816 1776 1 SM
816 1776 1 SM
816 1776 1 SM
86-101 86
E-ISSN 2686 - 1585
* corresponding author
Keywords This study aims to determine the compliance of motor vehicle taxpayers and to
Motor Vehicle Tax, Regional find out the obstacles, stimulus, and strategies that are carried out in
Tax Revenue, Taxpayer increasing local tax revenues in East Jakarta’s One Roof System (Samsat). The
Compliance research method is a Qualitative approach with descriptive research type. The
results of the study on Compliance in East Jakarta Samsat are fairly good, this is
supported by indicators from research such as good registration because
taxpayers have followed and know the procedures well, the reports carried out by
East Jakarta samsat are in accordance with the specified schedule, Payment of
taxpayers in Samsat is fairly good with increasing taxpayers obeying each year in
2018 the highest percentage of compliant taxpayers reaching 60% with taxpayers
totaling 1,296,666 but arrears in tax payable in East Jakarta are quite high in
2017 the amount of arrears from Taxes Motorized vehicles reached Rp.
90,568,276,707, - however, the realization of motor vehicle tax revenues has
reached its target each year. Obstacles to the existence of taxpayers are not
compliant because Taxpayers' awareness is still lacking due to busyness causing
negligence and forgetting to carry out tax obligations and online payment
processes are constrained by the lack of understanding of taxpayers about E-
Samsat, while other obstacles are due to Taxpayer Data which is not appropriate,
taxpayers who postpone payment of tax fines are waiting for the elimination of
administrative fines so that the efforts made by East Jakarta Samsat provide strict
sanctions to taxpayers who do not pay motor vehicle tax, provide taxpayers in
paying taxes, and carry out programs elimination of administrative fines.
PENDAHULUAN
Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang terbesar disamping penerimaan non pajak. Sebagai
sumber penerimaan yang terbesar maka dari itu pajak harus dikelola dengan baik agar penerimaannya dapat
maksimal. Salah satunya yaitu dengan adanya kebijakan pajak yang merupakan sarana dalam mengatur hal
terkait dengan perpajakan. Dalam pelaksanaannya kebijakan perpajakan harus didukung dengan kualitas
administrasi pajak yang baik. Administrasi Pajak itu sendiri adalah suatu proses kegiatan yang diperlukan untuk
melaksanakan berbagai fungsi perpajakan yang mengacu kepada hukum pajak untuk menunjang tujuan sistem
perpajakan. Fungsi administrasi pajak merupakan sarana untuk mengontrol perilaku kegiatan atau ukuran
kepatuhan (compliance) Wajib Pajak dan kinerja aparat pajak.
Salah satu Pajak Daerah yang dipungut pemerintah daerah dari rakyat adalah Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB). Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2015 tentang
perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Kendaraan
bermotor adalah semua kendaraan beroda berserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat,
dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah
suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga bergerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk
alat berat dan alat besar yang dalam operasinya mengunakan roda dan motor yang tidak melekat secara
permanen serta kendaran bermotor yang dioperasikan di air.
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dipungut pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor telah menjadi sarana transportasi yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Selain
http://ojs.stiami.ac.id [email protected]
87 Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101
E-ISSN 2686 - 1585
itu, akses jalanan dan adanya persekutuan dagang yang menjual kendaraan bermotor dengan cara kredit
memicu masyarakat untuk memiliki kendaraan bermotor.
Kepatuhan pajak adalah dimana wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya dan melaksanakan hal
perpajakan dengan baik dan sesuai dengan undang-undang pajak yang berlaku. Kepatuhan pajak merupakan
salah satu penunjang yang bisa mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Jumlah kendaraan bermotor
setiap tahunnya pasti akan terus meningkat sehingga diharapkan kepatuhan wajib pajak juga meningkat.
Tingkat kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kesadaran wajib pajak,
kesadaran masyarakat yang tinggi akan mendorong kewajibannya untuk mendaftarkan diri sebagai wajib
pajak, melaporkan dan membayar pajaknya dengan benar.
Dari tahun ke tahun angka produksi kendaraan bermotor dalam negeri mengalami kenaikan terus
menerus dan ini berarti bahwa jumlah kepemilikan kendaraan bermotor juga semakin meningkat.
Meningkatnya jumlah kepemilikan kendaraan bermotor, mengakibatkan terjadinya peningkatan penerimaan
di sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Berdasarkan penelitian yang penulis ambil pada tahun 2015
sampai 2018 terdapat fenomena, Seperti terlihat pada tabel I.1. hal tersebut terkait dengan rencana penerimaan
Pajak Kendaraan Bermotor dan data penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di DKI Jakarta.
Tabel 1. Penerimaan Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) DKI Jakarta
Tahun Anggaran 2015 sampai 2018
Sumber : http://data.jakarta.go.id
Dari tabel tersebut terlihat persentase penerimaan pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) DKI
Jakarta dari tahun 2015 sampai 2017 cenderung stabil tidak ada peningkatan persentase, kecuali persentase
tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 1% (satu persen), hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor setiap tahunnya. Walaupun data penerimaan pajak kendaraan bermotor sudah mencapai
rencana penerimaan pajak tetapi SAMSAT DKI berupaya melakukan penagihan kewajiban kepada pemilik
kendaraan yang masih punya tunggakan pajak dengan membuat surat imbauan yang berisikan agar seluruh
wajib pajak melunasi kewajibannya membayar pajak kendaraan bermotor. Semakin banyak jumlah wajib
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), seharusnya diiringi dengan peningkatan kepatuhan wajib Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB). kepatuhan pajak yang tidak meningkat akan mengancam upaya pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan pajak daerah. Untuk menunjang kelancaran proses pemungutan Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) demi meningkatkan penerimaan Pajak Daerah maka harus diimbangi dengan usaha-usaha
yang lebih efisien. Sehingga mendorong pemerintah mengoptimalkan pelayanan dalam pembayaran pajak.
