Pakai 3

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631

Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

ANALISIS RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT


MARGIN (NPM) DAN GROSS PROFIT MARGIN UNTUK MENGUKUR KINERJA
KEUANGAN PADA PT RAJE BAGINDA JURAI DI PALEMBANG

Kemas Welly Angga Permana


[email protected]

Dosen Tetap Universitas Sjakhyakirti

ABSTRACT
The purpose of this research is to assess and analyze financial performance in terms of
profitability ratios in the form of Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin and
Gross Profit Margin at PT Raje Baginda Jurai in Palembang for the period 2018 to 2020.
This research uses a descriptive approach, which is a study that only collects, compiles,
classifies and interprets data so that it can fulfill a clear picture of the problem being
studied.The results of the analysis and discussion show the financial performance of PT Raje
Baginda Jurai in Palembang in terms of profitability ratios in the form of Return on Assets
has poor financial performance because the company is less able to use large assets
effectively and efficiently to generate maximum profit. For financial performance in the form
of Return on Equity, it is below the standard average. This is due to high capital but not
being able to generate maximum profit. The company's Net Profit Margin has a fairly good
performance, this is because even though sales are declining, profits are still increasing,
although not significantly. And financial performance in the form of Gross Profit Margin has
a pretty good performance. Where the company is able to reduce operational costs and taxes
so that it can still generate profits.
Keywords: financial performance, profitability ratio

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian


Secara umum perusahaan didirikan mempunyai tujuan untuk memaksimalkan laba dan
mengurangi kerugian yang dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Kelangsungan hidup perusahaan dapat dilihat dari kondisi keuangan perusahaan. Informasi
mengenai kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang disusun
setiap akhir periode. Laporan keuangan dapat menentukan atau menilai posisi keuangan dan
kinerja perusahaan yang bersangkutan dengan melakukan analisis untuk pengambilan
keputusan.
Dalam interprestasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, diperlukan adanya
ukuran atau standar tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah
rasio. Analisis rasio dapat menggambarkan posisi, kondisi maupun hasil kerja yang telah
dicapai. Analisis rasio dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis, diantaranya yaitu rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas, dengan adanya rasio
keuangan ini dapat diketahui tingkat likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas suatu
perusahaan dan dapat memberikan gambaran perusahaan yang sebenarnya sehingga dapat
mengukur kinerja keuangan perusahaan.

37
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

PT Raje Baginda Jurai di Palembang merupakan perusahaan dibidang jasa dan


perdagangan yang berdiri sejak januari 2018. Sejak awal berdiri sampai saat ini telah banyak
melakukan kegiatan usaha baik dibidang jasa konstruksi maupun perdagangan di sektor
pemerintah dan swasta, sehingga diperlukan penilaian kinerja keuangan sebagai tolak ukur
tingkat keberhasilan perusahaan. Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan alat yang
digunakan berupa rasio keuangan. Kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
keuangan dengan menggunakan rasio profitabilitas terdiri dari Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Gross Profit Margin (GPM) pada PT
Raje Baginda Jurai di Palembang periode 2018-2020.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Raje Baginda Jurai di Palembang periode
2018-2020, dapat dilihat fenomena ROA yang terjadi dalam perusahaan tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 1
Hasil Return on Assets (ROA) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Total Assets ROA
pajak
2018 396.777.055 11.046.174.326 0,03
2019 571.824.378 21.716.646.975 0,02
2020 596.372.459 44.744.557.309 0,01
Jumlah 1.564.973.892 77.507.378.610 0,06
Rata-rata 521.657.964 25.835.792.820 0,02
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021

Dilihat dari tabel diatas, bahwa rata-rata total hasil Return on Assets (ROA) pada PT
Raje Baginda Jurai di Palembang adalah sebesar 0,02 atau dapat dikatakan mengalami
penurunan. Dimana hasil Return on Assets (ROA) mengalami penurunan dari tahun 2018,
2019 dan 2020. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan total aktiva dan menurunnya
tingkat laba bersih pada perusahaan. Total aktiva mengalami penurunan atau dibawah rata-
rata dari tahun 2018, 2019 dan 2020. Untuk laba bersih yang dimiliki perusahaan mengalami
penurunan dari tahun 2018, 2019 dan 2020.
Hal ini menunjukkan bahwa total aktiva mengalami kenaikan dengan hasil laba bersih
yang mengalami penurunan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Return on Assets (ROA)
dapat dikatakan mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena adanya peningkatan
total aktiva yang tidak diikuti dengan laba bersih yang dimiliki perusahaan. Penurunan ini
juga disebabkan karena perusahaan kurang mampu mengelola aset secara efisien untuk
memperoleh laba. Sehingga aset yang tinggi tidak menghasilkan laba yang maksimal.
Menurut Hery (2018:193) Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur
seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
dalam total ekuitas.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Raje Baginda Jurai di Palembang, dapat
dilihat fenomena Return on Equity (ROE) yang terjadi adalah sebagai berikut:

