916 3460 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Maksipreneur: Vol. 11 No. 2 Juni 2022 hal.

227 – 238
Manajemen, Koperasi, dan Entrepreneurship

Intention to Use E-wallet Dilihat dari Perceived


Usefulness, Perceived Ease of Use, Perceived Security,
dan Trust
Endah Pri Ariningsih
Wijayanti
Mahendra Galih Prasaja
Manajemen, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Indonesia
Korespondensi penulis: [email protected]

Abstract. Currently, the lifestyle of modern society is changing, due to the support of
increasingly sophisticated technology. Technology makes it easy for users to carry out
various activities very easily. One form of this technology is the smartphone, it’s a
multifunctional tool that can replace various products and functions in one hand. In
addition to entertainment, smartphones are also used for work, and even make financial
transactions very easily. However, risks can occur with the existence of these advanced
technologies. Perceptions of the ease of use of technology and consumer confidence can
reduce the risks faced. This study uses an e-wallet object for further analysis. The
purpose of this study was to determine the factors that influence the intention to use the
e-wallet. The sample of this study was young people, from 300 students who were
determined by quota sampling technique, while the research instrument used a
questionnaire that was tested for validity and reliability before data analysis. A multiple
linear regression analysis methods was used to test the hypothesis proposed in this
study. The results of this study indicate that perceived usefulness, perceived ease of use,
and trust have a significant and positive effect on the intention to use the e-wallet, while
perceived security has no significant effect.

Keywords: Intention to use; Perceived usefulness; Perceived ease of use; Perceived


security; Trust.

Abstrak. Saat ini, gaya hidup masyarakat modern mengalami perubahan, karena du-
kungan teknologi yang semakin canggih. Teknologi memberikan kemudahan bagi
penggunanya untuk melakukan berbagai aktivitas dengan sangat mudah. Salah satu
bentuk teknologi tersebut adalah smartphone sebagai alat multifungsi yang dapat meng-
gantikan berbagai produk dan fungsi dalam satu genggaman. Selain untuk hiburan,
smartphone juga digunakan untuk bekerja, bahkan bertransaksi keuangan dengan sangat
mudah. Namun, risiko dapat terjadi dengan adanya teknologi maju tersebut. Persepsi
atas kemudahan penggunaan teknologi dan kepercayaan konsumen dapat menekan
risiko yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan obyek e-wallet untuk dianalisis lebih
lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
intention to use e-wallet. Sampel penelitian ini adalah kalangan muda usia, yaitu maha-

Jurnal Maksipreneur │ Vol. 11 No. 2 │ Juni 2022 227


siswa sebanyak 300 orang yang ditentukan dengan teknik quota sampling, sedangkan
instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang dilakukan uji validitas dan
reliabilitas sebelum analisis data. Metode analisis regresi linier berganda digunakan
untuk melakukan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Hasil peneli-
tian ini menunjukkan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, dan trust
berpengaruh signifikan dan positif terhadap intention to use e-wallet, sedangkan per-
ceived security tidak memiliki pengaruh signifikan.

Kata kunci: Intention to use; Perceived usefulness; Perceived ease of use; Perceived
security, Trust.

Article Info:
Received: October 26, 2021 Accepted: January 19, 2022 Available online: January 30, 2022
DOI: http://dx.doi.org/10.30588/jmp.v11i2.916

LATAR BELAKANG
Teknologi informasi dan komunikasi mengalami perubahan yang signifikan.
Semua aspek kehidupan manusia telah berubah secara radikal sehingga dunia saat ini
telah mengalami metamorfosis sempurna (Damghanian, Zarei, & Kojuri, 2016). Hal
tersebut membawa perubahan pada cara orang melakukan berbagai kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari. Perubahan yang terjadi di berbagai sektor tersebut juga berimbas
pada cara orang melakukan transaksi dalam pembelian produk, bahkan dalam mela-
kukan pembayaran. Teknologi memungkinkan orang tidak perlu membawa dompet
berisi uang cash terlalu banyak, karena aplikasi e-wallet sudah tersedia untuk memenuhi
kecepatan, ketepatan, dan keamanan dalam setiap transaksi. Penggunaan aplikasi dom-
pet digital atau e-wallet semakin meningkat dan populer digunakan dalam berbagai
bentuk transaksi sehari-hari (Media Indonesia, 2021). Selain menawarkan kepraktisan,
keamanan, kecepatan, dan menguntungkan, penggunaan e-wallet dianggap lebih aman
dan sesuai dengan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 saat ini (Media
Indonesia, 2021).
Kemudahan penggunaan e-wallet didukung aplikasi yang tersedia di smartphone.
Revolusi digital modern terjadi karena adanya konektivitas internet di mana-mana dan
tingkat penggunaan telepon seluler (ponsel) yang semakin meningkat yang dapat me-
mungkinkan sistem pembayaran untuk tumbuh (Alam, Awawdeh, & Muhamad, 2021).
Saat ini, orang menggunakan smartphone mampu melakukan berbagai hal dengan
mudah, termasuk transaksi keuangan. Salah satu contohnya adalah munculnya aplikasi
pembayaran yang canggih, seperti e-wallet yang diimplementasikan pada ponsel kon-
sumen, disediakan oleh penyedia layanan pembayaran yang fleksibel, dan mampu
memberikan lebih banyak insentif kepada pengecer dan konsumen, dibandingkan layan-
an yang diberikan oleh bank pada masa sebelumnya (Kazan, Tan, Lim, Sorensen, &
Damsgaard, 2018). E-wallet adalah bagian dari MDS (mobile data services) yang
diartikan sebagai akses nirkabel pada konten digital melalui perangkat seluler (Kim,
Choi, & Han 2009). MDS digunakan pada e-wallet untuk memfasilitasi kegiatan
transfer dana atau pembelian dan menjadi metode pembayaran paling transparan, dan
telah banyak digunakan di negara-negara maju (Kumar, Adlakaha, & Mukherjee, 2018).

