Makalah HTN Kolombia
Makalah HTN Kolombia
Makalah HTN Kolombia
Disusun oleh:
Fakultas Hukum
Universitas Pelita Harapan
2020
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kelimpahan rahmat-Nya atas kesempatan dan pengetahuan yang berlimpah
sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya dengan judul “Syarat
Pencalonan dan Penggunaan Identitas Dalam Pilkada (Studi Perbandingan HTN
Indonesia dan Kolombia)” untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum Tata
Negara.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada Bapak Dwi Putra Nugraha selaku
pengampu Mata Kuliah Hukum Tata Negara dan sebagai pembimbing kami dalam
menulis makalah ini. Berkat ilmu dan bimbingannya lah kami dapat selesai
menyusun makalah sederhana ini.
Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasanya, maupun kelengkapan
isinya seiring dengan perkembangan yang sangat pesat mengenai negara itu
sendiri. Oleh karena itu, kami dengan hati yang lapang dan tangan yang terbuka
memohon pengertian dari pembaca dan menerima segala saran dan kritik dari
pembaca untuk penyusunan makalah - makalah di hari yang akan datang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................................... ii
iv
3.2 Jenis Data ................................................................................................................... 32
LAMPIRAN ................................................................................................................... A
v
BAB I PENDAHULUAN
yakni Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah
sebagai negara demokrasi jelas disebutkan pada Pasal 1 ayat (2) UUD 1945
UUD”.3
– lagi konsep dari negara demokrasi itu sendiri yang mana membutuhkan
1
Robert W. Bennett, “Democracy As Meaningful Conversation”, 14 Const.
Comment. 481 (Winter 1997): hal. 4.
2
Cucu Sutrisno, “Partisipasi Warga Negara dalam Pilkada”, Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan Vol. 2, No. 2 (Juli 2017): hal. 36.
3
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Bab I, Pasal 1 ayat (2).
Indonesia. Undang – Undang Dasar 1945.
4
Idil Akbar, “Pilkada Serentak dan Geliat Dinamika Politik dan Pemerintahan
Lokal Indonesia”, CosmoGov Vol. 2, No. 1 (April 2016): hal. 97.
1
peran masyarakat di dalamnya. Pemilihan kepala daerah secara langsung di
Indonesia sendiri telah berlangsung sejak tahun 2005, yang didasarkan pada
terdapat pada ketentuan Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 yang menentukan bahwa
yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas persetujuan rakyat karna
umum secara langsung di Indonesia sendiri telah diakomodir dalam Pasal 22E
UUD NRI 1945, yang mana rakyat dapat menggunakan hak pilihnya secara
rakyat.7 Kemudian, juga telah ditegaskan pada Pasal 18 ayat (4) UUD 1945
5
Nopyandri, “Pemilihan Kepala Daerah yang Demokratis Dalam Perspektif UUD
1945”, Jurnal Ilmu Hukum INOVATIF Vol.6, No. 7 (Mei 2013): hal. 2.
6
H.M. Soerya Respationo, “Pemilihan Kepala Daerah Dalam Demokrasi
Electoral”, MMH Jilid 42, No. 3 (Juli 2013): hal. 357.
7
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Bab VIIB, Pasal 22E.
Indonesia. Undang – Undang Dasar 1945.
8
Ibid. Bab VI, Pasal 18 ayat (4).
9
Respationo. Op.Cit., 357.
2
Penyelenggaraan pilkada adalah sarana pemberian mandat dan legitimasi dari
dalam pencalonan kepala daerah dalam pilkada itu sendiri ? Pemilihan kepala
daerah secara langsung menjadi isu sentral dalam diskursus politik nasional
tingkat lokal.11 Pembangunan pada dasarnya harus dimulai dari tingkat yang
paling rendah, untuk dapat memperbaiki bagian atasnya yakni dalam skala
ukuran derajat demokrasi suatu negara yang demokratis.12 Baik atau buruknya
proses pilkada tidak dilihat dari segi masyarakatnya saja sebagai pemilih dan
pelaku demokrasi. Akan tetapi, juga dilihat dari segi substansi dan praktik
yakni undang – undang yang meregulasikan pilkada itu sendiri serta sistem
10
Janpatar Simamora, “Eksistensi Pemilukada Dalam Rangka Mewujudkan
Pemerintahan Daerah yang Demokratis”, Mimbar Hukum Vol. 23, No. 1 (Februari 2011):
hal. 229-230.
11
Donni Edwin et. al., Pilkada Langsung Demokratisasi Daerah dan Mitos Good
Governance, cet. 1 (Jakarta: Partnership, 2005): hal. 2.
12
Simamora. Op.Cit., 221.
3
pengimplementasiannya yang selaras. Adapun tiga faktor yang
berkaitan dengan proses atau tahapan-tahapan dalam pilkada itu sendiri baik
Hukum harus melihat kedepan dan tidak menutup mata terhadap fakta
yang ada serta membuka diri terhadap perubahan yang dapat diambil dari
Dalam sebuah pemilihan kepala daerah, ada sebuah faktor yang tidak
dapat dipisahkan atau dilepaskan dari pemilihan itu sendiri, yakni pencalonan
sendiri dapat dilakukan melalui partai politik dan secara independen terdapat
pada Pasal 7 UU No. 10/2016 dan diakomodir lebih lanjut melalui PKPU No.
13
Edwin et. al., Pilkada Langsung Demokratisasi Daerah dan Mitos Good
Governance, hal. 2.
14
Robi Ardianto, “Abhan Jabarkan Empat Elemen Penentu Kesuksesan Pemilu”
diakses melalui https://bawaslu.go.id/id/berita/abhan-jabarkan-empat-elemen-penentu-
kesuksesan-pemilu pada 10 April 2020.