38
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Tabel 2
Hasil Return on Equity (ROE) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Total Ekuitas ROE
pajak
2018 396.777.055 3.693.368.801 0,10
2019 571.824.378 14.199.595.155 0,04
2020 596.372.459 36.521.462.835 0,01
Jumlah 1.564.973.892 54.414.426.791 0,15
Rata-rata 521.657.964 18.138.142.263 0,05
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021

Dilihat dari tabel diatas, bahwa rata-rata total hasil Return on Equity (ROE) pada PT
Raje Baginda Jurai di Palembang adalah sebesar 0,05 atau dikatakan mengalami penurunan.
Dimana nilai ROE pada tahun 2018 mengalami kenaikan dan tahun 2019 dan 2020 dibawah
rata-rata. Hal ini juga dapat dilihat dari data keuangan perusahaan, yaitu laba bersih dan total
ekuitas yang dimiliki perusahaan. Dimana total ekuitas mengalami kenaikan diatas rata-rata
pada tahun 2020. Sedangkan tahun 2018 dan 2019 mengalami penurunan. Untuk laba bersih
yang didapat mengalami penurunan pada tahun 2018 dan peningkatan terjadi pada tahun
2019 dan 2020.
Hal ini menunjukkan bahwa total ekuitas mengalami kenaikan dengan hasil laba bersih
mengalami penurunan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Return on Equity (ROE)
mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena tingginya total ekuitas yang tidak
diikuti dengan laba bersih yang dimiliki perusahaan. Sama halnya dengan Return on Assets,
penurunan Return on Equity juga dikarenakan kurang efektif dan efisiennya perusahan dalam
mengelola modal yang ada untuk memperoleh laba perusahaan.
Menurut Hery (2018:194) Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan
membagi laba bersih terhadap penjualan bersih.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Raje Baginda Jurai di Palembang periode
2018-2020, dapat dilihat Net Profit Margin (NPM) yang terjadi dalam perusahaan tersebut
adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Net Profit Margin (NPM) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Penjualan NPM
pajak
2018 396.777.055 5.768.476.632 0,06
2019 571.824.378 6.232.179.227 0,09
2020 596.372.459 5.363.366.034 0,11
Jumlah 1.564.973.892 17.304.021.893 0,26
Rata-rata 521.657.964 5.768.007.297 0,09
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021

Dilihat dari tabel diatas, bahwa rata-rata Net Profit Margin (NPM) pada PT Raje
Baginda Jurai di Palembang adalah 0,09 atau mengalami penurunan. Dilihat pada tahun 2018
mengalami penurunan dan 2014 stabil dengan rata-rata, sedangkan pada tahun 2020 terjadi
kenaikan diatas rata-rata. Hal ini juga dapa dilihat dari data keuangan perusahaan, yaitu laba

39
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

bersih terjadi penurunan pada tahun 2018 namun pada tahun 2019 dan 2020 terjadi kenaikan
diatas rata-rata.
Hal ini menunjukkan bahwa penjualan mengalami kenaikan dengan hasil laba bersih
mengalami penurunan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Net Profit Margin (NPM)
mengalami penurunan dikarenakan tingginya total penjualan yang tidak diikuti dengan laba
bersih yang didapat perusahaan.
Menurut Rambe, dkk (2016:55) Gross Profit Margin (GPM) adalah perbandingan
antara laba sebelum bunga dan pajak dengan penjualan. Berdasarkan data yang diperoleh dari
PT Raje Baginda Jurai di Palembang periode 2018-2020, dapat dilihat Gross Profit Margin
(GPM) yang terjadi dalam perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Gross Profit Margin (GPM) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode 2018-2020
Tahun Laba bersih sebelum Penjualan GPM
pajak
2018 630.660.914 5.708.476.623 0,11
2019 825.358.612 6.232.179.227 0,13
2020 729.987.750 5.363.366.034 0,13
Jumlah 2.186.007.276 17.304.021.884 0,37
Rata-rata 728.669.092 5.768.007.294 0,12
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021

