik tengah daging sama dengan kehilangan berat akibat proses pemasakan
suhu air (27,9°C). Ketika pressure cooker mulai merupakan fungsi dari suhu dan lama pemasakan.
dipanasi, maka suhu air naik lebih cepat dari pada Peningkatan susut masak daging selama pemasakan
suhu titik tengah daging dan pada akhirnya suhu juga dapat disebabkan oleh perubahan struktur
titik daging sama dengan suhu air. Secara umum, jaringan dan perubahan kimia proteinprotein
hasil simulasi perubahan suhu titik tengah daging daging, terutama protein miofibrilar dan protein
dapat mengikuti perubahan suhu hasil pengukuran sarkoplasmik. Lama pemasakan akan
(Gambar 5) dengan tingkat kesalahan/error (MAPE) mempengaruhi panjang sarkormer otot. Dengan