Analisis Penentuan Tarif Rawat Inap Dengan Metode Activity Based Kota Lubuklinggau
Analisis Penentuan Tarif Rawat Inap Dengan Metode Activity Based Kota Lubuklinggau
Analisis Penentuan Tarif Rawat Inap Dengan Metode Activity Based Kota Lubuklinggau
Abstract
The background of this research is Hapsari Medika Hospital who calculate
hospitalization room rates on the basis of unit cost, although the calculation
of rates of hospitalization has been regulated by the government based on
the unit cost, but the hospital will be able to apply a calculation based on
Activity Based Costing System for consideration. The research objective is
to increase knowledge about the determination of Tariff Inpatient by using
Activity Based Costing as well as being one of the inputs which provide
information on the Activity Based Costing, especially in setting of a hospital.
Data collection techniques are documentation, and data analysis used is
quantitative analysis and Kualitatif.Hasil calculations showed that the
hospitalization rates by using activity based costing, when compared with
the rates used by the hospital, the activity based costing deliver greater
results for VIP class, Class II and Class III, as well as providing smaller yield
for Class I. This is because loading the overhead on each product. On
activity based costing, overhead on each product charged to the many cost
driver. So in activity based costing, has been able to allocate costs
accurately kam kesetiap activity based on consumption respectively.
Keywords: Activity Based Costing, Hospitalization Rates
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional yang
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Rumah sakit
mempunyai tugas utama memberikan pengobatan, perawatan kepada pasien, dan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, menjadikan rumah sakit sebagai pihak yang
sangat dibutuhkan dalam menyediakan kebutuhan masyarakat dalam menyediakan
kebutuhan masyarakat dan mewujudkan cita – cita masyarakat yang menjadikan
warganya memiliki kehidupan yang lebih baik.
Pola tarif perjam Rumah Sakit diperhitungkan atas dasar (Antonius, 2005: 44)
unit cost dari setiap jenis pelayanan dan kelas perawatan, yang perhitungannya
memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat, standar biaya dan atau bencmarking
dari rumah sakit yang tidak komersil. Kenyataan ini menunjukan bahwa pemerintah
menyadari pentingnya perhitungan harga pokok
1 )
Koresponden Penulis : [email protected]
2)
Koresponden Penulis : [email protected]
1
ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RSUD
HAPSARI MEDIKA KOTA LUBUKLINGGAU...................................................BUNGA MIRANTI & ERI
TRIHAYATI
2. Kajian Pustaka
a. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional
Menurut Tunggal (2000: 71) Metode akuntasi biaya tradisional rentan terhadap
beberapa kelemahan yang sangat mengakibatkan biaya untuk pembuatan keputusan
terdistori. Seluruh biaya produksi meskipun tidak disebabkan oleh produk tertentu
dialokasikan ke produk (Surjadi, 2013). Biaya nonproduksi yang diakibatkan oleh produk
tidak dialokasikan ke produk. Dan akhirnya, metode tradisional cenderung terlalu
mengandalkan pada basis alokasi tingkat unit. Hal ini akan menyebabkan pembebanan
biaya yang terlalu tinggi untuk produk dengan volume tinggi dan pembebanan biaya yang
terlalu rendah untuk produk dengan volume rendah dan dapat menyebabkan kesalahan
dalam pembuatan keputusan (Mulyadi, 2013).
Menurut Hansen, Women ( 2006: 142 ) perhitungan biaya dalam sistem tradisional
menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit. Penggerak aktivitas tingkat unit adalah
faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit
yang diproduksi. Contoh penggerak aktivitas tingkat unit yang umumnya digunakan
untuk membebankan overhead meliputi : unit yang diproduksi, jam tenaga kerja
langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam mesin, dan biaya bahan baku langsung.
2
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
aktivitas menyediakan informasi perihal aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas tersebut.