Dilihat dari tabel diatas, bahwa rata-rata total hasil Gross Profit Margin (GPM) pada
PT Raje Baginda Jurai di Palembang adalah sebesar 0,12 atau mengalami penurunan. Pada
tahun 2019 dan 2020 nilai GPM mengalami kenaikan dari rata-rata, sedangkan pada tahun
2018 terjadi penurunan. Hal in juga dapat dilihat dari data keuangan perusahaan, yaitu laba
kotor terjadi penurunan dibawah rata-rata pada tahun 2018 dan 2020, sementara pada tahun
2019 terjadi kenaikan. Dimana untuk penjualan terjadi penurunan dibawah rata-rata pada
tahun 2018 dan 2020 dan terjadi kenaikan pada tahun 2019.
Hal ini menunjukkan bahwa penjualan mengalami kenaikan dengan hasil laba sebelum
bunga dan paja mengalami penurunan. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Gross Profit
Margin (GPM) mengalami penurunan disebabkan karena meningkatnya total penjualan yang
tidak diikuti laba bersih sebelum pajak yang mengalami penurunan. Rendahnya Gross Profit
Margin (GPM) sama halnya dengan Net Profit Margin (NPM), dimana penjualan yang tinggi
tidak mampu memebrikan pengembalian yang tinggi dikarenakan beban operasional yang
dimiliki perusahaan cukup tinggi.
Berdasarkan fenomena diatas, diketahui sangat pentingnya analisis laporan keuangan
bagi perusahaan guna melihat tingkat profitabilitas perusahaan pada suatu periode tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM) dan Gross Profit Margin (GPM) untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT Raje
Baginda Jurai di Palembang periode 2018-2020”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas adapun rumusan masalah yang penulis ambil dalam
penelitian ini adalah, bagaimanakah tingkat profitabilitas yang diukur dengan Return on

40
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Gross Profit Margin
(GPM)pada PT Raje Baginda Jurai di Palembang periode 2018-2020?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui
secara mendalam mengenai analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada
PT Raje Baginda Jurai di Palembang.

TINJAUAN PUSTAKA
Laporan Keuangan
Menurut PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan (revisi 2009) menyatakan
laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Jadi laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat
penting dalam menilai perkembangan perusahaan. Dalam pengertian sederhana menurut
Kasmir (2008:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Dari beberapa pendapat maka
dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan informasi yang berkaitan
tentang posisi atau keadaan keuangan perusahaan pada periode tertentu yang nantinya akan
dipakai oleh pemakainya dalam hal pengambil keputusan.

Pemakai Laporan Keuangan dan Kebutuhan Informasi


Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, meliputi: a) Investor, b) Kreditor, c) Pemasok
dan Kreditor Usaha Lainnya, d) Shareholders (Para pemegang Saham), e) Pelanggan, f)
Pemerintah, g) Karyawan, dan h) Masyarakat

Tujuan laporan keuangan


Dibuatnya laporan keuangan oleh suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan dan
manfaat. Ada beberapa tujuan laporan keuangan yang dikutip dari beberapa ahli yakni:
Menurut Fahmi (2012), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepda
pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka dalam satuan
moneter.
Secara lebih rinci, Kasmir (2014:10), mengungkapkan bahwa laporan keuangan
bertujuan untuk: (a) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban aktiva (harta)
yang dimilki perusahaan pada saat ini. (b) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah
kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. (c) Memberikan informasi
tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. (d)
Memberikan informasi tentang jumlah dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam
suatu periode tertentu. (e) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan. (f) Memberikan informasi tentang kinerja
manajemen perusahaan dalam suatu periode. (g) Memberikan informasi tentang catatan-
catatan atas laporan keuangan.

Jenis – Jenis Laporan Keuangan


Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas, catatan laporan lain. Menurut IAI (2002: 1):

41
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

1. Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, utang serta modal pada suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
2. Laporan laba/rugi adalah suatu laporan operasi perusahaan selama periode tertentu.
Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih
atau kekayaan selama periode yang bersangkutan.
3. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktiva operasi, investasi dan pendanaan.
4. Catatan atas laporan lain meliputi penjelasan naratif atau jumlah rincian yang tertera
dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan perubahan ekuitas serta
informasi tambahan seperti kewajiban kontigensi dan komitmen.

Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian kata yaitu analisis dan laporan
keuangan. Analisis adalah penguraian suatu persoalan atau permasalahan serta menjelaskan
mengenai hubungan antar bagian-bagian yang ada didalamnya untuk selanjutnya diperoleh
suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangkan laporan keuangan adalah suatu penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Harahap (2011:190) mengungkapkan analisis laporan keuangan berarti menguraikan
pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya
yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Tujuan
analisis laporan keuangan mempunyai maksud untuk menegaskan apa yang diinginkan atau
diperoleh suatu analisis yang dilakukan. Dengan adanya tujuan, analisis selanjutnya akan
dapat terarah, memiliki batasan dan hasil yang ingin dicapai.

Kinerja Keuangan
Fahmi (2012:2) menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Prastowo yang dikutip oleh
Prayitno (2010:9) menyebutkan unsur dari kinerja keuangan perusahaan sebagai berikut:
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan disajikan pada
laporan keuangan yang disebut laporan laba rugi, penghasilan bersih seringkali digunakan
sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya. Unsur yang langsung
berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih ini adalah penghasilan (income) dan beban
(expense).
Ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara
kuantitatif (Mulyadi dikutip dalam Prayitno 2010:9), yaitu: a) Ukuran kriteria tunggal (single
criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja
manajer. b) Ukuran kriteria beragam (multiple criteria) adalah ukuran kinerja yang
menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kinerja kriteria manajer. c) Ukuran
kriteria gabungan (composite criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai
macam ukuran, untuk memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-
ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh kinerja manajer.

