1 SM
1 SM
1 SM
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
Abstract
The rapid growth of coffee shops in a few years has made competition even tighter. Consumer behavior in decision making is
influenced by several factors including price, product, and location. Peacockoffie is one of the well-known coffee shops in the
city of Semarang. The problem in this research is what caused the increase and decrease in Peacockoffie's annual sales
turnover in the period 2013 to 2017 amid the mushrooming of coffee shops in Semarang City. The results of the study show
that the price, product, and location variables have a positive and significant influence on purchasing decisions. Of the three
variables analyzed, product variable coefficients are greater than price variables and location variables. From the three
variables also obtained results that the price variable has a greater influence on the purchasing decisions of Peacockoffie
Semarang, which is equal to 0.955, while the location variable is 0.776 and the product variable is 0.687. The results of this
study indicate that although price variables are relatively cheap, product variables are considered satisfactory, and location
variables are quite strategic, but there are other factors that influence consumer purchasing decisions in Peacockoffie
Semarang, ie consumers do not make Peacockoffie a top priority compared to other existing coffee shops in the city of
Semarang. The researcher suggested that Peacockoffie improve the quality of the products offered, such as adding more
innovations in the products offered and in the presentation of products to be a product advantage compared to other coffee
shops. As well as enhancing branding, Peacockoffie is a comfortable and good place to enjoy coffee
Abstraksi
Pertumbuhan kedai kopi yang pesat dalam beberapa tahun membuat persaingan semakin ketat. Perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah harga, produk, dan lokasi. Peacockoffie
merupakan salah satu kedai kopi yang dikenal di Kota Semarang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang
menyebabkan kenaikan dan penurunan omzet penjualan per tahun Peacockoffie dalam periode tahun 2013 hingga tahun 2017
ditengah menjamurnya kedai kopi di Kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga, produk, dan lokasi
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari ketiga variabel yang dianalisis, koefisien
variabel produk lebih besar dari variabel harga dan variabel lokasi. Dari ketiga variabel juga diperoleh hasil bahwa variabel
harga berpengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian Peacockoffie Semarang, yaitu sebesar 0,955, sedangkan variabel
lokasi sebesar 0,776 dan variabel produk sebesar 0,687. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun variabel harga
tergolong murah, variabel produk tergolong memuaskan, dan variabel lokasi tergolong cukup strategis, tetapi terdapat faktor
lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Peacockoffie Semarang, yaitu konsumen tidak menjadikan
Peacockoffie sebagai prioritas utama dibandingkan kedai kopi lain yang ada di Kota Semarang. Peneliti menyarankan agar
Peacockoffie meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan, seperti lebih menambahkan inovasi-inovasi dalam produk yang
ditawarkan maupun dalam penyajian produk agar menjadi kelebihan produk dibandingkan dengan kedai kopi lainnya. Serta
meningkatkan branding, Peacockoffie adalah tempat yang nyaman dan bagus untuk menikmati kopi.
Pendahuluan
Permintaan pasar adalah salah satu faktor timbulnya persaingan pasar. Guna mencapai pangsa pasar yang besar,
para pelaku usaha perlu meningkatkan daya saingnya, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menarik pelanggan
supaya perusahaan dapat memenangkan persaingan pasar. Salah satu caranya memberikan keunggulan kompetitif
atau membuat strategi pemasaran yang baik. Tujuan pemasaran yang kita ketahui adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran dengan cara yang lebih baik daripada para pesaing. Perusahaan atau
pemasar akan selalu mencari kemunculan tren pelanggan yang menunjukkan peluang pemasaran baru untuk dapat
memenangkan persaingan. Perkembangan bisnis kuliner menjadi salah satu bidang yang memiliki persaingan pasar
1
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
yang ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut ditandai dengan banyaknya bermunculan rumah makan,
kemudian diikuti oleh semakin banyak munculnya kafe-kafe. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kafe adalah
tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik, atau tempat minum yang pengunjungnya dapat
memesan minuman, seperti kopi, teh, bir dan kue-kue atau saat ini dikenal dengan nama kedai kopi atau coffeeshop.