4
3 tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
harus dipenuhi untuk ikut campur tangan dalam perekrutan tersebut adalah
indah bentuk cetakan tersebut, maka semakin indah pula tanah liat hasil
cetakan tersebut.
aspek penggunaan politik identitas dalam pelaksanaannya. Hal ini bukan tanpa
alasan, karena dalam hidup berbangsa dan bernegara, kita mengenal yang
dilepaskan dari pribadi tiap-tiap orang. Seolah-olah sejak lahir, kita telah
diajarkan untuk selalu mengikatkan diri kita pada identitas tersebut. Namun,
dalam hidup bernegara, ada begitu banyak identitas yang ada. Kita tidak bisa
memaksakan orang lain untuk mengikuti identitas kita dan orang lain tidak
bisa memaksakan identitasnya untuk diikuti oleh orang yang lainnya. Itulah
keberagaman. Sama halnya dengan Indonesia, seperti apa yang telah menjadi
15
Pratikno, “Calon Independen, Kualitas Pilkada dan Pelembagaan Parpol”,
Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Vol. 10, No. 3 (Maret 2007): hal. 417.
5
bagaimanakah kedudukan identitas dalam berjalannya politik di sebuah negara
juga dijalankan atas kedaulatan rakyat. Sama seperti Indonesia, demokrasi ini
negara di Latin Amerika yang kini memiliki perkembangan yang cukup pesat
ini. Dalam pilkadanya, badan-badan yang dipilih adalah walikota, dewan kota,
dan Columbia ?
16
Freedom House, “Freedom in The World 2018 Colombia” diakses melalui
https://freedomhouse.org/report/freedom-world/2018/colombia pada 11 Februari 2020.
17
Crisis States Programme Development Research Centre, “Political
Participation and War In Colombia” Working Paper No. 1/38 (November 2003): hal. 12.
6
1.3 Tujuan Makalah
memiliki syarat dan pengaturan mengenai kedua hal tersebut. Namun, disini
negara.
identitas sebagai sarana mereka untuk mencari suara dan menjatuhkan lawan
politik nya. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis ingin menjelaskan
Penulis ingin mengetahui syarat apa saja yang dibutuhkan dalam proses
membandingkan syarat apa saja yang yang kemungkinan harus juga dimiliki
7
atau direvisi oleh negara Indonesia dalam berkembangnya zaman dalam
tentang pilkada di kedua negara ini, serta dapat dijadikan contoh agar
kiranya melalui karya tulis ini, demokrasi dan kedaulatan rakyat itu
8
sendiri dapat ditegaskan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
kedepannya.
реnulis akan menguraikan secara singkat bab demi bab guna memberikan
ini akan dibagi menjadi lima bagian. Kelima bagian tersebut adalah sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
9
Bab ini menjelaskan mengenai metode pendekatan yang
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Demokrasi
oleh Moh. Mahfud MD, yang mana ada dua alasan yang
18
Halida, “Teori-Teori Demokrasi” diakses melalui
http://halidairianto.blogspot.com/2010/12/teori-teori-demokrasi.html?m=1 pada 11 April
2020.
19
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, ed.1 (Jakarta: PT Gramedia, 1996): hal. 134.
20
Tri Dwi Sulisworo et.al., Materi Pembelajaran Demokrasi (Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan, 2012): hal. 2.
11
Dilihat dari tinjauan bahasa konseptualnya, “demokrasi”
terdiri atas dua kata dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang
1. Joseph A. Schemer
2. Sidney Hook
21
A. Ubaedillah, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Pancasila,
Demokrasi dan Pencegahan Korupsi (Jakarta: Prenada Media Group, 2015): hal. 131.
22
Sulaiman, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi (Banda
Aceh: Yayasan PeNA Banda Aceh, 2016): hal. 84-85.
12
langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
negara dengan kerja sama antar warga itu sendiri dan para
4. Henry B. Mayo
politik.
13
disampaikan oleh Abraham Lincoln pada tahun 1863, yaitu
B. Sejarah Demokrasi
abad ke-5 SM yang mana saat itu Yunani memiliki banyak filsuf
ini dimulai sejak abad ke- 6 SM sampai dengan abad ke-15 SM.
Pada masa ini, wilayah Eropa sangat bergantung kepada Paus dan
23
Munir Fuady, Konsep Negara Demokrasi (Bandung: Revita Aditama, 2010):
hal. 29.
24
Adara Primadia, “Sejarah Demokrasi di Dunia: Awal Berdiri dan Dampaknya”,
diakses melalui https://sejarahlengkap.com/indonesia/sejarah-demokrasi-di-dunia pada
13 April 2020.
25
Kurnia Konstan Telaumbanua, Skripsi: “Fungsi Partai Politik Dalam Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungsitoli” (Medan: UHN,
2018): hal. 49.
26
Primadia. Op.Cit.
14
Perkembangan demokrasi kemudian berlanjut di negara
tidak terlepas dari pengaruh para filsuf yang dianggap bijak pada
27
Ibid.
15
dalam rangka membahas pelbagai permasalahan
kenegaraan.28
28
Andre Hidayat, “Sejarah Perkembangan Demokrasi di Dunia” (Buku PKN
UGM, Yogyakarta, 2015): hal. 2.
16
diperkenalkan dan dianggap sebagai dasar sistem politik
2. Fase Pencerahan
29
H. Amran Suadi, Abdul Manan, Ilmuwan dan Praktisi Hukum: Kenangan
Sebuah Perjuangan, cet.1 (Jakarta: Prenadia Group, 2016): hal. 108.
30
Ave, “Perkembangan Pemikiran dan Praktik Demokrasi Dari Era Klasik
Sampai Kontemporer” diakses melalui https://www.averroes.or.id/perkembangan-
pemikiran-dan-praktik-demokrasi-dari-era-klasik-sampai-kontemporer.html pada tanggal
14 April 2020.
17
absolut dan mengantarkan pada dua revolusi besar yang
3. Fase Modern
31
Rizal Nurhidayat, “Perkembangan Demokrasi di Dunia” (Makalah
Kewarganegaraan USS, Surakarta, 2017): hal. 6.
32
Suadi. Op.Cit.,109.
18
Mill (1806-1873), Alexis de Tocqueville (1805-1859), Karl
33
Ibid.
34
Ibid.
19
Marx dan Engels merupakan pelopor pemikir radikal
35
Ibid. 110.
20
terpilah-pilah menurut fungsi dan peran. Dengan semakin
C. Konsep Demokrasi
36
Jayadi Nas, “Konflik Elite Politik Lokal: Kasus Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2003-2008”, Jurnal Ilmu Politik Vol. 1, No. 1
(Februari 2007): hal. 5-7.
