Pt. Mitrabara Adiperdana, TBK Desa Malinau Kota Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Volume 2, No.

1, Oktober 2018: 68 – 76

COST COAL PROCESSING DI STOCKPILE PORT MUARA BENGALUN


PT. MITRABARA ADIPERDANA, Tbk DESA MALINAU KOTA
KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Dippos Donal Ikzen Panjaitan
Jurusan/Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, Email:

Lisa Virgiyanti
Jurusan/Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, Email:

Yustinus Hendra Wiryanto


Jurusan/Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, Email:

Abstract: Knowing the cost of production are requires for coal processing activities. It
calculated by adding total cost during production activities against the total outcome of coal
tonnage. Furthermore, the results will be compared with the Plan Production Equipment
Requirement Estimation (PERE). By knowing the total costs, company will be able to manage
and control the cost of production.. Coal processing conducted by PT. MA aims to produce
products in accordance with consumer demand consisting of in-loading and out-loading
activities. In processing of coal in PT.MA there are activities which become cost calculation
parameter are: cost handle, cost handle crushing, cost crushing, cost barging and cost coal
barging which refers to the determination of Plan Hour Rate in May and fuel price of $ 0 , 62. PT
MA has been planning the equipment as well as the costs to be incurred. Based on the calculation
and comparison of cost in coal processing activity that is cost handle $ 0,22 / ton, cost handle
crushing $ 0,186 / ton, cost crushing 0,0484 / ton, cost barging $ 0,1998 / ton, and cost coal
barging $ 0,051 /ton there are some costs and equipment components that are not in accordance
with the planning.

Keywords: Coal Processing, Planning, Fuel, Costs

Abstract: Proses pengolahan batubara secara aktual kegiatannya, membutuhkan biaya produksi
sehingga di perlukannya analisis mengenai besaran biaya yang di butuhkan selama kegiatan
produksi terhadap banyaknya tonase batubara yang dihasilkan serta dibandingkan dengan Plan
Production Equipment Requirement Estimation (PERE). Dengan mengetahui besaran biaya yang
dibutuhkan maka perusahaan dapat melakukan manajemen, kontrol, mengetahui penyebab dan
upaya dalam menurunkan biaya tersebut. Pengolahan batubara yang dilakukan oleh PT. MA
bertujuan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen yang terdiri
dari kegiatan in-loading dan out-loading. Pada pengolahan batubara di PT.MA terdapat beberapa
aktivitas kegiatan yang menjadi parameter perhitungan biaya yaitu : cost handle, cost handle
crushing, cost crushing, cost barging dan cost coal barging yang mengacu pada penetapan Plan
Hour Rate pada bulan Mei serta harga fuel sebesar $ 0,62. PT MA telah melakukan perencanaan
terhadap peralatan serta biaya yang akan dikeluarkan. Berdasarkan perhitungan dan
perbandingan biaya pada kegiatan pengolahan batubara yaitu cost handle $ 0,22/ton, cost handle
crushing $ 0,186/ton, cost crushing 0,0484/ton, cost barging $ 0,1998/ton, dan cost coal barging
$ 0,051/ton terdapat beberapa biaya serta kompenen peralatan yang tidak sesuai dengan
perencanaan.

Kata Kunci: Pengolahan Batubara, Perencanaan, Bahan Bakar, Biaya

68
Dippos, D.E.P., dkk / Cost Coal Processing di StockPile Port Muara .... / Jurnal Teknika, Vol. 2, No. 1, Oktober 2018, hlm 68-76

PENDAHULUAN Tujuan dari penelitian ini adalah :