Di Semarang pertumbuhan kedai kopi semakin tinggi. Pengamat Bisnis Kopi dan Kafe Moelyono Soesilo,
mengatakan sekarang ini jumlah warung, kafe, dan resto yang menyajikan makanan serta minuman bergaya anak
muda hingga keluarga tumbuh pesat. Kalau tahun 2010 jumlahnya kurang dari 50 gerai, kini bisa meningkat lima
hingga enam kali lipatnya. Dari Jalan Simpanglima hingga Jalan Sisingamangaraja saja kini sudah ada 18 gerai
(http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/kafe-tumbuh-pesat/) diakses pada tanggal 31 Maret 2018 pukul 16.00
WIB.
Salah satu kedai kopi atau coffeeshop yang terkenal dan banyak diminati oleh para penikmat kopi dan salah satu
kedai kopi terlaris di Kota Semarang, yaitu Peacockoffie. Peacockoffie di Semarang memiliki 3 cabang, pertama
berada di Jalan Gombel Lama No. 11, kedua di Jalan Gajah Mada No. 22, dan cabang ketiga di Jalan Yudhistira
No. 5, kawasan Tugu Muda. Peacockoffie memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunjang daya tarik pelanggan,
yaitu dengan diadakannya free wifi, tv, dan ac. Sesuai dengan namanya Peacockoffie, menu andalan yang
ditonjolkan adalah menu kopi. Kopi yang diracik sendiri oleh Barista yang sudah ahli dan terlatih dalam
menghasilkan komposisi yang tepat sehingga menciptakan kopi dengan cita rasa yang nikmat.
Peacockoffie merupakan salah satu coffee shop yang menghadapi ketatnya persaingan bisnis kafe pada saat ini.
Peacockoffie menjadi salah satu kedai kopi yang diminati di Kota Semarang, hal ini dapat dilihat dari data penjualan
Peacockoffie. Berikut adalah data penjualan dari Peacockoffie Semarang, dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Berdasarkan Tabel 1.1 Data Penjualan Peacockoffie Semarang dapat dilihat bahwa penjualan dari tahun 2013
hingga 2017 mengalami kenaikan dan penurunan. Akan tetapi, manager Peacockoffie sendiri menganggap sejak
berdirinya Peacock Cofee di Semarang hingga saat ini, omset penjualannya cukup stabil. Perubahan-perubahan
tersebut peneliti menduga disebabkan oleh faktor internal ataupun faktor eksternal perusahaan. Faktor internal yang
mungkin muncul dari perusahaan itu sendiri, misalnya saja harga yang ditawarkan tidak sebanding dengan kualitas
produk yang didapat, ataupun pelayanan yang diberikan untuk konsumen belum maksimal. Sedangkan untuk faktor
eksternal yang dapat memengaruhi penjualan dapat disebabkan karena makin menjamurnya kedai kopi yang
akhirnya membuat persaingan antar bisnis karena sama-sama menawarkan jasa dengan kualitas sebanding, dalam
hal ini kesesuaian harga dan fasilitas juga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, hal ini yang akan mendorong
jumlah kunjungan pelanggan ke Peacockoffie Semarang. Apabila ekspektasi tidak sesuai, maka pelanggan akan
mengambil keputusan untuk melakukan pembelian ke kedai kopi lainnya. Faktor lainnya berasal dari pelanggan
2
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
itu sendiri, diketahui bahwa perilaku konsumen cepat berkembang dan berubah sesuai dengan adanya persaingan
pasar yang menuntut harus up to date terhadap kebutuhan saat ini.