37
Dede Rosyada et.al., Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi,
HAM dan Masyarakat Madani (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2005): hal. 127-
130
21
Ada begitu banyak macamnya demokrasi, mulai dari
paling baik dan wajar untuk organisasi politik dan sosial yang
38
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2008): hal. 50.
22
didukung oleh beberapa Negara baru di Asia. India, Pakistan,
D. Tujuan Demokrasi
39
Ibid. 51.
40
Mokhammad, “Tujuan Demokrasi Dalam Kehidupan Bernegara Secara Umum
dan Lengkap” diakses melalui https://www.haruspintar.com/tujuan-demokrasi/ pada
tanggal 18 April 2020.
23
E. Prinsip-prinsip Demokrasi
saling menguasai.
24
memiliki kebebasan untuk menentukan wakil mana yang
di hadapan rakyat.
4. Kebebasan individu
25
ini tidak dapat diganggu gugat oleh lembaga lain maupun
tersebut.
yang lainnya.
26
8. Supremasi hukum
pada keadilan.
pers harus dijamin oleh negara. Pers harus dapat dengan bebas
27
partai dengan asas atau ideologi yang dilarang oleh undang-
undang.
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan
28
akan terjadinya rasa tanggung jawab secara timbal balik.43 Demokrasi
mempunyai visi, misi, dan tujuan yang sama serta dapat mengikuti
partai politik juga mempunyai hak dan kewajiban. Sebagai mana yang
29
pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
perundangundangan.46
46
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008, Bab VI, Pasal 12.
47
Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008): hal. 23.
48
Syarat (Def. 1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.web.id/syarat pada tanggal 18 April 2020.
49
Calon (Def. 1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.web.id/calon pada tanggal 18 April 2020.
30
harus dipenuhi bagi yang berminat mencalonkan diri kepada lembaga
memiliki arti sebagai ciri – ciri atau keadaan khusus seseorang dan jati
diri. 50 Identitas yang dimaksud disini adalah ciri khas atau yang
menjadi jati diri seseorang baik itu agama, suku, ras, dan golongan.
50
Identitas (Def.1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Diakses melalui https://kbbi.web.id/identitas pada tanggal 18 April 2020.
31
BAB III METODE PENELITIAN
analisis kualitatif yakni dengan menjelaskan data-data yang ada dengan kata-
kata atau pernyataan bukan dengan angka-angka. Pada penelitian jenis ini,
Sumber data adalah tempat dimana data dari sebuah penelitian diperoleh.
Di dalam penelitian ini, data yang dipakai penulis adalah data sekunder, yang
32
dengan persoalan yang diteliti. Bahan - sumber hukum primer yang
undangan, hasil - hasil penelitian, atau pendapat pakar hukum juga yang
lainnya sesuai dengan persoalan yang akan dikaji pada penelitian ini.
analisis data. Yang mana pendekatan analisis data adalah kegiatan untuk
33
dirumuskan jawaban pada pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan dalam
politik di dalamnya.
negara.
52
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta: Universitas
Indonesia Press, 2007): hal. 96.
53
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: DPKRI, 1998, hal. 192.
34
Pendekatan secara historis pada dasarnya adalah penelaahan sumber
asas hukum antara negara yang satu dengan negara lainnya yang menjadi
identitas politik dalam pilkada yang ada dapat disebabkan oleh adanya
54
HUMAS, “Penelitian Historis” diakses melalui https://penalaran-
unm.org/penelitian-histories/ pada tanggal 24 Februari 2020.
55
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2003): hal. 81.
56
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum (Malang: Bayumedia
Publishing, 2005): hal. 313.
35
Pendekatan perbandingan dapat digunakan untuk melakukan
terkumpul. Setelah itu, dirangkum dan diolah, kemudian disusun secara logis
Sifat analisis data yang penulis gunakan adalah secara kualitatif, yaitu
Penulis menggunakan dua teori, yaitu teori Demokrasi dan teori Pilkada.
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Indonesia
pada Bab VI tentang Pemerintah Daerah Pasal 18 ayat (3) dan (4)
57
Erdiansyah, "Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung dalam Perspektif
Subsistem Pemerintahan Daerah di Indonesia", Jurnal Konstitusi Vol. 3, No. 1 (2010):
hal. 12.
58
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Bab VI, Pasal 18 ayat (3)
dan (4).
Indonesia. Undang – Undang Dasar 1945.
37
32 Tahun 2004 yang telah beberapa kali diubah dan terakhir
59
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3839).
60
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah.
61
Ibid, Pasal 34 ayat (2).
38
2004.62 Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, pilkada
dalam ayat (2) dan ayat (3) dipilih dalam satu pasangan secara
62
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437).
63
Pasal 24 ayat (5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
64
Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
39
oleh partai politik atau non partai politik yang telah memenuhi
mengatur secara jelas tentang pilkada. Hal ini bisa terlihat dalam
65
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587).
66
Pasal 62 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
67
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657).
40
kemudian Undang-undang ini kemudian mengalami perubahan
68
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang dalam
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5898.
69
Dzunuwanus Ghulam Manar, “Pilkada Langsung dan Rekonstruksi Demokrasi
Indonesia”, Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintah Vol. 2, No. 2 (2016): hal. 6.
70
Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang.
41
b. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia;
sederajat;
tahun untuk Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta Calon
mantan terpidana;
42
i. tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan
pajak pribadi;
(dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama untuk Calon
43
Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sejak
Pemilihan; dan
r. berhenti dari jabatan pada badan usaha milik negara atau badan
B. Kolombia
71
Gérard Roland and Juan Gonzalo Zapata, “Colombia’s Electoral and Party
System: Proposal For Reforms” diakses melalui
https://eml.berkeley.edu/~groland/pubs/columbia.pdf pada 18 April 2020.
44
Kolombia 1991 menyatakan bahwa pemilihan umum secara
stipulated by law.”
72
Constituteproject.org, “Colombia’s Constitution of 1991 with Amendments
through 2005” diakses melalui
https://www.constituteproject.org/constitution/Colombia_2005.pdf pada 19 April 2020.