42
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Analisis Rasio Keuangan


Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah
yang lain. Penggunaan alat analisis berupa rasio dapat menjelaskan penilaian baik dan buruk
posisi keuangan pada perusahaan, terutama bila angka rasio ini dibandingkan dengan angka
rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Kasmir (2008: 104) menjelaskan analisis
rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Perbandingan dapat
dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada diantara laporan keuangan.
Tujuan dari analisis rasio adalah untuk dapat menentukan tingkat likuiditas,
solvabilitas, keefektifan operasi serta derajat keuntungan suatu perusahaan (profitability
perusahaan). Kasmir (2008: 68) mengungkapkan ada beberapa tujuan dan manfaat analisis
laporan keuangan, yaitu:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

Jenis-jenis rasio keuangan


Rasio keuangan merupakan alat ukur untuk mengetahui sejauh mana keuangan
perusahaan memberikan kontribusinya kepada perusahaan berupa laporan keuangan. Menurut
Rambe dkk (2016:49) umumnya rasio keuangan terdiri dari:
1. Rasio likuiditas, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendeknya.
2. Rasio solvabilitas, yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang.
3. Rasio aktivitas, yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber
dayanya.
4. Rasio profitabilitas, yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan
sebagaimana ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan investasi.

Rasio Profitabilitas
Didalam rasio keuangan salah satu rasio yang sering digunakan untuk melihat tingkat
pengembalian perusahaan adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas membahas tentang
seberapa besar tingkat laba yang didapat perusahaan dalam kurun waktu satu periode atau
satu tahun. Rasio profitabilitas merupakan rasio inti dari berbagai jenis rasio keuangan,
seringkali calon investor mengamati dengan seksama pergerakan rasio ini di dalam
perusahaan, rasio ini mampu memprediksi kemampuan laba perusahaan dimasa depan
semakin besar rasio profitabilitas maka semakin tinggi pula kemapuan laba perusahaan
dimasa depan. (Prasetyo 2012:191).

a. Tujuan dan manfaat rasio profitabilitas


Menurut Kasmir (2012:197) tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan
maupun bagi pihak luar perusahaan antara lain: 1) Untuk mengukur atau menghitung laba

43
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. 2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun
sebelumnya dengan tahun sekarang 3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke
waktu. 4) Untuk menilai laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri 5) Untuk mengukur
produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal
sendiri 6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal sendiri.

b. Jenis-jenis rasio profitabilitas


Menurut Hery (2018:193) adapun jenis-jenis rasio profitabilitas antara lain: 1) Return
On Assets (ROA), 2) Return On Equity (ROE), 3) Gross Profit Margin (GPM), 4) Operating
Profit Margin (OPM), 5) Net Profit Margin (NPM)

Penelitian Terdahulu
Sebagai perbandingan disini penulis akan menuliskan beberapa penelitian terdahulu
yang akan menjadi acuan untuk penelitian ini, beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut:
Tabel 5
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti/ Penelitian
Tahun
1 Monica Analisis Rasio Kinerja keuangan Peneliti sebelumnya Peneliti
(2019) Profitabilitas dalam yang diukur melalui melakukan melakukan
menilai kinerja Rasio Profitabilitas penelitian terhadap penelitian
keuangan di PT. secara keseluruhan faktor yang sama diperusahaan
Perkebunan mengalami yaitu analisa yang berbeda.
Nusantara III penurunan. terhadap Rasio
(Persero) Medan. Profitabilitas.
2 Saragih Analisis Rasio Kinerja keuangan Peneliti sebelumnya Peneliti
(2017) Profitabilitas dalam perusahaan cukup melakukan melakukan
menilai kinerja baik. penelitian terhadap penelitian pada
keuangan faktor yang sama objek yang
perusahaan pada yaitu analisa berbeda.
PT. Pelabuhan terhadap Rasio
Indonesia (Persero) Profitabilitas.
Medan
3. Winarno Penilaian Kinerja Kinerja Keuangan Peneliti sebelumnya Peneliti
(2017) Keuangan perusahaan dilihat melakukan melakukan
Perusahaan Melalui melalui rasio penelitian terhadap penelitian
Analisis Rasio profitabilitas dapat faktor yang sama diperusahaan
Profitabilitas (Studi dikatakan baik. yaitu analisa yang berbeda.
kasus pada PT. terhadap Rasio
Angkasa Jaya Profitabilitas.
Sejahtera.
Sumber: Diolah Penulis 2021

