Sejarah Pasar Malam
Sejarah Pasar Malam
Sejarah Pasar Malam
Unfortunately my
head feels a bit dizzy, it feels like being in the middle of the night market. I was reminded, Overnight
Group Whatsapps Alumni SMA rowdy with chat activity. They share the moment with the family
while visiting the night market. Of course tingle to remember how we enjoy the night market is now
rarely found its existence.
Selamat malam kawan-kawan steemian. Malam ini cuaca di Langsa sangat cerah. Sayang kepala saya
terasa agak pusing, rasanya seperti berada di tengah-tengah pasar malam. Saya jadi teringat,
semalam Group Whatsapps Alumni SMA riuh dengan aktivitas chat. Mereka berbagi moment dengan
keluarga saat mengunjungi pasar malam. Tentu saja tergelitik untuk mengenang bagaimana kami
menikmati pasar malam yang kini sudah jarang ditemui keberadaannya.
The night market is always interesting to visit, not just trading activities that offer a variety of goods,
the night market also offers various rides for children's games. Decorated with colorful lights and
folk music entertainment, the night market is always leaving memories.
Pasar malam selalu menarik untuk dikunjungi, bukan hanya aktivitas perdagangan yang menawarkan
berbagai barang, pasar malam juga menawarkan berbagai wahana permainan anak-anak . Dihiasi
lampu warna-warni dan hiburan musik rakyat, pasar malam selalu meninggalkan kenangan.
The night market has basically existed in Ancient Chinese society since the Sui dynasty. In China at
that time, this night trading activity was called the "ghost market". The first recorded night market in
Chinese history was in Chang'an, the largest city of the era. Starting from Chang'an, the night market
then extends to other big cities such as Kaifeng, Luoyang and Yangzhou. The existence of the Night
Market was once banned by the Song dynasty in the year 965 range.
Pasar malam pada dasarnya telah ada dalam masyarakat Tiongkok Kuno sejak masa dinasti Sui. Di
Tiongkok masa itu, aktivitas perdagangan malam ini disebut dengan “pasar hantu”. Pasar malam
pertama yang tercatat dalam sejarah Cina berada di Chang’an yang merupakan kota terbesar di
zaman tersebut. Berawal dari Chang’an, pasar malam kemudian meluas ke kota-kota besar lainnya
seperti Kaifeng, Luoyang dan Yangzhou. Keberadaan Pasar Malam pernah di larang oleh dinasti Song
pada kisaran tahun 965.
The existing night market in the archipelago, rooted in Ancient Tradition which was conceptualized
by Sunan Kalijaga. The Night Market is known by the name of the night market Sekaten. This
tradition grew during the Demak kingdom and was held on the celebration of the Prophet's birthday
or the birthday of Prophet Muhammad SAW. Sekaten is also taken from the name of the gamelan
that belongs to the Kingdom. The heirloom gamelan Kyai Sekati uses a 7 octave scales called pelog
barrel. This new staircase is a discovery of Suna Giri that developed the 5 octave scales that
previously existed. This 5 octave staircase, in the art of gamelan is called the slendro barrel.
Pasar malam yang ada di Nusantara, berakar pada tradisi Kuno yang dikonsepkan oleh Sunan
Kalijaga. Pasar Malam yang dimaksud dikenal dengan nama pasar Malam Sekaten. Tradisi ini tumbuh
pada masa kerajaan Demak dan dilaksanakan pada perayaan maulid Nabi atau hari Kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Sekaten juga diambil dari nama gamelan yang dimiliki Kerajaan tersebut.
Gamelan pusaka yang diberi nama Kyai Sekati ini menggunakan tangga nada berjumlah 7 oktaf yang
disebut laras pelog. Tangga nada baru ini merupakanpenemuan Suna Giri yang dikembangkan
tangga nada 5 oktaf yang sebelumnya telah ada. Tangga nada 5 oktaf ini, dalam seni gamelan di
sebut dengan laras slendro.
The night market in the kingdom of Demak, originally formed due to the activity of introducing
Gamelan music performed in the neighborhood of the mosque and the royal square. Music in this
period is used as a medium of Islamic da'wah. On the sidelines of enjoying the gamelan, people will
be given religious lectures. This method successfully attracted high interest, so that formed the
center of the crowd. This crowd is used by people to sell. The traditions of selling in the month of
Maulid and night trading activity then developed into a big event similar to the night market arena.
This tradition continued in the Islamic Mataram kingdom to this day.
Pasar malam di kerajaan Demak, awalnya terbentuk karena aktivitas memperkenalkan musik
Gamelan yang dilakukan di lingkungan masjid dan alun-alun kerajaan. Musik pada masa ini dijadikan
media dakwah islam. Di sela-sela menikmati gamelan, masyarakat akan diberikan ceramah-ceramah
keagamaan. Metode ini berhasil menarik minat yang tinggi, sehingga terbentuklah pusat keramaian.
Keramaian ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berjualan. Tradisi berjualan di bulan Maulid dan
aktivitas perdagangan malam hari ini kemudian berkembang menjadi event besar yang mirip dengan
arena pasar malam. Tradisi ini dilanjutkan di kerajaan Mataram Islam hingga saat ini.
In the colonial period, the night market was more often held by the Government of the Netherlands
East Indies. Utilizing the invention of electricity, in 1906 the gambier market in Batavia opened as the
first night market. From Batavia, the night market then spread to other cities. In the 1970s to the
1980s, the popular night market was popular as a family recreation spot. Until the 1990s the most
favorite game rides were the swirling comedy and waves play. Unfortunately, however, today's night
market groups are in a condition called "a life of reluctance to die."
Pada masa kolonial, pasar malam lebih sering diadakan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Memanfaatkan penemuan listrik, pada tahun 1906 pasar gambir di Batavia dibuka sebagai pasar
malam pertama. Dari Batavia, pasar malam kemudian menyebar ke kota-kota lainnya. Paa tahun
1970-an hingga tahun 1980-an, pasar malam keliling populer sebagai tempat rekreasi keluarga.
Hingga tahun 1990-an wahana permainan paling favorit adalah komedi putar dan permainan ombak
air. Namun sayangnya, saat ini kelompok pasar malam keliling berada pada kondisi yang disebut
hidup segan mati tak mau.