73
Registraduría: Nacional Del Estado Civil, “Código Electoral, Normas
Concordantes y Complementarias” diakses melalui
http://consejoderedaccion.org/webs/traslapista2015/wp-content/uploads/2015/11/3.1-
C%C3%B3digo-electoral-colombiano.pdf pada tanggal 19 April 2020.
45
Dewan Administrasi Lokal. 74 Adapun persyaratan yang harus
tanggal pendaftaran. 76
74
Registraduría: Nacional Del Estado Civil, “INSTRUCTIVO PARA
INSCRIPCIÓN DE CANDIDATOS” diakses melalui
https://www.registraduria.gov.co/IMG/pdf/instructivo_para_inscripcion_de_candidatos-
3.pdf pada tanggal 19 April 2020.
75
Suin Juriscol, “Art. 36 Decree 1421 of 1923” diakses melalui http://www.suin-
juriscol.gov.co/viewDocument.asp?ruta=Decretos/1283760 pada tanggal 19 April 2020.
76
Registraduría: Nacional Del Estado Civil, “Código Electoral, Normas
Concordantes y Complementarias Articulo 86” diakses melalui
http://consejoderedaccion.org/webs/traslapista2015/wp-content/uploads/2015/11/3.1-
C%C3%B3digo-electoral-colombiano.pdf pada tanggal 19 April 2020.
46
d. tidak sedang terdaftar secara ganda sebagai kandidat dalam
dalam pencalonan;78
sebuah koalisi;80
77
Constituteproject.org, “Colombia’s Constitution of 1991 with Amendments
through 2005 Article 303” diakses melalui
https://www.constituteproject.org/constitution/Colombia_2005.pdf pada 19 April 2020.
78
Ibid.
79
Graciela Rodriguez-Ferrand, “Colombia: Amendments to Electoral Code”
diakses melalui https://www.loc.gov/law/foreign-news/article/colombia-amendments-to-
electoral-code/ pada tanggal 18 April 2020.
80
Registraduría: Nacional Del Estado Civil, “INSTRUCTIVO PARA
INSCRIPCIÓN DE CANDIDATOS” diakses melalui
https://www.registraduria.gov.co/IMG/pdf/instructivo_para_inscripcion_de_candidatos-
3.pdf pada tanggal 19 April 2020.
47
sebagai pejabat yang berwenang atas pengeluaran dalam
masing;81
atau hanya sipil, dengan pejabat bahwa dalam dua belas (12)
dan
persyaratan tambahan:83
81
Gestor Normativo, “Concepto 122391 de 2015 Departamento Administrativo
de la Función Pública” diakses melalui
https://www.funcionpublica.gov.co/eva/gestornormativo/norma.php?i=64156 pada
tanggal 19 April 2020.
82
Ibid.
83
Artículo 28 DECRETO 1421 DE 1993.
48
1) Tidak dijatuhi hukuman penjara, kecuali karena
pemilihan.
pemilihan.
pemilihan umum.
84
Constituteproject.org, “Colombia’s Constitution of 1991 with Amendments
through 2005 Article 299” diakses melalui
https://www.constituteproject.org/constitution/Colombia_2005.pdf pada 19 April 2020.
49
5) Tidak telah dikeluarkan dari pelaksanaan suatu profesi
Seperti yang telah dijelaskan dalam Bab II karya tulis ini, tepatnya
seseorang.86
Dalam dua puluh tahun terakhir, para sarjana dan aktivis minoritas
85
Arie Setyaningrum, “Memetakan Lokasi bagi ‘Politik Identitas’ dalam Wacana
Politik Poskolonial” Jurnal Mandatory Vol. 2 (Februari 2005): hal. 18.
86
Titik Widayanti, Politik Subalter: Pergulatan Identitas Waria (Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada, 2009): hal. 14.
87
Cyra Akila Choudhury, “In the Shadow of Gaslight: Reflections on Identity,
Diversity, and the Distribution of Power in the Academy”, 20 CUNY L. Rev. 467 (Spring
2017): hal. 3.
50
A. Indonesia
etnis muncul, baik dari sisi etnisitas atau agama pasangan calon
kelompok etnik atau suku bangsa, yakni sekitar 1.340 suku bangsa
88
Sri Devi Valentina Simamora dan Turnomo Rahardjo, “Isu Identitas Etnis dan
Agama Dalam Kontes Politik (Kasus Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018)”,
eJournal Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro (2009): hal. 3.
89
Indonesia.go.id, “Suku Bangsa” diakses melalui
https://indonesia.go.id/profil/suku-bangsa pada tanggal 20 April 2020.
90
Indonesia.go.id., “Agama” diakses melalui https://indonesia.go.id/profil/agama
pada tanggal 20 April 2020.
91
Kompas.com, “Sebetulnya, Berapa Jumlah Penghayat Kepercayaan di
Indonesia” diakses melalui
51
keberagaman yang melimpah tidak memberhentikan politik
keanekaragaman ini.
telah diatur dalam Pasal 69 huruf b.92 Dalam pasal tersebut diatur
https://sains.kompas.com/read/2017/11/22/124500723/sebetulnya-berapa-jumlah-
penghayat-kepercayaan-di-indonesia-?page=2 pada tanggal 20 April 2020.
92
Lihat Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 69 huruf b.
52
digolongkan sebagai tindak pidana pencemaran nama baik atau
hari setelah penetapan pasangan calon dan tiga hari sebelum hari
pemungutan suara.
B. Kolombia
53
berjuang untuk mengendalikan perdagangan narkotika di
di Kolombia.
Namun, pada tahun ini tingkat kematian lebih tinggi dari pada
tahun sebelumnya.
4.2 Analisis
54
pun yang memenuhi syarat.94 Syarat-syarat pencalonan pilkada ini
berlaku baik itu bagi calon yang berasal dari partai politik maupun
dalam hal pencalonan atau partisipasi politik itu sendiri. Semua warga
“The essential goals of the State are to serve the community, promote the
94
James Buchwalter et.al., “Eligibility and Qualifications of Candidates,
Generally”, 29 C.J.S. Elections § 234 (Maret 2020): hal. 1.
95
Titik Triwulan Tutik, Pemilihan Kepala Daerah Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 Dalam Sistem Pemilu Menurut UUD 1945 (Surabaya: Prestasi
Pustaka, 2004): hal. 7-8.