1. Mengetahui proses coal processing, dan
PT. Mitrabara Adiperdana .Tbk adalah komponen alat pada aktivitas coal
pemegang izin usaha pertambangan berupa Izin processing di stockpile Muara Bengalun
Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT.MA.
Batubara berdasarkan Surat Keputusan Bupati 2. Mengetahui perencanaan estimasi kebutuhan
Malinau Nomor: 503/545/K.634/2009 peralatan produksi (Plan Production
tertanggal 28 Desember 2009 dengan luas Equipment Requirement Estimation).
konsesi 1.930 Ha. Secara administratif, wilayah 3. Menghitung biaya produksi per ton yang di
izin usaha pertambangan PT MA termasuk di keluarkan oleh PT.MA pada kegiatan coal
Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, processing di Muara Bengalun.
Propinsi Kalimantan Utara. Perusahaan tersebut
merupakan perusahaan yang memproduksi
keperluan akan batubara, di dalam usaha untuk TINJAUAN PUSTAKA
memenuhi kebutuhan industri dalam negeri
maupun untuk ekspor kebutuhan konsumen luar Faktor Yang Mempengaruhi Cost
negeri. Untuk memenuhi kebutuhan para
konsumen tersebut, batubara yang diproduksi Menurut Agus, Puryono dan Puryani (2010)
harus sesuai dengan permintaan maupun dalam De Garmo, Paul dkk. 1997, faktor yang
prasyarat yang diinginkan konsumen mempengaruhi cost ialah:
(Departement HRD. PT. Mitrabara Adiperdana a. Biaya kepemilikan (ownership cost)
.Tbk, Malinau) Biaya kepemilikan (ownership cost) adalah
biaya/ ongkos yang harus dikeluarkan untuk
Batubara yang dihasilkan dari front memiliki suatu alat dan memelihara segala
penambangan pada umumnya tidak langsung peralatan itu baik dari segi keausan dari segi
dikirim ke konsumen sehingga batubara kepajakan (perpanjangan).
tersebut harus ditumpuk ditempat penumpukan b. Biaya operasi (operating cost)
yang disebut dengan istilah stockpile, Biaya operasi adalah biaya-biaya yang harus
mengalami pengecilan ukuran (crushing), dan dikeluarkan untuk bisa mempekerjakan
proses pencampuran (blending). Sehingga dapat suatu alat PTM
dikatakan bahwa sebelum batubara dikirim ke c. Biaya tak langsung (indirect cost)
konsumen maka terlebih dahulu terdapat Biaya tak langsung merupakan biaya-biaya
beberapa proses yang harus di lakukan yang di overhead diantaranya: komisi kerja,
sebut dengan coal processing. Proses persiapan persentase pengawas dan pembiayaan staf
batubara tersebut (coal processing) dalam ahli.
aktual kegiatannya membutuhkan biaya
produksi sehingga di perlukannya analisis Produksi
mengenai besaran biaya yang di butuhkan
Menurut Yanto Indonesianto (2008), produksi
selama kegiatan produksi terhadap banyaknya
dalam dunia pertambangan adalah suatu
tonase batubara yang dihasilkan yang di
kegiatan usaha yang dilakukan dengan
bandingkan dengan Plan Production Equipment
menggunakan alat-alat berat yang digunakan
Requirement Estimation (selanjutnya akan
pada proses pertambangan bahan galian untuk
disingkat menjadi PERE).
pencapaian suatu kegiatan produksi yang telah
direncanakan melewati berbagai analisa alat-
Permasalahan tersebut yang menjadi latar
alat berat yang dibutuhkan untuk memenuhi
belakang penulis untuk menganalisis berapa
target produksi agat dapat menghasilkan
besaran biaya yang di keluarkan oleh
produksi sesuai target yang diinginkan, dengan
perusahaan selama kegiatan coal processing
mempertimbangkan jumlah produksi yang
sehingga perusahaan dapat memanajemen,
diinginkan. Kondisi material/batuan yang ada
mengontrol, mengetahui penyebab dan upaya
dapat menentukan peralatan yang harus
dalam menurunkan biaya tersebut dapat
digunakan sehingga kegiatan yang sesuai untuk
dilakukan.
produksi yang dikerjakan dapat ditentukan.