Beberapa langkah penting dalam penerapan sistem penentuan biaya pokok
berbasis aktivitas meliputi :
1) Pengidentifikasian aktivitas – aktivitas yang serupa
2) Mengidentifikasi pusat aktivitas
3) Pengidentifikasian pemicu biaya
4) Komputasi sebuah fungsi biaya guna menghubungkan biaya dan pemicu biaya
dengan penggunaan sumber daya
5) Pengenaan biaya ke dalam objek biaya – kerapkali berupa biaya produk.
Biaya pokok berbasis aktiva (ABC) sebagai suatu sistem perhitungan biaya
diamana tempat penampungan biaya overhead lebih dari satu dialokasikan
menggunakan dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan
dengan volume (non volume related factor). Menurut Garrison, Noreen, Brewer
(2013: 312) biaya pokok berbasis aktiva adalah metode perhitungan yang dirancang
untuk menyediakan informasi bagi biaya manajer untuk keputusan yang strategis dan
keputusan lainnya sebagai pelengkap, bukan sebagai pengganti, sistem biaya yang
biasa dipakai perusahaan.
3
ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RSUD
HAPSARI MEDIKA KOTA LUBUKLINGGAU...................................................BUNGA MIRANTI & ERI
TRIHAYATI
Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, produk hanya dikenai biaya dari kapasitas
yang mereka gunakan bukan untuk biaya kapasitas yang tidak digunakan.
3) Pul Biaya, Dasar Alokasi, Dan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Pul aktivitas biaya adalah sebuah wadah dimana biaya diakumulasi dan berkaitan
dengan sebuah pengukuran aktivitas tunggal dalam sistem ABC. Perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas mengidentifikasikan lima aktivitas yaitu:
a. Aktivitas Tingkat Unit (unit level activities)
Dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya aktivitas tingkat unit bersifat
proporsional dengan jumlah unit produk.
b. Aktivitas Tingkat Batch (batch level activities)
Dilakukan setiap batch diproses, tanpa memperhatikan berapa unit yang ada
dalam batch tersebut. Aktivitas tersebut terjadi untuk setiap batch ( pesanan
pelanggan). Biaya pada tngkat batch lebih tergantung pada jumlah batch yang
diproses dan bukannya pada unit produksi, jumlah unit yang dijiual, atau ukuran
volume yang lain.
c. Aktivitas Tingkat Produk (produc level activities) berkaitan dengan produk
spesifik dan biasanya di kerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau unit
yang di produksi atau dijual.
d. Aktivitas Tingkat Pelanggan (customer level activities) berkaitan dengan
pelanggan khusus dan meliputi aktivitas seperti telepon untuk penjualan,
pengiriman katalog, dukungan teknis yang tidak terpaku pada produk tertentu.
e. Aktivitas Pemelihara Organisasi (organizationlevel activities) yang dilakukan
tanpa memperhatikan pelanggan mana yang dilayani, mana barang yang
diproduksi, berapa batch yang dijalankan, atau berapa unit yang dibuat.
METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian dan definisi operasional variabel adalah sebagai berikut :
4
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
Berikut ini adalah tabel tarif jasa rawat inap dan harga pokok jasa rawat inap
pada RSUD Hapsari Medika Kota Lubuklinggau tahun 2014 :
5
ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RSUD
HAPSARI MEDIKA KOTA LUBUKLINGGAU...................................................BUNGA MIRANTI & ERI
TRIHAYATI
Didalam menentukan ABC pendukung data-data yang dibutuhkan antara lain data
biaya rawat inap, data pendukung jumlah pasien rawat inap, data pendukung lama hari
pasien rawat inap, data pendukung jumlah, luas kamar rawat inap, data tarif konsumsi
tiap kelas. Dan data biaya rawat inap dapat dilihat table berikut :
6
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
Tabel 6 Jumlah Pasien Rawat Inap, Luas Ruangan Rawat Inap Dan Tarif
Makan RSUD Hapsari Medika Kota Lubuklinggau Tahun 2014
No Kelas Jumalah Pasien Luas Kamar Tarif Makan
1 VIP 690 160.65 M2 Rp. 50.000,00
2 Kelas I 950 147.00 M2 Rp. 30.000,00
3 Kelas II 498 147.00 M2 Rp. 25.000,00
4 Kelas III 1598 294.00 M2 Rp. 25.000,00
Total 3.736 748,65 M2
Sumber : RSUD. Hapsari Medika Kota lubuklinggau Adapun
7
ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RSUD
HAPSARI MEDIKA KOTA LUBUKLINGGAU...................................................BUNGA MIRANTI & ERI
TRIHAYATI
Mengidentifikasikan Tarif
Aktivitas-aktivitas yang terkumpul kemudian dikelompokkan kedalam sebuah
kelompok biaya (cost pool) dan penyebab biaya (cost driver)
Jumlah Aktivitas
Tarif Perunit Cost Driver =
Cost Driver
Berikut ini tabel penentuan tarif per unit cost driver kamar rawat inap
dengan menggunakan metode activity based costing:
8
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
Tabel 9 Penentuan Tarif Per Unit Cost Driver Kamar Rawat Inap
Dengan Metode Activity Based Costing
Jumlah Aktivias Cost Tarif Per Unit
AKTIVITAS Driver Cost Driver(rp)
No A Driver
B (Rp) D e=(c:d)
C
1 Unit Level Activity Cost
a. Biaya Perawatan & Jumlah Hari Rawat
jasa Dokter Rp. 900.000.000,00 15.951 Rp. 56.422,79
Inap
b.Biaya Listrik KWH Rp. 177.261.133,00 517.164 Rp. 310,35
Jumlah Hari Rawat
c.Biaya Air Inap Rp. 10.360.000,00 15.951 Rp. 649,49
Dalam tahap ini menurut Hansen Mowen (2006, 160) biaya aktivitas dibebankan
ke produk berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas produk. Pembebanan biaya
overhead dari tiap aktivitas kesetiap kamar dihitung dengan rumus :
BOP yang dibebankan = Tarif/unit Cost Driver X Cost Driver yang dipiih
Sedangkan untuk biaya rawat inap perkamar diperoleh dari total biaya yang
telah dibebankan pada masing-masing produk dibagi dengan jumlah
9
ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RSUD
HAPSARI MEDIKA KOTA LUBUKLINGGAU...................................................BUNGA MIRANTI & ERI
TRIHAYATI
lama hari pasien rawat inap. Berikut ini tabel perhitungan tarif jasa rawat inap untuk
kelas VIP sebagai berikut
Berikut ini tabel perhitungan tarif jasa rawat inap untuk kelas I ;
AKTIVITAS
No Cost
A
Tarif Cost Driver
TOTAL(Rp)
Driver Yang
D=(BxC)
B Dipilh
C
1 Biaya Perawatan & jasa Dokter Rp. 56.422,79 4.567 Rp.257.682.881,93
2 Biaya Listrik Rp. 310,35 60.578 Rp. 1.417.368,45
3 Biaya Air Rp. . 649,49 4.567 Rp. 2.966.220,83
4 Biaya Konsumsi Rp. 50.000,00 4.567 Rp. 137.010.000
10
5 biaya Laundray Rp. 3.573,44 4.567 Rp. 16.319.900,48
6 Biaya Cleaning Service Rp. 3.407,31 4.567 Rp. 15.561.184,77
7 biaya bahan habis pakai Rp. 11.757,88 4.567 Rp. 53.698.237,96
11
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
Berikut ini tabel perhitungan tarif jasa rawat inap untuk kelas II sebagai berikut
AKTIVITAS
No Tarif Cost Cost Driver
A TOTAL(Rp)
Driver Yang Dipilh
d=(bxc)
B C
1 Biaya Perawatan & jasa Dokter Rp. 56.422,79 3.212 Rp.181.230.001,48
2 Biaya Listrik Rp. 310,35 51.924 Rp. 996.844,2
3 Biaya Air Rp. . 649,49 3.212 Rp. 2.086.161,88
4 Biaya Konsumsi Rp. 50.000,00 3.212 Rp. 80.300.000
5 biaya Laundray Rp. 3.573,44 3.212 Rp. 11.477.889,28
6 Biaya Cleaning Service Rp. 3.407,31 3.212 Rp. 10.944.279,72
7 biaya bahan habis pakai Rp. 11.757,88 3.212 Rp. 37.766.310,56
8 Biaya Administrasi Rp. 71.888,38 498 Rp. 35.800.413,24
9 Biaya Penyusutan Gedung Rp.390.412,08 147,00 Rp. 57.390.575,76
10 Biaya Penyusutan Fasilitas
Bed Rp. 3.604,79 3.212 Rp. 11.578.585,48
Rp.
