Emission-Control
Emission-Control
Emission-Control
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
MITSUBISHI
EMISSION CONTROL
SYSTEM
Training Text
DAFTAR ISI
Halaman
Bab 3 KESIMPULAN
Kesimpulan 18
1 my document/euro2eng
document/euro2engine/emissioncontrol
ine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
DAFTAR ISI
Halaman
Bab 3 KESIMPULAN
Kesimpulan 18
1 my document/euro2eng
document/euro2engine/emissioncontrol
ine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Bab 1
PENGERTIAN EMISI
1. Apakah emisi kendaraan bermotor itu ?
CO
CO dihasilkan oleh pembakaran yg tdk sempurna sbg akibat dari
kurangnya udara : 2C + O2 2CO
Ttp apabila pasokan udara cukup, maka pembakaran sempurna, shg :
C + O2 CO2
Perhatikan grafik di atas. Utk menurunkan CO, diperlukan campuran udara kurus (lean), ttp akibatnya
HC akan naik karena terjadi misfire (pembakaran yang gagal).
HC
HC (hydrocarbon), hampir semua fuel pada dasarnya terdiri dari bermacam-macam hydrocarbon.
Apabila terbakar dg sempurna di dlm comb chamber, maka :
C + O2 CO2 (carbon dioxyde, tdk berbahaya), sedangkan 2H 2 + O2 2H2O (air, tdk berbahaya)
HC yg keluar dari exh pipe terjadi krn gas H 2 dan C yg tdk terbakar sempurna.
2 my document/euro2eng
document/euro2engine/emissioncontrol
ine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
NOx
NOx adalah sebutan lain dari nitrogen-oxygen compound, yg
dihasilkan ketika pembakaran terjadi pd temp yg sangat panas dlm comb
chamber
N2 + O2 2NO
2NO + O2 2NO2
Kedua gas tsb secara bersamaan disebut NOx. Kadar HC/CO
banyak ketika air-fuel ratio kaya/pekat, sedangkan NOx banyak justru ketika
air-fuel ratio tepat (steichiometric) dimana panas hasil pembakaran pada titik
maksimum.
Kadar NOx segera turun apabila air-fuel ratio dibuat kaya/pekat, atau
dibuat kurus/tipis, atau dengan cara menurunkan temp pembakaran dlm
comb chamber, misalnya dg EGR (Exaust Gas Recirculating) syst, ttp ada
efek sampingnya, yaitu tenaga engine akan sedikit berkurang.
3 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Faktor di bawah ini, adalah hal dasar yg hrs diperhatikan oleh para designer utk mengurangi emisi :
1. Semakin besar perbandingan antara luas permukaan (surface) comb chamber : volume comb
chamber (S : V) pd TDC, maka kadar HC akan semakin banyak. Demikian juga apabila oxidation
(pembakaran kembali dlm exh syst) turun, kadar HC akan semakin banyak pula.
2. NOx akan semakin banyak seiring dg kenaikan temp dalam cylinder/combustion chamber.
Catatan :
4 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
CO.
Kadar CO tdk terlalu besar dlm emisi diesel eng, krn jml udara yg msk ke dlm cylinder relatif lebih
banyak dibandingkan dg gasoline eng.
HC
Sama halnya dg gasoline eng, HC sangat dipengaruhi oleh pembakaran yg tdk sempurna. HC
terbentuk ketika temp udara yg msk kedlm cylinder sangat rendah, ketika temp hasil pembakaran sangat
rendah, dan ketika fuel yang dipakai sulit untuk terbakar dalam combustion chamber.
NOx
Sama halnya dg gasoline eng, NOx terbentuk ketika temp comb chamber sangat tinggi, ttp juga
tergantung dari type comb.chamber (direct/indirect). NOx direct inj lebih banyak dpd indirect injection, karena
pada direct inj engine, tekanan/temperature maximum hasil pembakaran dalam comb chamber lebih tinggi.
Blow-by gas.