Fenomena yang penulis dapat dari pra wawancara penelitian dengan informan dari Badan Pajak dan
Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta adalah masih ribuan kendaraan di Jakarta yang menunggak Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB), mengingat masih banyaknya wajib pajak yang tidak membayar pajak, Sehingga
pihaknya melakukan penyisiran penunggak pajak kendaraan bermotor dengan melakukan berbagai cara untuk
mencapai target penerimaan pajak daerah agar terhindar dari potensi kerugian, yaitu dengan memberikan
layanan untuk memudahkan masyarakat membayar pajak, diantaranya pelayanan yang dilakukan oleh kantor
SAMSAT DKI Jakarta yaitu SAMSAT Induk, SAMSAT Drive Thru, SAMSAT Keliling, Gerai SAMSAT,
SAMSAT Kecamatan, e-SAMSAT dan SAMSAT online nasional dan yang paling baru SAMSAT Digital.
Pelayanan SAMSAT tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda, dengan adanya banyak layanan tersebut
maka akan membantu dan memudahkan masyarakat untuk mengetahui informasi, pembayaran Pajak
Kendaraan dan pengurusan yang lainnya.
Berdasarkan fenomena pada penjelasan diatas, terdapat fenomena rendahnya kesadaran dan kepatuhan
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang mengakibatkan masih banyaknya tunggakan pajak
kendaraan bermotor di Jakarta. Maka dari itu peneliti akan melihat kepatuhan secara lebih luas dari SAMSAT
Jakarta Timur dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Daerah.
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101 88
E-ISSN 2686 - 1585
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis kepatuhan wajib Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Jakarta Timur
tahun 2015-2018.
2. Untuk menganalisis entitas-entitas apa saja yang menjadi penghambat kepatuhan wajib Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Daerah pada SAMSAT
Jakarta Timur tahun 2015-2018.
3. Untuk menganalisis entitas-entitas apa saja yang menjadi pendorong kepatuhan wajib Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Daerah pada SAMSAT Jakarta Timur
tahun 2015-2018.
KAJIAN LITERATUR
Pajak
Adriani (Halim et al, 2014: 2), mengemukakan pendapatanya mengenai pajak yaitu: Pajak adalah iuran
kepada Negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan
pemerintahan.
Fungsi Pajak
Menurut Resmi (2014: 3) terdapat dua fungsi pajak yaitu:
a. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
b. Fungsi Regularend (Pengaturan)
c. Asas Pemungutan Pajak
Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Sari (2013: 78-79) sistem pemungutan pajak adalah sebagai berikut:
a. Official assessment system
b. Self Assessment System
c. With Holding System
Asas Pengenaan Pajak
Menurut Resmi (2014: 10) terdapat tiga asas pemungutan pajak yaitu::
a. Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal)
b. Asas Sumber
c. Asas Kebangsaan
Pajak Daerah
Mardiasmo (2016:14), mengemukakan pendapatan nya mengenai pajak daerah, yaitu:
Pajak daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-sebarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Damas Dwi Anggoro (2017: 18), Pendapatan Asli Daerah adalah merupakan daearah atas
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, serta pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki pemerintah daerah, pendapatan ini sering kali dijadikan indikator tingkat kemajuan suatu daerah.
Daerah yang dianggap maju adalah daerah yang memiliki pendapatan asli daerah yang tinggi.
Yang dimaksud dengan Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan daerah yang bersumber dari hasil:
a. Pajak Daerah
b. Hasil retribusi daerah
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d. dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada
daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas
desentralisasi.
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
89 Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101
E-ISSN 2686 - 1585
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101 90
E-ISSN 2686 - 1585
Menurut Safri Nurmantu (2003: 148) mengatakan bahwa “. Kepatuhan perpajakan dapat
didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan
dan melaksanakan hak perpajakannya.”
b. Macam-Macam Kepatuhan
Menurut Safri Nurmantu (2003: 148-149) dikenal dua macam kepatuhan, yaitu:
1. Kepatuhan Formal
2. Kepatuhan Material
c. Pendekatan Kepatuhan
Pendekatan kepatuhan menurut Chairil Anwar Pohan (2017: 158) dapat ditelurusuri melalui dua
pendekatan, yaitu:
1. Faktor Ekonomi
a) Beban keuangan
b) Biaya kepatuhan.
c) Disinsentif.
d) Insentif.
2. Faktor Perilaku
a) Perbedaan individu..
b) Asumsi ketidakadilan.
c) Risiko minimal.
d) Pengambilan resiko..
d. Indikator Kepatuhan
Beberapa contoh indikator-indikator yang digunakan di beberapa Negara OECD untuk memantau
tingkat kepatuhan wajib pajak, sebagaimana dikutip oleh Pohan (2017: 160)
1. Pendaftaran
2. Penyampaian SPT
3. Pelaporan yang benar
4. Pembayaran
Dalam hal ini dapat terlihat bahwa Indikator No. 1 dan 2 berhubungan dengan kepatuhan formal
sedangkan indikator no. 3 dan 4 berhubungan dengan kepatuhan material.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metode, penelitian ini penulis menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, karena penulis mempertimbangkan fakta, fenomena dan keadaan yang
terjadi saat ini.
