Hubungan Antara Nilai Hematokrit Dengan Trombosit Terhadap Hasil Pemeriksaan Ns1 Dan Serologi Igm Dan Igg Pada Pasien Demam Berdarah Dengue

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.

2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

HUBUNGAN ANTARA NILAI HEMATOKRIT DENGAN TROMBOSIT


TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN NS1 DAN SEROLOGI IgM DAN
IgG PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE

The Relationship Between The Platelet With Hematocrit Value Of The Ns1 And
Serological Of IgM And IgG Examination In Dengue Hemorragic Fever Patients

Nurdin1,Uleng Bahrun2, Irfan Idris3


1
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Makassar
2
Bagian Ilmu Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin
3
Bagian Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar

E-mail korespondensi : [email protected]

ABSTRACT

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease characterized fever and bleeding.


Platelet and hematocrit are laboratory parameters used to diagnose DHF, while
the treatment of NS1, IgM, and IgG serology is used to do early diagnosis and
distinguish primary infection and secondary infection of DHF. This study aimed to
determine the relationship between hematocrit and platelet toward the result of NSI
examination and serology (DHF IgM IgG). The research was a cross sectional
design and the sample consisted 61 patients fulfilling inclusion criteria. The data
were analyzed using descriptive analysis and multivariate analysis to investigate
the correlation between platelets and hematocrit of the three groups of results of
examination. The results of the research consist of 26 female (42.6%) and male
35(57.4%) in wich the youngest is 11 months and the oldest one is 71 years. The
dominant ones 11 to 20 years old consisting of 18 people (29.5 %).
Thrombocytopenia (<150,000 / µL) consisted of 33 samples (50.7%) with a meanof
± SD, i.e.151 016, 4 ± 90352.9. Hematocrit value also decreases from the normal
value (men: 40-54%; women: 38-47%) of 25 samples (41.0%) with a mean of ± SD
of 39.2 ± 4.2 ie (p <0.016 ). For men, the mean value of hematocrit is 39.9 ± 4.7,
while the one for women is 38.2 ± 3.2. This study indicate haemoconsentration or
the increase of hematocrit value of ≥ 20%. Multivariate analysis of Pearson
correlation test (p> 0.04) between hematocrit and platelets in patients with DHF.
Correlation test between hematocrit and platelets on the result of NS1 examination
is positive (p <0.018). Meanwhile correlation between hematocrit and platelets in
each result of DHF IgG is positive. Thus, there is a correlation between platelet
value and hematocrit in the three groups (NS1 positive, DHF IgM positive IgG
negative and DHF IgM positive IgG positive) There is also a correlation between
platelet value and hematocrit of the results of NS1 treatment, i.e. positive.
Meanwhile, correlation test between hematocrit value and platelets of DHF IgM
is positive and IgG is negative, but there is no significant correlation between DHF
IgM which is positive and IgM which is negative positive

Keywords: hematocrit, platelets, NS1 examination,serology, DHF

52
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

ABSTRAK

Demam berdarah dengue adalah penyakit yang ditandai dengan demam dan
perdarahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai hematokrit
dan trombosit terhadap hasil pemeriksaan NS1 dan serologi (DHF IgM IgG).
Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 61 pasien yang
memenuhi kriteria inklusi. Analisis data secara deskriptif dan Analisis multivariat
digunakan untuk melihat korelasi antara trombosit dengan hematokrit terhadap 3
kelompok hasil pemeriksaan. Hasil penelitian terdiri dari perempuan sebanyak 26
(42,6%) dan laki-laki sebanyak 35 (57,4 %) dengan usia termuda 11 bulan dan
tertua 71 tahun, yang terbanyak umur antara range 11-20 tahun 18 orang (29,5%),
Trombositopenia (<150.000/ɥL) sebanyak 33 sampel (50,7%) dengan rerata±S.D
yaitu 151.016, 4 ± 90.352,9. Nilai Hematokrit juga mengalami penurunan dari nilai
normal (laki-laki : 40-54 % ; perempuan : 38-47%) sebanyak 25 sampel (41,0%)
dengan rerata ± S.D yaitu 39,2 ± 4,2 (p<0,016). Untuk laki-laki nilai rerata
hemaokrit diperoleh 39,9 ± 4,7 sedangkan perempuan ditemukan 38,2 ± 3,2.
Penelitian ini tidak ditemukan hemokosentrasi atau peningkatan nilai hematokrit ≥
20 %. Analisis multivariat uji korelasi pearson (p > 0,04) antara hematokrit dengan
trombosit pada penderita DBD. Uji korelasi antara hematokrit dengan trombosit
terhadap hasil pemeriksaan NS1 positif (p<0,018). Sedangkan hubungan antara
hematokrit dengan trombosit pada masing-masing hasil pemeriksaan DHF IgM
positif ada korelasi antara nilai trombosit dengan hematokrit pada ketiga kelompok
(NS1 positif, DHF IgM positif IgG negatif, DHF IgM positif IgG positif) dan
korelasi terjadi juga antara nilai trombosit dengan hematokrit pada hasil
pemeriksaan NS1 positif. Sedangkan uji korelasi antara nilai hematokrit dengan
trombosit pada DHF IgM positif IgG negatif, DHF IgM positif IgG positif tidak
ditemukan korelasi yang bermakna.