Pd diesel eng, kandungan HC dlm blow-by gas relatif rendah. Hanya 1/50 nya kandungan HC dlm
blow-by gas gasoline eng. Jadi untuk sementara bisa “diabaikan” sampai regulasi emisi lebih ketat lagi.
Bau (odour)
Bau exh gas-nya khas, sbg akibat kandungan belerang yg relatif lebih banyak dalam solar.
5 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Pengaruh inj. timing terhadap emisi, serta tenaga / output pada diesel engine.
Catatan :
6 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Bab 2
EMISSION CONTROL SYSTEM
1. CONTROL SYSTEM PADA GASOLINE ENGINE
Emission control syst pd gasoline eng terdiri dari sub syst berikut :
• Crankcase emission control (blow-by gas)
• Evaporative emission control (penguapan fuel dari fuel tank)
• Exhaust emission control (kandungan emisi dalam exhaust gas)
Catatan :
7 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Syst ini mencegah keluarnya uap bensin dari fuel tank langsung ke udara bebas. Uap bensin dari fuel
tank mengalir melalui fuel tank pressure control valve, dan utk sementara ditampung dlm canister.
Ketika engine hidup, uap bensin yg ada pd canister disalurkan oleh purge control (atas perintah ECU
setelah ia mendapat sensor signal dari air flow, eng coolant temp, intake air temp, dan barometric pressure)
ke intake manifold utk selanjutnya dibakar dlm comb chamber.
Ketika jml udara yg msk kedlm comb chamber sedikit (misalnya ketika idling, dimana throttle valve
tertutup), ECU akan mengontrol purge control solenoid agar tdk menyalurkan uap bensin ke intake manifold.
Dg cara / system demikian, maka emisi akibat uap bensin dapat dikurangi, dan syst inipun membantu
mengontrol campuran udara + bensin (fuel – air ratio) dlm intake manifold terutama ketika cuaca
dingin/panas, shg eng lebih mudah dihidupkan.
8 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Eng ECU dlm syst ini memanfaatkan signal dari Oxygen Sensor utk mengaktifkan dan mengontrol
injectors, shg jml bensin yg disemprotkan akan sesuai kebutuhan, dan sekaligus mengontrol emisi hasil
pembakarannya.
Selama pengoperasian normal (termsk saat idling), eng ECU mengontrol lamanya injector
menyemprotkan bensin yg diusahakan memenuhi/mendekati ratio campuran yg ideal (stoichiometric ratio) .
Pd kondisi-kondisi di atas tsb injector diatur oleh eng ECU secara khusus tanpa mempedulikan /
mempertimbangkan input dari oxygen sensor.
Catatan :
9 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Oxygen Sensor.
Oxygen sensor dipasang pd exh manifold connection.
Sensor ini sensitif thd oxygen yg terkandung dlm exh gas,
setiap ada perubahan jml oxygen, maka output voltage-nya pun
berubah. Output voltage ini disalurkan kpd eng ECU shg
diketahui apakah air-fuel ratio tepat, terlalu kurus, atau terlalu
gemuk bila dibandingkan dg stoichiometric ratio (air-fuel ratio
yg paling ideal). Berdasarkan informasi ini, maka ECU akan
mengatur kerja injector.
Oxygen sensor dibuat dari komponen-komponen :
Zirconia element terbuat dari keramik khusus, berbentuk tube,
dilapisi platinum electrode disisi luar dan disisi dlmnya. Sisi luar
berhubungan dg exh gas, sedangkan sisi dlm berhubungan dg
atmosphere / oxygen concentration cell yg sdh diketahui
karakteristiknya sebagai bahan pembanding.
Apabila terkena oxygen dalam exhaust gas, platinum
electrode luar akan bereaksi dan mengeluarkan output voltage
yg disebut electromotive force, kira-kira 0,9 volt. Tegangan itu
akan dibandingkan / dihitung oleh eng ECU, selanjutnya ECU
mengontrol injector utk mencapai campuran ideal
(stoichiometric). Sensor ini bekerja pd temp exh. gas ≥ 300°C.