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitaif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya
(Sugiyono, 2012)

44
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Definisi Konsep Variabel


a. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan dan sebagainya. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan
perbandingan laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
b. Return on Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih.
c. Return on Equity (ROE)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Rasio ini adalah perbandingan
keuntungan bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
d. NetProfit Margin (NPM)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh
dari setiap penjualan. Semakin bear rasionya maka akan semakin baik dianggap
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba adalah cukup tinggi.
e. Gross Profit Margin (GPM)
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba kotor atas penjualan
bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba kotor terhadap penjualan bersih.
f. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen
perusahaan dalam mejalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif
selama periode tertentu. Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk
mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tngkat keberhasilan perusahaan
berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksankan.

Operasional Variabel
Dalam penelitian ini Operasional Variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6
Variabel dan Indikator

No Variabel Pengertian Indikator Skala


1. Return on Rasio ini merupakan Rasio
Assets (ROA) rasio yang
menggambarkan hasil
atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam
perusahaan (Kashmir
2008:202)

2. Return on Rasio ini merupakan Rasio


Equity (ROE) rasio untuk mengukur
laba bersih sesudah
pajak dengan modal
sendiri (Kashmir
2008:204)

45
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Rasio
3. Net Profit Rasio ini merupakan
Margin rasio yang digunakan
(NPM) untuk mengukur
besarnya laba bersih
atas penjualan (Hery
2015:226)
4. Gross Profit Gross Profit Margin Rasio
Margin (GPM) adalah
(GPM) perbandingan antara
laba sebelum bunga
dan pajak dengan
penjualan. (Rambe
Muis Fauzi 2016:55)
Sumber: Hery, Kashmir, 2012

Populasi dan Sampel


Menurut Kuncoro (2009: 118) populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang
biasanya berupa orang, objek, trnsaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk
mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Semua
Laporan Keuangan pada PT Raje Baginda Jurai. Sedangkan sampel merupakan suatu bagian
dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki sebuah populasi (Sugiyono, 2008:118).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rasio profitabilitas yang terdiri dariReturn
on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), NetProfit Margin (NPM) dan Gross Profit
Margin (GPM)pada PT. Raje Baginda Jurai di Palembang Periode 2018-2020.

Unit Analisis
Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, badan,
wilayah yang dijadikan sumber informasi yang dibuthkan dalam pengumpulan data
penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek penelitian adalah responden.
Pada penelitian ini subjek penelitian yang penulis teliti yaitu PT. Raje Baginda Jurai yang
beralamat di Jalan Politeknik Perum Asri Blok A.1, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir
Barat 1, Kota Palembang.

Data dan Teknik Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam peneitian ini adalah data sekunder yang merupakan
berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti
yang berasal dari laporan keuangan PT Raje Baginda Jurai Palembang periode 2018-2020
yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan data penelitian.
Sedangkan teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan metode
pengamatan (observasi) dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan melakukan
pengamatan dilapangan dan dokumentasi berupa laporan keuangan yang terdiri dari rasio
profitabilitas, yaitu Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM) dan Gross Profit Margin (GPM)pada PT. Raje Baginda Jurai periode 2018-2020

Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis rasio keuangan, yaitu menghiutng
rasio profitabilitas perusahaan dari tahun 2018-2020 yang meliputi:

46
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

a. Return on Investment (ROA)


Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dimiliki. Return on
Assets (ROA)mengukur tingkat kembalian aset yang telah dilakukan oleh perusahaan,
baik dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut maupun
dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik.

b. Return on Equity (ROE)


Kemampuan Perusahaan dengan modal sendiri dalam menghasilkan laba. Rasio
ini menggambarkan kemampuan dari modal dalam menghasilkan keuntungan bagi
pemegang saham.

c. Net Profit Margin (NPM)


Semakin besar rasionya akan menjadi semakin baik karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba adalah cukup tinggi.

d. Gross Profit Margin (GPM)


Kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba dengan membagi laba
sebelum pajak dibagi dengan penjualan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Daerah Penelitian


PT Raje Baginda Jurai adalah suatu badan usaha milik swasta yang bergerak dibidang
jasa konstruksi seperti pembuatan jalan raya, jembatan, gedung, instalasi pengairan dan
pengadaan barang yang bermitra dengan pemerintah maupun swasta. Sejarah berdirinya PT.
Raje Baginda Jurai dimulai pada bulan Januari 2018 yang disahkan melalui akte
Kemenkumham sebagai suatu badan usaha yang beralamat di Jalan Politeknik Perum Asri
Blok A.1, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.
PT. Raje Baginda Jurai didirikan dengan maksud dan tujuan memberikan kontribusi
terhadap ekonomi dan pembangunan nasional khususnya disektor kontruksi serta membuka
lapangan pekerjaan yang akan berdampak mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan
keuntungan melalui prinsip – prinsip yang akuntabel.
Perusahaan ini juga mempunyai visi dan misi yang ingin dicapai, adapun visi
“Menjadi perusahaan yang bermutu dan berdaya saing” dan mempunyai misi “Membangun
dengan mutu dan kualitas” ini sejalan dengan apa yang sudah dilakukan perusahaan pada
setiap pembangunan yang telah dikerjakan.

