Artikel Sinta3

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control  1

ISSN: 1693-6930, DOI: 10.12928/TELKOMNIKA.v99i1.paperID 1

ANALISIS KUALITAS PERTUKARAN DATA PADA


JARINGAN KOMUNIKASI MULTIPOINT
TELEMETRI LORA SX1262
(STUDI KASUS DALAM PERANCANGAN SMART PDAM)

Satria Gunawan Zain1, Iwan Suhardi2, Haslina3


1
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia
2
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia
3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia

Article Info ABSTRACT


Article history: This study aims to determine the results of the analysis of Quality of Service
(QoS) parameter testing using LoRa SX1262 telemetry with a certain
Received month dd, yyyy distance on Smart PDAM and determine the effectiveness of using LoRa
Revised month dd, yyyy SX1262 telemetry on data exchange on multipoint communication networks.
Accepted month dd, yyyy The data collection technique uses observation and documentation
techniques to obtain valid test results data. This study uses an quantitative
descriptive analytical approach with a standard assessment of the TIPHON
Keywords: QoS parameters on the throughput, delay, packet loss, and RSSI (Received
Signal Strength Indicator) values. Based on the results of the analysis of this
Analysis study, it was found that the data can be received well when the RSSI value is
Data Communication above -90 dBm, the average throughput and packet loss values resulting
LoRa SX1262 Telemetry from data transmission on a digital water meter system is inversely
QoS proportional to the amount of bandwidth, the average delay of sending LoRa
SX1262 telemetry data using a 115200 baud rate of 513 milliseconds. The
conclusion of this study is that multipont communication on digital meter
data transmission is effectively used at a maximum distance of 300 meters
with a bandwidth of 500 kHz.
This is an open access article under the CC BY-SA license.

Corresponding Author:
Saad Mekhilef
Power Electronics and Renewable Energy Research Laboratory (PEAR-L), University of Malaya
Balai Cerap UTM, Lengkok Suria, 81310 Skudai, Johor, Malaysia
Email: [email protected]