Catalytic Converter.
Komponen ini
mengubah emisi dlm exh gas
secara kimiawi, sbb.:
menjadi
N2 + H2O + CO2
Catatan :
10 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
System diagram.
Catatan :
11 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Cooled EGR.
Prinsip kerja Cooled EGR ini,
adalah hampir sama saja dengan EGR
biasa. Perbedaannya, pada Cooled EGR,
sebagian kecil exhaust gas yang
dikembalikan ke intake manifold, terlebih
dahulu diturunkan temperature-nya,
dengan memanfaatkan engine coolant.
Hasilnya, maksimum temperature
combustion chamber lebih rendah lagi,
sehingga kadar NOx pun lebih rendah
lagi.
Catatan :
12 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Pd engine ini (contoh : 4G41) digunakan electronically-controlled EGR syst, dan fuel inj timing control
(solenoid timer), yg dikoordinasikan oleh ECU, semuanya dimaksudkan utk menurunkan NOx pd exh gas.
Konstruksi dan cara kerja EGR system pada diesel engine serupa dengan EGR pada gasoline engine.
Catatan :
13 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Fungsinya utk memperdini (advance) inj timing ketika HC tinggi, agar waktu pembakaran yang
disediakan lebih lama. Hasilnya suhu hasil pembakaran dalam combustion chamber bertahan lama/constant
pada tingkat/nilai suhu relatif tinggi, bahkan dalam exhaust system (setelah lewat exhaust valve), sehingga
pembakaran berlangsung relatif lama, maka kadar HC pun turun.
Solenoid timer dipasang pd inj pump, bereaksi berdasarkan perintah dari ECU, dan bekerja dengan
memanfaatkan tekanan solar di dalam inj pump chamber.
Konstruksi.
Terdiri dari housing, solenoid magnet, spring, dan piston. Salah satu ujung spring dilingkari magnet
remanent, yg ketika dialiri listrik membuat piston bergerak ke kiri (pd gambar). Spring gunanya utk
mengembalikan piston ke posisi semula ketika magnet tdk bekerja. Dua buah lubang pd piston berhubungan
dg pump chamber pressure, sementara dua lubang pd housing (besar & kecil) terhubung pd dua buah fuel
pipe, lubang yang besar berhubungan dg pump’s fuel inlet, sedangkan yang lubang kecil berhubungan
dengan fuel tank untuk mengalirkan “kelebihan” solar dari pump chamber menuju fuel tank.
Cara kerjanya :
Ketika magnet tdk dialiri listrik.
Piston berada di kanan krn tek
spring. Piston’s fuel outlet bertepatan dg
lubang (yg lebih besar) pd housing. Shg
“kelebihan” solar dlm inj pump mengalir/
dikembalikan ke inj pump’s fuel inlet. Dg
demikian, maka tek solar pd sisi Pump
Chamber tetap rendah, dan timer hanya
advance berdasarkan kecepatan putaran
inj pump / eng (mengingatkan kembali :
spt diesel eng pd umumnya, inj. timing
juga akan advanced ketika inj pump / eng speed naik). Pd posisi itu, fuel outlet (yg lebih kecil) pd housing
selalu terbuka, memungkinkan “kelebihan” solar kembali mengalir menuju fuel tank.
Catatan :
14 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Turbo engine, adalah engine (gasoline & diesel) yg dilengkapi komponen turbo, turbo terdiri dari 2
buah turbine/wheel yg dipasang pd 1 shaft. Wheel pertama (disebut juga turbine wheel)ditempatkan pd
saluran gas buang (exh manifold) shg ia akan diputar oleh derasnya gas buang yg menuju muffler.
Putaran ini mengakibatkan berputarnya wheel kedua (disebut juga compresor wheel) yg ditempatkan
pd saluran udara msk (intake manifold). Oleh krn kedua wheel tsb. dipasang pd 1 shaft(poros/as), maka
compresor wheel akan berputar secepat wheel pertama.