47
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Pembahasan
Dalam menganalisarasio profitabilitas yang meliputi, Return on Assets (ROA), Return
on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM) sesuai dengan yang
digunakan, maka data yang diperlukan adalah berupa data laporan keuangan PT. Raje
Baginda Jurai di Palembang mulai dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020. Adapun
laporan keuangan PT. Raje Baginda Jurai dari tahun 2018 sampai tahun 2020 dapar dilihat
sebagai berikut:
Tabel 7
Laporan neraca pada PT Raje Baginda Jurai
Tahun 2018-2020

Tahun Total Asset Total Ekuitas


2018 11.046.174.326 3.693.368.801
2019 21.716.646.975 14.199.595.155
2020 44.744.557.309 36.521.462.835
Rata-Rata 25.835.792.820 18.138.142.263
Sumber: Laporan keuangan PT Raje Baginda Jurai, 2021

Dalam laporan keuangan dari PT Raje Baginda Jurai dapat dilihat nilai Total Asset
dari tahun 2018 sampai dengan 2020 yang mengalami kenaikan setiap tahunnya. Adapun
Total Ekuitas dari tahun 2018 sampai dengan 2020 juga mengalami kenaikan setiap
tahunnya.
Meningkatnya total ekuitas disebabkan karena rendahnya penjualan yang diperoleh
perusahaan sehingga laba bersih yang dimiliki perusahaan juga mengalami penurunan. Jika
dilihat dari rata-rata laba bersih secara keseluruhan, hal ini mengakibatkan perusahaan harus
menambah modal setiap tahunnya.
Sedangkan jika dilihat dari laporan laba/rugi PT Raje Baginda Jurai, menunjukkan
bahwa laba perusahaan dari tahun 2018 sampai dengan 2020 mengalami penurunan jika
dilihat dari rata-rata secara keseluruhan, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 8
Laporan Laba Rugi PT Raje Baginda Jurai
Tahun 2018-2020
Tahun Laba bersih sebelum Laba bersih setelah Penjualan
pajak pajak
2018 630.660.914 396.777.055 5.768.476.632
2019 825.358.612 571.824.378 6.232.179.227
2020 729.987.750 596.372.459 5.363.366.034
Rata-Rata 728.669.092 521.657.964 5.768.007.297
Sumber: Laporan keuangan PT Raje Baginda Jurai, 2021

Untuk tingkat penjualan pada PT Raje Baginda Jurai untuk tahun 2019 mengalami
kenaikan, sedangkan pada tahun 2020 terjadi penurunan, jika dilihat dari rata-rata
keseluruhan penjualan mengalami penurunan. Namun penurunan penjualan tidak seimbang
dengan laba bersih yang justru terjadi jika dilihat dari rata – rata penjualan.
Adapun perhitungan Rasio Profitabilitas berdasarkan Return on Assets, Return on
Equity, Net Profit Margin, dan Gross Profit Margin adalah sebagai berikut:

48
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Return on Assets
Return on Assets merupakan perbandingan anatara laba setelah pajak dengan total
asset untuk mengukur seberapa besar income yang didapatkan dari pengelolaan asset tersedia.
Adapun besarnya Return on Assets selama tahun 2018 sampai dengan 2020 adalah
sebagai berikut:
Tabel 9
Hasil Return on Assets (ROA) pada PT. Raje Baginda Jurai
Periode tahun 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Total Assets ROA
pajak
2018 396.777.055 11.046.174.326 3%
2019 571.824.378 21.716.646.975 2%
2020 596.372.459 44.744.557.309 1%
Jumlah 1.564.973.892 77.507.378.610 6%
Rata-rata 521.657.964 25.835.792.820 2%
Sumber: Data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021

Berikut ini perkembangan Return on Assets PT Raje Baginda Jurai dari tahun 2018
sampai dengan tahun 2020.
Return on Assets dapat dihitung dengan rumus:

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat dilihat nilai Return on Asset terus mengalami
penurunan setiap tahunnya. Dapat disimpulkan bahwa Return on Asset yang kurang baik,
disebabkan karena tingginya penjualan yang didapat perusahaan, namun laba bersih yang
dimiliki perusahaan berada dibawah rata-rata.