Keputusan membeli sesuatu produk atau jasa yang dilakukan oleh seorang pelanggan dapat muncul karena adanya
pengaruh dari lingkungan saat ini, salah satunya muncul dari suatu kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pelanggan
yang menyukai kopi, senang menghabiskan waktu berkumpul, dan bersantai mungkin akan memutuskan minum
kopi di kedai kopi. Perilaku tersebut didasari atas kebiasaan yang dilakukan, yang menjadikan hal tersebut gaya
hidup bagi masyarakat. Seorang pelanggan melakukan pembelian karena adanya beberapa motif tertentu, salah
satunya didasari atas motif hanya ingin atau butuh minum kopi. Kedua, didasari rasa ingin memanjakan diri ketika
menikmati kopi, sehingga konsumen pergi ke kedai kopi. Ketiga, berfikir bahwa sudah menjadi hal mewah apabila
minum kopi disebuah kedai kopi. Terakhir, menikmati kopi di kedai kopi merupakan hal yang mewah bagi
masyarakat. Menurut Ma’aruf (2006) dalam Yistiani (2012 : 140) dihubungkan dengan fenomena menjamurnya
kedai kopi yang bermunculan di Indonesia, kebanyakan saat ini konsumen berorientasi rekreasi yang mementingkan
aspek kesenangan, kenikmatan, dan hiburan saat berbelanja.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang?
2. Apakah Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang?
3. Apakah Lokasi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang?
4. Apakah Harga, Produk, dan Lokasi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang?
Kajian Teori
Pemasaran
Pemasaran merupakan serangkaian proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi
pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai perusahaan yang unggul (Kotler
dan Armstrong, 2014 : 84).
Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan
para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk dan jasa (Kotler &
Armstrong, 2014 : 345).
Produk
Produk merupakan seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah
warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan
pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya (W.J. Stanton, 1981 dalam Buchari Alma,
2013 : 139).
Lokasi
Saluran distribusi (lokasi) atau saluran pemasaran adalah sebuah struktur bisnis yang terdiri atas organisasi-
organisasi yang saling berkaitan, dimulai dari tempat asal mula produk dibuat sampai penjual terakhir dengan
maksud memindahkan produk serta kepemilikan ke pemakai terakhir, yaitu konsumen pribadi atau pengguna
(Bowersox, Closs dan Cooper, 2010 dalam Ari Setiyaningrum, 2015 : 158).
Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian merupakan suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu atau lebih pilihan
alternatif yang ada (Schiffman & Kanuk, 2010 : 430).
3
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Adapun hipotesis untuk penelitian ini yaitu:
1. H1: Terdapat pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang
2. H2: Terdapat pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang.
3. H3: Terdapat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang.
4. H3: Terdapat pengaruh Harga, Produk, dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang.
Harga H1
(X1)
H2
Produk Keputusan Pembelian
(Y)
(X2)
Lokasi
(X3) H3
H4
Keterangan :
Metodelogi Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian explanatory. yaitu penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara variabel-variabel yang
diteliti serta hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dan menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Variabel dependen dari penelitian ini adalah Harga, Produk, dan Lokasi sedangkan variabel
4
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
independennya yaitu Keputusan Pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan Peacockoffie
yang ada di Kota Semarang. Populasi ini tak terhingga jumlahnya sehingga diperlukan tindakan pengambilan
sampel.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013 : 116).
Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya saja
karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu (Sugiyono, 2013 : 116). Menurut hasil perhitungan sampel Rao Purba (2006), sampel yang dapat diambil adalah
97 orang, akan tetapi pada prinsipnya tidak ada aturan yang pasti untuk menentukan presentase yang dianggap tetap
dalam menentukan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan nonprobability
sampling dimana pengambilan sampel tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono (2010:120). Jenis sampling yang digunakan adalah accidental
sampling. Dalam penelitian ini menggunakan jenis skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner.
