Gizi Lansia
Gizi Lansia
Gizi Lansia
uswacha. [email protected]
Diterima September 2016 Disetujui Februari 2017
ABSTRACT
Elderly need to know about osteoarthritis because it is very important for the elderly,
osteoarthritis common in the elderly, by knowing more about the Osteoarthritis disease will
greatly assist the elderly in reducing the level of recurrence. The nutritional status of the
elderly is the state of a person due to the balance of the substances that enter the body and
these substances to meet the needs for growth. This research used analytic observational
cross-sectional design with a population of 175 elderly and get 64 samples. This research
study analyzes the factors that influence the level of knowledge Osteoarthritis and nutrition
status in the elderly. The study population is the elderly as much as 64 respondents.
Analysis of the data in this research is the analysis of one variable and analysis two variable
with Spearman Rank. To know a descriptive overview of the data collected. Elderly highest
age range 66-70 years as many as 28 people (43.8%). Elderly respondents with female sex
were 38 (59.4%). Elderly traders work as many as 19 people (29.7%), good knowledge
Ostearthritis many as 49 people (76.6), normal nutritional status of as many as 53 people
(82.8%), the nutritional status of about 10 people (15.6% ), and nutritional status as 1
(1.6%). Based on Spearman Rank values obtained significancy 0.601 with 0.067 correlation
value. In conclusion there was no correlation between the levels of knowledge about
Osteoartris in the Elderly with nutritional status in Hamlet Tambak Bayan Depok Sleman,
Yogyakarta.
ABSTRAK
736
Populasi penelitian ini lansia sebanyak 64 responden. Analisis data dalam penelitian
ini yaitu analisis satu variabel dan untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan dengan status gizi yaitu dengan analisis statistik Spearman Rank.
Untuk mengetahui gambaran deskriptif dari data-data yang dikumpulkan. Kisaran
umur Lansia yang tertinggi 66-70 tahun sebanyak 28 orang (43,8%). Responden
lansia dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 38 (59,4%). Pekerjaan lansia
yang pedagang sebanyak 19 orang (29,7%), pengetahuan Ostearthritis yang baik
sebanyak 49 orang (76,6), status gizi normal sebanyak 53 orang (82,8%), status gizi
kurang 10 orang (15,6%), dan status gizi lebih sebanyak 1 orang (1,6%). Berdasarkan
uji statistik Spearman Rank didapat nilai significancy 0,601 dengan nilai korelasi 0,067.
Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang
Osteoartris pada Lansia dengan Status gizi di Dusun Tambak Bayan Depok Sleman
Yogyakarta.
737
yang lebih baik. Pengetahuan berfikir, METODE PENELITAN
keyakinan dan emosi memegang Jenis penelitian ini survei dengan
peranan yang penting dalam penentuan metode observasional analitik dengan
sikap yang utuh, sehingga pada prinsip rancangan cross-sectional. Penelitian ini
pencegahan osteoarthritis pada lansia dilaksanakan di Dusun Tambakbayan
sangat penting dan utama dari pada pada bulan Maret-Agustus 2015.
mengobati akibatnya(Wawan dan Dewi, Populasi dalam penelitian ini adalah
2010) seluruh lansia dari sebanyak 175 yang
Faktor gizi memegang peranan berada di Dusun Tambakbayan, Depok,
penting untuk mencapai sumber daya Sleman. Pengambilan sampel dengan
manusia yang berkualitas. Gizi yang metode simple product moment sehingga
baik akan menghasilkan sumber daya didapat 64 responden. Pengumpulan
manusia yang berkualitas yaitu sehat, data dengan metode wawancara untuk
cerdas dan memiliki fisik yang tangguh mendapatkan data karakteristik
serta produktif, sedangkan kelompok individu, pengetahuan tentang
rentan gizi adalah kelompok osteoartritis dengan menggunakan
masyarakat yang paling mudah kuesioner, dan pengukuran status gizi
menderita kelainaan gizi dan lansia dengan metode antropometri. Analisis
masuk ke dalam salah satu kelompok data dengan menggunakan analisis
rentan gizi, bertambahnya usia univariat untuk melihat frekuensi data
seseorang menyebabkan kecepatan dari setiap variabel dan analisis bivariat
metabolisme tubuh cendrung turun, untuk melihat hubungan tingkat
permasalahan tersebut dapat diatasi pengetahuan dengan status gizi yaitu
dengan memberikan kebutuhan gizii dengan analisis korelasi spearman rank.
yang adekuat untuk lansia, dan faktor
lain risiko terjadinya kurang gizi pada HASIL DAN PEMBAHASAN
lansia diakibatkan antara lain karena 1. Hasil Karakteristik Responden
beberapa faktor seperti selera makan Pada penelitian ini karakteristik
rendah, kemampuan indra rasa lidah yang mempengaruhi tingkat
yang menurun, gangguan indra pengetahuan dalam penelitian ini yaitu
penciumannya, dan menurunnya umur responden, jenis kelamin, tingkat
kemampuan tubuh mencerna makanan pendidikan dan tingkat pekerjaan.
