Review:: Kajian Pustaka Karakterisasi Perekat Polivinil Asetat Berbasis Air Dengan Variabel Surfaktan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1), 2021: 23-29

https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/kovalen

Review:
Kajian Pustaka Karakterisasi Perekat Polivinil Asetat Berbasis Air
dengan Variabel Surfaktan

[Water Base Polyvinyl Acetate Characterization with Surfactant Variable –


a Review]

Rony Pasonang Sihombing*, Dieni Nurul Fathiyyah, Nanda Liant Kumara, Agustinus Ngatin

Politeknik Negeri Bandung/ Teknik Kimia/ D3 Teknik Kimia

Abstract. Polyvinyl acetate (PVAc) is an applicative polymer used as an adhesive material for one to another.
These polymers can be synthesized through an emulsion polymerization process. In the industrial world, the
process of making adhesive still involves environmentally unfriendly organic compounds containing xylene,
benzene, and toluene. Therefore, water-based adhesive was introduced as an alternative to the PVAc synthesis
solution. The aim of this literature review is to identify the type of surfactants used and analyze the PVAc
characterization. This literature study focuses on the characterization of water-based PVAc with non-ionic
nonylphenol (NP) surfactants including: NP-06, NP-10, NP 10 + 30, NP-30 and NP-40. Another surfactant used in
this literature study is anionic surfactant Sodium Lauryl Sulfate (SLS) in units of Critical Micelle Concentration
(CMC) including 1 CMC, 3 CMC, 5 CMC, 10 CMC, and 15 CMC. The result is a similarity in phenomena between
the two types of surfactants. There is an increase in viscosity and a decrease in the value of the particle size as
the surfactant increasing concentration used. However, in terms of the particle size, there is an optimal value where
the specific NP surfactant concentration produces specific particle size with grit and at the specific SLS surfactant
concentration produces relatively similar particle size.
Keyword: Water based adhesive, polyvinyl acetate, surfactant, adhesive viscosity, adhesive viscosity.

Abstrak. Polivinil asetat (PVAc) merupakan salah satu polimer aplikatif yang digunakan sebagai bahan perekat
material satu dengan lainnya. Polimer ini dapat disintesis melalui proses polimerisasi emulsi. Dalam dunia industri,
proses pembuatan perekat masih melibatkan senyawa organik tidak ramah lingkungan yang mengandung bahan
xylena, benzena dan toluena. Oleh karenanya, perekat berbasis air diperkenalkan sebagai alternatif solusi sintesis
PVAc. Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis surfaktan yang digunakan serta menganalisa
karakterisasi dari PVAc yang dihasilkan. Pembuatan kajian pustaka ini menitikberatkan pada karakterisasi PVAc
berbasis air dengan surfaktan non-ionik nonylphenol (NP) diantaranya: NP-06, NP-10, NP 10+30, NP-30 dan NP-
40. Surfaktan lain yang digunakan dalam kajian pustaka ini adalah surfaktan anionik Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
dalam satuan Critical Micelle Concentration (CMC) diantaranya 1 CMC, 3 CMC, 5 CMC, 10 CMC dan 15 CMC.
Hasilnya adalah adanya kesamaan fenomena antara kedua jenis surfaktan tersebut. Terdapat peningkatan
viskositas dan penurunan nilai ukuran partikel dalam bertambahnya konsentrasi surfaktan yang digunakan. Namun
jika ditinjau dari ukuran partikel, terdapat nilai optimal dimana pada konsentrasi tertentu surfaktan NP
menghasilkan nilai ukuran partikel yang relatif stabil dengan kemungkinan adanya grit dan pada konsentrasi
tertentu surfaktan SLS menghasilkan nilai ukuran partikel yang besarannya relatif sama.
Kata kunci: Perekat berbasis air, polivinil asetat, surfaktan, viskositas perekat, ukuran partikel perekat.

Diterima: 5 Februari 2021, Disetujui: 24 Maret 2021


Sitasi: Sihombing, R.P., Fathiyyah, D.N., Kumara, N.L., & Ngatin, A. (2021). Kajian Pustaka Karakterisasi Perekat Polivinil Asetat
Berbasis Air dengan Variabel Surfaktan. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1): 23-29.