Jurnal Maksipreneur │ ISSN (printed) 2089-550X │ ISSN (online) 2527-6638 228


Menurut Patel (2016), e-wallet adalah rekening elektronik pada telepon genggam
yang dapat digunakan untuk menyimpan dan mentransfer uang, serta memiliki fungsi
menggantikan dompet konvensional. Data Bank Indonesia (BI) pada bulan Februari
2021 menunjukkan bahwa penggunaan e-wallet di Indonesia telah mencapai nilai
Rp19,2 triliun atau tumbuh sebesar 26,4 persen year on year (Rakyat Merdeka, 2021).
Penggunaan e-wallet memang menawarkan berbagai kemudahan dan manfaat yang
tidak bisa didapatkan pada cara pembayaran tunai maupun menggunakan Anjungan
Tunai Mandiri (ATM), tetapi hal tersebut mengandung risiko yang mungkin terjadi.
Technology Acceptance Model atau TAM (Davis, Bagozzi, & Warshaw, 1989)
dan Theory of Planned Behavior atau TPB (Ajzen, 1991) telah mengidentifikasi faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi pengguna untuk menerima internet of things (Kumar
et al., 2018). Berdasarkan model TAM, perceived usefulness dan perceived ease of use
merupakan pendorong utama penerimaan atau adopsi teknologi. Namun, dua konstrak
tersebut dianggap tidak cukup untuk menjelaskan penerimaan individu terhadap tekno-
logi (Mathieson, 1991). Oleh karena itu, penelitian ini menambahkan variabel perceived
security dan trust, karena Meskaran, Ismail, dan Shanmugam (2013) menyatakan bahwa
kedua konstrak tersebut dikenal sebagai dua faktor utama yang mempengaruhi niat
pembelian online, sehingga mereka meyakini bahwa anteseden perceived security dan
trust sangat penting untuk meningkatkan niat pembelian online. Berdasarkan hal terse-
but, penelitian ini menggunakan empat variabel independen, yaitu perceived usefulness,
perceived ease of use, perceived security, dan trust untuk memprediksi intention to use
e-wallet.
Keempat variabel independen tersebut memiliki arti penting untuk dianalisis lebih
lanjut, karena berbagai kemudahan dan manfaat yang ditawarkan oleh e-wallet masih
banyak diragukan oleh masyarakat, khususnya masalah keamanan dan ketidakpercayaan
mereka terhadap penerapan teknologi baru tersebut. Dibandingkan dari berbagai ka-
langan yang ada, kalangan muda usia biasanya lebih cepat menerima hal-hal yang baru,
termasuk aplikasi teknologi baru. Menurut Wurmser dalam Sarmah, Dhiman, dan
Kanojia (2021), generasi muda adalah pengguna terbesar teknologi terbaru. Oleh karena
itu, penelitian ini menetapkan kalangan muda usia (mahasiswa) sebagai responden
penelitian ini agar niat mereka menggunakan e-wallet dalam bertransaksi sehari-hari
dapat dianalisis lebih jauh. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam
pengambilan kebijakan bagi provider e-wallet, karena mereka mengetahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi niat penggunaan e-wallet di kalangan kaum muda. Dari
uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mem-
pengaruhi intention to use e-wallet.