(Ismayanti dan Solikha, 2012). Tabel 1. Umur responden di Dusun
Tujuan umum penelitian ini untuk Tambakbayan
mengetahui analisis karakteristik No Umur F %
individu dan tingkat pengetahuan 1 60-65 tahun 27 42,2
osteoarthritis dengan status gizi pada 2 66-70 tahun 28 43,8
lansia di Dusun Tambakbayan, Depok, 3 71-75 tahun 9 14,0
Total 64 100,0
Sleman.
Sumber: Data penelitian terolah, 2015,
738
Umur responden di Dusun Jenis kelamin responden di Dusun
Tambakbayan, Depok, Sleman pada Tambakbayan pada Tabel 2. diketahui
Tabel 1. diketahui responden yang responden tertinggi yaitu perempuan
berumur kisaran usia 60-70 tahun ssebanyak 38 orang (59,4%) dan
sebanyak 28 orang (43,8%), dan responden laki-laki sebanyak 26 orang
responden kisaran umur 60-65 tahun (40,6%). Hasil penelitian ini sejalan
sebanyak 27 orang (42,2%), responden dengan penelitian dimana hasil
terendah sebanyak 9 orang (14,0%). penelitiannya yang di peroleh yaitu 60%
Hasil penelitian ini sejalan dengan berjenis kelamin perempuaan (Ayu D,
Handono, (2005) yang hasil 2012)
penelitiannya, responden didominasi Penelitian ini sejalan dengan
oleh responden yang berumur 60-74 penelitian yang dilakukan oleh Arissa
tahun sebanyak 46%. Sama halnya (2012) bahwa prevalensi osteoartritis
dengan hasil penelitian ini responden pada lansia usia 49-60 tahun di Malang
yang berumur 60-74 tahun sebesar mencapai 21,7% dan terdiri atas 6,2 %
66,7% (Samual, 2012). laki-laki dan 15,5% adalah perempuan.
Menurut Soeroso et.al (2005) Hasil penelitian yang dilakukan Pratiwi
menyatakan bahwa usia > 50 tahun (2015) bahwa penyakit Osteoartritis
merupakan salah satu faktor risiko merupakan penyakit yang mengenai
osteoartritis lutut di Indonesia. Namun berbagai Ras dan Jenis kelamin. Hasil
hal ini tidak sejalan dengan penelitian pengukuran tingkat pendidikan
yang dilakukan oleh Triatmadja, dkk responden disajikan pada Tabel 3
(2013) hasil korelasi menunjukkan tidak Tabel 3. Tingkat pendidikan responden
ada hubungan keluhan nyeri sendi di Dusun Tambakbayan
dengan usia. Dan penelitiannya sejalan No Pendidikan F %
dengan teori Buchan dan Kean (2002), 1 Tidak sekolah 5 7,8
menyatakan bahwa faktor usia bukan 2 SD 15 23,4
merupakan satu –satunya penyebab 3 SLTP 16 25,0
4 SLTA 16 25,0
terjadinya osteoartritis. Hasil 5 PT 12 18,8
pengukuran jenis kelamin responden Total 64 100, 0
disajikan pada tabel 2. Sumber: Data penelitian terolah, 2015
Tabel 2. Jenis kelamin responden di
Dusun Tambakbayan Pendidikan responden di Dusun
Tambakbayan, pada Tabel 3. diketahui
No Jenis Kelamin F %
tingkat pendidikan tertinggi yaitu
1 Laki-Laki 26 40,6
pendidikan SLTA dan SLTP yang
2 Perempuan 38 59,4
Total 64 100,0
masing-masing sebanyak 16 orang
Sumber: Data penelitian terolah 2015, (25,0%). Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitiannya dimana sebagian
739
besar responden dalam mempunyai Sumber: Data penelitian terolah, 2015,
tingkat pendidikan SMA sebanyak 28
orang 36,8% [Darwinto, 2013]. Tingkat Pengetahuan respondn di Dusun
pengetahuan SD sebanyak 15 orang. Tambakbayan Tabel 5. responden
Penelitian ini tidak sejalan dimana mempunyai tingkat pengetahuan yang
sebagian besar responden yang baik tentang Osteoarthritis sebanyak 49
mempunyai tingkat pendidikan SD orang (76,6%) dan yang mempunyai
sebanyak 20 orang 66,7% [Abidin, 2013]. tingkat pengetahuan kurang tentang
Hail pengukuran tingkat pekerjaan Osteoarthritis sebanyak 1 orang (1,6%).
responden disajikan pada Tabel 4.