96
Constituteproject.org, “Colombia’s Constitution of 1991 with Amendments
through 2005 Article 2” diakses melalui
https://www.constituteproject.org/constitution/Colombia_2005.pdf pada 19 April 2020.
55
economic, political, administrative, and cultural life of the nation; to
sebagai filter tahap awal yang menilai layak atau tidaknya seseorang
Pemerintah.98
97
Noor M. Aziz, Laporan Akhir: “Pengkajian Hukum Tentang Pemilihan Kepala
Daerah” (Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM RI, 2009):
hal. 3.
98
Nur Syamsi, “Kapital Sosial Tokoh Masyarakat Dalam Pusaran Pemilu” Jurnal
Inspirasi Demokrasi Vol. 12 (Oktober 2016): hal. 10.
56
waktu tertentu atau berdasarkan kelahirannya. 99 Yang ditentukan
tertera.
yang mencuat ke area publik, yaitu apakah calon kepala daerah harus
dapat berkaca pada Kolombia dalam hal ini. Memang seorang calon
99
Lihat Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 7 ayat (2) tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang.
100
Registraduría: Nacional Del Estado Civil, “Código Electoral, Normas
Concordantes y Complementarias Articulo 86” diakses melalui
http://consejoderedaccion.org/webs/traslapista2015/wp-content/uploads/2015/11/3.1-
C%C3%B3digo-electoral-colombiano.pdf pada tanggal 19 April 2020.
101
Wahyu Suryo, “Pro Kontra Putra Daerah Lebih Layak Maju di Pilkada Bantul”
diakses melalui
http://rri.co.id/post/berita/729298/politik/pro_kontra_putra_daerah_lebih_layak_maju_di_p
ilkada_bantul.html pada tanggal 20 April 2020.
57
tidak perlu terlahir di daerah tempat ia mencalon, tetapi setidaknya
calon kepala daerah adalah pribadi yang menetap dengan lama jangka
Daerah harus didasari oleh dasar-dasar yang jelas dan benar bukan
terbengkalai.
102
Mukhtar Sarman, “Menakar Kualitas Pilkada: Menstrukturkan Sebuah
Kontestasi Politik yang Berintegritas” Jurnal Etika dan Pemilu Vol. 1, No. 2 (Agustus
2015): hal. 9.
103
Gestor Normativo, “Concepto 122391 de 2015 Departamento Administrativo
de la Función Pública” diakses melalui
https://www.funcionpublica.gov.co/eva/gestornormativo/norma.php?i=64156 pada
tanggal 19 April 2020.
58
Penelaahan terhadap kepemimpinan Kepala Daerah ini menjadi
sendiri merupakan hal yang melekat erat dan tidak dapat dilepaskan
kompleks.106
59
termasuk ras, kebangsaan, agama, tempat seseorang hidup dan jenis
pendapat dan sikap politik tertentu. Formasi politik identitas ini pada
yang dituju.107
DKI Jakarta yang dilaksanakan pada tahun 2017 yang telah lalu
Representasi politik dalam pilkada DKI dapat terlihat lebih jelas jika
dicermati lebih mendalam. Hal itu dapat dianalisis dari siapa saja
107
Arie W. Davis, “The Richness of Experience, Empathy, and The Role of A
Judge: The Senate Confirmation Hearings For Judge Sonia Sotomayor”, 40 U. Balt. L.F.
1 (Fall 2009): hal. 17.
108
Lili Romli, “Political Identity and Challenges for Democracy Consolidation in
Indonesia”, Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Vol. 4, No. 1 (January
2019): hal. 78.
60
partai yang berafiliasi dengan kaum Arab atau Timur Tengah. Seperti
kepentingan politik bisa kita lihat ketika berbagai macam aksi yang
adanya putra darahlah yang harus memimpin Sumatera Utara dan isu
bela Islam yang terus menerus tersiar.109 Seperti yang kita ketahui ada
dua pasangan calon pada pemilihan kepala daerah tahun 2018 yakni
dan pasangan nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus.
yang bisa dijadikan tokoh politik untuk mendulang suara melalui isu-
isu SARA, seperti yang kita ketahui juga bahwa lawan politik Edy
suara dan juga isu putra daerah Sumatera Utara karena Calon
109
Sayed Muhammad Daulay et.al., “Politik Identitas pada Pemilihan Gubernur
Sumatera Utara Tahun 2018” Jurnal Administrasi Publik Vol. 9, No.1 (Juni 2019): hal. 52.
61
Gubernur nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat merupakan calon
yang datang dari pulau Jawa dan juga merupakan calon wakil
gubernur pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada tahun 2017,
110
Kompas.com, “Faktor Penyebab Masalah Keberagaman” diakses melalui
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/19/190000569/faktor-penyebab-masalah-
keberagaman?page=all pada tanggal 25 April 2020.
62
membandingkan keduanya berkaitan dengan pengaturan penggunaan
hingga paruh kedua abad ke dua puluh ini tidak banyak diteliti dan
menjamur yang dapat dilihat dalam bagian hasil penelitian yang telah
ditemukan.
negaranya.
111
Marisol Dennis, “National Identity and Violence: The Case of Colombia”, In:
Fowler W., Lambert P. (eds) Political Violence and the Construction of National
Identity in Latin America (2006): hal. 91.
63
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
negara Indonesia dan negara Kolombia dari segi syarat pencalonan pilkada
Pasal 18 ayat (3) dan (4) yang menegaskan bahwa pemerintah daerah
64
Pemilihan umum kepala daerah di Kolombia dilaksanakan untuk mengisi
tanggal pendaftaran.
65
2. Politik identitas. Politik identitas adalah politik yang menekankan pada
kepercayaan dan bahasa yang menjadi ciri atau tanda khas dari seseorang
atau kelompok. Politik identitas juga merupakan sebuah alat politik suatu
kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk
sebagai salah satu strategi kampanye untuk para kandidat dalam pemilu
politik berbau suku, agama, ras dan atar golongan di Indonesia masih
66
5.2 Saran
pilkada di kedua negara tersebut, serta dapat memberikan kritik dan saran
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran
yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi para
pembaca.