KAJIAN TEORITIS
Memahami niat (intention) konsumen melakukan transaksi sangat penting bagi
pemasar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi niat pembelian konsumen terhadap
suatu produk. Pemasar perlu memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh
konsumen agar ia dapat menawarkan produk yang tepat sesuai harapan konsumen. Niat
menggunakan teknologi (e-wallet) adalah ukuran intensitas niat seseorang untuk meng-
gunakan suatu produk (teknologi). Niat konsumen menggunakan teknologi baru dipeng-
aruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk menggam-
barkan niat konsumen menggunakan e-wallet, seperti perceived of usefulness, perceived

Jurnal Maksipreneur │ Vol. 11 No. 2 │ Juni 2022 229


ease of use, perceived risk, social influence, price, maupun trust untuk mengukur niat
perilaku terhadap adopsi teknologi (Fishbein & Ajzen, 2011). Menurut Davis (1989),
TAM sering digunakan oleh banyak peneliti dalam bidang adopsi sistem informasi.
TAM mengusulkan dua hal yang dapat menyebabkan orang mau menggunakan tekno-
logi baru, yaitu perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEOU) sebagai
penyebab utama konsumen mau menerima teknologi baru. Selain itu, faktor-faktor
mendasar yang mempengaruhi niat kalangan mahasiswa untuk menggunakan e-wallet
menemukan bahwa perceived usefulness, perceived ease of use, social influence, dan
trust merupakan faktor utama yang mempengaruhi mereka untuk menggunakan e-wallet
(Chandra & Kumar, 2018).
Pavlou (2001) menyebutkan ada beberapa dimensi unik pada e-commerce, seperti
ketidakpastian menggunakan teknologi internet yang tidak termasuk dalam TAM.
Ketidakpastian ini lebih merupakan konsekuensi persepsi masyarakat dan bukan karena
mekanisme keamanan yang tidak memadai dengan dua kemungkinan risiko, yaitu: (a)
kehilangan privasi, dan (b) kerugian moneter. Dari berbagai pendapat tentang faktor
yang dapat mempengaruhi niat penggunaan teknologi baru tersebut, penelitian ini
menggunakan perceived usefulness, perceived ease of use, perceived security, dan trust
sebagai faktor yang memprediksi niat menggunakan e wallet.
Perceived Usefulness (PU)
Perceived usefulness didefinisikan oleh Davis (1989) sebagai sejauh mana se-
orang individu percaya bahwa menggunakan sistem akan membantu meningkatkan
kinerja mereka. Menurut Lwoga dan Lwoga (2017), perceived usefulness merupakan
keyakinan seseorang bahwa menggunakan sebuah sistem akan dapat meningkatkan
kinerja pekerjaan, sedangkan Hossain dan Prybutok (2008) berpendapat bahwa PU
adalah prasyarat inti yang membuat orang tertarik atau tidak tertarik untuk mengguna-
kan teknologi. Orang cenderung mengadopsi teknologi, apabila mereka merasa bahwa
teknologi tersebut membuat hidup mereka lebih nyaman. Niat konsumen untuk
menggunakan teknologi baru (seperti e-wallet) didasarkan pada persepsinya tentang
kegunaan teknologi yang dirasakan (Patel, 2016). Konsumen mempertimbangkan untuk
menggunakan produk atau layanan baru, apabila produk atau layanan tersebut berguna,
mudah digunakan, dan penentuan tersebut dapat mempengaruhi kesediaan konsumen
untuk menggunakannya (Thakur & Srivastava, 2014). Hasil penelitian Yang, Al
Mamun, Mohiuddin, Nawi, dan Zainol (2021); Roussou, Stiakakis, dan Sifaleras
(2019); serta Lin, Yang, dan Chang (2020) menunjukkan bahwa perceived usefulness
memiliki pengaruh positif terhadap niat untuk menggunakan teknologi baru. Berdasar-
kan uraian tersebut, maka hipotesis kesatu (H1) dirumuskan sebagai berikut:
H1: Perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap intention to use e-wallet.

Perceived Ease of Use


Penentu utama sikap dan niat pengguna untuk menerima dan menggunakan
teknologi disebut sebagai perceived ease of use atau PEOU (Chawla & Joshi, 2020).
PEOU memiliki efek yang menguntungkan dan kuat pada niat dan dianggap sebagai
driver bagi pengguna untuk tetap menggunakan aplikasi e-wallet (Reddy & Rao, 2019).
Konsumen potensial memiliki sikap yang lebih positif terhadap sistem tertentu, ketika
mereka merasakan kemudahan penggunaan sistem yang lebih tinggi (Davis et al.,
1989). Hamid, Razak, Bakar, dan Abdullah (2016) menemukan bahwa persepsi kemu-

Jurnal Maksipreneur │ ISSN (printed) 2089-550X │ ISSN (online) 2527-6638 230


dahan penggunaan sangat penting dalam mempengaruhi niat konsumen untuk membeli.
Dari uraian tersebut, maka hipotesis kedua (H2) dirumuskan sebagai berikut:
H2: Perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap intention to use e-wallet.