3. Hasil dan Pembahasan Status
Tabel 4. Pekerjaan lansia Gizi
740
Hasil dari penelitian ini berbeda Tabel 7. Analisis Korelasi antara Tingkat
dengan yang dilakukan di India. Hasil Pengetahuan dengan Status Gizi
penelitian menunjukkan bahwa status Pengetah Status Gizi Total p
gizi dari berbagai tempat tinggal lansia uan
memiliki hasil yang signifikan (p: 0,001) KuranNorma
diketahui sebanyak 19% lansia yang g l
F % F % F %
bertempat tinggal Panti menderita
Cukup 3 4,71 18, 1 23, 0,6
malnutrisi dan 57% menderita status 2 8 5 4 01
gizi kurang dan hanya 23% yang status Baik 7 10, 4 65, 4 76,
gizi normal, sednagkan lansia yang 9 2 6 9 6
Total 1 15, 5 84, 6 10
hidup bersama keluarga di rumah
0 6 4 4 4 0
mereka sendiri hanya 2%, yang Sumber: Data penelitian terolah, 2015
menderita malnutrisi gizi kurang 14%
dan yang status gizi normal sebanyak Dari hasil analisis pada tabel 7,
83% (Pai, 2011). yaitu bahwa dari 64 responden terdapat
42 responden (65,6%) mempunyai
4. Hubungan antara Pengetahuan pengetahuan yang baik dengan status
Osteoartritis dengan Status Gizi gizi normal. Sedangkan 3 responden
Pada penelitian ini data yang (4,7%) mempunyai pengetahuan yang
dianalisis untuk mencari hubungan cukup akan tetapi mempunyai status
antara variabel bebas dengan variabel gizi kurang. Dari hasil penelitian ini
terikatnya, yaitu variabel pengetahuan dapat dilihat bahwa lansia yang
responden tentang osteoartritis dengan mempunyai pengetahuan yang baik
status gizi. masih dapat menjaga kesehatan
Analisis yang digunakan untuk tubuhnya dengan ditunjukkan dengan
mengetahui kedua hubungan variabel mempunyai status gizi yang baik.
tersebut menggunakan uji Spearman Dari hasil di atas, diperoleh nilai
Rank. Pada analisis Korelasi karena signifikansi 0,601 yang menunjukkan
terdapat sel yang mempunyai nilai 0 bahwa korelasi antara hubungan tingkat
maka kategori menggunakan Transfom pengetahuan lansia tentang osteoartritis
Data sehingga menggunakan tabel 2 x 2. dengan status gizi adalah tidak
Analisis hasil hubungan antara bermakna. Nilai korelasi Spearman
Pengetahuan Osteoartritis dengan status sebesar 0,067 menunjukkan bahwa arah
gizi dapat dilihat pada tabel 7 berikut korelasi positif.
ini: Dari hasil analisis di atas,
walaupun tidak terdapat hubungan
antara pengetahuan lansia tentang
osteoartritis dengan status gizi mungkin
dipengaruhi oleh variabel lain yang
741
tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada diketahui bahwa 82,8% responden
usia lansia antara 60-70 tahun adalah memiliki status gizi normal
salah satu faktor risiko yang tidak dapat 4. Dari hasil analisis bivariat
diubah, maka ketika lansia mampu diketahui bahwa diperoleh nilai
menjaga kesehatannya dapat dikatakan signifikansi 0,601 yang
bahwa lansia tersebut mempunyai menunjukkan bahwa korelasi
tingkat pengetahuan yang baik. antara hubungan tingkat
Gangguan intelektual yang berat pengetahuan lansia tentang
biasanya akan mengganggu aktivitas osteoartritis dengan status gizi
kehidupan sehari-hari. Kejadian adalah tidak bermakna. Nilai
gangguan intelektual biasanya dapat korelasi Spearman sebesar 0,067
dilihat pada lansia dengan usia 60-85 menunjukkan bahwa arah korelasi
tahunatau lebih, yaitu kurang dari 5% positif.
lansia yang berusia 60-74 tahun
mengalami demensia (kepikunan berat) DAFTAR PUSTAKA
sedangkan pada usia setelah 85 tahun
kejadian ini meningkat mendekati 50% Abidin. 2013. Hubungan Peran Kader
[Adriani dan Wirjatmadi, 2012]. dengan Tingkat Kualitas Hidup
Lansia. Jurnal Ilmu Keperawatan. 3
KESIMPULAN (10): 183-192
Berdasarkan hasil analisis data dalam Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan
penelitian ini dapat disimpulkan yaitu: Gizi dalam Siklus Kehidupan.