67
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Asikin, Zainal dan Amiruddin. (2012). Pengantar Metode Penelitian Hukum.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bagus, Lorens. (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia.
Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Edwin, Donni. (2005). Pilkada Langsung Demokratisasi Daerah dan Mitos Good
Governance. Jakarta: Partnership.
Fuady, Munir. (2010). Konsep Negara Demokrasi. Bandung: Revita Aditama.
Hidayat, Andre. (2015). Sejarah Perkembangan Demokrasi di Dunia. Yogyakarta:
Buku PKN UGM.
Ibrahim, Johnny. (2005). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum. Malang:
Bayumedia Publishing.
Kelsen, Hans. (2011). Teori hukum tentang Hukum dan Negara. Bandung: Nusa
Media.
Rosyada, Dede. (2005). Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi,
HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif
Hidayatullah.
Ruslan. (2008). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Schmitt, C. (2008). Constitutional Theory. Durham NC: Duke University Press.
Soekanto, Soerjono. (2007). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. (2003). Penelitian Hukum Normatif.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suadi, H.A., dan Abdul Manan. (2016). Ilmuwan dan Praktisi Hukum: Kenangan
Sebuah Perjuangan. Jakarta: Prenadia Group.
Sulaiman. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Banda
Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh.
68
Sulisworo, Tri Dwi. (2012). Materi Pembelajaran Demokrasi. Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan.
Tutik, Titik Triwulan. (2004). Pemilihan Kepala Daerah Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 Dalam Sistem Pemilu Menurut
UUD 1945. Surabaya: Prestasi Pustaka.
Ubaedillah, A. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Pancasila,
Demokrasi dan Pencegahan Korupsi. Jakarta: Prenada Media Group.
Widayanti, Titik. (2009). Politik Subalter: Pergulatan Identitas Waria.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
JURNAL NASIONAL
Akbar, Idil. “Pilkada Serentak dan Geliat Dinamika Politik dan Pemerintahan
Lokal Indonesia”. CosmoGov, Vol. 2, No. 1, (April 2016). Hlm. 97.
Alamsyah, M.N. “Fenomena Electocracy Dalam Pilkada Langsung di Indonesia”.
Jurnal Academica, Vol. 4, No. 1, (Februari 2012). Hlm. 761-762.
Daulay, S.M. “Politik Identitas pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun
2018”. Jurnal Administrasi Publik, Vol. 9, No.1, (Juni 2019). Hlm. 52.
Erdiansyah. "Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung dalam Perspektif
Subsistem Pemerintahan Daerah di Indonesia". Jurnal Konstitusi, Vol.
3, No. 1, (2010). Hlm. 12.
Hakim, Lukman. “Implikasi Pilkada Langsung Terhadap Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Dalam Penyusunan Program Pembangunan
Daerah”. Jurnal Konstitusi,Vol. 3, No. 1, (Juni 2010). Hlm. 36.
69
Harnoko, Darto. “Pembangunan di Tingkat Lokal Dalam Otonomi Daerah”.
Jurnal Sejarah dan Budaya, Vol. 3, No. 6, (Desember 2008).
Hlm. 392.
Manar, D.G. “Pilkada Langsung dan Rekonstruksi Demokrasi Indonesia”. Jurnal
Ilmiah Ilmu Pemerintah, Vol. 2, No. 2, (2016). Hlm. 6.
Nas, Jayadi. “Konflik Elite Politik Lokal: Kasus Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2003-2008”. Jurnal Ilmu
Politik, Vol. 1, No. 1, (Februari 2007). Hlm. 5-7.
Nopyandri. “Pemilihan Kepala Daerah yang Demokratis Dalam Perspektif UUD
1945”. Jurnal Ilmu Hukum INOVATIF, Vol.6, No. 7, (Mei 2013). Hlm. 2.
Pratikno. “Calon Independen, Kualitas Pilkada dan Pelembagaan Parpol”. Jurnal
Ilmu Sosial dan Politik, Vol. 10, No. 3, (Maret 2007). Hlm. 417.
Respationo, Soerya H.M. “Pemilihan Kepala Daerah Dalam Demokrasi
Electoral”. MMH, Jilid 42, No. 3, (Juli 2013). Hlm. 357.
Romli, Lili. “Political Identity and Challenges for Democracy Consolidation in
Indonesia”. Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review,
Vol. 4, No. 1, (January 2019). Hlm. 78.
Sarman, Mukhtar. “Menakar Kualitas Pilkada: Menstrukturkan Sebuah Kontestasi
Politik yang Berintegritas”. Jurnal Etika dan Pemilu, Vol. 1, No.
2, (Agustus 2015). Hlm. 9.
Setyaningrum , Arie. “Memetakan Lokasi bagi ‘Politik Identitas’ dalam Wacana
Politik Poskolonial”. Jurnal Mandatory, Vol. 2, (Februari 2005). Hlm. 18.
Sutrisno, Cucu. “Partisipasi Warga Negara dalam Pilkada”. Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan, Vol. 2, No. 2, (Juli 2017). Hlm. 36.
Simamora, Janpatar. “Eksistensi Pemilukada Dalam Rangka Mewujudkan
Pemerintahan Daerah yang Demokratis”. Mimbar Hukum, Vol. 23, No. 1,
(Februari 2011). Hlm. 229-230.
Simamora S.D.V dan Turnomo Rahardjo. “Isu Identitas Etnis dan Agama Dalam
Kontes Politik (Kasus Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018)”.
eJournal Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro,
(2009). Hlm. 3.
70
Syamsi,Nur. “Kapital Sosial Tokoh Masyarakat Dalam Pusaran Pemilu”. Jurnal
Inspirasi Demokrasi, Vol. 12, (Oktober 2016). Hlm. 10.
JURNAL INTERNASIONAL
Bennett, Robert W. “Democracy As Meaningful Conversation”. 14 Const.
Comment. 481, Winter 1997.
Buchwalter, James. “Eligibility and Qualifications of Candidates, Generally”. 29
C.J.S. Elections § 234, Maret 2020.
Crisis States Programme Development Research Centre. “Political Participation
and War In Colombia”. Working Paper No. 1/38, November
2003.
Choudhury, Cyra Akila. “In the Shadow of Gaslight: Reflections on Identity,
Diversity, and the Distribution of Power in the Academy”. 20
CUNY L. Rev. 467, Spring 2017.