Perceived Security
Perceived security didefinisikan sebagai sejauh mana pengguna percaya bahwa
menggunakan pembayaran secara online adalah aman (Chawla & Joshi, 2019). Ke-
amanan telah terbukti sebagai penentu utama pada niat belanja secara online, dan
berbagai studi penelitian telah menemukan pengaruh positifnya terhadap intention to
use secara online (Yousafzai, Pallister, & Foxall, 2003). Gefen dan Straub (2003) mene-
mukan bahwa keamanan bisnis di internet mempengaruhi konsumen untuk tidak
membeli secara online, karena perceived security sangat mempengaruhi intention to use
oleh konsumen melalui telepon seluler. Terjaminnya keamanan data pribadi saat ber-
transaksi menjadi hal penting yang diperhatikan oleh konsumen. Dari uraian tersebut,
maka hipotesis ketiga (H3) dirumuskan sebagai berikut:
H3: Perceived security berpengaruh signifikan terhadap intention to use e-wallet.

Trust
Saat konsumen mempercayai sebuah sistem atau penyedia layanan, maka mereka
akan menggunakan aplikasi untuk membeli produk terus menerus. Hoque dan Alam
(2018) menegaskan bahwa pengetahuan mampu meningkatkan kepercayaan pada
sumber informasi. Oleh karena itu, identifikasi perilaku konsumen dapat memberikan
peluang untuk memanfaatkan pengetahuan konsumen dalam membangun kepercayaan,
sehingga perusahaan dapat mengintensifkan intention to use. Dengan demikian, keper-
cayaan pada sumber informasi secara signifikan dapat mempengaruhi purchase
intention. Menurut Kim, Kim, dan Park (2017), trust memiliki peran penting dalam
memprediksi niat pembelian seseorang dengan mengurangi risiko yang dirasakan
selama transaksi. Kepercayaan konsumen terhadap pembayaran mobile dapat mempeng-
aruhi keinginan mereka menggunakan pembayaran mobile (Yang, Pang, Liu, Yen, &
Tarn, 2015). Berdasarkan studi empiris tersebut, maka hipotesis keempat (H4) dirumus-
kan sebagai berikut:
H4: Trust berpengaruh signifikan pada intention to use e-wallet.

Keterkaitan antarariabel yang diuji di dalam penelitian yang terdiri atas empat variabel
independen dan satu variabel dependen ditunjukkan pada Gambar 1.

Perceived Usefulness (X1) H1

Perceived Ease of Use (X2) H2


Intention to Use
E-wallet (Y)
H3
Perceived Security (X3)
H4
Trust (X4)

Gambar 1. Model Penelitian

Jurnal Maksipreneur │ Vol. 11 No. 2 │ Juni 2022 231


METODE PENELITIAN
Data dalam penelitian kuantitatif ini diperoleh dengan metode survei mengguna-
kan kuesioner dan penyebarannya melalui google form. Metode pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan quota melalui penyebaran link
google form di grup WhatsApp mahasiswa. Setelah memenuhi jumlah sampel yang di-
kehendaki sebanyak 300 responden, maka pengambilan sampelnya dihentikan. Respon-
den pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadi-
yah Purworejo, Jawa Tengah dari berbagai semester dengan rentang usia antara 18-23
tahun.
Definisi Operasional Variabel dan Indikator Pengukurannya
Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen, yaitu intention to use dan
empat variabel independen, yaitu perceived usefulness (PU), perceived ease of use
(PEOU), perceived security, dan trust. Definisi operasional dan indikator pengukuran
masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Perceived usefulness (PU) menentukan sejauh mana seorang individu percaya ketika
ia menggunakan suatu sistem akan dapat membantunya untuk meningkatkan kinerja
(Davis, 1989). Indikator pengukuran perceived usefulness menurut Jogiyanto (2007:
152) meliputi: (a) pekerjaan lebih cepat, (b) kinerja pekerjaan, (c) meningkatkan pro-
duktivitas, (d) efektivitas, (e) membuat pekerjaan menjadi lebih mudah, dan (f) ber-
guna.
2) Perceived ease of use (PEOU) adalah konstrak keyakinan seseorang bahwa peng-
gunaan sebuah teknologi tertentu akan mampu meningkatkan kinerja mereka (Davis,
1989). Indikator pengukuran persepsi kemudahan penggunaan menurut Jogiyanto
(2007:152) adalah: (a) mudah dipelajari, (b) mudah dikontrol, (c) jelas dan mudah di-
mengerti, (d) fleksibel, (e) mudah untuk menggunakannya dengan ahli, dan (f) mu-
dah digunakan.
3) Perceived security didefinisikan sebagai persepsi konsumen bahwa data pribadinya
tidak akan dilihat, disimpan, atau dimanipulasi oleh pengguna lain yang tidak berwe-
nang, ketika ia melakukan transaksi secara online (Enck, Ongtang, & McDaniel,
2009). Indikator persepsi keamanan menurut Waspada (2012:124) terdiri atas: (a) ti-
dak khawatir saat memberikan informasi, (b) percaya akan mendapatkan perlin-
dungan informasi, dan (c) keamanan uang terjamin.
4) Trust adalah kesediaan untuk setia kepada penyedia layanan berdasarkan harapan
positif terhadap perilaku masa depan penyedia layanan (Zhou, 2013). Menurut Zhou
(2011), indikator pengukuran trust meliputi: (a) ability, (b) integrity, dan (c) bene-
volence.
5) Menurut Davis (1989), intention to use merupakan keinginan untuk melakukan suatu
perilaku (Jogiyanto, 2007:29). Indikator untuk mengukur variabel niat untuk meng-
gunakan terdiri atas (Jogiyanto, 2007:77): (1) keinginan untuk menggunakan, (2)
selalu mencoba menggunakannya di masa depan, dan (3) tetap menggunakannya di
masa depan.
Instrumen kuesioner pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas
yang hasilnya ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Jurnal Maksipreneur │ ISSN (printed) 2089-550X │ ISSN (online) 2527-6638 232