Hasil penelitian mengenai Harga diperoleh kesimpulan bahwa Harga yang ditawarkan Peacockoffie termasuk dalam
kategori murah, dengan rata – rata nilai variabel sebesar 3,67. Sedangkan hasil analisis, berdasarkan koefisien
determinasi diperoleh pengaruh yang diberikan Harga terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie sebesar 37,7%,
sedangkan sisanya sebesar 62,3% diperoleh dari variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Diketahui
juga bahwa Gaya Hidup berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian sebesar 0,955, yang berarti bahwa semakin
murah Harga yang ditawarkan pada pelanggan Peacockoffie, maka semakin tinggi pula Keputusan Pembelian
konsumen pada Peacockoffie. Selain itu diperoleh nilai t hitung (7,590) > t tabel (1,661) sehingga Ho ditolak dan
Ha diterima. Pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Peacockoffie. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Syamsul
Arifin (2013) berjudul “Pengaruh Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Fasilitas, dan Pelayanan terhadap Keputusan
Pembelian Besi (Studi Kasus Pada Konsumen UD Rizal Jaya Surabaya)” yang menyatakan bahwa variabel harga
5
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen yang melakukan pembelian produk
besi baja pada UD Rizal Jaya Surabaya.
Secara keseluruhan dari hasil rekapitulasi skor dari 5 (lima) indikator-indikator harga menjelaskan bahwa keinginan
konsumen untuk berkunjung ke Peacockoffie dan melakukan pembelian karena harga cukup terjangkau, dimana
harga yang ditawarkan hanya satu macam saja untuk semua minuman, dan satu macam saja untuk makanan, hal
tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen. Selain itu juga menurut sebagian besar konsumen, harga yang
ditawarkan tersebut sesuai dengan kualitas produk minuman dan makanan yang diterima, dan potongan harga pun
sering dilakukan oleh Peacockoffie untuk beberapa produknya.
Namun, penilaian konsumen mengenai perbandingan harga dengan pesaing, harga Peacockoffie masih tergolong
sama saja dengan kedai kopi lain. Artinya bahwa walaupun harga yang ditawarkan hanya satu macam saja, tidak
ada perbedaan yang terlalu jauh antara harga di Peacockoffie dengan harga di kedai kopi lain.
Selain harga, faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian yakni produk yang ditawarkan untuk konsumen.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, dan
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen (Kotler dan Armstrong dalam Fandy
Tjiptono, 2015 : 95). Variabel Produk dalam penelitian ini diukur dengan tujuh indikator yakni : Keragaman Produk
yang ditawarkan, Ketersediaan Produk, Kesesuaian cita rasa minuman olahan kopi dengan selera konsumen,
Kesesuaian cita rasa minuman non olahan kopi dengan selera konsumen, Kesesuaian cita rasa makanan dengan
selera konsumen. Penampilan produk secara fisik saat disajikan, dan Kemampuan produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Ketujuh indikator Produk tersebut kemudian dijabarkan menjadi 10 butir
pertanyaan di dalam kuesioner.
Hasil penelitian mengenai variabel Produk diperoleh kesimpulan bahwa Produk Peacockoffie termasuk kategori
produk yang memuaskan bagi pelanggan Peacockoffie, dengan rata – rata nilai variabel sebesar 3,95. Sedangkan
hasil analisis, berdasarkan koefisien determinasi diperoleh sumbangan yang diberikan Produk terhadap Keputusan
pembelian Peacockoffie sebesar 39,6%, sedangkan sisanya sebesar 60,4% diperoleh dari variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam penelitian. Diketahui juga bahwa Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian sebesar
0,687, yang berarti bahwa semakin baik kualitas Produk yang diberikan Peacockoffie, maka Keputusan pembelian
Peacockoffie akan meningkat pula. Selain itu diperoleh nilai t hitung (7,898) > t tabel (1,661), sehingga Ho ditolak
dan Ha diterima. Pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Produk terhadap
Keputusan pembelian Peacockoffie. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anggoro Dwi
Kurniawan (2012) dengan judul Analisis “Pengaruh Produk, Promosi, Harga, dan Tempat Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi Pada Kedai Amarta Semarang)”, yang menyatakan bahwa variabel produk berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen yang melakukan pembelian di Kedai Amarta Semarang.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persepsi sebagian besar konsumen mengenai produk yang ditawarkan
Peacockoffie sudah memuaskan konsumen, Dilihat dari keragaman produk yang ditawarkan, kesesuaian cita rasa
makanan maupun minuman kopi atau non kopi dengan selera konsumen, ketersediaan menu makanan dan minuman
saat akan dipesan oleh konsumen, tampilan makanan dan minuman saat disajikan kepada konsumen, dan
kemampuan produk yang ditawarkan Peacockoffie untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. namun,
sebagian lagi konsumen masih merasa bahwa produk-produk yang ditawarkan Peacockoffie belum bisa memuaskan
konsumen dibandingkan kedai kopi lainnya.