* Corresponding author
E-mail: [email protected]
https://doi.org/10.22487/kovalen.2021.v7.i1.15448

2477-5398/ © 2021 Sihombing et al.


23
This is an open-access article under the CC BY-SA license.
Sihombing et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1), 2021: 23-29

PENDAHULUAN Surfaktan dicirikan oleh keberadaan dua

PVAc nerupakan jenis polimer gugus dengan derajat polaritas berbeda pada

termoplastis yang jika dipanaskan dapat unit molekul yang sama (Azarmi & Ashjaran,

melunak dan jika didinginkan dapat mengeras/ 2015). Dengan adanya kedua bagian berbeda

kaku. Perekat PVAc sangat berkembang di tersebut, surfaktan memberi sifat khusus

dunia industri Indonesia. Salah satu terhadap media yang berbeda. Surfaktan

penggunaannya adalah terdapat pada aplikasi memiliki kemampuan untuk menyerap di

furnitur (Bardak et al., 2017). Namun berbagai jenis permukaan atau antarmuka

keterlibatan pelarut organik yang mengandung (Olkowska et al., 2014). Sifat penting lain dari

senyawa xylene, toluene dan benzene dalam surfaktan adalah kemamppuan senyawa

sintesis perekat dapat membuat masalah baru. tersebut dalam larutan yang cenderung untuk

Diantaranya adalah beberapa jenis penyakit membentuk misel (Olkowska et al., 2013).

yang berpotensi terjadi apabila terhirup Apabila konsentrasi surfaktan meningkat dalam

maupun tertelan. Penyakit tersebut antara lain air, molekul surfaktan membentuk misel dan

leukimia, saluran pernapasan, bronchitis, bagian dalam hidrofobik, misel menciptakan

kerusakan lever atau gagal ginjal (Susilowati, lingkungan non-polar (Azarmi & Ashjaran,

2011). Disamping itu, polimer perekat yang 2015). Oleh karenanya, sifat spesifik tersebut

sudah beredar di pasaran masih mengandung membuat surfaktan memiliki fungsi yang

formaldehid sehingga tidak ramah lingkungan beragam dalam memberi kestabilan dan

(Eskani et al., 2014). diterapkan di berbagai bidang aktivitas

Metode yang sering digunakan dalam manusia. Berdasarkan gugus hidrofiliknya,

mensitesis perekat adalah metode polimerisasi kelompok surfaktan terdiri dari anionik, kationik,

emulsi (Petković et al., 2019; Sudarmaji, 2012). non-ionik dan zwitter ionik. Surfaktan jenis non

Beberapa cara dapat dilakukan untuk ionik dan anionik adalah surfaktan yang paling

meningkatkan karakteristik PVAc, diantaranya efektif dan banyak digunakan dalam

adalah dengan penambahan nanowollastonite polimerisasi emulsi (J, 2009). Salah satu

(Taghiyari et al., 2020), penambahan starch contoh jenis surfaktan non-ionik yang banyak

(Gadhave et al., 2018), nanomaterial asam digunakan adalah nonylphenol (NP) (Sharma et

sitrat (Roto et al., 2020), nanofibril selulosa al., 2018), sedangkan jenis surfaktan anionik

(Chaabouni & Boufi, 2017). Polimerisasi emulsi yang sering digunakan adalah Sodium Lauryl

PVAc berbasis air dapat menjadi alternatif Sulfate (SLS) (Berber, 2013).

pembuatan perekat yang lebih ramah Pada polimerisasi emulsi, viskositas

lingkungan. Proses ini relatif aman dan mudah bergantung pada banyaknya polimer yang

karena jumlah ketersediaan air sangat terbentuk dan jenis polimer yang didapatkan

melimpah dan mudah ditemukan. Secara (Helmiyati et al., 2010). Viskositas merupakan

umum, polimerisasi PVAc merupakan cairan salah satu karakteristik polimer PVAc dimana

putih susu dengan kandungan 40-60% polimer hal ini menunjukkan kekentalan dan

padat, sisanya adalah air, protektif koloid, kemampuan emulsi dalam mengalir.

surfaktan dan aditif lainnya (Berber, 2013). Kemampuan ini merupakan salah satu
karakteristik yang penting. Viskositas memiliki

