Penerapan Outdoor Learning Dengan Media Klinometer Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sman 1 Bandar Lampung
Penerapan Outdoor Learning Dengan Media Klinometer Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sman 1 Bandar Lampung
Penerapan Outdoor Learning Dengan Media Klinometer Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sman 1 Bandar Lampung
Abstract
This study aims to determine whether there are differences in the increase in
mathematical connection skills of students who are given the application of outdoor
learning with media clinometers with conventional learning. This research is a quasi-
experimental research (Quasy Experimental Design). This study uses independent
variables, namely outdoor learning with clinometer media with symbol (X) and the
dependent variable is the students' mathematical connection ability with a symbol (Y).
This study used a pretest and posttest-only control design. The instrument used in this
study is a test that is used to determine the completeness of student learning outcomes
and students' mathematical connection skills. Data collection was done with questions
about the pretest and posttest in the control class and experiment. The hypothesis
testing of the researcher uses the t-test. Based on the research results it can be
concluded that there are differences in the increase in mathematical connection ability
of students given the application of outdoor learning with media clinometers with
conventional learning and from the results of N-gain data processing it can be
concluded that students' mathematical connection ability with outdoor learning with
clinometer media is better than learning conventional.
Keywords: Clinometer; Mathematical Connection; Outdoor Learning
Abstrak
77
Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UIN Raden Intan Lampung
PENDAHULUAN
Kegiatan yang kompleks, memiliki dimensi yang luas dan memiliki banyak
sekali variabel yang mempengaruhinya itulah pendidikan, Karena itu pendidikan
menjadi hal yang sangat penting bagi setiap manusia. Selain itu menurut Bukunola dan
Widyawati menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu cara dalam
mengenalkan pada manusia untuk memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik
(Mujib & Mardiyah, 2017). Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan terus melakukan pembaharuan dan inovasi dalam bidang pendidikan, salah
satunya adalah pembaharuan dan inovasi kurikulum, yakni lahirnya kurikulum 2013.
Penerapan kurikulum 2013 diharapkan bisa berjalan secara optimal untuk meningkatkan
kualitas pendidikan terutama pada mata pelajaran matematika (Fitriani, 2018).
Mata pelajaran yang sangat berperan terhadap perkembangan zaman adalah mata
pelajaran matematika karena matematika menjadi penemu dan perkembangan ilmu yang
lain. Namun matematika merupakan pelajaran yang memiliki peminat paling rendah
dibandingkan pelajaran yang lain. Masalah ini disebabkan karena matematika dikenal
sebagai pelajaran yang sukar sehingga tidak banyak orang yang menggemari pelajaran
matematika (Putra & Anggraini, 2016).
Sebagai ilmu yang terstruktur, matematika memiliki keterkaitan antara konsep
satu dengan konsep lainnya. Sifat matematika yang abstrak mengharuskan siswa
memiliki pengetahuan prasyarat yang cukup untuk mempelajari materi berikutnya.
Dengan demikian, pengembangan kemampuan koneksi matematis sangat penting untuk
dilakukan (Purwaningrum, 2016). Kemampuan koneksi matematis merupakan
kemampuan untuk mengaitkan konsep, prinsip atau prosedur yang terdapat di dalam
matematika dengan matematika itu sendiri, dengan bidang ilmu lain serta dengan
kehidupan sehari-hari (Badjeber & Fatimah, 2015).
Menurut (Maulana, 2011) ada beberapa indikator kemampuan koneksi
matematis, di antaranya dengan indikator kemampuan koneksi matematis di antaranya,
(1) menggunakan koneksi antartopik matematika dan antartopik matematika dengan
topik lain, dan (2) menggunakan matematika dalam bidang studi lain dan atau dalam
kehidupan sehari-hari.
Hasil observasi pada prapenelitian didapatkan bahwa pencapaian kompetensi
tentang kemampuan koneksi matematis siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari
nilai matematika siswa yang masih rendah karena kurang nya kemampuan siswa dalam
menghubungkan materi yang dipelajari dengan materi sebelumnya.Pembelajaran yang
berpusat pada guru atau yang dikenal dengan pembelajaran konvensional kualitasnya
masih rendah dibandingkan dengan idealisme yang terdapat dalam kurikulum 2013.