Menurut Sutomo (2012: 5) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku tang diamati, penelitian kualitatif merupakan tradisi
tertentu dalam ilmu pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri yang berhubungan dengan orang-orang.
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut
Neuman (sofia, 2016: 44), menyatakan bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) penelitian yang
tujuan utamanya adalah untuk “memberikan gambaran” dengan menggunakan kata-kata dan angka serta untuk
menyajikan profil (persoalan), klasifikasi jenis, atau garis besar tahapan guna menjawab pertanyaan seperti
siapa, kapan, dimana, dan bagaimana.
Selain itu penulis juga menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), Penelitian Terapan
(Applied Research) dan Penelitian Kasus (Cases study)
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan dalam penulisan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulisan yaitu:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumen
4. Triangulasi
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
91 Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101
E-ISSN 2686 - 1585
Lokasi Penelitian
Lokasi diadakan penelitian ini bertempat di Badan Pajak dan Retribusi Daerah tepatnya berada di Jl.
Abdul Muis No.66, RT 4/RW 3, petojo sel., gambir, kota Jakarta pusat 10160 dan di Kantor Bersama
SAMSAT Jakarta timur di Jl DI Panjaitan No.55 RT 12/6 Cipinang Besar Sel. Jatinegara, Jakarta Timur.
Lokasi tersebut merupakan tempat untuk pengambilan data dan wawancara tentang realisasi penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor dan Jumlah Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang belum dan sudah terdaftar sebagai
wajib pajak di Jakarta Timur.
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101 92
E-ISSN 2686 - 1585
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui data Rencana dan Penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) menunjukkan bahwa dari tahun 2015 sampai dengan 2018 realisasi telah
mencapai target hal ini disebabkan karena meningkatkan objek dari Pajak Kendaraan Bermotor setiap
tahunnya.
Data dari rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2018 Samsat Jakarta Timur meningkat, tetapi terjadinya fluktuasi dimana
persentase yang diperoleh cenderung naik turun setiap tahunnya, walaupun demikian penerimaan Pajak
Kendaraan bermotor di Samsat Jakarta Timur sudah Baik karena persentase yang diperoleh sudah
melebihi 100%.
2. Rekapitulasi Data Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang Terdaftar di Wilayah DKI Jakarta
2015-2018
Tabel 3. Data Wajib Pajak Terdaftar DKI Jakarta 2015-2018
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
93 Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101
E-ISSN 2686 - 1585
3. Rekapitulasi Data Penerimaan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor pada Samsat Jakarta Timur
Tahun 2015-2018
Tabel 4. Data Penerimaan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Samsat
Jakarta Timur Tahun 2015-2018
Pembahasan
Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam Upaya meningkatkan
Penerimaan Pajak Daerah pada Samsat Jakarta Timur Tahun 2015-2018
Dalam menganalisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam upaya
meningkatkan Penerimaan Pajak Daerah pada Samsat Jakarta Timur pada tahun 2015-2018, penulis
mengkajinya menggunakan dua teori yaitu teori kepatuhan OECD dalam Pohan (2017: 160) yang
dipengaruhi empat faktor yang terkait dengan kepatuhan yakni Pendaftaran, Pelaporan yang benar,
Penyampaian SPT, dan Pembayaran. Selain itu dalam upaya peningkatan penerimaan pajak daerah penulis
menggunakan teori penerimaan menurut Fritz Neumark dalam Pohan (2017: 49) yang terdiri dari dua
prinsip yakni Prinsip Adequency dan Prinsip Adaptibility.
1. Pendaftaran
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa informan dapat ditarik kesimpulan bahwa Proses
Pendaftaran yang dilakukan oleh Samsat Jakarta Timur kepada wajib pajak untuk melakukan
pembayaran pajak kendaraan bermotor cukup memudahkan wajib pajak. Hal tersebut dilihat dari
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101 94
E-ISSN 2686 - 1585
wawancara penulis dengan Kepala Unit Samsat dan beberapa Wajib Pajak yang menyatakan persyaratan
pembayaran pajak yang diperlukan yaitu STNK, KTP dan BPKB asli maupun fotocopy serta mengisi
formulir dan mendatangi Loket yang sudah sesuai. Adapun menurut pakar pajak bapak Heri pendaftaran
untuk melakukan pembayaran pajak dapat dilakukan secara online tetapi bapak H. Iwan Syaefudin
mengatakan bahwa pembayaran pajak melalui online masih belum maksimal karena masih banyak nya
masyarakat yang belum mengetahui tentang internet.
