Pakai 3
Pakai 3
Pakai 3
ABSTRACT
The purpose of this research is to assess and analyze financial performance in terms of
profitability ratios in the form of Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin and
Gross Profit Margin at PT Raje Baginda Jurai in Palembang for the period 2018 to 2020.
This research uses a descriptive approach, which is a study that only collects, compiles,
classifies and interprets data so that it can fulfill a clear picture of the problem being
studied.The results of the analysis and discussion show the financial performance of PT Raje
Baginda Jurai in Palembang in terms of profitability ratios in the form of Return on Assets
has poor financial performance because the company is less able to use large assets
effectively and efficiently to generate maximum profit. For financial performance in the form
of Return on Equity, it is below the standard average. This is due to high capital but not
being able to generate maximum profit. The company's Net Profit Margin has a fairly good
performance, this is because even though sales are declining, profits are still increasing,
although not significantly. And financial performance in the form of Gross Profit Margin has
a pretty good performance. Where the company is able to reduce operational costs and taxes
so that it can still generate profits.
Keywords: financial performance, profitability ratio
PENDAHULUAN
37
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Dilihat dari tabel diatas, bahwa rata-rata total hasil Return on Assets (ROA) pada PT
Raje Baginda Jurai di Palembang adalah sebesar 0,02 atau dapat dikatakan mengalami
penurunan. Dimana hasil Return on Assets (ROA) mengalami penurunan dari tahun 2018,
2019 dan 2020. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan total aktiva dan menurunnya
tingkat laba bersih pada perusahaan. Total aktiva mengalami penurunan atau dibawah rata-
rata dari tahun 2018, 2019 dan 2020. Untuk laba bersih yang dimiliki perusahaan mengalami
penurunan dari tahun 2018, 2019 dan 2020.
Hal ini menunjukkan bahwa total aktiva mengalami kenaikan dengan hasil laba bersih
yang mengalami penurunan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Return on Assets (ROA)
dapat dikatakan mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena adanya peningkatan
total aktiva yang tidak diikuti dengan laba bersih yang dimiliki perusahaan. Penurunan ini
juga disebabkan karena perusahaan kurang mampu mengelola aset secara efisien untuk
memperoleh laba. Sehingga aset yang tinggi tidak menghasilkan laba yang maksimal.
Menurut Hery (2018:193) Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur
seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
dalam total ekuitas.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Raje Baginda Jurai di Palembang, dapat
dilihat fenomena Return on Equity (ROE) yang terjadi adalah sebagai berikut:
38
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Tabel 2
Hasil Return on Equity (ROE) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Total Ekuitas ROE
pajak
2018 396.777.055 3.693.368.801 0,10
2019 571.824.378 14.199.595.155 0,04
2020 596.372.459 36.521.462.835 0,01
Jumlah 1.564.973.892 54.414.426.791 0,15
Rata-rata 521.657.964 18.138.142.263 0,05
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021
Dilihat dari tabel diatas, bahwa rata-rata total hasil Return on Equity (ROE) pada PT
Raje Baginda Jurai di Palembang adalah sebesar 0,05 atau dikatakan mengalami penurunan.
Dimana nilai ROE pada tahun 2018 mengalami kenaikan dan tahun 2019 dan 2020 dibawah
rata-rata. Hal ini juga dapat dilihat dari data keuangan perusahaan, yaitu laba bersih dan total
ekuitas yang dimiliki perusahaan. Dimana total ekuitas mengalami kenaikan diatas rata-rata
pada tahun 2020. Sedangkan tahun 2018 dan 2019 mengalami penurunan. Untuk laba bersih
yang didapat mengalami penurunan pada tahun 2018 dan peningkatan terjadi pada tahun
2019 dan 2020.
Hal ini menunjukkan bahwa total ekuitas mengalami kenaikan dengan hasil laba bersih
mengalami penurunan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Return on Equity (ROE)
mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena tingginya total ekuitas yang tidak
diikuti dengan laba bersih yang dimiliki perusahaan. Sama halnya dengan Return on Assets,
penurunan Return on Equity juga dikarenakan kurang efektif dan efisiennya perusahan dalam
mengelola modal yang ada untuk memperoleh laba perusahaan.