Putaran compresor wheel ini akan menghisap udara dari luar(melalui air cleaner), dan sekaligus
menekannya ke dlm comb chamber. Dg demikian, maka molekul udara yg berada dlm comb chamber akan
sangat rapat sampai dg 120%, dan tek kompresinya naik sampai dg 110% dibanding tanpa turbo, yg berarti
oksigennya lebih banyak utk membakar fuel.
Usaha ini selanjutnya disempurnakan lagi dg menurunkan temp udara (yg telah menjadi panas akibat
tek turbine tadi) dg alat yg disebut Inter Cooler (disebut juga Charged Air Cooler).
Inter Cooler, bentuk dan cara kerjanya serupa dg radiator, yaitu mendinginkan udara yg bertekanan
dan ber temperature relatif tinggi tsb. dg memanfaatkan udara hasil hisapan/tiupan cooling fan. Kerapatan
molekul udara dengan Turbo Inter Cooler bisa naik sampai dg 160% dibanding tanpa turbo.
Skema konstruksi dan cara kerja Inter Cooler (Charged Air Cooler).
Wheel berputar sesuai dg kecepatan gas buang (exh gas), sedangkan kecepatan gas buang sesuai
dg putaran eng. Pd putaran eng yg relatif masih rendah, putaran wheel-pun rendah, dan pd saat itu eng-pun
belum memerlukan pasokan udara yg banyak. Ttp ketika putaran eng tinggi, maka compressor wheel-pun
menghasilkan tek/ jml udara yg tinggi/banyak pula utk memenuhi kebutuhan eng akan jml udara utk
membakar fuel dlm comb chamber.
15 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
C+NO2 CO2 + NO
16 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Prinsip kerjanya :
1. Solar dihisap dari fuel tank melalui fuel strainer dan fuel filter oleh feed pump yang ada di dalam
(built-in) jetting pump (supply pump), masuk ke dalam supply pump.
2. Oleh beberapa plungers dalam supply pump, solar ditekan sampai lebih dari 3 x tekanan injection
pump biasa (sekitar 1300 ~ 1800 kg/cm2), disalurkan ke distributor link (common rail).
3. Control unit (ECU) menerima bermacam signal dari bermacam sensor. Lalu ia sesuai dengan Firing
Order (FO), mengaktifkan EDU(Electronic Driver Unit) yang ada di dalam (built in) ECU.
4. EDU menerima perintah dari ECU, lalu EDU menaikan tegangan listrik dari 12 V menjadi 110 V,
selanjutnya tegangan listrik tsb disalurkan ke solenoid yang ada di dalam (built in) injector sesuai FO.
5. Pada injector sudah ada solar bertekanan tinggi, tetapi tertahan oleh valve yang ada di dalam
injector. Ketika solenoid menerima tegangan listrik dari EDU, maka solenoid bekerja membuka valve
yang ada di dalam injector, solarpun disemprotkan ke dalam combustion chamber.
