Stroke Hemoragic: Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah TIK Akademi Keperawatan (Akper) Sawerigading
Stroke Hemoragic: Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah TIK Akademi Keperawatan (Akper) Sawerigading
Stroke Hemoragic: Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah TIK Akademi Keperawatan (Akper) Sawerigading
Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah TIK Akademi Keperawatan (Akper)
Sawerigading
FOREWORD
First of all, I thank Allah SWT,The Only One and The Almighty who
has given His grace and guidance so ,that the I can complete the task of
Information and Communication Technology paper entitled " Stroke
Hemoragic" on time
I also thanks to Akper Sawerigading who has provided a forum for
Nursing Students to develop their abilities not only in the field of nursing
practice but also trained to learn the world of information and
communication technology
I also thanks to her parents (Wayan and Leli) who always support
her in completing this paper, this lecturer (Ns.Ulul Asmi, S.Kep,M.Kep),
who has provided me with useful input and suggestions in the process of
writing this paper. And all the authors of the book who have contributed to
help the reader.
The preparation of this paper is far from perfect. For that we
apologize if there is an error in this paper. I hope the readers of this paper
can provide criticisms and suggestions to me so that they can further
make better papers. Finally, I say thank you .
KADA PANGANTARA
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN....................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
BAB I STROKE HEMORAGIC................................................................... 3
A. Pengertian.................................................................................. 4
B. Etiologi....................................................................................... 4
C. Patofisiologi................................................................................ 5
D. Gambaran Klinis........................................................................ 5
E. Pemeriksaan Penunjang............................................................ 6
F. Penatalaksanaan....................................................................... 8
G. Pencegahan Stroke Hemoragic................................................. 8
4
BAB I
STROKE HEMORAGIC
A. Defenisi
Definisi yang paling banyak diterima secara luas adalah bahwa stroke adalah
suatu sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis yang berkembang
dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa kematian),
yang tidak disebabkan oleh sebab lain selain penyebab vaskuler(Mansjoer, 2000). Menurut
Geyer (2009) stroke adalah sindrom klinis yang ditandai dengan berkembangnya tiba-tiba
defisit neurologis persisten fokus sekunder terhadap peristiwa pembuluh darah.Stroke
merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan penyebab kematian nomor
duadi dunia.Duapertiga stroke terjadi di negara berkembang. Pada masyarakat barat, 80%
penderita mengalami stroke iskemik dan 20% mengalami stroke hemoragik. Insiden stroke
meningkat seiring pertambahan usia(Dewanto dkk, 2009).
B. Etiologi
Stroke pada anak-anak dan orang dewasa muda sering ditemukanjauh lebih
sedikit daripada hasil di usia tua, tetapisebagianstroke pada kelompok usia yanglebih
muda bisalebih buruk. Kondisi turun temurun predisposisi untuk stroke termasuk penyakit
sel sabit, sifat sel sabit, penyakit hemoglobin SC(sickle cell), homosistinuria, hiperlipidemia
dan trombositosis.Namun belum ada perawatan yang memadai untuk hemoglobinopati,
tetapi homosistinuria dapat diobati dengan diet dan hiperlipidemia akan merespon untuk
diet atau mengurangi lemak obat jika perlu. Identifikasi dan pengobatan hiperlipidemia
pada usia dini dapat memperlambat proses aterosklerosis dan mengurangi risiko stroke
atau infark miokard pada usia dewasa (Gilroy, 1992).Secara patologi stroke dibedakan
menjadisebagai berikut:1)Stroke IskemikSekitar 80% sampai 85% stroke adalah stroke
iskemik, yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan disatu atau lebih arteri besar pada
sirkulasi serebrum.Klasifikasi stroke iskemik berdasarkan waktunya terdiri atas: 1.
Transient Ischaemic Attack (TIA):defisit neurologis membaik dalam waktukurang dari 30
menit,2. Reversible Ischaemic Neurological Deficit (RIND): defisit neurologis membaik
kurang dari 1 minggu,3. Stroke In Evolution (SIE)/Progressing Stroke,4.Completed Stroke.
5
Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 15% sampai 20% dari semua
stroke,dapat terjadi apabila lesi vaskularintraserebrum mengalami ruptursehingga terjadi
perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam jaringan otak.Beberapa
penyebab perdarahan intraserebrum:perdarahan intraserebrum hipertensif; perdarahan
subarakhnoid (PSA)pada ruptura aneurisma sakular (Berry), ruptura malformasi
arteriovena (MAV), trauma; penyalahgunaan kokain, amfetamin; perdarahan akibat tumor
otak; infark hemoragik; penyakit perdarahan sistemik termasuk terapi antikoagulan(Price,
2005).