Davis, Arie W. “The Richness of Experience, Empathy, and The Role of A Judge:
The Senate Confirmation Hearings For Judge Sonia Sotomayor”. 40 U.
Balt. L.F. 1, Fall 2009.
Dennis, Marisol. “National Identity and Violence: The Case of Colombia”. In:
Fowler W., Lambert P. (eds) Political Violence and the
Construction of National Identity in Latin America, 2006.
Sellers, Joshua S. “Election Law and White Identity Politics”. 87 Fordham L.
Rev. 151, Maret 2019.
KARYA ILMIAH
Aziz, N.M. 2009. “Pengkajian Hukum Tentang Pemilihan Kepala Daerah”.
Laporan Akhir, Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian
Hukum dan HAM RI.
Nurhidayat, Rizal. 2017. “Perkembangan Demokrasi di Dunia”. Makalah
Kewarganegaraan USS, Surakarta.
71
Telaumbanua, K.K. 2018. “Fungsi Partai Politik Dalam Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Gunungsitoli”. Skripsi, UHN Medan.
KAMUS
KBBI, 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
SITUS
Ardianto, Robi. 10 April 2020. “Abhan Jabarkan Empat Elemen Penentu
Kesuksesan Pemilu”. https://bawaslu.go.id/id/berita/abhan-
jabarkan-empat-elemen- penentukesuksesan-pemilu.
Artículo 28 DECRETO 1421 DE 1993.
Ave. 14 April 2020. “Perkembangan Pemikiran dan Praktik Demokrasi Dari Era
Klasik Sampai Kontemporer”.
https://www.averroes.or.id/perkembanganpemikiran-dan-praktik-
demokrasi-dari-era-klasik-sampai-kontemporer.html.
Calon (Def. 1) (n.d). 18 April 2020. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Online.https://kbbi.web.id/calon.
Constituteproject.org. 19 April 2020. “Colombia’s Constitution of 1991 with
Amendments through 2005”.
https://www.constituteproject.org/constitution/Colombia_2005.pdf.
Constituteproject.org. 19 April 2020. “Colombia’s Constitution of 1991 with
Amendments through 2005 Article 2”.
https://www.constituteproject.org/constitution/Colombia_2005.pdf.
Constituteproject.org. 19 April 2020. “Colombia’s Constitution of 1991 with
Amendments through 2005 Article 299”.
https://www.constituteproject.org/constitution/Colombia_2005.pdf.
Constituteproject.org. 19 April 2020. “Colombia’s Constitution of 1991 with
Amendments through 2005 Article 303”.
https://www.constituteproject.org/constitution/Colombia_2005.pdf.
72
Ferrand, G.R. 18 April 2020. “Colombia: Amendments to Electoral Code”.
https://www.loc.gov/law/foreign-news/article/colombia-amendments-
toelectoral-code/.
Freedom House. 11 Februari 2020. “Freedom in The World 2018 Colombia”.
https://freedomhouse.org/report/freedom-world/2018/colombia.
Halida. 11 April 2020. “Teori-Teori Demokrasi”. diakses melalui
http://halidairianto.blogspot.com/2010/12/teori-teori-
demokrasi.html?m=1.
HUMAS. 24 Februari 2020. “Penelitian Historis”.
https://penalaranunm.org/penelitian-histories/.
Identitas (Def.1) (n.d). 18 April 2020. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Online.https://kbbi.web.id/identitas.
Indonesia.go.id. 20 April 2020. “Agama”. https://indonesia.go.id/profil/agama.
Indonesia.go.id. 20 April 2020. “Suku Bangsa”.
https://indonesia.go.id/profil/suku- bangsa.
Juriscol, Suin. 19 April 2020. “Art. 36 Decree 1421 of 1923”.
http://www.suinjuriscol.gov.co/viewDocument.asp?ruta=Decretos/128376
0.
Kompas.com. 20 April 2020. “Sebetulnya, Berapa Jumlah Penghayat
Kepercayaan di Indonesia”.
https://sains.kompas.com/read/2017/11/22/124500723/sebetulnya-berapa-
jumlahpenghayat-kepercayaan-di-indonesia-?page=2.
Kompas.com. 25 April 2020. “Faktor Penyebab Masalah Keberagaman”.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/19/190000569/faktor-
penyebab- masalahkeberagaman?page=all.
Mokhammad. 18 April 2020. “Tujuan Demokrasi Dalam Kehidupan Bernegara
Secara Umum dan Lengkap”. https://www.haruspintar.com/tujuan-
demokrasi/.
Normativo, Gestor. 19 April 2020. “Concepto 122391 de 2015 Departamento
Administrativo de la Función Pública”.
73
https://www.funcionpublica.gov.co/eva/gestornormativo/norma.php?i=641
56.
Primadia, Adara. 13 April 2020. “Sejarah Demokrasi di Dunia: Awal Berdiri dan
Dampaknya”. https://sejarahlengkap.com/indonesia/sejarah-demokrasi-di-
dunia.
Registraduría: Nacional Del Estado Civil. 19 April 2020. “Código Electoral,
Normas Concordantes y Complementarias Articulo 86”.
http://consejoderedaccion.org/webs/traslapista2015/wp-
content/uploads/2015/11/3.1- C%C3%B3digo-electoral-colombiano.pdf.
Registraduría: Nacional Del Estado Civil. 19 April 2020. “Código Electoral,
Normas Concordantes y Complementarias”.
http://consejoderedaccion.org/webs/traslapista2015/wp-
content/uploads/2015/11/3.1- C%C3%B3digo-electoral-colombiano.pdf.
Registraduría: Nacional Del Estado Civil. 19 April 2020. “Código Electoral,
Normas Concordantes y Complementarias Articulo 86”.
Registraduría: Nacional Del Estado Civil. 19 April 2020. “INSTRUCTIVO
PARA INSCRIPCIÓN DE CANDIDATOS”.
https://www.registraduria.gov.co/IMG/pdf/instructivo_para_inscripcion_d
e_c andidatos3. pdf.