Tabel 1. Hasil Pengujian Validitas
Product
Variabel Butir Indikator
Moment
Perceived 1) Menggunakan e-wallet mempercepat proses transaksi yang saya 0,811
Usefulness lakukan. 0,841
2) Kinerja saya akan lebih meningkat dengan adanya e-wallet. 0,764
3) Menggunakan aplikasi e-wallet akan menambah produktivitas saya. 0,673
4) Aktivitas transaksi keuangan akan lebih efektif menggunakan e-
wallet. 0,788
5) Menggunakan e-wallet menjadikan aktivitas sehari-hari saya 0,810
menjadi mudah.
6) Secara keseluruhan aplikasi e-wallet akan bermanfaat bagi saya.
Perceived 1) Saya tidak akan kebingungan menggunakan aplikasi e-wallet. 0,741
ease of use 2) Mudah bagi saya untuk mempelajari aplikasi e-wallet. 0,755
3) Saya mudah melakukan transaksi menggunakan aplikasi e-wallet. 0,774
4) Aplikasi e-wallet sangat fleksibel digunakan. 0,769
5) Saya akan dapat menggunakan aplikasi e-wallet dengan mudah. 0,816
6) Aplikasi e-wallet akan mudah digunakan. 0,824
Perceived 1) Saya tidak akan khawatir terhadap keamanan informasi ketika 0,901
security menggunakan e-wallet.
2) Menurut saya vendor e-wallet akan mampu menjaga kerahasiaan 0,894
informasi yang saya berikan.
3) Uang yang tersimpan di aplikasi e-wallet terjamin keamanannya. 0,869
Trust 1) Saya yakin vendor e-wallet mampu melakukan pengelolaan 0,844
aplikasi e-wallet dengan baik.
2) Saya yakin informasi yang saya berikan pada aplikasi e-wallet 0,828
dapat terjaga keamanannya.
3) Saya percaya e-wallet mampu memberikan kemudahan dan 0,820
kenyamanan dalam bertransaksi.
Intention to 1) Saya berniat menggunakan aplikasi e-wallet untuk mendukung
use transaksi keuangan yang saya lakukan sehari-hari. 0,824
2) Saya akan mencoba menggunakan aplikasi e-wallet di masa datang. 0,892
3) Saya berkeinginan terus menggunakan aplikasi e-wallet di masa 0,836
datang.
Sumber: Data primer diolah (2021).

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini menunjukkan


bahwa instrumen telah memenuhi syarat yang ditunjukkan oleh nilai validitas yang le-
bih besar dari 0,3 dan nilai Cronbachs′ alpha lebih besar dari 0,7, sehingga instrumen
penelitian ini dapat digunakan untuk melakukan penelitian lain berikutnya.

Tabel 2. Hasil Pengujian Reliabilitas


Variabel Cronbachs′ Alpha
Perceived usefulness 0,893
Perceived ease of use 0,871
Perceived security 0,866
Trust 0,776
Intention to use e-wallet 0,809
Sumber: Data primer diolah (2021).

Jurnal Maksipreneur │ Vol. 11 No. 2 │ Juni 2022 233


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik analisis regresi
linear berganda dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness (X1),
perceived ease of use (X2), perceived security (X3), dan trust (X4) terhadap intention to
use e-wallet (Y). Hasil uji hipotesis ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,660 ,555 1,189 ,235
X1 ,212 ,035 ,398 6,135 ,000
X2 ,126 ,032 ,236 3,982 ,000
X3 ,002 ,053 ,002 ,037 ,971
X4 ,269 ,070 ,243 3,835 ,000
a
Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah (2021).