Adapun sifat kegiatan belajar mengajar hanya monoton di dalam kelas saja, terlebih lagi
dalam menerangkan materi kepada siswa guru harus membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk menjelaskan materi yang butuh pemahaman secara mendalam.
Salah satu cara mengatasi rendahnya pencapaian kompetensi tentang
kemampuan koneksi matematis adalah dengan cara memperbaiki kegiatan pembelajaran
melalui pembelajaran berbasis media dan pembelajaran outdoor. Menurur Husamah
dalam (Rahayu & Lestari, 2014), Outdoor Learning adalah metode pembelajaran sains
dengan melakukan petualangan di lingkungan sekitar dengan disertai pengamatan
secara teliti yang hasilnya dicatat ke dalam lembar kerja pengamatan. Hal tersebut
78
Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UIN Raden Intan Lampung
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasy Eksperimental
Design), yaitu suatu jenis eksperimen yang mempunyai kelompok control, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelakanaan eksperimen.
Penelitian ini menggunakan pretest andposttest-only control design. Responden
dalam desain penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok.Kelompok pertama
adalah kelas eksperimen yang terdiri dari satu kelas yaitu yang diterapkan outdoor
learning dengan media klinometer, sedangkan kelompok kedua adalah kelas kontrol
yang terdiri dari satu kelas yaitu kelas dengan metode pembelajaran konvensional.
Sebelumnya diberikan test awal (pretest) , setelah pokok bahasan selesai di berikan tes
akhir (posttest) pada kedua kelompok tersebut. Setelah itu peneliti membandingkan
hasil tes kedua kelompok tersebut.Adapun desain penelitian ini terdapat pada tabel
berikut.
Tabel 1. Desain Penelitian
Kolompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O 1 X 1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Keterangan :
O1 :Pretest kemampuan pemahaman konsep pada kelas kontrol.
79
Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UIN Raden Intan Lampung
Dijelaskan bahwa (g) adalah gain yang dinormalisasikan (N-Gain) dari kedua
model, skor maksimum (ideal) adalah hasil dari tes awal dan tes akhir. N-Gain dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
80
Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UIN Raden Intan Lampung
81
Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UIN Raden Intan Lampung
Kontrol 92 60 75.20 72 72
Ekperimen 30 65.678
83
Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UIN Raden Intan Lampung
DAFTAR PUSTAKA
Aghe, K. A. ., & Saleh, N. (2018). Penggunaan Model Pembelajaran Outdoor Learning
terhadap Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Siswa.
Indonesian Journal of Educational Studies, 21(2), 148–153.
Badjeber, R., & Fatimah, S. (2015). Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis
Siswa SMP Melalui Pembelajaran Inkuiri Model Alberta. Jurnal Pengajaran
MIPA, 20(1), 18–26.
Fajriah, N., & Soraya, S. (2017). Penerapan Outdoor Learning dengan Media
Klinometer Terhadap Aktivitas dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa.
JRPM: Jurnal Review Pembelajaran Matematika, 2(1), 28–39.
Fitriani, I. (2018). Peranan Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 2(4), 841–846.
Karmila. (2016). Pengaruh Penerapan Metode Outdoor Learning Berbasis Kelompok
Terhadap Hasil Belajar IPS Di SDN. Journal of EST, 2(1), 26–32.
Lestari, D. P., Fatchan, A., & Ruja, I. N. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Project
Based Learning Berbasis Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa
SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(3), 475–479.
Maulana. (2011). Dasar-Dasar Keilmuan Dan Pembelajaran Matematika. Bandung:
Royyan Press.
Maulidiyahwarti, G., Sumarmi, & Amirudin, A. (2016). Pengaruh Model Problem
Based Learning Berbasis Outdoor Study Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
IIS SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(2), 94–100.
Mujib, & Mardiyah. (2017). Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berdasarkan
Kecerdasan Multiple Intelligences. Al-Jabar : Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2),
187–196.
84
Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
UIN Raden Intan Lampung
85