24
Sihombing et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1), 2021: 23-29

hubungan yang erat dengan stabilitas emulsi. penggunaan surfaktan non-ionik NP dan
Semakin kental suatu emulsi maka semakin surfaktan anionik SLS terhadap karakterisasi
tinggi pula tingkat stabilitasnya (Raymundo et PVAc telah dirangkum pada Tabel 1 dimana
al., 2002). referensi-referensi tersebut merupakan
Kajian pustaka ini menggunakan sistem penelitian-penelitian yang dipublikasikan dalam
studi literatur dengan mengacu pada referensi- kurun waktu paling lama 13 tahun terakhir.
referensi penelitian sejenis dengan surfaktan
Pengaruh Konsentrasi Surfaktan
nonylphenol dan surfaktan SLS sebagai Nonylphenol terhadap Viskositas
variabelnya. Jenis data studi literatur yang NP merupakan salah satu surfaktan non-
sudah didapat dianalisis dengan metode ionik. Viskositas polimer akan meningkat
analisis deskriptif dengan cara dengan penambahan konsentrasi cairan
mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian polimer dan penambahan surfaktan non-ionik
disusul dengan analisis. rantai panjang (Berber et al., 2018; Sarac &
Dalam pendalaman kajian pustaka, Yildirim, 2008; Sihombing & Ngatin, 2019).
penelitian sejenis sebelumnya dengan fokus

Tabel 1. Rangkuman penelitian sejenis terkait PVAc dan surfaktan

No Metode Ringkasan yang diteliti Artikel

Pengaruh kecepatan pengadukan, dropping monomer dan


Seeding, (Tunjungsari &
1 inisiator, serta konsentrasi butil akrilat yang ditambahkan
feeding Sumarni, 2019)
terhadap viskositas.

Seeding, Pengaruh variasi surfaktan NP-06 dan NP-10 terhadap (Sihombing &
2
feeding viskositas PVAc. Ngatin, 2019)

Seeding, Pengaruh variasi konsentrasi masing-masing surfaktan NP- (Sihombing et al.,


3
feeding 06 dan NP-10 terhadap viskositas PVAc. 2020)
(Berber et al.,
4 Semikontinu Pengaruh surfaktan dan inisiator terhadap sifat lateks.
2018)
Pengaruh variasi konsentrasi SLS dan LDBS dan variasi
Seeding,
5 konsentrasi inisiator APS dan KPS terhadap viskositas dan (Sudarmaji, 2012)
feeding
ukuran partikel.
Semikontinu, Pengaruh variasi konsentrasi SLS (2 CMC, 5 CMC, 10
(Helmiyati et al.,
6 batch dan CMC dan 20 CMC) dan variasi konsentrasi inisiator APS
2010)
seeding (1%, 2%, 3%) terhadap ukuran partikel.
Pengaruh variasi konsentrasi surfaktan SLS (0.5 CMC, 1
Semikontinu,
CMC, 3 CMC, 5 CMC) dan variasi konsentrasi inisiator APS
7 batch dan (Utami, 2008)
(0.1%, 0.5%, 1% berat monomer) terhadap viskositas dan
seeding
ukuran partikel.
Pengaruh surfaktan terhadap sifat fisikokimia (konversi, (Sarac & Yildirim,
8 Semikontinu
viskositas, berat molekul) 2008)

Campuran NP-10 dan NP-30 dengan viskositas pada penelitian sebelumnya.


rasio (w/w) digunakan untuk mengetahui Pemberian campuran surfaktan (NP30/NP10;
pengaruh konsentrasi surfaktan terhadap 50/50) dilakukan dengan konsentrasi 0%, 25%