Kata kunci : Hematokrit, Trombosit, pemeriksaan NS1 dan serologi, DBD

PENDAHULUAN di Indonesia sebagai daerah yang


Indonesia, salah satu negara mengalami Kejadian Luar Biasa
dengan curah hujan yang cukup Demam Berdarah. Sejak Penyakit
tinggi, merupakan negara yang tersebut muncul di Indonesia pada
menjadi “langganan” penyakit tahun 1968 sampai dengan sekarang,
demam berdarah dengue (DBD) Demam Berdarah masih merupakan
paling tidak dalam kurun waktu 10 masalah kesehatan di Indonesia
tahun terakhir. Terutama setiap (Firdaus, 2012).
datangnya musim penghujan. Pada pengamatan selama
Penyakit ini dilaporkan pertama kali kurun waktu 20-25 tahun sejak awal
menyerang penduduk Indonesia pada ditemukan kasus DBD, angka
tahun 1968, yaitu di Jakarta dan kejadian luar biasa penyakit DBD
Yogyakarta Pada tanggal 7 Februari diestimasikan setiap 5 tahun dengan
2005 Departemen Kesehatan angka kematian tertinggi terutama
Indonesia mengumumkan 7 Provinsi penderita DBD yang datang terlambat

53
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

dengan derajat IV (Soegijanto dkk., jumlah trombosit yang rendah


2012). (trombositopenia) dan kebocoran
Awal kejadian luar biasa plasma yang ditandai dengan
penyakit DBD setiap 5 tahun hemokonsentrasi merupakan
selanjutnya mengalami perubahan indikator keparahan penyakit DBD
menjadi 3 tahun, 2 tahun dan akhirnya (Suhendro dkk., 2007).
setiap tahun diikuti dengan adanya Selama ini pada tahap awal
kecenderungan peningkatan infeksi yang dipakai sebagai acuan untuk
virus dengue pada bulan-bulan memprediksi terjadinya syok adalah
tertentu. Hal ini terjadi, kemungkinan rendahnya kadar trombosit dan
berhubungan erat dengan ; (a) serologis IgG anti DHF yang positif,
perubahan iklim dan kelembaban sesuai teori infeksi sekunder. Tetapi
nisbi; (b) terjadinya migrasi sampai sekarang ini masih
penduduk dari daerah yang belum kontroversi. Pasien yang
ditemukan atau jarang ditemukan menunjukkan IgM anti DHF yang
infeksi virus dengue ke daerah positif menunjukkan bahwa dia
endemis penyakit infeksi virus terkena infeksi DHF untuk pertama
dengue atau dari pedesaan ke kalinya disebut infeksi primer.
perkotaan; (c) meningkatnya Sedangkan pasien yang menunjukkan
kantong-kantong jentik nyamuk IgG anti DHF yang positif
Aedes aegypti di perkotaan terutama menunjukkan bahwa dia terkena
daerah kumuh pada bulan-bulan infeksi sekunder yaitu infeksi untuk
tertentu.(Soegijanto, 2012). yang kedua kalinya oleh virus yang
Demam berdarah dengue sama dari strain yang berbeda. Pasien
adalah penyakit yang ditandai dengan yang menunjukkan IgM dan IgG
demam dan perdarahan. Selain itu anti DHF yang keduanya negatif
terdapat efusi pleura yang diduga menunjukkan bahwa pasien tidak
karena peningkatan permeabilitas terkena infeksi DHF, tapi disebabkan
vaskular. Berdasarkan tanda tersebut, oleh infeksi yang lain, meskipun
diduga disfungsi endotel memegang trombosit turun dan atau mengalami
peranan dalam patogenesis demam hemokonsentrasi (Karyana, 2006).
berdarah dengue (Dharma dkk., Penelitian ini bertujuan untuk
2006). mengetahui hubungan nilai
Mekanisme terjadinya hematokrit dan trombosit terhadap
peningkatan permeabilitas vaskular hasil pemeriksaan NS1 dan serologi
dan perdarahan pada DBD belum (DHF IgM IgG).
diketahui dengan jelas. Pedoman yg
dipakai dalam menegakkan diagnosis METODE
DBD sampai saat ini ialah kriteria Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian
yang disusun oleh WHO tahun 1999. Jenis penelitian analitik
Diagnosis DBD dapat ditegakkan bila dengan menggunakan pendekatan
ditemukan dua kriteria klinis dan cross sectional. Penelitian ini
dua kriteria laboratorium (World dilaksanakan di Rumah Sakit
Health Organisation, 2009). Universitas Hasanuddin Makassar
Dengan mengandalkan selama bulan September 2014.
kriteria laboratorium WHO maka