1. INTRODUCTION
Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pada
era teknologi yang semakin canggih saat ini, kebutuhan akan sistem komunikasi yang handal dan efisien
semakin meningkat. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah
Telemetri Low Range (LoRa). Telemetri LoRa merupakan sebuah teknologi komunikasi yang memiliki
kemampuan untuk mentransmisikan data dengan jarak yang cukup jauh dengan tingkat konsumsi daya yang
rendah [1][2]. Sistem pengukuran data menggunakan sensor dapat mengukur jarak jauh dengan beberapa
perangkat tanpa menggunakan kabel, yang disebut sistem telemetri. Telemetri memiliki beberapa keunggulan,
salah satunya adalah biaya perawatan yang lebih rendah dibandingkan dengan perangkat yang menggunakan
kabel [3]. Telemetri diharapkan dapat memudahkan pengukuran, pemantauan dan mengurangi hambatan
informasi.
LoRa mempunyai keuntungan seperti jauhnya jangkauan komunikasi seperti seluler [4] tapi
penggunaan daya yang rendah seperti bluetooth [5], maka dari itu implementasinya sangat cocok bagi perangkat
sensor yang digunakan untuk beberapa tahun kedepan pada cangkupan area yang luas menggunakan sumber
daya baterai [6]. Selain itu LoRa juga dapat diterapkan pada daerah yang tidak terdapat akses internet. Seperti
Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
2  ISSN: 1693-6930
pada penerapan penggunaan PDAM digital di daerah pedesaan [7] .
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang
memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan di bidang pendistribusian air bersih bagi
masyarakat [7]. PDAM menyediakan air minum bersih dan sehat yang memenuhi kebutuhan warga setempat, yang
juga merupakan bentuk pelayanan yang diberikan pemerintah kepada warga. Namun, sistem PDAM yang ada saat
ini kebanyakan menggunakan sistem pencatatan manual yang rawan terjadi kecurangan, tidak konsisten dalam
pengukuran penggunaan air, tidak fleksibilitas dan kurangnya transparansi penggunaan air pada masyarakat.
Pada penelitian [8] telah melakukan penerapan IoT pada Smart Meter System untuk melakukan
monitoring penggunaan air secara real time di rumahtangga agar penggunaan air yang lebih efisien. Komunikasi
data MQTT pada sistem tersebut dimulai dari Water Flow Sensor mengirimkan data (publish) yang didapatkan
berupa debit air ke MQTT Broker melalui WeMos untuk ditampilkan pada web. Namun, jika hal tersebut
diterapkan pada daerah yang tidak memiliki akses internet, maka akan banyak menimbulkan masalah komunikasi.
Maka dari itu potensi penerapan teknologi smart PDAM dalam infrastruktur ini dengan menggunakan
perangkat meteran air digital, sistem informasi monitoring dan kendali jarak jauh secara wireless network sensor.
Smart PDAM sangat cocok diterapkan karena dapat mengakomodasi kebutuhan mereka. Pada program PDAM
digital telah terintegrasi sistem pengukuran penggunaan debit air secara digital dan sistem pemantauan dan kontrol
jarak jauh secara wireless. Fungsionalitas yang dapat diperluas memungkinkan pengguna untuk mengontrol
penggunaan air dari jarak jauh. Ketersediaan sistem untuk memantau data hasil pengukuran dan mengontrol
PDAM digital dari jarak jauh menggunakan teknologi telemetri. Telemetri adalah proses pengukuran parameter
suatu objek (benda, ruang, kondisi alam) yang hasil pengukurannya dikirim ke tempat lain melalui kabel maupun
tanpa menggunakan kabel (wireless)[9]. Jenis telemetri yang digunakan yaitu LoRa SX1262. LoRa SX1262 ini
dirancang untuk masa pakai baterai yang lama dengan 4,2 mA aktif menerima data saat ini. LoRa SX1262 dapat
mentransmisikan hingga +22 dBm dengan amplifier daya terintegrasi dengan sangat efisien[10].
Implementasi penggunaan LoRa sebagai media komunikasi data pada jaringan multipoint sangat penting
dilakukan analisis untuk mengetahui kehandalan komunikasi data pada PDAM digital. Jaringan komunikasi
multipoint menggunakan beberapa perangkat wireless, salah satu dari perangkat tersebut berfungsi sebagai access
point dan perangkat lain berperan sebagai wireless client[11]. Analisis pertukaran data tentu bukan hal baru lagi
untuk di riset. Telah banyak penelitian sebelumnya yang telah melakukan riset tentang kualitas layanan jaringan
seperti pada penelitian [12] telah melakukan penelitian tentang telemetri suhu yang lebih fokus menganalisis data
rate dan parameter jarak data, faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi transmisi data hasil pengukuran.
Menurut beberapa penelitian tersebut, pertukaran data radio menggunakan teknologi telemetri memiliki beberapa
masalah kualitas layanan.
Implementasi smart PDAM sangat penting untuk mengetahui kualitas layanan pertukaran data yang
terjadi. Sehingga diangkatlah penelitian tentang efektifitas penggunaan telemetri LoRa SX1262 dalam pertukaran
data meteran air digital pada jaringan komunikasi multipoint. Jaringan tersebut menggunakan topologi point to
multipoint yag merupakan sebuah arsitektur jaringan umum untuk jaringan nirkabel luar ruangan menghubungkan
beberapa lokasi ke satu lokasi pusat[13].
Untuk melakukan penerjemahan data yang dihasilkan dari sensor dalam meteran air digital diperlukan
sebuah mikrokontroler. Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat menerima
sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya [14].
Dalam penelitian ini memanfaatkan fasilitas modul WiFi bawaan yang disediakan oleh ESP 8266 dengan
kemampuan konsumsi daya rendah karena hanya membutuhkan daya 3.3V, mudah untuk mem-flash dan
menghapus firmware dan didukung oleh USB[15].
Dalam penelitian ini menggunakan water flow sensor pada meteran air digital, water flow sensor
digunakan untuk mengukur debit air yang mengalir pada pipa pelanggan[16]. Adapun pressure sensor atau sensor
tekanan merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur tekanan air yang masuk dalam meteran air digital[17].
Sedangkan untuk solenoid digunakan sebagai output pada sistem yang mengatur keluarnya air yang dalam meteran
air digital[18].
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil akhir bertujuan untuk mengetahui hasil analisis pengujian
parameter QoS menggunakan telemetri LoRa SX1262 dengan jarak tertentu pada Smart PDAM dan 2, dan
menemukan jarak keefektifan penggunaan telemetry LoRa SX1262 terhadap pertukaran data pada jaringan
komunikasi. Jaringan komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi multipoint yang terdiri
dari beberapa perangkat satu perangkat sebagai access point dan yang lainnya sebagai wireless client yang di
pasang pada setiap meteran air digital. Pengujian dilakukan pada ruangan terbuka dengan jarak yang ditentukan
bervariasi pada uji coba pertukaran data antara transmitter dengan beberapa perangkat receiver. Sehingga dapat
diketahui apakah efektif kualitas pertukaran data yang menggunakan telemetri LoRa SX1262 pada jaringan
komunikasi multipoint pada jarak tertentu. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini akan digunakan sebagai data
dasar untuk membangun sistem smart PDAM berbasis jaringan multipoint yang akan dikembangkan kedepannya.
2. METHOD
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
yang berfokus pada menjelaskan hubungan antara parameter-parameter yang digunakan. Jenis penelitian ini
TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control  3
digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi. Penelitian ini dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah pengujian, pengumpulan, analisis pengolahan data, membuat
kesimpulan dengan tujuan utama yaitu membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif.
Agar mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan
teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah pengamatan yang diakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial
dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Penelitian ini dilakukan secara langsung
dilapangan dengan melakukan proses pengujian jangkauan. Proses ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh
jangkauan telemetri LoRa SX1262 dan kualitas layanan pada jaringan komunikasi multipoint.
b. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari lokasi penelitian untuk
menjadi penunjang dalam hasil penelitian.