25
Sihombing et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1), 2021: 23-29

dan 33%. Hasilnya menjelaskan bahwa produk Berdasarkan fenomena ini dapat
polimer stabil dan konversi monomer terbanyak disimpulkan bahwa semakin besar nomor
pada konsentrasi surfaktan 25%. Grafik tren surfaktan, semakin panjang rantai polimer yang
pengaruh variasi konsentrasi terhadap dihasilkan. Sehingga semakin besar molekul
viskositas disajikan pada Gambar 1. polimer tersebut dan nilai viskositasnya dapat
Nilai persen konversi yang tinggi meningkat (Syahputra & Suhartini, 2014).
menandakan tingginya kandungan padatan
Pengaruh Konsentrasi Surfaktan
didalam larutan sehingga nilai viskositas akan Nonylphenol terhadap Ukuran Partikel
meningkat. Berdasarkan Gambar 1, terlihat Besarnya konsentrasi surfaktan
bahwa semakin besar konsentrasi NP maka merupakan salah satu faktor yang
nilai viskositas yang dihasilkan juga semakin mempengaruhi besar kecilnya ukuran partikel
tinggi. Hal ini dapat dilihat pada penelitian dari suatu polimer. Semakin besar konsentrasi
pendahulu dengan hasil sebesar 103 Cp, 128 surfaktan NP, maka ukuran partikel yang
Cp dan 146Cp (Berber et al., 2018; Sarac & dihasilkan semakin kecil (Utami, 2008). Hal ini
Yildirim, 2008; Sihombing & Ngatin, 2019). disebabkan karena semakin besar konsentrasi
Namun pada batas tertentu, ada kemungkinan surfaktan, jumlah misel yang terbentuk semakin
perubahan kenaikan grafik yang lebih curam. banyak. Untuk mengetahui tren pengaruh
Hal ini dikarenakan ada terbentuknya grit pada konsentrasi surfaktan NP terhadap ukuran
akhir polimer. Sedangkan grit adalah hal yang partikel, penelitian sebelumnya menggunakan
perlu diminimalkan sehingga kondisi optimum variasi konsentrasi 33%, 25% dan 0% (Berber
proses tersebut berada di kandungan surfaktan et al., 2018). Tren pengaruh tersebut disajikan
sebanyak 25%. pada Gambar 2.
ukuran partikel
viskositas

konsentrasi surfaktan NP
konsentrasi surfaktan NP

Gambar 2. Tren pengaruh konsentrasi


Gambar 1. Tren pengaruh konsentrasi surfaktan NP terhadap ukuran
surfaktan NP terhadap viskositas partikel

Pada penelitian lain, disebutkan bahwa Pada penelitian sebelumnya, saat


surfaktan yang digunakan adalah NP-6, NP-10, konsentrasi 0%, diperoleh ukuran partikel yang
NP-10+30 dan NP-40 (Sarac & Yildirim, 2008; cukup tinggi (sebesar 482 nm). Lalu pada
Sihombing et al., 2020; Sihombing & Ngatin, konsentrasi 25% ukuran partikel menurun
2019). Pada penelitian lain, dengan variasi hingga mencapai 221 nm (Sarac & Yildirim,
panjang rantai surfaktan, didapatkan juga hasil 2008). Hal ini telah membuktikan bahwa teori
yang sama seperti pada Gambar 1.

26
Sihombing et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1), 2021: 23-29

sebanding dengan praktiknya. Namun pada sebelumnya, variasi konsentrasi surfaktan SLS
konsentrasi tertentu, ukuran partikel dapat yang digunakan adalah 0.5 CMC, 1 CMC, 5
menjadi tidak konsisten. Hal ini disebabkan CMC, 10 CMC dan 20 CMC dengan
oleh faktor belum sempurnanya reaksi menggunakan teknik semikontinu serta waktu
polimerisasi serta adanya monomer sisa yang feeding 5 jam (Helmiyati et al., 2010). Tren hasil
tidak bereaksi dengan sempurna menjadi penelitian ditunjukkan pada Gambar 4.
polimer (Tunjungsari & Sumarni, 2019).

Pengaruh Konsentrasi Surfaktan SLS

ukuran partikel
terhadap Viskositas Polimer
Faktor yang mempengaruhi viskositas
ialah suhu, berat molekul, tekanan konsentrasi
(Lumbantoruan & Yulianti, 2016). Pada jenis
konsentrasi SLS, variasi konsentrasi yang
digunakan adalah unit CMC. Tren hasil konsentrasi surfaktan SLS

penelitian sebelumnya dengan menggunakan Gambar 4. Tren Pengaruh konsentrasi


surfaktan SLS dapat dilihat pada Gambar 3. surfaktan SLS terhadap ukuran
partikel
Terdapat fenomena peningkatan
viskositas dengan bertambahnya konsentrasi Secara umum, berdasarkan Gambar 4
surfaktan (Gambar 3). Hal ini dikarenakan terjadi penurunan ukuran partikel. Ini
dengan bertambahnya konsentrasi surfaktan dikarenakan semakin besar konsentrasi
SLS, ukuran partikel semakin kecil dan jarak surfaktan SLS, semakin kecil ukuran partikel
antar partikel semakin rapat, sehingga yang dihasilkan. Namun jika dilihat dari tingkat
menyebabkan viskositas semakin meningkat. efektifitasnya, pada nilai tertentu, terdapat
kestabilan ukuran partikel yang dihasilkan.
Sehingga ini dapat digunakan sebagai titik
optimal penggunaan besaran konsentrasi
viskositas

surfaktan SLS.