Menurut Bapak H. Iwan Syaefudin (Informan 1) selaku kepala unit Samsat Jakarta Timur memaparkan
bahwa: “pertama dia harus melengkapi persyaratan yaitu wp bawa bukti KTP,STNK asli yang mau
dibayarkan dan BPKB kemudian WP datang ke Samsat Jaktim, lalu ambil Nomor kemudian dapat notif
yang dihitung oleh Bank DKI setelah itu WP bayar Maka STNK sudah bisa Diambil. tetapi yang belom
jatuh tempo wp dapat melakukan pembayaran secara mudah ke Drive-Thru jadi wp tidak perlu turun
dari kendaraan. Dia tinggal menuju ke Drive Thru yang ada di depan Samsat Jakarta timur dengan
persyaratan yang sama. Adapula pembayaran pajak melalui samsat online tetapi ini belum maksimal
karena keterbatasan wp yang belum mengetahui mengenai internet jadi masih banyak yang bingung dan
belum punya smartphone, walaupun melalui pembayaran online tetapi wp mesti datang kesamsat untuk
mengambil STNK dengan dibuktikan Struk pembayaran dari ATM”
Menurut Bapak Heri Puji Trisilo (informan 2) selaku salah satu dosein Pajak Institut STIAMI
memaparkan bahwa: Proses pendaftaran untuk membayar pajak sekarang lebih memudahkan wajib
pajak kendaraan bermotor untuk membayar pajak, kita bisa datang ke gerai-gerai samsat terdekat atau
mengikuti Samsat Keliling dan kita juga bisa membayar pajak melalui online dengan mengikuti saja
prosedur yang ada dengan melengkapi persyaratan.
2. Pelaporan yang benar
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa informan dapat ditarik kesimpulan bahwa
pelaporam yang diterapakan di samsat, Pelaporannya yang dilakukan melalui sistem canggih atau
Online dan perhitungan pajaknya dilihat dari NJKB di STNK. Berdasarkan wawancara penulis kepada
Bapak H. Iwan Syaefudin yang menjelaskan mengenai pelaporan yang dilakukan samsat dilakukan
setiap sore jam 3 secara online setiap hari.
Menurut (Informan 1) Bapak H. Iwan Syaefudin Kepala Unit Samsat Jakarta Timur memaparkan
mengenai pelaporan bahwa sistem pelaporan dasarnya kita mengutip pajak yang terhutang sesuai
dengan di STNK, maka kita liat yang di STNK kemudian WP membayar. Hitungan dasarnya adalah
NJKB (Nilai Jual Kendaraan bermotor itu ada patokan nya. Ini NJKB juga tim dari departemen dalam
negeri, polda metro, BPRD, biro hukum, dan lengkap semuanya hitung dan Tim NJKB berlaku untuk
seluruh Indonesia .Dilaporkan setiap hari jam 3 sore online sehingga semua orang bisa lihat kemudian
ada laopran bulanan juga
Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa pembayaran pajak yang dilakukan oleh wajib
pajak dilakukan di Bank DKI sehingga dananya masuk kedalam Bank DKI kemudia dilaporkan oleh
pihak Samsat Jakarta Timur.
3. Pembayaran
Menjawab pertanyaan penulis tentang bagaimana kepatuhan wajib pajak di Samsat Jakarta Timur dalam
pembayaran pajak kendaraan bermotor?
Menurut informan 1 mengenai kepatuhan di Samsat Jakarta Timur mengatakan Bahwa kepatuhan pajak
pada tahun 2019 saja kurang lebih 70%, 30% mereka bukannya tidak patuh tapi mereka bisa dibilang
sibuk maka perlunya dengan diadakan razia sebagai informasi agar segera membayar pajak Kendaraan
Bermotor.
Menurut penulis kepatuhan di Samsat Jakarta Timur terbilang cukup tinggi dilihat dari persentase wajib
pajak yang diperoleh pada tahun 2019, karena penerimaan pajak kendaraan bermotor pada tahun 2015
sampai dengan 2018 saja setiap tahunnya mengalami peningkatan.
4. Tunggakan
Berdasarkan pra wawancara penulis dengan informan dari Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD)
Jakarta yang menyatakan masih ribuan kendaraan di Jakarta yang Menunggak Pajak Kendaraan
Bermotor. Berikut data tunggakan yang peneliti peroleh dari Badan Pajak Retribusi Daerah (BPRD):
Data Tunggakan PKB per 31 Desember 2016 (2008-2016) adalah sebagai berikit:
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
95 Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101
E-ISSN 2686 - 1585
Berdasarkan Tabel diatas Tunggakan Pajak pada Tahun 2016 sebesar Rp.79.063.988.854 sedangkan
pada tahun 2017 jumlah tunggakan sudah mencapai Rp.90.568.276.707. hal ini terjadi peningkatan yang
cukup besar
Menjawab pertanyaan penulis mengenai Bagaimana mengatasi penunggak pajak kendaraan bermotor
yang masih banyak di Jakarta?
Menurut (informan 1) Bapak H. Iwan Syaefudin memaparkan dalam mengatasi penunggak pajak
dengan cara:
membuat panggilan, jadi yang belum habis kita memberitahuan 1 bulan belum jatuh tempo, setelah
habis jatuh tempo kita beri panggilan satu, tidak datang 2 minggu maka kita beri panggilan kedua, tidak
datang juga maka akan disamperin ke alamat oleh Samsat kita panggil dengan Door To Door datang ke
alamat penunggak pajak, apabila alamat nya tidak sesuai atau penunggak pajak tidak ada langkah yang
dilakukan yaitu dengan melakukan Razia dijalan. Bila 5 plus 2 tahun atau 7 tahun wp tidak bayar juga
maka kendaraan akan dihapus dari regident
Menurut (Informan 2) dalam mengatasi penunggak pajak yaitu upayanya adalah dilakukannya
penempelan-penempelan stiker terhadap kendaraan-kendaraan penunggak. Misalnya di mall kita terjun
untuk melihat dan mengecek kendaran-kendaraan yang parkir di mall itu efektif banget artinya kita harus
punya data fes kendaraan-kendaraan mana yang kira-kira belum membayar pajak kemudian kita
melakukan ke lahan parkir kita cek satu persatu nanti dari nomer saja sudah ketahuan sudah bayar pajak
atau belum. Dan kita juga setiap bulan petugas pajak harus mengirimkan surat imbauan kepada
penunggak pajak untuk segera melunasi.
