Tinjauan Yuridis Gugatan Wanprestasi Yang Tidak Dapat Diterima Oleh Pengadilan (Studi Kasus Putusan Nomor 9/PDT.G/2018/PN - GST)
Tinjauan Yuridis Gugatan Wanprestasi Yang Tidak Dapat Diterima Oleh Pengadilan (Studi Kasus Putusan Nomor 9/PDT.G/2018/PN - GST)
Tinjauan Yuridis Gugatan Wanprestasi Yang Tidak Dapat Diterima Oleh Pengadilan (Studi Kasus Putusan Nomor 9/PDT.G/2018/PN - GST)
Tinjauan Yuridis Gugatan Wanprestasi Yang Tidak Dapat Diterima Oleh Pengadilan
(Studi Kasus Putusan Nomor 9/PDT.G/2018/PN.GST)
ABSTRACT
A lawsuit is a civil claim regarding rights that contain disputes with other people. A lawsuit whose
formulation does not meet the requirements or has a formal defect so that the principal of the case
is not examined will result in the claim being unacceptable (niet ontvankalijeke verklaad). As stated
in the decision of the Gunungsitoli District Court Number 9/Pdt.G/2018/PN.Gst, it was stated that
the lawsuit could not be accepted. This case study research aims to explain the legal procedure
for filing a lawsuit and explain the judge's legal considerations on case Number
9/Pdt.g/2018/PN.Gst. This research was conducted using a normative juridical approach to the
problem. Using primary, secondary, and tertiary legal materials with library data collection
techniques which are then analyzed with qualitative techniques. The results of this study, a lawsuit
filed in court must meet the formal requirements as stipulated in article 118 HIR or article 142 RBG.
In the case decision Number 9/Pdt.G/2018/PN.Gst with a breach of contract, it was declared
unacceptable because the plaintiff's claim was vague and unclear (obscuur libel). The fuzziness
and ambiguity of the plaintiff's claim which in the main case is about default but in the petitum it is
about unlawful acts by requesting to punish the defendants to pay material, immaterial and forced
money losses since the decision has permanent legal force. Then the plaintiff's petition, which is
not clear, asks to punish the plaintiff to pay the remaining payment of the object of the case in the
amount of Rp. 140,000,000.
Gugatan merupakan suatu tuntutan perdata mengenai hak yang mengandung sengketa dengan
orang lain. Suatu gugatan yang formulasinya tidak memenuhi syarat atau mengalami cacat formil
sehingga pokok perkaranya tidak diperiksa mengakibatkan gugatan tidak dapat diterima (niet
ontvankalijeke verklaad). Seperti dalam putusan Pengadilan Negeri Gunungsitoli Nomor
9/Pdt.G/2018/PN.Gst dinyatakan gugatan tidak dapat diterima. Penelitian studi kasus ini bertujuan
untuk menjelaskan prosedur hukum mengajukan gugatan dan menjelaskan pertimbangan hukum
hakim terhadap perkara Nomor 9/Pdt.g/2018/PN.Gst. penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan masalah secara yuridis normatif. Mengguganakan bahan hukum primer, sekunder, dan
tersier dengan teknik pengumpulan data secara kepustakann yang selanjutnya dianalisis dengan
teknik kualitatif. Hasil dari penelitian ini, suatu gugatan yang diajukan di pengadilan haruslah
memenuhi syarat formil seperti yang diatur dalam pasal 118 HIR atau pasal 142 RBG. Pada putusan
perkara Nomor 9/Pdt.G/2018/PN.Gst dengan gugatan wanprestasi dinyatakan tidak dapat diterima
karena gugatan penggugat kabur dan tidak jelas (obscuur libel). Kekaburan dan ketidakjelasan
gugatan penggugat yang dalam pokok perkaranya mengenai wanprestasi tetapi pada petitumnya
mengenai perbuatan melawan hukum dengan memohon untuk menghukum para tergugat
membayar kerugian materil,immateril dan membayar uang paksa sejak putusan berkekuatan hukum
tetap. Lalu petitum penggugat yang tidak jelas, memohon untuk menghukum penggugat membayar
sisa pembayayaran objek perkara sebesar Rp. 140.000.000.