KESIMPULAN

Dari hasil studi literatur, dapat diambil

konsentrasi surfaktan SLS kesimpulan bahwa baik penggunaan surfaktan


non-ionik (NP) dan anionik (SLS) menghasilkan
Gambar 3. Tren pengaruh konsentrasi
fenomena yang relatif sama. Diantaranya
surfaktan SLS terhadap viskositas
adalah peningkatan nilai viskositas dan
Pengaruh Konsentrasi Surfaktan SLS penurunan nilai ukuran partikel jika
terhadap Ukuran Partikel
konsentrasinya ditingkatkan. Namun jika
Viskositas polimer emulsi dipengaruhi ditinjau dari penurunan ukuran partikel, ada
oleh ukuran partikel polimer dan jumlah gugus nilai optimum yang dapat digunakan dalam
fungsional yang berinteraksi dengan molekul pengembangan untuk penelitian-penelitian
lain (Joseph, 2019). Pada penelitian sejenis berikutnya.

27
Sihombing et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1), 2021: 23-29

DAFTAR PUSTAKA Terhadap Karakteristik Fisik Sediaan


Nanoemulgel Ibuprofen. 6(2).
Azarmi, R., & Ashjaran, A. (2015). Type and
application of some common surfactants. Lumbantoruan, P., & Yulianti, E. (2016).
Journal of Chemical and Pharmaceutical Pengaruh Suhu Terhadap Viskositas
Research, 7(2), 632–640. Minyak Pelumas (Oli). Jurnal Sainmatika,
13(2), 26–34.
Bardak, T., Tankut, A. N., Tankut, N., Aydemir,
D., & Sozen, E. (2017). The bending and Olkowska, E., Ruman, M., Kowalska, A., &
tension strength of furniture joints bonded Polkowska, Z. (2013). Determination of
with polyvinyl acetate nanocomposites. surfactants in environmental samples.
Maderas: Ciencia y Tecnologia, 19(1), part ii. anionic compounds. Ecological
51–62. Chemistry and Engineering S, 20(2), 331–
342.
Berber, H. (2013). Emulsion Polymerization:
Effects of Polymerization Variables on the Olkowska, E., Ruman, M., & Polkowska, Z.
Properties of Vinyl Acetate Based (2014). Occurrence of surface active
Emulsion Polymers. Polymer Science. agents in the environment. Journal of
https://doi.org/10.5772/51498 Analytical Methods in Chemistry, 2014.
https://doi.org/10.1155/2014/769708
Berber, H., Tamer, Y., & Yildirim, H. (2018). The
effects of feeding ratio on final properties Petković, G., Vukoje, M., Bota, J., & Preprotić,
of vinyl acetate-based latexes via semi- S. P. (2019). Enhancement of polyvinyl
continuous emulsion copolymerization. acetate (PVAc) adhesion performance by
Colloid and Polymer Science, 296(1), SiO2 and TiO2 nanoparticles. Coatings,
211–221. 9(11), 1–17.
https://doi.org/10.3390/coatings9110707
Chaabouni, O., & Boufi, S. (2017). Cellulose
nanofibrils/polyvinyl acetate Raymundo, A., Franco, J. M., Empis, J., &
nanocomposite adhesives with improved Sousa, I. (2002). Optimization of the
mechanical properties. Carbohydrate composition of low-fat oil-in-water
Polymers, 156, 64–70. emulsions stabilized by white lupin
protein. JAOCS, Journal of the American
Eskani, I. N., Widiastuti, R., & Lathifah, N. N.
Oil Chemists’ Society, 79(8), 783–790.
(2014). Karakterisasi perekat alami dari
tumbuhan untuk industri kerajinan. Roto, R., Rianjanu, A., Rahmawati, A., Fatyadi,
Seminar Nasional Teknologi Industri Hijau I. A., Yulianto, N., Majid, N., Syamsu, I.,
2, May 2017, 295–300. Wasisto, H. S., & Triyana, K. (2020).
Quartz Crystal Microbalances
Gadhave, R. V., Mahanwar, P. A., & Gadekar,
Functionalized with Citric Acid-Doped
P. T. (2018). Starch stabilized polyvinyl
Polyvinyl Acetate Nanofibers for
acetate emulsion: Review. Polymers from
Ammonia Sensing. ACS Applied Nano
Renewable Resources, 9(2), 75–84.
Materials, 3(6), 5687–5697.
Helmiyati, Budianto, E., & Arinda, N. (2010). https://doi.org/10.1021/acsanm.0c00896
Polimerisasi Emulsi Etil Akrilat: Pengaruh
Sarac, A., & Yildirim, H. (2008). Semi‐
Konsentrasi Surfaktan, Inisiator Dan
continuous emulsion copolymerization of
Teknik Polimerisasi Terhadap Distribusi
vinyl acetate and butyl acrylate using a
Ukuran Partikel. Makara Journal of
new protective colloid. Part 1. Effect of
Science, 13(1), 59–64.
different emulsifiers. Polymers for
J, G. (2009). Colloids and Interfaces with Advanced Technologies, November
Surfactants and Polymers [Goodwin_J.] 2007, 229–236.
(BookFi.org) (second). a john wiley and https://doi.org/10.1002/pat
sons, Ltd,
Sharma, M., Chadha, P., & Madhu Sharma, C.
Joseph Baskoro Sanaji. (2019). Pengaruh (2018). Toxicity of non-ionic surfactant 4-
Konsentrasi Tween 80 Sebagai Surfaktan nonylphenol an endocrine disruptor: A