69
Dippos, D.E.P., dkk / Cost Coal Processing di StockPile Port Muara .... / Jurnal Teknika, Vol. 2, No. 1, Oktober 2018, hlm 68-76

Kesediaan Alat (Availability) Kebutuhan Alat Mekanis


Menurut Yanto Indonesianto (2008), untuk
Menurut Yanto Indonesianto (2008), Salah satu
mencapai target produksi berdasarkan target
hal yang mempengaruhi produksi dari alat
penambangan batubara dapat diketahui dengan
gusur – ripping, alat muat dan alat angkut yang
melakukan perhitungan kebutuhan alat mekanis
diinginkan dalam operasi penambangan adalah
yang diperlukan untuk memenuhi target
masalah kesediaan (availability) alat. Kesediaan
produksi dengan kemampuan produksi dari 31
alat merupakan faktor yang menunjukkan
unit alat mekanis yang akan digunakan untuk
kondisi alat-alat mekanis yang digunakan dalam
kegiatan penambangan batubara sehingga target
melakukan pekerjaan dengan memperhatikan
produksi yang telah di rencanakan dapat
kehilangan waktu selama waktu kerja dari alat
tercapai.
yang tersedia.
a. Perhitungan Kebutuhan Alat Gali-Muat
a. Mechanical Availability (MA)
Jumlah alat gusur yang bekerja
MA = × 100 % /
= × 100 %
/
Keterangan :
W = Waktu yang diberikan kepada operator Jumlah alat gusur yang harus disediakan
suatu alat yang dalam kondisi dapat
dioperasikan, artinya tidak rusak. =
Waktu ini meliputi pula tiap hambatan
yang ada seperti cuaca. b. Perhitungan Kebutuhan Alat gusur
R = Waktu yang diperlukan untuk melakukan Jumlah alat gali-muat yang bekerja
perbaikan dan waktu yang hilang /
= /
karena menunggu saat perbaikan,
termasuk juga waktu untuk penyediaan Jumlah alat gali-muat yang harus disediakan
suku cadang dan perawatan preventif =
(pelumasan servis berkala). c. Perhitungan alat angkut
Jumlah alat angkut yang bekerja
b. Physical Availability (PA) /
= /
PA = × 100 %
Jumlah alat angkut yang harus disediakan
Keterangan : =
S = Standby hours atau jumlah kerja suatu alat
yang tidak dapat dipergunakan ketika alat
tersebut tidak rusak (siap beroperasi), METODE PENELITIAN
meliputi hujan 31deras, tempat kerja Tahapan Penelitian
belum siap, kerusakan pada peralatan dan
lain-lain. Adapun langkah kerja dalam kegiatan
W + R + S = Jumlah jam kerja alat yang telah penelitian ini meliputi :
dijadwalkan. 1. Tahap persiapan yaitu melakukan
penyusunan usulan penelitian, mempelajari
c. Effective Utilization (EU) buku-buku literatur dan buku petunjuk
Faktor yang menunjukkan berapa persen maupun buku panduan yang tersedia dan
dari seluruh waktu kerja yang tersedia berkaitan dengan masalah yang diangkat.
dapat dimanfaatkan untuk bekerja atau Sasaran utama studi pendahuluan ini adalah
persen waktu yang dimanfaatkan oleh alat
gambaran umum daerah penelitian.
untuk bekerja dari sejumlah waktu kerja
yang tersedia (Prodjosumarto,
2. Melaksanakan orientasi lapangan untuk
Partanto.1993)
mengetahui kondisi daerah penelitian dan

70
Dippos, D.E.P., dkk / Cost Coal Processing di StockPile Port Muara .... / Jurnal Teknika, Vol. 2, No. 1, Oktober 2018, hlm 68-76