Lokasi juga ikut berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Faktor lokasi dapat disebut juga dengan
saluran distribusi perusahaan karena lokasi juga berhubungan langsung dengan konsumen, atau dengan kata lain
lokasi juga merupakan tempat produsen menyalurkan produknya kepada konsumen. Lokasi adalah tempat
perusahaan beroprasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan unuk menghasilkan barang dan jasa yang
mementingkan segi ekonominya (Fandy Tjiptono, 2015 : 92). Berdasarkan teori tersebut, dalam penelitian ini
peneliti mengukur variabel Lokasi dengan menggunakan empat indikator. Keempat indikator tersebut kemudian
dijabarkan menjadi 6 butir pertanyaan di dalam kuesioner.
6
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
Hasil penelitian mengenai Lokasi diperoleh kesimpulan bahwa Lokasi Peacockoffie termasuk lokasi dengan
kategori cukup strategis untuk memasarkan produknya kepada konsumen, dengan rata – rata nilai variabel sebesar
3,29. Sedangkan hasil analisis, berdasarkan koefisien determinasi diperoleh pengaruh yang diberikan Lokasi
terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie sebesar 35,7%, sedangkan sisanya sebesar 64,3% diperoleh dari
variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Diketahui juga bahwa Lokasi berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian sebesar 0,776, yang berarti bahwa semakin strategis lokasi yang dipilih beserta fasilitas
pendukung yang disediakan untuk konsumen Peacockoffie, maka semakin tinggi pula Keputusan Pembelian
konsumen di Peacockoffie. Selain itu diperoleh nilai t hitung (7,269) > t tabel (1,661) sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. Pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan Lokasi terhadap Keputusan
Pembelian konsumen di Peacockoffie. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Rihasto Mega Saputro (2015) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Kualitas
Pelayanan, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Grand Panorama Resto Semarang)”,
yang menyatakan bahwa variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen yang melakukan pembelian di Grand Panorama Resto Semarang.
Keputusan Pembelian merupakan suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu atau lebih pilihan
alternatif yang ada (Schiffman & Kanuk, 2010 : 430). Keputusan tersebut dapat mengenai jenis produk, merek,
harga, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.. Keputusan pembelian di Peacockoffie diukur dengan
menggunakan 5 indikator. Yaitu indikator mengenai pemenuhan kebutuhan, pertimbangan pencarian informasi
sebelum berkunjung, ketersediaan untuk merekomendasikan ke orang lain, prioritas pilihan, dan perasaan setelah
berkunjung. Berdasarkan hasil penelitian, variabel keputusan pembelian termasuk dalam kategori yang tinggi,
ditunjukkan dengan rata-rata skor variabel keputusan pembelian sebesar 3,93. Dari kedelapan pertanyaan dalam
kuesioner, terdapat 4 pertanyaan dengan skor dibawah rata-rata skor variabel keputusan pembelian. Pertanyaan
dengan skor terendah adalah pertanyaan mengenai pertimbangan pencarian informasi sebelum berkunjung. Artinya
bahwa perilaku konsumen pengunjung Peacockoffie tidak seluruhnya mengumpulkan informasi terlebih dahulu
ketika berkunjung, dan cenderung mencoba-coba kemudian langsung melakukan penilaian.