Kata Kunci : Gugatan, wanprestasi, studi kasus
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 249
Vol. 2 No.2, Juni 2021
1
Dewi sulastri, Hukum Acara Perdata, Bandung, 2015,
Hal 17
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 250
Vol. 2 No.2, Juni 2021
II. Hasil dan Penelitiaan c. Tidak sesuai atau tidak baik dalam
A. Bentuk Gugatan Wanprestasi pemenuhan prestasinya.
d. Telat atau tidak tepat waktu debitor
Gugatan merupakan tuntutan perdata
dalam pemenuhan prestasi.
tentang hak yang mengandung sengketa
dengan orang lain ataupun gugatan ini disebut Hal pertama jika debitor melakukan
gugatan contentiosa. Bentuk gugatan yang wanprestasi maka diberikan peringatan untuk
dibenarkan undang-undang memiliki dua memenuhi prestasi dengan memperingati
bentuk yaitu gugatan lisan serta gugatan secara tertulis, agar debitor segera
tertulis. Gugatan lisan diatur dalam 120 HIR melakukan pemenuhan atas prestasi tersebut
dan pasal 144 RBG yang menegaskan bahwa sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
“penggugat yang buta huruf dapat membuat Bila debitor masih tidak melakukakan
gugatannya secara lisan yang dicatat oleh pemenuhan prestasi maka dia telah
ketua pengadilan negeri”. melakukan wanprestasi.
Gugatan tertulis dalam pasal 118 ayat 1
Berikut akibat hukum dari wanprestasi
HIR dan Pasal 142 RBG yang menegaskan
yang dilakukan oleh debitor :
bahwa “penggugat dan kuasanya dalam
mengajukan gugatannya ke pengadilan a. Penggantian kerugian oleh debitor
negeri harus disertai dengan surat permintaan atas wanprestasi yang dilakukan
yang telah mereka tanda tangani.” kepada kreditor. (pasal 1243
Gugatan wanprestasi merupakan KUHPdt)
gugatan yang pada pokok perkaranya b. Pemutusan atau pembatalan dalam
mengenai wanprestasi. Wanprestasi perikatan yang saling mengikat dapat
merupakan kegagalan debitur dalam dituntut kreditor lewat pengadilan
pemenuhan kewajibannya sesuai perikatan (pasal 1266 KUHPdt).
yang disepakati. Ada dua alasan mengapa c. Suatu perjanjian untuk memberikan
debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya, sesuatu, apabila terjadi wanprestasi
pertama karena kesalahan debitur atas maka resiko di tanggung oleh debitor
kesengajaan atau kelalaiannya, serta (pasal 1273 ayat (2) KUHPdt).
disebabkan keadaan yang memaksa (force d. Pemenuhan perikatan harus tetap
majure) .2 dilaksanakan oleh debitor bila
Untuk mengetahui debitor melakukan memungkinkan untuk dipenuhi atau
wanprestasi dapat dinilai dalam empat membayar ganti rugi pembatalan
keadaan berikut : perikatan. (pasal 1267 KUHPdt)
a. Dalam pemenuhan prestasinya e. Jika debitor diperkarakan di
debitor Sama sekali tidak memenuhi Pengadilan Negeri dan debitor
prestasi. dinyatakan bersalah, ia wajib
b. Hanya sebagian atau setengahnya membayar biaya perkara.
dalam pemenuhan prestasi.
2
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia,
Bandung, 2014, Hal. 241
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 252
Vol. 2 No.2, Juni 2021
3
M. Yahya harahap, Hukum Acara Perdata, Jakarta,
2018, Hal. 51
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 253
Vol. 2 No.2, Juni 2021
objek permasalahan. Berikut dalil gugatan tuntutan pokok, Misalnya dalam perceraian,
tidak memiliki dasar hukum : mut’ah, nafkah anak, pembagian harta
a) Laporan tergugat dengan dasar bawaan dan nafkah iddah, (c) tuntutan
hukum menuntut ganti rugi tidak pengganti atau subsideir merupakan tuntutan
dapat dijadikan dasar pembebasan yang ditujukan sebagai antisipasi apabila
pemidanaan tuntutan pokok dan tambahan tidak diterima
b) dalil gugatan berdasarkan perikatan oleh Majelis Hakim. umumnya dengan kalimat
tidak halal “agar majelis hakim mengadili hukum yang
c) perbuatan melawan hukum dengan seadil-adilnya” atau “mohon putusan yang
tuntutan ganti rugi seadil-adilnya (ex aequo et bono).