sekitarnya. angkut menggunakan tongkang/ponton yang


berkapasitas 5.000 – 7.500 ton untuk
3. Tahap Pengumpulan Data yaitu data primer selanjutnya menuju laut lepas di Tarakan,
dan data sekunder. Data sekunder berupa dimuat ke kapal induk berkapaitas 30.000-
data lithologi, survey, topografi, harga 120.000 ton.
rental alat, fuel rate alat, harga batubara,
Komponen Peralatan
dan biaya-biaya perusahaan serta data
primer berupa produktivitas, PA, UA, Fuel Peralatan yang digunakan dalam aktivitas coal
Consumption, luasan daerah stockpile processing di stockpile Muara Bengalun PT.
MA telah di rencanakan baik dalam jumlah, jam
muara bengalun, jam kerja dan biaya
kerja dan produksi yang akan di hasilkan.
pengolahan Komponen alat pada Stockpile Muara Bengalun
dapat dilihat pada Tabel 1.
4. Tahap Penyusunan Laporan yaitu hasil dari
data yang diperoleh dari perusahaan Tabel 1. Komponen alat pada Stockpile Muara
kemudian diolah dan disusun sesuai dengan Bengalun
ketentuan-ketentuan penyusunan laporan. No Nama Alat No Eqp
1 Crusher CR-500T CP01003
2 Conveyor-CV01 CV01001
HASIL PENELITIAN DAN 3 Conveyor-CV02 CV01002
PEMBAHASAN 4 Conveyor-CV03 CV01003
5 Conveyor-CV04 CV01004
Tahapan Pengolahan 6 Conveyor-CV05 CV01005
7 Conveyor-CV06 CV01006
PT. MA merencanakan untuk melakukan 8 Conveyor-CV07 CV01007
penambangan secara terbuka dengan metode 9 Conveyor jetty1 CY01001
selective mining. Pencucian untuk menurunkan Lanjutan Tabel 1.
kadar abu dipandang tidak diperlukan karena 10 Dumptruck Hino DT01058
secara alami kadar batubara PT. MA kandungan 11 Dumptruck Hino DT01062
abunya cukup rendah dan dapat dipasarkan 12 Dumptruck Hino DT01064
secara langsung. Pencucian untuk menurunkan 13 Dumptruck Hino DT01067
kadar sulfur juga dipandang tidak diperlukan 15 Dumptruck Hino DT01070
karena kadar sulfur batubara PT. MA relatif 16 Dumptruck Hino DT01072
17 Dumptruck Hino DT01073
rendah dan penurunan kadar sulfur dapat
18 Dumptruck Hino DT01076
dilakukan dengan pencampuran batubara dari
19 Dumptruck Hino DT01077
lapisan batubara yang berbeda dan juga 20 Bulldozer DZ01008
mengingat batubara yang dihasilkan adalah dari 21 bulldozer DZ01010
coal body (top coal dan bottomcoal dibuang). 22 Excavator Volvo EC210B EX01025
Kegiatan pencampuran batubara (blending) 23 Excavator Komatsu PC200-8 EX01027
dilakukan untuk menyesuaikan kualitas 31 Feeder Breaker FB01001
batubara dengan permintaan konsumen Genset perkins 2506C 500
sehingga tidak terjadi demmurage. Peremukan 25 KVA GS01042
dilakukan dengan menggunakan Feeder Breaker Genset perkins 2506C 500
dan Crusher yang menghasilkan batubara 26 KVA GS01049
berukuran < 50mm. 27 Genset perkins 4006 GS01061
28 Genset perkins 4006 GS01062
Pemuatan batubara ke dalam tongkang 29 Genset perkins 4006 GS01063
(barging) dilakukan menggunakan CHF 30 RECLAIM FEEDER RF01001
5MTPA (Coal Handling Fasility ) pada jetty 2 31 RECLAIM FEEDER RF01002
dengan sistem berkapasitas 1.500 ton/jam, 32 RECLAIM FEEDER RF01003
Whell loader komatsu
Conveyor pada jetty 1 atau secara manual pada
33 WA500-3 WL01010
jetty 3 dan di bantu oleh beberapa alat support Whell loader komatsu
seperti bulldozer , wheel loader dan 34 WA500-3 WL01015
Dumptruck. Batubara yang siap dijual di

71
Dippos, D.E.P., dkk / Cost Coal Processing di StockPile Port Muara .... / Jurnal Teknika, Vol. 2, No. 1, Oktober 2018, hlm 68-76

Whell loader komatsu maintenance. Perhitungan jam kerja di bagi atas


35 WA500-3 WL01017 tiga kegiatan yaitu produksi , support dan
Sumber: Pengolahan Data ( 2017) kegiatan burging. Jam kerja pada tahun 2017
yang digunakan pada aktivitas coal processing
Kualitas Batubara ialah 8616 jam/ tahun serta di bagi perbulan
Kualitas batubara di PT. MA termasuk jenis berdasarkan jumlah hari kerja dalam setiap
Sub-Bituminous Coal termasuk batubara bulan angka ini di peroleh berdasarkan :
dengan kategori High Volatile Bituminous = (jumlah hari pada tahun 2017-
Coal, dengan kalori menengah dapat dilihat jumlah hari libur) x 24 jam.
pada Gambar 1. = (365-6) x 24
= 8.616 jam/ tahun.