17 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Bab 3 KESIMPULAN
• Emisi engine yg utama : CO, HC, NOx, Evaporation, blow-by gas, partikel halus, dan Pb (G & D)
• Kadar NOx tinggi bila temperatur combustion chamber juga tinggi (G & D)
• HC tinggi bila temp combustion chamber rendah (G & D)
• HC tinggi bila ign/inj timing terlambat (retarded) (G & D)
• CO hampir tdk terpengaruh oleh ign/inj timing (G & D)
• Utk menurunkan NOx, dipakai EGR syst yg bertujuan utk menurunkan temp comb. chamber (G & D)
• Air-fuel mixture ratio yg miskin/tipis pd gasoline eng, akan menurunkan kadar HC/CO, ttp bila sangat
tipis HC akan naik lagi akibat misfire (proses pembakaran dlm comb chamber gagal sebagian).(G)
• Air-fuel mixture ratio yg kaya/pekat, akan menaikan kadar HC/CO (G & D)
• CO pd diesel eng pd umumnya bisa diabaikan, karena udara yg masuk cukup banyak, sehingga pd
diesel eng yg lebih perlu diwaspadai, adalah HC, NOx dan asap hitam (jelaga/soot). (D)
• Panas yg tinggi dlm exh syst (manifold, pipe, muffler) dpt menurunkan HC, krn panas tsb seolah-olah
melakukan “pembakaran ke 2” setelah pembakaran di comb chamber (G & D)
• Utk meredam blow-by gas, dipakai PCV system yg menyalurkan gas tsb ke dlm comb chamber(G)
• Kandungan HC dlm blow-by gas pd diesel eng sangat sedikit, kira-kira hanya 1/50 nya kandungan
HC pd blow-by gas gasoline eng. Jadi sementara bisa diabaikan, sehingga tdk perlu PCV, blow-by
gas tsb dibuang saja langsung ke udara luar. (D)
• Utk meredam fuel evaporative gas (yg mengandung HC) pd gasoline fuel tank, dipakai canister +
purge solenoid, yg berfungsi utk menyalurkan gas tsb ke intake manifold untuk dibakar. (G)
• Fuel evaporative gas pd solar sangat sedikit, karena titik penguapannya tinggi. Bisa diabaikan. (D)
• Utk mengubah NOx, HC, dan CO pd exh gas gasoline eng, agar menjadi N 2 , H2O, dan CO2, dipakai
catalytic converter yg bekerja secara kimiawi. (G)
• Pembakaran yg kurang sempurna pd comb chamber, akan menghasilkan HC/CO (G & D).
• Utk mengetahui air-fuel mixture ratio, kadar oxygen pd exh gas diukur pakai Oxigen Sensor, bila
oxigen rendah, artinya air-fuel mixture ratio-nya kaya/pekat, artinya HC/CO tinggi, maka ECU akan
memerintah injector utk mengurangi fuelnya. Demikian sebaliknya (G)
• Oxigen sensor biasa dipakai pd gasoline eng yg dilengkapi catalytic converter, dan ia mulai bekerja
secara optimal pada suhu ≥ 300°C. Perlu extra hati-hati thd suhu tinggi tsb ( G)
• Pd gasoline eng, apabila catalytic converter dilepaskan, maka temp kerja oxygen sensor ( ≥ 300°C)
kemungkinan besar tdk akan tercapai, shg ECU akan mendapatkan data yang salah/tidak
sebenarnya. Kondisi yang hampir serupa, bisa terjadi apabila catalytic converter bocor, shg oxygen
sensor akan mengukur juga kadar oxygen dari udara yg masuk melalui kebocoran tsb. (G)
• Kadang-kadang ada air yg keluar dari catalytic converter, itu gejala normal, bahkan menunjukan
bahwa alat tsb relatif bekerja dgn baik. Ttp, apabila tdk mengeluarkan air, bukan berarti alat tsb tdk
bekerja dg baik, mungkin saja air yg terjadi langsung menguap krn panas. Hal itu hanya dpt diketahui
dgn pasti, dgn cara mengukur exh. gas menggunakan exh gas analyzer. Bagi sebagian orang, air tsb
dpt menyebabkan iritasi/gatal pd kulit, maka sebaiknya cuci kulit anda yg terkena air tsb. (G & D)
• Kandungan Pb (Plumbum, timbal/timah hitam) dalam bensin hanya bisa dikurangi langsung dari
fuelnya (bensin tanpa timbal). (G)
• Kandungan Pb (Plumbum, timbal/timah hitam) dlm bensin dpt menyebabkan mampatnya pori-pori
catalyst dlm catalytic converter. Jadi, gunakan hanya bensin tanpa timbal (G).