d) dasar hukum dengan dalil gugatan
yang tidak bersesuaian C. Proses Pengajuan Gugatan
e) klaim ganti rugi tanpa perincian yang a. Pendaftaran Gugatan
jelas. Menurut Pasal 118 ayat 1 HIR,
f) adanya kontradiksi gugatan pendaftaran gugatan diajukan ke pengadilan
g) kepemilikan hak atas objek negeri sesuai dengan kewenangannya, lalu
perselisihan kabur dan tidak jelas penggugat dan kuasanya menandatangani
gugatan tertulis dan menyerahkannya ke
e. Petitum Gugatan pengadilan negeri yang didaftarkan di kantor
Petitum merupakan gugatan yang Kepaniteraan.
memuat tuntutan pokok penggugat, yang
diuraikan dengan jelas pada akhir gugatan b. Membayar Uang Muka
disebutkan dengan jelas pokok-pokok Uang muka merupakan biaya awal yang
tuntutan penggugat, dan gugatan haru pada akhirnya akan dijumlahkan sesudah
diajukan terhadap tergugat. Sesuai alinea mendapat putusan pengadilan. Dalam
ketiga pasal 8 RBG, segala yang diminta atau peradilan, pihak yang kalah yaitu pihak yang
yang diharapkan si penggugat diputus di bertanggung jawab atas biaya perkara, yang
persidangan oleh hakim. Permohonan mana biaya yang ditanggung oleh pihak yang
tersebut dijawab oleh Majelis Hakim dalam kalah adalah pemeriksaan perkara, surat-
putusannya, dan jika posita tidak berbanding surat, materai, pemberitahuan, peninjauan
dengan permohonan (tuntutan) tidak dapat lokal, saksi , penegakan serta biaya lainnya.
diterima. demikian pula sebaliknya, petitum Biaya perkara menjadi tanggungan
(tuntutan) yang tidak sesuai posita tidak penggugat bila ia menjadi pihak yang kalah.
diterima. Biaya berperkara prodeo (cuma-cuma) yang
Prosedur pembuatan petitum (tuntutan) memungkinkan persidangan kasus secara
dapat dibagi menjadi tiga yaitu : (a) tuntutan gratis. Hal ini dapat diajukan dalam gugatan
pokok (primer) yaitu tuntutan utama yang atau dalam surat tersendiri. Permohonan izin
dimohon penggugat dan hakim tidak dapat litigasi gratis wajib diiringin surat keterangan
mengabulkan lebih dari jumlah yang diminta, tidak sanggup yang dikeluarkan oleh kepala
(b) tuntutan tambahan, merupakan pelengkap desa si pemohon.
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 254
Vol. 2 No.2, Juni 2021
Putra Sitepu, S.h., M.H. Dan Agung F.D Laia, sejak tanggal 5 juli 2005. Bahwa hal ini tidak
S.H., sebagai Hakim-hakim Anggota, yang logis bertentangan dengan yang dimaksud
pada amar putusannya menyatakan gugatan wanprestasi diatur dalam pasal 1238 KUHPdt.