Pengujian menggunakan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa


perceived usefulness (X1) berpengaruh signifikan dan positif terhadap intention to use
e-wallet dengan nilai standardized coefficients beta 0,398 (tertinggi di antara variabel
independen yang lain) dan nilai p value 0,000 (<0,05), sehingga perceived usefulness
berpengaruh paling besar pada keinginan responden untuk menggunakan e-wallet.
Secara umum, responden menganggap e-wallet memberikan banyak manfaat karena
memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan sehari-hari. Hal tersebut
membuat mereka semakin ingin untuk menggunakannya. Hasil penelitian ini sejalan
dengan pendapat Patel (2016), serta Thakur dan Srivastava (2014). Selain itu, temuan
ini juga semakin menguatkan hasil penelitian oleh Yang et al. (2021); Roussou et al.
(2019); dan Lin et al. (2020).
Perceived ease of use (X2) juga berpengaruh signifikan dan positif terhadap
intention to use e-wallet (Y). Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai standardized coeffici-
ents beta bertanda positif dan nilai p-value 0,000 (<0,05), sehingga ketika konsumen
merasa aplikasi e-wallet mudah digunakan, maka responden akan semakin tertarik
untuk menggunakannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Chawla dan Joshi
(2020), serta Hamid et al. (2016).
Perceived security terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intention
to use e-wallet, karena nilai standardized coefficients beta sangat rendah (0,002) dan
nilai p-value 0,971 (>0,05). Hasil tersebut dapat dimungkinkan, karena responden masih
merasa khawatir dengan keamanan informasi, ketika ia menggunakan sebuah aplikasi.
Mereka merasa kurang yakin dengan perbaikan informasi yang dilakukan oleh provider
dan kurang yakin pula atas keamanan uang yang mereka simpan. Temuan ini tidak
sejalan dengan pendapat Yousafzai et al. (2003), serta Gefen dan Straub (2003).
Sesungguhnya, responden percaya untuk menggunakan e-wallet, hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa trust berpengaruh signifikan dan positif terhadap intention to
use e-wallet yang ditunjukkan dengan nilai standardized coefficients beta 0,243 dan p-

Jurnal Maksipreneur │ ISSN (printed) 2089-550X │ ISSN (online) 2527-6638 234


value 0,000 (<0,05). Temuan ini sesuai dengan pendapat Hoque dan Alam (2018); Kim
et al. (2017); serta Yang et al. (2015).
Pengujian hipotesis yang menunjukkan perceived usefulness memiliki pengaruh
tertinggi pada intention to use e-wallet dapat terjadi, karena pertanyaan dalam kuesioner
yang disampaikan kepada responden, yaitu “mengapa tertarik menggunakan e-wallet,”
responden memberikan jawaban yang bervariasi, antara lain mudah digunakan dan me-
mudahkan berbagai transaksi mulai dari pembelian tiket maupun pembayaran berbagai
produk, dapat melakukan transfer uang tanpa biaya, sering memperoleh harga promo,
tidak perlu membawa uang tunai banyak, dan sebagainya. Hal tersebut menunjukkan
bahwa responden masih merasa lebih banyak manfaat yang dapat diperoleh daripada
risiko yang mungkin dihadapi oleh responden dalam penggunaan e-wallet.

KESIMPULAN DAN SARAN


Perceived usefulness, perceived ease of use, dan trust berpengaruh secara signifi-
kan dan positif, sedangkan perceived security tidak berpengaruh secara sinifikan terha-
dap intention to use e-wallet. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, maka per-
usahaan provider e-wallet sebaiknya selalu memperhatikan hal-hal yang dapat mem-
berikan kemudahan dan manfaat bagi calon konsumen dalam penggunaan e-wallet,
seperti keterhubungan dengan pihak perbankan, dapat digunakan untuk melakukan ber-
bagai transaksi, dan mempercepat transaksi, sehingga kelebihan tersebut dapat mening-
katkan kinerja dan produktivitas dalam aktivitas sehari-hari, karena perceived usefulness
merupakan faktor paling berpengaruh terhadap intention to use e-wallet. Di sisi lain,
perceived security terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intention to use
e-wallet, karena mereka masih merasa khawatir atas keamanan dan kerahasiaan data
yang mereka berikan kepada provider yang dapat disalahgunakan. Provider atau penye-
dia jasa e-wallet sebaiknya mampu lebih meyakinkan masyarakat agar mereka semakin
tertarik untuk menggunakan e-wallet.
Penelitian ini masih terbatas pada kalangan anak muda yang lebih akrab dengan
teknologi baru. Untuk penelitian selanjutnya, apabila provider menyasar semua lapisan
masyarakat, maka cakupan penelitian dapat diperluas reponden sasarannya kepada ma-
syarakat umum agar niat mereka untuk menggunakan e-wallet dan kendala-kendala
yang biasanya dihadapi dapat digunakan oleh perusahaan sebagai dasar menentukan
strategi yang tepat.