54
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Populasi, Sampel dan Bahan Metode Analisis Data


Penelitian Untuk melihat korelasi antara
Populasi pada penelitian ini kadar trombosit dan hematokrit
adalah pasien DBD yang menjalani terhadap ketiga jenis hasil
rawat jalan dan inap di Rumah Sakit pemeriksaan; NS1 Positif, DHF IgM
Universitas Hasanuddin yang positif IgG Negatif, DHF IgM positif
memenuhi kriteria inklusi. Kriteria IgG Positif. dianalisis dengan Uji
inklusi pada penelitian adalah pasien korelasi pearson. Untuk analisis data
bersedia ikut serta dalam penelitian lain mempergunakan variabel
dan memberikan persetujuan secara kategorik dilakukan dengan uji
tertulis (informed consent), pasien Deskriptif. Hasil analisis dikatakan
yang telah diagnosis DBD atas bermakna bila nilai p < 0,05.
pemeriksaan, rapid test, pasien
dieksklusi bila sementara mendapat HASIL
pengobatan dengan kortikosteroid, Karateristik sampel
Sampel darah lisis, mendapat Penelitian ini melibatkan 61
transfusi darah, pasien dengan penderita DBD bulan September
penyakit lain (hipertensi, infeksi lain). 2014 yang memenuhi kriteria inklusi.
Diperoleh sampel penelitian Terdiri dari perempuan sebanyak 26
sebanyak 61 orang. Sampel demam (42,6%) dan laki-laki sebanyak 35
berdarah dengue (DBD) adalah (57,4 %) dengan usia termuda 11
penyakit infeksi yang disebabkan bulan dan tertua 71 tahun, yang
oleh virus dengue dan ditegakan terbanyak umur antara range 11-20
dengan pemerikasaan NS1 positif, tahun 18 orang (29,5%). Derajat DBD
Pemeriksaan serologis yang hasilnya yang ditemukan terbanyak pada
IgM positif serta IgM dan IgG positif. derajat I yaitu 44 orang (72,1%) dan
Hematokrit adalah kosentrasi tidak ditemukan derajat IV pada
(dinyatakan dalam persen) eritrosit penelitian ini. (Tabel 1)
dalam 100 mL darah lengkap. Dan Pada penelitian ini ditemukan
dianggap normal untuk laki-laki : 40- Trombositopenia (<150.000/ɥL)
54 % dan perempuan : 38-47%. sebanyak 33 sampel (50,7%) dengan
Pemeriksaan trombosit dianggap rerata±S.D yaitu 151.016, 4 ±
dalam batas normal bila jumlah 90.352,9. Nilai Hematokrit juga
trombosit 150.000-400.000/μL. mengalami penurunan dari nilai
Pemeriksaan hematologi yang normal (laki-laki : 40-54 % ;
dilakukan adalah pemeriksaan darah perempuan : 38-47%) sebanyak 25
rutin (hitung trombosit) yang sampel (41,0%) dengan rerata ± S.D
dilakukan di laboratorium patologi yaitu 39,2 ± 4,2 (p<0,016). Untuk
klinik RS.Universitas Hassanuddin, laki-laki nilai rerata hemaokrit
Makassar. Pemeriksaan serologi diperoleh 39,9 ± 4,7 sedangkan
diperiksa dengan uji perempuan ditemukan 38,2 ± 3,2.
imunokromatografi cepat Panbio Penelitian ini tidak ditemukan
Dengue Early Rapid (IgM/IgG hemokosentrasi atau peningkatan
antidengue atau NS1 Ag), cara nilai hematokrit ≥ 20 %.
pengerjaan sesuai dengan petunjuk Penderita penyakit dengue
dari produsen. (confirmed) adalah penderita