1. Hasil dari karakteristik individu Kencana: Jakarta
didapat responden berusia 66 – 70
Arissa, 2012. Pola Distribusi Kasus
tahun yaitu sebesar 43,8%,
Osteoartritis Di RSU Dokter
sebagian besar responden berjenis
Soedarso Pontianak Periode 1
kelamin perempuan yaitu sebesar
Januari 2008 – 31 Desember 2009.
59,4%, sebagian besar
Thesis. Fakultas Kedokteran
berpendidikan SMP dan SMA
Universitas Tanjungpura:
yaitu masing- masing sebesar
Pontianak
25,0%, dan sebagaian responden
bermata pencaharian sebagai Ayu, D. 2012. Pemberian Intervensi
pedagang yaitu 29,7%. Senam Lansia pada Otot Lanjut
2. Dari hasil analisis univariat Usia di Kelurahan Gianyar
diketahui bahwa 76,6 % Kabupaten Gianyar. Jurnal Ilmu
responden mempunyai Gizi. 1 (1): 67-74
pengetahuan tentang osteoartritis Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut Usia.
dengan kategori baik. Yogyakarta: Graha Ilmu
3. Dari hasil analisis univariat
Buchan WW dan Kean WF. 2002.
742
Osteoartritis I : Epidemiological Research 2011:22(1): 120-126
Risk Factor and Historical
Pratiwi. 2009. Gambaran Status Gizi
Considerations Review.
Pasien Hipertensi Lansia di
Inflammopharmacology, 10(1), 5-
RSUP. Adam Malik Medan.
21
Jurnal Fk USU. 1(1): 1-5 Fakultas
Darwinto. 2013. Hubungan Kedokteran Universitas
Pengetahuan dengan Peran Sumatera Utara.
Keluarga dalam Merawat Lansia
Pratiwi. 2015. Diagnosis and Tratment
dengan Osteoarthritis di Desa
Osteoartritis, Jurnal Majority,
Bondo Kabupaten Jepara. Jurnal.
volume 4, nomor 4, Februari
Poltekes Semarang.
2015.
Handono. 2013. Upaya Menurun Nyeri
Soeroso et al. 2008. Risk Factor of
Sendi Lutut pada Lansia di
symptomatic osteoartritis of the
Posyandu Lansia Sejahtera.
knee at a hospital in Indonesia.
Jurnal Stikes. 6 (1): 63-73
Journal of Rheumatology, 8, 106-
Ismayanti. N, dan Solikah. 2012. 113.
Hubungan antara Pola Konsumsi
Sumual. 2012. Pengaruh Berat Badan
dan Aktivitas Fisik dengan
terhadap Gaya Gesek dan
Status Gizi pada Lansia di Panti
Timbulnya Osteoarthritis pada
Sosial Tresna Werdha Unit
Orang diatas 45 Tahun. di Rsup
Abiyoso. Yogyakarta. Jurnal
Kandou Manado. Jurnal e-
Kesmas UAD. 6 (3): 144-211.
Biomedik. 1 (1): 140-146
Mathur, 2010. Nutrition and Aging : A
Triatmaja, Khomsan, dan Dewi, 2013.
Vital Area of Reseach. Journal of
Asupan Kalsium, Status Gizi,
The Indian Academy of Geriatrics,
Tekanan Daraj dan hubungan
voulume 6 No.1 March, 2010.
keluhan sendi lansia di Panti
Misnadiarly. 2010. Osteoarthritis: Werdha Bandung. Jurnal Gizi dan
Penyakit Sendi pada Orang Pangan, Maret 2013 Volume 8
Dewasa dan Anak: Faktor, Risiko Nomor 1
Infeksi, Pencegahan, dan
Waaler, 2007. It’s Never Too Late ;
Pengobatan. Jakarta: Pustaka
Physical Activity and Elderly
Populer Obor.
People. Norwegian Knowledge
Pai, 2011. Comparative Study of Center for The Health Services.
Nutritional Status of Elderly
Wawan, A. dan Dewi, M. 2010. Teoari
Population Living in The Home
dan Pengukuran Sikap dan
for Aged vs Those lIving in The
Perilaku Manusia. Salemba
Community. Biomedical
Medika.
743