• Agar dpt memenuhi std emisi EURO 2, maka perlu dilakukan langkah-langkah, a.l.:
a. Fuel hrs lebih baik (tanpa timbal, tanpa/rendah sulfur, octane/cetane relatif lebih tinggi, bebas
partikel halus, dsb.) (G & D)
b. Pakai EGR, catalytic converter, injector yg dikontrol oleh ECU, dsb (G & D)
c. Diesel eng hrs pakai turbo charger, dan molekul inj spray hrs lebih halus (D).
d. Konstruksi eng, terutama comb chamber, hrs lebih baik lagi (G & D)
• Usaha lainnya yg (langsung/tdk langsung) dpt mengurangi emisi exh gas, antara lain : GDI (Gasoline
Direct Inj) eng; super charger; MIVEC(Mitsubishi Innovative & intelligence Valve timing & lift
Electronic Control); bio gas; hybrid eng; two springs/steps injection nozzle; common rail system, dll.
18 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
1963. Regulasi emisi dimulai di California (USA), disebut CARB (California Air Resources Board).
1980. Mulai penerapan computer control pd otomotif. Waktu itu keluar regulasi, yg disebut “OBD-I
Regulation” (On Board Diagnosis), bahwa kend yg diproduksi mulai thn 1988 hrs sdh dilengkapi
perangkat OBD tsb. Alat tsb hrs dpt melakukan diagnosa, dan memberitahukan driver apabila ada
masalah dg eng (semacam eng check-lamp pada MPI system), shg driver akan dpt segera
memperbaikinya, dg demikian diharapkan emisi kendaraanya akan selalu terjaga.
1994. Keluar regulasi penyempurnaan dari OBD-I disebut OBD-II. Prinsipnya, bahwa computer control tsb
(OBD-I) hrs sudah / lebih berkaitan langsung dg kontrol emisi.
1990. Selain CARB, masih di USA, juga ada yg mengeluarkan regulasi serupa, yaitu EPA (Environmental
Protection Agency), di USA lebih dikenal dg regulasi Federal (contoh : US75, US83,US94, dst).
Regulasinya setara dg OBD-II.
Di Eropa, keluar juga regulasi semacam itu, dikenal dg E-OBD(Euro-OBD). Mereka mengatur
pengetatan regulasi mulai R15-04, lalu berubah dan diteruskan menjadi EURO1, EURO 2, EURO 3,
dst. yg semakin lama semakin ketat. Pada bulan Januari 1997 sdh EURO2, dan 2005, sdh EURO 4.
Bahkan, beberapa daerah yg tinggi kpdtan lalu lintasnya menunjukkan bahan pencemar spt Pb, ozon
(O), dan CO telah melampaui ambang batas yg telah ditetapkan dlm Peraturan Pemerintah Nomor 41 Thn
1999 ttg Pengendalian Pencemaran Udara.
ECE 83-04 utk semua kend bermotor bensin & Light Duty Truck.
ECE 49-02 utk Heavy Duty Truck.
Kedua acuan di atas (ECE 83-04 & ECE 49-02) memiliki ambang batas emisi yg relatif sama dg
EURO 2. Hanya saja di Indonesia ambang batas utk 'Evaporasi' utk sementara ditiadakan (tdk dimasukan
dlm peraturan pemerintah tsb).
a. Kend model baru yg diproduksi atau CBU import model baru yg dipasarkan mulai 1 Januari 2005 hrs
sdh sesuai regulasi tsb.
b. Kend model lama (yg masih diproduksi) atau CBU import dg model yg sdh pernah di import
sebelumnya, mulai 1 Januari 2007 hrs sdh sesuai regulasi tsb.
Selanjutnya, thd kend yg sdh berlalu-lalang di jalan, secara bertahap dilakukan std ambang batas
emisi secara regional, tidak secara nasional (krn adanya otonomi daerah).