DAFTAR REFERENSI
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and
Human Decision Processes, 50(2), 179–211. https://doi.org/10.1016/0749-
5978(91)90020-T.
Alam, M. M., Awawdeh, A. E., & Muhamad, A. I. B. (2021). Using E-wallet for
Business Process Development: Challenges and Prospects in Malaysia. Business
Process Management Journal, 27(4), 1142–1162. https://doi.org/10.1108/BPMJ-
11-2020-0528.
Chandra, S. & Kumar, K.N. (2018). Exploring Factors Influencing Organizational
Adoption of Augmented Reality in E-commerce: Empirical Analysis Using

Jurnal Maksipreneur │ Vol. 11 No. 2 │ Juni 2022 235


Technology-Organization-Environment Model. Journal of Electronic Commerce
Research, 19(3), 237–265.
Chawla, D., & Joshi, H. (2019). Consumer Attitude and Intention to Adopt Mobile
Wallet in India – An Empirical Study. The International Journal of Bank
Marketing, 37(7), 1590–1618. https://doi.org/10.1108/IJBM-09-2018-0256.
Chawla, D., & Joshi, H. (2020). Role of Mediator in Examining the Influence of
Antecedents of Mobile Wallet Adoption on Attitude and Intention. Global
Business Review. https://doi.org/10.1177/0972150920924506.
Damghanian, H., Zarei, A., & Kojuri, M. A. S. (2016). Impact of Perceived Security on
Trust, Perceived Risk, and Acceptance of Online Banking in Iran. Journal of
Internet Commerce, 15(3), 214–238.
Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance
of Information Technology. MIS Quarterly, 13(3), 319–340.
https://doi.org/10.2307/249008.
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1989). User Acceptance of Computer
Technology: A Comparison of Two Theoretical Models. Management Science,
35(8), 982–1003.
Enck, W., Ongtang, M., & McDaniel, P. (2009). On Lightweight Mobile Phone
Application Certification. Proceedings of the 16th ACM Conference on Computer
and Communications Security, Chicago, Illinois, USA, November 9-13, 235–245.
https://doi.org/10.1145/1653662.1653691.
Fishbein, M., & Ajzen, I. (2011). Predicting and Changing Behavior. New York, USA:
Psychology Press, Taylor & Francis Group.
https://doi.org/10.4324/9780203838020.
Gefen, D., & Straub, D. (2003). Managing User Trust in B2C e-Services. e-Service
Journal, 2(2), 7–24. https://doi.org/10.2979/esj.2003.2.2.7.
Hamid, A. A., Razak, F. Z. A., Bakar, A. A., & Abdullah, W. S. W. (2016). The Effects
of Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use on Continuance Intention to
Use E-Government. Procedia Economics and Finance, 35, 644–649.
https://doi.org/10.1016/S2212-5671(16)00079-4.
Hoque, M. Z., & Alam, M. N. (2018). What Determines the Purchase Intention of
Liquid Milk During a Food Security Crisis? The Role of Perceived Trust,
Knowledge, and Risk. Sustainability, 10, 1–22.
https://doi.org/10.3390/su10103722.
Hossain, M. M., & Prybutok, V. R. (2008). Consumer Acceptance of RFID
Technology: An Exploratory Study. IEEE Transactions on Engineering
Management, 55(2), 316–328. https://doi.org/10.1109/TEM.2008.919728.
Jogiyanto, H. M. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta, Indonesia: Andi
Offset.
Kazan, E., Tan, C-. W., Lim, E. T. K., Sørensen, C., & Damsgaard, J. (2018).
Disentangling Digital Platform Competition: The Case of UK Mobile Payment
Platforms. Journal of Management Information Systems, 35(1), 180–219.
https://doi.org/10.1080/07421222.2018.1440772.