Variabel harga, produk, dan variabel lokasi bersama-sama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen di Peacockoffie Semarang. Hasil pengujian antara ketiga variabel bebas
yaitu Harga, Produk, dan Lokasi terhadap Keputusan pembelian di Peacockoffie diketahui bahwa sumbangan yang
diberikan Harga, Produk, dan Lokasi terhadap Keputusan pembelian Peacockoffie sebesar 43,3%, sedangkan
sisanya sebesar 56,7% diperoleh dari variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Diketahui juga
bahwa Harga, Produk, dan Lokasi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian masing – masing sebesar 0,400;
0,405; dan 0,090, yang berarti bahwa semakin rendah Harga yang ditawarkan, semakin memuaskan Produk yang
ditawarkan, dan semakin strategisnya Lokasi yang dipilih oleh Peacockoffie untuk konsumen, maka akan berakibat
semakin tinggi pula Keputusan pembelian Peacockoffie. Selain itu diperoleh nilai F tabel (23,708) > F tabel (2,70),
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa secara bersama – sama
Harga, Produk, dan Lokasi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan pembelian di Peacockoffie.
Berdasarkan keteranga tersebut, maka dapat diperoleh jawaban untuk rumusan masalah pada bab I yaitu :
Terdapat pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang.
Terdapat pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang.
Terdapat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang.
Terdapat pengaruh Harga, Produk, dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Peacockoffie Semarang.
Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisa data bahwa Harga, Produk, dan Lokasi berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian pada konsumen Peacockoffie Semarang.
7
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
1. Harga berpengaruh positif dan kuat terhadap tingkat keputusan pembelian konsumen Peacockoffie. Oleh karena
itu, untuk meningkatkan keputusan pembelian, berdasarkan dari lima pertanyaan yang sudah diteliti didapatkan
8
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
satu item pertanyaan yang harus lebih diperhatikan oleh Peacockoffie untuk meningkatkan keputusan
pembelian dari segi harga, yakni perbandingan harga yang ditawarkan oleh Peacockoffie dengan kedai kopi
lain. Penulis menyarankan agar Peacockoffie lebih meningkatkan kualitas produk untuk konsumen, seperti
lebih menambahkan inovasi-inovasi dalam produk yang ditawarkan agar menjadi kelebihan produk
dibandingkan dengan kedai kopi lainnya.
2. Produk berpengaruh positif dan kuat terhadap tingkat keputusan pembelian konsumen Peacockoffie. Oleh
karena itu, untuk meningkatkan keputusan pembelian, berdasarkan dari sepuluh pertanyaan yang sudah diteliti
didapatkan satu item pertanyaan yang harus lebih diperhatikan oleh Peacockoffie untuk meningkatkan
keputusan pembelian dari segi produk, yakni kesesuaian cita rasa minuman non kopi dengan selera konsumen.
Penulis menyarankan agar Peacockoffie lebih meningkatkan cita rasa minuman non kopi dan menyesuaikannya
dengan selera konsumen. Walaupun Peacockoffie merupakan sebuah kedai kopi yang menawarkan minuman
kopi sebagai menu utama, tetapi alangkah lebih baik jika menu minuman non kopi yang ditawarkan juga
mempunyai cita rasa yang nikmat.
3. Lokasi berpengaruh positif dan sedang terhadap tingkat keputusan pembelian konsumen Peacockoffie. Oleh
karena itu, untuk meningkatkan keputusan pembelian, berdasarkan dari enam pertanyaan yang sudah diteliti
didapatkan tiga item pertanyaan yang harus lebih diperhatikan oleh Peacockoffie untuk meningkatkan
keputusan pembelian dari segi lokasi, yakni kemudahan akses untuk transportasi umum untuk menuju ke
Peacockoffie, ketersediaan fasilitas parkir, lokasi Peacockoffie dengan pusat keramaian. Hal tersebut dapat
lebih ditingkatkan dengan cara memberikan penjelaskan dengan menggunakan kata-kata, gambar serta
transportasi umum jenis apa untuk bisa menuju Peacockoffie dengan menggunakan transportasi umum, melalui
sosial media Peacockoffie, seperti yang kita tahu bahwa pada zaman sekarang sebagian besar orang
menggunakan sosia media. Selain itu juga alangkah lebih baiknya jika Peacockoffie menyadiakan area parkir
yang luas untuk konsumen, dan yang terakhir yakni meningkatkan promosi melalui sosial media Peacockoffie
untuk branding bahwa Peacockoffie adalah tempat yang nyaman dan bagus untuk menikmati kopi. Meskipun
lokasinya tidak berada pada keramaian, tetapi konsumen Peacockoffie dalam jumlah yang stabil bahkan
cenderung bertambah.