Return on Equity
Untuk melihat seberapa efektifnya modal dalam menghasilkan laba, maka Return on
Equity adalah cara yang tepat untuk mengukur tingkat laba yang dihasilkan oleh modal
dalam perusahaan.
Tabel 10
Hasil Return on Equity (ROE) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode tahun 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Total Ekuitas ROE
pajak
2018 396.777.055 3.693.368.801 10%
2019 571.824.378 14.199.595.155 4%
2020 596.372.459 36.521.462.835 1%
Jumlah 1.564.973.892 54.414.426.791 15%
Rata-rata 521.657.964 18.138.142.263 5%
Sumber: Data keuangan PT Raje Baginda Jurai, 2021

49
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Berikut ini perkembangan Return on Equity dari tahun 2018 samapi dengan 2020:
Return on Assets dapat dihitung dengan rumus:

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat dilihat Return on Equity terus mengalami


penurunan setiap tahunnya. Penurunan ini terjadi karena meningkatnya total modal yang
dimiliki perusahaan namun laba yang dihasilkan belum maksimal.

Net Profit Margin (NPM)


Untuk melihat seberapa besarnya laba bersih yang dihasilkan penjualan, maka Net
Profit Margin adalah cara yang tepat untuk melihat perkembangan laba pada perusahaan
yang dihasilkan dari penjualan.
Adapun besarnya Net Profit Margin pada tahun 2018 sampai 2020 adalah sebagai
berikut:
Tabel 11
Hasil Net Profit Margin (NPM) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode tahun 2018-2020
Tahun Laba bersih setelah Penjualan NPM
pajak
2018 396.777.055 5.768.476.632 6%
2019 571.824.378 6.232.179.227 9%
2020 596.372.459 5.363.366.034 11%
Jumlah 1.564.973.892 17.304.021.893 26%
Rata-rata 521.657.964 5.768.007.297 9%
Sumber: Data keuangan PT Raje Baginda Jurai, 2021

Berikut ini perkembangan Net Profit Margin dari tahun 2018 samapi dengan 2020:
Net Profit Margin dapat dihitung dengan rumus:

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat dilihat Net Profit Margin mengalami


peningkatan terus menerus disebabkan karena meningkatnya laba setiap tahun yang didapat
perusahaan, namun jika dilihat sesuai rata-rata secara keseluruhan, hal ini disebabkan karena
menurunnya penjualan tetapi laba yang didapatkan mengalami kenaikan tipis.

50
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Gross Profit Margin (GPM)


Untuk melihat seberapa besar tingkat laba bersih sebelum pajak yang dimiliki
perusahaan dari penjualan, maka Gross Profit Margin menjadi rasio yang tepat untuk
menghitung dan melihat perkembangan laba bersih sebelum pajak pada perusahaan.
Adapun besarnya Gross Profit Margin dari tahun 2018 sampai dengan 2020 adalah
sebagai berikut:
Tabel 12
Hasil Gross Profit Margin (GPM) pada PT Raje Baginda Jurai
Periode tahun 2018-2020
Tahun Laba bersih sebelum Penjualan GPM
pajak
2018 630.660.914 5.768.476.623 11%
2019 825.358.612 6.232.179.227 13%
2020 729.987.750 5.363.366.034 13%
Jumlah 2.186.007.276 17.304.021.884 37%
Rata-rata 728.669.092 5.768.007.294 12%
Sumber: Data keuangan PT Raje Baginda Jurai, 2021

Berikut ini perkembangan Gross Profit Margin dari tahun 2018 sampai dengan 2020:
Gross Profit Margin dapat dihitung dengan rumus:

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat dilihat nilai Gross Profit Margin terjadi
peningkatan dari tahun 2018 ke 2019 namun terjadi penurunan pada tahun 2020. Secara
keseluruhan Gross Profit Margin masih berada diatas rata-rata, hal ini disebabkan
maksimalnya perusahaan menekan biaya operasional.

Kinerja keuangan yang diukur dengan Rasio Profitabilitas


Berdasarkan penilaian kinerja keuangan yang diukur dengan rasio profitabilitas
meliputi Return on Assets, Return on Investment, Net Profit Margin, dan Gross Profit Margin
dari periode tahun 2018 sampai dengan 2020maka dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 13
Rasio Profitabilitas pada PT Raje Baginda Jurai
Periode tahun 2018 – 2020
Keterangan 2018 2019 2020 Rata-Rata Standar Rasio Bank
Indonesia
ROA 3% 2% 1% 2% 0,5% - 1,25%
ROE 10% 4% 1% 5% 5% - 12%
NPM 6% 9% 11% 9% 3% - 9,5%
GPM 11% 13% 13% 12% 5% - 10%
Sumber: Data diolah data keuangan PT. Raje Baginda Jurai, 2021