55
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

tersangka infeksi virus dengue disebabkan oleh kebocoran


disertai hasil pemeriksaan antigen plasma, kurangnya asupan cairan
nonstruktural-1 (NS1) dan atau dan kehilangan cairan akibat demam
pemeriksaan serologis (Efendi dkk.,2006).
imunoglobulin M (IgM) dan Noisakran dkk, menemukan
imunoglobulin G (IgG) positif. bahwa destruksi trombosit tidak
Berdasarkan hasil pemeriksaan hanya disebabkan oleh virus dengue
ditemukan hasil yang terbanyak pada itu sendiri, tetapi juga oleh
DHF IgM positif IgG Negatif yaitu pertemuan antibodi dengan
sebanyak 33 sampel (54,1%). trombosit yang telah terinfeksi virus
Analisis Multivariat dengue (Noisakran & Perng, 2008).
Setelah dilakukan uji korelasi Penelitian lain di Bangladesh
pearson (p > 0,04) maka diperoleh juga menemukan jumlah trombosit,
ada korelasi bermakna antara kadar hematokrit yang tinggi dan
hematokrit dengan trombosit pada hepatomegali sebagai prediktor
penderita DBD. Uji korelasi utama untuk terjadinya syok (Shah et
bermakna juga terjadi antara al., 2006). Hubungan antara
hematokrit dengan trombosit trombositopenia dengan syok sampai
terhadap hasil pemeriksaan NS1 sekarang masih kontroversi. Didalam
positif (p<0,018). Sedangkan praktik klinis sering dokter
hubungan antara hematokrit dengan menggunakan parameter jumlah
trombosit pada masing-masing hasil platelet dan hematokrit yang tinggi
pemeriksaan DHF IgM positif IgG ini untuk memprediksi terjadinya
negatif,dan DHF IgM positif IgG perburukan dan syok
positif tidak ditemukan adanya (Hendarwanto,1996).
korelasi (p>0,258 ; p>0,500). Secara umum hubungan nilai
trombosit dan hematokrit dengan
PEMBAHASAN hasil pemeriksaan NS1 dan serologi
Berdasarkan hasil penelitian diselidiki dengan meggunakan uji
didapatkan penurunan pada nilai korelasi Pearson. Dari hasil didapat,
hematokrit serta penurunan pada nilai analisis statistik antara nilai
jumlah trombosit. Hal ini berarti trombosit dengan hasil pemeriksaan
bahwa pemeriksaan hematokrit dan NS1 dan serologi, didapatkan nilai
hitung trombosit masih diperlukan signifikan 0,04 yang menunjukkan
pada pasien DBD. Trombositopenia bahwa korelasi antara trombosit
pada DBD antara lain disebabkan dengan hematokrit pada hasil
oleh adanya destruksi trombosit pemeriksaan adalah bermakna
dalam sistem retikuloendotel, (p<0,05). Nilai korelasi Spearman
pemendekan waktu paruh trombosit, (r) didapatkan sebesar -0,259
adanya depresi sumsum tulang, menunjukkan arah korelasi negatif
perubahan patologis pada sistem artinya semakin besar nilai suatu
megakariosit, peningkatan variabel maka akan semakin kecil
pemakaian faktor - faktor nilai variabel lainnya dan kekuatan
pembekuan dan trombosit dan korelasi yang didapati adalah lemah
koagulasi intravascular (Setiawan, (0,20 – 0,399).
2000). Hemokonsentrasi antara lain