yang diajukan penggugat dinyatakan tidak Selanjutnya majelis hakim akan
dapat diterima (niet ontvankelijeke verklaad). mempertimbangkan satu persatu eksepsi
Dengan pertimbangan Majelis Hakim sebagai tergugat I-II sebagai berikut :
berikut :
Menimbang bahwa, kuasa hukum a) Gugatan penggugat tidak lengkap
tergugat I-II mengajukan eksepsi yang mana (exceptio piurim titis consurtium),
pada pokoknya menyatakan gugatan Menimbang, bahwa terhadap eksepsi
penggugat Error In Persona : kuasa hukum tergugat I-II , majelis hakim
mempertimbangkan; bahwa untuk
a. Pihak tergugat tidak lengkap (exceptio mengetahui apakah gugatan tidak lengkap
piurium titis consourtium ); (exceptio piurim titis consortium), baru dapat
Bahwa gugatan penggugat kurang pihak diketahui setelah adanya pembuktian lebih
atau kurang lengkap karena masih ada pihak lanjut dalam proses pengadilan pemeriksaan
yang harus ditarik , yaitu Lenny Trisnadi yang dipersidangan, maka eksepsi tergugat
pada posita penggugat bahwa Lenny Trisnadi tersebut telah memasuki pokok perkara,
yang akan melunasi pembayaran sisa harga dengan demikian eksepsi tergugat I-II pada
sebagai balas jasa kepada penggugat dengan poinnya tersebut tidak beralasan hukum dan
pembelian rumah milik tergugat I-II (objek oleh karnanya harus dinyatakan ditolak.
sengketa) sebesar Rp 140.000.000; dari
harga sebesar Rp 150.000.000, yang mana b) Gugatan penggugat kabur dan tidak
penggugat telah membayar uang muka jelas (obscuur libel)
sebesar Rp 10.000.000. Menimbang , bahwa terhadap eksepsi
tergugat kuasa hukum tergugat I-II majelis
b. Gugatan penggugat kabur dan tidak jelas hakim mempertimbangkan eksepsi tergugat I
(obscuur libel) mengenai gugatan Penggugat kabur dan
Bahwa gugatan penggugat penuh tidak jelas (exceptie obscuur libel) sebagai
dengan rekayasa, tidak jelas dan tidak berikut : sesuai ketentuan pasal 8 ayat (3) Rv
mempunyai dasar hukum yang kuat, yang (Reglement of de Rechtvordering),
mana pada gugatan penggugat meminta agar disebutkan bahwa surat gugatan harus
majelis hakim menyatakan tergugat I-II telah memuat sebagai berikut :
melakukan perbuatan wanprestasi, identitas para pihak merupakan
sementara di satu sisi penggugat menyatakan keterangan lengkap para pihak yang
dan mengakui belum melunasi “INGKAR bersengketa, yaitu nama, tempat
JANJI” pembayaran sebesar Rp. tinggal pekerjaan, agam dan umur.
140.000.000 dari harga rumah Rp Posita merupakan dasar dari gugatan
150.000.000 yang mana penggugat harus yang berisi hubungan hukum para
melunasi jangka waktu paling lama 2 tahun pihak yang bersengketa terdiri dari dua
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 256
Vol. 2 No.2, Juni 2021
bagian, yaitu : (1) uraian peristiwa kepada tergugat-tergugat jika perlu dititipkan
merupakan penjelasan duduk dipengadilan (congsinasi) yaitu sebesar Rp.
perkaranya, (2) uraian hukum 140.000.000,-(seratus empat puluh juta
merupakan dasar hukum gugatan rupiah), menurut majelis hakim hal ini tidak
tentang adanya hak dan hubungan masuk akal, dimana dalam hal ini penggugat
hukum yang dipersengketakan. meminta agar memerintahkan/menghukum
Petitum adalah apa saja yang diminta dirinya sendiri (penggugat), yang mana
penggugat untuk diputus oleh majelis seharusnya petitum yang diajukan oleh
hakim. sehingga permohonan dapat penggugat haruslah
dijawab dalam amar putusan memerintahkan/menghukum para tergugat.
pengadilan.
Menimbang, bahwa berdasarkan
Menimbang bahwa majelis hakim pertimbangan tersebut diatas maka menurut
memeriksa dan dan meneliti gugatan majelis hakim eksepsi tergugat B mengenai
penggugat, pada pokok perkaranya mengenai gugatan penggugat tidak jelas (exceptie
wanprestasi, yang diuraikan dalam posita obscuur libel) beralasan hukum dan haruslah
gugatannya, akan tetapi dalam petitum, dinyatakan dikabulkan.4
penggugat memohon agar menghukum
tergugat-tergugat untuk membayar kerugian III. Kesimpulan
4
Wawancara dengan General Manager PT.
Prima Indonesia Logistik, tanggal 13 November 2018 di
Kantor PT. Prima Indonesia Logistik
Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah 257
Vol. 2 No.2, Juni 2021