Kemudian total kerja tahunan di kali dengan


rencana kegiatan maintenance antara lain :
 Planned Maintenance = 0,7 %

 Unplaned maintenance = 0,3 %

 Down maintenance = 0,1 %

Berdasarkan rencana down maintenance maka


Gambar 1. Kualitas batubara di PT. MA di peroleh rencana PA (Physical Avaibility)
Sumber: Pengolahan Data ( 2017) sebesar 0,9 % dan waktu downtime yang di
rencanakan adalah 861,6. Hal yang selanjutnya
Plan Production Equipment Requirement menjadi pertimbangan dalam hal perhitungan
Estimation (PERE) waktu efektif kerja adalah cuaca dimana PT.
PT. MA merencanakan tingkat penjualan yang Mitrabara Adiperdana memperkirakan curah
tetap pada tahun 2017 sebesar 4 juta ton. hujan pada Tahun 2017 akan berlangsung
Kegiatan penambangan dilakukan dengan selama 909,9 jam di jumlahkan dengan waktu
metode selective mining serta di rencanakan yang di butuhkan oleh operator untuk
beroperasi secara terus menerus dan dikerjakan melakukan pembersihan akibat hujan dengan
oleh dua buah kontraktor yang masing-masing perencanaan 280 jam/ tahun. Berdasarkan
telah di tetapkan target produksinya yaitu PT. kegiatan maintenance dan faktor cuaca maka di
Kalimantan Prima Persada (KPP) pada pit peroleh waktu kerja sebesar 6.707 jam kerja
Langap dengan target produksi sebesar pada Tahun 2017.
1.800.000 ton dan Cipta Kridatama (CK) pada
pit Yarder dengan target produksi sebesar
Rencana Produksi
2.200.000 ton.
Produksi yang direncanakan oleh PT. MA pada
Kegiatan penambangan di lakukan oleh PT. kegiatan coal processing yang terdiri dari
MA berdasarkan waktu kerja efektif dan beberapa kegiatan yaitu coal crushing dan coal
penggunaan alat yang digunakan, dimana barging sejalan dengan target produksi tahunan
perencanaan penggunaan peralatan produksi yaitu sebesar 4 juta ton pada Tahun 2017 serta
dilakukan dengan menyesuaikan terhadap sejalan dengan target coal getting dan hauling.
waktu efektif yang tersedia serta kemampuan Kegiatan coal getting pada PT. MA dilakukan
produksi setiap peralatan (Departement HRD. oleh dua buah kontraktor yaitu KPP
PT. Mitrabara Adiperdana .Tbk, Malinau ) (Kalimantan Prima Persada) dan CK (Cipta
kridatama) sehingga perusahaan akan
Efisien Waktu Kerja memberikan target produksi yang harus dicapai
Rencana waktu kerja pada aktivitas coal oleh setiap kontraktor dalam setiap bulannya
processing di Muara Bengalun berdasarkan berdasarkan target produksi pada Tahun 2017
perhitungan jumlah hari kerja yang tersedia
dalam satu tahun , waktu delay, standby dan

72
Dippos, D.E.P., dkk / Cost Coal Processing di StockPile Port Muara .... / Jurnal Teknika, Vol. 2, No. 1, Oktober 2018, hlm 68-76

Rencana Coal getting, Hauling, Crushing and 3. Produksi Crusher = WH x Produktivitas