56
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Sedangkan pada hasil analisis Kami menyimpulkan bahwa


statistik antara nilai hematokrit secara umum ada korelasi antara nilai
dengan trombosit pada NS1 positif, trombosit dengan hematokrit pada
didapatkan nilai signifikan 0,018 ketiga kelompok (NS1 positif, DHF
yang menunjukkan bahwa korelasi IgM positif IgG negatif, DHF IgM
antara hematokrit dan derajat DBD positif IgG positif) dan korelasi
bermakna (p<0,05). Nilai korelasi terjadi juga antara nilai trombosit
Spearman (r) sebesar -0,600 dengan hematokrit pada hasil
menunjukkan arah positif dan pemeriksaan NS1 positif. Sedangkan
kekuatan korelasi yang didapati uji korelasi antara nilai hematokrit
adalah kuat (0,60 – 0,799). dengan trombosit pada DHF IgM
Margaret (2007), di positif IgG negatif, DHF IgM positif
Semarang yang mengungkapkan IgG positif tidak ditemukan korelasi
bahwa diduga nilai trombosit dan yang bermakna.
hematokrit dengan derajat DBD
memiliki hubungan yang bermakna DAFTAR PUSTAKA
meskipun hubungannya lemah. Dharma R., Hadinegoro SR., &
Perbedaan hasil penelitian Priatni I. (2006). Disfungsi
yang didapat dapat disebabkan oleh Endotel Pada Demam Berdarah
bermacam-macam faktor antara lain Dengue. Jurnal Makara,
daerah tempat penelitian apakah Kesehatan, vol. 10, no. 1 : 17-
endemik DBD atau tidak, status gizi 23).
pasien, umur pasien dan kecepatan Firdaus U. (2012). : Penyakit Demam
pengiriman atau datangnya pasien Berdarah, Penanggulangan &
kerumah sakit (Sarwanto, 2001). Aspek Pengawasannya . buletin
Penelitian yang sama juga Inforwas Edisi 2 ISSN 1858-
pernah dilakukan oleh Ihsan (2008), 0483 hal. 16.)
di Surakarta dengan hasil yang Hendarwanto. (1996). Dengue.
berlawanan dengan hasil pada Dalam : Noer HMS, editor.Buku
penelitian ini. Dalam hasil ajar ilmu penyakit dalam . Jilid
penelitiannya diungkapkan bahwa Soegijanto S. (2012). Bahaya Yang
kadar hematokrit dan trombosit mengintai Endemisitas DBD Di
tidak dapat dijadikan sebagai faktor Indonesia, Dalam : Soegeng
prediktor derajat klinis DBD karena Soegijanto editor. Demam
dalam penelitiannya didapati pasien Berdarah Dengue, Edisi 2.
yang telah dikonfirmasi mengalami Surabaya : Pusat Penerbitan dan
infeksi dengue, pasien mengalami Percetakan Unair (AUP) hal. 25-
syok tetapi tidak terjadi 44.
trombositopenia maupun Soegijanto S., Sustini F., &
hemokonsentrasi, hal itu tidak Wirahjanto A. (2012),
sesuai dengan kriteria laboratorium Epidemiologi Demam Berdarah
yang diajukan oleh WHO untuk dengue, Dalam : Soegeng
diagnosis DBD. Soegijanto editor. Demam
Berdarah Dengue, Edisi 2.
KESIMPULAN DAN SARAN Surabaya : Pusat Penerbitan dan

57
Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 8, No.2, November 2017
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediaanalis
e-ISSN : 2621-9557
p-ISSN : 2087-1333

Percetakan Unair (AUP) hal. 1-


11.
Suhendro., Nainggolan L., Chen K.,
& Pohan H. (2007). Demam
Berdarah Dengue. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
FKUI, hal. 1709-13.
World Health Organization. (2009).
Dengue : Guidlines for
Diagnosis, Treatment,
Prevention and Control. New
Edition. Geneva: World Health
Organization.

58

You might also like