19 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
PROD PARAMETER
CATEGORY TEST METHOD
YEAR CO ( % ) HC (ppm)
2 Stroke Motor Cycle < 2010 4.5 12000
4 Stroke Motor Cycle < 2010 5.5 2400 Idle
Motor Cycle (2 & 4 Stroke) > 2010 4.5 2000
Notes :
- < 2010 : effective until 31st December 2009
- > 2010 : effective since 1st January 2010
PROD PARAMETER
CATEGORY YEAR CO HC OPACITY TEST METHOD
(%) (ppm) (% HSU) *
< 2007 4.5 1200 -
Gasoline engine Idle
> 2007 1.5 200 -
Diesel engine :
< 2010 - - 70
- GVW < 3.5 TON
> 2010 - - 40 Free Acceleration
< 2010 - - 70
- GVW > 3.5 TON
> 2010 - - 50
Notes :
* or bosch equivalent
- < 2010 : effective until 31st December 2009
- > 2010 : effective since 1st January 2010
20 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Keterangan :
• Apabila ternyata GVW tidak sesuai dengan jumlah penumpang+driver, maka acuannya
hanya GVW.
• RM (Reference Mass) = Empty Vehicle Weight + 100 kg
Keterangan :
• Apabila ternyata GVW tidak sesuai dengan jumlah penumpang+driver, maka acuannya hanya GVW.
• RM (Reference Mass) = Empty Vehicle Weight + 100 kg
• Nilai untuk Direct Injection engine hanya berlaku 3 tahun produksi, setelah itu harus sama dengan
nilai Indirect Injection. Kelonggaran ini untuk memberikan kesempatan kepada produsen dalam
merancang ulang/memodifikasi engine dengan direct injection tsb agar HC + NOx nya bisa
diturunkan. Seperti sudah dibahas sebelumnya, bahwa engine dengan direct injection menghasilkan
HC + NOx lebih banyak daripada indirect engine.
Keterangan :
• M2 : >9 seat (termasuk driver), GVW ≤ 5 ton. M3 : >9 seat (termasuk driver), GVW > 5 ton
• N2 : GVW > 3,5 ton ≤ 12 ton. N3: GVW > 12 ton
• O : Full Trailer, GVW > 12 ton. O3 : Tractor head, GVW > 3,5 ton ≤ 10 ton (termasuk trailer-nya)
• O4 : Tractor head, GVW > 10 ton (termasuk trailer-nya)
21 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Pengujian kend pribadi bisa dilakukan di bengkel-bengkel resmi yg ditunjuk pemda DKI (s/d awal
Januari 2006, tercatat ada 79 bengkel yg ditunjuk). Agar lebih mengena, maka hal ini dikaitkan dg
perpanjangan masa berlakunya STNK / pajak.
Bengkel dealer Mitsubishi yg telah ditunjuk, adalah : (sampai saat diktat ini dibuat)
(sumber data : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Propinsi DKI Jakarta)
Catatan :
22 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
23 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Bab 5
PERBEDAAN MAIN COMPONENT & SPEC. PADA ENGINE 4G15 MPI
(T120ss/ MAVEN, ’07 MY <> ’05 MY)
Catatan
• Premium RON 88
• Pertamax RON 92
• Pertamax Plus RON 95
24 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Bab 6
PERBEDAAN MAIN COMPONENT & SPEC. PADA ENGINE 4D56
(L300 ’07 MY-EURO2 : ’88 MY)
25 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
26 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
27 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
28 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
PEMASANGAN ALTERNATOR
29 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
ADJUSTMENT V-BELT
NAMA PART TORQUE
LOCK BOLT 2 ~ 2.5 Kgf.m
B BOLT 0.8 ~ 1.2 Kgf.m
NUT PIVOT BOLT 3.5 ~ 5.5 Kgf.m
30 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
31 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
Tension (kgf) 50 ± 10 35 ± 10 35 ± 5
Deflection 10 ~ 13 12 ~ 17 13 ~ 16
32 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
33 my document/euro2engine/emissioncontrol
K
KT
K TTB
BT
B TTrrraaaiin
inniin
inngggC
Ceeennnttteeerrr
C
34 my document/euro2engine/emissioncontrol