Menurut Hery (2018:194) Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan
membagi laba bersih terhadap penjualan bersih.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Raje Baginda Jurai di Palembang periode
2018-2020, dapat dilihat Net Profit Margin (NPM) yang terjadi dalam perusahaan tersebut
adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Net Profit Margin (NPM) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Penjualan NPM
pajak
2018 396.777.055 5.768.476.632 0,06
2019 571.824.378 6.232.179.227 0,09
2020 596.372.459 5.363.366.034 0,11
Jumlah 1.564.973.892 17.304.021.893 0,26
Rata-rata 521.657.964 5.768.007.297 0,09
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021
Dilihat dari tabel diatas, bahwa rata-rata Net Profit Margin (NPM) pada PT Raje
Baginda Jurai di Palembang adalah 0,09 atau mengalami penurunan. Dilihat pada tahun 2018
mengalami penurunan dan 2014 stabil dengan rata-rata, sedangkan pada tahun 2020 terjadi
kenaikan diatas rata-rata. Hal ini juga dapa dilihat dari data keuangan perusahaan, yaitu laba
39
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
bersih terjadi penurunan pada tahun 2018 namun pada tahun 2019 dan 2020 terjadi kenaikan
diatas rata-rata.
Hal ini menunjukkan bahwa penjualan mengalami kenaikan dengan hasil laba bersih
mengalami penurunan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Net Profit Margin (NPM)
mengalami penurunan dikarenakan tingginya total penjualan yang tidak diikuti dengan laba
bersih yang didapat perusahaan.
Menurut Rambe, dkk (2016:55) Gross Profit Margin (GPM) adalah perbandingan
antara laba sebelum bunga dan pajak dengan penjualan. Berdasarkan data yang diperoleh dari
PT Raje Baginda Jurai di Palembang periode 2018-2020, dapat dilihat Gross Profit Margin
(GPM) yang terjadi dalam perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Gross Profit Margin (GPM) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode 2018-2020
Tahun Laba bersih sebelum Penjualan GPM
pajak
2018 630.660.914 5.708.476.623 0,11
2019 825.358.612 6.232.179.227 0,13
2020 729.987.750 5.363.366.034 0,13
Jumlah 2.186.007.276 17.304.021.884 0,37
Rata-rata 728.669.092 5.768.007.294 0,12
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021
Dilihat dari tabel diatas, bahwa rata-rata total hasil Gross Profit Margin (GPM) pada
PT Raje Baginda Jurai di Palembang adalah sebesar 0,12 atau mengalami penurunan. Pada
tahun 2019 dan 2020 nilai GPM mengalami kenaikan dari rata-rata, sedangkan pada tahun
2018 terjadi penurunan. Hal in juga dapat dilihat dari data keuangan perusahaan, yaitu laba
kotor terjadi penurunan dibawah rata-rata pada tahun 2018 dan 2020, sementara pada tahun
2019 terjadi kenaikan. Dimana untuk penjualan terjadi penurunan dibawah rata-rata pada
tahun 2018 dan 2020 dan terjadi kenaikan pada tahun 2019.
Hal ini menunjukkan bahwa penjualan mengalami kenaikan dengan hasil laba sebelum
bunga dan paja mengalami penurunan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Gross Profit
Margin (GPM) mengalami penurunan disebabkan karena meningkatnya total penjualan yang
tidak diikuti laba bersih sebelum pajak yang mengalami penurunan. Rendahnya Gross Profit
Margin (GPM) sama halnya dengan Net Profit Margin (NPM), dimana penjualan yang tinggi
tidak mampu memebrikan pengembalian yang tinggi dikarenakan beban operasional yang
dimiliki perusahaan cukup tinggi.
Berdasarkan fenomena diatas, diketahui sangat pentingnya analisis laporan keuangan
bagi perusahaan guna melihat tingkat profitabilitas perusahaan pada suatu periode tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM) dan Gross Profit Margin (GPM) untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT Raje
Baginda Jurai di Palembang periode 2018-2020”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas adapun rumusan masalah yang penulis ambil dalam
penelitian ini adalah, bagaimanakah tingkat profitabilitas yang diukur dengan Return on
40
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Gross Profit Margin
(GPM)pada PT Raje Baginda Jurai di Palembang periode 2018-2020?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui
secara mendalam mengenai analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada
PT Raje Baginda Jurai di Palembang.