Roland, Gérard and Juan Gonzalo Zapata. 18 April 2020. “Colombia’s Electoral
and Party System: Proposal For Reforms”.
https://eml.berkeley.edu/~groland/pubs/columbia.pdf.
Suryo, Wahyu. 20 April 2020. “Pro Kontra Putra Daerah Lebih Layak Maju di
Pilkada Bantul”.
http://rri.co.id/post/berita/729298/politik/pro_kontra_putra_daerah_lebih_l
aya k_maju_di _p ilkada_bantul.html.
Syarat (Def. 1) (n.d). 18 April 2020. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Online.https://kbbi.web.id/syarat.
VOA. 26 April 2020. “Shootings, Death Threats Mar Colombia's Post-Peace
Elections”. https://www.voanews.com/americas/shootings-death-
threats- marcolombias-post-peace-elections.
74
http://consejoderedaccion.org/webs/traslapista2015/wp-
content/uploads/2015/11/3.1 C%C3%B3digo-electoral-colombiano.pdf.
75
LAMPIRAN
Akbar, Idil. “Pilkada Serentak dan Geliat Dinamika Politik dan Pemerintahan
Lokal Indonesia”. CosmoGov, Vol. 2, No. 1, (April 2016). Hlm. 97.
A
B
Alamsyah, M.N. “Fenomena Electocracy Dalam Pilkada Langsung di Indonesia”.
Jurnal Academica, Vol. 4, No. 1, (Februari 2012). Hlm. 761-762.
D
Daulay, S.M. “Politik Identitas pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Tahun
2018”. Jurnal Administrasi Publik, Vol. 9, No.1, (Juni 2019). Hlm. 52.
F
Erdiansyah. "Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung dalam Perspektif
Subsistem Pemerintahan Daerah di Indonesia". Jurnal Konstitusi, Vol. 3, No.
1, (2010). Hlm. 12.
H
Hakim, Lukman. “Implikasi Pilkada Langsung Terhadap Pertanggungjawaban
Kepala Daerah Dalam Penyusunan Program Pembangunan
Daerah”. Jurnal Konstitusi,Vol. 3, No. 1, (Juni 2010). Hlm. 36.
I
J
Harnoko, Darto. “Pembangunan di Tingkat Lokal Dalam Otonomi Daerah”.
Jurnal Sejarah dan Budaya, Vol. 3, No. 6, (Desember 2008). Hlm. 392.
K
L
Manar, D.G. “Pilkada Langsung dan Rekonstruksi Demokrasi Indonesia”. Jurnal
Ilmiah Ilmu Pemerintah, Vol. 2, No. 2, (2016). Hlm. 6.
N
Nas, Jayadi. “Konflik Elite Politik Lokal: Kasus Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2003-2008”. Jurnal Ilmu Politik,
Vol. 1, No. 1, (Februari 2007). Hlm. 5-7.
O
P
Nopyandri. “Pemilihan Kepala Daerah yang Demokratis Dalam Perspektif UUD
1945”. Jurnal Ilmu Hukum INOVATIF, Vol.6, No. 7, (Mei 2013). Hlm. 2.
R
Pratikno. “Calon Independen, Kualitas Pilkada dan Pelembagaan Parpol”. Jurnal
Ilmu Sosial dan Politik, Vol. 10, No. 3, (Maret 2007). Hlm. 417.
T
Respationo, Soerya H.M. “Pemilihan Kepala Daerah Dalam Demokrasi
Electoral”. MMH, Jilid 42, No. 3, (Juli 2013). Hlm. 357.
V
Romli, Lili. “Political Identity and Challenges for Democracy Consolidation in
Indonesia”. Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review, Vol. 4,
No. 1, (January 2019). Hlm. 78.
X
Sarman, Mukhtar. “Menakar Kualitas Pilkada: Menstrukturkan Sebuah Kontestasi
Politik yang Berintegritas”. Jurnal Etika dan Pemilu, Vol. 1, No. 2, (Agustus
2015). Hlm. 9.
Y
Z
Setyaningrum , Arie. “Memetakan Lokasi bagi ‘Politik Identitas’ dalam Wacana
Politik Poskolonial”. Jurnal Mandatory, Vol. 2, (Februari 2005). Hlm. 18.
AA
BB
Sutrisno, Cucu. “Partisipasi Warga Negara dalam Pilkada”. Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan, Vol. 2, No. 2, (Juli 2017). Hlm. 36.
CC
DD
Simamora, Janpatar. “Eksistensi Pemilukada Dalam Rangka Mewujudkan
Pemerintahan Daerah yang Demokratis”. Mimbar Hukum, Vol. 23, No. 1,
(Februari 2011). Hlm. 229-230.
EE
FF
Simamora S.D.V dan Turnomo Rahardjo. “Isu Identitas Etnis dan Agama Dalam
Kontes Politik (Kasus Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018)”. eJournal
Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro, (2009). Hlm. 3.
GG
HH
Syamsi,Nur. “Kapital Sosial Tokoh Masyarakat Dalam Pusaran Pemilu”. Jurnal
Inspirasi Demokrasi, Vol. 12, (Oktober 2016). Hlm. 10.
II
JJ
COVER JURNAL INTERNASIONAL
KK
LL
Buchwalter, James. “Eligibility and Qualifications of Candidates, Generally”. 29
C.J.S. Elections § 234, Maret 2020.
MM
NN
Crisis States Programme Development Research Centre. “Political Participation
and War In Colombia”. Working Paper No. 1/38, November 2003.
OO
PP
Choudhury, Cyra Akila. “In the Shadow of Gaslight: Reflections on Identity,
Diversity, and the Distribution of Power in the Academy”. 20 CUNY L. Rev. 467,
Spring 2017.
QQ
RR
Davis, Arie W. “The Richness of Experience, Empathy, and The Role of A Judge:
The Senate Confirmation Hearings For Judge Sonia Sotomayor”. 40 U. Balt.
L.F. 1, Fall 2009.
SS
TT
Dennis, Marisol. “National Identity and Violence: The Case of Colombia”. In:
Fowler W., Lambert P. (eds) Political Violence and the Construction of National
Identity in Latin America, 2006.
UU
VV
Sellers, Joshua S. “Election Law and White Identity Politics”. 87 Fordham L.
Rev. 151, Maret 2019.
WW
XX