Adapun Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kuantitatif merupakan teknik penggambaran dan penjelasan mengenai perubahan parameter QoS yang terjadi
pada hasil pengujian menggunakan LoRa SX1262 dengan frekuensi 868 MHz untuk pengiriman data PDAM
digital dikatakan efektif jika memenuhi parameter pada jarak berapa data masih dapat terkirim tanpa ada data
yang hilang.

3. RESULTS AND DISCUSSION


Hasil penelitian ini mengkaji terkait dengan QoS dari sistem komunikasi data meteran air digital.
Sistem ini terbagi menjadi dua yaitu stasiun monitoring dan meteran air digital. Stasiun monitoring sebagai
kontrol dan pencacatan data penggunaan meteran air digital. Dalam penelitian ini dibatasi pada pengujian
kemampuan sistem komunikasi pada meteran digital menggunakan LoRa SX1262. QoS yang dikaji seperti
jangkauan transmisi data, trougput, pcket loss, delay.
3.1. Jangkauan transmisi data
Untuk mendapatkan jangkauan komunikasi data secara wireless dilakukan uji jarak dengan
menempatkan perangkat Stasiun Monitoring (SM) dan perangkat Meteran Air Digital (M) pada beberapa titik
tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kinerja perangkat komunikasi data meteran air digital. Dalam
menguji kinerja perangkat komunikasi multipoint dibuat skenario pengujian dengan menempatkan SM dan M
dengan jarak tertentu. SM melakukan request data kepada meteran air digital dengan mengirimkan kode
perintah. Daftar perintah yang digunakan pada sistem sistem komunikasi stasiun monitoring (SM) ke meteran
air digital (M) dapat ditunjukkan seperti pada Tabel 1.
Tebl 1. Keterangan Daftar Perintah
No. Daftar Perintah Keterangan
M;2
1 Meteran M OFF
(3 byte)
M;3
2 (3 byte) Meteran M ON
M;1;1
3 Meminta Debit perjam
(5 byte)
M;1;2
4 Meminta Debit perhari
(5 byte)
M;1;3
5 Meminta Debit perbulan
(5 byte)

Tabel 1. Menunjukkan perintah-perintah yang dikirim oleh SM ke meteran air digital. Adapun data
yang diminta yaitu data debit perjam, perhari, dan perbulan. Lalu ada juga jenis perintah untuk untuk
mematikan meteran air dan menyalakan meteran air.

Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
4  ISSN: 1693-6930
Gambar 1. Pengiriman data pada jarak line of sight 100 meter, 200 meter dan 300 meter

Gambar 2. Pengiriman data pada jarak line of sight 998,66 meter

Gambar 3. Pengiriman data pada jarak line of sight 918,21 meter


Beriku Gambar 4. menampilkan hubungan jarak jangkauan transmisi data dengan penggunaan
bandwidth pada sistem komunikasi stasiun monitoring meteran air digital. Dari hasil pengujian didapatkan
bahwa nilai bandwidth berpengaruh terhadap jarak jangkauan transmisi data pada sistem komunikasi stasiun
monitoring meteran air digital menggunakan telemetri LoRa SX1262, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 4.

TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control  5
Gambar 4. Grafik Hubungan Jarak Jangkauan dengan Bandwidth

Pada Gambar 4 menunjukkan lebih jelas bahwa jika nilai bandwidth lebih besar maka semakin jauh
juga jarak jangkauan transmisi data yang dikirim. Kemampuan transmisi data telemetri LoRa SX1262
menggunakan antenna standar hanya mampu menjangkau jarak 998,66 meter dengan menggunakan
bandwidth 500 kHz

1200
998,66 998,66 998,66
1000
Jarak (meter)

800

600
300
400 200
200
Jumlah Data…
0
3 5 66 121 141

Gambar 5. Grafik Hubungan Jarak Jangkauan dengan Jumlah Data

Gambar 5 merupakan dari hasil pengujian didapatkan bahwa panjang data diatas 121 byte tidak
dapat diterima oleh stasiun monitoring dari jarak 200 meter. Namun dengan panjang data 66 byte penerima
dapat menerima data yang dikirim dari jarak 998,66 meter, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.
Dari Gambar 5 menunjukkan titik merah pada jumlah data 141 byte yang artunya bahwa data tersebut tidak
sampai pada penerima pada jarak 300 meter. Sedangkan titik biru menandakan bahwa data tersebut sampai
pada penerima.

Gambar 6. Grafik Hubungan Jarak Jangkauan dengan Jumlah Data

3.2. Nilai RSSI (Received Signal Strength Indicator)


3.2.1. Bandwidth 125 kHz
Berikut Gambar 7. merupakan garafik range nilai RSSI dari hasil pengukuran dengan nilai
bandwidth 125 kHz pada jarak 100 meter sampai 300 meter.

Gambar 7. Grafik Nilai RSSI dari Hasil Pengukuran Bandwidth 125 kHz

Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
6  ISSN: 1693-6930
Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa dalam penggunaan bandwidth 125 kHz range nilai RSSI paling
bagus pada jarak 100 meter, karena nilai RSSI dapat dikatakan bagus jika nilai tersebut mendekati angka nol
[9].

3.2.2. Bandwidth 250 kHz


Berikut Gambar 8 merupakan grafik nilai RSSI dari hasil pengukuran dengan nilai bandwidth 250
kHz pada jarak 100 meter sampai 300 meter.

Gambar 8. Grafik Nilai RSSI dari Hasil Pengukuran Bandwidth 250 kHz

Gambar 8 dapat dilihat bahwa dalam penggunaan bandwidth 250 kHz range nilai RSSI paling bagus
pada jarak 100 meter mulai dari -83 sampai -75 dBm. Sedangkan pada jarak 200 meter range nilai RSSI
mulai dari -79 sampai - 89 dBm. Dan pada jarak 300 meter range nilai RSSI mulai dari -86 sampai -102,
dengan kualitas jaringan buruk yang artinya dapat menerima data tetapi sering drop-out.

3.2.3. Bandwidth 500 kHz


Berikut dibawah ini merupakan grafik nilai RSSI dari hasil pengukuran dengan nilai bandwidth 500
kHz pada jarak 100 meter sampai 300 meter.

Gambar 9. Grafik Nilai RSSI dari Hasil Pengukuran Bandwidth 500 kHz

Pada Gambar 9. dapat dilihat bahwa dalam penggunaan bandwidth 500 kHz range nilai RSSI paling
bagus pada jarak 100 meter, karena nilai RSSI dapat dikatakan bagus jika nilai tersebut mendekati angka nol.
Dan pada jarak 50,28 meter nilai RSSI nya rendah karena pengukuran pada jarak tersebut dilakukan dengan
meletakkan meteran air digital didalam gedung dan stasiun monitoring diluar gedung. Jadi jarak terjauh
transmisi data jika meteran air digital diletakkan didalam gedung adalah 50,28 meter dan menghasilkan nilai
RSSI yang rendah.

3.3. Packet Loss


Berikut merupakan grafik hubungan nilai packet loss pada hasil pengukuran dengan nilai bandwidth
yaitu 125 kHz, 250 kHz, dan 500 kHz.

TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control  7

Gambar 10. Grafik Packet Loss dengan Bandwidth


Gambar di atas menjelaskan hubungan packet loss dengan nilai bandwidth yang digunakan pada
jarak 300 meter. Jika nilai bandwidth 125 kHz dengan jumlah data yang dikirim adalah 66 byte maka packet
loss yang dihasilkan yaitu 100%, artinya data yang dikirim oleh pengirim tidak sampai ke penerima. Namun
jika menggunakan nilai bandwidth 250 atau 500 kHz dalam pengiriman data dengan jarak 300 meter maka
packet loss yang di hasilkan yaitu 0%, artinya semua data yang dikirim oleh pengirim diterima oleh penerima
dan tidak ada data yang tidak sampai ke penerima.

3.4. Delay dan Troughput


3.4.1. Bandwidth 125 kHz
Berikut grafik yang menjelaskan hubungan delay dan troughput dari hasil pengujian respon
dari meteran air digital ke stasiun monitoring dengan bandwidth 125 kHz.

700
650
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112131415

Panjang Data Dikirim Meteran (byte) Panjang Data Diterima SM (byte)

Delay (ms) Througput (bps)

Jarak (meter)
Gambar 11. Grafik Delay dan Troughput dari Respon Meteran Pada Bandwidth 125 kHz

Gambar 11. Merupakan hasil oleh data dari pengujian yang telah dilakukan menggunakan
bandwidth 125 kHz dengan jarak pengukuran 100 meter, 200 meter, dan 300 meter. Dari Gambar 11.
didapatkan kesimpulan bahwa nilai rata-rata troughput yaitu 67,6 bps. Dan nilai rata-rata delay pada
pengukuran menggunakan bandwidth 125 kHz adalah 535 ms.

Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
8  ISSN: 1693-6930
3.4.2. Bandwidth 250 kHz
Berikut grafik yang menjelaskan hubungan delay dan troughput dari hasil pengujian
respon dari meteran air digital ke stasiun monitoring dengan bandwidth 250 kHz.

700

600

500

400

300

200

100
1 23 4 5 6 7 8 9101112131415
0
Panjang Data Dikirim Meteran (byte)Panjang Data Diterima SM (byte)
Delay (ms)Throughput (bps)
Jarak (meter)

Gambar 12. Grafik Delay dan Troughput dari Respon Meteran Pada Bandwidth 250 kHz

Gambar 12. Merupakan hasil oleh data dari pengujian yang telah dilakukan menggunakan
bandwidth 250 kHz dengan jarak pengukuran 100 meter, 200 meter, dan 300 meter. Dari Gambar 12.
didapatkan kesimpulan bahwa nilai troughput yaitu 50,3 bps. Dan nilai rata-rata delay pada pengukuran
menggunakan bandwidth 250 kHz adalah 514 ms.

3.4.3. Bandwidth 500 kHz


Berikut grafik yang menjelaskan hubungan delay dan troughput dari hasil pengujian
respon dari meteran air digital ke stasiun monitoring dengan bandwidth 500 kHz.

700

600

500

400

300

200

100
1 23 4 5 6 7 8 9101112131415
0
Panjang Data Dikirim Meteran (byte)Panjang Data Diterima SM (byte)
Delay (ms)Throughput (bps)
Jarak (meter)

Gambar 13. Grafik Delay dan Troughput dari Respon Meteran Pada Bandwidth 500 kHz

TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control  9

Gambar 13. merupakan hasil oleh data dari pengujian yang telah dilakukan menggunakan
bandwidth 500 kHz dengan jarak pengukuran 100 meter, 200 meter, dan 300 meter. Dari Gambar 12.
didapatkan kesimpulan bahwa bahwa nilai rata-rata troughput yaitu 48 bps. Dan nilai rata-rata delay pada
pengukuran menggunakan bandwidth 500 kHz adalah 490 ms.

4. CONCLUSION
4.1. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan bahwa data dapat diterima dengan baik saat nilai RSSI
diatas -90 dBm, rata-rata nilai troughput dan packet loss yang dihasilkan dari transmisi data pada sistem
meteran air digital berbanding terbalik dengan besarnya bandwidth, rata-rata delay dari pengiriman data
telemetri LoRa SX1262 menggunakan baud rate 115200 sebesar 513 milisecond.
4.2. Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan telemetri LoRa SX1262 terhadap pertukaran data meteran
air digital pada jaringan komunikasi multipoint efektif pada jarak maksimal 300 meter dengan
bandwidth 500 kHz.