4. Keputusan Pembelian Peacockoffie termasuk dalam kategori tinggi. Namun hendaknya dari kualitas pelayanan
Peacockoffie terus ditingkatkan, agar pelanggan merasa puas dan tidak mempertimbangkan alternatif kedai
kopi lain untuk memenuhi kebutuhannya. Karena diketahui terdapat faktor lain yang mempengaruhi keputusan
pembelian Peacockoffie, yakni sebagian konsumen tidak menjadikan Peacockoffie sebagai prioritas utama
diantara kedai kopi lainnya. Untuk dapat meningkatkan keputusan pembelian, Peacockoffie perlu menambah
keunggulan, misalnya saja menambah latte art pada produk minuman kopi yang ditawarkan, atau bahkan
menambah menu makanan home made untuk menarik konsumen, selain itu juga perlu menambahkan fasilitas
yang dapat meningkatkan kenyamanan konsumen saat berada di Peacockoffie. Hal ini disarankan untuk
perusahaan agar tercapainya target perusahaan.
Daftar Referensi
Armstrong, P. K. & G. (2014). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Assauri, S. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.
Balawera, A. (2013). Green Marketing dan Corporate Social Responsibility Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Melalui Minat Membeli Produk Organik Di Freshmart Kota Manado.
Engel, Blackwell, & M. (2012). Perilaku Konsumen (2nd ed.). Jakarta: Binarupa Aksara.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Handoko, B. S. & H. (2012). Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Hasan, A. (2014). Marketing dan Kasus-kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS.
Kanuk, S. &. (2010). Perilaku Konsumen (7th ed.). Jakarta: Prentice Hall.
Keller, K. &. (2012). Manajemen Pemasaran (12th ed.). Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, P. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Pangestu, S. D. (2016). mengenai Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi Kasus Pada Pelanggan Peacockoffie Semarang).
9
DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL Tahun 2018
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/
Pramono, F. F. (2015). Analisis Faktor-faktor Preferensi Konsumen yang Memengaruhi Keputusan Pembelian
Sayuran Organiik (Studi Kasus : Pelanggan Super Indo Semarang).
Purba, R. (2006). Measuring Consumer Perception Through Factor Analysis, The Asian Manager (February -
March).
Puspitasari. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen untuk Berbelanja di Pasaraya Sri Ratu
Sarahnadia. (2017). Pengaruh Store Atmosphere, Lokasi, dan Harga terhadap Repurchase Intention (Studi Kasus
pada Konsumen Carrefour DP Mall Semarang).
Sugiyono. (2013). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suwarman, U. (2011). Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor: PT. Ghalia
Indonesia.
Swastha, B. (2008). Manajemen Pemasaran (2nd ed.). Jakarta: Liberty.
Tjiptono, F. (2011). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset.
Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
Yusuf, Muhammad. Peacock Coffee Hadir untuk Penikmat Kopi, http://seputarsemarang.com/peacock-coffee-
hadir-untuk-penikmat-kopi/, diakses tanggal 2 Mei 2018 pukul 11.30.
Lisnawati, Yuliai. 5 Café Hits untuk Penggemar Kopi di Semarang,
https://www.liputan6.com/citizen6/read/2143666/5-cafe-hits-untuk-penggemar-kopi-di-semarang,
diakses tanggal 5 Mei 2018 pukul 10.00.
10