C. Patofisiologi
Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 15% sampai 20%dari semua stroke,
dapatterjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi
perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam jaringan otak. Sebagian
dari lesi vaskular yang dapat menyebabkan perdarahan subarakhnoid (PSA) adalah
aneurisma sakular dan malformasi arteriovena (MAV). Mekanisme lain pada stroke
hemoragik adalah pemakaian kokain atau amfetamin, karena zat-zat ini dapat
menyebabkan hipertensi berat dan perdarahan intraserebrum atau
subarakhnoid.Perdarahan intraserebrum ke dalam jaringan otak (parenkim) paling sering
terjadi akibat cedera vaskular yang dipicu oleh hipertensi dan ruptur salah satu dari banyak
arteri kecil yang menembus jauh ke dalam jaringan otak.Biasanya perdarahan di bagian
dalamjaringan tak menyebabkan defisit neurologik fokal yang cepat dan memburuk secara
progresif dalam beberapa menit sampai kurang dari 2 jam. Hemiparesis di sisi yang
berlawanan dari letak perdarahan merupakan tanda khas pertama pada keterlibatan
kapsula interna.Penyebab pecahnya aneurisma berhubungan dengan ketergantungan
dinding aneurisma yang bergantung pada diameter dan perbedaan tekanan di dalam dan
di luar aneurisma. Setelah pecah, darah merembes ke ruang subarakhnoid dan menyebar
ke seluruh otak dan medula spinalis bersama cairan serebrospinalis. Darah ini selain dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, juga dapat melukai jaringan otak secara
langsung oleh karena tekanan yang tinggi saat pertama kali pecah, serta mengiritasi
selaput otak(Price, 2005).
D. Gambaran Klinis
1)Infark pada Sistem Saraf PusatTanda dan gejala infark arteri tergantung dari
area vaskular yang terkena.-Infark total sirkulasi anterior (karotis):
6
-Pasang jalur infusintravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan kecepatan 20
ml/jam, jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5 % dalam air dan salin 0, 45
%, karena dapat memperhebat edema otak
-Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung-Jangan memberikan makanan atau
minuman lewat mulut
-Buat rekaman elektrokardiogram (EKG) dan lakukan foto rontgen toraks-Ambil sampel
untuk pemeriksaan darah: pemeriksaan darah perifer lengkap dan trombosit, kimia darah
(glukosa, elektrolit, ureum, dan kreatinin), masa protrombin, dan masa tromboplastin
parsial
-Jika ada indikasi, lakukan tes-tes berikut: kadar alkohol, fungsi hati, gas darah arteri, dan
skrining toksikologi
Prognosis stroke dapat dilihat dari 6 aspek yakni: death, disease, disability,
discomfort, dissatisfaction, dandestitution. Keenam aspek prognosis tersebut terjadi pada
stroke fase awal atau pasca stroke. Untuk mencegah agar aspek tersebut tidak menjadi
lebih buruk maka semua penderita stroke akut harus dimonitor dengan hati-hati terhadap
keadaan umum, fungsi otak, EKG, saturasi oksigen, tekanan darah dan suhu tubuh
8
20secara terus-menerus selama 24 jam setelah serangan stroke (Asmedi & Lamsudin,
1998).
Asmedi & Lamsudin (1998) mengatakan prognosis fungsional stroke pada infark
lakuner cukup baik karena tingkat ketergantungan dalam activity daily living(ADL) hanya
19 % pada bulan pertama dan meningkat sedikit (20 %) sampai tahun pertama. Bermawi,
et al.,(2000) mengatakan bahwa sekitar 30-60 % penderita stroke yang bertahan hidup
menjadi tergantung dalam beberapa aspek aktivitas hidupsehari-hari. Dari berbagai
penelitian, perbaikan fungsi neurologik dan fungsi aktivitashidup sehari-hari pasca stroke
menurut waktu cukup bervariasi. Suatu penelitianmendapatkan perbaikan fungsi paling
cepat pada minggu pertama dan menurunpada minggu ketiga sampai 6 bulan pasca
stroke.Prognosis stroke juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dan keadaan yang terjadi
pada penderita stroke. Hasil akhir yang dipakai sebagai tolok ukur diantaranya
outcomefungsional, seperti kelemahan motorik, disabilitas, quality of life, serta mortalitas.
Menurut Hornig et al., prognosis jangka panjang setelah TIA dan stroke batang
otak/serebelum ringan secara signifikan dipengaruhi oleh usia, diabetes, hipertensi, stroke
sebelumnya, dan penyakit arteri karotis yang menyertai. Pasien dengan TIA memiliki
prognosis yang lebih baik dibandingkan pasien dengan TIA memiliki prognosis yang lebih
baik dibandingkan pasien dengan stroke minor. Tingkat mortalitas kumulatif pasien dalam
penelitian ini sebesar 4,8 % dalam 1 tahun dan meningkat menjadi 18,6 % dalam 5 tahun.
F. Pencegahan Stroke
Cara mencegah stroke yang utama adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain
itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter. Berbagai tindakan
pencegahan stroke, antara lain:
Menjaga pola makan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak
dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko menimbulkan
hipertensi yang dapat memicu terjadinya stroke. Hindari konsumsi garam yang
berlebihan. Konsumsi garam yang ideal adalah sebanyak 6 gram atau satu
sendok teh per hari. Makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan
lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa
9
diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti dada
ayam tanpa kulit.
Olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan
sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menurunkan
kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang
sehat.
Berhenti merokok. Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke,
karena rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah
menggumpal. Tidak merokok berarti juga mengurangi risiko berbagai masalah
kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.
Hindari konsumsi minuman beralkohol. Minuman keras mengandung kalori tinggi.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit
pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi. Konsumsi minuman beralkohol
berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.
Hindari penggunaan NAPZA. Beberapa jenis NAPZA dapat menyebabkan
penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.