TINJAUAN PUSTAKA
Laporan Keuangan
Menurut PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) menyatakan
laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Jadi laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat
penting dalam menilai perkembangan perusahaan. Dalam pengertian sederhana menurut
Kasmir (2008:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Dari beberapa pendapat maka
dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan informasi yang berkaitan
tentang posisi atau keadaan keuangan perusahaan pada periode tertentu yang nantinya akan
dipakai oleh pemakainya dalam hal pengambil keputusan.
41
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
1. Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, utang serta modal pada suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Laporan laba/rugi adalah suatu laporan operasi perusahaan selama periode tertentu.
Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih
atau kekayaan selama periode yang bersangkutan.
3. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktiva operasi, investasi dan pendanaan.
4. Catatan atas laporan lain meliputi penjelasan naratif atau jumlah rincian yang tertera
dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan perubahan ekuitas serta
informasi tambahan seperti kewajiban kontigensi dan komitmen.
Kinerja Keuangan
Fahmi (2012:2) menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Prastowo yang dikutip oleh
Prayitno (2010:9) menyebutkan unsur dari kinerja keuangan perusahaan sebagai berikut:
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan disajikan pada
laporan keuangan yang disebut laporan laba rugi, penghasilan bersih seringkali digunakan
sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya. Unsur yang langsung
berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih ini adalah penghasilan (income) dan beban
(expense).
Ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara
kuantitatif (Mulyadi dikutip dalam Prayitno 2010:9), yaitu: a) Ukuran kriteria tunggal (single
criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja
manajer. b) Ukuran kriteria beragam (multiple criteria) adalah ukuran kinerja yang
menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kinerja kriteria manajer. c) Ukuran
kriteria gabungan (composite criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai
macam ukuran, untuk memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-
ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh kinerja manajer.
42
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Rasio Profitabilitas
Didalam rasio keuangan salah satu rasio yang sering digunakan untuk melihat tingkat
pengembalian perusahaan adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas membahas tentang
seberapa besar tingkat laba yang didapat perusahaan dalam kurun waktu satu periode atau
satu tahun. Rasio profitabilitas merupakan rasio inti dari berbagai jenis rasio keuangan,
seringkali calon investor mengamati dengan seksama pergerakan rasio ini di dalam
perusahaan, rasio ini mampu memprediksi kemampuan laba perusahaan dimasa depan
semakin besar rasio profitabilitas maka semakin tinggi pula kemapuan laba perusahaan
dimasa depan. (Prasetyo 2012:191).
43
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. 2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun
sebelumnya dengan tahun sekarang 3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke
waktu. 4) Untuk menilai laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri 5) Untuk mengukur
produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal
sendiri 6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal sendiri.
Penelitian Terdahulu
Sebagai perbandingan disini penulis akan menuliskan beberapa penelitian terdahulu
yang akan menjadi acuan untuk penelitian ini, beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut:
Tabel 5
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti/ Penelitian
Tahun
1 Monica Analisis Rasio Kinerja keuangan Peneliti sebelumnya Peneliti
(2019) Profitabilitas dalam yang diukur melalui melakukan melakukan
menilai kinerja Rasio Profitabilitas penelitian terhadap penelitian
keuangan di PT. secara keseluruhan faktor yang sama diperusahaan
Perkebunan mengalami yaitu analisa yang berbeda.
Nusantara III penurunan. terhadap Rasio
(Persero) Medan. Profitabilitas.
2 Saragih Analisis Rasio Kinerja keuangan Peneliti sebelumnya Peneliti
(2017) Profitabilitas dalam perusahaan cukup melakukan melakukan
menilai kinerja baik. penelitian terhadap penelitian pada
keuangan faktor yang sama objek yang
perusahaan pada yaitu analisa berbeda.
PT. Pelabuhan terhadap Rasio
Indonesia (Persero) Profitabilitas.
Medan
3. Winarno Penilaian Kinerja Kinerja Keuangan Peneliti sebelumnya Peneliti
(2017) Keuangan perusahaan dilihat melakukan melakukan
Perusahaan Melalui melalui rasio penelitian terhadap penelitian
Analisis Rasio profitabilitas dapat faktor yang sama diperusahaan
Profitabilitas (Studi dikatakan baik. yaitu analisa yang berbeda.
kasus pada PT. terhadap Rasio
Angkasa Jaya Profitabilitas.