Barging = 1.231 x 500 TPH
Kegiatan coal hauling pada PT. MA di serahkan = 615.500
pada 21 sub-kontrakor dengan tujuan untuk 4. Total produksi = 3.526.500 + 615.500
pemberdayaan masyarakat lokal. Target coal = 4.142.000/tahun
hauling yang di rencanakan oleh pihak Berdasarkan perencanaan total produksi
perusahaan pada kegiatan hauling lebih besar tersebut maka rencana alat support pada
dari kegiatan coal getting hal ini di sebabkan kegiatan coal crushing adalah sebagai
karena loading rate pada kegiatan coal hauling berikut :
cukup besar dan antisipasi terhadap 5. Alat support Feeder Breaker rencana
penjadwalan kapal atau terganggunya kagiatan produksi 3.526.500 ton
produksi sewaktu-waktu.  WL01010 = WH x Produktivitas
= 1832 x 500 TPH
Perencanaan total produksi pada kegiatan coal = 916.000
hauling, coal crushing dan coal barging akan  DZ01010 = WH x Produktivitas
berbeda-beda pada setiap bulannya hal ini di = 4282 x 600 TPH
sebabkan oleh jumlah jam kerja efektif pada = 2.569.200
setiap bulan. Pada bulan Mei pihak perusahaan  Totalproduksi = 916.000+2.569
merencanakan produksi coal hauling sebesar = 3.485.200
362.775 ton aktual coal hauling pada bulan Mei 6. Alat support Crusher rencana produksi
sebesar 329.678,13 ton sehingga persentasi 615.500 ton
ketercapaian hanya 91%. Pada kegiatan coal  WL01015 = WH x Produktivitas
crushing perusahaan merencanakan target yang = 1284 x 500 TPH
harus di capai sebesar 345.500 ton sedangkan = 642.000 ton
aktual coal crusing pada bulan mei sebesar 7. Total produksi alat support pada kegiatan
341.034,29 ton sehingga persentasi crushing 4.127.200 ton
ketercapaian sebesar 99%. Sedangkan pada Rencana produksi dan alat support pada
kegiatan coal barging perusahaan menargetkan kegiatan coal Barging
pada bulan mei sebesar 345.500 ton, aktual coal 8. Produksi CV01006 = WH x Produktivitas
barging pada bulan Mei sebesar 339.758,22 ton = 2.502 x 1400 TPH
sehingga persentasi ketercapaian sebesar 98 %. = 3.503.451
9. Produksi CY01001 = WH xProduktivitas
Rencana Alat Support Coal Crushing dan = 775 x 720 TPH
Coal Barging = 558.000
10.Total produksi = 3.503.451 +558.000
Perencanaan penggunaan alat support pada
= 4.061.451 ton
kegiatan coal crushing dan coal barging
Berdasarkan perencanaan total produksi
didasarkan pada target produksi yang telah di
tersebut maka rencana alat support pada
rencanakan oleh perusahaan. Pada kegiatan coal
kegiatan coal barging adalah sebagai
crushing terdapat dua buah komponen crushing
berikut:
yang digunakan yaitu FB01001 (Feeder
11.Alat support CV01006 rencana produksi
Breaker) dan CP01003 (Crusher) kedua
3.503.451ton
komponen peralatan tersebut memiliki
 WL01010 = WH x Produktivitas
perencanaan produksi yang berbeda sesuai
= 1475 x 700 TPH
dengan jam kerja efektif yang telah di rencakan
= 1.032.500
dan kemampuan msing-masing roduksi alat.
 Wl01015 = WH x Produktivitas
Produksi yang di rencanakan pada kedua alat
= 3.295 x 7500 TPH
tersebut yaitu
= 2.471.250
 Total produksi = 1.032.500+2.471.250
1. Rencana produksi dan alat support pada
= 3.503.750
kegiatan coal crushing
12.Alat support CY01001 rencana produksi
2. Produksi Feeder Breaker = WH x
615.500 ton
Produktivitas = 4.702 x 750 TPH
 WL01015 = WH x Produktivitas
= 3.526.500
= 809 x 750 TPH

73
Dippos, D.E.P., dkk / Cost Coal Processing di StockPile Port Muara .... / Jurnal Teknika, Vol. 2, No. 1, Oktober 2018, hlm 68-76