Dengan tidak membayar pajak akan menimbukan tunggakan pajak, Adapun jawaban mengenai wajib
pajak mengenai Apa yang menyebabkan wajib pajak tidak membayar pajak kendaraan bermotor dengan
tetap waktu ?
Menurut Informan 4 memaparkan bahwa:
karena kesibukan bekerja, misalnya sudah waktu nya harus membayar pajak tetapi saya sedang
diluar kota atau tiba-tiba saya lupa hingga pas ingat ternyata sudah jatuh tempo itu sering sekali terjadi
apalgi denda saya juga cukup besar sampai akhirnya keinginan menunggu program pemutihan.
Menurut Infoman 5 Mengatakan Bahwa:
karena uang nya kadang-kadang kurang
Dari hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa Melakukan panggilan agar WP
membayar pajak apabila tidak membayar pajak maka akan didatangkan ke alamat penunggak, samsat
juga akan melakukan razia guna mengetahui kendaraan yang tidak membayar pajak adapun cara yang
dapat digunakan dengan melakukan sosialisasi atau penempelan stiker penunggak untuk membuat rasa
malu bagi penunggak, adapun wajib pajak yang tidak membayar pajak dengan tepat waktu disebabkan
karena kesibukan dan Faktor ekonomi.
5. Penerimaan
Menjawab pertanyaan penulis tentang pengaruh pajak kendaraan bermotor terhadap peningkatan
penerimaan pajak daerah?
Menurut informan 1 mengenai pengaruh pajak kendaraan bermotor terhadap peningkatan penerimaan
pajak daerah memaparkan bahwa pada tahun 2019 saja 2019 Pendapatan asli daerah untuk daerah
Jakarta itu ditarget kan 89 triliun nah untuk BPRD kebagian tugas untuk mencari pajak itu 44 triliun,
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101 96
E-ISSN 2686 - 1585
jati separuhnya dari pendapatan asli daerah DKI Jakarta. 5 tahun lebih itu kurang lebih 15 triliun diambil
dari pajak kendaarn Bermotor dan dana yang masuk sepenuhnya untuk pembangunan Jakarta, banjir,
kebersihan, kesehatan, pendidikan, dan sarana prasarana jalan.
Menurut informan 2 mengenai pengaruh pajak kendaraan bermotor terhadap peningkatan penerimaan
pajak daerah memaparkan bahwa Dengan banyaknya kemudahan pembayaran pajak saat ini pajak
kendaraan bermotor cukup berpengaruh terhadap penerimaan pajak daerah
Menurut penulis pengaruh Adanya pengaruh mengenai kepatuhan pajak kendaraan bermotor terhadap
penerimaan pajak daerah dengan tercapainya target yang sudah ditentukan dan dipengaruhi dengan
kemudahan layanan pembayaran pajak sehingga dana yang masuk digunakan untuk kepentingan
Negara.
6. Prinsip adabtability
Menjawab pertanyaan penulis tentang Apakah layanan-layanan yang dilakukan oleh Samsat Jakarta
Timur sudah cukup fleksibel untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah?
Menurut Informan 1 mengenai layanan samsat cukup fleksibel untuk mengingkatkan penerimaan pajak
daerah karena dengan diadakannya nya layanan-layanan yang dilakukan samsat contohnya seperti
Samsat Keliling memudahkan wajib pajak yang jauh dari kantor samsat sehingga bisa datang ke samsat
keliling yang terdekat dari lokasi.
Menurut informan 4 dan 5 mengenai layanan samsat meningkatkan penerimaan pajak daerah cukup baik
banyak layanan yang dilakukan samsat sehingga banyak wajib pajak pula yang membayar dengan
layanan yang sesuai dengan kita.
Dapat disimpulkan oleh penulis bahwa layanan yang diberikan oleh samsat dalam meningkatkan
penerimaan pajak di samsat Jakarta timur terbilang cukup baik.
7. Prinsip adequency
Menjawab pertanyaan penulis mengenai Apakah kontribusi dari Pajak Kendaraan Bermotor samsat
Jakarta timur menjamin penerimaan pajak daerah untuk membiayai Kepentingan Negara?
Menurut informan 1 mengatakan bahwa Sangat menjamin Kontribusi nya banyak sekali untuk
pembangunan Jakarta, banjir, kebersihan, kesehatan, pendidikan, dan sarana prasarana jalan.
Menurut informan 2 dan 3 mengatakan kontribusi pajak kendaraan bermotor menjamin penerimaan
pajak daerah digunakan untuk kepentingan Negara dilihat dari pembangunan infrastruktur dijakarta
yang banyak.
Menurut penulis kontribusi pajak kendaraan bermotor menjamin penerimaan pajak daerah digunakan
untuk pembangunan Negara
Analisis Kepatuhan wajib pajak Kendaraan Bermotor Pada Samsat Jakarta Timur Tahun
2015-2018.