Sejahtera.
Sumber: Diolah Penulis 2021
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitaif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya
(Sugiyono, 2012)
44
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Operasional Variabel
Dalam penelitian ini Operasional Variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6
Variabel dan Indikator
45
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Rasio
3. Net Profit Rasio ini merupakan
Margin rasio yang digunakan
(NPM) untuk mengukur
besarnya laba bersih
atas penjualan (Hery
2015:226)
4. Gross Profit Gross Profit Margin Rasio
Margin (GPM) adalah
(GPM) perbandingan antara
laba sebelum bunga
dan pajak dengan
penjualan. (Rambe
Muis Fauzi 2016:55)
Sumber: Hery, Kashmir, 2012
Unit Analisis
Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, badan,
wilayah yang dijadikan sumber informasi yang dibuthkan dalam pengumpulan data
penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek penelitian adalah responden.
Pada penelitian ini subjek penelitian yang penulis teliti yaitu PT. Raje Baginda Jurai yang
beralamat di Jalan Politeknik Perum Asri Blok A.1, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir
Barat 1, Kota Palembang.
46
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
47
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Pembahasan
Dalam menganalisarasio profitabilitas yang meliputi, Return on Assets (ROA), Return
on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM) sesuai dengan yang
digunakan, maka data yang diperlukan adalah berupa data laporan keuangan PT. Raje
Baginda Jurai di Palembang mulai dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020. Adapun
laporan keuangan PT. Raje Baginda Jurai dari tahun 2018 sampai tahun 2020 dapar dilihat
sebagai berikut:
Tabel 7
Laporan neraca pada PT Raje Baginda Jurai
Tahun 2018-2020
Dalam laporan keuangan dari PT Raje Baginda Jurai dapat dilihat nilai Total Asset
dari tahun 2018 sampai dengan 2020 yang mengalami kenaikan setiap tahunnya. Adapun
Total Ekuitas dari tahun 2018 sampai dengan 2020 juga mengalami kenaikan setiap
tahunnya.
Meningkatnya total ekuitas disebabkan karena rendahnya penjualan yang diperoleh
perusahaan sehingga laba bersih yang dimiliki perusahaan juga mengalami penurunan. Jika
dilihat dari rata-rata laba bersih secara keseluruhan, hal ini mengakibatkan perusahaan harus
menambah modal setiap tahunnya.
Sedangkan jika dilihat dari laporan laba/rugi PT Raje Baginda Jurai, menunjukkan
bahwa laba perusahaan dari tahun 2018 sampai dengan 2020 mengalami penurunan jika
dilihat dari rata-rata secara keseluruhan, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 8
Laporan Laba Rugi PT Raje Baginda Jurai
Tahun 2018-2020
Tahun Laba bersih sebelum Laba bersih setelah Penjualan
pajak pajak
2018 630.660.914 396.777.055 5.768.476.632
2019 825.358.612 571.824.378 6.232.179.227
2020 729.987.750 596.372.459 5.363.366.034
Rata-Rata 728.669.092 521.657.964 5.768.007.297
Sumber: Laporan keuangan PT Raje Baginda Jurai, 2021
Untuk tingkat penjualan pada PT Raje Baginda Jurai untuk tahun 2019 mengalami
kenaikan, sedangkan pada tahun 2020 terjadi penurunan, jika dilihat dari rata-rata
keseluruhan penjualan mengalami penurunan. Namun penurunan penjualan tidak seimbang
dengan laba bersih yang justru terjadi jika dilihat dari rata – rata penjualan.
Adapun perhitungan Rasio Profitabilitas berdasarkan Return on Assets, Return on
Equity, Net Profit Margin, dan Gross Profit Margin adalah sebagai berikut:
48
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Return on Assets
Return on Assets merupakan perbandingan anatara laba setelah pajak dengan total
asset untuk mengukur seberapa besar income yang didapatkan dari pengelolaan asset tersedia.
