2287 6546 1 SM
2287 6546 1 SM
2287 6546 1 SM
ABSTRACT
Groundwater belongs to one of vital aspects in human life. The level of water need gets
increasing along with the growth of people population and industrial development. In the
research site, the ground water has changed due to contamination from household waste and
industrial waste. Thus, both wastes have contributed to the severity of ground water damage.
This research analyzed the geological condition and ground water quality by surface mapping.
The analysis on the ground water quality in the dug well employed the parameter
measurement of well height, depth, surface height of ground water, and ground water quality
based on Total Dissolved Solid (TDS) and Electrical Conductivity (DHL). The quality of
ground water was determined based on the Quality Standard of drinking water referring to
TDS value of well water. As a result, TDS gained 110 – 460 mg/L, meaning that it was safe to
drink, whereas TDS value 640 – 707 mg/L was classifed unsafe to drink. Based on the well
data in the DHL measurement, there were 2 zones of value division at the research site i.e.
safe-to-drink zone having the value 156 – 928 µS/cm and unsafe-to-drink zone getting the
value 1107 – 1116 µS/cm. Meanwhile, the analyses results on the two factors i.e. TDS, and
DHL also divided the zones in two types namely safe and unsafe-to-drink zones of ground
water qualities.
Keywords: hydrogeology, hydrochemistry, groundwater, quality.
ABSTRAK
Airtanah merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Tingkat kebutuhan
terhadap air mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan
perkembangan industri. Pada daerah penelitian air tanah telah mengalami perubahan
dikarenakan sebagian besar air tanah telah mengalami kontaminasi baik dari limbah rumah
tangga maupun dari limbah industri yang keduanya hampir sama dalam mempengaruhi
peningkatan kerusakan air tanah. Pada penelitian ini dilakukan penganalisian kondisi geologi
dan kualitas air tanah dengan mengunakan pemetaan surface mapping, analisa kualitas air
tanah pada sumur gali berdasarkan parameter pengukuran ketinggian sumur, kedalaman, dan
ketinggian muka air tanah serta kualitas air tanah berdasarkan total zat terlarut (TDS) dan daya
hantar listrik (DHL). Penentuan kualitas Air Tanah sesuai standar Baku Mutu Air Minum,
dilakukan berdasarkan nilai TDS pada air sumur pada lokasi pengamatan, berdasarkan hasil
analisa diketahui bahwa nilai TDS sebesar 110 – 460 mg/L, merupakan layak minum dan nilai
TDS sebesar 640 – 707 mg/L, dinyatakan tidak layak minum. Berdasarkan data sumur pada
pengukuran nilai DHL maka terdapat 2 zona pembagian nilai pada daerah penelitian yaitu zona
layak minum dengan nilai 156 – 928 µS/cm dan zona tidak layak minum dengan nilai 1107 –
1116 µS/cm. Berdasarkan hasil analisis dari kedua faktor TDS dan DHL, maka dapat dibagi
menjadi 2 zona yaitu: zona kualitas air tanah layak minum dan zona kualitas air tanah tidak
layak minum.
Kata kunci: hidrogeologi, hidrokimia, airtanah, kualitas.
- 626 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IX 2021 ISSN 2685-6875
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
PENDAHULUAN
Kabupaten mojokerto merupakan wilayah yang geografisnya terletak pada area
strategis, hal tersebut dikarenakan keterdapatan aksesibilitas jalan negara pada bagian poros
utara, fasilitas akses jalan tol yang telah terbangun. Dengan adanya perkembangan tersebut akan
memicu perkembangan laju penduduk dan perkembangan industri yang meningkat. Seiring
dengan peningkatan tersebut, maka sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi hidrogeologi
kewilayahan yang berhubungan dengan jumlah pemanfaatan airtanah. Potensi dan kualitas air
tanah dapat diketahui berdasarkan jenis batuan yang berperan sebagai media lapisan kelolosan
dan penampung air tanah, sehingga dikenal sebagai akuifer. Lokasi penelitian berada pada
Kecamatan Jetis dan sekitarnya, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Daerah penelitian
memiliki potensi air tanah yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidup masyarakat seperti
kebutuhan air minum yang menyebabkan kebutuhan air tanah sangat pesat sehingga
mempengerahui kondisi kualitas air tanah. Kualitas air tanah suatu wilayah dapat mengalami
perubahan akibat adanya pengaruh dari faktor aktivitas manusia maupun alam.
Lokasi penelitian terletak pada wilaya Kecamatan Jetis dan sekitarnya, Kabupaten
Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, terletak pada koordinat UTM yaitu: X :657000 dan Y
:9184000. Lokasi penelitian meliputi Desa Lakardawo, Perengan, Bendung, Jolotundo,
Mojolebak, Kupang, Banjarsari, Ngabar, Jetis, Suru, Kayu Putih, Bangeran, Balongsari,
Batankrajan, Sidoharjo, Penompo, dan Canggu.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Air Tanah
Semua air yang terdapat di dalam lapisan batuan mengandung air di bawah permukaan
tanah, termasuk mata air yang muncul secara alamia di atas permukaan, serta air tanah yang
secara alami atau buatan berada di bawah permukaan tanah, baik di dalam lapisan akuifer atau
bukan [4].