Tabel 7. Analisis Kepatuhan Pajak kendaraan Bermotor Samsat Jakarta Timur
Tahun 2015-2018
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
97 Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101
E-ISSN 2686 - 1585
Adapun pendapat lain dari Ahli pajak Bapak Heri Puji Trisilo mengenai kepatuhan memaparkan bahwa :
Kepatuhan cukup tinggi walaupun penunggak pajak dijakarta juga banyak adapun wajib pajak merasa
enggan karena jarak untuk pembayaran pajak yang jauh harus ke Kantor SAMSAT, makanya sekarang
pemerintah DKI memberikan kemudahan dengan adanya samsat keliling. Sedangkan kesadaran masyarakat
itu yang susah terhubung, masyarakat itu agak sulit membayar pajak sebelum jatoh tempo, mepet waktu,
kadang-kadang lupa, karena jauh.
Menurut penulis kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor terbilang sudah sangat baik dengan
meningkatnya setiap tahun wajib pajak yang membayar pajak kendaraan bermotor kecuali pada 2016 terjadi
sedikit penurunan. Wajib pajak yang tidak patuh mengalami penurunan setiap tahunnya kecuali pada tahun
2016 wajib pajak yang tidak membayar mengalami peningkatan disebabkan dengan berbagai faktor dari
kesibukan, data wajib pajak penunggak yang kurang akurat, hingga memiliki denda administrasi yang
tinggi sehingga wajib pajak menunggu adanya program penghapusan denda administrasi.
Analisis Penerimaan Pajak Daerah Sektor Pajak Kendaraan Bermotor pada Samsat Jakarta Timur
Tahun 2015-2018
Tabel 8. Analisis Peningkatan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun 2015-2018
Dapat disimpulkan dari tabel analisis data peningkatan penerimaan pajak kendaraan bermotor mengalam
ifluktuasi, pada tahun 2016 peningkatan penerimaan mendapatkan Rp246.212.826.077,- dengan persentase
23%, pada tahun 2017 terjadi peningkatan penerimaan pajak kendaraan bermotor sebesar Rp.
287.980.776.104,- dengan persentase 22% sedangkan pada tahun 2018 terjadi penurunan yang cukup besar
yaitu hanya memperoleh tingkat penerimaan Pajak kendaraan bermotor sebesar Rp. 135.112.815.823,-
dengan persentase yang didapat hanya 8%. Faktor penurunan tingkat penerimaan pajak kendaraan bermotor
tersebut disebabkan dengan kesadaran wajib pajak kendaraan bermotor yang masih terbilang cukup rendah
didasarkan dengan masih banyaknya penghambat yang disampaikan oleh Bapak H.Iwan Syaefudin dalam
wawancara yang dilakukan oleh penulis.
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101 98
E-ISSN 2686 - 1585
Entitas penghambat dan Strategi Samsat Jakarta mengenai Kepatuhan Pajak Kendaraan Bermotor
dalam upaya meningkatkan Penerimaan Pajak Daerah.
a. Penghambat
Berdasarkan hasil penelitian penulis,ditemukan adanya berbagai faktor yang menjadi hambatan
mengenai kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor dalam penerimaan pajak daerah di samsat Jakarta
timur.
Dalam menjawab pertanyaan penulis mengenai hambatan apa saja yang dialami Samsat Jakarta Timur
dalam mengatasi wajib Pajak Kendaraan bermotor?
Menurut Informan 1 mengenai penghambat apa saja yang dihadapi yaitu yang pertama data kurang
akurat, kedua wajib pajak sudah tidak memiliki kendaraan tersebut karena sudah dijual tetapi tidak
lapor sehingga kita buat panggilan tetapi tidak sampai. Ketiga wajib pajak sibuk,lalai karena lupa,
keempat mungkin wp menunggu penghapusan denda administrasi
Menurut Informan 2 mengenai Hambatan Samsat Jakarta Timur dalam wajib Pajak Kendaraan Bermotor
mengatakan bahwa:
Semakin banyak nya kendaraan bermotor dan pemiliknya yang kadang tidak diketahui alamatnya. Yang
kedua pemiliknya tidak sama dengan yang sebenarnya misalnya dia hanya pinjam nama untuk memilik
kendaraan bermotor itu yang jadi masalah sehingga semakin banyak menumpuk namanya hutang pajak
kendaraan kendaraan bermotor karena itu pemilik aslinya sulit untuk diketahui. kadang-kadang
kendaraan bermotor plat Jakarta tetapi kendaraan adanya dijogja karena Jakarta termasuk untuk pasar
jual beli kendaraan bermotor itu murah maka banyak yang beli Jakarta jualnya di luar jadi sulit untuk
memantau.
Menurut penulis menyimpulan bahwa hambatan yang dialami Samsat Jakarta Timur terhadap kepatuhan
Wajib Pajak Kendaraan diantaranya:
1) Data wajib pajak kurang akurat hal ini diakibatkan karena data antara kendaraan bermotor dan
pemilik yang tidak sesuai.
2) Wajib pajak sudah tidak memiliki kendaraan tersebut karena sudah dijual tetapi tidak lapor.
3) Wajib pajak mempunyai kesibukan sehingga menyebakan lalai atau lupa, hal ini termasuk kedalam
kesadaran wajib pajak kendaraan bermotor yang masih kurang
4) Wajib pajak menunggu adanya program penghapusan denda administrasi, ini merupakan kebiasaan
buruk wajib pajak yang menunggak pajak dengan denda yang tinggi sehingga menunggu adanya
penghapusan denda administrasi.
5) Kurangnya pemahaman wajib pajak mengenai pembayaran melalui layanan Samsat Online atau e-
Samsat
b. Strategi
Menjawab pertanyaan penulis mengenai Strategi apa saja untuk mengatasi hambatan-hambatan yang
terjadi oleh Samsat Jakarta Timur.