= 606.750 ton Mei 2017. Adapun harga fuel yaitu $ 0,62/lt


13. Total produksi alat support pada kegiatan sedangkan PHR berdasarkan tetapan harga dari
crushing adalah 4.110.500 ton. pihak marketing perusahaan.
Perhitungan biaya pengolahan batubara sesuai
Pada aktivitas coal processing terdapat 27 dengan pembagian kegiatan pada aktivitas
komponen peralatan yang di rencanakan pengolahan batubara dimana terdapat 5 jenis
sedangkan aktual penggunaan peralatan pada kegiatan yaitu :
aktivitas coal processing sebanyak 47 alat hal  Muara Bengalun Handle (MB Handle )
ini di sebabkan karena beberapa alat mengalami
breakdown sehingga harus di gantikan dengan  Muara Bengalun Handle Crush
peralatan yang lain serta penggunaan alat oleh (MBHDCRS)
departemen lain.
 Muara Bengalun Crush (MBCRUSH)
PHR (Plan Hour Rate)
Dalam aktivitas coal processing PT. MA  Muara Bengalun Barge (MBBARGE)
menggunakan beberapa alat berat dimana alat
tersebut merupakan investasi yang cukup besar  Muara Bengalun Coal Barge
maka perusahaan akan menerapkan PHR (Plan (MBCOALBG)
Hour Rate) pada setiap alat berat yang
digunakan sehingga cost control dan nilai
depresiasi dapat di ketahui. Perhitungan biaya yang dilakukan peneliti ialah
dengan membandingkan antara rencana
Fuel Comsumption Per Hour penggunaan alat, fuel dan biaya terhadap aktual
penggunaan alat, fuel dan biaya yang di
Fuel consumption merupakan salah satu hal
keluarkan oleh perusahaan.
utama yang menjadi penyumbang cost
operasional alat. Fuel consumption per jam
KESIMPULAN DAN SARAN
dapat di lihat pada handbook setiap alat berat
dan pembagian antara total fuel consumption
Kesimpulan
pada bulan maret di bagi dengan total jam
kerja alat (Peoria, Illinois. 2008) Kesimpulan penelitian ini adalah:
1. Proses coal processing berawal dari
Perhitungan penggunaan bahan bakar sangat batubara hasil penambangan diangkut
berpengaruh terhadap kegiatan penambangan. menuju tempat pengolahan yaitu Muara
Oleh karena itu, perusahaan harus mengetahui
Bengalun yang berjarak ± 64 km. Sebelum
harga fuel pada periode produksi tertentu.
Berdasarkan informasi yang di peroleh penulis dilakukan pengolahan batubara terlebih
penetapan harga fuel pada kegiatan dahulu ditimbang untuk mengetahui berat
penambangan dan coal processing sebesar Rp. batubara. Batubara yang telah di ketahui
8.000 per liter atau sama dengan $0,62. beratnya akan di lakukan penumpukan di
areal stockpile ROM atau langsung
Dalam hal perhitungan biaya fuel consumption dimasukkan ke dalam dump hopper
peralatan kegiatan coal processing peneliti
selanjutnya di lakukan pengayakan dan
menggunakan data besaran nilai fuel yang
dihabiskan oleh alat dalam kegiatan coal peremukan untuk memperoleh hasil
processing pada periode Mei 2017 dibagi pengolahan (< 50 mm). Batubara hasil
dengan total jam kerja dan membandingkan pengolahan kemudian akan di lakukan
dengan data dari handbokk dari setiap peralatan kegiatan in-loading dan out-loading yang
yang digunakan sebagai faktor pembanding. di bantu dengan 27 komponen peralatan.

Cost Coal Processing 2. Perencanaan estimasi kebutuhan peralatan


Perhitungan biaya pada kegiatan pengolahan produksi berdasarkan pada waktu efisien
batubara di PT. MA yang terdiri dari biaya fuel bekerja dan target produksi pada tahun
dan PHR (Plan Hour Rate) pada pada periode 2017. Target produksi pada tahun 2017