Aliran Air Tanah
Air tanah mengalir dari titik berenergi potensial tinggi ke arah titik berenergi potensial
lebih rendah, sedangkan antara titik-titik berenergi potensial sama tidak terdapat pengaliran air
tanah. Kondisi air tanah di dalam akuifer dapat digambarkan menjadi suatu jaring aliran air tanah.
Jaring aliran air tanah dapat diilustrasikan dalam bentuk garis-garis dengan ketinggian yang sama
(equipotential lines) dan garis-garis aliran (flow lines), jaring-jaring aliran ini merupakan suatu
- 627 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IX 2021 ISSN 2685-6875
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
alat yang sangat baik dalam melakukan analisis aliran air tanah secara grafis. Garis aliran akan
selalu membentuk sudut tegak lurus dengan garis ekipotensial.
Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanah merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan karena
menjadi kebutuhan pokok untuk setiap makluk hidup dan keperluan setiap saat. Parameter
kualitas air tanah secara garis besar dalam penelitian air tanah perlu diberikan parameter yang
tinggi untuk mendapatkan hasil yang maksimal yaitu dengan parameter kualitas air minum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
[3], sifat kimia air tanah meliputi : kesadahan, jumlah garam terlarut (Total Dissolved Solids atau
TDS), Daya Hantar Listrik (Electrical Conductance atau EC), keasaman, dan kandungan ion.
METODE
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode pemetaan geologi permukaan
dan survei hidrogeologi kualitas air tanah, dimulai dari tahap persiapan yang berupa studi
literatur dan survei lokasi penelitian, selanjutnya adalah tahap pengumpulan data yang dapat
dibagi menjadi 2 (dua) tahap yaitu, pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.
Pengumpulan data primer dapat berupa pemetaan geologi dan pemetaan hidrogeologi,
sedangkan pengumpulan data sekunder berupa data sumur, karakteristik sumur. Kemudian tahap
selanjut berupa tahap analisis yang berisi analisis geologi, analisis kimia dan fisik air tanah, serta
analisis hidrogeologi.
- 628 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IX 2021 ISSN 2685-6875
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Analisa pada daerah penelitian berdasarkan 20 titik pengamatan sumur gali maka
diketahui bahwa daerah penelitian memiliki nilai TDS yang tingkat kerusakan air tanahnya
berada pada tingkat aman dengan angka <1000 dan juga berdasarkan kelayakan nilai TDS
yang dipersyaratkan oleh KepMenkes RI No. 492 T ahun 2010 [2] tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum yakni tidak
diperkenankan melebihi 500 mg/L. Analisa air tanah berdasarkan data sumur untuk
menentukan kualitas air berdasarkan nilai zat padat terlarut tertera pada tabel 3.
- 629 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IX 2021 ISSN 2685-6875
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Berdasarkan parameter di atas yaitu zat padat terlarut (TDS), maka hasilnya menunjukan
zona kualitas air tanah seperti pada gambar 2 di bawah ini.
- 630 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IX 2021 ISSN 2685-6875
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Analisa air tanah berdasarkan data sumur untuk menentukan kualitas air berdasarkan nilai daya
hantar listrik (DHL) tertera pada tabel 5.
Berdasarkan data sumur pada tabel di atas maka terdapat 2 (dua) zona pembagian nilai
pada daerah penelitian yaitu zona layak minum dengan nilai 156 - 928 µS/cm dan zona tidak
layak minum dengan nilai 1107 – 1116 µS/cm maka pembagiannya dapat dilihat pada gambar 3
di bawah ini.
- 631 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IX 2021 ISSN 2685-6875
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
KESIMPULAN
Kualitas Air Tanah terhadapap Baku Mutu Air Minum :
a. Berdasarkan data sumur pada pengukuran nilai TDS maka terdapat 2 (dua) zona pembagian
nilai pada daerah penelitian yaitu zona layak minum dengan nilai 110 – 460 mg/L dan zona
tidak layak minum dengan nilai 640 – 707 mg/L.
b. Berdasarkan data sumur pada pengukuran nilai DHL maka terdapat 2 (dua) zona pembagian
nilai pada daerah penenlitian yaitu zona layak minum dengan nilai 156 – 928 µS/cm dan
zona tidak layak minum dengan nilai 1107 – 1116 µS/cm.
c. Berdasarkan hasil analisis dari kedua faktor TDS dan DHL maka dapat dibagi menjadi 2
(dua) zona yaitu: Zona kualitas air tanah layak minum dan zona kualitas air tanah tidak layak
minum.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Danaryanto, Djaendi, Harnadi, D., Mudiana, W., dan Budiyanto. 2007, Kumpulan Panduan
Teknis Pengelolaan Air Tanah, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Badan
Geologi, Pusat Lingkungan Geologi, Bandung.
[2] Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/1V/2010.
Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
[3] Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan
Kualitas Air.
[4] Nelson, R., and Quevauviller, P., 2016, Groundwater Law, Integrated Groundwater
Management-Concept, Approach and Challenges, Springeropen, SpringerLink.com,
Switzerland.
[5] Saeni, M.S., 1989, Kimia Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
- 632 -