Menurut Informan 1 mengenai Strategi yang dilakukan Samsat Jakarta Timur dalam mengatasi
hambatan memaparkan bahwa: pertama kita buat surat panggilan 1.2 dan 3 sebagai surat peringatan.
Kedua kita lakukan Door to Door ke alamat penunggak, ketiga kita melakukan Razia dengan Tim
dengan membawa media bahkan didampingi oleh KPK, keempat kita melakukan Razia dijalan lalu kita
samapian kepada public berupa himbauan melalui media televisi
Menurut Informan 2 mengenai Strategi yang dilakukan Samsat Jakarta Timur untuk wajib pajak
kendaraan bermotor memaparkan bahwa:
mensegel kendaraan, menarik kendaraan dari kepemilikan ditahan dulu sementara di daerah dimana dia
izin tempat tinggal sehingga dapat memberikan efek jera hingga kendaraan tersebut segera dilunasi
maka perlunya tindakan mensita kendaraan
Menurut Penulis berdasarkan wawancara diatas mengenai Strategi yang dilakukan diantaranya yaitu:
1) Membuat surat panggilan pertama apabila selama 2 minggu panggilan tidak dipenuhi maka akan
dilakukan surat panggilan kedua selama seminggu tidak dipenuhi juga maka dilakukan surat
panggilan terakhir dan selama 3 hari tidak datang, maka langkah selanjutnya pihak kami akan
melakukan tindakan tegas.
2) Mendatangi ke alamat penunggak pajak biasanya kita membawa tim media juga agar segera melunasi
tunggakan pajak kendaraan bermotor.
3) Melakukan Razia di jalanan dengan membawa media, hal ini dilakukan agar wajib pajak yang tidak
melaksanakan perpajakannya diberi efek jera dan rasa malu sehingga setelah itu dapat membayar
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
99 Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101
E-ISSN 2686 - 1585
pajak dengan cara seperti ini wajib pajak terpantau dan meningkatkan kesadaran wajib pajak serta
menjadikan wajib pajak patuh akan kewajiban perpajakannya
4) Melakukan sita kendaraan tetapi belum dilakukan belum dilakukan oleh Samsat karena bukan
wewenang dari Samsat Jakarta untuk menyita kendaraan yang tidak membayar pajak
5) Melakukan sosialisasi mengenai pembayaran samsat online atau dengan menambah petugas
sehingga dapat memberikan simulasi mengenai pembayaran online melalui Samsat Online oleh
wajib pajak yang berada di Samsat Jakarta Timur dengan dengan waktu yang cukup lama.
Entitas pendorong dan Strategi Samsat Jaktim untuk mempertahakan kepatuhan wajib pajak
kendaraan bermotor dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak daerah
a. Pendorong
Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor perlunya
faktor pendorong yang dilakukan oleh Samsat Jakarta timur guna mempertahankan Wajib Pajak dalam
membayar pajak.
Dalam menjawab pertanyaan penulis mengenai Entitas-Entitas pendorong yang membentuk kepatuhan
wajib Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam upaya meningkatkan penerimaan Pajak Daerah pada
SAMSAT Jakarta Timur?
Menurut Informan 1 mengenai pendorong apa saja yang dilakukan oleh Samsat Jakarta Timur yaitu
dengan memberikan penghapusan denda administrasi, memberikan kemudahan bagi wajib pajak agar
tidak melalui calo
Dapat disimpulkan oleh penulis bahwa faktor pendorong yang dilakukan oleh Samsat Jakarta Timur
yakni dengan:
1) Memberikan program pemutihan pajak kendaraan bermotor atau penghapusan denda administrasi
pajak kendaraan bermotor sehingga meringkan wajib pajak yang memiliki banyak denda, tetapi
pemberlakuan pemutihan pajak kendaraan bermotor tergantung dari kebijakan pemerintah daerah
yang dapat memberikan keringanan, pengurangan dan pembebasan pajak terutang, serta denda
administrative lainnya.
2) Memberikan layanan-layanan inovasi yang memudahkan wajib pajak seperti tanpa memerlukan
bantuan dari Calo
b. Strategi
Menjawab pertanyaan penulis mengenai Strategi apa saja untuk mempertahankan Faktor pendukung
guna mempertahankan wajib pajak oleh Samsat Jakarta Timur.
Menurut Informan 1 mengenai Strategi dari entitas pendorong mengatakan bahwa memberikan layanan
dengan baik pelayanan Prima dan untuk kendaraan-kendaraan tertentu kita memberikan penghargaan,
menurut penulis Strategi digunakan untuk mempertahankan wajib pajak agar membayar pajak
kendaraan bermotor dengan tepat waktu, yaitu dengan:
1) Memberikan pendekatan kepada wajib pajak dengan Memberikan arahan atau informasi kepada
wajib pajak yang tidak membayar denda pajak agar tidak menunggu program pemutihan pajak
kendaraan bermotor atau penghapusan denda administrasi karena program tersebut tidak tentu jadwal
terlaksananya sehingga dapat menyusahkan wajib pajak dengan bertambahnya terus denda
administrasi setiap bulannya apabila tidak membayar pajak.
2) Memberikan layanan dengan baik yaitu pelayanan prima, tujuan nya yaitu agar wajib pajak merasa
nyaman dengan apa yang sudah diberikan oleh Samsat
3) Memberikan penghargaan terhadap kendaraan-kendaraan tertentu dengan mengucapkan
terimakasih.