Kipas Angin 1.710,64 3.212 Rp. 5.494.575,68
Total Biaya Untuk Kelas II Rp.
435.065.637,28
Jumlah Hari Pakai 3.212
Tarif Jasa Rawat Inap Per Kamar/Per Hari Rp. 135.450,07
Sumber : Data RSUD. Hapsari Medika Kota Lubuklinggau yang Telah diolah
Berikut ini tabel perbandingan tarif jasa rawat inap RSUD dan Metode
activity based costing
12
ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RSUD
HAPSARI MEDIKA KOTA LUBUKLINGGAU...................................................BUNGA MIRANTI & ERI
TRIHAYATI
Tabel 13 Perbandingan Tarif Jasa Rawat Inap RSUD Hapsari Medika dan
Metode Activity Based Costing ( ABC )
Tahun 2014
Sumber : Data RSUD. Hapsari Medika Kota Lubuklinggau yang Telah diolah
2. Pembahasan
13
administrasi, biaya bahan habis pakai, dan biaya laundray
14
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
15
ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RSUD
HAPSARI MEDIKA KOTA LUBUKLINGGAU...................................................BUNGA MIRANTI & ERI
TRIHAYATI
16
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver,
sehingga dalam metode activity based costing telah mampu mengalokasikan biaya
aktivitas kesetiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.
2.Saran
a. Pimpinan RSUD Hapsari Medika Kota Lubuklinggau sebaiknya mulai
memperhitugkan perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan metode
Activity Based Costing, karena untuk kelas VIP, kelas II dan kelas III
sebaiknya menggunkan metode Activity Based Costing dibandingkan dengan
menggunkan metode tradisional.
b. Pimpinan RSUD Hapsari Medika Kota Lubuklinggau sebaiknya mengulang
kembali perhitungan tarif jasa rawat inap antara metode activity based costing
dengan perhitungan tarif yang sudah digunakan. Untuk kelas I sebaiknya
menggunkan metode tradisional karena banyak peminatnya, karena harganya
lebih kecil dan fasilitasnya sama.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja Tunggal, Drs, Ak, MBA. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Garison, Noren, dan Brewer. 2013. Akuntansi Manajerial. Edisi 14. Buku 1.
Jakarta : Penerbit Selemba Empat.
Gusti. 2011. Metode Activite Based Costing Untuk Menentukan Besarnya Tarif
Jasa Rawat Inap Pada RS. Yasri Pontianak.
17
ANALISIS PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RSUD
HAPSARI MEDIKA KOTA LUBUKLINGGAU...................................................BUNGA MIRANTI & ERI
TRIHAYATI
Maretandra Indri Putri. 2012. Analisis Perhitungan Tarif Rawat Inap Rumah Sakit dengan
Metode Activite Based Costing di RSUD Sunan Kalijaga Demak.
Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Cetakan Keduabelas. Penerbit Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN.
Rizal Andriyansyah. 2012. Penerapan Metode Activite Based Costing Dalam Penetapan
Tarif Rawat Inap Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang.
18