Jurnal Maksipreneur │ ISSN (printed) 2089-550X │ ISSN (online) 2527-6638 236


Kim, B., Choi, M., & Han, I. (2009). User Behaviors Toward Mobile Data Services:
The Role of Perceived Fee and Prior Experience. Expert Systems with
Applications, 36(4), 8528–8536. https://doi.org/10.1016/j.eswa.2008.10.063.
Kim, S. Y., Kim, J. U., & Park, S. C. (2017). The Effects of Perceived Value, Website
Trust, and Hotel Trust on Online Hotel Booking Intention. Sustainability, 9, 1–14.
https://doi.org/10.3390/su9122262.
Kumar, A., Adlakaha, A., & Mukherjee, K. (2018). The Effect of Perceived Security
and Grievance Redressal on Continuance Intention to Use M-wallets in a
Developing Country. International Journal of Bank Marketing, 36(7), 1170–1189.
https://doi.org/10.1108/IJBM-04-2017-0077.
Lin, W-. R, Yang, F-. J., & Chang, Y-. H. (2020). The Impact of Risk Factors and
Attitudes on Use Mobile Payment Intention. Journal of Accounting, Finance &
Management Strategy, 15(1), 129–158.
Lwoga, E. T., & Lwoga, N. B. (2017). User Acceptance of Mobile Payment: The
Effects of User-Centric Security, System Characteristics, and Gender. The
Electronic Journal of Information Systems in Developing Countries, 81(3), 1–24.
Mathieson, K. (1991). Predicting User Intentions: Comparing the Technology
Acceptance Model with the Theory of Planned Behavior. Information Systems
Research, 2, 173–191.
Media Indonesia (2021). Lima Dompet Digital Paling Banyak Digunakan selama
Kuartal I. Media Indonesia, 29 Maret. Diakses tanggal 15 Juli 2021 di
https://mediaindonesia.com/ekonomi/394085/ lima-dompet-digital-paling-banyak-
digunakan-selama-kuartal-i.
Meskaran, F., Ismail, Z., & Shanmugam, B. (2013). Online Purchase Intention: Effects
of Trust and Security Perception. Australian Journal of Basic and Applied
Sciences, 7(6), 307–315.
Patel, V. (2016). Use of Mobile Wallet Service by The Youth: A Study Based in
Ahmedabad. ASBM Journal of Management, 9(2), 50–61.
Pavlou, P. A. (2001). Integrating Trust in Electronic Commerce with the Technology
Acceptance Model: Model Development and Validation. Proceedings of the 7th
Americas Conference on Information Systems, 816–882.
Sarmah, R., Dhiman, N., & Kanojia, H. (2021). Understanding Intentions and Actual
Use of Mobile Wallets by Millennial: An Extended TAM Model Perspective.
Journal of Indian Business Research, 13(3), 361–381.
https://doi.org/10.1108/JIBR-06-2020-0214.
Thakur, R., & Srivastava, M. (2014). Adoption Readiness, Personal Innovativeness,
Perceived Risk, and Usage Intention Across Customer Groups for Mobile
Payment Services in India. Internet Research, 24(3), 369–392.
https://doi.org/10.1108/IntR-12-2012-0244.
Waspada, I. (2012). Percepatan Adopsi Sistem Transaksi Teknologi Informasi untuk
Meningkatkan Aksesibilitas Layanan Jasa Perbankan. Jurnal Keuangan dan
Perbankan, 16(1), 122–131. https://doi.org/10.26905/jkdp.v16i1.1052.
Yang, M., Al Mamun, A., Mohiuddin, M., Nawi, N. C., & Zainol, N. R., (2021).
Cashless Transactions: A Study on Intention and Adoption of e-Wallets.
Sustainability, 13(2), 1–18. https://doi.org/10.3390/su13020831.

Jurnal Maksipreneur │ Vol. 11 No. 2 │ Juni 2022 237


Yang, Q., Pang, C., Liu, L., Yen, D. C., & Tarn, J. M. (2015). Exploring Consumer
Perceived Risk and Trust for Online Payments: An Empirical Study in China’s
Younger Generation. Computers in Human Behavior, 50: 9–24.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2015.03.058.
Yousafzai, S. Y., Pallister, J. G., & Foxall, G. R. (2003). A Proposed Model of e-Trust
for Electronic Banking. Technovation, 23, 847–860.
https://doi.org/10.1016/S0166-4972(03)00130-5.
Rakyat Merdeka (2021). Jumlah Konsumen Dompet Digital Melonjak, Pengguna Butuh
Jaminan Transaksi dan Simpanan. Rakyat Merdeka, 25 Juni. Diakses tanggal 15
Juli 2021 di https://rm.id/baca-berita/nasional/80885/jumlah-konsumen-dompet-
digital-melonjak-pengguna-butuh-jaminan-transaksi-dan-simpanan.
Reddy, T. T. & Rao, B. M. (2019). The Moderating Effect of Gender on Continuance
Intention Toward Mobile Wallet Services in India. Indian Journal of Marketing,
49(4), 48–62. https://doi.org/10.17010/ijom/2019/v49/i4/142976.
Roussou, I., Stiakakis, E., & Sifaleras, A. (2019). An Empirical Study on The
Commercial Adoption of Digital Currencies. Information Systems and eBusiness
Management, 17, 223–259. https://doi.org/10.1007/s10257-019-00426-7.
Zhou, T. (2011). An Empirical Examination of Initial Trust in Mobile Banking. Internet
Research, 21(5), 527–540. https://doi.org/10.1108/10662241111176353.
Zhou, T. (2013). An Empirical Examination of Continuance Intention of Mobile
Payment Services. Decision Support Systems, 54(2), 1085–1091.
https://doi.org/10.1016/j.dss.2012.10.034.

Jurnal Maksipreneur │ ISSN (printed) 2089-550X │ ISSN (online) 2527-6638 238

You might also like