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Kepatuhan di Samsat Jakarta Timur terbilang sudah baik hal ini didukung oleh indikator-indikator dari
penelitian seperti pendaftaran yang sudah baik karena wajib pajak sudah mengikuti dan mengetahui
prosedur dengan baik, pelaporan yang dilakukan oleh samsat Jakarta Timur sudah sesuai dengan jadwal
yang ditentukan yaitu setiap hari pada pukul tiga sore, Pembayaran wajib pajak di Samsat terbilang
cukup baik dengan meningkatnya wajib pajak patuh setiap tahunnya namun tunggakan pajak terutang
di Jakarta Timur terbilang cukup tinggi pada tahun 2017, walaupun demikian, penerimaan realisasi
pajak kendaraan bermotor sudah mencapai target setiap tahunnya. Hal ini karena meningkatnya jumlah
wajib pajak yang patuh yaitu pada tahun 2018 persentase tertinggi wajib pajak patuh mencapai 60%
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101 100
E-ISSN 2686 - 1585
dengan wajib pajak berjumlah 1.296.666 dan wajib tidak patuh mengalami penurunan pada tahun 2018
dengan persentase 40% dengan jumlah wajib pajak yang tidak patuh sebanyak 849.241, hal ini didukung
oleh realisasi yang mencapai rencana dari tahun 2015 sampai dengan 2018. Peningkatan penerimaan
pajak kendaraan bermotor tertinggi terjadi pada tahun 2016 sampai dengan 2017 yang memperoleh
persentase 23%. Walaupun kepatuhan mengalami peningkatan dan realisasi setiap tahun mencapai
target tetapi tunggakan pajak kendaraan bermotor terbilang cukup besar pada tahun 2017 jumlah
tunggakan Pajak kendaraan Bermotor sebesar Rp. 90.568.276.707,-
2. Entitas penghambat yang dialami oleh Kantor Bersama Samsat Jakarta Timur adalah data wajib pajak
yang tidak akurat, kesadaran wajib pajak yang kurang dalam hal faktor ekonomi dan kesibukan menjadi
salah satu alasan wajib pajak tidak membayar pajak kendaraan bermotor secara tepat waktu, wajib pajak
yang mempunyai denda yang besar sangat menanti adanya program penghapusan denda administrasi
dan masih kurangnya sosialisasi mengenai pembayaran melalui Online atau pembayaran dengan E-
Samsat.
3. Entitas pendorong yang dilakukan oleh Kantor Samsat Bersama.Jakarta timur yaitu memberikan
penghapusan denda administrasi ini bertujuan agar wajib pajak segera melunasi pajak kendaraan
bermotor tanpa dikenakan denda, memberikan kemudahan bagi wajib pajak mengenai layanan-layanan
yang dapat membayar pajak kendaraan bermotor dengan mudah.
Saran
1. Memberikan Sosialisasi mengenai Samsat Online yang masih belum maksimal sehingga masyarakat
yang memiliki kesibukan dapat membayarkan pajak dengan mudah dan juga pembayaran pajak modern
dengan tidak datang ke Samsat untuk pembayaran pajak atau pengambilan STNK teruntuk wajib pajak
yang memiliki kesibukan.dapat dikirimkan ke alamat wajib pajak.
2. Memberikan efek jera kepada wajib pajak dengan member sanksi tegas kepada wajib pajak yang telah
lama tidak membayar pajak kendaraan bermotor dengan dilakukan penempelan stiker ditempat
keramaian bagi penunggak pajak melalui pengecekan canggih agar wajib pajak merasa malu.
3. Memberikan penghargaan kepada wajib pajak yang selalu membayar pajak kendaraan bermotor dengan
tepat waktu dengan memberikan hadiah-hadiah sebagai wujud terimakasih dari Samsat
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:
Anggoro, Damas Dwi. 2017. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Malang: UB Press.
Creswell, Jhon . 2009. Menifesto Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darwin. 2010. Pajak Daerah & Retribusi Daerah. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Halim, Abdul et al. 2014. Perpajakan: Konsep, Aplikasi, Contoh, danStudi. Jakarta: SalembaEmpat.
Mardiasmo,2016. Perpajakan Edisi Revisi Revisi 2016. Yogyakarta:Andi Offset.
Meleong,Lexy J.2016.Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remadja Rosdakarya
Munir, Darsi et al. 2004. Studi Kebijakan dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: YPAP.
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Pohan, Chairil Anwar. 2014. Pembahasan Komprehensif Pengantar Perpajakan Teori dan Konsep Hukum
Pajak. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Resmi, Siti. 2014. Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.
Rosdiana, Hauladan Irianto, Edi Slamet. 2012. Pengantar Ilmu Pajak: Kebijakan dan Implementasi di
Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
S, Prianto Budi. 2017. Buku Pintar Pajak. Edisi 2. Jakarta: PT Pratama Indomitra Konsultan.
Samudra, Azhari. 2016. Perpajakan Indonesia keuangan Pajak dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Pers.
Sari, Diana. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. Bandung: PT Refika Aditama.
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)
101 Jurnal Pajak Vokasi (JUPASI) Vol. 1, No. 2, Maret 2020, pp. 86-101
E-ISSN 2686 - 1585
Siahaan, Marihot Pahala. 2016. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Cetakan Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.
Silaen, Sofar. 2013. Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulis Skripsi Dan Tesis. Jakarta: IN MEDIA.
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Cetakan ke-19. Bandung: Alfabeta
Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan.
Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pajak Kendaraan Bermotor.
Abharina Avidaniar Bintary {Analisis Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam upaya…)