28
Sihombing et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 7(1), 2021: 23-29

review. 190 ~ International Journal of


Fisheries and Aquatic Studies, 6(2), 190–
197. www.fisheriesjournal.com
Sihombing, R. P., & Ngatin, A. (2019).
Modifikasi Homopolimer Poli (Vinil Asetat)
dengan Variabel Hidrofobisitas Emulsifier
untuk Aplikasi Perkayuan. Fluida, 12(2),
72–77.
https://doi.org/10.35313/fluida.v12i2.1620
Sihombing, R. P., Sudarman, R., & Ngatin, A.
(2020). Pengaruh Konsentrasi Surfaktan
Non-Ionik Terhadap Viskositas Perekat
Polivinil Asetat Berbasis Air. KOVALEN:
Jurnal Riset Kimia, 6(3), 165–170.
Sudarmaji. (2012). Mempelajari pengaruh jenis
inisiator, jenis surfaktan dan waktu
feeding monomer terhadap kinerja
pressure sensitive adhesive berbasis air.
Susilowati, B. (2011). Resiko Kesehtan
Terhadap Pajanan Benzene Pada
Pekerja Industri Sepatu Kulit di PIK
Pulogadung Tahun 2011.
Syahputra, A. ., & Suhartini, M. (2014).
Peningkatan Stabilitas Viskositas
Pelmuas Hidrolik dari Kopolimer Lateks
Karet alam-Stirena. Jurnal Ilmu-Ilmu
Hayati Dan Fisik, 15(1), 60–64.
Taghiyari, H. R., Esmailpour, A., Adamopoulos,
S., Zereshki, K., & Hosseinpourpia, R.
(2020). Shear strength of heat-treated
solid wood bonded with polyvinyl-acetate
reinforced by nanowollastonite. Wood
Research, 65(2), 183–194.
Tunjungsari, F., & Sumarni, W. (2019).
Indonesian Journal of Chemical Science
Karakteristik Adhesive Polymer Polivinil
Asetat Termodifikasi Butil Akrilat untuk
Aplikasi Transfer Metalize. Idonesian
Journal of Chemical Science, 8(2).
Utami, R. T. (2008). Pengaruh Konsentrasi
Surfaktan Sodium Lauryl Sulfate (Sls),
Inisiator Ammonium Peroxodisulfate
(Aps) Dan Teknik Polimerisasi Terhadap
Ukuran Dan Distribusi Ukuran Partikel
Pada Homopolimerisasi Butil Akrilat.
Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.

29

You might also like