Adapun besarnya Return on Assets selama tahun 2018 sampai dengan 2020 adalah
sebagai berikut:
Tabel 9
Hasil Return on Assets (ROA) pada PT. Raje Baginda Jurai
Periode tahun 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Total Assets ROA
pajak
2018 396.777.055 11.046.174.326 3%
2019 571.824.378 21.716.646.975 2%
2020 596.372.459 44.744.557.309 1%
Jumlah 1.564.973.892 77.507.378.610 6%
Rata-rata 521.657.964 25.835.792.820 2%
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021
Berikut ini perkembangan Return on Assets PT Raje Baginda Jurai dari tahun 2018
sampai dengan tahun 2020.
Return on Assets dapat dihitung dengan rumus:
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat dilihat nilai Return on Asset terus mengalami
penurunan setiap tahunnya. Dapat disimpulkan bahwa Return on Asset yang kurang baik,
disebabkan karena tingginya penjualan yang didapat perusahaan, namun laba bersih yang
dimiliki perusahaan berada dibawah rata-rata.
Return on Equity
Untuk melihat seberapa efektifnya modal dalam menghasilkan laba, maka Return on
Equity adalah cara yang tepat untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan oleh modal
dalam perusahaan.
Tabel 10
Hasil Return on Equity (ROE) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode tahun 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Total Ekuitas ROE
pajak
2018 396.777.055 3.693.368.801 10%
2019 571.824.378 14.199.595.155 4%
2020 596.372.459 36.521.462.835 1%
Jumlah 1.564.973.892 54.414.426.791 15%
Rata-rata 521.657.964 18.138.142.263 5%
Sumber: Data keuangan PT Raje Baginda Jurai, 2021
49
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Berikut ini perkembangan Return on Equity dari tahun 2018 samapi dengan 2020:
Return on Assets dapat dihitung dengan rumus:
Berikut ini perkembangan Net Profit Margin dari tahun 2018 samapi dengan 2020:
Net Profit Margin dapat dihitung dengan rumus:
50
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Berikut ini perkembangan Gross Profit Margin dari tahun 2018 sampai dengan 2020:
Gross Profit Margin dapat dihitung dengan rumus:
Berdasarkan perhitungan diatas, dapat dilihat nilai Gross Profit Margin terjadi
peningkatan dari tahun 2018 ke 2019 namun terjadi penurunan pada tahun 2020. Secara
keseluruhan Gross Profit Margin masih berada diatas rata-rata, hal ini disebabkan
maksimalnya perusahaan menekan biaya operasional.
51
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Slamet Heri Winarno (2017) dengan judul Penilaian
Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Profitabilitas pada PT. Angkasa Jaya
Sejahtera, penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang ditinjau dari rasio
profitabilitas dari tahun 2014 sampai dengan 2016 dapat dikatakan baik. Hal ini tercermin
dari indicator kinerja keuangan tersebut dan nilai-nilai dari rasio menunjukkan keadaan baik.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Raje Baginda Jurai di
Palembang yang diukur dengan Rasio Profitabilitas mengalami peningkatan walaupun tidak
signifikan. Peningkatan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba
walaupun terjadi penurunan penjualan dan kurangnya maksimalnya pengelolaan asset dan
modal, hal ini terjadi karena perusahaan mampu menekan biaya operasional menjadi lebih
efektif dan efisien.
Untuk indikator standard kesehatan Bank Indonesia, Rasio Profitabilitas masih
menunjukkan kategori baik. Hal ini dapat dilihat melalui tabel 13 dimana seluruh rasio masih
berada pada persentase yang standard.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran yang dapat
disampaikan dari hasil penelitian diatas adalah sebagai berikut: 1) bagi pihak manajemen agar
mengelola modal dan asset yang dimiliki dengan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga
modal dan asset yang dimiliki dapat menghasilkan laba yang maksimal. 2) agar
memperhatikan beban-beban yang dimiliki untuk dikelola secara efektif dan efisien sehingga
tidak berlebih. Hal ini dikarenakan supaya laba yang dihasilkan dapat meningkat dari hasil
52
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466
penjualan yang diperoleh perusahaan. 3) kepada pihak perusahaan untuk terus meningkatkan
kinerja keuangan terhadap tingkat profitabilitas yang masih kurang baik, sehingga pada tahun
yang akan datang profitabilitas dapat meningkat dan investor akan menginvestasikan
modalnya pada perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
53