74
Dippos, D.E.P., dkk / Cost Coal Processing di StockPile Port Muara .... / Jurnal Teknika, Vol. 2, No. 1, Oktober 2018, hlm 68-76

sebesar 4 juta ton waktu efisien bekerja breakdown beberapa peralatan sehingga
8.616 jam/tahun. Berdasarkan rencana harus digantikan dengan alat yang lain agar
produksi dan waktu efisien bekerja maka proses produksi dapat terus berjalan,
penggunaan jam kerja yang tidak sesuai
di peroleh kebutuhan alat support dalam
dengan perencanaan, penjadwalan
aktivitas coal barging dengan kedatangan tongkang serta cycle dumptruck
memperhatikan faktor efisiensi kerja dan pada aktivitas coal hauling yang tidak
kemampuan produksi peralatan coal teratur sehingga berpengaruh terhadap pola
processing . penumpukan pada areal stockpile port
Muara Bengalun.
 Pada aktivitas coal crushing peralatan
yang digunakan adalah Feeder Saran
breaker dengan rencana produksi Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis
3.526.500 ton dan crusher dengan selama melakukan penelitian pada PT.
rencana produksi 615.500 ton Mitrabara Adiperdana .Tbk, di berikan
sedangkan peralatan support yang di beberapa saran sehingga proses pengolahan
rencanakan pada Feeder Breaker batubara dapat dilakukan secara efektif dan
efisien serta memaksimalkan pendapatan
adalah WL01010 dengan rencana
dengan cost seminimal mungkin. Adapun
produksi 916.000 ton dan DZ01010 saran-saran tersebut yaitu :
dengan rencana produksi 3.485.200 1. Perlunya dilakukan perencanaan ulang
ton. Sedangkan peralatan support estimasi kebutuhan peralatan produksi
yang direncanakan pada Crusher serta penggunaan Wheel Loader pada
adalah WL01015 dengan rencana Feeder Breaker akan memperbesar biaya
karena alat bekerja tidak sesuai dengan
produksi 642.000 ton.
fungsinya.
 Pada aktivitas coal barging peralatan 2. Sistem penyimpanan data terhadap fuel
consumption pada saat ini hanya
yang digunakan adalah CV01006
berdasarkan per equipment akan lebih baik
dengan rencana produksi 3.503.451 jika dilakukan penambahan yaitu sistem
ton dan CY01001 dengan rencana penyimpanan data fuel cunsumption per
produksi 615.500 ton. Sedangkan equipment dan per aktivitas kerja sehingga
peralatan support yang digunakan kontrol terhadap penggunaan fuel dapat
pada aktivitas coal barging CY01001 lebih baik.
adalah WL01015 dengan rencana 3. Pola pengaturan cycle time DT pada saat
dumping di feeder breaker dan crusher di
produksi 606.750 ton. awasi dengan baik sehingga target
produksi dapat tercapai.
3. Besar biaya yang di keluarkan pada aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
coal processing periode Mei 2017 adalah $
Agus, Puryono dan Puryani. 2010. Ekonomi
0,7149/ton terdiri dari beberapa aktivitas,
Teknik. Graha Ilmu. Yogyakarta.
yaitu aktivitas Muara Bengalun Handle
Departement HRD. PT. Mitrabara Adiperdana
dengan biaya $ 0,22/ton, aktivitas Muara
.Tbk. Rancangan Pasca Tambang.
Bengalun Crushing dengan biaya $
Malinau.
0,186/ton, aktivitas Muara Bengalun
De Garmo, Paul dkk. 1997. Ekonomi Teknik.
Crushing dengan biaya $ 0,0484/ton,
Prenhallindo. Jakarta.
aktivitas Muara Bengalun Barge dengan
Indonesianto, Yanto M. Sc. Ir. 2008.
biaya $ 0,1998/ton serta aktivitas Muara
Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan
Bengalun Coal Barging dengan biaya $
Teknik Pertambangan UPN. Yogyakarta.
0,051/ton. Pada aktivitas coal processing
Peoria, Illinois. 2008. Caterpillar Performance
biaya yang di keluarkan tidak sesuai dengan
Handbook. Caterpillar. U.S.A.
perencanaan hal ini disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu : besarnya jumlah jam

75
Dippos, D.E.P., dkk / Cost Coal Processing di StockPile Port Muara .... / Jurnal Teknika, Vol. 2, No. 1, Oktober 2018, hlm 68-76

Prodjosumarto, Partanto.1993. Pemindahan


Tanah Mekanis. Jurusan Teknik
Pertambangan Institut Teknologi Bandung.
Bandung.

76

You might also like