ACKNOWLEDGEMENTS
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada LPDP karena
telah memberikan hibah penellitian sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Daftar Pustaka
[1] A. S. A. Ghani and M. D. N. Zulkifflee, “Investigation on Data Acquisition Accuracy for Long
Range Communication Using RFM LoRa,” 2022 8th Int. Conf. Control. Decis. Inf. Technol.
CoDIT 2022, pp. 320–325, 2022, doi: 10.1109/CoDIT55151.2022.9804036.
[2] J. De Carvalho Silva, J. J. P. C. Rodrigues, A. M. Alberti, P. Solic, and A. L. L. Aquino,
“LoRaWAN - A low power WAN protocol for Internet of Things: A review and opportunities,”
2017 2nd Int. Multidiscip. Conf. Comput. Energy Sci. Split. 2017, no. July, 2017.
[3] P. R. Burton, “Telemetry for instrumentation and test systems,” J. Phys. E., vol. 20, no. 11, pp.
1302–1311, 1987, doi: 10.1088/0022-3735/20/11/001.
[4] Y. Huo, X. Dong, and S. Beatty, “Cellular Communications in Ocean Waves for Maritime
Internet of Things,” IEEE Internet Things J., vol. 7, no. 10, pp. 9965–9979, 2020, doi:
10.1109/JIOT.2020.2988634.
[5] Z. Li and Y. Chen, “BLE2LoRa: Cross-Technology Communication from Bluetooth to LoRa via
Chirp Emulation,” Annu. IEEE Commun. Soc. Conf. Sensor, Mesh Ad Hoc Commun. Networks
Work., 2020, doi: 10.1109/SECON48991.2020.9158446.
[6] O. H. Kombo, S. Kumaran, and A. Bovim, “Design and Application of a Low-Cost, Low-
Power, LoRa-GSM, IoT Enabled System for Monitoring of Groundwater Resources with Energy
Harvesting Integration,” IEEE Access, vol. 9, pp. 128417–128433, 2021, doi:
10.1109/ACCESS.2021.3112519.
[7] A. V. Kneese, “The economics of regional water quality management,” Econ. Reg. Water Qual.
Manag., pp. 1–215, 2013, doi: 10.4324/9781315064710.
[8] R. Ramdani, I. G. P. W. Wedashwara W, and A. Zubaidi, “Rancang Bangun Smart Meter System
untuk Penggunaan Air pada Rumah Tangga Berbasis Internet of Things,” J. Comput. Sci.
Informatics Eng., vol. 4, no. 2, pp. 149–160, 2020, doi: 10.29303/jcosine.v4i2.300.
[9] S. Harianto, A. B. Setiawan, and A. P. Sari, “Sistem Telemetri Pendeteksi Dini Kerusakan Air
Conditioner Kendaraan Dengan Metode Scanning,” Pros. SNATIF ke-4 Tahun 2017, pp. 97–103,
2017.
[10] Semtech, “SX1261/2 Data Sheet DS.SX1261-2.W.APP,” in Semtech Corporation, no.
December, Semtech, 2017, pp. 1–107. [Online]. Available: www.semtech.com
[11] A. Yanziah, S. Soim, and M. M. Rose, “Analisis Jarak Jangkauan Lora Dengan Parameter Rssi
Dan Packet Loss Pada Area Urban,” J. Teknol. Technoscientia, vol. 13, no. 1, pp. 27–34, 2020.
[12] N. Nurjannah, L. Hasanah, and A. Aminudin, “Analisis Jangkauan Dan Baud Rate Transmisi
Data Pada Sistem Telemetri Temperatur Berbasis Mikrokontroler,” Wahana Fis., vol. 1, no. 1, p.
13, 2016, doi: 10.17509/wafi.v1i1.4523.
[13] Z. M. Bhakti, S. Raharjo, and M. Sholeh, “Analisis Kinerja Wireless Point to Point Multipoint
Client Bridge dan Repeater pada Frekuensi 2.4 GHz,” J. JARKOM Vol. 3 No. 2 Desember 2017,
Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)
1  ISSN: 1693-6930
0 vol. 3, no. 2, pp. 12–21, 2017, [Online]. Available:
https://journal.akprind.ac.id/index.php/jarkom/article/view/2293
[14] Destiarini and P. W. Kumara, “Robot Line Follower Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno
Atmega328,” J. Informanika, vol. 5, no. 1, pp. 18–25, 2019.
[15] R. K. Kodali and K. S. Mahesh, “Proceedings of the 4th International Conference on
Contemporary Computing and Informatics, IC3I 2019,” Proc. 4th Int. Conf. Contemp. Comput.
Informatics, IC3I 2019, pp. 404–408, 2019.
[16] A. Suharjono, L. N. Rahayu, and R. Afwah, “Aplikasi Sensor Flow Water Untuk Mengukur
Penggunaan Air Pelanggan Secara Digital Serta Pengiriman Data Secara Otomatis Pada PDAM
Kota Semarang,” Tek. Elektro, Politek. negeri Semarang, vol. Vol.13, no. 1, pp. 7–12, 2015,
[Online]. Available: https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiH7I3Om7DwAhUObn0KHZGYC
0sQFjABegQIAhAD&url=https%3A%2F%2Fjurnal.polines.ac.id%2Findex.php%2Ftele
%2Farticle%2Fview%2F151%2F143&usg=AOvVaw1cjVXdpVb7BTpCqce_sf4P
[17] Edwin and H. Kristiadjie, “Alat Pemantau Pengendali dan Penyampaian Informasi Status
Operasi Mesin Secara Otomatis,” Tesla| Vol. 18 | No. 2 | Oktober 2016 |, vol. 18, no. 2, pp. 152–
165, 2016.
[18] A. W. Putra, Dimas kusuma, Farid Baskoro, Nur Cholis, “Prototype Smart Fire System
Menggunakan Solenoid Valve dan Kamera ESP32-CAM Berbasis IoT Prototype Smart Fire
System Menggunakan Solenoid Valve dan Kamera ESP32-CAM Berbasis IoT Dimas Kusuma
Putra Farid Baskoro , Nur Cholis , Arif Widodo,” J. Tek. Elektro, vol. 11, no. Vol 11 No 1
(2022): JANUARI 2022, pp. 8–16, 2022, [Online]. Available:
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JTE/article/view/43969/37429

TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control, Vol. 99, No. 1, Month 2099: 1-1x
TELKOMNIKA Telecommun Comput El Control  1
1
BIOGRAPHIES OF AUTHORS

Satria Gunawan Zain menerima gelar Sarjana (S1) pada bidang ilmu
pendidikan teknik elektronika di Universitas Negeri Makassar mulai tahun 2000 dan lulus
pada tahun 2005. Lalu beliau menerima gelar Magister (S2) pada bidang ilmu teknik elektro
di Universitas Gadjah Mada mulai tahun 2005 dan lulus pada tahun 2007.Kemudian beliau
mengambil gelar Doctor (S3) dalam bidang ilmu teknik elektro dari Universitas Gadjah Mada,
Provinsi Yogyakarta pada tahun 2015, dengan disertasi “Array Antena Yagi-Uda untuk
Estimasi Posisi Gerakan Roket”. Beliau merupakan ketua program studi Teknik Komputer,
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.
Beliau telah menerbitkan lebih dari 40 artikel, telah melakukan pegabdian kepada masyarakat
lebih dari 11 kali pengabdian. Beliau dapat dihubungi di email: [email protected]

Iwan Suhardi, beliau merupakan dosen Universitas Negeri Makassar yang telah menerima
gelar Doctor (S3) dalam bidang ilmu Teknik elektro di Universitas Gadjah Mada. Beliau telah
menerbitkan 39 artikel.

Haslina memulai Pendidikan pada jenjang Skolah Dasar di SDN 11 Bila yang
terletak di Desa Taccimpo, Kabupaten Sidrap dan tamat pada tahun 2011. Kemudian
melanjutkan Pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 2 Duapitue, yang
terletak di Jl. Bila, Kecamatan Duapitue, Kabupaten Sidrap, dan tamat pada tahun 2015.
Kemudian melanjutkan Pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota
Pangkajene, Kabupaten Sidrap. Penulis mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan
dan tamat pada tahun 2018. Pada tahun 2018 penulis melanjutkan Pendidikan ke jenjang
Strata 1 di Universitas Negeri Makassar tepatnya di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Informatika dan Komputer, Program Studi Teknik Komputer. She can be contacted at email:
[email protected].

Paper’s should be the fewest possible that accurately describe … (First Author)

You might also like