51
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

Penelitian ini pernah dilakukan oleh Slamet Heri Winarno (2017) dengan judul Penilaian
Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Profitabilitas pada PT. Angkasa Jaya
Sejahtera, penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang ditinjau dari rasio
profitabilitas dari tahun 2014 sampai dengan 2016 dapat dikatakan baik. Hal ini tercermin
dari indicator kinerja keuangan tersebut dan nilai-nilai dari rasio menunjukkan keadaan baik.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Raje Baginda Jurai di
Palembang yang diukur dengan Rasio Profitabilitas mengalami peningkatan walaupun tidak
signifikan. Peningkatan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba
walaupun terjadi penurunan penjualan dan kurangnya maksimalnya pengelolaan asset dan
modal, hal ini terjadi karena perusahaan mampu menekan biaya operasional menjadi lebih
efektif dan efisien.
Untuk indikator standard kesehatan Bank Indonesia, Rasio Profitabilitas masih
menunjukkan kategori baik. Hal ini dapat dilihat melalui tabel 13 dimana seluruh rasio masih
berada pada persentase yang standard.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Kinerja keuangan berupa Rasio Profitabilitas
untuk Return on Assets keuangan berada dibawah rata-rata atau dapat dikatakan mengalami
penurunan. Penurunan ini disebabkan karena kecilnya laba yang didapatkan tidak seimbang
dengan asset yang ada. Hal ini dikarenakan perusahaan kurang mampu menggunakan asset
secara efisien. 2) Rasio Profitabilitas untuk Return on Equity berada dibawah rata-rata
standard atau dapat dikatakan mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena
rendahnya laba bersih yang dimiliki perusahaan sedangkan nilai dari modal tinggi. Kecilnya
laba yang didapat karena perusahaan kurang mampu menggunakan modal secara efektif dan
efisien dalam memperoleh laba perusahaan. 3) Rasio Profitabilitas untuk Net Profit Margin
berada pada rata-rata standard atau dapat dikatakan mengalami kenaikan meskipun tidak
signifikan. Hal ini terjadi karena meskipun penjualan terjadi penurunan namun tetap
menghasilkan kenaikan laba yang sedikit, hal ini berarti perusahaan dapat menekan tingginya
biaya-biaya operasional sehingga dengan penjualan yang menurun namun tetap bisa
menghasilkan laba. 3) Rasio Profitabilitas untuk Gross Profit Margin berada pada rata-rata
standard atau dapat dikatakan terjadi kenaikan walaupun tidak signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa meskipun penjualan terjadi penurunan namun tetap menghasilkan
kenaikan laba yang sedikit, hal ini berarti perusahaan dapat menekan biaya-biaya operasional
sehingga tetap menghasilkan laba. 4) Rasio Profitabilitas menurut standard kesehatan Bank
Indonesia masih dikatakan sehat. Meskipun beberapa rasio mengalami penurunan yang
disebabkan belum efisien dan efektif dalam menggunakan dan mengelola asset dan modal.
Namun secara keseluruhan masih dalam keadaan baik.

Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran yang dapat
disampaikan dari hasil penelitian diatas adalah sebagai berikut: 1) bagi pihak manajemen agar
mengelola modal dan asset yang dimiliki dengan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga
modal dan asset yang dimiliki dapat menghasilkan laba yang maksimal. 2) agar
memperhatikan beban-beban yang dimiliki untuk dikelola secara efektif dan efisien sehingga
tidak berlebih. Hal ini dikarenakan supaya laba yang dihasilkan dapat meningkat dari hasil

52
Jurnal EKOBIS : Kajian Ekonomi Dan Bisnis ISSN Cetak : 2614-3631
Vol. V, No. 1, Desember 2021 ISSN Online : 2720-9466

penjualan yang diperoleh perusahaan. 3) kepada pihak perusahaan untuk terus meningkatkan
kinerja keuangan terhadap tingkat profitabilitas yang masih kurang baik, sehingga pada tahun
yang akan datang profitabilitas dapat meningkat dan investor akan menginvestasikan
modalnya pada perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta. Bandung.


Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis krisis atas laporan keuangan. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Hery. 2018.. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan 3. PT Grasindo. Jakarta.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, cetakan ke-7. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 3. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan: PSAK No.1 Penyajian
Laporan Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Monica, Linda. 2019. Analisis Rasio Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan di PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) di Medan.Jurnal Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Rambe, Muis Fauzi,. Gunawan Ade., Julita,. Parlindungan Roni., Gultom, Dedek Kurniawan,
Wahyuni, Sri Fitri,.2016.Manajemen Keuangan, Bandung: Citapustaka Media.
Saragih, Fitriani. 2017. Analisis Rasio Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan.Kumpulan Jurnal Dosen Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara,57-68.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. ALFABETA. Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung
Winarno, S. Hery. 2017. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Rasio
Profitabilitas.Jurnal Moneter Vol.IV No.2 oktober 2017.

53

You might also like